SANG PUTRI 26
(Tien Kumalasari)
Handoko terkejut mendengar ucapan Mirah.
“Bapak, jangan biarkan orang lain mengambilnya,” ulang MIrah.
Sementara itu, Pri yang melihat Handoko segera melangkah mendekat. Handoko jadi tak enak untuk tetap duduk dibelakang kemudi. Ia turun lalu menerima salam Pri dengan senyum yang sama sekali tidak tulus. Aduhai..
“Apa kabar mas?”
“Baik...”
Dan sementara itu kedua bocah sudah seperti berlomba untuk lari kedalam rumah sambil keduanya berteriak sama.
“Ibuuuu...”
“Aduh, anak saya selalu ingin ketemu mbak Palupi,” celetuk Pri yang membuat Handoko menoleh kearah Bintang yang sudah sampai didepan pintu.
“Mari, mas Handoko..” kata Pri mengajak Handoko masuk.
“Saya.. sedang ada pekerjaan..” sahut Handoko.
“Oh.. hari Minggu begini?”
“Ya.. silahkan kalau mau masuk,”
“Bapak, nanti jam berapa akan menjemput ibu?” tiba-tiba Mirah berteriak dari arah samping, membuat wajah Pri sedikit berubah. Tapi Handoko memelototi Mirah dengan kesal.
Mirah lalu melangkah mengikuti Bintang dengan senyum ditahan.
“Rasain pak Pri...” gumamnya dalam hati. Ia puas dengan kelancangannya.
“Mari mas Pri, saya hanya mengantarkan anak,” kata Handoko sambil bersiap masuk kembali kedalam mobil.
Pri mengangguk, dan menunggu Handoko menjalankan mobilnya, baru dia melangkah memasuki halaman. Ada perasaan tak senang ketika ternyata Handoko mau menjemput Palupi.
“Jadi mereka belum bercerai?” kata Pri yang tiba-tiba merasa patah hati.
Sementara itu begitu Palupi keluar, Bintang dan Nanda sudah berebut memeluk Palupi.
“Ibukuu...”
“Ibukuuuu..”
“Baiklah.. baiklah.. kalian adalah anak-anakku..” kata Palupi sambil memeluk keduanya.
“Tapi aku kan anaknya ibu..”
“Aku juga...”
“Hai.. anak-anak ibu yang pintar dan ganteng.. kalian tidak boleh bertengkar, ayo duduk manis.. Kalau kalian bertengkar, ibu tidak akan mengeluarkan es krim yang enaaak..”
“Mauuu.. mau...” keduanya berteriak bersamaan.
“Nah, salaman dulu.. lalu duduk manis disini.. nah.. bagus.. satunya disini, ibu akan ambilkan es krimnya.”
Palupi mengambilkan es krim dari dalam kulkas, sementara Mirah membuatkan minuman untuk Pri yang duduk diam sambil menatap kedua bocah yang dengan nikmat menjilati es krimnya.
“Nanda selalu merepotkan.”
“Tidak, biarkan saja, saya senang anak-anak ini berteman.”
Lalu Mirah keluar sambil membawa segelas minuman hangat.
“Silahkan pak..” tapi tiba-tiba gelas yang akan diambil dari atas baki itu terlepas dari tangan Mirah dam membasahi baju Pri sehinggak Pri berteriak kepanasan dan bajunya basah kuyup.
“Aaugh..” teriak Pri.
“Aduh.. aduuh... ma’af pak.. ma’af sekali.. aduuh.. bagaimana ini? “
Pri berdiri dan mencoba mengibaskan bajunya yang basah, sambil meringis karena minuman itu adalah teh panas.
“Sebentar, rupanya bapak harus ganti baju. Saya lihat dulu.. apakah baju bapak ada yang cukup untuk pak Pri ya?”
Rupanya Mirah mengigau, bagaimana mungkin baju tuan gantengnya ada dirumah ini? Atau jangan-jangan Mirah sengaja menumpahkan teh panas ke tubuh Priyambodo.
“Ada apa Rah?”
“Ma’af bu, saya menumpahkan tehnya dibaju pak Pri. Apakah ada baju bapak yang mungkin bisa untuk ganti ya bu?”
“Apa?” Palupi heran mendengar pertanyaan Mirah.
“Tidak.. tidak, sebaiknya saya pulang saja dulu.”
“Lhoo.. gimana ini?”
“Biar Nanda disini ya mbak, saya titip sebentar, saya harus pulang dulu.”
“Aduh.. bapak..saya minta ma’af ya..ma’af ya bapak..” berkali-kali Mirah meminta ma’af sambil membungkuk-bungkukkan badannya.
“Tidak apa-apa.. tidak apa-apa...Nanda.. bapak pergi dulu, nanti bapak jemput ya,” katanya kepada Nanda yang tak perduli tentang apa yang menimpa bapaknya, dan dengan nikmat menjilati es krimnya.
Mirah bergegas ke belakang, mengambil kain pel dan mengepel lantai yang basah. Ada senyum tersungging dibibirnya ketika melihat Pri pergi, yang mungkin membawa hati yang kesal terhadap dirinya.
“Mirah, apa maksudmu tadi?”
“Apa bu?”
“Kamu tadi bilang baju bapak.. memangnya ada baju bapak disini?”
