A Y N A 42
(Tien Kumalasari)
Arsi menatap Ayna yang kemudian menggenggam tangan bu Tarni erat-erat. Dilihatnya Ayna mengangguk-angguk, seperti meyakinkan bu Tarni bahwa apa yang dikatakannya itu benar. Tapi Bintang ingin memprotesnya. Ia sudah selangkah maju kedepan untuk mengingatkan Ayna, tapi didengarnya bu Tarni berkata lembut.
“Ayna..”
“Ya bu...”
“Apa itu benar? Besok kamu akan ikut bersama aku pulang?”
“Saya sudah mengatakannya bu, itu benar.”
“Ayna...” kata bu Tarni sambil meremas jari tangan Ayna.
“Benarkan besok ibu boleh pulang?”
“Ibu tidak apa-apa..kata dokter sudah boleh pulang.”
“Syukurlah, saya senang mendengarnya.”
“Arsi... kamu benar, Ayna gadis yang baik, cantik.. lembut, penuh kasih sayang..” kata bu Tarni kepada Arsi.
“Terimakasih bu..” kata Ayna.
Dan dengan mencairnya kemarahan bu Tarni, maka bu Tarnipun menerima Rio dengan senang hati. Ia menyambut tangan Rio ketika Rio mendekat.
“Rio, ibu senang Ayna masih mau tidur bersama ibu. Tidak apa-apa seandainya Ayna tidak menjadi menantu ibu, tapi dia akan tetap menjadi anak ibu,” kata bu Tarni, yang membuat Arsi sedikit heran. Dia tidak tahu sebelumnya bahwa bu Tarni bermaksud mengambil Ayna sebagai menantu. Tapi Arsi senang ketika Rio merangkul pundaknya.
“Arsi akan menjadi menantu ibu yang baik,” kata Rio.
“Iya ibu tahu. Dia merawat ibu seharian, tak kenal lelah.”
“Ibu, karena Arsi dan Ayna sudah lama berada disini, biarkan sekarang mereka pulang dulu, nanti Rio yang akan menemani ibu setelah mengantar Arsi pulang. Anak-anak warung akan segera datang kemari.”
“Tapi Ayna tidak bohong kan? Besok akan pulang bersama ibu?”
“Iya bu..saya tidak akan bohong.”
***
Mengantar Ayna pulang, wajah Bintang gelap seperti mendung. Ia tak sependapat dengan Ayna, yang bermaksud pulang lagi ke rumah bu Tarni.
“Mengapa kamu nekat Ayna? Kamu kan tahu bahwa bu Tarni itu sakit jiwa? Karena keinginannya memiliki kamu maka dia berbuat semaunya.”
“Mas, dia sakit. Memang benar, sakit jiwanya. Semoga kita tidak harus mendatangkan seorang psikiater. Dia harus senang, dan merasa bahwa keinginannya tercapai. Aku yakin dia akan pulih, lalu membiarkan Ayna pergi.”
“Bagaimana kamu begitu yakin? Nanti kamu pergi dari rumahnya, lalu dia marah dan terguncang jiwanya, apa pula yang akan kamu lakukan?”
“Mas harus percaya sama aku.”
Bintang tak menjawab. Ia tak bisa menerima keputusan Ayna yang akan mengorbankan dirinya untuk bu Tarni.
“Mas harus percaya, kalau kita menanam kebaikan maka kita juga akan mengunduh buah kebaikan. Mas percaya kan, siapa menanam dia akan menuai?”
“Aynaku.. kamu berkorban tanpa memperhitungkan buruk dan baiknya. Kamu belum tahu sepenuhnya bahwa bu Tarni pernah mengidap sakit jiwa. Barangkali penyakit itu belum benar-benar lenyap. Dia bahkan membuat pergelangan tangannya luka, siapa percaya bahwa itu kecelakaan? Jangan-jangan dia memang bermaksud bunuh diri.”
“Ah, mas Bintang kok begitu.”
“Semua hal harus diperhitungkan. Aku khawatir dia akan mencelakai kamu.”
“Tidak mas, aku akan menjaga diri.”
Bintang tak ingin menjawabnya lagi. Itu keputusan Ayna, dan dia tak berhak menghalangi. Bintang hanya khawatir, mengingat kejiwaan bu Tarni, karena dia sudah pernah mendengar cerita tentang masa lalu bu Tarni yang ketika itu masih disebut Riri.
“Mas Bintang harus percaya sama Ayna ya?”
“Bagaimana dengan rencana lamaran minggu depan?”
“Nggak apa-apa mas, tak akan ada yang menghalanginya,” kata Ayna dengan sangat yakin, sementara Bintang menerimanya dengan sangat ragu.”
***
Ternyata Tanti pun mengkhawatirkan keputusan yang diambil Ayna. Ia masih ingat bagaimana dulu Riri sampai lupa segala-galanya, dan membuat onar dimana-mana.
“Ayna, mengapa kamu memutuskan hal yang menurut ibu sangat berbahaya? Ingat, dia bisa melakukan apa saja.”
“Ibu jangan khawatir ya, Ayna akan baik-baik saja.”
“Kamu belum tahu sepenuhnya siapa dia.”
