JANGAN BAWA CINTAKU 25
(Tien Kumalasari)
Ika berdebar, ia berharap Leo datang bersama Rina, ternyata tidak. Leo turun sendiri, dan Dian sudah sampai didepannya, menatapnya heran. Tentu saja karena Dian mengira yang datang adalah Broto. Dian sudah mengenal Leo, karena pernah bertemu ketika bersama Dina. Waktu itu Leo bersikap biasa-biasa saja, kalau tak mau disebut acuh terhadapnya. Karenanya ia terkejut ketika tiba-tiba Leo mengacak rambutnya, dan tersenyum sangat manis.
“Dian, apa kabar?”
Dian menyalami lalu mencium tangan Leo. Ingin sekali Leo memeluknya, tapi dilihatnya Ika menatapnya tajam. Leo menahan keinginannya, lalu melangkah mendekati Ika.
“IKa…”
Leo mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tapi Ika menyambutnya hanya dengan mengatupkan kedua belah telapak tangannya.
“Mana bu Rina ?”
“Dia tidak ikut, harus banyak istirahat. Boleh aku duduk?” tanya Leo yang tanpa menunggu jawaban sudah duduk begitu saja di kurai teras.
“Darimana tahu rumah aku? Maksudku, rumah dimana aku tinggal ?”
“Rina yang memberitahu. Rina juga mengijinkan aku datang kemari.”
“Aku kan sudah bilang bahwa kita tak usah bertemu lagi?”
“Maaf Ika, kamu tidak boleh begitu. Aku sudah memohon maaf , sudah mengakui kesalahan aku.. tolong jangan membenci aku.”
“Aku tidak benci kamu. Tolong juga mengerti perasaan aku, yang masih ingat luka masa lalu. Dan sekarang jangan bicara apapun, aku tak ingin Dian mendengarnya.”
“Oh ya, baiklah, sebenarnya aku datang kemari untuk menjemput Dian.”
Ika terkejut, matanya terbelalak, dan tampak ketakutan.
“Jangan takut Ika, aku akan mengajak Dian menemui Dina. Kata Rina, Dina sangat ingin ketemu Dian.”
Ika menghela nafas lega.
“Mengapa bukan bu Rina yang datang?”
“Kan aku sudah bilang bahwa Rina harus banyak istirahat. Dia yang menyuruh aku menjemput Dian, kalau kamu tidak percaya, kamu boleh menelpon Rina.”
“Om mau mengajak ketemu Dina?” kata Dian yang tiba-tiba muncul sambil membawa dua cangkir teh, lalu diletakkannya di meja.
“Eh, Dian pintar sekali. Terimakasih Dian.”
“Ibu yang menyuruh, kalau ada tamu, Dian harus bisa menyiapkan suguhan teh hangat.”
“Bagus, boleh bapak..eh.. om minum sekarang?”
“Silahkan om.”
Leo meraih cangkir dan meneguk teh buatan Dian.
“Hm, enak sekali.. pintarnya Dian membuat teh.”
“Ibu, benarkah Dian boleh ketemu Dina?”
Ika menatap anaknya, melihat sinar gembira dimatanya. Ia tahu kedua anak itu bersahabat. Setiap pertemuan pasti menyenangkan.”
“Benarkah bu?”
“Benar Dian, tadi neneknya Dina bilang bahwa dia ingin kamu datang kesana.”
“Ibu..” Dian menatap ibunya, menunggu jawaban. Ika masih diam.
Leo menatap Ika, seperti juga Dian, menunggu jawaban.
“Kamu ingin menelpon Rina ?”
Ika ragu-ragu.
“Jangan lama-lama,” akhirnya itulah yang dikatakan Ika.
“Horee… aku ganti baju dulu ya bu.”
Sampai hatikah Ika mematahkan kegembiraan anaknya? Bukankah Dian tak tahu apa yang terjadi?
“Benarkah kamu akan segera mengantarkan pulang?”
“Kamu takut aku membawa lari anak kita?”
“Anakku..” kata Ika meralatnya.
“Baiklah. Anakmu. Jangan takut, aku tak akan membawanya pergi, hanya ingin mengajaknya bertemu Dina.”
“Segera antarkan dia pulang.”
“Ibu, aku sudah selesai..” kata Dian sambil mendekati ibunya.
“Baiklah.. cepat pulang ya nak, ibu sendirian,” pesan Ika, berharap nanti Dian akan segera meminta pulang saat teringat bahwa ibunya sendirian.
“Iya bu, aku tahu.”
Tapi sebelum Dian memasuki mobil Leo, sebuah mobil lain datang dan berhenti dibelakang mobil Leo.
“Om Broto !!” Dian berteriak dan urung menaiki mobil.
“Dian, ingat, Dina menunggu kamu,” kata Leo yang sudah siap naik ke mobilnya.
“Sebentar om, baru ada om Broto,” kata Dian. Leo terpaksa mengikuti kemauan Dian, menunggu Leo turun, kan dia juga pernah mengenalnya.
“Dian, mau kemana ?” sapa Broto ketika turun.
“Mau ketempatnya Dina om. Ini sama om Leo.”
“Oh, pak Leo, apa kabar,” kata Broto sambil menyalami Leo dengan hangat.
“Kabar baik. Ini liburan?”
“Iya, saya baru dari Jakarta langsung kemari, sedianya mau ketemu Dian dulu, tapi nggak apa-apa kalau Dian mau pergi.