“Aduh bu, nggak sengaja bu.. kebiasaan kalau dirumah sana. Ma’af bu..”
“Ada-ada saja kamu ini,” kata Palupi sambil beranjak kebelakang. Mirah nyengir kuda sambil menggosok lantai dengan kain sampai kering.
Ada dua akibat yang ditimbulkan oleh ulah Mirah ketika itu. Pertama, menimbulkan kesan bahwa tuan gantengnya sering datang ke rumah itu. Kedua, ia bisa mengusir Pri biarpun dengan cara yang sungguh ‘licik’.
“Ampuun Tuhan, ampunilah dosa hamba.. ini demi utuhnya kembali sebuah keluarga, ampunilah hamba. " desis Mirah sambil mencuci kain pelnya.
“Rah.. kamu ngomong apa?” teriak Palupi yang mendengar suara Mirah dari dalam kamar mandi.
“Oh.. ini bu.. saya minta ampun sama Allah karena telah melakukan kesalahan.”
“Sembrono kamu tuh,” omel Palupi. Sementara Mirah tersenyum dalam hati.
***
Mereka makan siang bersama, dan lagi-lagi Palupi memasak sup ayam, menggoreng tahu dan tempe. Oh ya, kerupuk udang yang sejak kemarin masih ada, agak keras sehingga tak ada yang suka.
“Mengapa ya Rah, kerupuk udangnya kok keras banget, apa aku salah beli ?”
“Tidak bu, cara menggorengnya yang salah, Kalau kerupuk udang itu kan minyaknya tidak boleh terlalu panas. Kalau terlalu panas, kerupuknya tidak bisa mengembang besar, dan keras.”
“Oh, gitu ya..?”
“Kalau kerupuknya masih ada nanti saya goreng bu.”
“Masih ada, aku baru nggoreng sedikit.”
“Nanti saya goreng bu, kalau mas Bintang sudah selesai makan.”
“Nanti aku ajarin juga masak sayur asem ya Rah?”
“Iya bu, itu gampang.. air direbus sama bumbunya.. lalu sayurnya masukin, tambahin garam gula.. atau kaldu ayam sedikit juga boleh..nanti saya buatkan bumbunya bu. Buat besok ya.”
“Ya Rah, sama goreng ayam bagaimana, tadi Bintang menanyakan ayam goreng.”
“Kalau ayamnya sudah ada, sekarang saya buatkan bumbu ungkepnya bu, besok ibu tinggal menggorengnya saja.”
“Rupanya aku belum sempurna menjadi wanita. Masak saja tidak becus.”
“Belajar itu tidak ada kata terlambatnya bu, nanti lama-lama ibu bisa semuanya.”
“Terimakasih ya Rah.”
“Kapan ibu pulang? Nanti kalau bapak menjemput sekalian kan?”
“Apa maksudmu? Rumahku disini, pulang ya kesini.”
“Ya ampun bu.. jangan begitu. Kasihan mas Bintang, kasihan bapak..”
“Bintang bisa setiap sa’at datang kemari.”
“Bapak..?”
“Dia tidak butuh aku..”
“Ibu jangan begitu...”
“Itu benar Rah, aku merasakannya. Jadi lebih baik aku melupakan saja.”
“Mengapa bapak lama sekali ?” tiba-tiba Nanda mencari-cari ayahnya.
“Oh.. iya, sebentar, bapak dipanggil ya?”
Nanda mengangguk.
“Aku saja tidak rewel mencari bapak, ya yu?” ejek Bintang kepada pesaingnya.
Nanda diam, karena memang dia tak pernah berpisah dengan ayahnya.
“Nanda tungguin ya, sebentar lagi bapak datang,” kata Palupi ketika sudah menelpon Pri.
Nanda mengangguk. Keinginan segera ketemu bapaknya mengurangi kegembiraannya ketika bercanda dengan Bintang dan Palupi.
Wajahnya berseri ketika bapaknya benar-benar datang.
“Bapaak.. lama sekali..”
“Iya, biar kamu puas main disini. Sekarang pulang?”
“Iya bapak.”
“Bapak, saya benar-benar minta ma’af ya?” kata Mirah mendekat, ketika melihat Pri sudah berganti pakaian. Ada rasa iba dan sesal karena telah mempermainkannya tadi. Pasti dia juga harus mandi karena tehnya juga manis, yang kalau tidak diguyur air pasti terasa lengket.
“Tidak apa-apa mbak Mirah, kan tidak sengaja.”
“Aduh, padahal aku sengaja,” kata Mirah dalam hati.
“Ayo.. bapak..”
“Ya sudah, beri salam semuanya.. baru pulang.”
“Nanda, jangan rewel, jangan nakal ya,” pesan Palupi ketika Nanda menyalami dan mencium tangannya.
Mirah terus menatap punggung Pri, dan rasa sesal masih mengganjal.
“Mirah, kamu memandangi pak Pri terus, jangan-jangan kamu suka?”
“Ah, ibu ada-ada saja.. “ kata Mirah sambil masuk kedalam.
“Tidak apa-apa kalau suka, kamu juga sudah dewasa, sa’atnya mencari suami.”
“Tidak bu, saya momong mas Bintang saja.”
Palupi tertawa.