“Dia juga bisa berbuat baik. Sekarang ini dia agak terguncang karena merasa keinginannya banyak ditentang. Tak seorangpun mendukungnya,” kata Ayna.
“Itu karena keinginannya yang tidak masuk akal..”
“Ayna akan mencoba membuatnya mengerti. Perlahan, nanti dia akan bisa menerimanya.”
“Ibu sangat khawatir.”
“Ibu jangan khawatir ya, barangkali hanya beberapa hari saja Ayna menuruti kemauannya. Ayna berharap tidak akan selamanya. Nanti Ayna akan mencari cara agar dia bisa mengerti.”
“Ya Tuhan.. Ayna sayang. Kamu betul-betul memiliki hati yang sangat mulia. Tanpa peduli pada keselamatan kamu, kamu melakukannya.”
“Ibu harus percaya, semua akan baik-baik saja.”
“Minggu depan keluarganya Bintang akan datang.”
“Iya bu, Ayna sudah tahu. Semua akan berjalan seperti yang kita inginkan.”
“Kamu yakin?”
“Lebih dari yakin. Ayna juga akan memohon kepada Allah agar apa yang akan Ayna lakukan akan berbuah kebaikan.”
“Anakku, kamu luar biasa..” Tanti memeluk Ayna dengan rasa terharu.”
Apa yang bisa dilakukannya? Seperti juga Bintang, Tanti tak mampu mencegahnya.
***
“Jadi sebenarnya mas Rio itu dijodohkan dengan Ayna?” kata Arsi ketika Rio mengantarnya pulang.
“Kamu tidak usah memikirkannya. Ibu marah tadi, karena aku menolaknya. Ya kan?”
“Lalu kalau Ayna kembali kerumah ibu, pasti timbul lagi kemauan ibu yang seperti itu.”
“Tidak, aku kira sebenarnya ibu hanya ingin selalu dekat dengan Ayna, karena merasa bahwa ibulah yang menyelamatkannya ketika Ayna menghilang.”
“Tapi kan Ayna itu sudah diambil anak oleh keluarga om Danang?”
“Benar, keduanya ingin memiliki.”
“Kasihan Ayna, jadi orang baik tapi justru kebaikan itu kemudian membebani.”
”Aku terkejut tadi ketika Ayna memutuskan akan tinggal lagi bersama ibu. Kalau ibu tak mau melepaskan, pasti akan terjadi pertentangan diantara ibu dan keluarga om Danang. Apalagi Ayna kan calon isterinya mas Bintang.”
“Ayna pasti bermaksud menyadarkan ibu, tapi dengan caranya, yaitu menyenangkan dulu hati ibu.”
“Berarti mas Bintang tidak usah menghubungi psikiater,” kata Arsi.
“Mungkin untuk sementara ini tidak. Keadaan ibu sudah baik secara lahir dan batin. Bisa berkomunikasi lancar, tak ada kemarahan, dan bersikap sangat manis kepada semua orang.”
“Itu berkat Ayna. Tidak salah kalau ibu ingin agar Ayna menjadi menantunya.”
Rio tersenyum, menatap Arsi dengan pandangan mesra.
“Calon isteri aku juga cantik dan baik.. Jadi ingin cepat-cepat melamar nih.”
Rio sadar, pernah juga ada keinginan untuk itu, tapi akal warasnya berkata lain. Ia sudah punya cinta.
“Melamar boleh .. nikahnya nanti kalau aku sudah selesai.. ya kan?”
“Buruan selesaiin dong..”
“Iya, do’ain ya..”
***
Pagi hari itu Ayna memasak didapur. Sesungguhnya berat meninggalkan keluarga Danang yang sangat menyayanginya. Ia sudah menganggap bahwa disitulah rumahnya. Tapi ada seseorang yang harus ditolongnya, dan itu membutuhkan pengorbanan darinya. Ayna akan menjalaninya dengan ikhlas. Kemarin dia hanya mencoba bicara sepatah dua patah kata, bahwa dia ingin ikut pulang bersama bu Tarni, dan beberapa patah kata itu tanpa disadari merubah rona wajah bu Tarni, merubah sikap bu Tarni, dan itu membuatnya lega. Berarti bu Tarni butuh dukungan. Butuh terlaksana apa yang diinginkannya.Bu Tarni juga ingin agar tak ada yang menentangnya. Ayna berjanji akan dengan sabar membuat bu Tarni sadar akan dirinya, dan dengan ikhlas melepasnya.
“Semoga aku berhasil...” gumamnya sambil menata masakan yang sudah selesai dimasaknya.
“Aduuh.. anak perempuanku .. pagi-pagi sudah selesai memasak.. hmm.. baunya sedap. Tempe goreng tepung masih hangat..” kata Tanti sambil duduk di kursi dapur, lalu mencomot sepotong tempe goreng.
“Enak... sayang besok tak ada lagi tempe goreng selezat ini.”
“Ibu.. ini tak akan lama.. percaya sama Ayna ya..”
“Semoga kamu berhasil ya nak..”
“Mohon do’a ibu ya..”
“Wah, misi kamu ini berbahaya Ayna.. dia itu punya penyakit gila,” kata Danang yang ikut masuk kedapur mendengar Tanti dan Ayna ada disana.
“Eeh... mas... kok gitu amat sih,” kata Tanti sambil mencubit lengan suaminya.
