Saturday, August 22, 2020

BUAH HATIKU 22

 BUAH HATIKU 22

(Tien Kumalasari)



“Saya lega  kalau  ternyata.. mas Indra.. datang..” kata pak Mul dengan mata berbinar.

Pak Prastowo mengira pak Mul sedang mengigau. Karena penyakitnya jadi bicaranya nyerocos tak karuan. Ia diam, lalu menoleh ketika terdengar langkah-langkah kaki mendekat.

“Bapaaak... “ Surti setengah berlari menubruk ayahnya, dan terisak didadanya.

Pak Mul tampak mengelus kepala Surti dengan air mata berlinang.

Pak Pras mundur, dan melihat laki-laki tegap yang datang bersama Surti. Laki-laki itu mengangguk hormat.

“Saya Tikno pak.”

“Oo.. kamu yang mau melamar Surti ?”

“Benar pak,”

“Aku Prastowo, bapaknya Indra,  sudah kenal Indra kan? Pak Mul ini ikut bersamaku.”

“Oh, pak Indra saya kenal baik.”

Pak Pras mengajak Tikno menjauh, membiarkan Surti melampiaskan kerinduannya pada ayahnya.

“Surti, mana mas Indra?”

“Kok  pak Indra sih pak, masa pak Indra mengantar Surti?”

“Lho, kamu tidak datang bersama mas Indra? Bukankah kamu hamil karena mas Indra?”

Surti tercengang. Ia melepaskan pelukan bapaknya, menatap bapaknya dengan heran.

“Mengapa bapak berkata begitu? Siapa yang bilang bahwa surti hamil karena pak Indra?” tanya Surti lirih, sungkan kalau sampai pak Prastowo mendengarnya.

“Lho.. memangnya itu tidak benar ?”

“Bapak dengar dari siapa?”

“Dari mbak Lusi...”

“Aduh bapak, lagi-lagi dia... bapak kan sudah tahu kalau dia itu suka bicara yang tidak-tidak?”

“Jadi  itu tidak benar?”

“Tidak benar sama sekali bapak.. ini saya datang dengan seseorang,  saya panggil  ya..” Surti berjalan mendekati Tikno yang masih berbincang dengan pak Pras. Surti lebih dulu menyalami pak Pras.

“Bapak, terimakasih banyak sudah repot karena bapak saya.”

“Tidak apa-apa Surti, bapakmu itu kan juga keluargaku. Sudah, jangan difikirkan.  Aku senang, ini.. calon suamimu ini tampaknya baik.”

“Iya pak, mohon do’a restu ya pak..”

“Semoga kalian bahagia. Sekarang aku pulang dulu, sudah agak lama disini. Dan hibur bapakmu, karena sakitnya, bicaranya nglantur. Kasihan..”

“Oh.. iya pak..”

“Dari tadi menyebut Indra terus, mengira yang datang bersama kamu itu Indra, aku jadi bingung.”

“Ma’afkan bapak ..” Surti merangkapkan kedua tangannya kearah pak Prastowo. Ia tahu yang terjadi, tapi mendiamkannya. Malu kalau sampai pak Pras tau apa yang dimaksud bapaknya. Gara-gara mulut runcing milik Lusi, jadi bapaknya dikira linglung.

“Ya sudah Surti, mudah-mudahan dengan kedatangan kamu dan calon suamimu ini, bapakmu segera sehat kembali.”

“Terimakasih, bapak.”

Ketika pak Pras berlalu, Surti menghela nafas. Ia segera menarik tangan Tikno, diajak mendekati  bapaknya.

“Bapak, ini namana mas Tikno.”

“Saya Sutikno dari Solo, bapak.”

Pak Mul menatap Tikno tak berkedip.

“Siapa dia, Surti?”

“Mas Tikno ini, datang kemari mau melamar Surti.”

“Melamar?”

Tikno segera mendekat.

“Ma’af bapak, barangkali ini waktu yang tidak tepat karena bapak sedang sakit, tapi memang benar bahwa kedatangan saya ke Surabaya ini mau melamar Surti.

“Ooh.. melamar anakku?”

“Tapi bapak harus sehat dulu, nanti kalau bapak sudah baik, saya akan berbicara lagi sama bapak.”

“Tampaknya dia baik.” Katanya pelan sambil menatap Surti.

”Iya, bapak segera sehat ya?”

