A Y N A 20
(Tien Kumalasari)
Ayna melompat dari tempat tidur.. berusaha keluar dari kamar, tapi laki-laki itu menghadangnya.
“Kamu siapa?” tanya laki-laki itu.
“Kamu siapa?” Ayna balas bertanya dengan suara gemetar karena ketakutan.
“Aku yang punya kamar ini.”
“Ma’af.. kalau begitu biarkan saya keluar..”
Laki-laki itu melihat mata Ayna yang basah, bibir mungil yang bergetar, tiba-tiba merasa iba. Lalu pikirannya mulai tenang. Tak mungkin seseorang tidur begitu saja dikamar orang tanpa ada yang mempersilahkannya.
“Kamu siapa?”
“Aku mau pergi.. biarkan pergi...,” katanya memelas.
“Tidak, jangan perg. Ma’af, barangkali mbak adalah tamu..”
“Bukan... bukan tamu...” Ayna benar-benar ingin memberosot keluar. Tiba-tiba ia merasa panik. Entah mengapa ada yang membayanginya dan membuatnya takut. Seorang laki-laki, dihadapannya, lalu memeluknya.. tiba-tiba melintas dalam pikirannya kejadian itu.
“Tidaaak...” Ayna hampir memekik ketakutan.
“Ada apa mbak? Saya tidak akan melakukan apa-apa."
Lalu bayangan itu lenyap, dan Ayna jatuh terkulai. Laki-laki itu dengan sigap menangkap tubuhnya, lalu membaringkan tubuh Ayna di ranjang dengan panik. Setelah itu ia keluar dari rumah, menuju warung.
“Bu.. ibu.. ibu..”
Bu Tarni terkejut.
“Rio..? Kapan kamu datang? Tiba-tiba sudah dari belakang..”
“Tadi warung rame, Rio langsung kerumah lewat pintu samping..”
“Oh ya ampun le...”
“Ibu.. itu siapa disana?”
“Aku belum sempat mengabari kamu. Kasihan gadis itu.. kamu terkejut dia dikamar kamu? Kamu di kamar depan saja le..”
“Bu, gadis itu pingsan..”
“Pingsan ?”
Bu Tarni tergopoh pulang kerumah, diikuti Rio yang masih kebingungan.
Begitu masuk kekamar dilihatnya Ayna tergolek. Matanya tertutup.
“Tolong.. minyak.. minyak... eh.. kayu putih.. dilaci itu.. lacii..” kata bu Tarni panik. Rio mengambilkan minyak kayu putih dari tempat yang ditunjukkan ibunya.
Bu Tarni menggosok-gosokkan minyak dileher Ayna, diciumkan di hidungnya.. lalu memijit-mijit tangannya.
“Siapa sebenarnya dia bu?”
“Tolong, ambilkan minum.. minum.. air hangat didapur.. termos..”
Rio ikutn panik, setengah berlari kearah dapur, dan ketika kembali kekamar sambil membawa segelas air hangat, dilihatnya mata Ayna sudah terbuka.
“Ini minumnya..” kata Rio.
“Win, minum dulu ya..”
“Biarkan saya pergi..”
“Tenang Win.. ayo minum dulu...” kata bu Tarni sambil mengangkat kepala Ayna dan meminumkan air hangat yang diulurkan Rio.
“Saya mau pergi..” ulangnya.
“Mengapa mau pergi? Bukankah kamu bersedia tinggal disini? Kamu tidak tahu mau pergi kemana kan?”
“Ini.. bukan kamar saya..”
“Oh.. ma’af ya.. dia ini Rio, anakku yang bekerja di Jakarta. Dia pulang tidak bilang terlebih dulu. Memang ini kamarnya dia, tapi ada kamar lain kok. Kamu jangan khawatir.”
Ayna menatap laki-laki yang berdiri mematung didekat pintu. Lalu dilihatnya dia tersenyum dan mengangguk.
“Win, kamu tidur saja dulu. Rio akan tidur dikamar depan.”
Ayna bangkit dan duduk ditepi pembaringan, lalu dilihatnya laki-laki bernama Rio itu keluar dari kamar.
“Dia satu-satunya anakku. Tapi percayalah dia tak akan mengganggu kamu. Kalau kamu takut, kamu boleh mengunci kamarmu.”
