JANGAN BAWA CINTAKU 28
(Tien Kumalasari)
Baskoro mendekati Risma, diikuti Ika dan Dian.
“mBak, ini mbak Yanti, ini Dian putranya,” kata Baskoro memperkenalkan Ika kepada kakaknya.
Ika segera menjabat tangan Risma.
“Saya ikut berduka cita ya mbak,” kata Ika sambil tersenyum. Risma menatapnya lekat-lekat.
“Inikah wanita yang dimaksud Baskoro? Memang cantik dan tampak lembut, matanya bening teduh, pasti hatinya baik. Tapi benarkah dia tukang sayur?” kata batin Risma.
Ika merasa sungkan karena Risma menatapnya tak berkedip. Ia ingin melepaskan tangannya, tapi Risma masih mengenggamnya.
“Terimakasih banyak, mbak Yanti,” katanya sambil melepaskan genggamannya.
Risma kagum ketika Dian yang masih kanak-kanak, tanpa disuruh lalu mencium tangannya.
“Pinter, ini siapa?”
“Dian,” jawab Dian singkat.
“Anak saya mbak.”
“Oh, iya.. pintar anaknya. Silahkan duduk.”
Dian juga menyalami dan mencium tangan Broto, yang terpaku ditempat duduknya, karena tak mengira bertemu Ika disitu. Ada perasaan tak senang melihat Baskoro begitu dekat dengan Ika.
“Sejauh apa sih hubungan mereka?” kata batin Broto.
“Mas Broto kenal dengan mereka?” tanya Risma.
“Aku ? Oh.. iya.. kenal, dia dulu mengontrak dirumah orang tua angkat aku.”
Baskoro mengajak Ika duduk didalam, diatas karpet yang digelar, diantara banyak orang yang sudah hadir.
“Apakah dia seorang tukang sayur ?”
“Kok kamu tahu ?”
“Ya atau bukan ?”
“Benar. Darimana kamu tahu ?”
“Baskoro pernah mengatakannya.”
Broto mengangguk pelan. Ia termangu ketika Risma mengajaknya masuk kedalam.
“Ayuk kedalam.”
Broto mengikutinya, lalu duduk diantara tamu lainnya. Namun perasaan gundah telah membuatnya tak bisa mengikuti acara pengajian itu. Ada rasa aneh yang dipendamnya terhadap Ika, lalu ada rasa cemburu ketika melihat Ika datang bersama Baskoro. Ada apa diantara Baskoro dan Ika. Perasaan itu sebenarnya sudah ada ketika ia datang kerumah Ika dan melihat Baskoro ada disana. Sedianya sa’at itu ia ingin menyatakan isi hatinya kepada Ika, tapi ketika bertemu Risma, keinginan itu mendadak buyar. Apakah masih ada rasa cinta dihatinya terhadap Risma? Kalau ya, mengapa dia masih memikirkan Ika?
Sampai pengajian berakhir Broto sama sekali tak mengikutinya. Ia kaget ketika Ika menyapanya.
“Saya kira mas Broto sudah pulang ke Jakarta.”
“Oh.. eh.. iya, belum jadi.. karena .. karena merasa harus mengikuti acara ini.”
“Jadi terpaksa diundur ya mas?”
“Ya, mungkin satu dua hari lagi. Saya sudah mengabari ke kantor.”
“mBak Yanti mau pulang sekarang ?” tiba-tiba Baskoro mendekati mereka.
“Bagaimana kalau bareng aku saja Bas,” kata Broto.
“Jangan mas, tadi aku yang mengajaknya, sekarang harus aku juga yang mengantarkannya.”
“Mas Broto mau pulang sekarang? Sebenarnya aku masih ingin ngobrol,” kata Risma tiba-tiba.
“Tapi…”
“Tapi ya sudahlah, kelihatannya waktunya tidak tepat. Besok saja sa’at aku pulang, mau langsung ke Jakarta menemui mas Broto. Ini kan masalah penting, dan aku butuh bantuan dalam mengurus usaha. Sayang kalau aku serahkan kepada orang lain.”
“Baiklah, nanti kita bicarakan lagi,” kata Broto yang kemudian beranjak berdiri.
“Jadi mau pulang sekalian ?” tanya Baskoro.
“Ini sudah malam, dan Risma tampaknya butuh waktu untuk menenangkan diri,” kata Broto sambil menyalami Risma.
“Jangan lupa, aku akan langsung menemui kamu di Jakarta nanti,” kata Risma sebelum Broto pergi.
“Baiklah, silahkan saja,” jawab Broto.
Ika yang bingung mau bareng sama siapa, hanya berdiam diri saja. Tapi ia mengikuti Baskoro ketika Baskoro sudah menggandeng tangan Dian dan diajaknya naik ke mobilnya.
***
“Mungkin aku tidak akan lama di Amerika,” kata Baskoro tanpa ditanya.
“Kata mbak Risma masih banyak yang harus diurus?”
“Ya, mbak Risma selalu sibuk, semua ditangani sendiri, tapi dia pasti juga tidak akan lama juga nantinya.”
“Masih muda dan banyak yang harus diurusnya. Betapa capeknya.”
“Dia sudah melakukannya selama bertahun-tahun. Almarhum mas Arga mengajarinya untuk mengurus semua bisnisnya, dan mbak Risma mampu melakukannya.”