“Om Broto sama ibu dulu ya, Dian mau ketemu Dina.”
“Baiklah.”
“Mari, mas Broto,” kata Leo sambil naik keatas mobilnya. Wajahnya sedikit masam, tidak seramah Broto.
Ia segera berlalu, sementara Broto kembali ke mobilnya, mengambil beberapa bungkusan, dibawanya masuk untuk menemui Ika.
“Selamat sore mbak Ika.”
“Sore mas Broto, sudah ketemu Dian?”
“Iya, sayang sekali Dian sedang mau bepergian.”
“Iya, mau ketemu sahabatnya.”
“Saya baru saja datang, langsung kemari.”
“Apa tidak capek mas?”
“Capek sih, tapi saya ingin menurunkan ini dulu, oleh-oleh untuk Dian dan untuk mbak Ika.”
“Mas Broto selalu repot untuk kami.”
“Tidak apa-apa, saya dan Dian kan sudah seperti sahabat.”
“Terimakasih banyak mas.”
Tapi Broto tidak lama berada dirumah Ika. Ia hanya menurunkan oleh-oleh yang dibawanya, kemudian pergi. Ia bahkan menolak ketika Ika mau membuatkan minuman.
Ika bersyukur Broto tidak lama berada dirumahnya. Tanpa adanya Dian, Ika tak bisa menemui seorang laki-laki yang bukan siapa-siapanya.
***
“Siapa sih om Broto itu?” tanya Leo yang penasaran melihat Dian dan Ika begitu dekat dengannya. Ia ingat kata Rina, bahwa dia adalah calon suami Ika. Apa itu benar? Ada rasa tak senang membayangkan Broto sedang berduaan dengan Ika, sementara Dian tak ada dirumah. Senang barangkali, tak ada yang mengganggu.
“Om Broto itu, anaknya pak Kartiman.”
“Pak Kartiman itu siapa?”
“Itu yang punya rumah. Rumah lama bukan rumah yang sekarang.”
“Sudah lama dong kenal sama dia.”
“Belum juga. Hanya ketika bu Kartiman sakit, lalu om Broto datang. Kan kerjanya di Jakarta.”
“O.. belum lama ya? Apa.. dia.. calonnya ibu kamu?”
“Calon apa?” tanya Dian tak mengerti.
“Calon.. ya calon.. mm.. calon bapak kamu?”
“Tidak..”
“Tidak?” Leo hampir bersorak karena senang.
“Tapi saya juga tidak tahu om.”
Leo diam. Tapi mengapa pula dia merasa risau? Ika bukan apa-apanya. Dia sudah punya isteri yang baik. Ah, Ika juga baik, lalu Leo ingat bahwa sesungguhnya kedatangannya ke rumah Ika hanya ingin memeluk Dian, dan Rina mengusulkan agar dia beralasan mempertemukannya dengan Dina.
Dia juga tak bisa serta merta memeluk Dian. Dian akan bertanya-tanya atas perubahan sikapnya, tapi Rina sudah memberi tahu apa yang harus dilakukannya.
Alangkah mulia hati isterinya. Ia rela mempertemukannya dengan wanita masa lalunya. Tidak marah mendengar apa yang terjadi kala itu, Tidak marah ketika mengetahui bahwa Dian adalah darah dagingnya. Ia bahkan memberi tahu bagaimana caranya mendekati Dian tanpa menyakiti ibunya.
Aduhai, keterlaluan kalau dia masih memikirkan Ika dan mengharapkannya. Tapi mengapa dia kesal melihat Broto dekat dengan Ika?
“Apa aku sudah gila?” katanya dalam hati, memaki dirinya sendiri.
“Sebentar lagi Dina masuk sekolah. Mengapa masih ada dirumah neneknya?” kata Dian tiba-tiba.
“O, itu karena om sakit. Lalu Dina dititipkan disana. Nanti pasti akan pulang
kalau sudah saatnya masuk sekolah.”
Dian hanya mengangguk.
“Dian..”
“Ya om ..”
“Kamu tahu bahwa Dina sangat sayang sama kamu?”
“Dian juga sayang sama Dina. Dia itu lucu, cerewet, tapi dia juga pintar.”
“Itu karena kakaknya juga pintar,” Leo mulai membuka percakapan agar Dian bisa menerima sikapnya. Itu juga Rina yang memberitahunya.
“Kakaknya?”
“Bukankah Dina menganggap kamu adalah kakaknya?”
“Ooh.. iya..” Dian tertawa. Leo menoleh kearahnya.
“Alangkah gantengnya anakku..” bisik Leo. Pelan. Dian mendengarnya, cuma saja tidak jelas apa yang dikatakannya, lalu ia menoleh kearah Leo. Leo juga menatapnya.
“Dian, kalau kamu menganggap Dina adalah adik kamu, berarti kamu juga harus menjadi anakku,” kata Leo sambil berkali-kali menoleh kearah Dian.
“Ah..”
“Kok ah.. “
“Om kan orang kaya, sedangkan ibu itu miskin..”
“Menurut kamu, kaya dan miskin itu apa?” Leo sedikit bingung, karena tadi Rina tidak memberi pelajaran tentang kaya dan miskin.
“Kan om punya mobil, punya rumah bagus, sedangkan ibu hanya punya motor buruk, aku hanya punya sepeda.”