“Emang benar kan? Dulu sampai heboh.”
“Iya, nggak usah dijelas-jelasin gitu. Bilang saja agak terganggu, gitu kan lebih enak didengar mas?”
“Baiklah, apapun yang kamu katakan, tetap saja itu berbahaya bagi Ayna. Aku khawatir..” kata Danang sambil ikut mencomot tempe goreng dipiring.
“Bapak sama ibu jangan khawatir, Ayna akan menjaga diri dengan baik.”
“Khawatir itu tetap ada nak.. aduuh.. bapak sama ibu ini kan sudah tahu siapa dia, jadi wajar saja kalau khawatir.”
“Tidak selamanya dia akan begitu, bapak.. Ayna akan mencoba memberi dia pengertian.”
“Semoga berhasil Ayna, jangan lupa segera kabari kami kalau ada hal yang tampaknya kurang baik. Terlebih untuk keselamatan kamu.”
“Baiklah bapak, mohon do’a ya bapak, juga ibu..”
“Jangan lupa membawa beberapa lembar baju nak, kata Arsi baju-baju kamu dibakar semua oleh dia.”
“Iya bu, sudah Ayna siapkan.”
“Aynaaaa...” itu teriakan Bintang.
“Kok mas Bintang pagi-pagi sudah sampai disini ?” kata Ayna sambil melangkah ke depan.
“Ayna, aku akan mengantar kamu ke tempat kerja kamu.”
“Wahh.. senangnya, berangkat kerja diantar pacar,” sela Tanti yang ikut berjalan kedepan.
“Sekalian tante. Nanti, sepulang kerja, Bintang juga akan menjemput Ayna.”
“Lho mas, kan aku sudah bilang bahwa aku nanti langsung ke rumah bu Tarni.”
“Iya aku tahu, aku yang akan mengantar kamu kesana.”
“Oh, baiklah kalau begitu. Terimakasih ya mas. Tunggu sebentar, aku menata meja untuk sarapan. Mas Bintang mau ikut sarapan?”
“Iya Bin, Ayna masak enak pagi ini.”
“Bagus Ayna, aku juga belum sarapan nih,” kata Bintang yang terus mengikuti Ayna dan Tanti ke belakang.
***
“Ibu, semuanya sudah Rio selesaikan. Arsi sudah membantu membawa barang atau baju yang harus kita bawa pulang. Bagaimana kalau pulang sekarang? Dokter sudah memberi ijin,” kata Rio pagi itu.
“Aku menunggu Ayna..”
“Ibu, Ayna harus bekerja dulu, nanti setelah tutup toko baru akan kerumah ibu, “ kata Arsi.
“Apakah dia tidak bohong?”
“Ayna gadis yang baik, dia tidak akan bohong.”
“Benar? Kalau begitu nanti sa’at dia pulang kamu harus menjemputnya.”
“Iya, ibu jangan khawatir,” kata Rio.
“Ayo bu, tapi nanti tiga hari lagi ibu harus kontrol.”
“Apa Rio masih disini?”
“Rio harus kembali ke Jakarta nanti sore bu.”
“Biar nanti Arsi yang mengantar ibu,” kata Arsi.
“Apa Ayna tidak bisa?”
“Ibu kan tahu, Ayna harus bekerja. Jadi nanti ibu sama saya saja. Nggak apa-apa kan bu?”
“Iya bu, Rio juga titip sama Arsi agar sering-sering menjenguk ibu.”
“Baiklah, Arsi juga anak baik...”
Bu Tarni pulang ke rumah pagi itu. Rio menyuruh warung tutup untuk tiga hari, sampai bu Tarni benar-benar sehat.
***
Bu Tarni memasuki rumahnya yang sudah kembali bersih. Ketika berjalan ke kebun, gundukan abu bekas pembakaran baju Ayna sudah tak ada. Rupanya karyawannya sudah membersihkan semuanya.
Bu Tarni berjalan ke kamar, membuka almari tempat baju Ayna disimpan. Ia menghela nafas, barangkali menyesal, lalu keluar dari kamar. Arsi sedang memasukkan baju bu Tarni yang kotor kedalam mesin cuci.
“Rio, maukah sebelum kembali ke Jakarta kamu membelikan baju-baju untuk Ayna? Ibu sudah membakarnya habis.”
“Baiklah bu, nanti Rio akan beli, biar Arsi memilihkannya. Rio mana bisa memilih baju perempuan?”
“Terserah kamu saja, yang penting ada baju ganti untuk Ayna.”
“Sekarang ibu mandi dulu ya, saya jerangkan air untuk mandi, biar hangat,” kata Arsi.
“Baiklah, terimakasih Arsi.”
Sepertinya semua tampak biasa. Bu Tarni tidak menunjukkan sikap yang aneh, atau marah, atau yang tidak seperti biasanya, sehingga Rio merasa lega. Rupanya kesanggupan Ayna untuk mau menginap lagi dirumah ibunya, membuat bu Tarni kembali menemukan dirinya. Dalam hati Rio juga mengakui, bahwa Ayna memang luar biasa.