“Luar biasa. Itu bukan pekerjaan mudah.”
“Semua pekerjaan tidak ada yang mudah, kalau kita menginginkan hasil yang baik.”
“Itu benar.”
“Aku lupa.. tidak mengabari Rina tentang meninggalnya mas Arga.”
“Kok bisa lupa, kan bu Rina juga mengenalnya?”
“Kalau sama mbak Risma dia kenal, sama mas Arga tidak. Begitu menikah langsung mbak Risma dibawa ke Amerika. Baru tiga tahun mereka menikah, sempat mengandung, tapi ke guguran.”
“Sayang ya.”
“Mungkin karena terlalu capek. Tadi mbak Risma ingin supaya mas Broto membantu bisnisnya. Nggak tahu mas Broto mau apa tidak.”
“Mengapa mas Baskoro tidak segera mengabari mbak Rina, nanti dia kecewa.”
“Iya sih, sebenarnya agak segan, jangan-jangan suaminya yang menerima, males aku. Bagaimana kalau minta tolong mnbak Yanti saja?”
“Kok saya sih mas, nggak nyambung dong.”
“Lho, kan mbak Yanti tinggal bilang kalau habis ketemu mbak Risma. Aku tuh males kalau ketemu Leo.”
“Ya sudah, saya kirim pesan singkat saja ya, bahwa suaminya mbak Risma meninggal. Gitu ya mas.”
“Ya, nggak apa-apa, yang penting dikabari, kalau nggak nanti dia mencak-mencak,” kata Baskoro.
Ika sudah menuliskan pesan singkat untuk Rina. Ia juga enggan menelpon, khawatir kalau Leo yang menerima.
“Sudah mas, sudah aku kabarin,” kata Ika sambil menutup ponselnya.Tapi tidak lama kemudian, ponsel Ika berdering.
“Dari bu Rina,” katanya sambil mengangkat ponselnya lagi.
“Ya bu,”
“mBak Yanti dapat kabar dari siapa?” kata Rina dari seberang.
“Dari .. mas Baskoro..”
“Oh.. lalu dimakamkan kapan? Bukankah suaminya ada di Amerika?”
“Iya sih, dimakamkan disana juga katanya. “
“Aduh, aku harus ketemu mbak Risma ini. Tapi mbak Risma masih ada disini kan?”
“Ketemu saja bu, so’alnya besok pagi sudah berangkat ke sana.”
“Lhoh, mbak Yanti malah tahu banyak, aku tidak mendengar apa-apa,” kata Rina agak tersinggung,
Ika agak bingung bagaimana menjawabnya, sejenak dia menatap Baskoro, lalu Baskoro mengambil ponsel Ika.
“Ya, Rina.. bagaimana ?”
“Lho, ada kamu juga Bas?”
“Iya, baru saja ada pengajian di rumah, ini lagi mengantarkan mbak Yanti pulang.”
“Lhoh.. mbak Yanti malah bisa menghadiri pengajian dirumah kamu? Kok aku baru dikabarin sih Bas.”
“Ceritanya tadi aku sedang ada dirumah mbak Yanti, ketika mbak Risma mengabarkan bahwa suaminya meninggal. Jadi aku langsung pulang dan sibuk mengurus semuanya, sampai lupa mengabari kamu. Sebenarnya bukan lupa, tapi segan juga kalau aku pas menelpon lalu Leo ada. Bisa dihajar aku nanti., Takuuutt…” kata Baskoro berusaha melucu.
“Jadi dimakamkan disana ?”
“Iya. Besok jam tujuh kami sudah berangkat dari rumah, nggak tahu masih bisa menghadiri pemakamannya atau tidak, soalnya mungkin segera dimakamkan. Kasihan kalau kelamaan.”
“Baiklah, besok aku pagi-pagi akan menemui mbak Risma. Tapi ngomong-ngomong, sepertinya kamu lagi mendekati mbak Yanti ya?” tanya Rina memancing.
Baskoro tertawa keras.
“Aku ingatkan kamu Bas, mbak Yanti sudah punya calon suami.”
“Masa ?”
“Broto itu calon suaminya.”
“Bohong!”
“mBak Yanti sendiri yang bilang.”
Baskoro terdiam. Ia melirik kearah Ika, yang seakan tak peduli pada pembicaraan dengan Rina.
“Ya sudah, aku lagi nyetir nih, lagian aku nggak ingin kemalaman, kasihan mbak Yanti.”
Baskoro menutup ponselnya, sekali lagi melirik kearah Ika, ingin menanyakan kebenaran ucapan Rina barusan. Tapi diurungkannya.
“Tadi ketemu disana, kelihatannya biasa saja. Tadi pagi juga dirumah mbak Yanti juga tak ada tanda-tanda ada hubungan khusus diantara mereka. Masa mas Broto itu calonnya? Kalau calon, mengapa tadi tidak mau pulang bersama mas Broto?”
***
“Ada apa?” tanya Leo ketika Rina selesai bertelpon.
“Suami mbak Risma meninggal..”
“Oh, yang di Amerika ?”
“Ya.”
“Sakit apa dia ?”
“Sudah lama sakitnya. Jantung kelihatannya. Besok pagi-pagi sekali aku mau kesana.”
“Kesana kemana?”
“Aku harus menemui mbak Risma, sekedar mengucapkan bela sungkawa. Mas mau ikut kan?”