“Ooh, gitu ya..? Lalu apa hubungannya dengan.. mm.. yang tadi om katakan? Tentang.. mm.. Dina dan kamu yang menjadi kakak adik?”
“Mana mungkin om mau punya anak seperti saya? Anak orang miskin..”
“Kamu itu anak orang kaya..”
“Apa ?”
Leo kembali bingung harus menjawab apa.”
“Saya bukan anak orang kaya.”
“Tidak apa-apa.. kamu kaya atau tidak, om mau kok punya anak seperti kamu. Maksudnya, karena Dina mau agar kamu menjadi kakaknya, maka aku mau menjadikan kamu juga anakku.”
Dian hanya tertawa. Ia berfikir, untuk merasa senang ia tidak harus menjadi anak orang kaya. Ia bahagia punya ibu Ika. Ibu yang baik, yang lembut dan sangat mencintainya.
“Mengapa tertawa?”
“Dian sudah menjadi anak ibu..”
Leo meraih tangan Dian, dan digenggamnya erat.
“Kamu tetap menjadi anak ibu kamu, tapi kamu juga akan menjadi anak aku.”
Mobil leo sudah memasuki halaman rumah mertuanya. Dina yang sedang duduk diteras bersama neneknya, berlari mendekat begitu ada mobil ayahnya.
“Bapaak… mana ibu?” teriaknya.
Tapi ketika melihat Dian turun, Dina bersorak kegirangan.
“Mas Diaaaan…”
Dina langsung menggandeng Dian, melangkah ke rumah sambil melonjak-lonjak.
Leo tersenyum.
“Leo, kamu sudah sehat?” sapa mertuanya ketika Leo mencium tangannya.
“Sudah bu, itu sebabnya saya kemari, sambil membawa Dian, agar Dina senang.”
“Isteri kamu baik-baik saja?”
“Dia masih harus banyak beristirahat.”
“Ayo duduklah, biar ibu buatkan minum dulu untuk kamu,” kata mertuanya sambil beranjak masuk.
Leo menatap Dina dan Dian yang sedang berbincang tentang buku cerita yang baru saja dibacanya. Leo belum pernah melihat keakraban itu, ada haru menyelinap didadanya. Mereka mempunyai darah yang sama. Darahnya mengalir disana, di dua anak yang tampak akrab berbincang. Siapa yang menyuruhnya? Apakah dari masing-masing sanubari sudah saling berkata bahwa mereka adalah saudara?
“Oh, ya ampuuun.. mas Dian, aku lupa ngomong..” tiba-tiba Dina berteriak kemayu.
“Ngomong apa?”
“Aku mau punya adik, masih di dalam perut ibu.”
“Iya, aku sudah tahu..”
“Yaaah.. kok sudah tahu sih..” kata Dina dengan mulut cemberut. Ia berharap Dian akan kaget mendengar ceritanya, ternyata Dian sudah tahu.
“Ya, aku sudah tahu, karena ibuku yang mengantar bu Rina ketika diperiksa dirumah sakit. Tapi aku seneng. Kamu juga seneng kan?”
“Iya aku seneng. Sekarang aku punya kakak mas Dian, dan juga mau punya adik yang masih ada didalam perut ibu. Besok kalau adikku perempuan, aku beri nama dia Dita.”
"Kok Dita sih ?”
“Kata simbah, namaku Dina, kakakku Dian, adikku Dita..”
Lalu keduanya tertawa terkekeh. Dian benar, Dina memang lucu. Leo yang memandangi mereka ikut tersenyum-senyum.
“Dina, Dian.. sini.. “ tiba-tiba Leo memanggilnya.
Dina berdiri, dan mendekati ayahnya sambil menggandeng Dian.
“Sini. Dina disebelah sini, Dian sebelah sini.”
Keduanya menurut, Dian berdiri disebelah kanannya, Dina disebelah kiri, sementara Leo masih duduk di kursinya. Sekarang Leo tak canggung merangkul Dian. Kalau Dian bertanya, ia sudah tahu akan menjawab apa.
“Dengar, Dina suka kan punya kakak mas Dian?”
“Suka.. suka.. suka..” kata Dina sambil melonjak-lonjak.”
Leo tak melepaskan pelukannya. Bahkan ia memeluk Dian lebih erat, lalu menciuminya bertubi-tubi. Dian agak merasa heran.
“Bapak sangat bahagia, Dina punya kakak Dian.”
Lalu Leo merengkuh keduanya erat, menahan tetesan air mata nyang nyaris tumpah.
“Dian sekarang harus benar-benar menganggap Dina sebagai adik kamu, ya sayang?”
Dian mengangguk. Ia sudah lebih besar dari Dina, dan ia melihat air mata mengambang di mata bapaknya Dina, lalu ada setitik yang membasahi pipinya. Entah siapa yang menyuruhnya, tiba-tiba tangan Dian mengusap pipi Leo yang sedikit basah. Leo tertegun, lalu memeluk Dian lebih erat, menyembunyikan kepalanya dibahu Dian yang kecil, dan membiarkan air matanya membasahi baju Dian.
“Bapak, aku juga mau dipeluk seperti mas Dian,” protes Dina.
Leo tersenyum, melepaskan pelukannya pada Dian, lalu memeluk Dina erat-erat.
“Adduuh.. bapak.. sakit…” teriak Dina yang kesakitan karena Leo memeluk terlalu erat.
