MELANI KEKASIHKU 16
(Tien Kumalasari)
Abi sangat terkejut, ia tak mengira ada yang memarkir sepeda motornya begitu dekat dengan pagar masuk ke halaman. Ia segera turun, bermaksud mendirikan lagi sepeda motor itu, dan melihat apakah ada yang rusak. Tapi tiba-tiba sebuah tangan mencengkeramnya.
“Kamu tidak punya mata ya? Itu sepeda motor aku.”
“Oh, maaf, aku kan tidak tahu bahwa ada sepeda motor diparkir didekat pagar masuk halaman.”
“Awas ya, kalau ada yang rusak, kamu harus menggantinya! !” hardik Aris sambil mengamati sepeda motor yang sudah didirikan Abi.
“Baiklah, kalau ada yang rusak aku pasti akan menggantinya. Bagaimana?”
“Kamu kecewa karena cinta kamu ditolak Melani kan? Sehingga kamu menjalankan mobil kamu dengan membabi buta?
“Apa ?” tanya Abi terkejut. Dia heran Aris mengetahui hal itu. Abi tidak tahu bahwa Aris keluar dari halaman rumah simbok, karena dia sibuk mendirikan lagi sepeda motor itu.
“Aku tahu bahwa kamu kecewa. Tapi jangan terus ngaco berkendara dong,” kata Aris sambil mengamati sepeda motornya dari ujung depan sampai belakang, lalu dari atas sampai ke bawah.
Abi ingin sekali menghajar laki-laki dengan mulut kurangajar itu, tapi ditahannya, begitu melihat simbok dan Melani keluar.
“Ada apa ini?”
“Laki-laki yang sedang sedih dan kecewa itu menabrak sepeda motorku mbok. Lihat, ada yang penyok. Kamu harus menggantinya.”
“Bawa ke bengkel, ini kartu nama aku, berapa biayanya aku akan ganti,” kata Abi sambil mengulurkan sebuah kartu kepada Aris.
“Mengapa kamu memarkir motor kamu disini? Dan mengepa kamu bersembunyi disana tadi. Kamu menguping pembicaraan kami ?” tegur simbok dengan marah.
“Begini mbok, saya kan sudah bilang bahwa saya akan menjaga ketertiban di kampung ini. Saya takut dia mengganggu keluarga simbok.”
“Apa katamu? Dia ini, seorang yang sopan dan terhormat. Yang mengganggu itu kamu. Dari tadi bikin onar. Dan kalau sepeda motor kamu rusak, jangan salahkan siapa-siapa. Itu salah kamu.”
“mBok, saya hanya..”
“Diam dan pergilah,” simbok memotong ucapan Aris karena apa yang dikatakannya tak masuk akal.
“Maaf mbok..”
“Jadi anak muda kok tidak bisa menjaga sikap dan tutur kata yang baik. Menguping pembicaraan orang itu sangat memalukan dan tidak sopan!”
“Saya kan sudah bilang, bahwa...”
“Apapun yang kamu katakan, tetap saja kamu tidak sopan. Jangan sekali-sekali menginjakkan kaki kamu dirumah ini lagi.”
“Aku kan sudah minta maaf..”
“Pergilah !!”
Aris mengibas-ngibaskan bajunya yang kotor oleh tempelan daun-daun kering, kemudian naik ke atas sepeda motornya dan berlalu.
“Maaf mbok, aku mengagetkan simbok.”
“Mas Abi tidak salah, bocah itu memang selalu melakukan hal-hal yang menjengkelkan.”
“Aku permisi dulu ya mbok..”
“Hati-hati ya mas, maafkan saya, dan juga Melani,” kata simbok penuh iba, ketika melihat wajah muramnya.
Abi hanya mengangguk, kemudian naik keatas mobilnya tanpa menoleh kepada Melani, yang diam terpaku didepan pagar.
Mobil Abi berlalu, diiringi rasa sesal di hati Melani. Sesal yang tak terhingga karena terpaksa menolak lamaran Abi. Bukan karena tak cinta, tapi hambatan yang ada sangat menakutkannya. Biarkan hatinya luka, asalkan ia bisa hidup tenang.
Simbok menggandeng tangan Melani, mengajaknya masuk kedalam rumah.