“Nanti akan tiba sa’atnya jodoh kamu akan datang Rah.”
“Ibu, mana kerupuknya, biar saya menggorengnya, sambil menunggu bapak menjemput.”
“Nanti dijemput bapaknya Bintang?”
“Iya, kalau mau ibu sekalian ..”
“Aaah, sudah.. ayo cepetan, aku mau melihat kamu menggoreng kerupuk, juga membumbui ungkep ayam, dan sayur asem. Besok kalian kesini lagi, semua sudah siap.”
“Memangnya besok kesini lagi? Duuh, daripada capek mengapa ibu tidak pulang saja sekalian?”
“Mirah, nggoreng kerupuknya buruan, aku mau lihat.”
***
“Nanda tadi disana nakal tidak?” tanya Pri ketika sampai dirumah.
“Tidak bapak, yang nakal Bintang.”
“Lho.. masak sih Bintang nakal? Bukannya kamu yang nakal ?”
“Nanda didorong-dorong kalau manggil-manggil ibu.”
“Iya Nanda, kamu nggak boleh marah, karena ibu itu memang ibunya mas Bintang.”
“Mengapa tidak jadi ibunya Nanda?” protes Nanda.
Lalu Pri teringat laki-laki ganteng yang tadi ditemuinya, lalu terngiang kembali kata Mirah.. ‘bapak nanti jemput ibu jam berapa..’
“Aduuuh...” keluh Pri pelan.
“Bapak sakit?”
“Oh, tidak nak..”
“Kok bapak bilang aduh...”
“Yang sakit disini nak, didalam dada ini..” batin Pri pedih.
Ia heran mengapa tiba-tiba ada perasaan ini, padahal tadinya hanya senang ketemu karena Nanda suka sama Palupi.
“Bapak sakit ?” ulang Nanda”
“Tidak .. hanya pura-pura. Ayo sekarang waktunya tidur kan, nanti bangun , lalu mandi.”
“Jalan-jalan lagi?”
“Ah, tiap hari jalan-jalan. Main saja dirumah, lalu makan diluar. Hanya makan, tidak jalan kemana-mana, ya. Makan kan tidak jauh.”
“Tadi Nanda makan dirumah ibu.”
“Oh ya?”
“Iya, enak.. Nanda mau besok makan disana lagi.”
“Eh, nggak boleh Nanda, masa tiap hari kesana. Sudah ayo cuci kaki kamu lalu bobuk.”
“Enak makan dirumah ibu.”
“Eeh... “
“Apa bapak bisa masak seperti ibu?”
“Ya nggak bisa, karenanya setiap makan pasti jajan diluar.”
“Coba bapak belajar masak sama ibu..”
“Aduuh... ibu.. ibu.. ibu.. dan ibu lagi, “ keluh Pri.
“Bapak...”
“Cepatlah cuci kaki .. ayo..”
Ketika menunggui Nanda tidur itu Pri juga memejamkan matanya, lalu menerbangkan mimpinya tentang ‘ibu’ yang dirindukan bukan hanya oleh Nanda tapi juga dirinya.
***
“Mirah, aku sudah diluar,” kata Handoko ketika menelpon Mirah.
“Lho, mengapa bapak tidak masuk saja?”
“Tidak Mirah, cepatlah, aku sedang terburu-buru.”
“Ya ampun bapak, mas Bintang sedang bobuk.”
“Apa? Mengapa bobuk?”
“Memang ini kan waktunya bobuk. Makanya bapak masuk dulu, menunggui mas Bintang bangun, atau saya paksa bangun? Kasihan bapak, nanti rewel.”
“Sebetulnya yang rewel itu kamu Mirah,” kata Handoko sedikit kesal.
“Mengapa saya, bapak.”
“Aku sedang berpakaian seadanya, nggak enak, kan disitu ada tamu?”
“Tamu siapa? Nggak ada tamu disini bapak. Jadi masuklah saja.”
“Sudah pulang ya?”
“Sudah dari tadi Mirah mengusirnya.. eh..” lalu Mirah terkejut dengan ucapannya sendiri.
“Apa?" Handoko juga terkejut.
“Ma’af, bukan.. hehe.. Mirah hanya bercanda.”
“Mirah, ngomong sama siapa?” tanya Palupi tiba-tiba.
“Ini bu, sama bapak. Mau turun kesini tapi malu,” kata Mirah seenaknya.
“Apa?
Tapi kemudian pembicaraan itu terputus, dan Mirah mendengar mobil menderu, dan menjauh. Mirah melongok keluar dan tak ada mobil berhenti disana. Mirah tiba-tiba takut senddiri, bagaimana kalau nanti tuan gantengnya marah karena dia terlalu lancang?”
“Ada apa Rah, kok bengong?”
“Bapak, disuruh masuk malah pergi lagi.”
“Ya sudah, mengapa kamu memaksanya Rah? Kalau nanti Bintang bangun dan meminta pulang, kan ada taksi. Naik taksi saja, kok repot sih.”
“Bapak itu cemburu sama pak Pri.”
“Apa? “
“Benar bu.”
“Kamu itu kalau bicara ngawur. “
“Saya heran sama ibu dan bapak, sama-sama masih cinta tapi kok ya susah sekali ..”
“Susah apanya Rah?”
“Pokoknya susah.”