“Bapak sangat bahagia, sangat bahagia, memiliki dua anak yang cantik dan ganteng,” bisik Leo agak bergetar.
“Lho, ada apa ini, kok nggak mau main malah mengganggu bapak?” tegur neneknya Dina sambil meletakkan nampan berisi minuman dan cemilan.
“Bapak senang, Dina punya kakak mas Dian, mbah.”
“Oh, gitu ya? Iya tuh Leo, tiap hari anakmu menanyakan terus, kok mas Dian nggak kemari, begitu.”
“Nanti mas Dian tidur disini kan?”
“Tidak Dina, mas Dian harus bapak antarkan pulang.”
“Kenapa, dulu itu boleh kok tidur disini, ibu yang bilang sama ibunya mas Dian.”
“Tapi tadi ibunya mas Dian bilang bahwa mas Dian harus cepat pulang, soalnya ibunya dirumah sendirian.”
“Aaah.. “ Dina cemberut.
“Besok gantian Dina yang kerumahnya mas Dian, bagaimana?”
“Benarkah?
“Sekarang Dina nggak boleh rewel, besok bapak jemput, lalu kita sama-sama kerumah mas Dian.”
“Horeee.. aku suka.. aku sukaa..” teriak Dina kegirangan, lagi-lagi sambil melonjak-lonjak.
***
Ika merasa lega ketika Leo benar-benar mengantarkan Dian dan tidak terlalu malam. Leo juga tidak berlama-lama dirumah Ika. Ia tak ingin membuat Ika ketakutan. Kebersamaannya dengan Dian membuat semuanya menjadi menyenangkan. Barangkali itu sudah cukup. Dan Leo juga lega melihat Broto tak ada lagi dirumah itu.
“Tamunya sudah pulang?” tanya Leo sebelum pulang.
“Tamu siapa?”
“Tadi…”
“Mas Broto ?”
“Ya, itu…”
“Sudah, hanya menurunkan oleh-oleh buat Dian, lalu pulang. So’alnya baru datang dari Jakarta.”
“Tampaknya Dian sangat dekat sama dia.”
“Ya.. mereka seperti sahabat.”
“Sahabat?”
“Ya.”
“Baiklah, aku bahagia kalau kamu mendapatkan pendamping yang baik, tidak seperti aku,” kata Leo sambil melangkah pergi.
Ika tertegun. Tampaknya Rina sudah mengatakan kepada Leo tentang lidahnya yang terpeleset ketika itu.
***
Besok lagi ya.
\
Yay
ReplyDeleteSalam ADUHAIIIIII ...
DeleteJBC 25 sudah tayang nyamperin kita semua.
Terima kasih mbak Tien.
Salam hangat kami dari Kota Gudeg.
Good job...
DeleteJuara 1 Jeng dokter.Selamat ya
DeleteKalah lagi ama yg muda lebih cepet nunulnya hihihi selamat jeng Dewiyana☝️👍
DeleteAlhamdulillah sudh hadir
DeleteMatr nuwn Bunda Tien
Sehat selalu Bunda dan
Salam Aduhai....dari Surabaya
Selamat untuk yang ketiga kalinya jeng dokter Dewiyana, pak Yowa masih membayangi agar dapat 5 medali seperti saya dan jeng Iin Maimun ???
DeleteAlhamdulillah matue nuwun mbak Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 25 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Salam Aduhai dari Bekasi
Juara 1....
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 25 sudah hadir
DeleteMatr nuwn Bunda Tien
Sehat selalu Bunda....
Salam Aduhai...dari surabaya
Alhamdulillah, JBC 25 telah tayang, kesuwun mbak Tien,sehat sehat selalu ya salam Aduhai dari Cibubur
ReplyDeleteSelamat tayang JBC-25 Bu Tien.
ReplyDeleteSalam sehat dan tetap ADUHAI pak Budijanto
DeleteMaturnuwun bu Tien, selamat beristirahat. Sehat selalu. ❤
ReplyDeleteTerimakasih mBak Tien JBC yang ke dua puluh lima sudah tayang
ReplyDeleteSehat sehat selalu doaku
Latihan merayu anak lanang he he he berhasil kah?
Ditladung mbokne hi hi hi...
Tks mbak Tien akirnya muncul jg,mau merem tdk jadi.
ReplyDeleteSalam Aduhaiii mbak Tien dr Tegal.
Selamat malam semuanya...✋🏻
ReplyDeleteAlhamdulillah....terimakasih bunda Tien....ceritanya bikin baper n gemess....penasaran...😍😍😍
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno ,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Mtnuwun mbk Tien...smg selalu sehat
DeleteMaturnuwun Ibu 🤗
DeleteSelamat malam bu Tien.... semoga sehat selalu. Koreksi sdh langsung saya kirim ke WA-pri... namun bu Tien masih sibuk di dapur.... lagi bikin Tonik Rikma merga ada orderan dan kebetulan stok habis.
DeleteDian mengangguk. Ia sudah lebih besar dari Dina, dan ia melihat air mata mengambang di mata bapaknya Dina, lalu ada setitik yang membasahi pipinya. Entah siapa yang menyuruhnya, tiba-tiba tangan Dian mengusap pipi Leo yang sedikit basah. Leo tertegun, lalu memeluk Dian lebih erat, menyembunyikan kepalanya dibahu Dian yang kecil, dan membiarkan air matanya membasahi baju Dian.