“Kamu sedih ?”
Melani tersenyum, tipis dan lesu. Simbok bisa menangkapnya. Ia merangkul pinggang Melani lalu mengajaknya duduk di teras.
“Apakah sesungguhnya kamu juga suka sama mas Abi?”
Melani menggeleng pelan. Ia merasa tak mampu meraih cinta seorang laki-laki yang bagaikan seorang pangeran di sebuah kerajaan, dan dia hanyalah hamba sahaya.
“Ya sudah, sekarang ayo kita istirahat saja untuk menenangkan pikiran, besok kita omong-omong lagi,” kata simbok sambil menarik tangan Melani.
“Apa simbok menyesal keluar dari pekerjaan simbok?”
“Tidak, simbok akan lebih menyesal kalau mendengar kamu disakiti.”
“Melani akan bekerja mbok, Melani kira akan cukup untuk makan kita berdua. Majikan Melani benar-benar mengikhlaskan uang yang hilang, dan membiarkan gaji Melani diterima utuh,” kata Melani sambil menggandeng lengan simbok.
***
Abi tidak langsung ke rumah. Ia menelpon Andra dan mengajaknya makan disebuah warung makan untuk diajaknya bicara. Hati Abi sangat kacau. Ia tahu bahwa ibunya pasti akan menolak Melani, tapi ia sama sekali tidak mengira bahwa Melani akan menolaknya. Benarkah Melani sudah punya pacar ? Abi tak pernah sekacau ini. Ia tidak mengutarakan rasa cintanya sebelumnya, karena ia ingin memberikan kejutan pada Melani. Ia tak menyangka ibunya akan berkata kasar dan menyakitkan. Pasti Melani terluka. Benarkah penolakannya karena luka itu, atau karena benar-benar sudah punya pacar? Abi tidak percaya. Pasti ia sangat terluka.
Abi menunggu disebuah meja disudut ruangan di warung itu, dan duduk melamun tanpa memesan apapun, sampai Andra menghampirinya.
“Ada apa nih ?”
“Aku kacau.. butuh teman untuk bicara.”
“Tampaknya gawat ..”
“Duduklah dan pesan makan minum sesuka kamu.”
“Kamu tadi pesan apa?”
“Belum pesan apa-apa..”
“Baru saja tiba?”
“Setengah jam yang lalu.”
“Ya ampuun.. Sekarang mau pesan apa?” kata Andra sambil melambaikan tangannya pada pelayan.”
“Terserah kamu saja. Butuh yang hangat-hangat, karena aku kedinginan.”
“Kamu kedinginan? Di hari sepanas ini ?”
“Hatiku yang kedinginan..”
Andra tertawa, kemudian menuliskan pesanannya.
“Ada apa nih, parah banget kelihatannya. Kamu tadi jadi menjemput Melani?”
“Jadi.”
“Lalu...”
Abi menghela napas berat, kemudian menceritakan semua yang terjadi, sampai simbok keluar dari rumahnya karena Melani memintanya.
“Waduh, ibu kamu sadis banget nih..”
“Aku tidak mengira..”
“Kamu ikut kerumah simbok? Ibuku menira Melani pulang ke rumah aku.”
“Mereka pulang, aku sudah menemuinya disana. Sedih aku. Melani menolak aku.”
“Menolak ? Ketika aku omong-omong, tak ada tanda-tanda bahwa dia menolak.”
“Dia bilang sudah punya pacar..”
“Bohong ‘kali.”
“Aku juga mengira demikian. Dia masih trauma karena perkataan ibuku yang kasar dan menyakitkan.”
“Jadi kamu harus bersabar sampai dia tenang.”
Abi menghirup wedang jahe yang dipesan Andra dan sudah terhidang di meja.
“Merasa hangat?”
“Dengan adanya kamu, aku merasa hangat.”
“Kamu sudah bilang sama ibu bahwa Melani sebenarnya keponakan ibuku? Barangkali sikapnya akan berubah kalau mengetahui hal itu.”
“Aku baru mengatakan bahwa dia bukan anaknya simbok. Ibu semakin murka. Lagi pula aku tidak ingin ibu menerima Melani karena dia siapa. Aku ingin Melani diterima sebagai Melani, entah dia anak siapa. Karena aku jatuh cinta bukan karena dia adik sepupu kamu.”