***
Ayna mengerjakan semua pekerjaannya, sambil membayangkan apa yang kira-kira akan terjadi, setelah nanti dia sampai di rumah bu Tarni. Ayna bertekat melanjutkan usahanya, ketika bu Tarni tampak bahagia setelah dia mengatakan akan ikut bersamanya. Ia yakin akan bisa menyadarkan bu Tarni, dengan kelembutan, dengan ungkapan sayang yang nanti akan ditumpahkannya kepada wanita setengah tua yang menjadi penolongnya itu.
“Benarkah aku akan bisa melakukannya? Walau aku yakin, tapi keraguan itu masih ada biarpun hanya sedikit. Aku berharap Tuhan akan menuntunku,” bisiknya perlahan sambil menyelesaikan laporan hari itu.
Setengah jam lagi toko akan tutup.
“Ayna,” tiba-tiba pak Yoga memanggilnya.
Ayna bergegas melangkah keruang pak Yoga. Seperti biasa ia mengetuk pintu sebelum masuk.
“Ya bapak..”
“Laporan sudah selesai?”
“Sudah bapak, sebentar saya ambil.”
“Tunggu dulu, aku dengar kamu akan segera menikah ?”
“Ah, bapak.. siapa yang bilang?”
“Deva yang bilang.”
“Mohon restunya ya pak.”
“Dulu Deva sangat cemburu sama kamu, takut Bimo berpaling..”
Ayna tersipu.
“Enggak bapak, saya dan mas Bimo kan tidak ada apa-apa.”
“Benar, tapi aku senang kamu mendapatkan jodoh yang baik, dan dari keluarga terpandang.”
“Terimakasih banyak..”
“Tapi aku jadi khawatir, setelah nanti kamu menikah, pasti suami kamu melarang kamu untuk bekerja, mengingat suami kamu adalah orang yang sudah mapan.”
“Tidak pak, saya sudah bilang, bahwa saya akan tetap bekerja disini.”
“Benarkah ?”
“Benar bapak.”
“Aduh, terimakasih banyak Ayna. Kamu adalah orang kepercayaan aku. Kalau kamu tidak ada, aku akan sangat sibuk mengurus semuanya sendiri.”
“Saya akan tetap membantu bapak.”
“Baiklah, sekarang letakkan laporan kamu disini, lalu suruh tutup tokonya, sudah hampir jam tiga.”
“Baik bapak.”
Ayna menyelesaikan laporannya kemudian menyerahkannya kepada pak Yoga, sementara teman-temannya mulai menutup toko. Dari pintu yang masih terbuka sedikit, Ayna melihat mobil Bintang sudah menunggu. Ayna tersenyum senang, akhirnya kekasihnya merelakan dirinya membantu bu Tarni.
Begitu toko tertutup, Ayna melangkah dengan lincah kearah mobil Bintang.
“Sudah selesai?” tanya Bintang.
“Sudah mas..”
“Baiklah, tapi maukah menemani aku makan dulu?” tanya Bintang.
“Kebiasaan deh jam segini baru mau makan.”
“Penginnya ditemani kamu.. nanti setelah makan baru aku antar kamu kerumah bu Tarni.” kata Bintang sambil menjalankan mobilnya.
Tapi begitu mobil Bintang meluncur, sebuah mobil lain membuntutinya. Bu Tarni ada didalamnya, dan melihat Ayna masuk kedalam mobil Bintang. Tiba-tiba saja bu Tarni panik, dan merasa bahwa Ayna telah menipunya. Iapun berteriak-teriak didalam mobil taksi yang ditumpanginya.
“Aynaaa.. Aynaaa.. kamu bohong Ayna.. kamu bohooong.. hentikaaan.. aku mau mengejar mobil itu..” dan tukang taksi itupun kebingungan dibuatnya.
***
Besok lagi ya.
Terimakasih mBak Tien Ayna yang ke-empat puluh dua sudah tayang
ReplyDeletesehat sehat selalu doaku, tapi beneran lho.. jaga kesehatan, jangan dipaksa kalau lelah ..
Salam NKRI ... ADUHAIIIII
DeleteTerima kasih mbak Tien ... atas hadirnya AYNA 42. Penasaran pingin tahu ulah RIRI selanjutnya.
Salam hangat kami dari Yogya.
Hore..Ayna
DeleteSelamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗
DeleteHey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Selamat mas Nanang....juara 1
DeletePuji syukur yg di tunggu dah hadir... suwun bunda Tien
DeleteSelamat p Nanang...juara 1.
DeleteSalam Aduhai buat semuanya..
selamat pak Nanang juara 1...
Deleteterima kashuh buTien Ayna #42
smoga ibu sayang sehat ..sehat terus ..aamiib
Matur nuwun mbak tien-ku... ayna42 sudah tayang.
DeleteJiwa Riri yang masih labil akan membuat Ayna dan Bintang serba salah. Apa Riri kumat lagi, lalu ngamuk, atau ....terserahlah kepada penentu cerita.
Salam sehat dari sragentina mbak Tien Kumalasari, selalu ADUHAI.
Aku jadi malu..
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteSalam sehat dari Purwodadi
Alhamdulillah. AYNA 42 dah hadir.
ReplyDeleteMatur nuwun ibu Tien mugi enggal senggang.
Salam NKRI.