Senengnya Leo... air mata yang menetes dipipinya diusap oleh Dian....berhasil memeluk Dian sepuasnya... walau belum berhasil mengorek jadi diri Broto....
Selamat malam sahabat-2ku semuanya baik yang sdh gabung di WAG-PCTK (sd hari ini sudah 90 orang anggota) maupun yang belum bergabung.... salam SEROJA dan salam ADUHAI..... Kakek Habi Bandung.
Iih Brother,,, kecakepan,,,,
DeleteBrotowali ae,,, paiiittt
PCTK memang luar biasa dan sangat ADUHAI
DeleteMas Broto.....
DeleteAlhamdulillah JBC 25 tayang salam ADUHAI buat Bu Tien.
ReplyDeleteKasian juga Leo. Walaupun sebel banget... ah jadi bingung... pantes pak Rinto seneng banget nyuruh polygami... tapi... no way... kan udah di kasih jamu anti polygami. Ya kan bu Tien?...😁😁
ReplyDeleteAyo Leo,, kamuuu bisaaaaaa, besok jamunya siap saya kirim,,, biar Ika tambah TERPESONA sama Leo,,, okey
DeleteWaduh...jamu apaan tuh
DeleteRinta mw main curang yah pake jamu segala
Hadeeh kok buru2 amat seh
Jgn berkhayal deh
Boleh deh kl ttp TERPESONA AKU TERPESONA
Tp gak boleh bgtu dong
Pokoknya terserah bunda Tien deh
Doaku bunda Tien ttp sehat deh
ADUHAI....
Rinta pancen njaluk di jewer
Iya mbak Iin ...
DeleteDinta itu egoisnya tingkat dewa...
Enak aja nyuruh leo menikahi ika ...
Coba kalau rinta jadi rina ....
Pasti rinta bunuh diri dibawah pohon kencur ....
Rinta ...
Bu Tien gak akan terpengaruh oleh ucapanmu ....
Pancen njaluk di newer tenang kui
DeleteCoba ketahuan mb Ira nek ra di kruwes2
Saiki lg nguleg lombok rawit
Tunggu mb Ira kui jian musuh bebuyutan tenan,jare mb In saking criwise kok
Hora wedi,, endiii pendukunge Brother,, maju,, 🤣🤣🤣🤣🤣
DeleteHahaaa... seru jeng In..
DeleteAlhamdulillah JBcC 25 dah ada.sehayt dan salam aduhai u ibu Tien
ReplyDeleteSuwunJBC25 telah terbit
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 25..... ..yg ditunggu-tunggu telah hadir, senangnya Leo bisa memeluk Dian, semoga hubungan Lep dan Ika makin baik meskipun belum tentu bisa bersatu, tapi saya kok masih menunggu kedekatan Ika dengan Baskoro ya rasanya lebih cocok karena sama2 terluka siapa tahu benih2 cinta bisa hadir diantara keduanya, tapi Bu Tien tentu sudah menyiapkan alir cerita yang selalu membuat kita penasaran ...ADUHAI terima kasih Bu Tien semoga sehat selalu🙏
ReplyDeleteKeereeeeeeennnnn
DeleteAyo Leo,, ambil hati Ika dan Dian dengan manis,,, dekati dengan cinta dan kasih sayang....
Belikan Ika rumah,,, kasih modal usaha,,, lengkapi semua kebutuhan Ika dan Dian,,,
Tempeeel teroooooss
Jangan kasih kendor,,,, jangan ksh kesempatan pada Broto,,,
Kamu harus bisa,,,,
Tak bantu doa , dan tak bikinin bubur merah putih,,, nanti aku juga mau puasa setiap hari wetone Ika...
Biar Ika TERPESONA sama kamu,,,
Dan pendukungnya Broto , meringis gigit jari.....
Bunda Tien,,, tolong kasih tau saya apa wetone Ika,,, ???
Terima kasih Bunda Tien,,, semoga selalu menjadi Bintang Kejora,,, Aamiin
We Love You.....
Kasih tahu gak ya ke Rinta ...weton saya....🤣😀
Delete🤣🤣🤣
DeleteRinta .....
DeleteAku pendukungnya broto ....
Setiao saat aku selalu berdoa ..
Broto akan mendapatkan hati ika satu paket dengan hatinya dian
Rinta criwis ....
Aku pasti bu Tien mendengar doaku ....
Gak percaya ....
Nyuwuna pirsa nang bu Tien ...
Pasti bu Tien ngendikan yaaaa bener ....
Betul mbak Ika.. ADUHAI kan ?
DeleteMasih harus sabar menunggu sampai besok....
ReplyDeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun...
Mugi2 tansah wilujeng....
Wah baru baru sakleran,dah munculjbc25, suwun mb Tien, salam sehat.
