JANGAN BAWA CINTAKU 10
(Tien Kumalasari)
Ika tertegun. Dilihatnya Leo melangkah kearahnya, begitu cepat. Bagaimana bisa menghindar? Ika terpaku ditempatnya. Apapun akan dihadapinya. Rupanya sudah sa’atnya semuanya akan terbuka. Dan Ika bersyukur karena Dian belum kelihatan.
“Ika, aku yakin kamu Ika.”
“Lalu apa?” sekarang dengan berani Ika menatap tajam Leo. Laki-laki ganteng yang sangat dibencinya, dan pertemuan dengannya sangat tak diharapkannya.
“Ika, biarkan aku bicara.”
“Bicara saja, aku menunggu. Cepat katakan dan jangan sampai anakku mendengarkan.”
“Anakmu jalan-jalan dengan anakku, dan seorang laki-laki bernama Broto.”
“Baiklah, sekarang aku mau dengar, apa yang akan kamu bicarakan.”
“Aku minta ma’af Ika. Aku merasa bersalah sama kamu.”
“Hanya itu ?”
“Setelah lulus aku mencari kamu, tapi rumah kamu sudah dihuni orang lain, dan tak seorangpun tahu dimana kamu berada.”
“Ya, aku sudah pergi. Membawa luka yang kamu torehkan, Membawa harga diri aku yang kamu injak-injak. Membawa derita ketika ayahku tak tahan melihat anak gadisnya begitu sengsara.”
“Aku minta ma’af.. sungguh aku menyesal.”
“Sekarang pergilah, aku tak ingin melihat kamu lagi.”
“Ika, siapakah Dian?”
“Pentingkah kamu mengetahuinya? Bukankah dia anakku?”
“Ika, aku akan bersimpuh dihadapan kamu agar kamu mema’afkan aku.”
“Tidak perlu, aku sudah mema’afkan kamu. Tapi luka itu masih tetap ada, dan tak akan terhapus selamanya.”
“Siapa Ardian?”
“Sekali lagi aku mohon, pergilah..”
“Jawab dulu pertanyaanku. Apakah Ardian darah dagingku ?”
Ketika itu terdengar mobil berhenti. Leo menoleh, dan melihat Ardian bersama Broto turun dari mobil.
“Om, Dina sudah diantar pulang.”
“Oh, syukurlah.”
“Mas Broto, masuklah kerumah, tapi aku baru saja datang dan belum sempat membukanya. Pak Leo, anda sudah dengar bahwa Dina sudah diantar pulang bukan? Jadi anda bisa tenang.”
“O, pak Leo datang karena ingin menjemput Dina?” kata Broto.
“Iya mas, dia kan tidak tahu bahwa Dina sudah diantar pulang.”
“Pak Leo, saya akan membukakan pintu untuk mas Broto, apakah anda ingin duduk-duduk dulu didalam?”
Dada Leo seperti ingin meledak. Begitu manis sikap Ika terhadap Broto, jauh bedanya dengan sikapnya terhadapnya. Ingin rasanya dia menghajar laki-laki didepannya yang sebenarnya tersenyum ramah kepadanya.
Ika sudah masuk kedalam rumah melalui pintu samping, Dian mengikuti dari belakang, setelah mencium tangan Leo.
Leo tertegun. Sekarang hatinya tergetar, ketika tangan kecil itu menggenggamnya, lalu menariknya ke wajahnya.
“Rasanya si ganteng kecil ini anakku,” bisik batinnya sambil meremas tangan kecil itu.
“Silahkan masuk mas Broto,” teriak Ika dari dalam.
Tak ada yang harus dilakukan Leo kecuali hengkang dari sana. Ia masih berharap akan bisa kembali menemui Ika, tanpa diganggu oleh laki-laki bernama Broto itu.
“Mari pak Leo,” ajak Broto ramah.
“Terimakasih, saya pulang saja,” kata Leo sambil melangkah kearah depan, menghampiri mobilnya.
***
Broto masih menoleh kearah jalan, sampai Leo menghilang dari pandangan. Ada perasaan aneh ketika melihat sikap Leo barusan.
“Apa pak Leo marah ya?”
“Tidak, mengapa marah ?”
“”Mungkin karena kecewa menjemput Dina tapi Dina sudah saya antar pulang.”
“Mungkin, tapi tidak apa-apa. Mas Broto kok membelikan banyak barang untuk Dian? Jadi ngrepotin ya.”
“Tidak mbak.. kan Dian sudah mau SMP, dia butuh tas yang lebih besar dan buku-buku untuk catatan. Supaya nanti mbak Ika tidak repot.”
“Sudah semestinya repot dong mas, namanya juga orang tua.”
“Oh ya mbak, hampir lupa, ini.. saya disuruh om Kartiman,” kata Broto sambil mengulurkan sebuah amplop coklat berukuran agak besar.
“Apa ini mas?”
“Itu uang sewa rumah yang kemarin dulu diminta om Kartiman padahal belum sa’atnya. Karena kebutuhan sudah tercukupi, maka uang ini dikembalikan.”
“Tapi sebetulnya tidak apa-apa mas, biar saja kalau pak Kartiman membutuhkan.”
“Tidak, tolong diterima.. om Kartiman biar saya yang mengurus, kan saya ini anaknya?” kata Broto sambil tersenyum.
Dengan alasan itu Ika kemudian menerimanya, dan bersyukur karena ia juga membutuhkan agar bisa segera pindah dari rumah itu, apalagi setelah pertemuannya dengan Leo. Ia harus pergi jauh, dimana Leo tak akan bisa menemukannya.
