Friday, March 19, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 07

JANGAN BAWA CINTAKU  07

(Tien Kumalasari)

 

“Cepatlah cari isteri, tunggu apa lagi Broto.”

“Iya om, nanti kalau sudah ketemu yang cocok..” kata Broto sambil tersenyum, dan kembali wajah gadis penjaja sayur itu terbayang. Tampaknya umurnya tak jauh dibawahnya, atau mungkin sepantaran. Tapi sudah punya anak segede itu.

“Memangnya kenapa kalau dia sudah punya anak? Dan sepertinya dia cukup menderita dengan membesarkan anak seorang diri,” pikir Broto.

“Apa yang kamu pikirkan Broto?” tiba-tiba bu Kartiman nyeletuk.

“Oh, ibu sudah bangun?” kata Broto sambil mendekat.

“Aku mendengar semuanya. Om kamu benar, kamu sebaiknya segera mencari isteri, keburu tua. Ya kalau aku masih bisa menunggui kamu menikah, kalau enggak?”

“Mengapa ibu berkata begitu? Ibu akan kembali sehat, dan nanti menunggui sampai Broto punya anak banyak. Ya kan bu?”

“Maunya begitu. Tapi umur manusia siapa yang tahu?”

“Berharap yang terbaik bu, jangan berpikir yang tidak-tidak,” sambung pak Kartiman.

“Kata dokter bagaimana om, apakah ibu masih akan lama dirawat dirumah sakit?”

“Ibumu sudah semakin baik, kamu lihat, wajahnya sudah tidak sepucat semula. Kalau tidak apa-apa, aku akan merawatnya dirumah saja, supaya tidak kebanyakan biaya.”

“Om, saya kira tidak usah tergesa-gesa membawa ibu pulang. Biar benar-benar sehat dulu, so’al biaya biar Broto yang memikirkannya.”

“Jangan le, ibu sama om mu itu tidak ingin menyusahkan kamu,” kata bu Kartiman.

“Benar, sa’atnya kamu memikirkan diri kamu sendiri. Setiap bulan kamu sudah mengirimi kami uang, dan itu sudah cukup.”

“Mengapa om berkata begitu ? Apa yang om dan ibu lakukan sejak Broto masih kecil, tak ternilai harganya. Apa artinya uang bulanan yang tidak seberapa itu? Tidak, biarkan Broto melakukan apa saja untuk kesembuhan ibu.”

“Bukankah kamu juga harus memikirkan hidup kamu? Nanti isteri kamu kecewa kalau kamu tidak bisa membahagiakannya.”

“Seorang isteri yang baik harus bisa menerima apapun keadaan suaminya. Nanti Broto akan mencari isteri yang baik itu om, percayalah.”

“Ya sudah le, terserah kamu saja. Malam ini kamu pulang kerumah ya, tidur dirumah kan lebih enak, aku biar disini saja nungguin ibumu,” kata pak Kartiman sambil mengusap setitik air matanya. Mau tak mau ia terharu mendengar penuturan Broto.

“Bolehkan saya juga ikut menunggui ibu disini? Nggak apa-apa, saya akan menggelar tikar dibawah.”

“Kamu kan baru datang, kamu butuh mandi, ganti pakaian. Ya kan?”

“Iya, ini Broto mau pulang dulu, mandi, ganti pakaian, lalu kembali kesini.”

“Anak baik.. semoga kamu segera menemukan kebahagiaan,” kata bu Kartiman yang memang sudah tampak lebih segar.

“Aamiin.. do’akan Broto ya bu.”

“Do’a ibu selalu untuk kamu nak.”

***

“Apakah sakitnya bu Kartiman itu parah bu?” tanya Dian ketika ibunya sudah sampai dirumah.

“Semula lumayan parah, tapi ketika ibu datang tadi, wajahnya sudah tidak pucat seperti semula. Waktu ibu kerumahnya, wajahnya pucat sekali.”

“Berarti segera sembuh ya bu?”

“Iya nak, semoga bu Kartiman segera sembuh.”

“Siapa yang tadi datang membezoek bu Kartiman bersama ibu?”

“Itu keponakannya pak Kartiman, tapi seperti diangkat anak oleh pak Kartiman.”

“Kok seperti tidak pernah lihat ya bu.”

“Karena dia bekerja di Jakarta, baru datang sore tadi.”

“O.. pasti dia kaya, mobilnya bagus, tadi Dian melihatnya.”

“Iya, pastinya.”

“Ibu sudah jadi mencari rumah yang didekat sekolah Dian nanti ?”

“Belum nak, mungkin besok.. karena kemarin itu agak banyak yang pesan, ibu pulang sudah siang.”

“Iya bu, nggak apa-apa, cuma ingin tahu saja.”

“Besok kamu ke sekolah ?”

“Iya bu, hanya latihan untuk acara perpisahan besok. Tapi pulangnya juga nggak siang-siang amat.”

