A Y N A 24
(Tien Kumalasari)
“Wiin... Wiin.. berhenti Win..” bu Tarni berteriak-teriak mengejar.
“Mana ibuku.. makam ibuku... manaaa..”
“Wiiin !”
Seorang petugas makam melihatnya, bu Tarni segera meminta agar dia menghentikannya.
“Tolong pak.. hentikan dia,” katanya.
Petugas itu berlari mengejar Ayna dan menghentikannya. Bu Tarni mendekati dan merangkulnya.
“Win, sayang, tenangkan hati kamu ya, ayo duduklah dulu, kita bicara,” kata bu Tarni lembut.
“Ibu saya.. ibu saya.. dimana makam ibu saya.. ibu saya sudah meninggal... saya sebatang kara..” lalu Ayna menangis terisak-isak.
Bu Tarni mengajaknya duduk, lalu memberikan minuman botol yang tadi sengaja dibawanya mengingat udara memang panas.
“Minumlah dan tenangkan hati kamu nak.”
Ayna menurut, ia duduk di tikar yang sudah digelar, lalu minum beberapa teguk air yang diberikan bu Tarni.
“Saya ingat, ibu saya sudah meninggal.. saya ditinggalkannya sendiri.”
“Baiklah, kamu tidak ingat dimana ibu dimakamkan?”
“Tidak... sebuah tanah pekuburan.. banyak pohon-pohon perdu.. saya menangis disana.. saya sendirian sekarang.”
“Lalu setelah itu kamu tinggal dimana?”
Ayna menggeleng.
“Saya lupa.. saya lupa.. lalu bagaimana..”
“Win.. kamu mulai bisa menguak masa lalumu, itu bagus. Kamu harus tenang dulu, perlahan kamu akan mengingat semuanya.”
“Mengapa ibu meninggal? Dimana bapakku?”
“Ya.. ya, nanti perlahan-lahan kamu akan mengingatnya. Jangan dipaksakan, kamu telah menemukan selangkah masa lalu kamu. Itu pertanda bagus. Sekarang ibu berdo’a sebentar untuk suami ibu ya, lalu kita pulang, dan kamu bisa menenangkan hati kamu. Kalau mau, ikutlah berdo’a.”
Ayna mengangguk sambil mengusap air matanya.
***
Tapi ketika sampai di rumah Ayna terus memikirkan makam itu, dan teringat ketika dia menangisi kematian ibunya.
“Aku ingat, aku menangis sa’at ibuku meninggal. Tapi kemana ya bapakku? Dan seperti apa wajah-wajah mereka ? Yang mana? Ada banyak orang.. menghibur aku, menyalami aku.. siapa mereka? Orang-orang baik.. orang-orang yang memperhatikan aku.. ada beberapa laki-laki muda.. seperti mas Rio? Bukan.. bukan.. wajahnya bersih, senyumnya sangat manis.. siapa dia ? Siapa mereka?” tangisnya.
Lalu ia mengingat wajah-wajah mereka, hanya sosok tak berwajah, semuanya gelap.. dan kembali rasa pusing menyerangnya.
Ayna mengambil obat yang ada didalam kamarnya, dicarinya obat dengan etiket kalau pusing, lalu ia menuju dapur, mengambil air minum. Lalu ditelannya obat itu.
“Win, kalau kamu merasa lelah dan pusing, lebih baik jangan ke warung dulu.” Kata bu Tarni.
“Iya bu, ma’af Win tidak bisa membantu, kepala Win pusing sekali.”
“Tidak apa-apa. Ibu mengerti, dan ingat,.. jangan memaksakan diri untuk mengingat-ingat, nanti kepala kamu bertambah pusing. Kalau sudah sa’atnya, kamu pasti akan mengingat semuanya, percayalah.”
“Iya bu..”
“Ya sudah, kamu tiduran saja, paling-paling orang-orang warung sudah selesai memasak, ibu akan melihatnya.”
Ayna mengangguk, lalu memasuki kamarnya. Ia berbaring dan memijit-mijit kepalanya.
Ayna terkejut ketika seseorang menepuk pundaknya. Ketika Ayna membalikkan tubuhnya, dilihatnya seorang laki-laki ganteng berdiri dihadapannya, kemudian memeluknya erat.
“Ayna... Ayna..”
Ayna mendorong tubuh laki-laki itu.
“Jangan...”
“Ayna.. aku sangat merindukan kamu..” bisik laki-laki itu.
“Tidak... jangan begitu..”
Ayna meronta ketika laki-laki itu kembali memeluknya.
“Ayna...”
“Aku bukan Ayna.. pergilah.. lepaskan aku..”