“Nggak. Aku kan harus ke kantor.”
“Sebelum ke kantor.”
“Nanti aku jadi tergesa-gesa. Kamu saja yang pergi, tapi jangan lama-lama.”
“Iya, lagian mereka harus segera berangkat.”
“Tadi yang menelpon kamu Ika kan?”
“Iya, memangnya kenapa?”
“Kok bisa Ika.”
“Nggak tahu bagaimana jelasnya, tapi ketika Baskoro ada dirumah mbak Yantilah kabar itu didengarnya.”
“Ngapain Baskoro ada disana?”
“Suka-suka dia dong mas, kan mbak Yanti itu lajang Baskoro juga lajang. Kok mas yang ribet.”
“Bukan ribet, cuma nanya aja dibilang ribet. Lagian katanya Ika itu sudah punya calon. Broto kan? Tadi dua-duanya ada disana.”
“Nggak tahu aku mas, biarkan saja. Dia itu kan cantik, lembut, baik, tidak aneh kalau banyak yang suka sama dia. Mudah-mudahan mbak Yanti mendapatkan jodoh terbaik yang bisa melindunginya.”
Leo tak menjawab. Kembali penyesalan memenuhi dadanya.
***
Ketika Rina datang, Risma dan Baskoro sudah bersiap mau pergi.
“Ya ampun, aku ikut berduka ya mbak. Baru semalam aku mendengar dari mbak Yanti dan Baskoro.”
“mBak Yanti itu yang katanya sahabat kamu itu kan?”
“Iya, benar. Sakit apa sebenarnya mas Arga?”
“Sudah lama dia sakit. Sudah pernah operasi jantung juga. Tapi aku juga terkejut, ketika berangkat dia baik-baik saja. Sedih nggak bisa menunggui sa’at-sa’at terakhirnya,” kata Risma sendu.
“Iya mbak, aku bisa mengerti. Siapa orangnya yang nggak sedih ditinggal pergi orang yang dicintai.”
“Tapi aku tidak lama disana Rin, setelah selesai semuanya, termasuk mengurus bisnisnya mas Arga, aku lebih baik pulang saja kemari.”
“Nanti aku kemari lagi mbak, bicara banyak. Sekarang tampaknya sudah siap mau berangkat.”
“Ya Rin, aku pergi dulu, hati-hati menjaga kandungan kamu.”
“Ya mbak, terimakasih banyak.”
Rina segera pulang karena Risma sudah siap berangkat, dan Baskoro juga masih sibuk mengurus apa-apa yang harus dibawanya, sehingga Rina tak sempat berbincang. Lalu pikirannya melayang ke arah sikap Baskoro yang tampaknya juga menyukai Ika. Kalau demikian, bagaimana dengan Broto yang kata Ika adalah calonnya?
***
Ketika sampai dirumah, suaminya juga sudah siap berangkat ke kantor. Ada Dina yang juga menunggunya dan duduk di teras rumah.
“Sudah mau berangkat mas? Nggak sarapan dulu ?”
“Nggak usah, nanti aku suruh orang membeli sarapan untuk aku.”
“Baiklah, hati-hati, jangan makan yang pedas-pedas dan berlemak banyak.”
“Iya, aku tahu. Dina juga belum sarapan.”
“Nggak apa-apa, nanti aku buat nasi goreng saja untuk aku sendiri dan Dina.”
“Jangan terlalu capek. Untuk makan siang aku beli sa’at istirahat saja.”
“Iya mas, ya sudah, berangkat saja, nanti terlambat.”
Leo berangkat setelah Rina dan Dina mencium tangannya.
“Dina, nanti makan nasi goreng saja ya?”
“Sama ayam goreng?”
“Belum ada ayam goreng, nanti siang biar bapak saja yang beli, Sekarang nasi goreng sama telur ceplok ya.”
“Baiklah, Dina bantu ibu masak nasi goreng,” kata Dina sambil melonjak-lonjak.
“Anak pintar, ibu ganti pakaian dulu ya.”
“Cepetan bu, supaya Dina pintar seperti mas Dian.”
Rina tersenyum. Ia ingat keinginannya membawa Dian ke rumah ini tapi tak berhasil.
***
Pagi itu ketika Ika masih sibuk melayani pembeli didepan rumah, tanpa diduga Broto datang. Dian yang sedianya ingin membantu ibunya lalu mengajaknya masuk kedalam dan mengajaknya duduk di teras.
“Kata ibu, om Broto sudah pulang kemarin sore,” sapa Dian ketika menghidangkan secangkir teh.
“Belum jadi, mungkin baru sore nanti, soalnya kemarin sore harus ke pengajian.”
“Om juga kenal sama yang meninggal itu?”
“Tidak, tapi om kenal sama isterinya.”
“O, yang kakaknya om Baskoro.”
“Iya benar. Apa om Baskoro sering kemari?”
“Beberapa kali om Baskoro mengantarkan ibu.”
“Dia baik bukan ?”
“Baik, seperti om Broto juga baik.”
“Kamu suka sama om Baskoro?”
“Nggak ada alasan untuk tidak suka. Kan saya bilang dia baik, seperti om Broto yang juga baik.”
Broto ingin memancing-mancing tentang hubungan Baskoro dengan Ika, tapi tampaknya Dian tidak mengerti apa-apa. Menurutnya Baskoro dan dirinya itu baik. Hanya itu, tapi sejauh apa hubungan Ika dan Baskoro, susah mengoreknya dari Dian.