“Ya sudah nggak apa-apa.. duuh, ibu buru-buru ingin melihat kamu baca puisi di panggung.”

“Ibu.. “ kata Dian tersipu.

“Puisinya kamu yang buat?”

“Iya.. tapi jelek bu, nanti jangan ditertawakan ya?”

“Ya enggak.. masa sebuah karya ditertawakan? Ibu bangga kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik.”

“Benar ya bu, jangan ditertawakan?”

“Enggak sayang, nanti ibu akan bertepuk tangan lebih keras dari yang lain.”

Tapi tiba-tiba Ika kembali membayangkan.. bagaimana kalau ketemu Leo. Bagaimana caranya menghindar sementara Rina pasti mengenalnya lalu berteriak memanggil, duh.. bagaimana ia bisa menghindar?”

“Biasanya aku bersembunyi dibalik helm, masa dalam suatu acara aku harus memakai helm, bisa jadi bahan tertawaan dong,” pikir Ika bingung.

“Permisi...”

Ika melongok ke depan, tapi Dian sudah berlari lebih dulu.

“Mencari siapa pak?”

“Anak ganteng, kamu putranya mbak Ika?”

“Iya..” jawab Dian bingung.”

“Ayo salaman dulu, ini om Broto..”

Dengan ragu Dian menyalami laki-laki gagah didepannya.

“Oh, ada mas Broto, katanya kembali ke rumah sakit?” tiba-tiba Ika muncul.

“Iya, sekarang pulang, mau mandi.”

“Oh..

“Tapi ma’af mbak, bolehkah saya numpang mandi disini? Air dirumah om Kartiman macet, nggak nyala.”

“Baiklah, silahkan mas.”

“Saya pulang dulu mengambil handuk dan pakaian pengganti. Sungguh saya minta ma’af telah mengganggu.”

“Tidak apa-apa mas..”

Ketika Broto berlalu, Ika menyuruh Dian menyalakan air di kamar mandi, karena setelah dipakai bak mandinya jadi tidak penuh.

“Itu tadi yang bersama ibu ke rumah sakit?”

“Iya nak, itu keponakannya pak Kartiman. Tolong nanti persilahkan masuk ya. Tunjukkan dimana kamar mandinya.”

“Ya bu.”

Ika masuk kedalam, nggak enak menunggui laki-laki asing yang mau mandi.

***

Ketika pagi remang itu Ika keluar dari halaman rumah, dilihatnya Broto sedang turun dari mobilnya. Broto mengembangkan senyumnya dan melangkah mendekat, membuat Ika kemudian menghentikan motornya.

“Mau berangkat ke pasar mbak?”

“Iya mas, harus ke pasar dulu, baru muter nemuin langganan.”

“Rajin sekali..”

“Biasa mas, setiap hari juga begini. Kalau kesiangan para langganan sudah pada pergi kepasar sendiri. Tadi  mas tidur dirumah sakit?”

“Iya, menemani om Kartiman. Kebetulan saya cuti seminggu, jadi bisa ikut menunggu di rumah sakit. Tapi sepertinya dua atau tiga hari lagi boleh pulang kok.”

“Syukurlah mas, saya ikut senang. Saya pergi dulu ya mas, kalau mas mau mandi, ada Dian dirumah, dia ke sekolah agak siang.”

“Baiklah, terimakasih mbak.”

Ika berlalu setelah menganggukkan kepalanya. Broto terpaku ditempatnya, tak berkedip memandangi Ika dari belakang, sampai menghilang ditikungan.

Broto ingin kembali ke rumah pak Kartiman yang ada disebelah, tapi dilihatnya Dian berdiri di teras.

“Diaaan.” Broto memanggil, lalu melangkah mendekat.

“Ya om..”

“Nanti om mau numpang mandi lagi, boleh ?”

“Boleh om.”

“Ke sekolah jam berapa?”

“Agak siang, So’alnya sudah nggak ada pelajaran, sudah lulusan.”

“Wauww.. Dian sudah lulus ? Bagus nggak nilainya?”

Dian hanya tersenyum, masa dia harus bilang kalau juara? Tidak, mewarisi watak ibunya, Dian sangat lembut dan rendah hati.

“Baiklah, om mengambil handuk dulu ya.”

“Ya om..”

***

Selesai mandi, Broto belum kembali kerumah pak Kartiman. Ia menemani Dian yang sedang mengelap sepedanya.

“Mau berangkat jam berapa?”

“Agak siang nggak apa-apa, kan tidak ada pelajaran.”

“Kalau begitu ngapain datang ke sekolah?”

“Ada latihan-latihan untuk acara perpisahan om.”

“Oh.. Dian mau mengisi acara apa?”

“Nggak kok..” jawabnya malu-malu.

“Nggak bagaimana ?”

“Hanya.. baca puisi..”

“Wauw, hebat.. puisinya yang bikin Dian sendiri?”

Dian mengangguk.