Ayna mengangguk, tapi tampak bahwa dia sangat gelisah.
“Win, aku kembali ke warung ya, kunci pintunya,” kata bu Tarni sambil beranjak keluar.
Ayna bangkit, lalu mengikuti bu Tarni sampai ke pintu, dan mengunci pintunya.
Ketika kembali berbaring, Ayna merasa kepalanya berdenyut pusing. Kehadiran laki-laki tak dikenal tadi membuat hatinya terguncang. Ada bayangan-bayangan menakutkan yang membuatnya ngeri. Namun kata-kata bu Tarni sedikit membuatnya tenang.
“Ternyata dia bukan orang jahat..” gumamnya pelan, dan mencoba tidur.
***
Malam setelah warung tutup, bu Tarni mengatakan kepada Rio siapa sebenarnya Winarni. Ia menemukannya dalam keadaan letih dan lapar, kemudian menyuruhnya tinggal di rumahnya.
“Dia itu lupa ingatan, tapi bukannya gila. Dia lupa segala-galanya.”
“Lupa segala-galanya?”
“Mungkin karena kecelakaan, lalu dia amnesia.”
“Dimana rumahnya?”
“Itulah, dia lupa dimana rumahnya, lupa siapa orang tuanya. Yang dia ingat hanyalah namanya, Winarni, dan bahwa dia sudah bersuami.”
“Sudah bersuami?”
“Ya.. itu saja yang diingatnya. Tapi tampaknya dia tidak suka sama suaminya. Dia kabur dari rumah sakit ketika suaminya akan membawanya pulang.”
“Berarti dia tadinya dirawat dirumah sakit?”
“Katanya begitu. Semuanya serba tidak jelas karena dia lupa semuanya.”
“Tadi begitu melihat Rio dia seperti sangat ketakutan. Ingin lari, lalu tiba-tiba pingsan.”
“Ibu kasihan melihat keadaannya. Biarkan dia tenang, dan kamu jangan mengganggunya.”
“Ah ibu, masa Rio akan mengganggunya.”
“Mungkin dia takut melihat kamu.”
Rio tertawa.
“Masa sama orang ganteng begini takut ?” canda Rio.
“Ibu juga tidak tahu, tampaknya dia pernah mengalami masa-masa yang menakutkan.. atau apa.”
“Mengapa lari meninggalkan suaminya?”
“Katanya tidak suka sama suaminya, karena tua.. entahlah..”
“Kasihan juga ya.. cantik sekali dia. Wajahnya pucat juga masih tampak cantik..”
“Ibu minta dia tinggal disini, biar membantu ibu, dan ibu anggap sebagai anak ibu..”
“Atau menantu ibu..” canda Rio lagi.
“Hush, jangan sembrono, dia punya suami.”
“Katanya tidak suka..”
“Suka atau tidak, nyatanya dia punya suami. Jangan mimpi kamu. Kamu kan sudah punya pacar?”
“Iya bu, kan Rio cuma bercanda.”
“Kamu itu pulang juga nggak bilang-bilang. Sedianya ibu mau menelpon kamu malam ini dan mengatakan semuanya, dan bahwa ibu suruh dia tidur dikamar kamu, supaya dekat dengan kamar ibu, so’alnya ibu masih menghawatirkan keadaannya. Perasaannya seperti masih bingung dan terlihat gelisah begitu. Ee.. tahu-tahu kamu sudah datang, jadi heboh deh.”
“Rio ingin membuat kejutan ..”
“Ada-ada saja.. akhirnya yang terkejut malah Winarni..”
“Rio juga terkejut lho bu.”
“Ya sudah, istirahatlah, ini sudah malam. Kamarmu sudah ibu tata rapi.”
“Ya bu, terimakasih.”
***
“Kemana saja kamu semalam sama Nanda?” tanya Bintang sebelum berangkat ke rumah sakit.
“Cuma muter-muter saja, barangkali bisa ketemu Ayna, katanya.” jawab Bulan.
“Nanda sangat suka ya sama Ayna?” sambung Handoko.
“Iya pak, mas Bintang juga cinta..”
“Eeh, anak kecil tahu apa kamu?” tegur Bintang.
“Kan mas Bintang sendiri yang bilang?”