Andra mengangguk, dan ikut menghirup es beras kencur yang dipesannya. Ia memang merasa gerah, karena udara sangat panas waktu itu.
“Baiklah, sekarang tenangkan dulu hati kamu. Makan gih, ini lontong gado-gado kesukaan kamu lhoh.”
Abi masih kehilangan selera makannya. Bayangan Melani menari-nari dipelupuk matanya. Wajah cantik sederhana, dengan bulu mata lentik menghiasi sepasang matanya yang sedikit sipit. Bibirnya tipis, gemas kalau melihatnya bicara. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya jatuh cinta. Kesederhanaan dalam penampilan dan ucapan, menunjukkan bahwa dia wanita baik. Sekarang bahkan dia tahu bahwa Melani tidak mudah tergiur oleh harta. Ibunya salah menilai kekasih hatinya.
“Makanlah dulu, sebelum kamu pingsan karena kelaparan,” kata Andra sambil mengaduk-aduk makanannya.
“Hm, baunya sedap, sangat mengundang selera,” kata Andra lagi.
Abi menarik piringnya dengan enggan.
“Nanti aku akan bicara sama Melani. Kamu tenang saja. Aku sudah bermimpi mendengar kamu memanggil aku ‘mas Andra’.”
Abi mencoba tertawa mendengar Andra menggodanya. Tapi janji Andra bahwa dia akan membantunya bicara sama Melani, sedikit melegakannya.
***
Malam itu Abi tidak pulang ke rumah. Pak Cokro yang sejak tadi duduk di teras, sebentar-sebentar melongok kearah jalan, barangkali mobil yang terdengar mendekat adalah mobil Abisatya. Tapi tidak, mobil-mobil itu berlalu begitu saja. Pak Cokro mulai gelisah. Ia tahu pasti Abi sangat kecewa dengan penolakan ibunya. Penolakan dengan merendahkan gadis yang dicintainya, menghinanya dan menganggapnya sebagai sampah tak berguna.
“Ibunya Abi memang keterlaluan,” gerutunya.
“Pak, makan malam sudah aku siapkan,” tiba-tiba bu Cokro keluar mendekatinya.
Pak Cokro menoleh sesaat kepada isterinya.
“Ayo makan..” kata bu Cokro lagi.
“Tidak, makan saja sendiri.”
“Kok gitu sih pak.”
“Aku tidak mau makan.”
“Ini sudah lewat jam makan kita, nanti perut bapak sakit.”
“Biarin. Aku menunggu Abi pulang.”
Bu Cokro duduk didepan suaminya.
“Abi itu keterlaluan,” bu Cokro masih akan memulai omelannya. Pak Cokro memalingkan wajahnya. Menatap ke arah halaman rumahnya yang lengang dan remang. Ia bersiap pergi dari tempat itu kalau isternya akan melanjutkan omelannya tentang Abi dan Melani.
“Mengapa aku dianggap salah? Orang tua memilihkan yang terbaik bagi anaknya itu kan tidak salah?”
“Kamu itu hanya memikirkan dirimu sendiri. Ego kamu, kesombongan kamu karena menjadi orang hebat dan terkenal. Tapi kamu tidak memikirkan perasaan anakmu, perasaan orang lain. Kamu menghina, merendahkan, merasa dirimu paling kaya dan tidak pantas berdampingan dengan orang biasa.”
“Nanti Abi kan tahu bahwa aku melakukan hal baik terhadap dirinya.”
“Bagaimana kalau dia tidak mau pulang?”
“Masa dia tidak akan pulang?”
“Kita lihat saja nanti,” kata pak Cokro sambil berdiri dan beranjak kebelakang. Bu Cokro mengikutinya.
“Tadi aku masak rawon, enak. Tidak kalah dengan masakan simbok. Kita makan ya?”
Pak Coko tidak menjawab. Ia bukannya menuju ke ruang makan, tapi masuk ke kamar Abi, dan membaringkan tubuhnya disana.
“Paak, tidak makan ?” bu Cokro melongok kedalam kamar.