Broto sangat mengagumi Ika yang gigih bekerja, dan sekarang dia mengagumi Dian yang ramah dan baik hati. Ganteng lagi.

“Tampaknya Dian juga pintar di sekolah.”

“Nggak, biasa saja.”

“Kapan acara perpisahannya?”

“Hari Minggu ini om..”

“Lhoh.. empat hari lagi? Om boleh datang dong..”

“Boleh ..”

“Nanti bilang sama ibu, kalau om mau ikut melihat Dian baca puisi ya.”

***

“Gimana bu, sekarang rasanya badanmu, sudah lebih enak kan?” tanya pak Kartiman pada isterinya.

“Sudah pak, lha kok ya nggak boleh pulang sekarang ya?”

“Nunggu dokternya bu. Kemarin itu katanya dua atau tiga hari lagi, tapi kalau nanti dokternya bilang oke, ya mungkin besok boleh pulang.”

“Masih besok.. nggak kerasan aku disini.”

“Ibu itu aneh, siapa juga yang kerasan tidur di rumah sakit ? Biar makan tidur dilayani, pasti nggak ada yang suka.”

“Iya. Lha mana, Broto kok lama sekali belum kembali, katanya cuma mau mandi?”

“Mungkin setelah mandi dia jalan-jalan, cari makan atau apa bu, nanti juga pasti kemari.”

“Semalam dia bilang bahwa air dirumah kita tidak mengalir ya pak?”

“Iya, kemudian dia mandi di tempatnya mbak Ika.”

“Ada yang rusak atau bagaimana ?”

“Ini kan kemarau bu, jadi sebenarnya kalau bapak ada, ya bapak kasih tahu kalau sebelum memompa harus dipancing dulu airnya.”

“Iya, kok tadi bapak nggak ngasih tahu?”

“Biar saja bu, kasihan kalau dia susah-susah hanya untuk mandi. Paling-paling dia sudah mandi rumahnya mbak Ika lagi.”

“Kasihan kalau mengganggu mbak Ika terus.”

“mBak Ika memompa airnya dulu ke tandon di atas, pakai sedotan Sanyo itu, jadi ya nggak begitu susah.”

“Hayo.. lagi ngomongin Broto ya?” tiba-tiba Broto sudah muncul diantara mereka.

“Wah, panjang umur kamu le. Ibumu menanyakan kamu terus, kok nggak datang-datang, gitu.”

“Bu, Broto akan ada disini selama seminggu, jadi lebih banyak waktu nanti bersama ibu dan om.”

“Iya, ibu tahu. Kamu tadi mandi dimana ?”

“Di tempatnya mbak Ika. Kan airnya belum bisa juga bu.”

“Tuh kan bu, apa kata bapak, dia mandi  di tempat mbak Ika.”

“Jangan-jangan kamu memang suka mandi disana karena mbak Ika kan cantik?” seloroh bu Kartiman.

Broto hanya tertawa.

“Ibu bisa saja. Broto kesana kan karena air dirumah kita tidak mengalir?”

“Sebetulnya bisa, tapi pompanya harus diguyur air dulu sambil dipompa-pompa gitu. Maklum, kalau kemarau memang begitu, harus diancing.”

“Oh, gitu ya om.”

“Kalau lebih senang mandi disana ya biar saja pak, lihat tuh, dia senyum-senyum gitu. Kamu tertarik ya sama dia?” seloroh bu Kartiman lagi.

“Ibu jangan begitu, masa Broto mau sama nak Ika yang sudah janda? Gadis-gadis di Jakarta kan cantik-cantik?” kata pak Kartiman.

“Memangnya kenapa kalau sudah janda om?” kata Broto.

“O.. jadi benarkah?”

“Apanya om ?”

“Itu, apa yang diungkapkan ibumu? Tentang mbak Ika?”

Broto tertawa terbahak. Tak ingin mengatakan apapun, tapi wajah cerah kemerahan itu tertangkap oleh pak Kartiman. Benarkah anak angkatnya suka sama Ika? Ika memang cantik, tapi pantaskah seorang manager perusahaan besar mempersunting seorang tukang sayur? Pak Kartiman merasa ragu.

“Om, tadi saya sudah membayar semua biaya untuk ibu selama dirawat. Masih ada saya titipkan beberapa sampai ibu boleh pulang nanti. Kurangnya nanti akan saya tambahkan.”

“Broto, mengapa kamu membayar semuanya? Om sudah menyiapkannya untuk itu.”

“Tidak om, ini kewajiban saya, om jangan memikirkan apa-apa.”

***

“Bu, jangan lupa, nanti om Broto mau ikut ke perpisahan sekolah Dian,” kata Dian sebelum  berangkat.

“Aduuh, mengapa ya.. kamu pasti bicara tentang acara di sekolah kamu.”

“Iya bu, memangnya kenapa kalau dia ikut ? Biar saja bu, kan dia tidak akan mengganggu.”

“Iya sih..”

“Selamat pagi...”

Dian berlari kedepan. Dilihatnya Broto berdiri didepan teras.