“Cinta juga tidak apa-apa Bin, kan kamu sudah saa’atnya punya pendamping. Ibu malah suka kalau ternyata kamu bisa jatuh cinta,” sambung Palupi.
“Ya bisa lah bu, “ kata Bintang sambil tertawa.
“Nyatanya sudah jadi perjaka tua juga belum punya pacar. Nggak ada bedanya sama Nanda, Mirah juga sering mengeluhkan anaknya.”
“Bukannya tidak bisa bu, belum menemukan yang pantas dicintai,” kata Handoko.
“Giliran mencintai seorang gadis, dua-duanya mencitai gadis yang sama,” kata Palupi.
“Sejak masih kecil kedua anak itu selalu bersaing lho,” sambung Handoko lagi.
“Enggak pak, Bintang akan mengalah kalau memang Ayna memilih Nanda.”
“Benar nak, jodoh itu kan sudah ditentukan dari atas sana. Apa untungnya berebut seorang gadis. “
“Dan lagi tinggal Ayna mau pilih yang mana kan bu?” sambung Bulan.
“Benar nak.”
“Yang dibicarakan belum jelas berada dimana,” keluh Bintang sambil meneguk minumannya setelah menyelesaikan sarapannya.
“Sabar Bintang, kan kita sedang berusaha,” timpal Handoko.
”Semoga dia baik-baik saja.”
”Aamiin,” jawab yang lainnya.
***
“Bagaimana ya kabarnya Ayna?” tanya pak Yoga kepada Bimo sebelum Bimo masuk ke kantor.
“Iya pak, belum ada beritanya. Ini keluarganya sudah memasang iklan di koran.”
“Oh, sudah ya?”
“Lha ini pak, koran hari ini, ada fotonya Ayna juga.”
“Kasihan anak itu.. Apa yang sebenarnya terjadi?”
“Menurut mas Nanda, Ayna mengalami kecelakaan didepan sana, nah kebetulan bapaknya ada disekitar tempat itu, maksudnya bapak tirinya. Lalu si penabrak membawanya ke rumah sakit, diikuti oleh bapak tirinya. Rupanya bapak tirinya meminta sejumlah uang agar dia tidak membawanya ke polisi.”
“Rupanya bapak tirinya itu memang orang nggak bener ya Bim.”
“Udah gitu pak, Ayna hanya dua hari dirumah sakit, kemudian dibawanya pergi dengan alasan tidak punya biaya.”
“Bukankah si penabrak memberinya uang?”
“Itulah pak, nggak tahu tuh si bapak tirinya Ayna. Nah kemudian ketahuan oleh polisi bahwa yang namanya pak Sarjono.. si bapak tiri itu memang berniat jahat.”
“Iya tuh.. jahat sekali dia.”
“Sekarang si bapak tiri sudah ditangkap polisi bersama orang yang membantunya, tapi sayangnya Ayna kemudian kabur dari rumah sakit, dimana Sarjono tadinya membawanya.”
“Kasihan..”
“Menurut dokter Ayna menderita amnesia.
“Anak itu selalu mengalami nasib buruk.. “
“Semoga dengan adanya iklan-iklan ini segera bisa diketahui keberadaan Ayna.”
“Aamiin.. Kamu tahu Bim, Deva sangat cemburu pada Ayna sejak dulu.”
Bimo tertawa.
“Iya pak, memang. Tapi Bimo hanya menanggapinya sambil tertawa.”
“Deva itu baik, hanya dia sedikit manja..”
“Iya pak. Ya sudah Bimo berangkat dulu ya.”
“Iya le, hati-hati. Biasanya jam segini Ayna sudah datang,” gumam pak Yoga.
***
“Nanti kamu mau balik ke Jakarta ?” tanya bu Tarni pagi itu.
“Iya bu, nanti sore.”
“Win.. sini.. sarapan bareng-bareng yuk..”
“Saya nanti saja bu..”
“Sekarang saja, kamu biar lebih kenal dengan mas Rio. Jadi nanti kalau dia pulang lagi, kamu tidak terkejut.”
“Tidak bu, nanti saja..”
“mBak Winarni, duduklah disini, apakah aku menakutkan? “
Ayna menatap Rio lekat-lekat.
Rio tersenyum ramah.
“Duduklah didekat ibu, jangan sungkan. Anggaplah aku ini kakak kamu, ya,” kata Rio dengan ramah, berusaha agar Ayna tidak ketakutan seperti semalam.