“Oh ya, katanya mbak Ika mau pergi sama Dian, mari saya antar sekalian.”
“Iya.. tapi.. nggak ah mas, kok jadi mas Broto repot terus untuk saya dan Dian. Biar saya naik motor saja. Bisa boncengan kok.”
“Jangan begitu mbak, saya sedang tidak punya pekerjaan, maunya main sama Dian terus. Ijinkan sekali ini saya mengantarkan mbak Ika.”
“Sesungguhnya saya ingin menunjukkan pada Dian, rumah kontrakan yang dekat dengan sekolahnya nanti.”
“Nah, kalau begitu biar saya ikut, supaya kalau saya kebetulan sedang liburan lagi, bisa main kerumah Dian.”
Ika tak bisa menolak, apalagi melihat Dian sudah berdiri dipintu dan siap untuk pergi.
***
“Oh iya mas, aku lupa bilang kalau Dina sudah diantar pulang. Itu.. yang mengantar sepertinya calonnya mbak Yanti apa ya.. Kelihatannya sih.”
“Mengapa tidak bilang?” kata Leo kasar. Ia ingin melampiaskan semua kekesalan yang memenuhi dadanya.
“Namanya juga lupa. Duuh.. kenapa sih gitu saja marah ?”
“Siapa yang marah? Aku nggak marah !” kata Leo, tapi suaranya kelihatan kalau dia sedang kesal.
Rina diam, tak biasanya Leo bersikap seperti itu. Mungkin ada masalah di kantor, atau apa. Ia mengajak Dina ke ruang makan, dimana Leo sudah duduk disana. Wajahnya kusut. Tapi Rina tak ingin mengatakan apa-apa. Dina masih kecil, kalau ada masalah, dia tak boleh tahu atau ikut merasakannya. Rina membubuhkan nasi ke piring suaminya.
“Jangan banyak-banyak, memangnya aku kuli?” katanya ketus.
“Oh, iya.. ma’af .. dikurangi ya mas.. “ kata Rina sambil terus mengembangkan senyuman, berusaha bersikap sangat manis, biarpun wajah Leo seperti ditekuk.
“Sayurnya mas ? Ambil sendiri atau diambilkan?”
Leo tak menjawab. Tapi langsung mengambil sendiri sayur dan lauknya. Makan cepat tanpa mengucapkan apapun. Rina pura-pura sibuk meladeni Dina, berusaha menyembunyikan sikap Leo yang tidak seperti biasa.
“Nambah lagi Dina? Enak kan masakan ibu?”
“Enak.. mengapa bapak cuma makan sedikit?” tanya Dina.
“Tidak apa-apa.. bapak sedang terburu-buru.. dan banyak pekerjaan. Ayo dihabisin.. mau nambah nggak? Nambah ya, biar gemuk.”
“Nambah dikit aja bu.. tapi ayamnya yang banyak..”
“Boleh.. nih.. ibu ambilkan.. Anak ibu, makan yang banyak ya, biar sehat.”
“Bapak makan sedikit.. nanti nggak sehat.. ya kan bu?”
Leo menghabiskan makanannya, kemudian berdiri.
“Kembali ke kantor sekarang mas?”
“Iya...” jawabnya sambil melangkah pergi. Rina mengikutinya sampai Leo memasuki mobilnya.
“Ada apa sih mas? Kok tiba-tiba marah-marah begitu?”
“Nggak ada apa-apa.. lagi nggak pengin omong saja,” jawabnya sambil masuk kedalam mobil.
Rina diam. Tanpa menatap isterinya Leo memundurkan mobilnya dan keluar dari halaman. Rina menghela nafas panjang. Tak biasanya Leo marah-marah seperti itu.
“Pasti ada masalah di kantor, biasanya tidak begitu. Mudah-mudahan sepulang dari kantor suasananya sudah lebih baik.”
“Ibuu...”
“Ya sayang..”
“Apa bapak marah ?”
“Tidak, bapak capek karena di kantor banyak pekerjaan. Sudah selesai makannya?”
“Sudah habis.”
“Anak pintar.”
“Dina mau ke kamar, membaca buku cerita yang om Broto belikan ya.”
“Iya nak, ibu mau bersih-bersih dulu, lalu kita akan tidur siang ya.”
***
“Rumah ini lumayan bagus mbak, tapi memang harus diperbaiki. Atapnya rusak disana sini, dan pasti bocor,” kata Broto ketika ikut melihat-lihat rumah yang dipilih Ika.
“Iya benar mas, saya sudah pikirkan. Kalau Dian suka, saya akan segera mencari tukang yang bisa memperbaiki dan mengecat, supaya kelihatan bersih.”
“Bagaimana Dian, kamu suka?” tanya Broto.
“Suka, berapa lama memperbaiki rumah ini?”
“Tidak akan lama, paling sehari dua hari selesai, asalkan tukangnya tidak sendiri,” kata Broto.
“Saya ingin secepatnya pindah. Kalau bisa besok,” kata Ika.
“Besok mbak? Begitu cepat?”
“Ya.. jadi saya akan segera pindah, memperbaiki bisa sambil jalan,” kata Ika nekat.
“Besok ya bu?”
“Ya. Pendaftaran sekolah kan sudah ibu urus, lihat, sekolah kamu kelihatan dari sini, itu memudahkan kamu pergi kesekolah.”
“Tapi kan bukan besok Dian masuk sekolahnya.”
“Tidak apa-apa, ibu ingin pindah secepatnya. Kan kita tidak akan membawa perabotan karena perabotan dirumah itu punya pak Kartiman. Dan disini juga sudah ada perabotannya.”