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Ayna sungguh baiiiik dech.. Jadi pingin memelukmu.. Hi hi hi hi
DeleteUntuk Riri,,, gendeng gendeng gendeeeeeeeeng... Mual perutku liat tingkah mu,,,.hoek hoeek hoeeeeeeekkkkk
Alhamdulillah AYNA 42 sudah tayang...
DeleteSmg mbk Tien selalu sehat dan semangat,Aamiin
Duuuh bu Tarni masih labil....
Klo jd ke rumah bu Tarni AYNA baik2 sj
Sugeng dalu Bu Tien, matur nuwun sampun disapa. Sehat nggih Bu Tien
Delete(Yen aku ora sehat ora isa nulis, no)
Alhamdulillah Ayna_42 tayang....
Dasar Riri gelo...gelo...gelo.,..
Alhamdulillah. Semoga barokah. Trimakasih bunda. Ayna yg baik sdh online. Meski membuat bu tarni meradang. Salam sehat semuanya sangking Joja... Joja
DeleteAlhamdulillah AYNA Eps 42 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
DeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Alhamdulillah ayna 42 menghibur di malam Minggu. Matur nuwun bu Tien namaku sudah ada dalam daftar yg panjang👍
DeleteBu Tarni kok menjemput sendiri dan malah kumat gilanya, apa yg akan dilakukannya nanti ya.....salam Seroja Bu Tien
Terimakasih Kek, infonya
DeleteTakut nya kalau kecapekan aja,trus memaksakan diri
Selamat pagi mbak Tien...trmksh sdh memberikan kami hiburan gratis Ayna 42 yang makin nggemesin dengan kepolosan dan ketulusan hatinya...meskipun kondisi mbak Tien sedang tidak enak badan....semoga hari ini mbak Tien sudah sehat kembali...hari ini rehat dulu Ayna ngga papa biar mbak Tien bisa memulihkan kondisi.. kami tetap setia menunggu...salam sehat dan ADUHAIII dari Situbondo
Delete🏵️
ReplyDeleteHoreee, ... Ayna 42 yg sy tunggu" dah tayang, ... makasih ya Bund Tien.
Tak lupa pd lesempatan ini sy doakan soga Bund Tien akan senantiasa diberikan limpahan kesehatan yg prima dr Allah SWT, Aamiin.YRA.
🏵️🌻🌺
Matur Suwun Bu Tien Salam sehat selalu
ReplyDelete# semiga
ReplyDelete#. semoga
ReplyDeleteMatur suwun bu tien. ....salam sehat n twtap semangat untuk menghibur kami...
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 42 udah tayang
ReplyDeleteMksh bunda Tien,moga sehat selalu ttp rajin dgn semangat tuk menghibur para penggemar nya Aamiin
Salam ADUHAIII...
Ayna mulia skli hatimu yah
DeleteMoga bu Tarni ttp waras2 aj deh jgn sampai kumat lg stres nya
Tuh coba perhatiin waktu bu Tarni lht Ayna di jemput Bintang dah teriak2...bikin kita2 penasaran
Alhamdulillah bunda Tien memang oyee...bikin penggemar yg selalu happy buat membacanya
Salam ADUHAIII...
alhmdulilllahhh maksih bunda. slm sehat dri sukohrjo
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, Ayna 42 dah tayang
ReplyDeleteAlhamdulillah ....mksh jeng Tien Ayna 42 sdh tayang ...smg jeng Tien sll sehat ...Doa kami sll kagem jeng Tien
ReplyDeleteTharara Ayna. 42......alhamdulilah
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 42 sudah muncul. Maturnuwun mbak.Tien sayang, meskipun tadi agak masuk angin, tapi tetap menghadirkan suguhan apiknya.
ReplyDeleteDuh...deg-deg plas rasanya membayangkan histerianya Riri. Tuh..Ayna, dia masih berbahaya. Jangan sampai niat baikmu untuk menolong, justru membahayakan dirimu.
Miris aku membayangkannya..
Alhamdulillah AYNA~42 sudah hadir, maturnuwun bu Tien..🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah... Tayang..
ReplyDeleteMatur nuwun.bu tien..
Trimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAyna 42..
Waduuh..bu tarni kumat lg..
Kan ga janjian njemput..hadooh..🤦♀️
Mbak Tien bikin dheg2an dgn keselamatan ayna..semoga baik2 aja..
Salam sehat dr bandung..🙏
Alhamdulillah,Ayna 42 sdh tayang,terima kasih bu Tien,salam sehat n ADUHAII
ReplyDeleteAlhamdulillah,trima ksh buk tien ditunggu episode berikutnya...tmbh seru
ReplyDeleteMaturnuwun mbak Tien, Salam NKRI, Aduhai. Semoga pinaringan sehat lahir bathin. Saking pangayoman Gusti Allah ingkang Maha Asih.
ReplyDeleteAamiin Yaa Robbal Aalamiin
Selamat mas Nanang SetKliw. Cucuk lampah malam minggu
ReplyDeleteHehee... istilahnya oke.. mas Nanang cucuk.. lampah..
DeleteSalam ADUHAI buat MbaheKhalel
Hallo mBaheKhalel.. niku donk kepener; daerah kula niku inet lemot nganggo banget.
DeleteSing gadah jaringan jer ngiming ngimingi perangkat anyar wae ..
