Wednesday, July 29, 2020

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA 33

CINTAKU ADA DIANTARA MEGA  33

(Tien Kumalasari)


Tapi Kristin kesal karena menelpon Mery tidak juga diangkat. Ia hanya punya nomornya Mery. Menelpon Bagas apa lagi. Tampaknya ponselnya mati atau rusak, entahlah. Kristin kemudian pulang. Hari itu ayahnya tidak kekantor, jadi Kristin harus pulang supaya bisa menemui ayahnya.

Tapi sesampai dirumah ternyata ayahnya tidak ada. Mamanya bingung melihat Kristin juga kelihatan bingung.

"Ada apa Kris? Papa sedang ketemu dengan kawan bisnisnya, harusnya kamu tahu karena pertemuannya ada di kantor. Apa papa tidak menghubungi kamu ?"

"Tidak ma.."

"Mengapa kamu bingung mencari papa sedangkan papa ada dikantor?"

"Kristin baru selesai makan siang diwarung, tadi papa tidak ada dikantor."

"Belum lama papamu pergi."

"Oh..."

"Jangan menelpon papa, karena papa sedang sibuk."

"Aduuh.. "

"Ada apa sih Kris?"

"Bagas sakit ma.."

"Astaga... Bagas sakit dan kamu ribut seperti cacing kepanasan?"

"Bagas kecelakaan di Salatiga ma.."

"Oh..." sekarang  bu Suryo baru  terkejut.

"Kamu mau mengajak papa ke Salatiga? Tidak mungkin Kris, papa lagi bicara penting. Ini so'al kerjasama perusahaan. Papa akan marah nanti sama kamu karena kamu tidak ada di kantor."

"Kristin mau minta maaf nanti, barangkali tadi menelpon Kristin, tapi Kristin lagi sibuk menelpon Bagas dan mbak Mery, dan tidak ada jawaban."

"Lalu kamu mencari papa mau ngapain?"

"Minta nomornya om Darmono."

"Astaga... kalau nomornya Darmono mama juga punya..."

"Mama punya ? Mana ma, Kristin minta.."

"Hm... anak ini.. ada tugas yang lebih penting malah mikirin orang lain.."

"Ma, Bagas kecelakaan ma.. Kristin harus tahu keadaannya.."

"Baiklah, ini... catat saja disitu..."

Kristin mencatat nomor itu lalu menelpon pak Darmono..

"Aduuh, kok nggak diangkat ya ma.."

"Mungkin lagi ngurusin yang sakit. Kapan kejadiannya?"

"Itulah ma, Kristin nggak jelas.. tadi cuma pelayan warungnya mbak Mery yang kasih tahu, tapi dia hanya tahu bahwa Bagas kecelakaan dan mbak Mery ada disana."

"Ditunggu saja dulu Kris, dicoba sebentar lagi. Jangan panik begitu kenapa?"

***

Bagas sedang diperiksa dokter lagi, karena pusingnya nggak hilang-hilang. Pak Darmono berdebar menunggu apa kata dokter.

"Tidak apa-apa.. memang begitu kalau gegar otak.. tapi lumayan sudah nggak lagi muntah-muntah."

"Jadi tidak menghawatirkan ya dok?"

"Tidak.. bapak harus bersabar."

Pak Darmono kembali duduk disamping Bagas, yang terbaring lemah. Disisi lainnya, simbok mengelus-elus kaki Bagas sambil terus menatap momongannya yang lebih sering memejamkan matanya."

"Tadi mau makan timlonya simbok, tapi lalu bilang mual.." kata simbok.

"Iya, dokter memang bilang.. kadang masih mual dan pusing, tapi nanti akan sembuh kok mbok."

"Iya, pak.. simbok juga berharap demikian."

"Kamu lapar nggak mbok?"

"Lapar tapi ya nggak apa-apa pak, prihatin sakitnya mas Bagas.. nggak makan juga nggak apa-apa."

"Jangan begitu mbok, kamu tunggu saja disini, biar aku beli makan keluar."

"Ini pak, tadi.. suaminya bu Mery yang ganteng itu ngasih uang sama simbok, katanya buat beli makan."

"O, ya sudah, kamu bawa saja itu, barangkali kamu kepengin beli makanan nanti. Sekarang aku mau keluar dulu. Tapi kalau kamu mau, itu tadi Basuki membawa roti macam-macam, makan saja mbok, tawarkan Bagas barangkali dia mau."