“Iya benar, ada meja kursi almari tempat tidur, cuma belum ada kasur dan bantal,” kata Dian.
“Kita bisa beli, kalau cuma itu.”
Broto dan Dian agak heran karena Ika ingin pindah secepatnya. Tapi Dian tidak pernah bertanya banyak kalau ibunya punya kemauan. Hanya Broto yang berpikir, pasti ada apa-apa.
“Apa mbak Ika marah sama om Kartiman atau ibu?” tanya Broto.
“Ya ampun, tidak mas.. masa saya marah sama pak Kartiman atau bu Kartiman. Mereka itu baik, seperti orang tua Ika sendiri.”
“Ah, syukurlah.”
“Sa’at ini saya hanya ingin pindah secepatnya.”
Kata-kata itu seperti menyiratkan bahwa dia tak boleh banyak bertanya. Dia juga diam saja, bahkan ikut membantu ketika Ika membersihkan rumah yang agak berdebu, setelah Ika menemui pemilik rumah yang letaknya diseberang jalan. Barangkali memastikan bahwa dia akan mengontraknya.
“Mas, sebaiknya mas pulang saja dulu, saya ingin bersih-bersih.”
“Nggak apa-apa mbak, saya akan bantu. “
“Pemilik rumah mengatakan bahwa ada tukang yang rumahnya disamping sana, siap membantu setiap sa’at.
“Oh, syukurlah.”
Ika membersihkan debu lalu menyapu seisi rumah. Rumah sederhana, dengan dua kamar tidur, satu kamar makan, ada dapur dan kamar mandi. Semuanya memang harus dibersihkan, tapi Ika tak peduli. Ia yakin Leo akan terus berusaha menemuinya lagi, dan menanyakan tentang Dian. Tidak, bukan karena tak ingin berterus terang, tapi ia tak ingin merusak rumah tangga bu Rina yang sangat baik.
Siang hari itu juga orang-orang yang akan membenahi rumah baru Ika sudah datang dan melihat kondisi rumahnya. Mereka bilang akan selesai dalam dua hari, sudah berikut mengecat rumah.
Ika bersyukur karena pak Kartiman atau mungkin Broto sendiri mengembalikan uang kontrakan yang telah dibayarkan, sehingga dia bisa menyelesaikan semuanya dengan lancar.
Sore hari Ika baru pulang, itupun karena sungkan ada Broto yang ikut membantunya bersih-bersih.
***
Sore itu Rina pergi kerumah Ika, tapi rumah itu tertutup rapat. Ia ingin membayar belanjaan dan memesan untuk esok paginya, seperti biasa dilakukannya.
“Kok sepi ya.. apa mbak Yanti pergi?”
“Pasti mas Dian jalan-jalan lagi sama om Broto..” kata Dina yang ikut bersama ibunya.
“Iya juga sih, dan sore ini perginya sama bu Yanti juga.”
“Kita tunggu saja ya bu.”
“Ah, nggak bisa Dina, belum tentu mereka segera kembali. Lagian bapak sebentar lagi pasti pulang, kalau kita tidak ada nanti bapak bingung mencari.”
“Iya ya..”
“Ibu akan meninggalkan catatan dan uang yang akan ibu letakkan diatas meja itu saja.”
“Nanti kalau hilang bagaimana ?”
“Nggak, uangnya ibu taruh dibawah taplak meja, catatannya yang diatas, kalau dia mengambil catatan pasti terasa ada uang dibawah taplak.”
“Ibu mengapa tidak menelpon saja. Apa ibunya mas Dian tidak punya ponsel?”
“Ibu tidak tahu nomor kontaknya. Biar begini saja,” kata Rina sambil meletakkan catatan yang sudah disiapkannya dari rumah, dan meletakkan uang dibawah taplak. Lalu dia mengajak Dina pulang.
Tapi ketika keluar dari halaman, Rina melihat mobil suaminya melintas.
“Itu kan mobilnya bapak?” Dina yang lebih dulu berteriak.
“Iya, kok bapak dari kantor lewat sini sih.”
“Bapaaaak..” teriak Dina.
Leo menghentikan mobilnya.
“Mas, kok lewat sini?”
“Memangnya ada yang melarang?” kata Leo tanpa menatap isterinya.
“Enggak, kan dari kantor ke rumah harusnya tidak lewat sini?”
‘Terserah aku mau lewat mana,” kata Leo kemudian menjalankan mobilnya. Tadi ia menoleh kearah rumah Ika, agak terkejut melihat isterinya keluar dari sana.
“Barangkali Rina mau membayar belanjaan, beruntung ia tak melihat ketika aku ada dirumah itu,” pikir Leo yang tak tahu bahwa Ika tak ada.
Hanya selang beberapa menit kemudian Ika memasuki rumahnya. Untunglah mereka sudah pergi. Lalu sebelum membuka pintu dilihatnya selembar kertas pesanan Rina, dan uang dibawah taplak.
Ika menghela nafas.
“Tidak lagi, aku akan mengembalikan semua ini, entah bagaimana caranya,” katanya dalam hati.
***
Pagi hari itu Rina terkejut, ketika seorang tukang sampah memberikan amplop berisi uang dan catatan yang kemarin diantarkannya kerumah Ika.
“Lho, pak.. ini siapa yang memberikan?”
“mBaknya tukang sayur, katanya karena tergesa-gesa, lalu minta tolong saya memberikan surat ini.”
“Aneh mbak Yanti itu. Mau kemana dia?”
“Saya tidak tahu bu. Katanya akan lama tidak jualan. Baiklah saya permisi..”
Rina bengong, sampai lupa tidak memberi tip untuk tukang sampah yang mengantarkan surat pesanan dan uang yang dikembalikan.