Pak Cokro tidak menjawab. Ia memeluk guling dan berbaring membelakangi pintu.
***
Anggoro pulang dari kantor, sudah agak malam. Santi setia menunggunya dengan selalu menampakkan sikap yang amat manis. Ia bergelayut di lengan suaminya dengan kemanjaan yang selalu ditampilkannya.
“Mas, kok pulangnya malam sekali sih ?”
“Banyak pekerjaan di kantor,” katanya singkat, langsung masuk kekamar. Santi mengikutinya.
“Sini aku bantu melepaskan pakaian kamu. Kamu mau mandi dulu atau minum kopi ?”
“Mandi lalu tidur.”
“Lhoh, tidak minum kopi dulu, lalu makan malam ?”
“Tidak, aku tidak lapar. letih sekali, hanya ingin tidur.”
Santi cemberut. Ia sudah berbelanja makanan enak di sebuah restoran untuk makan malam bersama suaminya, dan akan bilang bahwa dia yang memasaknya, tapi suaminya menolak makan. Walau begitu ia tak ingin menampakkan wajah kesal. Ia masih saja tersenyum ketika membantu melepaskan baju suaminya.
“Aku ambilkan handuknya dulu,” katanya ketika Anggoro beranjak ke kamar mandi. Santi dengan hati kesal tapi memperlihatkan senyum manis mengambilkan handuk bersih di almari.
“Mau ditemani mandi?”
“Tidak.” Kata Anggoro dengan wajah sebal. Akhir-akhir ini Anggoro merasa tidak tenang. Apa yang dilakukan isterinya, yang semula dianggapnya manis dan menghanyutkan, sekarang tampak seperti terlalu dibuat-buat. Pikiran Anggoro tiba-tiba lari ke arah Anindita, yang lembut dan menampakkan senyuman dengan tulus. Lalu ia tidak percaya, benarkah wanita sebaik Anindita tega menghianatinya? Ia juga teringat anak semata wayangnya yang masih kecil ketika Anindita membawanya pergi. Saat itu hari mulai malam, dan langit tampak gelap oleh mendung yang menggantung. Ia tahu bibik amat menyayangi isterinya. Ia membiarkan ketika bibik mengikutinya dengan isak tertahan. Hatinya teriris, ketika melihat Melani kecil menangis dalam gendongan bibik, tapi kemarahan yang disebabkan oleh penghianatan isterinya mengalahkan segalanya.
“Mas, kok lama sekali sih ?” teriak Santi karena Anggoro terlalu lama di kamar mandi.
Anggoro tak menjawab. Ia keluar dari kamar mandi ketika merasa cukup, dan dengan cekatan ia mengelap tubuhnya lalu mengambil pakaian ganti yang sudah disiapkan isterinya. Ia menepiskan tangan Santi ketika Santi ingin membantunya berpakaian. Santi mencoba mengganggunya seperti hari-hari sebelumnya, tapi sedikitpun Anggoro tidak tertarik.
“Apa yang terjadi suamiku yang gagah ini ?” rayunya sambil menggelendot manja.
“Lepaskan, aku hanya ingin tidur,” katanya sambil membaringkan tubuhnya.
“Benar tidak mau makan? Aku lapar nih, belum makan gara-gara menunggu kamu pulang,” katanya merajuk, sambil menampakkan bibir cemberut.
“Makanlah sendiri. Aku hanya ingin istirahat.”
“Baiklah, nanti aku temani kamu tidur.”
Santi keluar, dan Anggoro mencoba memejamkan matanya. Ia memang sangat lelah, dan tak lama kemudian dia terlelap. Tiba-tiba Anggoro terkejut, ketika seorang gadis cantik mendekatinya.
“Kamu... Anindita?”
“Bukan, saya Melani pak..”
“Melani ?” Anggoro berteriak.
“Melaniii? “
Santi bergegas masuk ke kamar, melihat Anggoro duduk sambil memeluk lututnya, dan mulutnya terus menerus memanggil nama ‘Melani.”
***
Besok lagi ya.
Alhamdulilah
ReplyDeleteJuara 1 mbk Sis....
DeleteAlhamdulillah mtnuwun mbk...