“Sini Win, kamu dengar kan, anggap mas Rio ini kakak kamu. Dan anggap aku ini ibu kamu.. mau kan?”
Ayna mengangguk, lalu duduk perlahan disamping bu Tarni.
“Ayo, ini piring kamu.”
Bu Tarni membalikkan piring dan mengisinya dengan nasi goreng yang dibuatnya.
“Mas Rio ini suka sekali nasi goreng,” kata bu Tarni.
“Makanlah.. ayo.. ini telur.. kerupuk..,” bu Tarni terus meladeni Ayna karena melihat Ayna masih takut-takut. Rio asyik menyantap nasi gorengnya, tanpa sedikitpun menatap kearah Ayna. Ia tak ingin Ayna ketakutan kalau dia menatapnya.
Ayna menjadi lebih tenang karena Rio seperti tak mempedulikannya. Ia menyendok nasi gorengnya pelan.
“Mas Rio itu anak ibu, yang bekerja jauh di Jakarta. Dia jarang pulang, karena pacarnya ada disana juga,” kata bu Tarni menerangkan.
Rio menutup sendok garpunya.
“Bu, Rio mau kedepan dulu ya,” katanya sambil minum, lalu berdiri dan berlalu.
“Ya, ada koran baru didepan. Ibu juga belum membaca.”
“Ya..” kata Rio menjauh.
“Enakkah nasi gorengnya?”
Ayna mengangguk.
“Agak pedas ya? Kamu suka?”
Ayna mengangguk lagi.
“Nanti aku ajak kamu belanja, supaya kamu terhibur, melihat keramaian.”
Ayna lebih suka mengangguk daripada berbicara.
“Kamu nanti gantilah baju dulu setelah makan, lalu ikut jalan-jalan dan belanja.”
“Sama... dia?”
“Tidak, hanya aku sama kamu. Rio akan balik nanti sore. Ibu ingin beli cemilan untuk dia bawa. Dia suka ngemil makanan Solo.”
Ayna tampak merasa lega.
Ketika selesai sarapan, Ayna membantu mencuci piring dan membersihkan meja. Ia tak canggung melakukannya. Bu Tarni senang melihatnya, dan berharap Ayna akan terbiasa dengan kesehariannya dirumah itu.
“Ganti pakaian kamu setelah ini ya Win.”
“Baik..”
Lalu bu Tarni kedepan, melihat Rio sedang membaca koran.
“Ibu akan belanja bersama Winarni. Kamu mau dibelikan apa?”
“Apa saja lah bu, seperti kalau ibu membawakan untuk Rio. Jangan lupa ampyang yang ada jahenya.”
“Iya, nanti ibu beli.”
Bu Tarni duduk didepan Rio, sambil menunggu Ayna ganti pakaian.
Tiba-tiba Rio berteriak.
Bu, lihat, ada anak hilang..”
“Aduh, kamu bikin ibu terkejut saja. Kok bisa hilang orang tuanya kemana?”
“Bu, lihat.. ini bukan anak-anak, tapi seorang gadis, namanya Ayna.”
“Ayna?”
“Namanya bagus ya bu. Tapi menurut Rio kok wajahnya mirip sekali dengan Winarni ya bu?”
Bu Tarni melihat kearah gambar seorang gadis yang dinyatakan hilang di koran itu.
“Iya, mirip sekali. Aneh, seperti saudara kembar.”
“Bukan dia ya bu?”
“Ya bukanlah le, dia namanya Winarni. Penampilannya juga beda. Gadis itu memakai hijab, wajahnya berseri.
***
Besok lagi ya
Maturnuwun mb Tien sayang
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien..ayna20.
DeleteSelamat mbak Iyeng juara 1
DeleteSelamat mbak iyeng, jadi nomor 1, btw, mengapa Ibu left grup? Maaf, kepo.
DeleteMbak Iyeng rek....
DeleteAduhaii
Terima kasih mbak Tien ... AYNA 20 sudah tayang cukup gasik.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
This comment has been removed by the author.
DeleteRupanya Ayna akan segera dapat dikenali, bisa saja Rio lapor ke pemasang iklan. Tapi sesegera itukah...? Terlalu pendek kalau cepat selesai. Nderek kersane mbak Tien saja...