"Iya pak, nanti saja gampang."

"Ya sudah, aku pergi dulu."

Simbok yang menunggui Bagas disampingnya, berkali-kali mendengar dering telpon, tapi simbok tidak berani mengangkatnya. Ia lebih suka menunggu pak Darmono saja kalau sudah kembali nanti.

"Simbok..." simbok menoleh kearah Bagas, lalu berdiri mendekati.

"Ya, cah bagus."

"Pusing mbok..."

"Simbok pijitin kepalanya ya mas.."

"Pelan-pelan saja.."

"Iya, cuma dielus-elus saja.. Mas Bagas mau roti?"

Tapi Bagas menggeleng lemah.

"Buah ya? Simbok kupasin jeruknya ?"

"Sedikit saja.."

"Iya, simbok kupasin ya.."

Simbok mengambilkan sebutir jeruk, mengupasnya, membuang isinya lalu menyuapkannya kemulut Bagas.

"Seger mas?"

"Hm.."

Sebutir jeruk dihabiskan, simbok merasa lega.

"Besok kalau mas Bagas sudah sembuh, dan pulang, simbok jadi diajak jalan-jalan ya?"

"Hm..mh.."

"Sekarang makan roti ya?"

"Mau timlo...."

"Lho...timlonya sudah habis mas, bapak juga makan tadi,  disini mana ada timlo, besok saja kalau sudah pulang, simbok masakin timlo lagi. "

"Hm mh.."

"Roti ini saja ya, enak .. ini ada coklatnya, ada pisangnya.."

Dering ponsel kembali terdengar.

"Itu apa?"

"Ponselnya bapak, tidak dibawa, dari tadi bunyi terus."

"Angkat mbok.."

"Simbok angkat?

Simbok tergesa mengangkat ponsel pak Darmono.

"Hallo," sapa simbok.

"Om, eh.. bukan om Darmono ? Ini siapa?"

"Ini simbok, simboknya mas Bagas."

"Oh, simbok, dari tadi aku menelpon om Darmono."

"Bapak baru keluar, beli makan. Ini siapa ?"

"Aku Kristin mbok, simbok disini ya? Bagas bagaimana ?"

"O.. Kristin yang cantik itu?"

"Bagas mana mbok, bisa ngomong tidak? Bagaimana keadaannya?"

"Masih pusang-pusing..Kepalanya luka, kasihan mbak.."

"Bisa ngomong mbok ?"

"Maksudnya mbak Kristin mau ngomong?"

"Iya.. iya.."

"Tapi sebentar saja ya, mas Bagas nggak bisa ngomong lama atau panjang-panjang."

"Iya mbok, sebentar saja."

Simbok menyerahkan ponselnya kearah Bagas.

"Ini apa?"

"Ada yang mau bicara sama mas Bagas. Orang cantik."

"Siapa?"

"Diterima dulu, nanti setelah mendengar suaranya kan terus sembuh."kata simbok sambil meletakkan ponsel ditelinga Bagas.

"Bagaaaas..."

"Siapa mbok?"

Tapi Bagas sudah memejamkan matanya.

"Ma'af mbak, tampaknya mas Bagas belum bisa menerima tilpon.. "

"Ya ampun , Bagaas..." keluh Kristin sedih, kemudian menutup pembicaraan itu.

"Kasihan mbak Kristin, suaranya seperti menangis. Tapi ya gimana lagi, mas Bagas seperti enggan bicara begitu," gumam simbok sambil meletakkan kembali ponselnya dimeja.

***

"Ibu tahu tidak, hasil pemeriksaan di lab kemarin, menunjukkan bahwa ibu sudah sehat," kata Mery sepulang dari rumah sakit untuk menunjukkan hasil lab dan USG kepada dokter disore hari itu sepulang dari Salatiga.

"Dokter bilang begitu?"

"Iya bu.. sungguh, Mery sangat bahagia."

"Jadi ibu tidak akan disuruh kemo lagi kan ?"

"Tidak ibu, tidak," kata Mery sambil memeluk ibunya.

"Alhamdulillah Mer, ibu takut sekali kalau harus di kemo."

Mery tertawa, dan mencium pipi ibunya ber-kali-kali.

"Nanti dulu, ibu ingin tahu tentang nak Bagas, bagaimana kok sampai kecelakaan?"

"Dia sudah capek, nekat pulang. Mobilnya menabrak pohon bu."

"Ya ampun, tapi dia tidak apa-apa kan Mer?"