DeleteMugi tansah pinaringan sehat
Aamiin,
DeleteNuwun jeng Nani
Selamat jeng Sis, malam keenam belas menduduki singgasana no satu.
DeleteSelamat malam bu Tien, selamat malam sahabat² PCTK.
Alhamdulillah eMKa eps 16 sdh tayang.....
DeleteMatur nuwun bu Tien.
Salam SEROJA dan.....
Tetap ADUHAI.
Nuwun mas kakek
DeleteAlhamdulillah MK16 telah tayang, terima kasih bu Tien, sehat dan bahagia selalu.aamiin
ReplyDeleteUR.T411653L
Alhamdulillah MK 16 sudah hadir , terimakasih bunda Tien
ReplyDeleteLuarbiasa sore2 dah tayang....makasih Bunda
ReplyDeleteSami2 mas Bambang
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur, Djoni August. Gembong. Papa Wisnu, Djoni, Entong Hendrik, Dadung Sulaiman,
Anggoro mimpi ketemu Melani mungkin karena rindu anaknya. Semoga terkuak kebenarannya, masih penasaran siapa bibik yg menggendong Melani...salam sehat selalu Bu Tien
DeleteAlhamdulillah ....
DeleteYang ditunggu tunggu telah hadir.....
Matur nuwun bu Tien ....
Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
Aamiin..... .
Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN.
Terima kasih atas terbitnya Melani 16 dan sapaannya buat saya..
DeleteSalam sehat dan aduhai selalu
Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Pamulang, Nusakambangan, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, Klipang, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Bukittinggi, Hongkong, El Segudo, California, Bogor, Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ReplyDeleteADUHAI.....
Alhamdulillah... Terimakasih Bu Tien.... semoga sehat selalu
ReplyDeleteAamiin
DeleteNuwun ibu Tutus
Alhamdulillah v
ReplyDeleteTtmksh mb Tien MK 16 sdh hadir menyPa penggemarnya
ReplyDeleteSmg mb Tien tansah pinaringan sehat
Salam ADUHAI
Aamiin
DeleteMatur nuwun Yangtie
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Mbak Tien ...
ReplyDeleteSemoga selalu dalam kondisi sehat nggih Aamiin... Matur nuwun MK-nya ... semakin seru , jd kangen es beras kencur😘
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuj
DeleteAamiin ya robbal alamiin
Nuwun ibu Susi
Alhamdulillah MK nya sdh up, tks bu tien sehat dn bahagia selalu
ReplyDeleteSalam aduhai..
Alhamdulillah MK 16 tayang
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Semoga bunda Tien sekeluarga senantiasa sehat aamiin
Salam sehat dan aduhai dari Purworejo
Alhamdulillah, sudah tayang lagi... Terima kasih mbak Tien...semoga mbak Tien selalu sehat dan bahagia. Salam aduhaii...
ReplyDeleteAamiin
DeleteMatun nuwun Bunds..
Alhamdulillah
ReplyDeleteMksh bunda Tien ttp sehat
ADUHAI
ADUHAI jeng In Maimun
DeleteAlhamdulillaah...MK 16 sudah hadir,
ReplyDeleteTrima kasih ibu Tien,
Semoga ibu dan keluarga Sehat dan Bahagia Selalu..
Aamiin yaa Robbal’alamiin...
Salam SeRoJa....ADUHAI...
Aamiin ya robbal alamiin
DeleteMatur nuwun ibu Nur
AlhdulillahnMelani tayang awal trm.kasih bu Tien.. Salam sehat selalu
ReplyDeleteSalam sehat ibu Winarni
DeleteAlhamdulillah MK 16 telah hadir
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Semoga bunda Tien sekeluarga senantiasa sehat
Salam sehat dan aduhai dari Purworejo
Alhmdulillh.... terima kasih.... sht seht Mbu Tien...
ReplyDeleteTerimakasih kembali pak Zimi
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
𝐖𝐚𝐝𝐮𝐡𝐡𝐡𝐡 𝐀𝐧𝐠𝐠𝐨𝐫𝐨 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐢𝐧𝐝𝐮𝐫 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐮 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐧𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚...𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡𝐚𝐧.