“Bapak ingin makan apa? Saya bawa serabi dari Solo. Sudah tidak panas lagi sih pak, tapi masih enak. Mau ya bapak,” kata Tikno.

Pak Mul mengangguk pelan. Tampaknya terkesan akan sikap Tikno yang baik.

Surti membuka bungkusan serabi, dan menyuapkannya sedikit demi sedikit kemulut ayahnya.

“Enak..” kata pak Mul pelan. Dan wajah yang semula pucat itu berangsur memerah.

Ketika perawat datang dan memeriksa tensinya, perawat itu mengangguk-angguk senang.

“Luar biasa, tensinya pak Mul mulai menunjuk ke angka normal. Ini sungguh bagus. Saya akan melaporkannya kepada dokter,” kata perawat itu.

“Terimakasih suster.”

Surti menatap ayahnya dan tersenyum senang.

“Segera sembuh ya pak.”

***

Siang itu juga Tikno membeli tikar dan bantal. Surti disuruhnya tidur dibawah bapaknya, karena ruang inap pak Mul memang ruang yang biasa, jadi tidak ada tempat tidur untuk penunggunya. Namun Surti merasa senang, bapaknya terawat, walau tempatnya sederhana, tapi pak Pras sudah memberikan yang terbaik untuk bapaknya. Tanpa pak Pras, entah bagaimana nasib  bapaknya.

“Surti, malam nanti kamu tidur disini, aku biar diluar saja sama penunggu yang lain,” kata Tikno yang sudah menggelar tikar dibawah ranjang pak Mul.

“Kasihan mas Tikno, apa mas Tikno mau tidur dirumah bapak saja?”

“Tidak, nanti kalau bapak membutuhkan sesuatu biar aku tahu.”

“Ma’af ya mas, ini tempat yang tidak layak untuk tamu.”

“Heeiii... siapa tamu? Aku ini calon menantu bapakmu,” kata Tikno sambil mencubit hidung Surti pelan.

Surti mengerdipkan matanya, tersenyum bahagia.

“Tuhan telah memberi aku seseorang, yang bisa menguatkan aku. Terimakasih.. ya Allah..” kata Surti sambil merangkapkan tangannya.

“Dan Allah juga memberikan aku seorang calon  isteri yang bukan hanya cantik, tapi sangat baik, terimakasih, ya Allah,” kata Tikno yang ikutan merangkapkan tangannya.

“Surti...” tiba-tiba pak Mul terbangun . Keduanya lupa, berbicara agak keras disamping pak Mul yang tertidur pulas.

“Eh, ma’af.. bapak terbangun karena Surti ngomong terlalu keras ya? Ma’af bapak.”

“Tidak, tolong beri aku minum.”

Surti berdiri, mengambil minum dan sedotan. Pak Mul meneguk minumannya dengan nikmat.

“Rasanya aku sudah semakin baik.”

“Iya bapak.. Surti senang bapak semakin sehat. Besok pagi Surti pamit untuk pulang sebentar. Rumah bapak kan lama tidak ditinggali, jadi akan Surti bersihkan terlebih dulu.”

“Itu gubug. Nak Tikno apa suka punya mertua miskin?”

“Mengapa bapak berkata begitu? Tikno menerima Surti apa adanya. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.”

“Kalau Surti bahagia, bukankah bapak juga bahagia?” sambung Surti.

“Tentu saja Surti. Hm.. bapak jadi ingat, bapak sakit gara-gara kata-kata mbak Lusi. Sungguh bapak terkejut waktu itu. Bapak pikir, kalau itu benar, mengapa mas Indra atau pak Pras tidak bicara apa-apa sama bapak.”

“Mulai sekarang bapak tidak usah mendengarkan apa yang mbak Lusi katakan.”

“Nak Tikno, bapak minta ma’af, jadi merepotkan.”

“Tidak bapak, saya senang malakukannya. Bapak harus tenang, biar segera sehat.”

“Apa nak Tikno tidak bekerja?”

“Saya bekerja disebuah  pabrik plastic pak, di bagian gudang. Tapi sa’at ini saya sedang cuti seminggu, setelah bertahun-tahun tidak pernah mengambil cuti.”

“Oh, jadi ini tidak mengganggu pekerjaan nak Tikno?”

“Tidak sama sekali bapak.”

“Itu kalian duduk ditikar, punya siapa?”

“Tadi mas Tikno beli, sambil kami makan siang diluar. Bapak mau makan lagi?”