“Sudah ayo kita lihat bumbu ayamnya, jangan-jangan airnya sudah habis terus gosong deh.”
Palupi bergegas kebelakang. Mencium bau ayam ungkep yang sedap. Lalu ia mengaduknya. Sebentar lagi siap digoreng.
“Hm, enaknya, jadi pengin buru-buru nggoreng Rah.”
“Tidak apa-apa bu, digoreng sekarang beberapa potong, sisanya digoreng besok. Itu ibu belinya ayam banyak.”
“Iya, maksudnya biar bisa untuk beberapa hari. Tapi kalau Bintang suka, lalu mau dihabiskan, ya nggak apa-apa, nanti beli ayam lagi.”
“Kalau mas Bintang tahu ada ayam goreng pasti minta makan lagi.”
“Kalau begitu biar aku goreng sekarang saja Rah.”
“Baiklah, biar saya bu.”
“Jangan Rah, kalau semua-semua kamu, kapan aku belajarnya?”
“Baiklah, biar saya bersih-bersih rumah saja, ini kan sudah sore.”
“Terimakasih ya Rah.”
Lalu Palupi mengambil wajan dan
memanaskan minyak. Tapi Mirah mematikannya terlebih dulu.
“Kalau ibu ingin ayamnya nggak keras setelah digoreng, sebelum menggoreng celupkan dulu dengan adonan tepung yang sudah dibumbui. Sebentar saya buatkan bu, setelah itu ibu sebelum menggoreng ayamnya dicelupkan kedalam adonan, baru masuk ke wajan,” kata Mirah sambil mengambil tepung, mengaduknya didalam mangkok, lalu diberinya bubu.
Palupi senang sekali. Kemudian ia berfikir, jadi ibu rumah tangga itu tidak susah-susah banget. Malah ada rasa senang ketika masakannya dinikmati orang.
Palupi asyik menggoreng ayam, ketika tiba-tiba seseorang muncul di depan pintu dapur. Hampir terlepas piring yang dipegangnya untuk wadah ayam yang sudah matang.
***
Besok lagi ya.
Masyaallah tayang lagi...makasih mbak
ReplyDeleteTerimakasih....dasar Mirah pinter dadi Mak Jomblang
DeleteKalaulah Mirah sama Priyambodo ya peneran pinter masak,pinter momong
Wahh....SP 26 kali ceritanya mwmbuat sy benar2 rileks....isinya ringan dan menghibur sekali....maturnuwun mbak Tien syng...salam sehat dr Situbondo
DeleteCintaaa apakah itu cintaaa,, gitu deh,, malu malu tapi mauuuu,, ahayyyyyy 🤣🤣🤣
DeleteMirah dengan pri
DeletePalupi balik lagi dan nenjadi istri yang baik..
Terima kasih bu Tien,
Sehat selalu.
Makasih mas riyanto, infonya
Terima kasih mBak Tien ... SP 26 sdh terbit.
ReplyDeleteSalam kami dari Yogya.
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
DeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti,
Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
Setelah dilongak longok sekian kali.......
DeleteAlhamdulillah.......
Yang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Terima kasih Bunda Tien, sehat terus ya Bunda, Aamiin 😍😍😍
DeleteIkut cengar cengir bacanya, Bu Tien mmg top markotop tiada duanya... Sehat trs utk Bu Tien tercintah, salam dr Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteKalo aku tertarikk cara menggoreng kerupuk udang..🤭ternyata ada triks nya tersendiri...aduhai..besuk praktek menggoreng kerupuk udang✌️✌️. Matur nuwun mbak Tien.. 🙏🙏
DeleteAlhamdulillah... terima kasih banyak bu Tien
ReplyDeleteTerima kasih. Saya suka sekali dengan cerbungnya.
ReplyDeleteMatur nuwun. Mbak tien...sehat selalu
ReplyDeleteAaduuhh...makasih banyak mbak tien-ku,
ReplyDeleteCepet tayang lagi...
Tampaknya Mirah berhasil mendamaikan yg lagi 'perang' ...dan mungkin mendapat
Upah atas usahanya itu.
Salam sehat dari sragentina mbak Tien , sukses selalu.
Alhamdulillah, matursuwun mbak Tien SP 26ipun
ReplyDeleteSalam sehat sejahtera sll
Alhamdulilah double up..Handokolah yg dtg stlh mengganti baju yg pantas? Atau Danangkah? Yg biasanya sering bercanda? Siapapun yg dtg smg membuat hati Palupi makin senang dg perub yg mulai dinikmatinya juga... Slm seroja utk mb Tien dan kita semua...
ReplyDeleteMakasih Bunda SP 26 dah tayang.Luarbiasa.
ReplyDeleteHarapan dan doa kami semoga Bunda sll sehat dan tetap semangat.Jangan lupa bahagia
Halloo jg mbak Tien..
ReplyDeleteDuuh senangnya dpt lg SP26..trimakasih mbak Tien...
Apakah perjuangan mirah akn berhasil untuk mendamaikan majikannya..
Semoga yg terbaik..rupanya palupi bener2 mau berdubah..
Danang..tanti..widi absen..hehe..
Lanjuutbak Tien..