ReplyDeleteMatur nuwun... Mbak tien... Ika dan Leo muncul... Smg mbak tien sehat jasmani rohani ekonomi selalu berkreasi
ReplyDeleteAlhamdulillah yg ditunggu sdh tayang terima kasih bu Tien salm sehat selalu
ReplyDeleteMbak.ika dan mas broto ayo segera menikah saja biar mbak.ika gak diganggu leo... ..leo.rolong illaskan mbak biar dia juga merasakan bahagia jangan diganggu...dian memamg anak kamu..belum.saatnya dia dikasih tahu tentang yg sebenarnya.. Dian masih kecil kasihan dian ..tunggu .kalo waktu nya sdh pas
Hehee.. jeng Winarni ADUHAI deh
DeleteAlhamdulillah maturswn bu Tien
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien... salam sehat selalu buat Bu Tien 🙏
ReplyDeleteAssalamu'alaikum...terima kasih bu Tien salam aduhai ..JBC 25 hadir.Ahkirnya ketemu dan Leo bisa jalan ma anak kandungnya..Dian semoga hari yg baik dan Ika akan welcome ...yaa Leo juga akan dekat dgn anak kandungnya🤭🤭🤲🤲, selamat istirahat u Bu Tien dan semua
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku, jbc25nya sudah tayang.
ReplyDeleteLeo telah terobati rindunya kepada anak laki"nya. Mungkin lain kali akan memberi 'apa-apa' untuk Dian. Sangat wajar ayah memikirkan kebutuhan anaknya. Tapi tidak perlu gusar kepada Broto, biar Ika bahagia tanpa mengganggu Rina yang sudah menjadi sahabatnya.
Ayo om Broto, segera melangkah menuju ke jenjang yang lebih serius, keburu tua semua dimakan umur.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu Aduhaiiii.
Bener pak Latief .....
DeleteKita doakan broto segera melamar ika ....
Broto ika dan dian hidup bahagia bersama apalagi ditambah nanti anaknya broto dan ika lahir kembar ....
Wooooo....asik
Ngimpiii,, Ika kpn suka sama Broto,,, jangan halu diiieeecccchhhhh
DeleteMemang mo dpt hadiah apaan sih yg menang pagi" dah debat.
DeleteKerja...kerja...keja....
🙏🙏🙏👍👍
ReplyDeleteSelamat mb dewiyana no.1, yang tua ngalah.
ReplyDeleteAh mas Broto kok cuman sebentar, Krn gak ada Dian? Ya semoga ya mb Tien Broto bisa jadian ma Ika. Aduhai.besook lagi . . .nunggu. . .
Matursuwun Bu Tien.
ReplyDeleteSalam sehat.
Gusti tansah amberkahi
Aku terharu' judule... Membayangkan Leo yang bergajulan, tapi begitu melihat dua anak-nya bermain bersama, bisa
ReplyDeleteBikin dia mewek jugaaaah... Air mata 'rindu diatas dosa' judul-nya.
Bunda Tien, TERIMA KASIH ya. Episode yang ini berhasil bikin aku mewek, karena terharu. Pasrah, dan terserah gimana Bunda Tien aja deh mau diapain tuh si Leo. Hehehehe.. pokok-nya manstaf deh cerita-nya, bikin hanyut.
Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat ya, Bunda...
Alhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien Cerbungnya...
Asyiik ada dua kubu ......Leo dan Broto
Saya tak lihat ajalah.......
Tapi semua tergantung pada sang pengatur cerita
Iya khan bu...pak....
Bunda Tien sang pengatur cerita yang aduhai....
Ayo bunda Tien...buat dua kubu makin panas hehehe....
Semoga bunda Tien selalu sehat...
Salam aduhaiiii bunda......Tien
Trimakasih mbak Tien jbc25nya..sblm ngantuk baca dulu...
ReplyDeleteLeooo...kamu sdh berhasil.memeluk dian..ayo sadarlah akn keluargamu yg akn bertambah satu lagi...
Jangan ganggu ika...memang blm tentu dgn broto..tp beri kesempatan ika utk bahagia..
Jangan terima jamu apapun dari siapapun..apalagi utk memikat wanita spt ika..dgn membelikan rumah?..no way..ika TDK akn mauuu..."emang aku wanita apaan"...dikasi modal usaha...ga perluu...ika udh bahagia dgn keadannya spt yg dikatakan dian..bhw sdh cukup punya ibu yg sangat menyayanginya..klo kamu bpg sayang itu krn utk menebus dosamu..
Ingat ya leo..keluargamu menunggu...bahagialah dgn rina..dina n adiknya..dah..lupakan ika..awas kamu..
Maaf mbak Tien esmosis...
Salam sehat n aduhai..🙏
Yeee itu menafkahi Dian,, anaknya,,, bukan ngasih orang egois,,,
DeleteBAWALAH KAMI DALAM DEKAPANMU
DeleteDian,, sebagai anak berhak bahagia,, berhak mendapatkan kasih sayang dari Leo,,, sejak dari dalam kandungan hingga umur 12 tahun tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang Bapak yaitu Leo,,,,
Ika membesarkan Dian seorang diri,, walaupun sudah berusaha melupakan Leo,, tapi Tuhan mempertemukan mereka kembali,,,
Di saat Leo ingin menyayangi Dian dan Ika ,, malah banyak yang menentang,,, dengan alasan polygami,. ., haaahhh
Tidak pada merasakan ya,, betapa menderitanya Ika membesarkan Dian seorang diri,, lalu dengan mudahnya ,, bilang nikah saja sama Broto....
Haduuuuhh,,, kasih sayang seorang ayah kandung beda dengan ayah sambung,,, krn hubungan darah tetap ayah kandung apapun keadaannya, tidak bisa d gantikan oleh ayah sambung.....