“Silahkan diminum om.”
“Baiklah, terimakasih Dian.”
“Ibu masih lama, tuh, pembeli masih banyak. Waktu om Baskoro kemarin datang kemari, om Baskoro membantu ibu jualan.”
“Apa? Membantu ibu kamu jualan ?”
“Iya, ikut membungkus sayur, membungkus ikan. Pokoknya apa saja, om Baskoro membantu sampai pembeli hampir habis. Yang beli pada senang. Katanya penjual sayurnya punya pembantu ganteng,” kata Dian sambil tertawa.
Broto tersenyum, tipis dan sama sekali tidak manis. Dia merasa kalah satu langkah karena Baskoro mau membantu Ika jualan. Ia ingin turun dan ikutan membantu seperti dilakukan Baskoro, tapi sungkan, nanti dikira ikut-ikutan.
Akhirnya dia hanya duduk menunggu, sambil termangu, dan dibiarkannya Dian lari ke depan ketika melihat pembeli semakin banyak.
Sebenarnya Broto ingin mengutarakan niatnya, ingin mempersunting Ika, seperti bu Kartiman selalu mengingatkannya, tapi kehadiran Baskoro membuatnya ragu. Bagaimana kalau Ika memilih Baskoro? Baskoro lebih segalanya dibandingkan dengan dirinya. Ia pengusaha kaya, Ia lebih ganteng, ia mungkin juga lebih akrab dengan Ika dibandingkan dengan dirinya. Dan akhirnya Broto hanya mengatakan bahwa kedatangannya untuk berpamitan saja, karena sore nanti mau kembali ke Jakarta.
***
Ini hari pertama Dian masuk ke sekolahnya yang baru. Begitu pembeli sudah sepi, ia ingin kesekolah Dian untuk menanyakan keperluan apa saja yang dibutuhkannya, selain uang masuk yang digratiskan karena nilai Dian yang bagus. Ika punya sedikit tabungan, yang diprioritaskan untuk kepentingan pendidikan Dian. Ia ingin membayar semua biaya pendidikan selama setahun, supaya lebih ringan Ika memikirkannya.
Memasuki kantor guru, Ika segera mengutarakan niatnya.
“Ibu ingin membayar uang sekolah Dian selama setahun?”
“Iya pak, supaya saya merasa lebih ringan.
“Tapi belum lama ini kan uang sekolah Dian sudah dibayar selama setahun?”
Ika terkejut bukan alang kepalang.
“Siapa yang membayarnya?”
“Lhoh, itu bukan bapaknya Dian? Dia bilang bahwa dia itu bapaknya. Apa dia tidak bilang sama ibu bahwa telah membayarnya?”
Wajah Ika muram seketika. Bukannya gembira karena ia tak harus memikirkan biaya untuk Dian, tapi ia merasa bahwa Leo terlalu lancang telah melakukan semuanya. Ika marah sekali.
***
Besok lagi ya
Alhamdulillah JBC #28 sdh tayang
ReplyDeletemakasih bu tien
salam aduhaiii dr Semarang
Selamat jeng Agustina
DeleteSelamat Juara 1 Jeng Agustina
DeleteAlhamdulillah.... matur nuwun Mbak Tien, semakin membuat penasaran bgmn selanjutnya...
DeleteSemoga Mbak Tien selalubsehat dan tetap berkarya. Aamiin...
Alhamdulillah mb Agustina juara 1 selamat yah
DeleteSelamat malam......Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....
DeleteBagai sang surya menyinari dunia......Aamiin 💗💗💗
Hallooooo Guys.... gabung yukkk
👇
WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
Okey Guys....
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Pokoknya aseeeeek dech....
Di tunggu yaa jangan pake lama
Okeeeeeey.....
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Selamat ya mbak Agustina...juara 1..he. .. he...salam aduhai
DeleteSelamat buat Agustina....walau jantungnya berdebar sore tadi harap-2 cemas hasil kateterisasi...bisa konsentrasi dan memenangkan adu cepat menyapa JBC_28
DeleteAlhamdulillahm.terimq kasih bapak2 n ibu2 sedulur WAG PCTK gara2 istirahat du tempat tdr jd bs nunul no 1 nih.....
Deletesebel sm Leo ...lancang bayarin uang sekolaah Dian..bikin harga diri ika tercabik2 ....
Salam ADUHAIIIIII ...
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien atas hadirnya JBC 28.
Jaga kondisi untuk persiapan vaksinasi ke-2 besok Jumat.
Tetap sehat dan semangat pokoknya.
Salam hangat kami dari Yogya.
Malam bu Tien ....
ReplyDeleteSugeng daluuuu....mbak Tien... Mugi tansah pinaringan sehat
DeleteMksh bunda Tien,siap baca
DeleteWaduh sudah ketinggalan lagi
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 28 hadir menghibur .....terima kasih Bu Tien salam Seroja dan ADUHAI.....👍
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Semoga selalu sehat Salam ADUHAI....bunda Tien
Ketinggalan nih...
ReplyDeleteMaturnuwun bu Tien ....
ReplyDeleteAsik ngerumpi di PCTK kom JBC tayang ....
Salam hangat dan salam Aduhai kagem bu Tien yang cantik ...
Selalu sehat ya bu Tien ...