“Menurut aku, mbak Yanti itu aneh,” omelnya sambil memasuki rumah.
“Ada apa?” tanya Leo yang berpapasan ketika keluar dari kamar.
“Ini, tukang sayur mengembalikan uang dan pesanan aku, katanya nggak akan jualan beberapa hari. Repot kan aku?”
“Repot bagaimana?”
“Aku tuh tidak biasa ke pasar, nggak suka, kotor dan bau.”
“Kamu itu perempuan atau bukan? Masa perempuan tidak suka masuk pasar? Jangan jadi perempuan kalau begitu,” kata Leo sengit.
Rina terkejut. Sejak kemarin Leo bicara dengan kasar.
“Mas, kok gitu sih sejak kemarin? Apa salahku mas?”
“Salahmu adalah, mengapa kamu hadir dalam kehidupan aku !”
Rina terhenyak. Serasa bermimpi mendengar kata-kata suaminya.
***
Besok lagi ya.
Sugeng dalu, Bu Tien.
ReplyDeleteMugia tansah pinaringan sehat wal'afiat tinebihna nir sambekala. Aamiin...
Matur nuwun, JBC_10 sampun tayang, plong rasane atiku.......
Selama mas Djoko ...
DeleteAlhamdulillah....
DeleteMaturnuwun mbak Tien...JBC 10 sudah tayang
Semoga Mbak Tien selalu sehat,Aamiin
Selamat Kakek Habi... Juara 1
DeleteWahhh....selamat kung Habi juara
DeleteSelamat pagi....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....
DeleteBagai sang surya menyinari dunia......Aamiin 💗💗💗
Hallooooo Guys.... gabung yukkk
👇
WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
Okey Guys....
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Pokoknya aseeeeek dech....
Di tunggu yaa jangan pake lama
Okeeeeeey.....
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Pingin tp gaptek asli aku ikut group ok coba tp ora iso gabung zoom..
DeleteGa ada zoom,,, nunul saja itu no wa nya di atas,,, nnt ketemu Rinta di grup okey,, tak tunggu....
DeleteSelamat no one ya pak Joko ikutan aah
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSalam ADUHAIIIIII ...
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien ... atas hadirnya JBC 10.
Salam hangat kami dari Yogya.
Edisi ultah ...
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteNumber one
Slamat, no 1 pas tgl istimewa.
DeleteUdah tayang monggoh silahkan baca JBC 10
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien jbc10nya
ReplyDeleteHai Ika, semua orang pasti punya masalah, jangan dihindari, tapi selesaikan. Segera hadapi Leo, kalau perlu bilang pada Rina, tentang status Ardian. Leo tetaplah dengan Rina, Dian tetap ikut ibunya, tetapi Leo harus memberi biaya hidup untuk anaknya. Biarkan Ika memilih jalan hidupnya sendiri.
DeleteLeo jangan marah kpd Rina, kan sudah ada Dina, kalau sampai pisah tentu malah menambah masalah saja.
Maaf NYI Dalang Tien , penonton ikut campur urusan rumah tangga orang. He he he...
Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu Aduhaiiii.
Pa Latief......
DeleteItu kan maunya pa Latief, normal-2 saja.
Menurutku...justru yang membuat "hidup" cerbung ini adalah "konflik" yang diciptakan dalang cerbung ini JANGAN BAWA CINTAKU yang multi tafsir.
Tidak, bukan karena tak ingin berterus terang, tapi ia tak ingin merusak rumah tangga bu Rina yang sangat baik.
Dalangnya konsisten, Ika dan Dian biarlah menempuh jalan hidupnya sendiri....biarlah Leo yang kelimpungan...ngunduh wohing pakarti....
Rina cantik, juga baik hati..setia pada suami..hanya Rina tdk suka kepasar tradisional yang becek dan bau...
Kasihan kamu Rina setelah Ika jadi korban "kepengecutan" Leo karena merasa kuliahnya blm selesai dan orang tuanya tidak merestui membiarkan Ika terlunta-lunta hingga karena melihat penderitaan anaknya...ayahnya berpulang.
Yuk kita ikuti saja alur cerita sesuai "skenario" sang sutradara yang piawai mengubek-ubek "rasa-pangrasa"...deg-degan..gemes.. penasaran.. campur aduk..nganti bela-belain telat tidur menunggu kehadirannya.
Matur nuwun Bu Tien, panjenengan berhasil membuat kita-2 tersenyum..menangis..tegang.. genes..berandai-andai..bahkan ingin membelokkan alur cerita yang sdg di-skenario-kan.
ADUHAI...Bu Tienku sayang.
Alhamdulillah.. awit pandonga panjenengan sedaya.. putu wis lahir.. mau jam 3.. wedok.. kaya aku..
Oh iya .... nderek bingah putu telah lahir dengan selamat dini hari tadi jam 03.00 perempuan..semoga kelak menjadi anak shalihah. Aamiin....
Loh .....kaya aku ?
Sdh diharapkan menjadi penerus penulis cerbung seperti eyang utinya.
Semoga Allah mengijabah.
Aamiin yaa Robbal'alamin.
Pak Latief ..wah cepat selesai donk klu gitu .gak seruu biar aja Leo yg akan bingung dan juga akan mencari2 klu sudah pindah tp kasian mb Rina jd korban ..ya jadi juga kena marah Leo eee imbasnya gak ada Ika yg bisa di titipin blanjaan .hehe yaa biar mbundel ndel 🤭🤭🙏
DeleteIya ya kakek Habi dan mbak Yanti, saya juga suka klo di-panjang"i dan di-lama"i. Rasanya tidak rela orang baik dijahati.