“Aku tidak bisa hidup tanpa kamu.. Ayna.”
“Aku .. aku.. bukan Ayna...”
“Tatap mataku Ayna.. mengapa kamu merasa bahwa kamu bukan Ayna? Kamu Aynaku.. kamu Aynaku..”
“Jangan.. aku bukan Ayna.. aku bukan Ayna..”
“Kamu Ayna.. Ayna yang aku rindukan...”
“Lepaaaskaan...” Ayna meronta, menendang nendang.. lalu tiba-tiba ia terjatuh sambil mencengkeram guling..
“Auugh.. lepaskan aku..” Dan Ayna melemparkan guling dengan kasar.
Ayna membuka matanya, mengelus tangannya yang terasa nyeri karena terantuk lantai.
“Aku bermimpi rupanya. Aneh.. ada seorang laki-laki memeluk aku.. aku kira dia suamiku yang aku benci. Tapi wajahnya sangat tampan.. mengapa ia memanggilku Ayna? Ia jelas-jelas bukan suamiku. Ia laki-laki lain. Mengapa memeluk aku dan memanggil aku Ayna? Pasti dia salah orang. Ya Allah.. mimpi apa aku ini.. “
Ayna bangkit, lalu mengambil guling yang tadi dilemparkannya.
“Kalau tidak ada guling ini, pasti kepalaku terantuk lantai lebih keras. “
Ayna mengelus tangannya, lalu kembali naik ke tempat tidur. Dan wajah ganteng itu terbayang lagi. Aduhai..
“Siapa laki-laki ganteng yang datang kedalam mimpiku dan memanggil aku Ayna? Salah orang, tapi mengapa aku tak bisa melupakannya?”
Ayna menyembunyikan wajahnya dibalik bantal, berharap bayangan itu lenyap, tapi tidak, ia terus melekat dalam angan-angannya.
“Siapa kamu.. siapa kamu.. siapa kamu..” bisiknya berkali-kali.
***
“Tanti, aku senang kamu sudah boleh pulang kerumah,” kata Widi ketika mengunjungi Tanti dirumahnya.”
“Iya, sedih kalau terus-terusan dirumah sakit, seperti aku benar-benar sakit saja.”
“Iya, kamu kan sakitnya sakit senang. Masih mual, atau muntah-muntah ?”
“Sudah sangat berkurang, dan doyan makan walau hanya sedikit.”
“Mengapa makan hanya sedikit ? Harus banyak dong. Kan kamu tuh kalau makan bukan hanya untuk diri kamu, tapi juga untuk bayi yang kamu kandung.”
“Iya, ibu juga selalu memarahi aku. Aku akan mencoba lebih banyak. Tapi sebenarnya takut kalau muntah.”
“Kalau makan itu jangan berfikiran ‘kalau muntah’.. nanti jadi muntah beneran.”
“Gitu ya?”
“Perut kamu sudah mulai agak gendut. Sudah berapa bulan sih?”
“Hampir tiga bulan..”
“Biasanya usia kandungan tiga atau empat bulan itu, rasa seperti mual atau muntah perlahan akan hilang.”
“Gitu ya? Tapi dokter juga mengingatkan aku agar jangan banyak bergerak. Aku juga harus kontrol setiap dua minggu sekali.”
“Kamu memang berada diusia rawan untuk mengandung pertama, itu sebabnya dokter sangat menjaga kamu.”
“Iya Wid.. aku juga harus bisa menjaga bayiku.”
“Tadi aku bawa rujak.. kamu pasti suka. Sudah ibu bawa kebelakang.”
“Tentu saja aku suka. Nanti aku habisin..Oh ya, mana Arsi, kok kamu datang sendiri?”
“Dia kuliah, hari ini sampai sore. Aku tadi habis belanja, sekalian mampir.”
“Oh ya Wid, kamu ingat Riri ?”
“Riri yang.. yang.. agak.. ‘gini’? kata Widi sambil meletakkan jadi telunjuknya dengan posisi miring didahinya.
“Iya.. tapi dia kan kemudian sudah menjadi baik. Aku lama sekali nggak ketemu. Ketika aku pulang dari rumah sakit, sebelum sampai pintu keluar, di depan apotik aku melihat dia. Tadinya aku ragu-ragu menyapa, takut salah, ternyata benar dia.”
“Oh ya, sakit apa dia?”
“Bukan dia, dia lagi mengambil obat untuk anaknya.”
“Sudah punya anak ya? Berarti sudah menikah?”
“Sudah, anaknya dua, yang satu sudah bekerja di Jakarta, tapi suaminya sudah meninggal katanya.”
“Aku ingat, bukankah waktu kita menikah dia juga datang?”