“Tidak, tadi kan sudah makan, sudah makan  oleh-oleh kalian juga.”

“Sekarang bapak tidur lagi saja."

“Nanti nak Tikno tidur dimana? Masa berjubel dibawah situ?”

“Tidak pak, saya akan tidur diluar, biar Surti saja yang tidur disini menemani bapak.”

“Hm... semoga aku bisa segera pulang ya.. jadi menyusahkan banyak orang.”

“Bapak jangan memikirkan apa-apa, tidak ada yang susah kok. Susah itu karena bapak sakit. Jadi bapak memang harus segera sembuh. “

Pak Mul mengangguk, lalu memejamkan matanya. Setelah kedatangan Surti dengan membawa calon suami yang baik, perasaannya menjadi lebih nyaman.

***

Pag harinya kondisi pak Mul sudah membaik. Tekanan darah sudah normal, dan tidak memerlukan asupan oksigen lagi karena sudah bisa bernafas lega.

Surti dan Tikno sudah tiba dirumah sederhana milik bapaknya, yang sudah ditinggalkan selama beberapa sa’at lamanya sejak menderita sakit sebelumnya. Pak Pras menyuruhnya tinggal dirumahnya agar ada orang lain yang menjaganya.

“Ini, gubugnya bapak mas.. kotor, lama tidak ditinggali.”

“Iya, nggak apa-apa, sini aku bantu membersihkan.”

Keduanya segera sibuk menyapu dan mengepel rumah, membersihkan debu disetiap perkakas sederhana yang mereka punya.

“Capek mas?”

“Tidak, kamu itu, istirahat saja dulu, kasihan bayi didalam kandungan kamu.”

“Iya mas, pegal nih rasanya. Tapi lumayan sudah bersih,” kata Surti sambil menyelonjorkan kakinya dikursi kayu yang panjang.

“Minum dulu nih,” kata Tikno sambil mengulurkan minuman botol yang dibelinya  dijalan.

“Untunglah bapak tidak menanyakan tentang perutku ya mas, aku juga sebaiknya tidak usah mengatakan apa-apa dulu.”

“Yang penting bapak sudah tahu bahwa apa yang dikatakan Lusi itu tidak benar. So’al kehamilan tidak perlu diungkit.”

“Iya, supaya bapak tidak terganggu dengan nasib buruk aku.”

“Benar..  sebaiknya jangan sampai membuat orang tua kita susah.”

Surti mengangguk senang. Tak pernah dibayangkannya ada seseorang yang mengisi relung hatinya dengan cinta dan perhatian. Dia yang tak berdaya, tanpa derajat dan apalagi harta, tak pernah bermimpi bisa mendapatkan seorang laki-laki sebaik Tikno.

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara seseorang memanggil-manggil.

“Pak Mul... pak Mul...”

Wajah Surti langsung muram. Ia mengenal suara itu. Tikno menatap Surti, tapi keduanya tak bergerak dari tempat mereka duduk.

“Pak Mul.. “ langkah kaki itu terdengar memasuki rumah. Surti terpaksa berdiri, diikuti Tikno.

“Lho.. kok Surti ada disini? Pak Mul mana? Saya minta agar dia memberikan nomor rekening kok tidak segera diberikan,” gerutu Lusi.

“Memangnya untuk apa minta nomor rekening bapak?”

“Dulu aku minta tolong,  tapi belum sempat memberinya upah. Sa’at itu aku di Jakarta, maksudnya uangnya mau aku transfer saja ke rekening pak Mul. Mana dia?”

“Bapak dirumah sakit.”

“Sakit lagi? Lhah ini siapa?”

“Ini calon suami saya mbak..”

“Calon suami? Indra bagaimana ?”

“Apa maksud mbak?”

“Hm, Surti,  jangan kamu mengira kalau aku tidak tahu, tapi tidak apa-apa.. nanti aku akan menegur Indra. Kasihan calon suami kamu itu.”

“Apa maksud mbak Lusi?” teriak Surti.

Tikno yang sedikit banyak mengetahui permasalahannya segera maju dan menatap tajam wanita dihadapan Surti.

“Kalau anda  bicara lebih banyak lagi, maka saya akan menyeret anda keluar dari sini !” hardik Tikno keras.

“Eh, ya ampun.. galak bener ,” kata Lusi sambil melangkah keluar dan bergegas menghampiri mobilnya.

 “Tampaknya orang gedongan, bicaranya seperti orang tak berpendidikan,” gerutu Tikno.