Yaitu jadi di mana mana di cucuki, angger koment di enceng enceng nyampluki liyan naa.. pada umyeg pedes pedes, rasane kaya di cucuki
DeleteWaaahh ... kumat lagi bu tarni..
ReplyDeleteMakasih bunda tien ayna nya
Mudah”an tak terjadi apa” pada ayna
Eeh ko repot amat padahal ada bunda sang pemilik cerita. Salam sehat dari tasikmalaya
Ko ada lagi delete
DeleteIbu,, itu adalah menu, kalau kita komentar pasti ada reply dan delete yang artinya balas dan hapus, jd kita bisa membalas atau menghapus komentar kita sendiri, tapi kalau kita melihat komentarnya orang yg ada hanya reply artinya kita bisa membalas komen orang, dan tidak ada DELETE karena kita tidak mungkin menghapus komentar orang,, semua sama pasti ada reply dan delete, dan bila kita melihat komentarnya Ibu pasti adanya Reply yg fungsinya membalas komentar Ibu, dan tidak ada DELETE karena kita tidak mungkin menghapus komentarnya Ibu,,
DeleteBila Ibu masih bingung coba sebut namaku 3 kali Rinta Rinta Rintaaaaaa dalam hati saja ya,, karena saya jauh ga bisa dengar juga ... besok dech saya maen k rumah Ibu,, hanya maen kok,, ga nginep....
DeleteHahahaha.. Lucu mbak Rinta
DeleteMas Rintoooo... lucu tenan..
DeleteADUHAI buatmu..
Alhamdulillah AYNA 42 sudah taysng
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien
Semoga bu Tien selalu sehat walafiat
Salam hormat dan hangat dari Purworejo
Sepertinya memang kambuh lagi nih...Bu Tarni..Bu Riri..
ReplyDeleteTerimakasih episode 42 nya, sehat selalu Bu Tien, salam aduhai..
Matur suwun bunda Ayna 42 sdh hadir, waduuh...itu bu riri ngamuk lagi...semoga baik2 saja Ayna nanti
ReplyDeleteSalam tahes ulales dari bumi Arema Malang bunda
Terima kasih jengctien, selamat malam tetap semangat
ReplyDeleteWalah penumpange inyong mandan le eb(luar biasa) apaya?
ReplyDeletecilaka nemen kiye mbekene narik sepisan nemahi penumpang gemblung, terus etunganane piwe kiye bensin sapa sing nduwiti? nang njero taksi ngorong orong genah bener kiye wong gemblung.
Mondar kowe Nang entuk penumpang latihan vokal nang njeron taksimu, seriosa wis ora tahu di kontes ke, penumpangmu semangat banget latihan, kepingin entuk nomer siji..
Hahaaaa... iki ya lucu neh
DeleteADUHAIIII deh
Ajrih mbok diarani nyulik setulegi, ha pripun mbrisiki angger wong noleh..jew.
DeleteAlhamdulillah AYNA 42 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mak Tien, semoga sehat selalu
Salam hangat dari Bekasi
Alhamdulillah, suwun mbak Tien AYNAnya
ReplyDeleteSmg mbak Tien sklg tansah pinaringan sehat. Barokah samudayanipun. Aamiin
Alhamdulillah malam ini berangkat ke peraduan setelah menyantap habis ayna 42, terimakasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu
ReplyDeleteSelamat malam semuanya, selamat beristirahat
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah AYNA 42 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
Salam hangat dari Bekasi
Wah bu Tarni kambuh penyakitnya, emosi yang tak terkendal membuatnya lupa dan tidak sadar. Salam sehat dan terima kasih Ayna 42
ReplyDeleteAlhamdulillah. Ayna sampun ready.
ReplyDeleteMboten siyos begadang malming.
Matur nuwun Bu Tien. Saking Jember kula sakeluarga tansah dedonga mugi2 panjenengan ginanjar sehat wal afiat, saengga saget paring panglipur dumateng para sutrisno cerbung.
Tuh kan Riri membuat ulah lagi. Jadi kuatir kalau Ayna menginap lagi di rumah Bu Tarni. Meskipun maksud Ayna baik, tapi membuat kuatir semua orang. Apalagi kelihatan Bu Tarni keluar sikap liarnya lagi. Bagaimanapun jiwanya sakit. Ayo Ayna, kamu juga harus mendengarkan saran dari orang2 yg mencintai kamu.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, smoga Mbak Tien selalu sehat, jangan kecapekan ya Mbak. Salam seroja Aduhai dari Semarang.
Warrraaaoow Rioooo..., itu kan Emak baru keluar dari RS, lalu bagaimana kok Emak bisa keluar dari rumah tanpa-mu? Semoga Riri tidak membawa senjata tajam aja untuk melukai Ayna atau Bintang. (Berdoa komat-kamit bikin popcorn berhamburan nih, soalnya Pembaca ikut terbawa arus kuatir - judul-nya. Hehehehe)
ReplyDeleteBunda Tieeeen... TERIMA KASIH yaaah sudah menghibur Malam Minggu kami. Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat yaaa...
Halloow ..jeng Rinjani.. minta popcorn nya dong.
DeleteADUHAI buatmu...
Ayo, Bunda. Kita makan popcorn bareng-bareng pake telepati... Hehehehe.