Tuhan selalu menyertai
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Tanpa sepengetahuan Bunda Tien,,, Leo & Ika ketemuan lagi di Nonongan.....
DeleteLeo :
"Ika,, kenapa jadi begini,,,
Emak2 rempong jodohin kamu sama Baskoro,,,,
Jamu yang aku kirim sdh di minum belum??
Aku kangen pingin meluk kamu,, tapi boro2 meluk,, pegang tangan saja ga bisa..... Sediiiiiiiihhhh.." 😭😭😭😭😭
Ika :
"Iya Mas Leo,,, aku juga bingung,,, 12 tahun menantimu... ee malah jadi begini ,,
Kalau jamu, sudah saya minum,, jamu dari Ibu Dewiyana,,,,
Dan aku juga kemarin mau salaman,,, tp ga tau habis minum jamu kok jadi enggan..."
Leo :
"Waduuuuuh,, itu salah minum jamu Yank,, itu jamu dari Ibu Dewiyana ,jamu anti polygami,,, gawat tenan iki....."
"Ambyaaar wes .....Ambyaaaarrr....." 😭😭😭😭😭
Ika :
" Sabar yo Mas,,,, Sabaaaaar ini ujian,,,, emak2 rempong sih sirik semuaaa,,,
Nanti coba aku tak merayu Bunda Tien,,, kita tetap berjodoh,,,, nanti aku tak minta,,, JANGAN BAWA CINTAKU .... lanjut season 2 atau cerbung baru lagi,,, misal TUKANG SAYUR NAIK HAJI....... yang penting kita masih bersama...."
Leo :
"Ya udah Yank,, ayo kita karaoke
Saja,,, mumpung berdua,,,,"
🎶🎶🎶🎶🎶🎶🎶
Leo :
"Tak pasti kemanakah
Kan ku bawa hati ini terluka
Biarpun kan ku pendam
Tiadakan ku berdendam
Cukuplah ku rasakan
Kekecewaan yang sering melanda
Rela ku hadapinya
Walau apa jua....."
Ika :
"Biarkan lah aku pergi
Biarkan ku bawa diri
Usah kau tangisi
Akan perpisahan ini
Semua karna Emak2 rempoooong....."
Leo :
"Tak tahu mengapakah
Cinta yang lama terbina terpisah
Walaupun hakikatnya
Kita saling menyayangi...."
Ika :
"Manis yang kau rasakan
Pahit yang aku terima menusuk
Hanya mampu berserah
Walau apa jua....
Biarkanlah aku pergi
Biarkan ku bawa diri
Usah kau tangisi
Akan perpisahan ini
Semua karna Emak2 rempoooong......"
Leo :
"Bukannya salahku
Bukannya silapku
Perpisahan ini
Hanya kerana mulut berbisa
Emak2 rempoooooong....."
Ika:
"Bukannya pintaku
Bukannya mahuku
Perpisahan ini
Atas angkara Emak2 rempong
Kita tak jadi bersamaaaa......."
🎶🎶🎶🎶🎶🎶
Setelah selesai menyanyi,,
Leo berusaha tegar,,, tapi gemas sekali sama Emak2 rempong.....
Pingin melabrak,,, tapi Emak2 rempongnya banyak sekali,,,,,!!!!!
Dari sabang sampai merauke...
Udah kayak kentongan ajaaah
Tiap kampung adaaaaa...
Nyaring lagi bunyinya..
Tong tong tong tong.. tong tong tong toooooong....
Tau sendiri kaaan......!!!!!
POWER OF EMAK2....
Mtmuwum mbk Tien JBC 28 sudah tayang
DeleteSmg mbk Tien selalu sehat,bisa selalu menghibur kita...
Salam Aduhai....
Leo mulai pengen bertanggung jawab atas kehidupan Dian...
Rinta gk ada pendukungnya ya....
Deletekacian deeeh.
Emak2nya semua sudah bersatu
Wwwwwkkkkkk......
DeleteRintaaaa......
Kamu lagi mendem gadung yaaaaa
Kok ngomyeng gak karuan ....
Atau kamu lagi Halu ...
Bikin ceritaleo ketemuan sama ika ....
Waaahhhh Rinta benar benar mabuk .....
Bu Tien hati hati sama si Rinta ...
Bahaya mengancam ....
Rinta....Rinta....
Iya mbak Nani kasihan dia ....
DeleteMangkane ngomyeng ...
🤣🤣🤣🤣🤣. Beginilah kalau jadi bu Tien jadi jadi an... gak jelas....
DeleteAlhamdulillah jamu tolak polygami nya udah di minum. Emang enak....? 😛
Matur nuwun Bu Tien.
DeleteAku kekelen baca komen Rinta....mau mempengaruhi sutradara mengalihkan alur cerita.....agar Leo Poligami......
Duh...aduhhhh Tinta...Rinta....
mba Rinta jd penulis saja ...atau pencipta lagu ....cocok kayaknya
DeleteAlhamdulillah JBC 28 sampun tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun Bunda Tien.
Salam Aduhai.
Trik"s Bun.
ReplyDeleteSyukurlah sudah muncul ke 28...salam sehat bunda Tien... selamat malam..
ReplyDeleteSalam Aduhai ..
Trim's Bund.
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien sudah tayang..semakin ngangeni n penasaran.
ReplyDeleteMugi bu Tien sehat...