“Dian mau berangkat sekarang?”

“Iya om.”

“Bilang sama ibu, bareng sama om, naik mobil om saja.”

“Aduh, mas Broto, jadi ngrepotin.. saya mau boncengan saja sama Dian.”

“Jangan begitu mbak, saya ingin menyaksikan Dian baca puisi, masa berangkat sendiri-sendiri?”

“Iya bu.. biar saja. Masa ibu naik sepeda motor, lalu om Broto ngikut dibelakang..” kata Dian seenaknya, padahal ibunya merasa sungkan.

“Ayo kita berangkat sekarang mbak.”

“Ah, ya sudahlah, terimakasih mas,” kata Ika pada akhirnya.

Ketiganya berangkat ke sekolah Dian. Dian duduk didepan, tampaknya senang sekali. Baru dua kali dia naik mobil, dulu ketika pulang sekolah bersama Dina, sekarang naik mobilnya Broto.

“Om dari Jakarta naik mobil sendiri?” tanya Dian yang mulai akrab dengan Broto. Dian duduk didepan  disamping kemudi, sedangkan ibunya dibelakang. Agak heran melihat Dian sangat akrab dengan Broto. Ika tidak tahu bahwa setiap pagi ketika Broto menumpang mandi, pasti keduanya ngobrol kesana kemari.

“Iya. Om lebih suka mengendarai mobil sendiri, santai, tidak diburu waktu. Setibanya disini kalau mau kemana-mana juga tidak usah mencari taksi.”

Dian mengangguk sambil tersenyum.

“Itu sekolah Dian sudah kelihatan om,” tiba-tiba Dian berteriak.

“Oh, nggak begitu jauh ya?”

Mobil Broto berhenti didekat sekolah, tidak persis didepan sekolah. Dian heran karena ibunya kemudian mengenakan kacamata hitam yang lebar.

“Ibu.. kaca mata baru ya?”

Ika tersenyum, telunjuknya ditutupkan didepan mulut, pertanda meminta agar Dian tidak banyak bicara.

“Ibu cantik..” bisik Dian.

Ika mengikuti Dian masuk ke halaman, tapi tiba-tiba didengarnya Rina berteriak.

“Itu mas Diaaaan..” teriak Rina.

Ika pucat pasi, ada Leo diantara Rina dan Dina. Lebih pucat lagi ketika melihat Leo menatapnya tak berkedip.

***

Besok lagi ya.

107 comments:

  1. Replies
    1. Selamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
    2. Salam ADUHAIIIIII ...
      Terima kasih mbak Tien ... JBC 07 sdh hadir.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
  2. Replies
    1. AlhamdulillahJBC sudah terbit
      Sehat selalu mb Tien

      Delete
    2. Bunda Tien makasih yah ceritanya, selalu menyenangkan mata dan hati, hihihi.

      Delete
  3. Alhamdulillah cerbungipun sampun tayang, ... matur sembah nuwun Bun Tien.

    ReplyDelete
  4. Mugi Bun Tien salah sedaya klg, ugi para kadang PCTK pinaringan bagas saras sedayanipun, Aamiin YRA.

    ReplyDelete
  5. Sugeng daluuuu.,..mbak Tien ...Sehat ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Weeisss....Ikaaa tebar pesona mu bikin jantung Leo kebat kebit trus cuekin....!!

      Delete
  6. Alhamdulillah JBC~07 sudah hadir.. maturnuwun bu Tien.. semoga tetap sehat.. 🙏

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah...Matur nuwun Bu Tien cerbung JBC sudah tayang.
    Semoga Ibu Tien selalu sehat.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah.... Terimakasih bunda Tien... Sll ditunggu... 😍😍😍

    ReplyDelete
  9. Alhndulillah sdh hadir...mksh bu tien, sehat selalu njih..

    ReplyDelete
  10. Terima kasih mbak Tien

    Salam sehat dari Purwodadi

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah sdh tayang eps 07. Matur Suwun dan salam sehat untuk Bu Tien.🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah JBC 07 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  13. Alhamdulillah JBC 07 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien,semoga sehat selalu
    Salam sehat dari Bekasi

    ReplyDelete
  14. Alhamdulillah mb Ika brgktnya di anter mas Broto
    Trnyt Leo mlh namatin mb Ika
    Wah tau deh bsk bgmn terserah bunda Tien aj
    Salam hangat dari Jogja
    Salam ADUHAIIII...

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah dah baca srbelum tidur
    Aduhai mas broto kepincut mba ika moga jodoh
    Makasih bunda tien salam sehat dari tasikmalaya

    ReplyDelete
  16. Replies
    1. Ada panduan caranya ganti nama, di atas,, biar Bunda mengenalmu,,, di coba yaaaa

      Delete
  17. Alhamdulillah mb. Tien sdh dpt melanjutkan JBCnya. Semoga selalu sehat & bahagia ya.