DeletePercaya gak, sampai mau tidur terbawa emosi tingkah Leo yang tidak terpuji.
Selamat mbak Tien telah berhasil meng-aduk" perasaan pembaca.
TKS Bu Tien, bjc 10 sdh hadir
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 10 udah tayang.....matur suwun bu tien..
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah hadir JBC 10 terimakasih Bu Tien.
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 10 sudah hadir. Matur nuwun Ibu Tien.
ReplyDeleteMatur sembah nuwun mbak Tien
ReplyDeleteSalam sehat dari Purwodadi
Alhamdulillah
ReplyDeleteSelamat kakek Habi juara 1
Terimakasih mBak Tien JBC yang ke sepuluh sudah muncul
ReplyDeleteSehat sehat selalu doaku
Ibu, nggak apa-apa?
seperti yang kau lihat Dian..
Dian seperti biasa tidak berani bertanya banyak kalau ibunya sudah punya keinginan, nah ini Brot .. kenapa Ika ingin cepat cepat pindah, sampai selidik juga apakah ada hubungan nya dengan Lik Kartiman, ternyata tidak, bahkan Ika sudah menganggap seperti orang tua sendiri, ayuh putar lagi pemikiran mu Brot.. ah paling mau ngajak persami, pura pura aja ngajak Dian, tuh sampai Lik Kartiman bingung; rajin banget menenggok ibunya. ah Ika kali, yang jadi target.
DeleteUhuy..
Tuh kalau anak biasanya minta langsung dapet, nggak perlu capek, bawaannya kethus, nggak bisa kontrol diri, laiya kasihan Rina(jadi inget Palupi) bener nggak tahu apa apa kena getahnya, agak lali-jiwa gitu maklum baru mimpi, kalau mau maju ya buka lembaran baru, ih ini suntuk dibawa pulang, hati panas di umbar, dikasih radiator gitu hatimu Le o, tuh banyak model ditoko variasi,
telmi seeh keburu ngilang si Ika
ADUHAI..
😁😁😁😁😁😁
DeleteBikin ketawa baca komen nya pak Nanang ini..
Aduh, ada Brot lagii.... hahaha
He he he he, panggilan sayang tuh mBak..
DeleteSalam ADUHAI..
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 10 hadir sambil me
ReplyDeleteNikmati pisang bakar keju .ma lumpia mini gr ...nuhun bu Tien ..sehqt selalu ..Aamiin
Alhamdulillah....
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien...JBC #10 sudah hadir.
Semoga mbak Tien selalu sehat dan tetap semangat..
Salam sehat dari Sidoarjo...
Matur nuwun .. . Mbak tien.. Smg sehat selalu
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien atas kehadiran JBC 10
ReplyDeleteSukses n sehat selalu
Salam kami dari Jakarta.. 🙏
Makasih Bun Tien, JBC10-nya dah tayang.
ReplyDeleteSalam hormat, sayang, aduhai, dan seroja kami dr Boyolali tuk Bun Tien Kumalasari sklg di Solo dan bagi sgnp anggota PCTK semuanya di manapun berada.
Terima kasih Bu Tien,bikin penasaran terus cerbungnya. 🙏
ReplyDeleteUnknown edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu....
DeleteDengan cara : klik UNKNOWN pada komentmu, klik EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan fotomu lalu kklik SIMPAN,selesai
Sdh berapa orang yang antri belum diinvite jeng Nani?
DeleteSabar ya sahabat-2 yang ingin bergabung ke WAG-PCTK, jeng Nani (admin) lagi menyiapkan segala sesuatunya mengadakan acara silahturahim dengan SANG MAESTRO, penulis handal kita Sabtu,27 Maret 2021 di Resto Atria Solo, kita do'akan semoga acaranya lancar dan kita bisa ikuti via zoom yang nanti InsyaAllah diumumkan linknya oleh Bu Admin WAG-PCTK
Ikut senang yaa ..klu saya pingin gabung tp hanya liat komen2 di sini saya kok dah asyik krn saya juga lg sakit dan ini sangat menghibur juga ..Aamiin🤲🤲🤲
DeleteAlhamdulillah, salam hangat dan sehat sll mbak Tien
ReplyDeleteSuwun JBC 10. BAROKALLOHU FIK
wadooooh mulai..mulai...eeeeng...iiiing...eeeng...
ReplyDeleteMatursuwun MB Tien... Dari Omang Komari Purwokerto
ReplyDeletePak Qomari Purwokerto edit profilmu biar Mbak Tien & semua Reader mengenalmu....
DeleteDengan cara : klik UNKNOWN pada komentmu, klik EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan fotomu lalu kklik SIMPAN,selesai
Alhamdulillah JBC 10 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien,semoga sehat selalu
Salam Aduhai dari Bekasi
Selamat Pak Djoko juara 1
ReplyDeleteMàtur nuwun bu Tien JBC 10 sudah hadir..Mugi Ibu tansah sehat. Aamiin YRA
ReplyDeleteSalam..moedjiati pramono tangsel
Mbak Moerdjiati edit profilmu biar muncul foto dan namamu....
DeleteDengan cara : klik UNKNOWN pada komentmu, klik EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan fotomu lalu kklik SIMPAN,selesai
Selamat kakek Habi juara 1 yes
ReplyDeleteWah gawat leo sdh kacau dan kasar dengan istrinya, kita tunggu kelanjutannya
ReplyDeleteTerima kasih jeng tien
Alhamdulillah JBC 10 dah tayang.
ReplyDeleteMakasih Bunda , selamat istirahat Bun.