ReplyDelete𝐒𝐮𝐠𝐞𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐥𝐮 𝐛𝐮 𝐓𝐢𝐞𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐒𝐞𝐡𝐚𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚...𝐀𝐚𝐦𝐢𝐢𝐧🙏🙏🙏
Aamiin
DeleteMatur nuwun pak Indriyanto
Alhamdulillah Mk 16 sudah tayang. Wah Abi ngambek tidak mau pulang, pak Cokro juga ngambek. Koq bu Cokro tidak punya hati ya, memaksakan kehendak ke anak, padahal Abi sudah dewasa bisa memilih yang terbaik untuk dirinya. Yang saya heran, koq Anggoro bisa jatuh cinta sama dr Santi.. Sekali sekali Anggoro pulang awal biar tahu apa yang dilakukan istrinya selama ditinggal mengantor. Nah sekarang sudah dihantui kehadiran Melani, semoga hati kecil Anggoro menuntun bertemu anaknya. Aamiin. Mohon bantuan ya bu Tien. Matur nuwun. Salam sehat selalu
ReplyDeleteSalam sehat ibu Noor
DeleteAlhamdulilah tayang ...matur nuwun sanget Ibu Tien...mugi tansah sehat
ReplyDeleteAbi ayo berjuang....
ADUHAI ibu Moedjiati
DeleteMatur nuwun mbak Tien-ku, Melani sudah berkunjung ke rumah.
ReplyDeleteTambah gayeng kiyiii... ayah Melan ikut terlibat dalam 'kasus' Melani. Yang jahat harus menanggung akibat perbuatannya.
Salam sehat mbak Tien yang selalu ADUHAI.
Salam ADUHAI pak Latief
DeleteKemana yaa Anindita ,,kasihan.kamu ,,,Melani juga mencari,,,Melani,,,,Melani,,,,Melani,,he he he ternyata Anggoro ,,,mimpi.mungkin yaaa
ReplyDeleteADUHAI mbak Yanik
DeleteTerima kasih Bu Tien, MK 16 telah hadir, semoga sehatvselalu.
ReplyDeleteAlhamdulillah terima kasih
ReplyDeleteSami2 ibu Ninik
DeleteAamiin
ReplyDeleteMatur nuwun ibu Yati
Alhamdulilah terima kadih bu tien , sehat selalu ya bun salam aduhai dari pondok gede
ReplyDeleteWah melani ketemu Anggoro ..Abi sedang patah hati ...wah smakin seru MK 16 makin deh..nih Bu Tien mulai deh buat kita tanya2...salam sehat bu Tien.salam Aduhai
ReplyDeleteTanyalah pada rumput yang bergoyang , ibu Yanti
DeleteAlhamdulillah,Melani ..aduhai sekali..
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien,senantiasa sehat nggih..,Aamiin.
Nggih.. aamiin
DeleteMatur nuwun ibu Rini
Alhamdulillah...semakin seru dan seru.... Salam sehat selalu bunda Tien
ReplyDeleteSalam sehat ibu Swissti
DeleteSemakin penasaran saja dg Melani, ku tunggu kelanjutannya Bu Tien , trima kasih, salam aduhai
ReplyDeleteAlhamdulillah Melani sudah di hadapanku.. maturnuwun bu Tien 🙏
ReplyDeleteSami2 pak Djodhi
DeleteTerima kasih Mbak Tien Melaninya sdh datang ... Smg Mbak Tien & kelrg sehat n bahagia selalu ... Salam Aduhai .
ReplyDeleteAamiin
DeleteSalam ADUHAI ibu Enny
Alhamdulillah MK Eps 16 sudah tayang.
ReplyDeleteTerimakasih mbak Tien Kumalasari.
Semoga mbak Tien tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam hangat dari Tangerang.
Salam hangat mas Dudut
DeleteTrimakasih mbak Tien..MK16nyaa..
ReplyDeleteDuuuh..jd ikut sediih liat Abi...sabar ya nak..ibumu memang keterlaluan..belum kena batunyaaa...liat aja nanti..jd ikut esmosis..😠
Anggoro mulai ragu dgn tuduhan utk Dita...ayo selidiki...anakmu cantik ada sm budenya..Santi bs diseret lg ke polisi krn penculikan pd Melani..