"Gegar otak dan luka-luka di kepala. Tapi dia sadar. Belum bisa bicara banyak sih, cuma kata dokter tidak membahayakan."

"Syukurlah nduk. Kasihan. Ibu ingin menjenguk dia."

"Besok saja bu, tadi kan sudah dari sana, langsung ambil hasil lab terus ketemu dokter.  Basuki belum istirahat. Sekarang ini juga nggak tahu kemana dia. "

"Orang sibuk. Tapi ibu bahagia melihat kamu bahagia. Segera berikan ibu cucu ya?"

"Iya bu, kita harus selalu  memohon kepada Allah Yang Maha Pengasih, supaya Mery segera punya momongan."

"Iya pastinya nduk. Tuh, ada mobil, rupanya suamimu sudah pulang," kata bu Sumini yang kemudian mengikuti Mery bergegas menyambut.

"Dari mana saja Bas, tadi menurunkan aku kok langsung pergi lagi?"

"Dengar Mer, mendengar ibu sembuh, aku jadi  ingat mbah Kliwon."

"Iya, mbah Kliwon berperan besar dalam kesembuhan ibu."

"Aku tadi memesan sebuah sepeda motor, aku kirimkan kerumah mbah Kliwon di Sarangan."

"Sepeda motor Bas? Apa mbah Kliwon bisa mengendarainya?"

"Aku pernah melihat mbah Kliwon naik sepeda motor kelurahan, sehari sebelum kita menikah.  Ini tadi aku memilih Vespa, supaya mbah Kliwon tidak susah menstarternya susah-susah, karena tinggal menekan  tombol startnya dan bisa duduk lebih enak. Seperti mengendarai mobil lho Mer."

"Oh ya? Bagus sekali Bas. Sepeda motornya langsung dikirim kesana ?"

"Iya, langsung kesana."

"Tapi kalau kamu tidak memberitahu, nanti dia bingung dapat kiriman sepeda motor."

"Aku akan menelponnya, kalau kira-kira sepeda motor itu sudah sampai."

"Wah, syukurlah, ibu juga sedang berfikir untuk memberi sesuatu kepada pak Kliwon," kata bu Sumini menimpali.

"Ya sudah, istirahat saja dulu sekarang, besok jadi menengok Bagas kan?"

"Iya jadi dong, aku haus tahu perkembangannya."

"Baiklah, ibu juga mau ikut katanya."

"Boleh saja."

***

Kristin menangis terisak-isak. Sedih hatinya mendengar Bagas tak mau menerima telponnya.

"Kenapa Kris?" tanya bu Suryo.

"Bagas tidak mau menerima tilpun Kristin ma.."

"Mungkin dia masih merasakan sakit, jadi tidak ingin bicara."

"Dia nggak mau menerimanya, biarpun Kristin sudah memanggil namanya."

Tiba-tiba ponsel Kristin berdering.

"Oh, dari om Darmono," katanya sambil membuka ponselnya.

"Hallo om.."

"Kamu tadi telpon om ya ?"

"Iya om, berkali-kali tidak diangkat, sudah sejak siang tadi."

"Siang tadi ponsel di cas,. ini tadi baru keluar sebentar. Ada apa cantik ?"

"Om, mendengar Bagas kecelakaan, Kristin sangat panik... tadi diterima simbok, diberikan sama Bagas, Bagas tidak mau menerima om," kata Kristin merengek rengek seperti anak kecil mengadu karena ada temannya yang nakal.

"Kristin, Bagas belum banyak bicara, kepalanya masih sering terasa pusing."

"Sebenarnya apa yang terjadi om ? Kenapa sampai kecelakaan."

"Dia itu sebenarnya capek, tapi hari Jum'at kemarin nekat pulang. Sebelum sampai Salatiga dia menabrak pohon."

"Om, tolong dikasih tahu  rumah sakit dan kamarnya ya, Kristin mau kesitu."

"Tapi ini sudah sore Kris, sebaiknya besok pagi saja."

"Baiklah om, saya sangat sedih.. "

"Do'akan Bagas baik-baik saja ya."

"Pasti om, sampaikan salam saya untuk Bagas ya om."

"Baiklah, semoga salam kamu membuatnya lebih cepat sembuh, apalagi kalau kamu datang nanti."

Kristin tersenyum senang, dan masih tersenyum-senyum ketika ia menutup ponselnya.

"Bagaimana keadaannya?" tanya bu Suryo.