“Iya benar, aku mengunjunginya sebelum menikah, lalu dia bilang minta diundang. Jadi aku undang dia. Ee.. bener-bener datang.”
“Syukurlah bisa waras beneran.”
“Waras lah.. itu dulu karena jiwanya terguncang. Tapi dia masih tetap cantik seperti dulu. Itu sebabnya aku bisa mengenali dia.”
“Jadi pengin ketemu.”
“Katanya dia mau main kemari, tapi nggak tahu kapan. Katanya banyak yang ingin dia ceritakan.”
“Kemarin dia ketemu mas Danang nggak? Seru dong kalau ketemu.”
“Yah, kebetulan mas Danang itu keluar lebih dulu sama ibu, karena membawa beberapa barang. Aku belakangan. Jadi cuma aku yang ketemu.”
“Sayang ya. Bagaimana nanti kalau dia ketemu dengan laki-laki yang pernah digandrungi sa’at muda?”
“Ah, aku kira biasa saja. Sudah sama-sama tua, dia juga sudah punya anak dua, mau apa coba.”
“Iya sih, paling ya cuma buat seru-seruan saja.”
“Semoga dia benar-benar mau datang kemari. Katanya banyak yang ingin diceritakan, aku jadi pengin tahu perjalanan hidupnya setelah aku menikah sama mas Danang, lalu lama sekali tidak ketemu dia.”
***
“Nda, dengar.. tadi malam aku mimpi bertemu Ayna,” kata Bintang ketika sore hari itu ketemuan sama Nanda.
“Ah, cuma mimpi, memang setiap hari kan kamu memimpikan dia?”
“Bukan begitu, yang ini benar-benar seperti nyata. Aku peluk dia, tapi dia meronta. Aku panggil dia Ayna, katanya dia bukan Ayna. Aku terbangun dengan sedih,” kata Bintang.
“Itu karena kamu terlalu memikirkan dia, sehingga terbawa dalam mimpi kamu.”
“Anehnya lagi, Ayna yang didalam mimpiku itu penampilannya berbeda. Ah ya.. seperti yang dikatakan Bimo waktu itu. Dia tidak berhijab, rambutnya pendek sebahu.”
“Nah, itu berarti kamu kebawa sama kata-kata Bimo. Ada gadis rambutnya sebahu, cantik seperti Ayna, lalu kebawa dalam mimpi kamu.”
“Begitukah?”
“Itu sebabnya dalam mimpi kamu.. gadis itu bilang bahwa dia bukan Ayna.”
“Entahlah, mimpi itu seperti nyata.”
“Sayangnya bukan aku yang mimpi. Heran, walau dalam mimpi, kamu kan bisa bertemu dia, aku ini mimpipun tidak.”
“Apa kamu tidak pernah memikirkannya?”
“Ya memikirkannya dong, kan hampir setiap hari kita menyusuri setiap jengkal jalanan untuk mencari dia.”
“Ya jangan salahkan aku kalau cuma aku yang mimpi.”
“Jangan-jangan...”
“Jangan-jangan apa?”
“Jangan-jangan.. sebenarnya Ayna sukanya sama kamu, bukan sama aku,” kata Nanda lirih.
“Wauuw... seneng dong kalau itu benar. Tapi kan hanya dalam mimpi? Kalau kenyataannya dia justru suka sama kamu.. bagaimana?”
“Ah, kita ini sebenarnya sedang memperebutkan apa sih Bin.. semuanya kan hanya kata-kata. Kenyataannya sampai sa’at ini kita belum mendapatkan apapun tentang dia.”
Bintang menghela nafas berat, sangat berat, seberat beban yang sedang disandangnya.
“Aku jadi berfikir..”
“Aku juga berfikir..”
“Jangan-jangan.. ini bukan so’al perasaan lho.. Jangan-jangan.. Ayna memang lupa siapa dirinya.” Kata Bintang.
“Nah, aku juga berfikir begitu,” seru Nanda.
“Lalu.. dia bertemu orang, mengatakan bahwa namanya memang bukan Ayna.. tapi..”
“Winarni..” entah dari mana datangnya perasaan itu, keduanya memekikkan sebuah nama yang sama.
“Mengapa kita bisa memikirkan nama itu, tiba-tiba?” tanya Nanda.
“Aku ingat ketika Sarjono membawa kerumah sakit, dia mengganti nama Ayna dengan Winarni.”sahut Bintang.
“Betul. Bahkan polisi bilang, ketika menangkap Sarjono, rumah sakit tidak tahu siapa Ayna, tahunya adalah Winarni. Jadi jangan-jangan Ayna yang masih lupa ingatan, tetap menganggap atau mengira bahwa namanya adalah Winarni. Dan itu dikatakannya kepada setiap orang yang dia temui. Entah siapa orang itu.”