Sekarang pada menentang Leo menikahi Ika,,, tidak pada kasihan dengan Ika dan Dian,, hidup berdua tanpa status menikah yang jelas,,
Malah bilang buruan nikah sama Broto saja,,, hellooooow kalau Ika mau sudah dari dulu,,, nikah sama orang lain
Tapi Ika memilih hidup sendiri,,, menunggu keajaiban bertemu Leo,,,
Nnt Leo bilang sama Dian bahwa dia anaknya,,,
Dan Dian bisa menerima,, tapi sebagai anak Dian juga pingin status yang jelas,,,
Dan sebagai anak kalau Leo mau menyayangi Dian, maka, harus menyayangi Ibunya juga yaitu Ika...
Nnt Dian lah yg meminta ke Rina,, supaya Leo d ijinkan menikahi Ika,,,
Walau tidak tinggal serumah, tp dengan status yang jelas akan bahagia...
Bapak Leo... Bawalah kami dalam dekapanmu......
Kalau Leo mendekati Dian dan Ika wajarlah,, krn Dian anaknya darah dagingnya, Dan Ika mantan juga Ibunya dian,,,
DeleteHanya satu ayah kandung Dian di dunia ini,,,
Lha Kalau Broto,, kepedean,, emang Ika sukaaaaa..
Lagian kalau Ika mau,, ada jutaan Broto di dunia ini dari tukang sendal, tukang panci,, bakul bakso,, bakul pitek,, tukang gas ,tukang las,,,, LOSDOOOOOL.....
Rinta mokong ....
DeleteRinta jelek ......
Rinta jahat ......
Emang kamu gak kasihan sama rina yang sedang hamil ....
Dimana mana wanita yang lagi hamil tuh butuh perhatian suaminya 100 persen ....
Huuuuuuh ....
Sebel banget aku sama rinta ...
Makasih mba Tien. Salam aduhai,
ReplyDeleteMksh mb Tien jbc25 nya. Makin bikin penasaran siapa yg jd jodoh ika kedepan? Makin rame komen pctk.. tp kptsn ada ditangan penulis crt😀 slm seroja utk kita semua. Slmt pg🌈🌻🌄
ReplyDeletePg , mb Tien .....semakin mantep ceritanya.
ReplyDeleteSelalu ada anak pintar ....kata2 yg indah . Mb Tien , Leo biar sama Rina , Ika sama Baskoro , Broto sama Risma biar bahagia smua ...tp mangga mb Tien saja . Salam hangat . Yuli Suryo . Smrg
Hahaa... baiklah.. nanti saya bilang. Mereka mau nggak ya..
DeleteJBC 25 bikin trenyuh , kembeng² di mata .. Aduhai, makasih mbak Tien, salam sehat bahagia dari Kota Magelang
ReplyDeleteADUHAI mas Pri.
DeleteEh ini mas atau mbak ya
Alhamdulillah, JBC sudah hadir lagi. Terimakasih Bu Tien. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteSelamat pagi Bunda.
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 25 dah muncul.
Semoga Bunda selalu sehat setelah istirahat semalam.Met beraktivitas dipagi ini dan tetap semangat
Aamiin. Matur nuwun mas Bambang. Salam buat mas Loekito njih
DeleteAlhamdulillah sdh bisa baca JBC24. Suwun mbak Tien. Salam hangat dan sehat sll dr Bekasi
ReplyDeleteSalam ADUHAI ibu Umi
DeleteJBC 25
ReplyDeleteSelamat pagi mbak Tien , aku sudah sarapan pagi JBC karya mbak Tien tadi malam , mbak Tien hebat dg rutinitas dan ketangguhannya , salam *ADUHAI*
ReplyDeleteMatur nuwun bunda Tien, JBC25 telah hadir.
ReplyDeletemasih setia menunggu part berikutnya.
Salam sehat selalu njih bun...
tak lupa tetep ADUHAI kagem bunda Tien..🙏
Sahabatku grub pctk , last but not leas untuk comenku ya ,,,, salam *ADUHAI* juga
ReplyDeleteMbak Rina, orangnya sabar ,pengertian, akan dimulyakan Tuhan.
ReplyDeleteMbak Ika juga baik hati, semoga kelak mendapatkan jodoh yang mencintainya mbak Ika apa adanya.
Sungkem kula kagem Ibu Tien. Mugi tansah pinaringan kesehatan, karahayon.
Betul banget mbak Isti ...
DeleteBroto menyayangi ika sepenuh hati .....
Liat aja perhatian banget ke dian ...
Moduuuuuus tok,,
DeleteSalam ADUHAI jeng Isti, jeng Laksmie
DeleteAlhamdulillah episode ke 25 sudah terbit ... Terimakasih Bu Tien ... Ditunggu episode selanjutnya ... Salam sehat penuh semangat ... Salam seroja ...
ReplyDeleteAlhamdulillah masih bs menikmati cerbungnya .
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien.
Semoga ibu sehat terus dan bahagia selalu. Aamin.
Berdebar baca episode ini...
ReplyDeleteAkhirnya Leo bisa memeluk Dian sesuai harapannya.
Dian klihatan senang diajak menyusul Dina di rumah neneknya...
Dina nampak bahagia dekali ketemu Dian...
Ikatan darah yg tanpa mrk sadari mungkin yg membuat mereka saling memiliki.
Mungkinkah ini menjadi awal kedekatan Leo dan Ika.....
Leo cemburu saat tahu Broto datang, meski terpisah slama bertahun tahun tapi cinta itu masih ada.