DeleteSalam sehat mbak Tien ..dari sragentina tetap aduhai.
Maturnuwun mb Wiwik, pak Andrew..seneng nih bisa komen paling dulu.
DeleteMb Wiwik...aku mau kirim sesuatu.
Pak Andrew..hiks saya left gara2 hp dudul madul-madul.
Aduhai
Selamat Bu Sri Setiawati Santoso juaranya untuk Ayna_20, runner Up juara pertahan Ayna_18 dan Ayna_19 Ibu Wiwik Suharti Bojonegoro yang sedang berulang tahun ke 61 tahun.
DeleteSelamat malam bu Tien terima kasih tayang gasik.
Wah trimakasih mbak Iyeng tak tunggu....
DeleteRasanya sesuatu banget nih....
Selamat Jeng Iyeng dpt trophy juara1 nginceng....🥇🏆
DeletePeluuuuk.....muah...muaah
Selamat Jeng Iyeng juara 1 🥇
DeleteAlhamdulillah Ayna 20 dah tayang.
ReplyDeleteTrimakasih b.Tien moga sehat" sll.
Salam dari Bojonegoro.
Terima kasih mbak tien.
ReplyDeleteAlhamdillah Ayna 20 sdh tayang sebelum.tidur.Terima kasih bu Tirn..salam sehat dan semangat berkarya. Bagi tips donk bu bagaimana agar tetap kreatif
ReplyDeleteHehee.. semangat yang penting.
DeleteSalam ADUHAI..
Aduhai ... trims bu tien. Tidur gasik
ReplyDeleteAlhamdulillah... Sebelum tidur sudah dikunjungi Ayna... Makasih mbak Tien. Selamat beristirahat... Semoga sehat selalu
ReplyDeleteSelamat ... Jeng IYENG malam ini yg jadi juaranya.
ReplyDeleteHoreee...
DeleteMaturnuwun pak Yowa 😍
Hmmm.
ReplyDeleteSelamat buat para juara ...
ReplyDeleteSyukurlah Aina dah tayang...
Salam sehat semuanya
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah AYNA 20 sudah tayang..
DeleteMatur nuwun mbak Tien
Mgi2 tansah sehat
Alhamdulillah, trimakasih Bu Tien.. Salam sehat bahagia dr Cahya di Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteMatur nuwun . Bu tien...Smg sehat selalu ditunggu eps berikutnya.
ReplyDeleteSelamat... Jeng Iyeng no 1
...
Matur suwun bunda Tien.... 😘😘
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA Eps 20 sudah tayang, besok mungkin sudah bisa kembali ke keluarganya, keluarga Danang dan Tanti.
ReplyDeleteMatur nuwun mBak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Alhamdulillah ..... ayna 20 sdh habis dilahap sebelum tidur ..... terima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 teyus ..... kutunggu episode berikutnya
ReplyDeleteAssalamu'alaikum
Selamat malam ..... selamat beristirahat
Terima kasih bu Tien Ayne 20 nya
ReplyDeleteSugeng dalu mbak Tien..... Jangan2 nti Rio juga kepincut sama Ayna.... Whuaaa jd tambah seruu
ReplyDeleteSiapapun ntinya yg berhasil wajib mli jalan yg berliku... dramatis dan romantis...hahaaahaa mbak Tien ini ahlinya 👍👍
Semoga mbak Tien sekeluarga senantiasa sehat bahagia ..doaku selalu🙏❤️
Salam sayang dr Surabaya🤗😘😍
Selamat mb iyeng juara 1
DeleteMatr nuwn bunda Tien Ayna 20 sudh hadir. Semoga sehat selalu bunda Tien.Aamiin...
Matur suwun bunda Tien Ayna 20 sdg hadir, semoga Ayna cepat pulih ingatannya...salam sehat ulales bunda dari bumi Arema Malang
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien sayang,
ReplyDeleteAyna 20 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur
Matur suwun Ayna 20 sdh hadir menyapa penggemarnya, smg mb Tien sehat sll....
ReplyDeleteSalam sehat dr blora....🙏
Terimakasih Bu, saya fans baru panjenengan.