“Bagus, apa yang harus kita lakukan ?”
“Iklan itu masih menyebut nama Ayna. Bodoh sekali kita, harusnya ditulis Ayna atau Winarni.”
“Bagus, ayo kita meralatnya.”
Dan pagi harinya iklan tentang pencarian hilangnya Ayna telah berganti ‘ Winarni atau Ayna.’
***
Beberapa hari ini Ayna tampak sedih. Ia terus teringat tentang kuburan ibunya, dan wajah seseorang yang kemudian sangat melekat dihatinya, tapi tidak diketahui siapa pemilik wajah itu.
Bu Tarni yang melihat keadaan Ayna tak mengijinkan Ayna membantu memasak. Dalam keadaan bingung bisa saja gula dimasukkan kedalam sayuran, atau sayuran yang sudah bergaram ditambahin garam lagi.
“Win.. sebaiknya kita jalan-jalan saja. Kamu mau?”
“Jalan-jalan kemana ?”
“Pokoknya jalan-jalan, menghibur hati dengan melihat-lihat. Kamu kan senang waktu kita memasuki sebuah supermarket dan ada bermacam barang dipajang disana?”
“Kesana lagi?”
“Ada banyak supermarket di kota ini. Kita akan ke supermarket yang lain.”
“Ibu tidak ke warung?”
“Tidak, anak-anak sudah pintar, aku sedang ingin jalan-jalan sama kamu. Kamu suka?”
Bu Tarni rela meninggalkan kesibukannya di warung, demi keinginannya menghibur Ayna. Sangat sedih melihat Ayna kembali murung setelah pulang dari makam.
“Bagaimana ?”
“Baiklah, terserah ibu saja.”
“Kalau begitu ganti bajumu, lalu susul aku kedepan, aku mau memanggil taksi setelah berpesan pada anak-anak.”
“Baiklah bu.”
Bu Tarni berjalan ke warung setelah mengambil tas tangan dan berganti sandal. Ia berpesan kepada anak buahnya agar baik-baik melayani tamu. Anak-anak sudah terbiasa dengan tugasnya, dan bu Tarni bisa dengan lega meninggalkannya.
“Kalau begitu aku akan memanggil taksi sekalian sambil menunggu Winarti,” gumam bu Tarni.
“Bu, ini koran baru mau ditaruh dimana?” kata salah seorang anak buahnya.
“Oh ya, taruh saja dirumah, berhari-hari aku tidak sempat membaca koran. Taruh dimeja depan saja ya. Koran itu baru kebaca kalau Rio ada dirumah. Aku jarang-jarang membaca koran,” kata bu Tarni sambil memanggil taksi dari ponselnya.
“Ibu, saya sudah siap..” tiba-tiba Ayna muncul, hampir bersamaan dengan datangnya taksi yang dipesan.”
“Bagus Win, itu taksinya juga sudah datang.”
***
Bu Tarni mengajak Ayna berjalan-jalan. Dan Ayna tampak merasa terhibur dengan keramaian yang ada di supermarket itu.
“Apa kamu ingin membeli sesuatu?”
“Tidak bu..”
“Bajunya bagus-bagus..”
“Tidak, masih ada baju bagus yang bisa saya pakai.”
“Tapi ini kan barang baru, harganya tidak mahal. Aku belikan satu ya, kamu pilih yang mana? Ayolah..”
“Sungguh saya senang walau hanya melihat-lihat. Tidak usah ibu beli baju lagi untuk saya.”
“Baiklah. Oh ya.. aku ingat, bagaimana kalau kita bertandang kerumah sahabat ibu?”
“Dimana rumahnya?”
“Tidak jauh dari sini. Kita naik becak saja. Kamu pernah naik becak?”
“Entahlah.. “
“Baiklah, rumah Tanti tidak jauh dari sini. Kita akan naik becak,” kata bu Tarni dengan bersemangat. Sudah lama ia ingin mengunjungi sahabatnya dan belum juga terlaksana. Sekaranglah sa’atnya, siapa tahu Ayna akan terhibur.
“Tanti.. nama itu lagi.. apakah dia mengenalnya? Seperti sangat akrab dengan dirinya,” kata batin Ayna.
“Becaaak !” bu Tarni melambaikan tangannya kearah tukang becak yang sedang nongkrong didalam becaknya.
Ketika becak sudah mendekat, bu Tarni segera mengajak Ayna untuk menaikinya.
Tiba-tiba Ayna teringat sesuatu tentang becak itu.