Ika tampak menyesali lidahnya yg terpeleset ketika itu.
Apalagi Rina juga menunjukkan jalan yg licin untuk mereka.
Ahhh.... jadi keingat Rinta yg getol mendukung poligami...
Mungkinkah terjadi....
wanita sebaik Rina dipoligami....
Aku ttap berharap ada kaajaiban Baskoro jadi rivalnya Leo dan Broto.
Biar konfliknya makin seru...
Karena titik terendah srorang istri itu jika suami minta ijin untuk menikah lagi. Aduhaii
Lidah bilang iya tapi hati menangis jua.
Yaahh moga masing" menemukan jalan terbaik agar tiada penysalan dan air mata....
Salam sehat dan aduhaii dari Bojonegoro.
ADUHAI jeng Wiwik
DeleteMaturnuwun Bu Tien, ceritanya semakin menarik saja dan membuat penasaran untuk mengikuti lanjutannya. Semoga Bu Tien senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin, semangat dlm berkarya. Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteBaru
ReplyDeleteAlhamdulillah, makasih Bu Tien....
ReplyDeleteBukan hanya cerbungnya yg semakin seru.....obrolan di group juga semakin seru dengan pro kontra poligami.....ha ha ha ha....
Salam sehat selalu Bu Tien
Salam sehat selalu semua penggemar Cerbung Bu Tien.....
Setujukah anda jeng Prim ?
DeleteADUHAI kan?
Kebaikan Rina,membuat Ika ga tenang,pdhl Ika selalu berusaha tdk mengganggu rumah tangga Rina,apa yg hrs Ika lakukan?berjuanglah Ika wanita yg kuat
ReplyDeleteMaturnuwun ibu Tien..selalu kutunggu,salam sehat
Slmt pagii mba Tien sayang.. Mksihcerbungnyay.. Makinseru alur critanya.. Salamseroja dan aduhai dri skbmi🥰🥰
ReplyDeleteADUHAI juga
DeleteAlhamdulilah JBC 25 telah hadir. Bikin baper ini kelanjutan kisah romantika Leo, Ika n Broto. Jadi tdk sabar menanti..... Salam sehat n bahagia untuk semua.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
ReplyDeleteSehat wal'afiat semua ya
Alhamdulillah,, matur nuwun bu Tien JBC25 sdh datang, jazaakillahu khairan 🙏
Alhamdulilah JBC 2t sdh tayang..
ReplyDeletetambah penasaran bgmn romantika kehidupan ika dan dian anaknya..
hikmah perjuangannya selama ini semoga .. mendptkan hsl yg baik.. happy ending.
Terimakasih bu Tien..
Salam sehat da bahagia selalu ya bu Tien..
Komen Rinta bikin seruu ajaa.. ha ha.. juga komen yg lainnya bikin senyum" sendiri..
ReplyDeleteayo tetap semangat ya Rinta..
tp jangan kecewa klo ika .. tetap menghindar dari Leo..
Ayo jeng Rinta buat cerita sendiri antara Leo dan Ika biar kita-kita bisa menikmati dua versi...(versi Bu Tien dan versi jeng Rinta)daripada adu argumentasi antar pembaca...hhhhhh
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteTerima kasih .baru sempat baca..alhamdulillah Leo sdh keturutan mrmeluk Dian atas kebaikan Rina dan Ika. Semoga akan berakhir sama sama bahagia. Aamiin
ReplyDeleteSalam ADUHAI buat Noordiana
DeleteBetul betul Leo mengambil kesempatan memeluk Dian dengan dalih menganggap sebagai kakak dari Dian yang sekaligus anaknya. Alur cerita yang begitu apik dalam episide JBC (25). Semoga sehat dan bahagia mbak Tien . Terima kasih
ReplyDeleteTerimakasih banyak.. ibu Imah..
DeleteSalam ADUHAI
Salam kembali bu Tien. Semoga diberi kesehatan sehingga tetap setia memberi hiburan cerber gratis bagi penggemar. Semangat ibu menyemangati saya untuk tetap semangat dalam mengabdikan ilmu.
ReplyDeleteKomen Rinta bikin seruu ajaa.. ha ha.. juga komen yg lainnya bikin senyum" sendiri..
ReplyDeleteayo tetap semangat ya Rinta..
tp jangan kecewa klo ika .. tetap menghindar dari Leo..
Salam hormat bu Tien.
ReplyDeleteSalut saya dengan bu Tien, di yuswa yg sdh senja, msh menghasilkan karya yg mengagumkan.
Saya malu, ..usia lebih muda tapi tak menghasilkan apa2.
Cerbung bu Tien sangat menarik, ..selalu membuat penasaran, ingin membaca lanjutannya.
Sehat terus dan terus sehat ya bu Tien.
JBC 6 belum nongol nih kutunggu dan kutunggu mbak Tien...
ReplyDeleteSalam seroja.
JBC 26 belum nongol,kutunggu kutunggu mbak Tien.
ReplyDeleteSalam seroja.
Ngintip...., kalau jbc 26 segera nongol....
ReplyDeleteBerharap JBC 26 segera keluar
ReplyDeleteSalam moedjiati pramono
Monggo siap tayang...
ReplyDeleteJBC 26 nya blm tayang ya?
ReplyDeleteTedt test Percobaan
ReplyDeleteHalo percobaan
ReplyDelete