Salam Aduhai dari kami
Runyam rumah tangga Leo...
ReplyDeleteLeo marah dan marah
Rina bingung jadinya.....
Terimakasih bunda Tien...
Salam sehat dan hangat dari Purworejo
terimakasih bu Tien JBC #10 sudah hadir ...makin seru bu ...
ReplyDeletesmoga Ibu Slalu sehat bersama keluarga
Sala. aduhaiii dr Semarang
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteLo koq dihapus pisang keju n lumpianya. Takut diminta pembaca lainnya he.. he..
DeleteHayuk kesini sby aku .mana fotone
DeleteDanar foto nya di edit dan harus sabar..kadang lemot
DeleteTrimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteJbc 10...
Akhirnyaaaa...datang jg sblm tertidur...
Duuuh...mulai deh leo...salqhmu dewe leeee...kasian jg rina jd sasaran..
Lanjuut mbak Tieen...semoga sehat selalu..Amin..🙏
Salam dr bandung.
waduuh kenapa Rina jadi sasaran...alangkah sedihnya
ReplyDeleteWah... puting beliung bakalan menerpa rumah tangga Rina.... Semoga imbasnya ke Ika dan Dian gak terlalu parah....
ReplyDeleteMet malem...met istirahat..
Matur nuwun mbk Tien ...🙏🙏🙏
ReplyDeleteSalam sehat...
Salam aduhai...💞💞💞
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Trims bu tien.
DeleteTgl spesial koq critanya lg marahan. Mbok ya mas broto n mbak ika lg apalh yg sedikit manis, bu tien. Hmmm ...
DeleteSmoga sehat waras n bugar.
Alhamdulillah JBC 10 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
DeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
“Oh ya, katanya mbak Ika mau pergi sama Dian, mari saya antar sekalian.”
DeleteHooeeek hooeeekkkk hoeeeeekk.. Uuuu moduuuusss Lek Broto tempeel teruuss... Awas lo jgn nangis kalau nnt ngerasa di PHP in oleh ika,,, asal tau ajo lo.. Ika tuh sampai detik ini tidak ada hati sedikitpun buat lo.. Ngertii !!!......
Ngarep mulu.. Uuuuuu.....
Leo,,, ndak perlu marah2,, enjoy ae ... Jelasin dan ceritain masa lalu lo ke Rina,, pasti Rina bisa mengerti,, ndak perlu emosi,, setelah Rina bisa mengerti,, baru nnt ajak Ika bicara 6 mata,, cari solusinya,, tanpa menyakiti siapapun baik Rina atau Ika,,,
Ika bukan cewek pelakor kok yg gila harta,, yang Ika inginkan cuma tanggung jawab dan status, sederhana saja,, dan itu tdk mungkin ke orang selain Leo.... apalagi Lek Broto,, uh jangan ngarep lo ya Lek Broto,,,
Brotoseno itu kalau d pewayangan istrinya banyak,, ya sekarang saja ngejar2 Ika,, nnt kalau sdh dapet pasti ngejar yg lain lagi,, dengan alasan Ika janda,,,
Pokoke Leo + Ika = Cinta sejati... Aduhai bingit,, lope lope loopeeee
💗💗💗💗💗
Terima kasih bu Tien ..namae Yanti banyak ..hahahaha jd kadang gak liat maaf yaa aku klu baca gak satu persatu, maklum lah🙏🙏🤲🤲🤲
DeleteMb Rinta wes wes melok geumes ma mas Broto ae baik dan semoga bisa nrimo opo onok e ...kan krn tdk pernah menikah piye yo kok iso sekol nya Kk e kan rak duwe Bpk Ma surat nikah.ho ho ho jlimetttt
DeleteKok jadi uring-uringan ya Leo?apa akan ketahuan masa lalunya? semoga semuanya baik-baik saja...bu Tien sehat terus ya...aamiin
ReplyDeleteMtr nwn mbk Tein...yang selalu kunanti karya karyanya...
ReplyDeleteSalam Aduhai
Alhamdulillah , JBC sudah tayang , dg kata lain , mbak Tien sehat wal afiat ,
ReplyDeleteSelamat malam mbak Tien ,,
Alhamdulilah trmksh mb Tien jbc 10 sdh tayang... Ika benar tdk ingin merusak keluarga Rina...sygnya Leo terlanjur tahu bila mb Ika tkg syr itu adalah Ikanya di... Drama kel. Dimulai. Siapa yg bertahan? Tunggu sj eps 11 dst... Slm seroja utk mb Tien dan kita semua pembc setia jbc👍🙏
ReplyDeleteTerimakasih Mbak Tien , JBC 10 sdh tayang ... selamat tidur
ReplyDeleteMatur suwun bunda Tien JBC 10 sdh tayang salam tahes ulales dari bumi Arema Malabg bunda
ReplyDeleteTerima kasih bunda Tien, JBC10 telah tayang..🙏
ReplyDeleteSalam sehat selalu dari kota Malang
Aduhaiii..😊
Terima kasih bu Tien,salam sehat dr TangSel
ReplyDeleteEsmosi jiwa nih judul-nya si Leo. Mesakno Rina yang baik hatinya - dan Rina tidak tau menau masa lalu suami-nya yang pernah merusak indah-nya dulu hidup Yanti (Ika). Berapa wanita lagi yang mau kamu sakiti hati-nya, Leo? Maka perjalanan hidup Ika tidak akan mudah lagi, karena ada Dian yang Ika tidak mau Dian tau masa lalu Ibu-nya yang kelam.
ReplyDeleteTERIMA KASIH, Bunda Tien. Kisah drama percintaan yang seru, dan bikin penasaran terus. Semoga sehat selalu ya, Bunda.