Salam moedjiati pramono tangsrl
Alhamdulillah jbc28 sdh tayang ,terimakasih bunda Tien ,moga sehat dan dimudahkan segala urusannya ,salam hangat ,Werdi Kaboel ,JKT
ReplyDeleteSelamat malam mbk Tien. Trm kasih JBC 28 sdh tayang. Tetap semangat....
ReplyDeleteAssalamu'alaikum malam.JBC 28 hadir..sehat2 semua..selamat baca
ReplyDeleteSelamat tayang JBC-28 Bu Tien.
ReplyDeleteAlhamdulillah serie 28 sudah hadir tumben Ika langsung marah ya kalau yang bayar Leo kalau Broto?
ReplyDeleteSehat terus ya bu Tien..aamiin
wahhh rebutan bayar sekolah...mau juga dongg hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 28 sdh tayang. Sispa yang akan dipilih Ika? Baskoro atau Broto? Semoga pilihan Ika yang terbaik untuk masa depan.Ikaharus mau menerima kalau Keo mau bertanggung jawb untuk masa depan Dian karena darah dagingnya..Ika tidak perlu gengsi..Selamat malam bu Tien semoga sehat dan tetap aktif berkarys. Aamiin9
ReplyDeleteWouw... semakin seru aja ceritNya. Broto cemburu sama Baskoro.. Leo lancang membayar sekolah Dian yg menyebabkan Ika marah... wah seru sekali.
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya Mbak Tien. Terima kasih JBC 28 sudah menghibur kami semua pembaca setia Mbak Tien. Smoga Mbak Tien selalu sehat ya. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.
Waaaahhhh ....
ReplyDeleteIka marah ....
Leo dianggapnya lancang ....
Asiiikķ.....
Ika pinter ..gak mau menerima kebaikan leo ....
Hallooo Rinta......
Kalo sudah gitu terus gimana hayooo...
Rintaaaaa.....
Rintaaaaa.....
Rinta Anastasia ......
Itu di belakang,, kalau di depan Leo,,, ika ga bakalan sanggup bicara,, dada berdebar2,,
DeletePreeetttt.....
DeleteGak laaaa yaaaooo....
Rinta mokong .....
iki jiaann... musuh bebuyutannya Rinta tenan... hahahaha....
DeleteWwwwwkkkk....
DeleteRinta kuwi lho mbak Ira ....
Dadi cewek kok nggemeske ...
Mentolo tak apakno ....
Ngono lho mbak .....
Mlm mb Tien trmksh jbc 28 sdh tayang., Mas Broto galau ika atau risma? Smg terbaik yg jd jodoh ika.. semua tgt mb Tien.. drpd mereka-reka yg tdk nyata.. ditunggu besok lg ya mb.. slm seroja utk kita semua🤗
ReplyDeleteLho mbak Ika koq marah gegara uang sekolah Dian dibayar bapaknya. Kan memang anak harus dinafkahi, kalo dilarang-larang malah mbak Ika jadi salah....
ReplyDeleteMantap.... cerita makin menarik,
Terimakasih ceritanya Bu Tien, salam aduhai dari Bandung. Semoga senantiasa sehat2 Bu...😘😘😘
Alhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 tansah rahayu....
Mbak Tien, Salam sehat dari kota kretek, Kudus.
ReplyDeleteAlhamdulillah mtrswn Bu Tien
ReplyDeleteTerima kasih ya bu... ceritanya selalu aduhai. Gak usah dengerin Rinta binti Rinto, kan udah minum jamu tolak polygami, jadi Blas...Leo gigit jari gak bisa nikahin rina dan madu (rasa racun) ika
ReplyDeleteSiiipppp... Jeng dokter
DeleteTerima kasih bu Tien JBC 28 ...makin seru saja..semoga bu Tien selalu sehat dan semangat....salam aduhai
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC Eps 28 sudah hadir, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Aku suka sikap Ika.
ReplyDeleteTapi Ika tidak suka Ibu,, krn jodoh2in Ika dengan baskoro,,
DeleteDaripada sama Leo yg sok sok an bertanggung jawab., kasih aja perhatian sama yg memang sah menjadi istri nya yg sedang hamil, kembali mengejar cinta nya Ika, ga perduli sama perasaan istri nya huhh..
DeleteAlhamdulillah JBC 28 Sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Salam Aduhai dari Bekasi
Mbak Risma, mbak Ika tukang sayur.
ReplyDeleteTukang sayur kan. JUGA. MANUSIA......
ADUHAI....
Matur nuwun mbak tien-ku jbc28 sudah tayang menghibur.
ReplyDeleteKalau episode 28 baru akan konflik, bisa panjaaanggg ceritanya . Belum juga ada yang mengarah ke pernyataan yang spesifik untuk suatu tujuan berrumah tangga.
Leo boleh saja menanggung biaya hidup anaknya, bahkan merupakan kewajiban. Jadi Ika tidak perlu terlalu menolak bantuan Leo .
Broto itu bagaimana, pilih salah satu mantan apa mbak'e tukang sayur.
Yaaa...grundal grundel, senyum sendiri, ngothak athik lelakone sang primadona ternyata asyik juga. Akhirnya nasib ditentukan oleh mbak penulis cerita.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari dari sragentina selalu Aduhaiiii, ADUHAIIII.
Matur nuwun bunfa Tien..JBC 28 telah hadir.