DeleteSelamat beristirahat ya, Bunda. Istirahat itu penting. Apalagi untuk bisa terus menulis cerita seru kaya kisah Ayna ini. Nite nite and sweet dream, Bunda.
Alhamdulillah sdh tayang...suwun mb Tien ,salam aduhai dari Kediri 🙏🙏🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah.........
ReplyDeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Semakin seruu.. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu
ReplyDeleteBaru ditinggal beberapa memit saja sudah ketinggalan.
ReplyDeleteTerima kasih bu Tien Ayna 42 sudah muncul..semoga bu Tarni tidak membuat onardi rumah makan. Dan kembali pulih seperti semula..aamiim. Salam sehat dan semabgat berkarya
ReplyDeleteMalam Bunda sehat selalu dan tetap semangat.
ReplyDeleteMakasih untuk AYNAnya
Wah , heboh ni ceritanya , semoga mbak Tien sehat sehat saja , Sugeng dalu mbakTien , salam ADUHAI
ReplyDeleteAlhamdulillah sdh tayang Ayna 42... gasik bacanya
ReplyDeleteAda kehebohan apalagi ini yg dilakukan Bu Tarni...
Cerita yg apiik...
Salam sehat selalu mbak Tien
Salam NKRI yang aduhaiii 😀
Duh paling bontot nih koment nya...hehehe 😁Alhamdulillah.... Terimakasih Bunda Tien 😘😘😘
ReplyDeleteMatur nuwun ...mbak tien... Smg sehat selaku
ReplyDeleteWaduuuuh .....problem baru .....
ReplyDeleteAyna ....Ayna ......
Sopir taxinya bingung .....siapa nanti yang mau membayar ..
......
Salam Aduhai ....buat semuanya.
Baper boleh .....tetapi semoga tetap sehat ......
Tak bayari mas.. heheee..
DeleteSalam ADUHAI
Alhamdulillah ..
ReplyDeleteSemoga bu Tien sehat selalu .Ayna 41 dah hadir .walah Riri tambah buat seubel Bintang😟seruuu .
Apakah Bintang bisa tetap membiarkan Ayna menjlnkan misinya?
ReplyDeletematurnuwun ibu Tien,tambah penasaran nih..sll menunggu..
Salam aduhai
Waduh bu.Tarni kq membingungkan sih ya...😅
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien, sulit ditebak ini 😍..
Salam sehat selalu ya bun..🙏
Ya ampun bu barni....bikin onar saja
ReplyDeleteMksh bu tien, sehat selalu njih
Tera kasih bu Tien.....langsung sy bagikan ke beberapa grup wa saya...
ReplyDeleteTd mlm sdh bc blm sempat komen.. tyt komen nya makin ok..
ReplyDeleteSmg taksinya tetap dibyr.. syukur2 bs ngejar bintang dan ayna... Dan positive thinkingnya bintang bs memberikan penjelasan ke bu Tarni bila mrk (ayna) hanya menemani makan siang bintang br hbs itu mengantar ayna ke rmh bu Tarni... Smg bu Tarni msh eling dan tdk keburu kumat... Semua tgt bu Tien mau dibw kemana crt ayna ini... Slm seroja utk mb Tien dan kita semua... Slmt pagi slmt beraktivitas...
Wah bisa terjadi keributan di restaurant ini.......
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Terima kasih mbk Tien...makin seru ceritanya....kayaknya akan ada konflik
ReplyDeleteSerius nih...
Bu Riri...bu Riri....ternyata kamu belum sembuh...buat ulah lagi ya biar rame terus dimasukkan ke RSJ...
Semoga setap sehat mbk Tien, dan ide ceritanya selalu cemerlang, biar penggemarnya makin kangen. Aamiin
Udah pernah dulu masuk RSJ, jadi drop, ya Tanti itu yang mau jadi soib Riri sampai sehat, ikut kondangan dipernikahan Tanti & Danang
DeleteAyna terlalu naif. Penderita gangguan jiwa ga cukup dirawat dgn kasih sayang aja, perlu melibatkan obat-obatan psikotropika yg dilakukan ahlinya.
ReplyDeleteApalagi obsessive disorder, resikonya akan menyakiti object obsesinya. Ato mungkin endingnya Ayna mati ya? Kan orang baik umurnya pendek..
Waduh..
DeleteSalam ADUHAI..
Ayna terlalu naif. Penderita gangguan jiwa ga cukup dirawat dgn kasih sayang aja, perlu melibatkan obat-obatan psikotropika yg dilakukan ahlinya.
ReplyDeleteApalagi obsessive disorder, resikonya akan menyakiti object obsesinya. Ato mungkin endingnya Ayna mati ya? Kan orang baik umurnya pendek..
Jangan donk, masa isi dunia mau diisi orang jelek jelek, nggak ah, kalau emang percaya ada Sang Maha Kasih harus yakin semua akan baik-baik saja,malah jadi lebih baik lagi dan lagi.
DeleteMengapa Ayna sangat yakin untuk membantu kesembuhan Bu Tarni yg blm sepenuhnya sembuh. Sayang Ayna terlalu naif yg bisa membahayakan keselamatan dirinya. Semuanya tergantung pada Bu Tien. Saya tunggu saja lanjutan ceritanya. Salam sehat kagem Bu, Tien beserta keluarga....Maturnuwun..