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah bu Tien sdh sehat ...dam JBC 07 sdh tayang.... Trm kasih bu Tien
    Biarkan Ika bahagia bersama mas Broto...lupakan masa lalu dg Leo....
    Sepertinya Dian juga sdh cocok dg mas Broto ...salam. aduhai ika dan mas Broto

    ReplyDelete
  19. Trimaksh bunda tien tercinta..semoga sllu sehat bunda tien syang...😘🙏

    ReplyDelete
  20. Trimaksh bunda tien tercinta..semoga sllu sehat bunda tien syang...😘🙏

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah cerbung dah tayang.
    Sekarang bisa tidur agak sore.
    Matur nuwun ibu Tien, sugeng ndalu sugeng istirahat,
    Mugi sehat-sehat kemawon.

    ReplyDelete
  22. Alhamdulilah mb Tien sdh sehat.. trmksh atas tayangan JBC 07 mlm ini.. safe healthy n stay at home.. lbh nyaman pastinya dg mb Tien yg sll menghibur.. slm seroja sll utk mb Tien dan pembc setia JBC...slm

    ReplyDelete
  23. Selamat malam bu Tien. Trimakasih sudah diperkenankan gabung di cerber. Saya sudah lama mengikuti..tapi bari kali ini bisa komen. Maaf karna blm tau caranya...barusan pencet" bisa masuk...trimakasih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada panduan di atas, ganti nama dan pasang foto di coba yaaa

      Delete
  24. Alhamdulillah
    Terimakasih bu Tien cerbungnya
    Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat
    Salam sehat dan hangat dari Purworejo

    ReplyDelete
  25. Matur nuwun mbak tien-ku, JBC07 telah hadir menghibur.
    Baru epsd 07 bisa akan ketemu. Tapi Ika dengan 'pengawal'. Bagaimanapun Leo harus ikut menanggung biaya hidup anaknya. Tapi apakah Ika dan Leo akan secara terbuka mengakuinya..??
    Baiknya menunggu saja terbitan berikutnya dari pada manerka nerka banyak salahnya.
    By the way, yang saya senangi dari cerita mbak Tien itu selalu disertai PESAN MORAL yang mendidik, bahkan dari dialog dialog sederhana tentang makanan, kesehatan, etika dsb.
    Salam sehat mbak Tien, dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Priyantun Solo....gitu loh
      Ranah, santun, ngangeni...
      Gara-gara mau divaksinasi tadi pagi jam 09.00, awak ndredeg....adem panas.. nganti Ira bisa nulis JBC07....Bareng wis bar disuntik vaksin inovac...Mak plengeh...jebule disuntik kuwi ora krasa lara.....tersugesti..mengko gek...mengko gek...

      Delete
  26. Alhamdulillah
    Terima kasih bu tien telah neluncurkan jbc 07, semoga bu tien sekelg sehat2 selalu dan selalu ku nantikan episode jbc berikutnya

    Selamat malam buat semua pencinta cerbungnya bu tien ......... selamat beristirahat

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
  27. Alhamdulillah...jbc sdh tayang pas bener lagi nungguin,terima kasih bu Tien,salam sehat 🥰

    ReplyDelete
  28. Bu tien blum halow2. Sdh 1 jam berlalu ...

    ReplyDelete
  29. Semoga berjodoh Ika dan Broto
    Kebahagian untuk mereka aamiin

    ReplyDelete
  30. Replies
    1. Tulisan Unknown di ketuk,, lalu ketuk lagi edit profil,, lalu tulis nama dan pasang foto,, terus ketuk simpan,,,

      Delete
    2. Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat semangat dan produktip shg JBC 07 hadir dgn tetap bikin penasaran penggandrungnya, ada ratusan komentar.

      Orang baik disayang Tuhan. Rupanya awal kebahagiaan bagi mbak Ika, mas Broto dan Dian...
      Semoga bisa iklas dgn masa lalu yg menyakitkan, semangat memberi pengampunan pd orang lain shg bisa hidup tanpa beban dendam.

      Sumonggo kerso ibu Tien lajengipun, nderek mawon, pitados sae...
      Matur nuwun, Berkah Dalem.

      Delete
  31. Trimakasih mbak Tien..
    Jbc 07...

    Waah..apakah Ika akan memperkenalkan broto sebagai calon suami pd rina utk menghidar dr leo..(asal aja ni)..hehe..
    Gpp jg ika&broto...hanyaa klo dian n rina saling suka krn makin dewasa..kan ga boleh krn sedarah..hehehe..gimana mbak Tien aja..gmn jdnya..monggo..kami siap membaca..😊

    Salam sehat dr bandung..🙏

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah bu Tirn sudahsehat sehingga jbc 7 muncul. Apa yang akan terjadi sewaktu Leo melihat Ika dan Broto..tunggu saja. Salamsehat dansemangat berkarya kagen bu Tien