Apakah kira2 begitu ya mbak Tien..🤨
Besook lagi lanjutannyaa...sabaar..
Salam.sehat dan aduhaii mbak Tien..🙏😘🌹
Heheee.. yuk ditunggu ibu Maria
DeleteRuwet... Ruwet...
ReplyDeleteSemua lagi ruwet...
Semoga segera terurai masalah demi masalah...
Andra mendekati Melani untuk membantu agar Melan menerima cinta Abi.
Monggo ibu Tien dilanjut aja penasaran nih. Matur nuwun Berkah Dalem. Salam ADUHAI...
Salamnya Aduhai ibu Yustinhar
DeleteNggak ruwet lhoooo
Alhamdulillah MK 16 sdh hadir
ReplyDeletesemakin penasaran lanjutannya Bu..
Terima kasih Bu Tien, semoga Ibu sekeluarga sehat dan bahagia selalu.
Aamiin
Salam ADUHAI dari Bekasi
Aamiin
DeleteSalam ADUHAI ibu Ting
Alhamdulillah MK 16 tayang,salam sehat semangat dan tetap ADUHAI ceritanya tambah seru , bikin penasaran😀, episode selanjutnya, maturnuwun Bu Tien 🙏, smoga sehat beserta keluarga
ReplyDeleteAamiin
DeleteNuwun Yangti
Alhamdulillah...MK 16 hadir, mksh buTien, salam Aduhai..
ReplyDeleteMakasih bu Tien
ReplyDeleteSemoga bu Tien sehat selalu. Aamiin 🤲
Alhamdulillah ,MK 16 sdh. Tayang matur nuwun bu Tien,,,
ReplyDeleteSehat wal'afiat semua ya
Salam ADUHAAII bu Tien🙏
ADUHAI Mbh put
DeleteMakasih bu Tien, makin aduhai. Sehat selalu njih bu, biar biss terus berkarya
ReplyDeleteAamiin
DeleteNuwun ibu Hastri
Trm ksh bu Tien MK16 sdhtayang. Smg tetap lancar dan sehat terus bu Tien
ReplyDeleteSalam ADUHAI..
Aamiin
DeleteSalam ADUHAI ibu Handayaningsih
Alhamdulilah.
ReplyDeleteMatur nuwun B Tien n semoga sehat selalu.
Aamiin
DeleteNuwun ibu Rochmah
Alhamdulillah…..terima kasih bu Tien
ReplyDeleteSalam sehat dan bahagia selalu bu Tien, semoga tidak ada hari libur dicerita melani…..
kenapa aku yang berharap ya ………semoga terkabul harapanku 😔
Hehee... mau saya juga begitu.. nanti kalau tangannya kriting bagaimana?
DeleteADUHAI saja ya
Alhamdulillah ... Terima kasih Bu Tien ... Samoga Bu Tien sehat selalu 🙏🙏🙏
ReplyDeleteAamiin,
DeleteMatur nuwun ibu Sri
Hallow juga bu Tien. Suwun tayang emka 16, salam seroja, aamiin
ReplyDeleteWah klu abisatya di bikin cool semakin gagah deh bu Tien, salam aduhai
ReplyDeleteBaiklah, ibu Umi
DeleteAlhamdulilah MK 16 udah hadir...trims bu tien sehat sēlalu
ReplyDeleteSalam ADUHAI ibu Mundjiati
ReplyDeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyo nipun....
Aamiin
DeleteNuwun wo
Akhirnya Melani ketemu ayahnya?
ReplyDeleteMakasih mba Tien
Salam sehat dan selalu aduhai
Salam ADUHAI ibu Sul
DeleteHa ... ada kelarutan harapan dari anak bawang, yang terbeban oleh ulahnya sendiri; wuaduh Bi, justru yang paling mengejutkan kata-kata emaknya; menilai rendah pilihan nya hanya karena status?
ReplyDeleteYa jelas tho; wong masa masa pagêblug ini harus sering² pasang status biar tahu keberadaanmu, manthengin medsos, nyengir-nyengir sendiri, celotèh bahagia(kelihatannya) biar kelihatan seger; makan mentimun, ya nggak lah itukan makanan kancil, tempelin aja dibawah mata mu biar jelas melihat yang bening² kesukaan mu.