Ikut larut dalam alur cerita ..asal gak mumet wae lah🤭🤭🤲🤲🤣
DeleteTrims bu tien udah tayang...salam sehat
ReplyDeleteMaturnuwun ibu Tien, kutunggu kelanjutannya...salam sehat
ReplyDeleteMaturnuwun bu Tien ....
ReplyDeleteCeritanya semakin seruuuuu.....
Jadi teringat kata kata Leo ...
Saat Rina bilang kalau wajah Ardian mirip dengan kamu mas ...
Kata Leo ...
Masak wajah aku disamakan dengan wajah anak tukang sayur ....
Ahaaaaaa......
Rasain Leo ....
Sekarang kamu uring uringan karena penasaran setelah tahu kalau Yanti itu Ika ....
Orang yang kamu nodai dan sekaligus kamu campakkan seperti sampah ...
Leo Leo ....
Kamu sekarang termehek mehek dambil gulung kuming gak karuan ...
Rasain ....rasain ....rasain ....
Aduhai ....
Jadi gregeten sama si Leo ...
Kasihan Rina .....
Met pagi bu Tien ....
Selalu sehat ...
Selalu dalam penyertaan Tuhan ....
Salam hangat dari malang ....
Hora popo.....
DeleteLaa blaar bablas tenan ne to. Yaa semoga makin buat penasaran yo ..makin sore aah moco e tp nek rak kuat yoo tidur saya...kok bu Tien kuat yo..jan kok
DeleteSelapan pagi penggemar JBC ... pagi” sarapan cerbung
ReplyDeleteMakasih bunda tien ceritanya semakin seru
Salam sehat dari tasikmalaya
Leo kena batunya, kasihan Rina yg tdk tahu apa2, jadi sasaran kemarahannya. Penyesalan selalu datang kemudian. Maturnuwun Bu Tien, ceritanya semakin seru, semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon. Aamiin Yaa Robbal'alamiin...
ReplyDeleteAyo pak fotone Edit yo biar sama2 tau 🙏🙏🤭
DeleteOra sebfaja lho jeng Wiek, kan saya lagi kirim-kirim koleksi cerbungku ke yang sdh kirim akun email nya, nglirik pesan jeng Nani di WAG-PCTK.... siap-siap... Trus nengok blogspotnya.. pas banget durung ana sing komen... Alhamdulillah..
ReplyDeleteMatur nuwun.
#ora sengaja...
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien, salam aduhai
ReplyDeleteAlhamdulillah sdh dapat sarapan pagi yg mangtab dgn jbc 10 , terima kasih bu tien, semoga bu tien sekelg sehat2 selalu
ReplyDeleteSelamat pagi buat semua penggemar cerbungnya bu tien, selamat beraktifitas semoga lancar n sukses .... aamiin yra
Assalamu'alaikum
Foto nya donk
Deleteuuhh.. Leo.. kamu kok jadi kasar sih sama istrimu. Kamu akan mrnyesal lho.. istrimu itu baik sekali dan baik budi pula. Ayo hilangkan kenanganmu bersama Ika. Ika juga sudah gak peduli padamu kan? Bina hubungan yg manis dalam keluargamu Leo. Lupakan Ika.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien JBC 10 sudah hadir. Smoga Mbak Tien selalu sehat ya. Salam seroja yg aduhai selalu dari Semarang.
Selamat utk kelahiran cucu tercinta ya Mbak Tien, semoga menjadi anak yg solekhah, sehat dan pintar.
ReplyDeleteHaha Danar nih dah baca ya🙏🙏🙏mau sini ke Surabaya ...ingin ikut WA tp aku lg blm bisa kluar2 sakit dan agak gaptek juga ya maklum klu u zoom hp ku jadul dah terlalu penuh ..clear chat trus eeee hang juga alias juga matii deh..maaf ya Danar🤭🤭🤭🙏🙏🙏
ReplyDeleteMba Tien mksh cerbungnya.. Ihmkin gemes penge jitak tuh si leo.. Mbjadiin y broto sm ika spy bahagia mrk.. Ksihanrina mmnya dina jdi sasaran leo.. Slmserojadan aduhai y mba, driskbmi.. Muuaahh🥰🥰
ReplyDeletegemes banget ik sama leo....kasihan rina
ReplyDeleteWah..wah...wah...Leo masih cinta Ika ya.. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu
ReplyDeleteWah..... Leo menyesal akhirnya..... apalagi klo tahu Dian benar2 anaknya.... Makin seru.... lanjut Bu Tien, tetap semangat & sehat selalu. ❤🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 tansah rahayu...
Salahmu adalah mengapa kamu hadir dlm kehidupan aku. Rina terhenyak...
ReplyDeleteAduh Leo kok jadi tegangan tinggi gitu ya...
Itu artinya Leo benar" ndak bisa move on dari Ika.
Ika jangan pergi dong, hadapi kemungkinan" yg terjadi.
Tanpa kalian sadari, kamu berdua tlah nyakiti hati banyak orang, Rina, Broto,mungkin nanti Dian dan Dina bahkan kedua ortu Ika tlh jadi korban hingga meninggal dunia.
Karena dulu kalian pernah saling mencinta maka berilah kesempatan pada Leo utk minta maaf dan menjelaskan mengapa dulu ninggalkan kamu. Dan semua itu harus ada akhirnya.
Model kalian pacaran dulu itu gimana sih sebenarnya, kok jadi kelewatan begitu.Atau kalian dulu sering baca novelnya Rinta yg 21++ itu ya...
Aduh itu hanya
khayalan jangan dipraktekkan...