ReplyDeleteDalam sehad selalu dan tetep ADUHAI njih bun 🙏🙏
ReplyDeleteKebakaran ,,, kebakaran,,,, kebakaraaaaaaan....ketek
Emak2 rempong titir semua,,, kentongan saling bersahutan,,, tong tong tong toooonnnggg....
Tong tong tong toooonngggg
Kebakaran,,, kebakaraaaaannnnn!!!!!!
Eee Bapak2 pensiunan,,, bukannya mbantu,,, malah pada cekikikan,,,, haduuuuh pegel pipiku,,,,
Katanya POWER OF EMAK2,,,
Ada kebakaran kalang kabut ,,,,
Kaaciaaaaaan.... Diieecchh...
Kapokmu kapan Rinta ....
DeleteTeiak teriak kebakaran gak ada sing nolong .....
Bapak bapak pensiunan lagi liat bola yaaaa ....
Kasian deh luuuuu
Gak ada pendukung buat poligami ...
Da daaaaa Rinta .....
Suk yen ketemu tak ciweelll tenan pipimu
Makasih mba Tien . Semakin aduhai. Salam sehat selalu mba
ReplyDeleteSemakin seru...sehat sll Bu Tin.. salam aduhai dr Yogyakarta
ReplyDeleteAlhamdulillah jbc 28 sdh mengudara ..... langsung sikat habis
ReplyDeleteTerima kasih bu tien atas hidangan malamnya
Semoga bu tien sehat2 n bahagia selalu
Selamat beristirahat tuk semua pencinta cerbungnya bu tien, semoga sehat2 semuanya
Assalamu'alaikum
Alhamdulillah JBC 28 dah tayang ,terima kasih Bunda.
ReplyDeleteMet menjalankan shaum Romadhon semoga selalu sehat dan tetap semangat
Trimakasih mbak Tien jbc28
ReplyDeleteMenanti kelanjutannya aja..
Jangan komen panjang2 ndak diarani mendem gadung..🤦♀️
Padahal puisine hoax😀
Salam sehat dan aduhai mbak Tien 🙏
Terimakasih mBak Tien JBC yang ke dua puluh delapan sudah tayang
ReplyDeleteSehat sehat selalu doaku
Wuah sudah sosialisasi aja maennya namanya juga tersanjung, ngikut alunan iramanya, eh kena perangkap, sementara sang bujang lapuk masih diharapkan kepiawaian nya di samping mau dijadikan ban serep, dan rupanya bener berharap mau; menggarap aset si janda kaya... lumayan kan mengelola aset, nggak usah jauh-jauh biar deket sama emak yang semakin menua, tapi soal pedekate sama bakul blanjan ini lemot, kurang selonong boy ..
Eit gengsi donk jangan ada campur tangan urusan intern bakul blanjan, mencak mencak ngapain ngurusin orang, sok pahlawan, induknya nggak terima, siap siap mau patok, gimana nanti cara mematok..
yah.. besok lagi.. yaa.. ha ha ha
Selamat pagi semuanya.
ReplyDeleteSalam sehat.....
Salam aduhai ....
Semoga semua merasa aduhai...
Dan mbak Tien yang menyusun ceritera cantik ini juga aduhai ...
Semua aduhai ....
Pokoknya semua aduhai....
Termasuk mbak Rinta ......aduhai
yang terus mengharap Ika kembali ke Leo ....tapi diam² pingin karaoke an dengan Leo .....
Waduh .......akhirnya aduhai ....
Broto kebakaran jenggot...
ReplyDeleteKalah satu langkah ama Baskoro.
Ayo Baskoro cepat selesaikan urusan yg di luar negri.
Cpatlah kembali ke Ind. untuk melamar Ika.
Ika juga nyaman bersamamu.
Bahagiakan dia..
Karna kamu harus menghadapi dua saingan yaitu Leo dan Broto si bujang lapuk.
Bagaimanapun Leo gak bisa melupakan Ika.
Harusnya Ika nggak Perlu marah kalau Leo mau membayari skolahnya Dian.
Dah sharusnya Leo bertanggung jawab atas hidup Dian.
Ika jangan egois....
Itu merupakan kesalahan kalian berdua.
Tapi Dian bukanlah merupakan sebuah kesalahan.
Dia bagai malaikat kecil di hidup Ika.
Moga Ika mendapatkan jodoh terbaik yg bisa melindungi dia juga anaknya.
Moga bunda Tien sll dianugrahi kesehatan...
Salam aduhaii dari Bojonegoro.
Jeng Wiwik memang ADUHAI
DeleteTrimakasih bunda Tien....
DeleteAlhamdulillah JBC 28 sdh tayang
ReplyDeleteTerima kasih bu Tin
Salam ADUHAI dari Sidoarjo
Terimakadih JBC 28 sdh terhit .. Waaach 3 hati laki-laki yg berkecamuk ... Mbak Tien, biarkan Ika sm Baskoro berjodoh ya, meski jalan hidup berliku, dan hrs membuka masalalu .. salam sehay bahagia ..
ReplyDeleteSaya tanya dulu.ya, Ika mau yang mana.
DeleteADUHAI deh
Terima kasih JBC 28 telah tayang, matur kesuwun mbak Tien sayang, sehat sehat selalu ya, salam aduhaai dari Cibubur
ReplyDeleteSalam ADUHAI juga jeng Sis
DeleteMatur nuwun....Mbak tien.. Sehat kuat semangat selalu menghibur penggemar.