    ReplyDelete
  33. Terimakasih mBak Tien JBC yang ketujuh sudah tayang
    Sehat sehat selalu doaku
    Wow keren penampakan Ika, jadi ikut bahagia anaknya saja bilang cantik, tambah poin batin Broto
    Kacamata lebar hitam memadu padankan muka Ika yang tirus.. Wes ini istri bos bukan tukang sayur lagi.
    Ini seeh bidadari bukan turun dari taksi on-line
    Yah,bener Rina aja kalah cantik(sok tau)
    Lha waktu mengenalkan ini yang bikin kikuk.. kikuk bangetz, Brot ayo bilang aja saya suaminya. udah skak ster tuh..game poin; om Kartiman aja mengamini, ibumu langsung sehat tuh..
    Masa lalu biarlah berlalu..
    Nah Ika bilang aja sama Dina; "Dian ini memang bener bener kakakmu," biar mikir..
    Yah jangan donk, kan jangan bawa cintaku
    "Silahkan orang tua Ardian mendampingi di panggung"
    Ika nggaet tangan Broto ngajak naik keatas panggung.. lho lo nglantur jadinya, nich dongeng siapa!
    Hooy .. tunggu dulu enak aja main serobot; anyep tau, nggak greget

    ReplyDelete
    Replies
    1. “Tapi ma’af mbak, bolehkah saya numpang mandi disini? Air di rumah om Kartiman macet, nggak nyala.”

      Halah... Moduuussss iku.....

      Ika tuh msh ada cinta buat Leo,, buktinya .. 12 tahun msh sendiri .. Tidak cari suami... Hatinya masih bergetar setiap liat Leo,,, namanya juga Cintaaaa.....

      Cinta + Cinta = Aduhaiiiiii

      Aliaaasss Lope lope lopeeee
      💗💗💗💗💗💗💗💗💗

      Mas Broto... Jangan ngarep dech..... Semut...gajah..dan serigala ga mendukungmu,,, percaya akuuh..... Bingit...

      Delete
    2. Halaaah....muduusss juga iki..... padunè Rinta naksir mas Brot yaa.... koq cembokur seh mas Brot naksir Ika
      Yg jelas penginku iku yaaaa.... Ika jadian ama mas Brot tapiiii.... Bikin Leo kejang2 dulu sampe nyembah2 minta ampun ke Ika... Semangaaat mas Brot 💪💪💪💪

      Delete
    3. Kali ini aku bisa langsung paham apa maksudmu pak Tukii...ternyata bisa jg lho pakai bahasa yg lugas gak bikin orang meraba2 apa maksud tulisan pak Tuki

      Delete
    4. Waduh ketahuan deh..
      Ngumpet kemana nich..
      Cepetan.. kemana aja pokoknya jangan ke Semarang..

      Delete
  34. Terimakasih pak Rinto Puspiaji panduannya
    Akhirnya saya bisa hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. “Om dari Jakarta naik mobil sendiri?” tanya Dian yang mulai akrab dengan Broto. Dian duduk didepan disamping kemudi, sedangkan ibunya dibelakang. Agak heran melihat Dian sangat akrab dengan Broto. Ika tidak tahu bahwa setiap pagi ketika Broto menumpang mandi, pasti keduanya ngobrol kesana kemari.

      Ika gak tahu....
      Memang bener "modus".....dekati dulu anaknya Dian...baru nanti ibunya.
      Siapa hayo yang kehilangan cinta?...Jangan bawa Cintaku??.... Ika kah? Karena setelah Leo tahu bahwa Dian itu anaknya, terus mau dibawa ikut dia.
      Atau.....
      Leo??? Karena orang yang pernah dicintainya dinikahi manager perusahaan yang namanya Broto?

      Kok berandai-andai sih, dawuhe Bu Tien "wait and see" ikuti saja alur ceritanya penak-penak....penasaran terus setiap selesai baca.....

      Delete
    2. Kayanya akhirnya Leo yang termehek-mehek menyeaali cintanya dibawa pergi....mas Brot lebih cocok sm Ika yg lembut dan cantik...

      Delete
  35. Makasih mbak tien , darini dari kartasura

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo di ganti namanya,,,di coba yaaa

      Delete
    2. Ganti nama? Urusan ijasah, ktp, sim, bpjs, bisa susah. He.. he..