Salam sehat selalu dr bandung..🙏
Apa handoko yg mincul ya
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 26
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya
Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Kutunggu kelanjutannya ya bu Tien
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo
Alhamdulillah...terima kasih bu Tien
ReplyDeleteSemoga Handoko yg datang ...
Alhamdulillah sudah tayang episode 26
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya
Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Kutunggu kelanjutannya ya bu Tien
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo
Apakah perjuangan Mirah mentatukan klrg Handoko akan terjadi?dan siapa yg dtg?
ReplyDeleteKutunggu di episode selanjutnya,salam sehat penuh semangat 🙏 tak lupa utk penggemar cerbung semua
kmalam oni langsung baca 2 seri...puas banget
ReplyDeleteMaturnuwun ibu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien bisa 2 episode langsung.....
Semoga sehat selalu Bu....
Makasih mb Tien. Semoga mb selalu sehat.
ReplyDeleteSemoga yg datang Handoko...
ReplyDeleteTerima kasih Bunda Tien.. salam sehat
Dari Surabaya ss
Alhamdulillah langsung dapat 2 serie..sehat selalu bu Tien
ReplyDeleteMatur suwun Bu Tien salam sehat selalu,selamat berkarya🙏🙏🙏
ReplyDeleteTerima kasih sudah muncul episodenya. Apakah Handoko yang di depan pintu dapur? Semoga kemelut rumahtangga segera berakhir. Aamiin
ReplyDeleteHandoko kah. Ayolah turunkan ego masing2.... Makasih mba Tien. Salam hangat selalu
ReplyDeleteTrmksh mb Tien hiburan sdh muncul....sabar menungggu kelanjtnya....salam sehat dr blora 🙏
ReplyDeleteSemangat pagi....trimaksh ibu tien syang.. Iseng iseng ngintip terbyata udh tayang SP 26..😊
ReplyDeleteSemangat pagi....trimaksh ibu tien syang.. Iseng iseng ngintip terbyata udh tayang SP 26..😊
ReplyDeletematur suwun bunda tien,,,semoga bunda selalu sehat, Aamiin,,
ReplyDeleteWah siapa lagi ini yang datang...jangan²?
ReplyDeleteTerimah kasih bu Tien.
Salam taklim dari kota Malang.
🙏🙏
Alhamdulilah cerita SP üdah hadir..trims bu tien
ReplyDeleteUhuuuui ... hisa baca klanjutan sang Putri .... bener jata Mirah .. palupi dan Handoko sm2 jaim .. ayooo mbak Tien .. perlihatkan kecemburuan masing2.. dan itu bukti.msh ada ksh sayang keduanya ..
ReplyDeleteTerima kasih, mba Tien. Salam kenal dari Bandung. Saya suka ceritanya, terus lanjut mba. Penasaran nih. Terima kasih.
ReplyDeleteIni sahabat cerbung dari mBandung juga masih UNKNOWN, malu ya jika namanya dikenal sesama blogger ? Kata bijak mengatakan tidak kenal maka tidak sayang.
DeleteHayu update profil Anda.
Untuk Bapak/Ibu di Bandung, ini ada tips untuk menampilkan nama dan foto, agar kita saling kenal sesama blogger, penggemar cerbung karya penulis Handal kita Tien Kumalasari. Dan jangan lupa koleksi NOVEL LASTRI sudah terbit silahkan pesan ke bu Tien harganya Rp. 125.000 belum ongkir. Japri aja ke bu Tien ya 082226322364, buruan mumpung masih banyak..... Jangan sampai gak kebagian.
Cara menampilkan nama:
1. Klik "unknown" akan muncul profil Anda tidak tersedia.
2. Klik "mengaktifkan akses ke Profil Anda"
3. Setelah diisi profilnya, syukur dgn fotonya ditempel disana.
4. Simpan baris paling bawah warna merah.
5. Selesai dech, akan tampil sekarang nama dan foto Bu Yustinhar di blogspot Bu Tien. Jadi tambah erat hub silahturahim kita.
Haloo haloo mbak Tien ,, maaf baru sempat balas say helo pokoknya selalu ada doa buat mba Tien dan keluarga juga pembaca setia ... diparingi kasarasan, karaharjan, imun iman kuat .. aamiin
DeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur swun bun....
Mugi2 tansah rahayu...
Assalamualaikum wr wb.. Slmtpgii mba Tien sayang.. Terimaksih sp 26 nya y.. Slmseroja dri sukabumi🥰🥰
ReplyDeleteWa'alaikumusalam wr wb, sahabat cerbung yang di Sukabumi.
DeleteUntuk Bapak/Ibu di Sukabumi, ini ada tips untuk menampilkan nama dan foto, agar kita saling kenal sesama blogger, penggemar cerbung karya penulis Handal kita Tien Kumalasari. Dan jangan lupa NOVEL LASTRI sudah terbit silahkan pesan ke bu Tien harganya Rp. 125.000 belum ongkir. Japri ke Bu Tien ya 0822 2632 2364, Buruan mumpung stok masih ada..... jangan sampai tidak kebagian. Pesanan saya alhamdulillah sdh dikirim.