“Untung ada mas Tikno yang membuat dia kabur. Kalau tidak,  maka pasti semakin panjang dia mengoceh yang tidak-tidak.”

***

“Bagaimana keadaan pak Mul, bapak?” tanya Indra ketika menelpon ayahnya.

“Aku dengar keadaannya semakin membaik. “

“Syukurlah, Indra ikut senang. Sekarang masih dirumah sakit?”

“Masih, saya baru mau suruhan untuk mengecek semua biayanya selama dirumah sakit, supaya pak Mul tidak kepikiran.”

“Iya bapak, betul sekali.”

“Beberapa hari yang lalu itu, ketika Surti belum datang, bicaranya Mulyadi itu seperti orang linglung. Yang menanyakan kamu lah, yang .. apa ya.. aku tidak bisa mencerna apa maunya.”

“Karena tubuhnya panas lalu mengigau, barangkali.”

“Mungkin, aku biarkan saja dia ngomong semaunya, orang lagi sakit, tapi untunglah waktu itu Surti segera datang, dan tampaknya dia senang.”

“Surti bersama mas Tikno kan pak?”

“Iya, katanya mau melamar. Sepertinya dia baik, bapak suka berbicara sama dia. Beruntung Surti mendapat suami baik dan pintar. Sementara Surti sendiri kan hanya lulusan SMP?”

“Iya bapak, mas Tikno memang baik, Indra juga suka., syukurlah Surti dapat jodoh laki-laki yang baik.”

“lha nanti kalau Surti menikah pastinya ikut suaminya dong. Seruni harus dicarikan pembantu baru.  Apalagi  nanti.. harus merawat bayi juga.”

“Iya, nanti difikirkan pak, sekarang Seruni malah sudah tidak ngidam lagi. Makan banyak dan suka masak-masak.”

“Oo.. berarti anakmu besok perempuan Ndra.”

Indra tertawa senang.

“Masa pak?”

“Coba saja tanya sama ibumu. Katanya kalau orang lagi hamil itu kelihatan cantik, terus.. rajin.. biasanya anaknya perempuan. Tapi laki-laki atau perempuan sama saja. Itu pemberian Yang Maha Kuasa, harus diterima dengan senang dan penuh rasa syukur.”

“Benar bapak. “

Dan setelah itu Indra lalu memperhatikan isterinya.

“Iya benar, isteriku cantik, rajin, suka berdandan..suka memasak.. barangkali benar, anakku bakal perempuan,” gumam Indra sambil menatap isterinya ketika sedang santai malam hari itu.

“Ada apa sih mas, kok lihat-lihat? Aku aneh, bajuku kebalik ya..” kata Seruni sambil mengamati baju, lalu mengelus pipinya.

“Ada coreng moreng dimukaku?”

Indra tertawa.

“Tidak Seruni, kamu cantik. Kata bapak, anakku besok kemungkinannya perempuan,” kata Indra sambil mengelus perut isterinya.

“Oh ya? Masa sih mas?”

“Kalau ketika hamil, seorang ibu kelihatan cantik, suka berdandan dan suka memasak, anaknya bakal perempuan.”

“Waaah... aku seneng kalau perempuan, ada  temannya, supaya kalau bapaknya nakal ada yang ngebelain.”

“Enak aja, memangnya bapaknya nakal? Nggak ya nak, ayo bilang sama ibu bahwa bapak tidak nakal.” Kata Indra sambil mencium perut isterinya.

“Mas, perutku ini sudah mulai kelihatan gendut ya?”

“Iya, habis kamu makannya banyak..” seloroh Indra.

“Bukan begitu ‘kali,  anaknya mulai tumbuh semakin besar.”

“Besok kalau di USG, aku mau lihat, wajahnya mirip siapa.”

“Mirip ibunya dong, katanya perempuan.”

“Belum tentu, itu kan kata orang tua-tua.. memangnya yang rajin Cuma perempuan? Aku juga rajin tahu.”

“Wweee... tapi kalau cantik.. kan cuma perempuan yang cantik?”

Ketika itu mereka sedang berbincang malam hari, dihalaman, disebuah kursi dibawah pohon mangga, sambil menatap bintang yang terburai dilangit biru, menatap rembulan sepotong yang mengambang diawang. Semilir angin malam menerpa rambut Seruni yang sebagian menutupi keningnya. Indra menyibakkan anak rambut itu dan mencium keningnya.