“Aku pernah naik becak..”
“Haa.. kamu sudah ingat bahwa pernah naik becak?”
“Beli lotis...ya.. becak.. beli lotis..”
“Oh ya? Untuk siapa lotis itu? Kamu sendiri.. atau..”
“Untuk siapa ya.. seseorang sangat ingin lotis...”
“Siapa?”
“Entahlah, saya lupa..:”
***
Besok lagi ya.
Terima kasih mbak Tien ... atas penayangan AYNA 24 malam ini.
ReplyDeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍
DeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......
Wah P Yowa lagi juaran 1
DeleteAlhamdulillah ayna 24 dah tayang.
DeleteWahhh...pak Yowa lagi
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteWah p.Yowa lagi
DeleteHebat pa Yowa dua episode berturut-turut.....satu lagi biar menyamai rekord pa Latief.....
DeleteMas Rinto pak Latief sudah dibuatkan plakatkah ? Beliau tiga malam berturut-turut juara lho....
Sugeng dalu bu Tien matur nuwun.
Yen aku ora melu rebutan kalah buanter mblayune karo sing nuumm-2
terima kaish bu tien..ayna 24 sdh tayang
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien sayang,
ReplyDeleteAyna 24 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur
Alhamdulillah sudah tayang malem mingg Ayna 24. Matur nueun bu Tien. Salam sehat dan semangat betkarys
ReplyDeleteTerimakasih mBak Tien Ayna ke dua puluh empat sudah tayang
ReplyDeletesehat sehat selalu doaku
ngebayangin amnesia ngeri ya.. untung ketemunya orang-orang baik
baper deh
Alhamdulillah sudah tayang malem mingg Ayna 24. Matur nueun bu Tien. Salam sehat dan semangat betkarya
ReplyDeleteWaduh sdh no 12
ReplyDeleteWaduh juga nomor 13
ReplyDeletemakin seruu ...Riri n Ayna main ke rumah tanti ....apakah semudah itu Ayna bertemu Tanti bu Tien ?
ReplyDeleteAlhamdulillah matur Suwun Bu Tien eps 24 SDH tayang.
ReplyDeleteYeeeaaa... Asik mau ke rumah Bu Yanti.
ReplyDeleteCepetan Bu Tien, kembalikan ingatan nya Ayna....😁😁😁😁
Seru deh episode berikutnya.
Salam dari Bandung, sehat selalu Bu Tien..😘
Alhamdulillah ayna 24, salam seroja Bu Tien
ReplyDeleteHadiiiirr....
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman, Agoes Eswe,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah AYNA Eps 24 sudah tayang dan Ayna makin banyak masa lalunya yang diingat. Apalagi nanti kalau sudah ketemu Tanti.
DeleteMatur nuwun mbak Tien, semoga mbak Tien tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam sehat sejahtera dari Karang Tengah Tangerang.
Besok lagi ya..
Matur nuwun mbk Tien...sudah menghibur secara gratis tis tis
DeleteSmg mbak Tien selalu sehat dan semangaaat...
Ayna mau ketemu Tanti
Episode 25 belum tayang mbak Tien?
DeleteTerima kasih mbak Tien
ReplyDeleteGasiij
Selamat Pak Yowa juara 1 lagi
ReplyDeleteHmm ... dah tayang ayna 24 makasih bunda tien. menghibur d malming bikin penasaran aja
ReplyDeleteSalam sehat dari tasikmalaya
Terima kasih Mbak Tien... Ayna 24 sudah hadir
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 24 sdh tayang... Semoga Tanti ada di rumah saat bu Tarni dan Ayna ke rumahnya dan mereka ketemu
ReplyDeleteTrm.ksh bu Tien ... Salam sehat selalu
Terimakasih mbak Tien syng..
ReplyDeletesedikit demi sedikit mli terbuka memori Ayna...apakah masih ada kendala pertemuan antara Tanti dan Ayna...
Salam sehat dr Situbondo
Matur nuwun mbak tien-ku...ayna24nya.
ReplyDeleteBagaimana kalau Tanti tidak dirumah? Nyesel kan...tapi jangan khawatir, ayna masih bersama orang baik.
Salam sehat mbak Tien...dari sragentina yang selalu ADUHAI...
Makasih bu Tien.
ReplyDeleteSaya fans baru
Saya sudah mengabsen nama anda sejak beberapa hari lalu.
DeleteTrims perhatiannya.
Salam ADUHAI
ayo Ayna....sebentar lagi pasti ingat semua
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 24 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien,semoga sehat dan sukses selalu
Salam sehat dari Bekasi
semoga ingatan Ayna segera pulih setelah bertemu Tanti..
semakin seru dan bikin greget ceritanya...