"Ya masih belum sepenuhnya baik, masih sering pusing."

"Mama dengar kamu mau kesana ?"

"Iya ma, tapi tidak sekarang, besok pagi saja."

"Kamu tidak boleh berangkat sendiri. Jalanan kearah sana itu sangat ramai."

"Kalau begitu Kristin mau mengajak papa."


***

Besok paginya, begitu sampai dirumah sakit, Kristin menarik-narik tangan ayahnya agar berjalan lebih cepat. Tak tahan rasanya ingin segera bertemu kekasih hatinya.

"Kristin, pelan-pelan saja kenapa sih?"

"Kristin ingin melihat keadaan Bagas pa."

"Iya, papa tahu, tapi kan nanti juga ketemu, kamu menarik-narik papa, kalau papa jatuh bagaimana?"

"Iya pa, ya sudah, pelan-pelan."

Tiba-tiba Kristin bertemu simbok yang akan keluar, entah mau mencari apa.

"Simbok !!" Kristin berteriak.

"Eh, ya ampuun.. kaget simbok mbak..itu.. disana kamarnya.. pojokan.. dekat taman," kata simbok tanpa ditanya."

"Simbok mau kemana?"

"Mau beli aqua, bapak yang nyuruh," kata simbok yang langsung meninggalkan mereka.

Kristin kembali menarik tangan ayahnya.

"Kris..."

"Itu pa, sudah dekat, pojokan, depan taman kan?"

Begitu masuk keruang inap Bagas, pak Darmono langsung menyambut dengan hangat.

"Terimakasih mas," kata pak Darmono.

"Ini, si crewet memaksa aku supaya mengantar dia kemari."

"Om, mana Bagas?"

"Itu.. disitu," kata Pak Darmono sambil menunjuk kearah ranjang Bagas, dan mengajak pak Suryo duduk dulu di sofa.

"Bagaaas..." begitu dekat Kristin langsung menubruknya.

Bagas membuka matanya. Menatap Kristin tak berkedip. Suara manja itu seperti dikenalnya.

"Bagas, bagaimana keadaan kamu ?"

"Siapa kamu?" pertanyaan itu tiba-tiba terasa seperti petir menyambar. Kristin mundur selangkah, menatap wajah lemah yang memandanginya seperti memandang orang asing.

***

besok lagi ya
























:





34 comments:

  1. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Anton,Hadi, Pri ,Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Yowa, Petir Milenium (wauuw), Yustikno, Wedeye, Tauchidm, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Nenek Dirga, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Ungaran..
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.... eps 33 sudah tayang. Matur nuwun Mbak Tien yg selalu membuat penasaran pembaca. Salam sejahtera dari Pangkalpinang, semoga Mbak Tien selalu sehat dan tetap semangat. Lanjut....

      Delete
    2. Trimakasih Bu Tien.. Pas buka pas ada.. Bu Tien yg terbaik pokoknya.. Sehat n ttp semangat utk Bu Tien.. Salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

      Delete
    3. Alhamdulillah....
      Yang ditunggu tunggu sdh hadir
      Matur nuwun Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam dari Cilacap.

      Delete
    4. Alhamdulillah, makasih mbak ceritanyaemang selalu bikin penasaran seruuu....
      ., salam sehat slalu dari Kuningan Jabar

      Delete
  2. Alhamdulillah CADM 33 sudah tayang
    Matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari, semoga mBak Tien tetap sehat, bahagia, sejahtera dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin
    Salam hangat dan salam SEROJA dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  3. Terimakasih Mb Tien CADM 33 sdh hadir salam sehat dari Weru

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah da tayang..
    Wah bagas Amnesia kah?
    Next buu... Makin seru
    Sehat selalu ya tuk ibu..
    Salam dr Bekasi

    ReplyDelete
  5. Apa Bagas jadi amnesia ya ... Kok tdk mengenali Kristin.
    Mudah²an tetap baik² saja.
    Lanjut terus mbak Tien.
    Salam dari Yk.

    ReplyDelete
  6. Waduh mas Bagas.....Tambah seru.

    ReplyDelete
  7. Apa Bagas hilang ingatan? Moga cepat sembuh. Lanjut mba Tien. Salam sehat selalu

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah CADM 33 sudah tayang....
    Matur nuwun sanget mbak Tien , semoga mBak Tien tetap sehat, bahagia, sejahtera dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin
    Salam hangat dari Sragen

    ReplyDelete
  9. Nah, kan. Gegar otak bikin sebagian lupa. Salut buat bu tien. Bikin pembaca gregetan. Besok lagi ya ....