Cara menampilkan nama:
1. Klik "unknown" akan muncul profil Anda tidak tersedia.
2. Klik "mengaktifkan akses ke Profil Anda"
3. Setelah diisi profilnya, syukur dgn fotonya ditempel disana.
4. Simpan baris paling bawah warna merah.
5. Selesai dech, akan tampil sekarang nama dan foto Bu Yustinhar di blogspot Bu Tien. Jadi tambah erat hub silahturahim kita. Tidak kenal tidak sayang, katanya.
Alhamdulillah SANG PUTRI 26 sudah tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Alhamdulillah SP 26 sdh hadir
ReplyDeleteNah siapakah yg tiba2 datang dari depan pintu dapur? Handoko kah?
Semoga Mirah berhasil mempersatukan Handoko dan Palupi
Seruu dan semakin greget ceritanya
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
Salam hangat dari Bekasi
Selalu baper bcnya...🤗😍
ReplyDeleteMeriah
ReplyDeleteTerimakasih, Bu Tien... Salam sehat dari Yogya. 😍
ReplyDeleteUntuk Bapak/Ibu di Yogya, ini ada tips untuk menampilkan nama dan foto, agar kita saling kenal sesama blogger, penggemar cerbung karya penulis Handal kita Tien Kumalasari. Dan jangan lupa NOVEL LASTRI sudah terbit silahkan pesan ke bu Tien harganya Rp. 125.000 belum ongkir.
DeleteCara menampilkan nama:
1. Klik "unknown" akan muncul profil Anda tidak tersedia.
2. Klik "mengaktifkan akses ke Profil Anda"
3. Setelah diisi profilnya, syukur dgn fotonya ditempel disana.
4. Simpan baris paling bawah warna merah.
5. Selesai dech, akan tampil sekarang nama dan foto Bu Yustinhar di blogspot Bu Tien. Jadi tambah erat hub silahturahim kita. Tidak kenal tidak sayang, katanya.
Smoga Handoko yg dtng 💖💖💖..... Waduh jd ikut deg2 an nih... Bundaaa Tien.... Aku tunggu yaaa episode berikut nya.... 😍😍😍salam sayang dr Bekasi 💖
ReplyDeleteAlhamdulillah, seneng bacanya
ReplyDeleteHandokokah atau Pri yg datang,...biarlah saya sabar nunggu eps 27..Maturnuwun Bu Tien, semoga sehat dan semangat... Sama sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteCara menampilkan nama:
Delete1. Klik "unknown" akan muncul profil Anda tidak tersedia.
2. Klik "mengaktifkan akses ke Profil Anda"
3. Setelah diisi profilnya, syukur dgn fotonya ditempel disana.
4. Simpan baris paling bawah warna merah.
5. Selesai dech, akan tampil sekarang nama dan foto Bu Yustinhar di blogspot Bu Tien. Jadi tambah erat hub silahturahim kita. Tidak kenal tidak sayang, katanya.
Eh Mirah ternyata ide2 nya berlian tp tdk lepas yg sangat berlian adalah yg Penulis. Mksh M Tie ..... Kutunggu ide2 berliannya.
ReplyDeleteSemakin membuat penasaran,BuTien...salam sehat selau..Febriani,Bekasi Timur
ReplyDeleteWah sepertinya juga akan terjadi cinta baru ini Mirah dan Pri...ha..ha..ha biar tambah asyiikkk. Salam sehat untk Bu Tien dan Keluarga.
ReplyDeleteEeeeaaaaaaa....... ada yg Deg deg seerrr..... Tks Bu Tien kuuhhhhh.... SALAM SEROJA dr sby...
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien... yg ditunggu tunggu sudah muncul... Mirah ada ada usaha dan akalnya utk menyatukan bendoronya. Smoga yg muncul benar2 Handoko.
ReplyDeleteSalam seroja selalu dari Semarang, Mbak.
Maturnuwun mb Tien , semoga usaha Mirah berhasil njih . Sehat njih mb Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah SP 26 sdh tayang.. Mtr nwn bu TienAduh Mirah.. Cerdik jg dia... Jd ingat Surti yg dulu jg mau dijodihkan dg majikannya...dia jg pinter masak cantik... Shg disayang Oleh majikannya.. Mungkinksh Mirah nanti berjodoh dg Pri
ReplyDeleteMencoba intip..siapa th tayang😊🙏
ReplyDeleteMencoba intip..siapa th tayang😊🙏
ReplyDeleteMalam ini LIBUR bu Tien capek seharian mengurusi packing dan delivery pesanan novel LASTRI pesanan para penggemar Cerbung Lastri.
DeleteTrimaksh info kakek habi🙏🙏😊. Semoga sllu sehat bunda tien syang..salam hangat dari rista di lampung😘😘🙏
DeleteWah kaget bener deh.kok .. ada seseorang yang tiba tiba muncul di dapur .... kayak saya yang pernah ngalami..kebiasaan kalau sendiri tiba tiba ada yg muncul...oh kagetnya bukan main.
ReplyDeleteSalam sehat dan terima kasih mbak Tien
Baru tau kalau ayam ungkep terus bisa digoreng pakai tepung bumbu gitu... biasanya ayam ungkep langsung goreng aja. Kalau bumbu tepung ya...ayam pakai tepung aja... ilmu baru nih... makasih ya bu... mau coba ah...
ReplyDeleteBtw tepung bumbunya yang udah jadi bisa kan?
Diberi air jeng dokter. Nggak papa tipis2.. nanti jadinya tidak keras. Empuk..