Terima kasih Mbak Tien
Alhamdulillah... Terimakasih bunda Tien 😘😘😘
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 24
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat dari Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya Salamah
Alhamdulilah Ayna 24 sdh tayang ...salam seroja dr Sleman
ReplyDeleteHayoo Winarni sdh saatnya kamu ingat akan jatidirimu Ayna, cepatlah Bintang disana menunggumu
ReplyDeleteTerima kasih mba Tien
Semoga selalu sehat
Terus semangat
Tuhan memberkati.
Maturnuwun ibu Tien, kutunggu kelanjutannya,semoga ibu selalu sehat,salam hangat
ReplyDeleteMbak Tiin.... Sugeng dalu.... Mas Yowa juara lagi...🏆memang ada bakat nginceng rupanya ..seru loh mbak..tiap malam pada balapan nyanggong Ayna..jd kemekelen dewe 😄🤣🤣🤣
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih mbak Tien salam sehat dari magelang
ReplyDeleteAlhamdulillah .....Ayna 24 sdh hadir....trmksh smg mb Tien sehat sll....
ReplyDeleteSalam hangat dr blora...🙏
Wuaduh ......
DeleteMasih *UNKNOWN.*
Edit dong profilnya, sesama blloger hrs saling sapa.....
Masak UNKNOWN terus jenenge.
Bu Tien ya bingung ta yen arep nyalami
Ayoooooo edit profilmu dengan cara :
1. Ketuk UNKNOWN,,,
2. Lalu ketuk EDIT PROFIL,
3. Isi biodatamu,,,
4. Lalu SIMPAN,,
Mudah khan
Silahkan dicoba
Ayna 24.. Ayna mulai mengingat satu persatu pengalaman sebelum kecelakaan yang membuatnya amnesia. Semoga semakin hari semakin nembaik ingatan Ayna.
ReplyDeleteSalam sehat dan terima kasih mbak Tien
Puji Tuhan Ayna sudah bisa mulai mengingat sedikit2 masa lalunya... semoga ditempat Tanti nanti semuanya jadi terbuka dan Ayna juga bisa kembali ingatannya.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien.. semoga Mbak Tien selalu sehat... salam seroja dari Semarang.
Ayna hampir ketemu ibu asuhnya Bu Tanti tp besok lagi jd tdk sabar nih pengin segera besok ha ha ha bikin penasaran nih mbak Tien.
ReplyDeleteTks mbak Tien salam sehat2 selalu dr Tegal
Naaah... Biar malem tetep nunggu si Ayla...
ReplyDeleteHatur nuhun B Tien..semoga selalu wal afiat dan penuh semangat..
Buat sesama penggemar salam sehat dari Rewwin...
Ayook ikut gabung di WAG /Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
Delete0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Ceritanya kok ngomongin lotis terus sih jadi pengen..baca cerbung sambil makan lotis asyik juga nih bu Tien sehat terus ya
ReplyDeleteMatur nuwum... Mbak tien... Semakin seru... Salam sehat selalu...
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah dapat penghantar tidur , terima kasih bu tien semoga bu tien selalu sehat2
ReplyDeleteBisakah ayna segera bertemu tanti ?
Kita tunggu saja di episode berikutnya
Selamat malam semuanya, selamat beristirahat
Assalamu'alaikum
Akankah bu Tarni *Riri* smp ke rmh Tanti? Klu ya akan ketemu Tanti dg Ayna nya? Jgn terjd krn Ayna naik becak jd ingat pernah celaka krb diikuti becak yg dinaiki Sumarno...
ReplyDeleteMb Tien pasti punya skenario yg lain agar pembc penasaran?
Atau usaha Bintang dan Nanda mengganti nama Ayna menjd Winarni di iklan org hilang yg lbh efektif menemukan Winarni-Ayna? Kita tunggu sj bsk ya mb Tien.. trmksh dan slm seroja selalu utk kita semua....
Met malam Bunda.
ReplyDeleteMakasih AYNA 24 dah tayang.
Salam hangat dari kami
Alhamdulillah ayna 24 sudah hadit. Makasih bu Tien semoga sehat selalj. Aamiin.
ReplyDeleteSalam sehat dari yogya
Trimakasih mbak Tien
ReplyDeleteAyna 24..
Wah ayna ketemu tanti yp dgn penampilan lain..smoga ayna ingat rmh tanti yg pernah ditinggali..
Lanjuut mbak Tien...
Salam sehat dr bandung..
Kapan ya jadi yg pertama? Bisa baca saja dan mengikuti sudah alhamdulillaah...