      Delete
    3. Ika pucat pasi...
      Ada Leo diantara Rina dan Dina...
      Lebih pucat lagi ketika melihat Leo menatapnya tak berkedip...
      Tuh kan....Leo blm move on dari Ika..
      Ini babak baru Leo+Ika, jangan" pendapat Rinta ada benernya nih, nyatanya slama 12th Ika msh sendiri.
      Pasti disudut hati yg paling dlm msh tersemat nama Leo disana, meski saya sendiri ndak suka Ika jadi perusak hubungan Leo dan Rina. Tapi seru juga kali andai Ika diperebutkan dua cowok Leo dan Broto, biar tidak cepat ending ya bunda...
      Lagian ngapain sih Broto pakai mandi di rmh Ika segala meski Ika ndak ada di rmh. Dia kan tahu kalau Ika itu janda kalau ketahuan orang lain kan jadi fitnah apalagi bukan muhkrim,lebih baik mandi di pom bensin atau dmn gitu...
      Lagian ngapain ikut ke sekolah Dian segala kayak wali murid aja.
      Ika jangan buru" menerima cinta dari seseorang baik itu Broto atau siapapun karna p.Kartiman sendiri juga msh memandang status hingga punya pikiran pantaskah seorang manager perusahaan besar mempersunting seorang tk sayur?
      Karena itu pikirkan dg masak andai ada orang yg mau melamarmu, ingat pengalaman pahitmu dulu,smg kamu berjodoh dg Orang yg benar"mencintai kamu dan anakmu.
      Krn pernikahan itu unt membentuk cinta bukan yg berasal dari cinta semata.

      Smg bunda Tien Sehat" sll
      Salam aduhaii dari Bojonegoro.

      Delete
  36. Ibu Tien matur nuwun sudah ada JBC 7..Mugi Bu Tien tansah sehat..
    Salam moedjiati pramono tangerang selatan

    ReplyDelete
  37. Asiiik... Tambah semangad baca-nya. Lucu juga si Ika itu, sampe bela-belain pake Kaca Mata hitam untuk mengelabui Leo. Udah Ikaaa, kamu jangan gelisah... Move on ajaaa... Laki-laki kaya Leo itu ndak pantes ditakutin. Hadapi dia dengan tegar sambil tunjukin 'gak ngaruh kau hancurkan hidup-ku, lihat, aku baik-baik sajah', sambil gandeng Broto dan Dian. Hehehehe.. Berdoa komat kamit, semoga saja Ika & Broto berjodoh.

    Bunda Tien. TERIMA KASIH ya sudah menayangkan JBC episode 07-nya. Semoga Bunda senantiasa selalu sehat wal'afiat ya, Bundaaaa...

    ReplyDelete
  38. Matur suwun sanget bunda Tien, JBC 07 sdh tayang, bikin penasaran...semoga broto bisa menyelamatkan ika dari Leo...
    Salam tahes ulales dari bumi Arema Malang bunda

    ReplyDelete
  39. Makasih Bunda untuk cerbungnya.
    Met malam dan met istirahat.Semoga Bunda selalu sehat dan tetap semangat.

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah matursuwun sanget bu Tien

    ReplyDelete
  41. Alhamdulillah...
    Mtur nuwun Bun...
    Mugi2 tansah sehat...
    Syafakillah... Bun...

    ReplyDelete
  42. Terima kasih Mbak Tien, JBC 7 sudah hadir. Salam seroja aduhai dari Semarang.

    ReplyDelete
  43. Smoga Ika jadian sama Broto, krn Ikapun berhak utk bahagia. Semoga...
    Terima kasih Mbak Tien, semoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja aduhai dari Semarang.

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah, Terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  45. Alhamdulillah, mbk Tien sudah sehat, sdh bisa lanjut menulis.
    Matur nuwun mbk Tien,

    ReplyDelete
  46. Alhamdulillah..hadir juga .pas terbangun dan langsung baca juga JBC .hahhaa aduh senang klu ahkirnya Ma Broto ..salam Sehat u bu Tien jaga kesehatan bun..dan Salam Aduhai u Ibu Semoga selalu dalam lindungan Allah .Aamiin Yaa Robbal Aalamiin ,

    ReplyDelete
  47. Matur nuwun... MbakTien ...Ika sdh hadir, Semoga mbak tien sehat selalu Salam Aduhai!

    ReplyDelete
  48. Yuhuiiiii sdh terbit serib7 bya .. sekian hari tengak tengok lanjutan JBC gk muncul² .. makasih Mbaj Tuen, salam dan doa sehat sejahtera .. Salam Aduhai

    ReplyDelete
  49. Terimakasih mb Tien, sudah menghibur kita, salam kenal dari t.cahyo, kota gudeg.

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah sdh tayang....
    Semoga sehat selalu Bu Tien....Aamiin

    ReplyDelete
  51. Makasih mba Tien. Sabar nunggu lanjutannya.

    ReplyDelete
  52. Alhamdulillah JBC 7 sudah hadir. Terimakasih Bu Tien. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  53. Alhamdulillah, smg mbak Tien sehat dan semangat selalu. Jazakillahu khoir mbak Tien. Barokallohu fiik

    ReplyDelete
  54. Alhamdulilah.. Terimakasih bu Tien cerbungnya selalu menghibur. Semoga bu Tien sehat selalu. Salam aduhai dari Sukabumi.