“Bagiku, laki-laki atau perempuan akan membahagiakan. Aku ingin lebih banyak anak..”

“Oh, banyak? Berapa ?”

“Bagaimana kalau lima?”

“Iih.. banyak amat..”

“Biar ramai rumah kita.. tidak sepi seperti sekarang ini. Hanya ada kamu dan aku..”

“Enam sekalian mas, perempuan tiga, laki-laki tiga..”

“Woouwww.. bagus.. aku suka.. aku suka..”

Keduanya bercanda seru sekali, terkadang saling cubit, saling rangkul.. saling ejek dan kemudian tertawa renyah bersama.

Rembulanpun tersenyum melihat kemesraan itu.

“Seperti bintang diatas sana yang tak pernah berhenti berkedip, begitu juga cinta kita..”  bisik Indra sambil mengelus kepala isterinya, yang bersandar dengan manja dibahunya.

***

Pagi itu Indra berangkat kekantor lebih pagi, karena ada meeting jam delapan tepat.  Indra memacu mobilnya cepat karena bangun agak kesiangan. Tapi ketika mobilnya mau memasuki halaman, seorang wanita berdiri ditengahnya.

“Lusi? Apa yang dikerjakannya disitu?”

“Indra, turun sebentar, aku mau bicara.”

“Minggir kamu, kalau tidak biar saja aku menabrak kamu!!”  teriak Indra sambil melongok keluar jendela.

***

Besok lagi ya

82 comments:

  1. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Wedeye, Teguh, Djuniarto, Tauchidm, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, RAHF Colection,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Ungaran..
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Buah Hatiku 22 sudah tayang gasik bingitz..
      Matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia, dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
      Aamiin Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam hangat dan salam SEROJA dari Karang Tengah Tangerang.

      Delete
    2. Ahaaahaaaahaa.. Luci kecelek ya mbak.. sok teu bingits sih
      Matur nuwun mbak....senang sekali sy disapa ... Semoga mbak Tien sekeluarga senantiasa sehat bahagia dlm lindungan Allah Yang Maha Agung
      Selamat mencari inspirasi utk memberi warna pelangi kisah drama Buah Hatiku ini buat memporak porandakan hati yg baca..... Doaku selalu mbak.... Salam sayang dr Surabaya🤗😙😗😍

      Delete
    3. Alhamdulillah....
      Yang ditunggu tunggu sdh hadir
      Matur nuwun Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.


      Delete
    4. Alhamdulillah, makasih mba ceritanya. Semoga sehat slalu. Salam hangat dari Kuningan yang slalu setia

      Delete
  2. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Wedeye, Teguh, Djuniarto, Tauchidm, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, RAHF Colection,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Ungaran..
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trimakasih Bu Tien.. Salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

      Delete
  3. Matur nuwun...Mbak tien...piawai banget Basuki tokoh jahat bisa jd cerita yg luar biasa sekarang Surti dan Tikno yg rakyat biasa menjd heboh.. Smg sehat selalu jasmani rohani ekonomi..

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah ceritanya tayang lebih awal ,matur nuwun Bu tien.mugi2 Bu thin tansah pinaringan sehat.sukses kagem Bu Tien.penggemar setia,hartiwi DS Jakarta.

    ReplyDelete
  5. Makasih Bunda yg ditunggu tunggu muncul.Semoga Bunda selalu sehat dan terus berkarya.Dari Solo salam hangat buat Bunda

    ReplyDelete
  6. Teruma kasih bu Tien.. Episode 22 tayang lebih awal... Sehat selalu ya bu dan karyamu kami tunggu....
    waduh Lusi mau bikin gara gara lagi tu...

    ReplyDelete
  7. T'kasih mba Tien..sehat selalu dan terus berkarya.
    Itu Lusi...maunya apa yah? Mulut dan hatinya ga pernah di sekolahin...kerjaannya nyakitin orang. Tapi itu bikin seru cerbung ini.

    ReplyDelete
  8. Makin semangad bacanya...balikpapan hadir bun

    ReplyDelete
  9. Sll ada pengacau spy cerbung ramai tp tetap sj kita pembaca maunya happy end... Ok mb Tien tks Buah Hatiku terbit lbh awal... Lanjut bsk lg khan? Slm seroja utk kita semua..