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien AYNA 24 sdh hadir..
ReplyDeleteSalam sehat dari kota Malang..🙏
Alhamdulillah, suwun mbak Tien *Ayna* nya
ReplyDeleteSalam sehat dan semangat. Barokalloh
Suwun Bu Tien, sdh ada lanjutannya....
ReplyDeleteSalam sehat selalu...
Trimaksh ibu tien tercinta ayna sudah tayang, salam hangat dari lampung..semoga ibu tien sllu sehat😘😘😘
ReplyDeleteAlhamdulillah aku bangun krn lapar nih jam 00.04 hehe .sehat selalu bu Tien ..Aamiin🤲🤲🙏🙏ampir ingat eee hehe ke Rmh Danang ma Tanti ..semoga saja🤭
ReplyDeleteMakasih mba Tien. Senangnya Ayna pelan2 sdh mulai ingat
ReplyDeleteMbak Tien sayang, maturnuwun telah menghadiahi kami tulisan yang sangat menyentuh. Ayna 24 sungguh indah. Bintang dan Ayna yang nyambung dan tembus batinnya. Feeling dan harapan saya, kelak Ayna akan berjodoh dengan Bintang yang sungguh mencintainya.
ReplyDeleteNanda cocok dengan Bulan yang senyumnya aduhai.
Kehalusan rasa mbak Tienku sungguh tampak dalam tulisan-tulisan mbakyu, terutama episode ini.
Bintang..perjuangkan cinta sejatimu, pak dokter. Semoga kelak ketemu jalan untuk meraih cinta Ayna sekaligus mengembalikan memorinya.
Betapa menyeramkan amnesia ya..saya pernah membaca, ada penderita amnesia yang depresi dan frustrasi hingga akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri.
Ayna...semoga bisa pulih.
Jalannya bagaimana, mbak Tienku sayang tentunya punya cara yang sangat logis namun menyentuh perasaan ( maaf, tidak seperti sinetron yang dramatis hehehe).
Sekali lagi, maturnuwun mbakyu. Semoga sehat selalu dan ... ditunggu karya indahnya setiap hari.
Mbak iyeng, Saya tdk sependapat. Menurut saya, idealnya, anaknya tarni nikah dgn ayna, sehingga tarni dan tanti tdk rebutan ayna.
DeleteHmmm jadi komentator pertama sudah pernah 4 atau 5 x. Jadi yang urutan lima besarpun sering. Yang ke belasan pun sering. Dan sekarang, yang ke 63 atau malah lebih..yo ben. Yang penting Ayna hadir rutin..aduhai
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 24 sudah tayang. Terimakasih bu Tien, salam seroja.
ReplyDeletePuji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 24 hadir dg tetap menimbulkan penasaran bagi penggandrungnya.
ReplyDeleteIbu Tarni bilang mau bercerita banyak kpd sahabatnya (Tanti) Semoga termasuk bercerita tentang asal usul Winarni kpd Tanti. Oh ...syahdu sekali ya adegan itu.
Luar biasa piawainya ibu Tien bikin cerbung ini.Membayangkan banyak ide dan menyusun kata2 aja saya agak pusing, kagum dg talenta ibu Tien yg luar biasa ini.
Seperti penggandrung yang lain, saya juga menunggu lanjutan ceritanya. Matur nuwun, Berkah Dalem.
Alhamdulillah sudah tayang. TERIMA KASIH, Bunda Tien.
ReplyDeleteWaaaah... Ayna pelan-pelan mulai mengingat kembali masa lalu-nya. Semoga kunjungan-nya ke rumah Tanti, bisa menambah kepulihan amnesia-nya.
Polisi kok belum juga bisa menemukan Ayna yg kabur dari rumah sakit yaaaa...??? Interogasi-nya ke Sarjono tentang Ayna, bisa jadi ndak maksimal. Hehehehe...
Semoga Bunda Tien senantiasa selalu diparingi sehat dan bahagia lahir batin. ♥️😗🇦🇺
Semoga Ayna segera bertemu dengan orang orang yang menyayanginya
ReplyDeleteSemoga semakin terang ingatan Ayna..
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Semoga Bu Tarni bisa bertemu dgn Tanti dan pertemuan tsb membawa hikmah bagi pulihnya ingatan Ayna. Tapi semuanya tergantung Bu Tien, yg sering membuat penasaran pembaca untuk ikuti episode berikutnya. In syaa Allah Bu Tien tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat. Aamiin. Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteWaah.. Bu Tien, memang pancen ok..
ReplyDeleteTrima kasih bu, sehat selqlu yaa..
Salam sehat juga tuk eyang eyang yg digroup..
Alhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 slamet sedoyonipun.. .
Alhamdulillah selesai mbacanya Ayna 24.sangat seru cerita yg digambarkan...
ReplyDeleteSmoga bertemu Tanti...Ayna jd ingat jati dirinya
Salam.sehat mb Tien... Always
Bikin greget...lanjut bu Tien...😍
ReplyDeleteApa 25 pagi jd geumes bacanya ...hahha libur libur bu Tien nya
ReplyDeleteGak sabar nunggu part 25
ReplyDeleteHayo b Tien... Mainkan konfliknya biar rame....
ReplyDeleteBtw tetep nunggu yg ke 25...
Sahabat Penggemar Cerbung Mbak Tien Kumalasari semuanya...
ReplyDeleteMohon maaf malam ini AYNA Libur Dulu...
Mbak Tien baru pulang dari Imogiri
Selamat tidur gasik dan mimpi indah
Trmksih 🙏🙏
ReplyDeleteWilujeng istirahat Mbak Tien
Mgi2 mbenjing sehat segar bugar....Aamiin
Selamat dan met istirahat ya
ReplyDelete.sehat selalu
Kunanti bu Tien
ReplyDeleteTrm ksh MB Nani nur'aini ...infonya, ayna 25 tdk tayang malam ini.
ReplyDeleteTerima kasih ats infonya Bu Nani..
ReplyDeleteSelamat istirahat Bu Nani jg buat Mbak Tien
semoga sehat selalu...
Trmksh infonya mb Nani Nur'Aini bila Ayna libur tayang...
ReplyDeleteSmg mb Tien bsk sdh bugar kembali
Dan slmt istirahat utk para pembc setia Ayna.. slm seroja utk kita semua...
Terimakasih infonya ayna hari ini libur. Selamat beristirahat bunda Tien, semoga capeknya cepet hilang
ReplyDeletejadi besuk ayna bisa hadir.
Salam sehat dari yogya
Alhamdulillah, salam hangat dan sehat sll mba Tien
ReplyDeleteSugeng enjang mbak Tien..
ReplyDeleteSalam ADUHAI
Wilujeng Enjang Bu Tien nengga Ayna menika saking kota getuk
ReplyDeleteKapan ada kopdar penggemar berat Bunda Tien? Juga menghadirkan Bu Tien pastinya.
ReplyDeleteSilahkan Gabung di WAG Penggemar Cerbung Bu Tien Kumalasari
Delete082116677789 (admin)
Baru jam segini tapi udah berkali-kali buka blog barangkali ayna 25 udah tayang 😁
DeleteKami sabar menanti Bu Tien....
ReplyDeleteSemoga Bu Tien selalu diberi sehat dan bahagia selalu....Aamiin
Salam dari Depok
Selamat selamat
ReplyDeleteSabar menanti bu Tein semoga Ayna 25 tayang lebih awal ..penasaran dg cerita selanjutnya salam sehat kagem bu Tien
ReplyDeleteSabar menanti AYNA 25 ...
ReplyDeleteSelalu sabar menanti untuk kwlanjutan kisah AYNA. Mksh B Tien sehat selalu..
ReplyDeletesabar menanti ibu....
ReplyDeleteDitunggu Ayna 25 sudah ndak sabar ini....
ReplyDeleteSemoga ayna segera pulih ingatannya
ReplyDeleteSemangat terus jeng tien
Salam sehat
Sy jg sllu sabar menanti ayna dan ibu tien tercinta😘😘. Semoga sllu sehat ibu tien syang...salam hangat dari rista di lampung....
ReplyDeleteBu Tien, semoga AYNA tdk terlalu lama menderita amnesia, dan ketemu mas Bintang untuk membantu mengembalikan ingatannya, maturnuwun bu Tien
ReplyDeleteBuka blog bu Tien...menunggu Ayna 25
ReplyDeleteLho tokoh winarni ada di sini..
DeleteHehhe..
Mohon maaf bcanda
Salam kenal ibu win...
hehe...salam kenal juga
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDiintip terus... Masih belum nongol ya Ayna 25... Biasanya kalau Senin begini gasik kok hadirnya... Salam sehat selalu mbak Tien... Tetap ditunggu karyanya...
ReplyDeleteSaluuut mbak Tien, sudah memasukkan unsur supranatural.
ReplyDeleteMimpi yang sama antara Bintang dengan Ayna ( dream telepathy ).
Suatu kejadian yang langka kemungkinan 1 dalam sejuta. Tetapi itu ada. Apakah diantara penggemar karya mbak Tien ada yang pernah mengalami ? Silahkan berbagi ....
Salam sehat ......