ADUHAI
Ini lagi si Santi artis rumahan yang sudah kelihatan akan dirumahkan sama Anggoro, actionnya sudah hambar kelihatan gelagatnya ada yang dibuat-buat.
Mana dia mau mengerti; orang lali jiwa lepas dari karantina, dia berbuat gitu juga dasarnya sirik dendam mana bisa abadi mainan-mainan kaya gitu.
Jujur enggak; mana bisa bikin tenang orang sekitarnya; yang ada hitungan untung rugi, harusnya begini, tidak boleh begitu; terus aja bikin komunitas tatanan, begitu ketahuan dasarnya rapuh bubar dèh..
Tuh.. sampai ngimpi kaya apa darah dagingnya sekarang, ya udah gedhé lah.. kamu tuh anèh Anggoro orang yang ngusir itu juga kamu.. serombongan lagi, kok rombongan; kan bibinya juga ikut pergi.. sekarang hilang kontak bingung cari bnpb, halah keputusan yang sia sia udah nyebur lebur, kamu bikin keputusan di hati panas dibakar sampah Santi.
Dengan licik Santi membohongi bibi menculik anakmu dibuang.. biar tidak terbagi warisan mu, dan hanya di peruntukan untuk istri mudamu.
Biarpun kamu nyekukruk ngekep dengkul tak akan kembali masa-masa indah penuh kasih sayang, emosimu menutup nalar, kamu terguyur kebencian yang disemburkan istri mudamu, adakah niatan pencarian orang-orang mantan tercintamu..
masa lalu biarlah berlalu: bohong itu.. otak itu tercipta untuk pengingat, biar nggak lupa ingatan damaikan dirimu..
Kutunggu niatanmu mencari mantan tercintamu dengan dasar kejernihan niatanmu bahkan kamu sudah tersentuh. Nyatakan..
Ditunggu kelanjutannya yaa..
Terimakasih Bu Tien,
Melani Kekasihku yang ke enam belas sudah tayang, salam sehat mantan tercinta.
Sehat sehat selalu doaku Bu Tien, sedjahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta 🙏
Nanaaaang..
DeleteKurang dawaaa...
Mangké tak olor oloré,
Deletejian ngéné kliru, ngono salah hé hé hé hé
Assalamualaikum wr wb. Anggoro nampaknya sdh mulai menyadari kesalahannya tlh mengusir istri tercintanya, Anindita, karena siraman bensin penuh kebencian yg diguyurkan Santi ke Anggoro. Wah di episode 17 nya, semakin seru nih. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin, tetap semangat dlm berkarya. Aamiin Yaa Robbal'alamiin.... Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteWa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.
ReplyDeleteAamiin Allahumma aamiin.
Matur nuwun pak Mashudi
Assalamu'alaikum awahmatullahi wabarakatuh.
ReplyDeleteAamiin Allahumma aamiin.
Matur nuwun pak Mashudi
Assalamu'alaikum mbak Tien, semoga selalu sehat, salam aduhai banget dari magelang
ReplyDeleteKomenku kok hilang kenapa ya...
ReplyDeleteAda yg bisa bantu.....
Olèhé mejet kurang nêmên, rådå suwé sitik, jaré tukang pijet..
DeleteWaduhhh...
DeleteMengko tak mijet maneh
Bisa juga pas anda ketuk Publish internet ngambek, signal hilang, langsung mbak Wiwik keluar. Nah komen tidak nyenthel.
DeleteTerinakasih mbak Tien .. salam ADUHAI dan doa sehat produktif sll
ReplyDeletemlm mb Tien mk 17 blm up ya mb? tahu2 nti sdh banyak komen🤗🙏 slm seroja sll utk mb Tien dan para pctk😊
ReplyDeleteSalam aduhai.
ReplyDeleteAbi merasa sangat kacau oleh tindakan ibunya yang telah menghina pujaan hatinya (Melani). Juga kecewa oleh penolakan Meilan terhadap pernyataannya. MEILAN sangat merasa sangat terhempas atas penghinaan bu Cokro.
Terimankas8h mbak Tien , sehat dan bahagia selalu. Melani kekasihku 16
Tks ibu Tien
ReplyDelete