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 20 sudah tayang ,trimakasih bu Tien
ReplyDeleteAlhamdulilah Ayna eps 20 sdh hadir..apakah Rio yg akan merespon no hp/ telp yg bs dihub ketika ada berita kehilangan sblm plg Jkt... Smg bgtu...utk mb Tien slm seroja dan juga utk kita semua...
ReplyDeleteSemoga tidak semudah dan secepat itu prosesnya. Ntar kayak cerita di sinetron2 itu. Percayakan saja pada kepiawaian mbak Tien.
DeleteIde amnesia yang dialami Ayna, sungguh jitu untuk bikin pembaca baper...
Matur nuwun Ibu Tien, Ayna 20 sudah hadir.
ReplyDeleteSemoga Ibu Tien sehat selalu.
Salam dari Batang
Sdh menulis komen kok hilang tdk terkrm ya? Slm seroja utk mb Tien dan kita semua....
ReplyDeleteMakasih mb Tien.
ReplyDeleteAlhamdulillah.semoga cepat ketemu..ya semoga menyadari .klu Ayna yg di maksud. Ibu Tien sehat selalu yaa ,tambah seruu ini,hadir Yanti Surabaya
ReplyDeleteTerima kasih cerbung no. 20 jeng tien
ReplyDeleteTetap semangat dan salam sehat
Alhamdulillah Ayna 20 sudah tayang ,trimakasih bu Tien
ReplyDeletePuji Tuhan ibu Tien sehat, semangat dan produktip shg Ayna 20 tersaji dg tetap sangat bikin penasaran pecinta cerbung ini.
ReplyDeleteDi rumah ibu Tarni Ayna sdh terlihat lebih tenang, sdh bisa melakukan beberapa pekerjaan.
Semoga Rio cepat tanggap bahwa gadis yg dirumahnya kemungkinan besar Ayna yg ada di koran.
Terserah ibu Tien ajalah...Matur nuwun Berkah Dalem.
Sugeng dalu mbak Tien , alhamdulillah panjenengan sehat ,,taksih sonten Ayna sampun tayang ,, monggo istirahat mbak ,
ReplyDeleteTerima kasih cerbung no. 20 jeng tien
ReplyDeleteTetap semangat dan salam sehat
Trimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAyna 20...
Ikut deg2an nii.smoga ayna cepet eling semuanya..dan ketemu dgn kelg angkatnya yg sll memikirkannya..
Salam sehat dr bandung..
Nglilir AYNA 20 sampun medal.
ReplyDeleteMatur nuwun ibu Tien
Alhamdulillah, gasik.
ReplyDeleteWah juragan krokot JUARA👋👋👋
Alhamdulillah pas nglilir AYNA~20 sudah hadir.. maturnuwun Bu Tien..��
ReplyDeleteAlhamdulillah pas nglilir AYNA~20 sudah hadir.. maturnuwun Bu Tien..��
ReplyDeleteMaturnuwun bu Tien ayna 20 nya dah tayang
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna sdh hadir.
ReplyDeleteMatursuwun mbak Tien
Salam sehat salam sayang katur mbak Tien sklg,
juga tuk WAG PCTK salam kangen salam sehat sll🌾🌹
Lembar koreksi :
ReplyDelete1. “Tidak, jangan perg. Ma’af, barangkali mbak adalah tamu..”
# “Tidak, jangan pergi. Ma’af, barangkali mbak adalah tamu..”
2. Rio ikutn panik, setengah berlari kearah dapur, dan ketika kembali kekamar sambil membawa segelas air hangat, dilihatnya mata Ayna sudah terbuka.
# Rio ikutan panik, ..........#
Ada dua saja bu Tien, selamat istirahat.
Selamat ya Jeng Iyeng jd juara 1...
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 20 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga
Salam hangat dari Bekasi
Semoga Rio segera menghubungi yg memasang iklan hilangnya Ayna
semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
terima kasih bu Tien Ayna #20 sdh hadir ...smoga ibu n kel sehat selalu
ReplyDeleteselamat mba Iyeng juara satu
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 20
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga
Ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Selamat bunda Iyeng Santoso juara I
Makasih Bunda untuk AYNA 20nya.
ReplyDeleteSemoga Bunda selalu sehat dan bahagia bersama keluarga, dan tetap semangat dalam berkarya.
Sukses selalu buat Bunda.