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah Buah Hatiku sdh datang
    Suwun mbak Tien, salam sehat sll dr Bekasi

    ReplyDelete
  11. Lanjut mb Tien.. sdh nulis comment kok hilang.. smp bsk lg ya ...smg
    Mb Lusi jera ketika Indra memarahi Lusi krn berita yg tdk benar..

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah Buah Hatiku~22 sudah hadir... maturnuwun Bu Tien, semoga tetap sehat dan semangat..
    Aamiin YRA..

    ReplyDelete
  13. Terima kasih jeng tien, cerbungnya gasik datangnya salam sehat dari jakarta

    ReplyDelete
  14. Trims bu tien. Rame nih, lusi mulai beraksi.

    ReplyDelete
  15. Terimakasih bu Tien....
    Salam sehat dari Purworejo

    ReplyDelete
  16. Lusi...lusi.. Cari gara2 aja. Makasih mba Tien. Lanjut mba

    ReplyDelete
  17. Selamat malam Mbak Tien, terima kasih sdh disapa..
    Alhamdulillah Buah Hatiku 22 sdh tayang
    Duuh Lusi lagi...
    Semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Lanjuut..
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu.
    Salam hangat dari Bekasi

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah..sudah tayang..
    Matur nuwun bu tien
    .
    Salam sehat dari malang

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah... terobati rasa kangenku.. 22 muncul dengan manisnya.. smoga tanpa kendala Surti dan Tikno akan mereguk kebahagiaan yg sejati... Lusi.. lusi.. reseh banget sih kamu...

    ReplyDelete
  20. Terima kasih sdh tayang. Lusi kok sukanya ujug2 datang.

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah.
    Next bu Tien

    Salam. Sehat buat ibu n klg.

    ReplyDelete
  22. Terimakasih sudah memunculkan episode 22. Makin menarik kisahnya. Saya suka detil suasananya. Selamat berkarya mbakyu...sehat dan sukses selalu. Salam.sehat dari Semarang...
    Iyeng Sri Setiawati di Semarang

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah. Makasih mbak Tien. Sehat selalu ya

    ReplyDelete
  24. Alhamdulillah cerbung sdh muncul,mksh mb Tien smg sehat sll

    ReplyDelete
  25. Mtnuwun mbk Tien
    Lusi bikin ceritanya tambah panjang....😁😀
    Salam sehat dan semangat dr Sragen

    ReplyDelete
  26. Tambah seru, gak sabar nunggu kelanjutannya, salam dari Surabaya

    ReplyDelete
  27. Lusi ngapain lagi, gemes euy... Terimakasih Bu Tien, salam sehat dari Yogya. 😍

    ReplyDelete
  28. Lusi nyebelin aja. Selalu csri gara2...

    ReplyDelete
  29. Wah BH 22 tampil lebih awal.. Matur suwun saget mank Tien..

    Salam hangat saking Banten..

    ReplyDelete
  30. Terima kasih Bu Tien ..,salam dari Kefiri

    ReplyDelete
  31. Terima kasih Bu Tien..,salam sehat dari Kediri

    ReplyDelete
  32. Terima kasih Bunda Tien,, happy weekend,, sehat terus ya Bunda 😍😍😍

    ReplyDelete
  33. Alhamndulillah... Terimakasih mbak Tien.

    ReplyDelete
  34. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan di sini dink kalau mau iklan... Kasian bu Tien. Udah kayak si Lusi aja

      Delete
  35. Ambarawa hadir Bu Tien..salam sehat selalu ditunggu kelanjutannya

    ReplyDelete
  36. Udah pengen getok si Lusi, eh ada iklan Judi. Di remove aja bu. Bikin kesel. Cukup Lusi aja yang bikin kesel

    ReplyDelete
  37. Monggo Jeng Tien, sampun dipun tenggo no 23 ipun.. salam seroja.

    ReplyDelete
  38. Bola bali dilongok
    Kok gak muncul muncul juga ya?
    Sudah kepengin banget lanjutannya

    ReplyDelete
  39. kok belum ada juga ya.. 23.. halo 23.. kunantikan dirimu selalu.

    ReplyDelete
  40. Hehehehe....pada ngga sabar nunggu episode 23.
    Sehat selalu Bu Tien, salam dari Bandung (Komariah Prilanawati)

    ReplyDelete
  41. Nunggu Buah Hatiku 23 kok. Blm tayang ya.. Bu Tien......