    ReplyDelete
  55. Maturnuwun bunda Tien, JBC07 telah hadir.
    🙏

    Salam sehat selalu ya bun dan selalu ADUHAI..😊

    ReplyDelete
  56. Yang d tunggu2 nongol jg dari kemarin d intap intip....makasih bu tien

    ReplyDelete
  57. Ika .....
    Aduhai ....
    Penampilanmu keren bingit ...
    Pakek kacamata hitam turun dari mobil ...
    Heeeeemmmmm...
    Cocok wis jadi calon istri seorang maajer ....
    Broto pinter banget yaaa ngambil hatinya Dian ...
    Broto hebat pepet terus si Dian ....
    Pasti Ika nanti klepek klepek ...
    Rinta ....
    Rinta Anastasia ...
    Kamu cewek kok gitu yaaa .gak bagus lho ngrusak pager ayu ...
    Apa emang cita citamu pingin jadi yang kedua ...gak pingin jadi yang utama ...
    Bu Tien ....
    Jewer itu telinganya si Rinta yang nakal....
    Tambah keren bu Tien JBC nya ...selalu sehat ya bu Tien ...
    Salam hangat dari malang ...
    Tapi saat nulis ini malang dingi banget ...
    Salam Aduhai ...GBU

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm blum knal rinta ya? Kalo ngerti, nanti bisa memaklumi hi.. hi..

      Delete
  58. Bu Tien, alhamdulilah sampun dangan... sehat selalu ya bu

    ReplyDelete
  59. Alhamdulilah. Alangkah kerennya M Ika berkaca mata. Mesti bikin merem melek Leo ini. Dan yg Broto mandi harusnya di tapi tur itu. Mksh M Tien

    ReplyDelete
  60. Baru pagi ini sempat baca cerbung jeng tien terima kasih.
    Salam sehat

    ReplyDelete
  61. Ini ada yg aneh... Sampai pagi ini B Tien belum muncul...
    Semoga beliau terap sehat...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya muncul sekarang... hehee..

      Salam ADUHAI

      Delete
    2. Alhamdulillah.... Semoga tetap sehat seger waras bu Tien...
      Kangen daftar hallow2nya.
      Salam ADUHAI..
      Salam SEHAT...

      Delete
  62. Pagi hari ditemani cerita JBC... Semangat pagi semuanya.. Salam aduhai dari Bandung... Luv.. Luv.. Luv
    Sehat.. Sehat bu Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini kok ada urang Bandung yang masih belum keluar namanya, ya. Salam kenal saya Kakek Habi tinggal di Antapani, ayo dong edit profilmu... tampilkan fotomu.. biar sesama blogger mengenalmu... terlebih memudahkan bu Tien untuk menyapa dirimu... Caranya nggak sulit kok jika Anda mau mengikuti petunjuk yang setiap malam diposting mbak Rinta Anastasya, please scroll keatas.... jika males scroll... ini saya copykan :

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Jika jeng Rinta yang ke Bandung jauhhhhhhhhh dari Maospati Magetan.... Apa aku yang kerumahmu ??

      Delete
  63. Alhamdulillah Bu Tien sudah sehat kembali, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin.
    Maturnuwun Bu Tien ceritanya semakin oke, salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  64. Slmt pgi mb Tien.. Shty mba.. Metweekend bersm keluarga.. Bc JBC.. Makinseruuu.. Hrpnsemoga ika jdian sbgi ayah sambungnya dian.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi y mba.. Muuaacchj😍😍😘😘

    ReplyDelete
  65. Semoga ika dpt akal berpura pura akrab dg Broto..
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  66. Semoga mbak Tien sehat dan bahagia selalu...agar tetap berkarya dan membahagiakan orang laiñ dengan karyanya. Terima kasih mbak Tien salam sehat . JBC 07

    ReplyDelete
  67. Wuaduh...
    Pengarang dan versi ceritanya kok jd banyak banget
    Bingung aku......

    ReplyDelete
  68. Mau nunggu episode 8, semoga gak ketiduran

    ReplyDelete
  69. Ini mulai seliut² alias ngantuk tp blm muncul² buat ....semoga sehat ya bu Tien

    ReplyDelete
  70. Udah puluhan cerita bunda selalu saya ikutin, cerita yg selalu bikin nagih ...apapun karya bunda ..pingin komen ngg tau caranya ..ini nyoba di utak utik ...eehh bisaa ...tambah nagihin nihh ....



    Jadi gemes sama sosok ika, ..singgle parent yg hebat ...kira2 artis siapa yaa yg bisa jadi sosok ika???


    Maturnuwun sanget bund tien ...atas karya2nya ...

    ReplyDelete
  71. Ya Allah sy kepingkel pingkel dewe .. Sblmmba Tien muncul bc dly comen2 saudaraqu semua banyak comen yg berandai2.. Seruulucuu.. Emangmba tien gemesin jg.. Kitasemua kebawa esmosi.. Hehehe.. MbaTien ygsehat ach.. Muuaacchj😘😘😘

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 42

CINTAKU JAUH Di PULAU SEBERANG  42 (Tien Kumalasari)   Arum terkejut, sekaligus tersipu. Ia melihat Listyo turun dari mobil dan menghampirin...