Matur nuwun bu Tien Ayna 20 sdh tayang
ReplyDeleteSemoga Rio tanggap dg situasi dan melakukan sesuatu sehingga Ayna segera ketemu dg keluarga Danang Dan Tanti
Terimakasih bunda Tien, AYNA 20 telah hadir.
ReplyDeleteSalam sehat selalu dari kota Malang..🙏
Alhamdulillah Ayna 20.. salam Seroja Bu Tien
ReplyDeleteSemoga Bu Tarni dan Rio segera menghubungi pemasang iklan sehingga Ayna bisa berkumpul lagi dengan kel Danang dan Tanti...Salam sehat selalu untuk Bu Tien dan Keluarga
ReplyDeleteAlhamdulillah. TERIMA KASIH ya Bunda Tien untuk Tayangan Episode 20-nya.
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien senantiasa diparingi sehat dan bahagia lahir batin. ♥️😗🇦🇺
Maturnuwun ibu Tien.... semoga sehat dan sukses selalu
ReplyDeleteAyna ayo lihat fotomu dikoran...
Semoga Ayna menemukan kebahagiaan ya. Kembali bersama orang2 yg menyayanginya. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu
ReplyDeletePelan tapi pasti...inilah kecerdasan dan kecerdikan Bu Tien dalam mengolah ceritanya. Tetap membuat penasaran, semoga Ayna sgr dipertemukan dengan Bintang, Nanda dan semua yg mengasihi Ayna yg sdh lama mencarinya. Aamiin.. Maturnuwun Bu Tien, dgn sabar ditunggu lanjutannya. Teriring salam sehat kagem Bu Tien dan keluarga beserta para pembaca tercinta, dari Pondok Gede...
ReplyDeleteWuaduh ......
DeleteMasih *UNKNOWN.*
Edit dong profilnya, sesama blloger hrs saling sapa.....
Masak UNKNOWN terus jenenge.
Bu Tien ya bingung ta yen arep nyalami
Ayoooooo edit profilmu dengan cara :
1. Ketuk UNKNOWN,,,
2. Lalu ketuk EDIT PROFIL,
3. Isi biodatamu,,,
4. Lalu SIMPAN,,
Mudah khan
Silahkan dicoba
Klo masih ada yg UNKNONW rasane piye gitu ya Pak Wedeye?
DeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun Bun. ..
Mugi2 slamet sedoyonipun...
Ayna 20 telah tayang... Alhamdulillah
ReplyDeleteMbak Iyeng namber one... pastinya ngincang nginceng yaa... hehehee
Semoga ceritanya bisa panjang ..mengaduk aduk perasaan pembaca nya yg penasaran...
Salam sehat mb Tien...cemangat aduhai...
Matur suwun Mbak Tien Ayna 20 sudah hadir... makin seru aja ceritanya, shg gak sabar menunggu lanjutannya.
ReplyDeleteDoaku semoga Mbak Tien selalu sehat krn karyanya setiap hari dinantikan banyak orang termasuk diriku. Salam seroja selalu dari kota lumpia.
Tambah oenasaran nunggu munculnya AYNA 21...
ReplyDeleteSalam dari Waru, Sidoarjo
Terimakasih bu Tien, salam sehat dan aduhai dari Magelang
ReplyDeleteNgintip..ci Luk ba
ReplyDeleteBelum muncul..he..he..
Penasaran bingit...
aduhai, kata ini mengingatkan pd camelia malik. Nah sambil menunggu silakn yg ingat nadanya ...
ReplyDeleteAduhai aduh manisnya
Betapa kau mengguncangkan hatiku
Aduhai hai hai aduh seksinya
Membuat jantungku berdebar-debar
Dekat dekat padaku
Jangan jauh dariku
Nanti hatiku jadi beku
Aduhai aduh manisnya
Betapa kau mengguncangkan hatiku
Aduhai hai hai aduh seksinya
Membuat jantungku berdebar debar
Jangan kau coba-coba rayu-rayu
Jangan bisikan angin surga
Aku tak suka suka janji-janji
Kalau hanya di bibir saja
....
https://youtu.be/zVmvs1XxJI4
Seeer.... Seeer.... Seeer... Goyong pinggul...
DeleteSambil puter badan...
Ngintip ,eee blm ada hahha
ReplyDeleteMau tidur ngintip ayna dulu ah... Wow belum nongol...
ReplyDelete