ReplyDeleteIih nakin gemees itu sm ayna dan bu tarni.. Aynayakin bs menyadarkan bu tarni/riri..sdgkn tarni otaknya msih g waraaaass.. Mbatieeen kesel bcnya ih kebw emosi.. Hehehe.. Slmseroja dan tetap semangat y mba tien dri skbmi.. Muuaahh🥰🥰
ReplyDeleteAlhamdulilah Ayna 42 telah tayang. Semoga niat tulus Ayna benar2 dikabulkan.
ReplyDeleteAyo Ayna ke 43 hadir apa gak yaa
ReplyDelete.🤭👏👏👏semoga Hadir..Apa Bu Tien Istirahat yaa
Terima kasih mbak Tien, ayna 42 membuat saya Makin penasaran. Didoakan semoga mbak Tien sehat² saja.
ReplyDeleteBerharap Ayna 43 hadir, namun kalau memang bu Tien lagi istirahat, ya gapapa...setia menunggu 👌😍
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Sehat selalu ya mbak Tien....kami kecanduan baca karya njenengan yang bisa membawa kami larut dalam cerita...ikut khawatir, ikut gemes, sebel...
DeleteKok menyapa lagi bu Tien?
DeleteAda yang terlewat kah?
Salam sehat kagem bu Tien... Kami selalu menanti karya ibu
ReplyDeleteBu Tarno kenapa sih Tarsi² dalam taksi?
ReplyDeleteBiar ibu Tien istirahat dulu yaa..temen temen
ReplyDeleteSahabat Penggemar Cerbung mbak Tien Kumalasari ( PCTK)
ReplyDeleteMalam ini AYNA Libur dulu
Selamat beristirahat mbak Tien dan Sahabat PCTK semuanya
Salam ADUHAI
Makasih Jeng Nani... kemarin Mbak Tien sudah kabar2i kalo hari ini Ayna libur. Salam Aduhai selalu.
DeleteSugeng istirahat Bu Tien semoga besuk biar fresh & sehat selalu
ReplyDeleteSemoga sehat selalu Bunda Tien..Monggo istirahat..Ayna libur gpp..kita setia menunggu..yg penting Bunda yang sehat
ReplyDeleteSekarang kl hr Minggu Ayna libur ya mbak Tien? Salam sehat selalu buat mbak Tien dr Tegal
ReplyDeleteSemoga cepat pulih kesehatannya bu Tien,dapt berkarya kembali,aamiin
ReplyDeleteBismillah, smg Alloh beri kesehatan tuk mbak Tien. Aamiin
ReplyDeleteSaya lupa klo hari minggu sehabis sholat subuh lihat Ayna kok belum tayang
ReplyDeleteSala sehat dari jember mbak tien
Salam sehat
ReplyDeleteTop
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun.....
Mugi2 slamet sedoyonipun....
Tiap hr minggu Ayna libur ya bu Tien,ya boleh lah ttp hr Senin nya dilanjut dong bu Tien, suwun
ReplyDeleteSelamat siang mbk Tie....
ReplyDeleteAyna 43 tak tunggu lho....saya begadang sampai larut semalam...eee gak terbit...
Duuuh...aku sampai flu nih.....
Sehat selalu ya mbk....penggemar nunggu sampai nangis lho...matur nwn...
Kan ada pengumuman di atas bahwa ayna libur,, setiap hari minggu mohon liat2 ,biasanya ada pengumuman libur,, apa perlu saya japri bila libur,,
DeleteMaaf mbk Tien... N nya ketinggalan
ReplyDeleteMaturnuwun Bu Tien.. Semoga ibu tetap sehat walafiat.. Aamiin..
ReplyDeletemakin seru aj
ReplyDeleteMasih sabar menanti. Mdh2an sehat semuanya.
ReplyDeleteNgintip siapa tahu hadir lebih awal ...hehe salam sehat utk semua
ReplyDeleteBelum nongol juga Ayna 43. Ditunggu dengan sabar.
ReplyDeleteIkutan ngintip ahh...
ReplyDeleteSemoga bunda Tien sehat selalu dan tetap semangat...
Tumpang Malang Jawa Timur hadir Mbak Tien
ReplyDeleteAyna 43 segera nyusul....jgn kelamaan
ReplyDeleteAyna 43 segera nyusul....jgn kelamaan
ReplyDeleteMaaf mbk Rinta....sibuk nih...jadi gak sempat baca...
ReplyDeleteSelamat malam sahabat-2 blogger di tienkumalasari22.blogspot.com
ReplyDeleteApa kabar? semoga malam ini semua dalam keadaan sehat wal'afiat.... Aamiin.
Masih adakah yang belum bisa edit profil ??
Hubungi via WA jeng Rinta Anastasya di 085312265628
atau ikuti ini
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Puji Tuhan, sdh bisa menikmati cerita Ayna 42 yg tetap bikin penasaran bagi penggandrungnya.
ReplyDeleteSemoga mas Bintang tetap mendampingi Ayna dlm kemelutnya ingin menolong ibu Riri yg sedang kambuh sakit jiwanya.
Semoga berlanjut baik, sembuh dan semua bahagia.
Monggo lanjutnya kami tunggu... Matur nuwun...