DeleteMaksudnya tepung bumbunya..
Delete🥰🥰🥰🥰
DeleteIkut ngintip..
ReplyDeleteTernyata libur kt kakek Habi..krn mbak Tien sibuk packing novel LASTRI..
Semoga novel2 yg lain menyusul...apalagi SP ini..seruu..bener tiap baca ikut baper..
Salam sehat selalu mbak Tien..
Puji Tuhan, ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip.
ReplyDeletePasti yg datang orang yg sebetulnya dirindukan tp gengsi, sampai piring ditangan mau jatuh krn kaget dan hati deg2an...
Kayanya ada titik terang Handoko baikan dg Palupi, Mirah berjodoh dg Priambodo bahkan puluhan thn y a d Bintang dan Nanda. Semoga...
Yustinhar pengin tahu kelanjutannya. Matur nuwun Berkah Dalem.
Bu Yustin..... update dong profilnya biar keluar namanya. Tidak lagi UNKNWON terus.
DeleteCara menampilkan nama:
1. Klik "unknown" akan muncul profil Anda tidak tersedia.
2. Klik "mengaktifkan akses ke Profil Anda"
3. Setelah diisi profilnya, syukur dgn fotonya ditempel disana.
4. Simpan baris paling bawah warna merah.
5. Selesai dech, akan tampil sekarang nama dan foto Bu Yustinhar di blogspot Bu Tien. Jadi tambah erat hub silahturahim kita. Tidak kenal tidak sayang, katanya.
Jadi pingin bc novel LASTRI...pasti tak kalah seru...dgn aslinya...gmn cara dapetinnya...🤔
ReplyDeleteMb Ritaeati boleh japri saya.
Delete082226322364
Monggo
Monggo sholat Subuh dulu.. Adzan sudah berkumandang.
ReplyDeleteSelamat ibadah Minggu bagi para sahabat Nasrani.
Ada sedikit penasaran yg belum terungkap: pekerjaan pak Pri itu apa..? Klo dia sedang bekerja, Nanda dengan siapa di rumahnya..?
ReplyDeleteTks mba Tien.. Salam sehat selalu.
Kang Idih Bandung
Pa pri buka toko.
DeleteOk nuhun
DeletePriambodo punya toko di rumah ada pegawainya klo tdk salah 2 org.Ada di eps saat Palupi minggat
ReplyDeleteBisa dibaca di episode 19
ReplyDeleteOk nuhun..
DeleteTiba-tiba seseorang sudah berdiri di dapur...
ReplyDeleteSemoga bukan seperti yang saya alami... "seseorang berdiri persis dibelakang saya yg saat itu sedang asik mangaduk masakan yg sedang saya masak, dan yang dibelakang saya membisikkan sesuatu yg tak jelas ditelinga saya... Padahal saat itu saya memang sedang seorang diri dirumah dan semua pintu sudah saya kunci..."
TERIMA KASIH, Bunda Tien. CerBer-nya semakin bikin penasaran... Semoga Bunda Tien sehat dan bahagia selalu ya, Bundaaaa.... ♥️������
Medeni temen
DeleteMtrswn MB Tien sdh tayang...sdh bisa dibaca utk dinikmati
ReplyDeleteSehat selalu mb Tien
Dr YulieslemanSendowo
Selamat HUT ke 39 tahun buat Ananda Widya 19 Desember 1981 - 19 Desember 2020 (kemarin)
ReplyDeleteSemoga sukses dlm rumah tangga, sisa umurnya berkah buat sesama.
Banyak yang ngucapkan selamat lho, di WAG Penggemar cerbung Bu Tien, kenapa keluar dari WAG Cerbung?? Seduluran sak lawase.
Yang masih "unkown" tolong dong dimunculin namanya, buat kita saling sapa satu dan yang lain agar dapat lebih "gayeng" pertemanan kita, lewat tienkumalasari22.blogspit.com nya Bu Tien.
ReplyDeleteUtk bikin foto nya cara nya gmna ya kakek habi?😊🙏
DeleteTinggal klik tempat foto selajutnya cari foto yang mau ditempel
DeleteSalam sehat mbak Tien. Semoga Tuhan selalu memberkati. Amin.
ReplyDeleteCara menampilkan nama:
ReplyDelete1. Klik "unknown" akan muncul profil Anda tidak tersedia.
2. Klik "mengaktifkan akses ke Profil Anda"
3. Setelah diisi profilnya, syukur dgn fotonya ditempel disana.
4. Simpan baris paling bawah warna merah.
5. Selesai dech, akzn tampil sekarang band dan foto Anda di blogspot Bu Tien.
Selamat mencoba.
Masih setia menikmati cerbung bu bu tien, sehat selalu njih bu..
ReplyDeleteIntip...intip...
ReplyDeleteBunda Tien...sehat n semangat..ku setia menanti SP selanjutnya
Slmt Ulang Tahun utk Mbak Widya,tgl 19 kemarin smoga dikaruniai deengan kesehatan, kelimpahan rejeki, kebahagiaan dan panjang usia.