Himbauan bagi kaula muda nih, jangan pacaran langsung nikah aja. Lebih indah nikah unt membentuk cinta dari pada ada cinta tapi ndak bisa nikah kayak Leo dan Ika Wijayanti ini.
Episode 11 nanti bakalan seru nih pastinya...
Smg bunda Tien sll dianugrahi kesehatan.
$alam aduhaii dari Bojonegoro.
Semoga mbak Tien sehat dan bugar ya. Terima kasih JBC 10 dan salam sehat selalu.
ReplyDeleteAlhamdulillah baru bisa buka cerbung JBC 10, mbak Tien lagi seneng dgn kehadiran cucu ke 9, selamat injih dan mbak Tien sll sehat, kuat lahir bathin, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, wassalam dari Cibubur
ReplyDeleteAlhamdulilah walau suka telat dari Ibu Bpk, Mbak2, Mas2 dan semuanya namun bisa selalu mengikuti JBC yg semakin seru. Mtrnwn M Tien
ReplyDeleteTerima kasih bu Tien..Senalam sudah baca tapi keburu ngantuk belum sempat komen. Bu Tien paling pinter ngodhak adhuk rasa..Tentunya Leo mulai uring uringan karena sebetulnya masih mencintai Ika tetapi Leo tidak gentle, tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukan karena ulah teman temannya membuat Leo dan Ika melakukan hal yang tidak diiginkan. Kalau bisa dibicarakan dari hati kehati tentunya akan bisa ada jalan keluar. Saya sebetulnya tidak habis pikir mengapa didalam cerber perkosaan atau apalah namanya perbuatan yang hanya dilakukan sekali itu koq bisa hamil lho...Saya saja baru tahun kedua pernikahan diberi keturunan. Ok bu Tien salam sehat dan semangat berkarya
ReplyDeleteRintaaaaaaa......
ReplyDeleteAwas kamu yaaaaa.....
Klo ketemu ......
Mmmmmmmmm .....
Sida tak kapakke bocah kuwi enake ....
Hora wedi
DeleteWaaaooowwww sdh mulai memanas niii ceritanya, ada yg sy baca 2x Ika mencium tangan Leo, maksudnya Broto .. xixixi ... tks mbak Tien
ReplyDeleteHallah Leo koq temperamental gitu sih.
ReplyDeleteUring-uringan ngga jelas.
Buat mas Bro, tempel terus jeng Ika jangan sampai lepas.
Salam aduhai Bu Tien, semoga senantiasa sehat2..
Biar terlambat asal komen
ReplyDeleteKira-kira..bakal clbk gak ya....?
Ngga mungkin CBLK aku ngerti banget mvak Tien.... gak mungkin ceritanya berpoligami.
ReplyDeleteSehatcterus mbak Tien
Salam Aduhai Bunda Tien..
ReplyDeleteAku ngintip...
Kok belum tayang ya
ReplyDeleteMasih sore mbk Ira
Deleteudah hampir jam 10
DeleteKlo marah2 terus, bisa2 Leo gigit jari...
ReplyDeleteGak dapat Rina dan Ika
Sy ada juga terbersit seperti itu, Leo ditinggal Rina, Ika dg Broto. Tapi yg 'baik' Leo tetap dg Rina....
DeleteAyo Mas Leo, main cantiklah, jangan kasar ya....
ReplyDeleteMasih menunggu JBC 11
ReplyDeleteSiap2 mau tayang
ReplyDeleteOk
DeletePuji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat lagi produktif shg JBC sepuluh hadir dgn cantik menggemaskan dan bikin penasaran penggandrungnya.
ReplyDeleteIbu Rina yg baik hati, walau tersakiti kata2 Leo yg sedang marah2 tetap setia, gak ikutan marah juga.
Mbak Ika, ayolah cepat berdamai dgn diri sendiri, dgn Leo dan masa lalu.Hilangkan dendam dan pahit hati.
Sumonggo kerso lajengipun, pitados wonten kerukunan disemua pihak. Matur nuwun, Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat lagi produktif shg JBC sepuluh hadir dgn cantik menggemaskan dan bikin penasaran penggandrungnya.
ReplyDeleteIbu Rina yg baik hati, walau tersakiti kata2 Leo yg sedang marah2 tetap setia, gak ikutan marah juga.
Mbak Ika, ayolah cepat berdamai dgn diri sendiri, dgn Leo dan masa lalu.Hilangkan dendam dan pahit hati.
Sumonggo kerso lajengipun, pitados wonten kerukunan disemua pihak. Matur nuwun, Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat lagi produktif shg JBC sepuluh hadir dgn cantik menggemaskan dan bikin penasaran penggandrungnya.
ReplyDeleteIbu Rina yg baik hati, walau tersakiti kata2 Leo yg sedang marah2 tetap setia, gak ikutan marah juga.
Mbak Ika, ayolah cepat berdamai dgn diri sendiri, dgn Leo dan masa lalu.Hilangkan dendam dan pahit hati.
Sumonggo kerso lajengipun, pitados wonten kerukunan disemua pihak. Matur nuwun, Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat lagi produktif shg JBC sepuluh hadir dgn cantik menggemaskan dan bikin penasaran penggandrungnya.
ReplyDeleteIbu Rina yg baik hati, walau tersakiti kata2 Leo yg sedang marah2 tetap setia, gak ikutan marah juga.
Mbak Ika, ayolah cepat berdamai dgn diri sendiri, dgn Leo dan masa lalu.Hilangkan dendam dan pahit hati.
Sumonggo kerso lajengipun, pitados wonten kerukunan disemua pihak. Matur nuwun, Berkah Dalem.