    ReplyDelete
  10. Amnesia? Bagas amnesia? Smg kristin tambah mesra? Slm seroja...

    ReplyDelete
  11. Sabar Kristin, orang gegar otak konon bisa hilang memorinya. Semua orang/ keluarga sdh mendukung hubunganmu ...
    Lanjut ibu Tien, Yustin Har dkk menunggu eps 34 semoga ibu Tien selalu sehat penuh semangat. Matur nuwun Berkah Dalem.


    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah, cdam sdh tayang. Suwun mba Tien
    Salam sehat & setia sll katur mba Tien sklg, smg semakin berkah. Barokallohu fiikum
    Tetep semangat meneruskan cerbungnya

    ReplyDelete
  13. Yahhh,nunggu lagi masa bahagia Bagas dan Kristin. Bu Tien mengubah arah konflik nih. Jadi kita kita yang tegang

    ReplyDelete
  14. Matur nuwun mbak tien.... Smg tahes ulales...terys berkarya

    ReplyDelete
  15. Yuhuuiii ... seri 33 sdh terbaca ... Sabar itu tak berbatas .. kekuatan doa itu dahsyat adanya .. makasih Mbak Tien .. selamat hari Arafah, barakallah

    ReplyDelete
  16. Terima kasih Bu Tien,senantiasa sehat,Aamiin.

    ReplyDelete
  17. Ih...bagas pura pura amnesia, biar dipeluk kristin lama...mksh mb tien, sehat selalu

    ReplyDelete
  18. Selamay pagi Mbak Tien, terima kasih sdh disapa.
    Alhamdulillah CADM 33 sdh tayang
    Duuh Bagas.. amnesia kah?
    Semoga segera pulih..
    Semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Semoga Mbak Tien sehat selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  19. Selamat pagi Mbak Tien, terima kasih sdh disapa.
    Alhamdulillah CADM 33 sdh tayang
    Duuh Bagas.. amnesia kah?
    Semoga segera pulih..
    Semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Semoga Mbak Tien sehat selalu
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  20. Selamat pagi Bu Tien , smga sekel sllu sehat2 , matur nuwun CADM 33 nya , smga Bagas cpt sembuh , slmt Hari Raya Idul Adha mhn mf lahir n batin. salam.

    ReplyDelete

  21. waduhh...bagaaaaasss😢
    lanjut bu tien...tambah gregeett

    ReplyDelete
  22. Ahaaaa... drama love storynya dimulai ya mbak dg membuat Bagas amnesia beneran atau pura2... hmmm kepo.com
    Whatever mbak.... semoga banyak inspirasi yg bermunculan utk mewarnai cerita ini shg membuat baper readersnya
    Sy doakan mbak Tien beserta keluarga senantiasa sehat dan tak lupa matur nuwun telah disapa duluan😍😍
    Salam sayang dr Surabaya mbak🤗😗😗

    ReplyDelete
  23. Selamat siang bu Tien....
    Terimakasih CADM nya
    Salam sehat dari Purworejo....
    Kutunggu kelanjutannya CADM nya....

    ReplyDelete
  24. selamat siang bu Tien, alhamdulillah sudah terima CADIM 33, mudah2an selalu diberikan kesehatan dan selalu berkarya..

    ReplyDelete
  25. Salam sehat mbak Tien.
    Baguslah Bagas Amnesia, hingga hilang memorynya dengan Mery.
    Yang pertama dilihat, itu yang akan diingat. Tapa agak aneh juga sih, ketika pak Darmono, Simbok dan Basuki datang dia ngga lupa ? Bisa jadi Amnesia temporary ....? Hanya mbak Tien yang nanti meluruskan .......

    ReplyDelete
  26. Slam kenal mbak tien.... Dari majalMajal Jawa barat... Luar biasa ceritanya... Ditunggu kelanjutannya... Sehat trs mbak...

    ReplyDelete
  27. Majalengka... Jawa barat... Salam sehat slalu...

    ReplyDelete
  28. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    ReplyDelete

KUPETIK SETANGKAI BINTANG 01

  KUPETIK SETANGKAI BINTANG  01. (Tien Kumalasari)   Minar melanjutkan memetik sayur di kebun. Hari ini panen kacang panjang, sangat menyena...