ReplyDeleteAlhamdulillah sdh bisa ngisi data profile .... ini mencoba bisa keluar namanya apa nggak ..... fotonya blm bisa nampilkan
ReplyDeleteTrimakasih panduannya kakek habi
Sudah OK nama sdh keluar Arif Mojokerto, tinggal masukkan fotonya mas Arif. Tadinya saya juga foto gak keluar sekarang sdh dengan fotonya
DeleteSalam sehat tetap semangat dari medan ditunggu mbak Tien
ReplyDeleteTrm ksh Mbak Tien, episode 27 nya blm ada ya.
ReplyDelete
DeleteCara menampilkan nama:
1. Klik "unknown" akan muncul profil Anda tidak tersedia.
2. Klik "mengaktifkan akses ke Profil Anda"
3. Setelah diisi profilnya, syukur dgn fotonya ditempel disana.
4. Simpan baris paling bawah warna merah.
5. Selesai dech, akan tampil sekarang nama dan foto Bu Yustinhar di blogspot Bu Tien. Jadi tambah erat hub silahturahim kita. Tidak kenal tidak sayang, katanya.
Iya kami juga menunggu eps 27 kok blm tayang ya
ReplyDeleteMenunggu
ReplyDeleteOke kakek Habi.. Makasih informasinya🙏
ReplyDeleteTerimakasih cerita nya Bu Tien, selalu bikin penasaran...
ReplyDeleteSalam dari Bandung (Komariah Prilanawati)
Slmt mlm mba Tien sayang.. Aduuh ngintip2 terus blm muncul nih sp 27 nya.. Slmsht sll y mba dri sukabumi.. Muuaacchh🥰🥰
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien. Smg sehat selalu ya
ReplyDeleteI am waiting for you Mamih kuii.... Salam SEROJA dr sby
ReplyDeleteJam 21.00
ReplyDeletePalupi belum muncul yaaaaa
Tes...
ReplyDeleteMatur nuwun sanget Eyang Kakung Habi,cara menampilkan nama...
Hore... Sdh berhasil...
ReplyDeleteMatur nuwun ya YangKung Habi...
Tinggal belajar cara pasang foto...
ReplyDeleteMaklum....
Assalamu'alaikum wrwb...
ReplyDelete1.Mbk Tien
2.Kakek Habi
3.Jeng Iyeng Setiawati
4.Ibu Irawati
5.Bpk Dudut Bambang
6.Bpk Hadi Sujarwo
7.Bu In
8.Bpk Latif
8.Ibu Mien
10. Mbak Nanik
11.Mas Rinto Puspoaji
12.Ibu Ting Hartinah
13.Mbak Umi Hafid
14.Mbak Wiwied
15.Bpk Yowa
16.Ibu Yustinhar
17.Ibu Hartiwi
18.Bpk Wedeye
Mtnuwun sanget awit kawigatosan lan do'a penj sedoyo kangge anak kula Almh Devristya,ingkang kapundut kala Jum'at 11 Desember 2020 mgi Allah ijabah,Aamiin YRA
Waalaikumsalaam.
DeleteTerimakasih kembali jeng Nanik
Wa'alaikumusalaam wr wb
DeleteSami-sami jeng Nani
Wa'alaikumusalaam wr wb
DeleteSami-sami bu Nani
Amin.
DeleteSami-sami Jeng Nani.
Tinggal belajar cara pasang foto...
ReplyDeleteMaklum....
Aku sendiri juga blm bisa pasang foto.. kata cucuku mesti pakai komputer, gak bisa kalo pakai hp biasa. Bener gak sih?
DeleteLewat HP bisa bu Yustinhar
DeleteKlik nama penj,edit profil,klik kolom foto,pilih foto mana yg mau dijadikan profil
Hore... Sdh berhasil...
ReplyDeleteMatur nuwun ya YangKung Habi...
Diintip berkali kali sejak kemarin kok SP belum nongol ya? Mbak Tien sehat sehat aja kan? Semoga Allah memberikan kesehatan yang prima untuk mbak Tien
ReplyDeleteTes...
ReplyDeleteMatur nuwun sanget Eyang Kakung Habi,cara menampilkan nama...
Fotonya blm kelihatan bu Yustinhar
DeleteLha gitu dong...... jadi persaudaraan kita semakin mantab. Bravo bu Yustin......
DeleteSelamat malam bu Yustin dan juga sahabat-2 yang ikut mengintip blognya bu Tien, sambil ngintip kok blm ada....
Cerbung mbk Tien sangat menghibur dikala suka dan duka
ReplyDeletebetul.... betul....
DeletePinisiriiinnn
ReplyDeleteBelum nongol juga ya Palupi... banyak yg merindukan dirimu lho.
ReplyDeleteSelamat malam kakek Habi...
ReplyDeleteSy gaptek nih..udh coba berulang kali utk munculkan nama mboten saget..😣
Sy maria dr bandung..nuwun.
Tetap setia menanti handoko dan palupi...
Sdh bs muncul ibu maria
DeleteTinggal pasang photo
Masih belum tayang ya....masih kutunggu selalu kelanjutannya
ReplyDeleteJm 22.15
ReplyDeleteBlm muncul
Tunggu dan tunggu lagi
Ngintip dan nunggu. Semoga Jeng Tien sehat dan bahagia. Mungkin yang datang Mas Handoko dan Bintang jemput Palupi. Apa yang kaucari Palupi?
ReplyDelete