    ReplyDelete
  42. Nyuwun pangapunten...menawi..panjenengan di buru para pembaca..
    .
    Sehat sehat nggih bu tien...
    .
    😍😍😍😍🙏🙏🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  43. Selamat malam Bu Tien , semoga sekel sllu sehat2 , matur nuwun Buah Hatiku 22 , sugeng ngaso. salam.

    ReplyDelete
  44. Blm muncul juga ya No 23... smoga sehat selalu ya Jeng Tien

    ReplyDelete
  45. Pagi Bu Tien,sehat selalu tentunya.menunggu adalah menjenuhkan,buah hatiku ke 23 blm ditayang njih bu.kulo tenggo Lo bu.matur nuwun Bu.

    ReplyDelete
  46. Bu Tien, mohon maaf kecapekan. Kemarin ada urusan keluarga di Muntilan jadi beha episode_23 belum tayabg 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bersama Om Yowa Ngayojokarto, mudah-2an Nanti malam capeknya sdh hilang dan beha eps_23 bisa tayang lagi. Aamiin.

      Delete
    2. Mudah-2an upgrade laptopnya sdh beres sehingga beha eps_23 dstnya lancar. Yang paling kita do'akan semoga bu Tien selalu diberi kesehatan lahir batin. Aamiin.

      Delete
  47. Mksih Infonya Kakek Habi
    Smg mbk Tien dan Mbak Tien Lover's semua tetap semangat dan sehat....Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin...

      Sehat selalu tuk bu tien n klg.
      Terima ksih infonya kek

      Delete
    2. Sama-sama neng Nani Nur'Aini, neng Putri, sabar.... Ya.

      Delete
  48. Selamat pagi bu Tien
    Salam sehat dari Purworejo

    ReplyDelete
  49. Urutan 23 tampil Yo ,penggemar setia menunggu.hartiwi jkrt.

    ReplyDelete
  50. Kutunggu dan kutunggu lagi
    dari waktu ke waktu

    Jeng Tien sehat2 aja to.. jadi kepikiran nih.. salam seroja buat Jeng Tien dari Semarang.

    ReplyDelete
  51. Mbak tien... Smg selalu sehat jasmani rohani ekonomi agar senantiasa bisa berkarya

    ReplyDelete
  52. Semoga sll sehat Bu Tien..
    Long weekend di rmh aja nungguin episode berikut nya.. Tapi ga tayang2

    ReplyDelete
  53. Benar mba tien saya juga nunggu
    Semoga mba tien sehat selalu

    ReplyDelete
  54. Mksih mba Tien.. Ditgu y episode 23 nya.. Salamdri sukabumi

    ReplyDelete
  55. Maturnuwun 22 nipun....dipun tenggo saklajengipun...nomer 23. Salam saking Jogya

    ReplyDelete
  56. Libur panjang gak kemana mana
    Eeee BeHa 23 malah g tayang
    Semangat bu Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kasihan... .. bot-abote ngenteni kabare Surti, Tikno, Seruni lan Indra. Sabar nggih... Muga-2 laptop bu Tien sdh selesai UPGRADE-nya

      Delete
    2. Siap..kakek habi...matur nuwun infonya
      Moga cepet selesai...
      Upgrade laptop bu tien

      Delete
  57. Penasaran dg episode 23,apa ya yg akan terjadi?Ditunggu ya bu Tien

    ReplyDelete
  58. Kok belum muncul juga ya episode 23 ?

    ReplyDelete
  59. Tak kiro wis tayang,jebul durung heh hj hsrtiwi jkrt.

    ReplyDelete
  60. E durung ysyang juga to,sabar,mbok2 mengko bengi.he he sabar njih,rencang2.

    ReplyDelete
  61. Pemberitahuan.
    Mohon ma'af BEHA Eps_24 tidak dapat hadir disini karena sesuatu hal. InsyaAllah besuk bisa hadir kembali disini, ditempat ini. 🙏🙏🙏

    ReplyDelete
  62. Monggo sami sare kemawon.
    Mangga kita tidur bareng, saya temani diranjang masing-masing.

    ReplyDelete

  63. AJOQQ agen jud! poker online terpecaya dan teraman di indonesia :)
    gampang menangnya dan banyak bonusnya :)
    ayo segera bergabung bersama kami hanya di AJOQQ :)

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 42

CINTAKU JAUH Di PULAU SEBERANG  42 (Tien Kumalasari)   Arum terkejut, sekaligus tersipu. Ia melihat Listyo turun dari mobil dan menghampirin...