ReplyDeleteAlhamdulillah, matursuwun mbak Tien sdh bisa baca JBC28
ReplyDeleteSALAM HANGAT DAN SEHAT SLL YA MBAK Tien... salam a d u h a i 😍
Jeng Umi.. sehat dan ADUHAI yuuk
DeleteKl manurut pendapat pribadi saya, bu sayur takut, kl uang sekolah dian dibayari leo, leo bisa merasa punya hak memiliki dian.
DeleteItulah mengapa bu sayur marah besar. Bisa dipahami. Yg saya takuti adalah rina memaksakan kehendak untuk merasa memiliki dian. Ini yg jadi rumit, disinilah piawai nya mbak tien mengelola situasi.
Anyway, terima kasih mbak tien. Semoga mbak Tien sehat² selalu, bahagia bersama keluarga.
Alhamdulilah.JBC 28 telah hadir. Mksh Tien.Salam sehat dan.semangat
ReplyDeleteSehat dan ADUHAI mas Roch Hidayat
DeleteMbak ika kenapa marah biays sekolah dibayarin ayahnya... ayahnya pengen menebus dosanya
ReplyDeleteMbak Rinta bagus juga nya komen nya ika ketemuan leo sambil karokean asyiiiikkk bagus tuh lagunya
Makasih bunda tien salam sehat
Slnt pgii mba Tien.. Mkshy cerbungnya .. Sangatmenikmati alurcerbungnya.. Sangataduhai.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi y mbak🙏🙏🥰🥰
ReplyDeleteSeroja dan ADUHAI jeng Farida
DeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, Sehat wal'afiat semua ya
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien JBC 28 nya,,,senang ya jika punya cucu yg sdh pandai Peduli dg lingkumgan,,Dian mau membuat minuman n mengajak ngobrol tamu nya ,,membantu ibunya,,sebuah pembelajaran buat ibu muda sll melibatkan anak untuk mengambil keputusan,,,kereeeen banget
Jazaakillahu khairan ,, selamat menjalankan ibadah shaum 🙂🙏
Matur nuwuun
DeleteSalam ADUHAI ya
Ha.ha..ha..ha..h
ReplyDeleteAu jadi ngikutkae Habi.kemekelen..
Haloo Rinta dikau ada bakat menulis nih.
Asah terus ya.
Berguru sama suhunya (bu Tin)...pasti Siiip deh
Met pagi salam aduhai
Kenapa ya Broto kok jadi galau,krn ketemu Risma atau krn Baskoro?
ReplyDeleteYuk kita tunggu kelanjutan critanya...salam hangat dan aduhai utk ibu Tien, maturnuwun 🙏
Bingung jeng Idayati
DeleteADUHAI saja ya
Alhamdulillah...tayang JBC 28
ReplyDelete..utk bbrpa episode terlewatkan krn error' tdk bisa buka blogspot
Smoga Ika dg Baskoro mnjdi pasangan yg bahagia dan Risma dg Broto kembali membina hubungan kembali yg terputus Krn perjodohan
Meluu seneng,..
Salam sehat selalu mb Tien
Salam aduhaiii
ADUHAI jeng Yulie
DeleteSemakin penasaran dg alur cerita yg mengulik ulik perasaan...
ReplyDeleteSemangat mbak Tien....
Yuk semangat
DeleteADUHAI untuk jeng Anie
Matur suwun bunda Tien JBC 28 sdh hadir, tambah seru ceritanya juga coment2 dari penggandrung PCTK,bikin senyum2 sendiri bacanya
ReplyDeleteSalam sehat selalu dari bumi arema Malang Bunda juga
Tetap Aduhai....
Salam sejuk kota Malang jeng Lina. ADUHAI juga
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSemakin seru, saya tunggu kelanjutannya.trima kasih Bu tien
ReplyDeleteBib..bib...bib..bib....ika marah ..marah sama leo ...aduhai ...makin gemez ceritanya ....bib ....bib ...bib....trims bundo sayang ...bikin makin ngg sabar nunggu 29 ....bib ...bib ...bib ....
ReplyDeleteSeruu... seruuu juga ya klo alur cerita jeng rinta kejadian.. misalnya rina pas lahiran takdirnya dipanggil yg maha kuasa..
ReplyDeleteTapi hanya Bunda Tien yg tau ya bun...
jeng rinta sabar dulu yaa.. ha ha..
Terimakasih Bunda Tien JBC 28 sdh hadir ..
Salam aduhaaii dan semoga sehat & bahagia selalu
Cucok tenan,, endingnya Leo sama Ika,,, bolo tenan iki,,, berapa nomer rek nya Ibu,,,
DeleteCucok tenan,, endingnya Leo sama Ika,,, bolo tenan iki,,, berapa nomer rek nya Ibu,,,
DeleteTumben jeng Rinta coment nya cuma seuprit...
DeleteBiasanya paannjaaaannng spt ular naga ha ha..
Klo baca coment jeng Rinta sy terhibur..
bs senyum" sendiri..
Refly Bunda Tien.. pernah bilang coment nya lebih seru dari cerbungnya..
Beneran yaa jeng Rinta.. nomer rek sy kirim.. hehe..
This comment has been removed by the author.
DeleteOrang baik jangan dibunuh, disadarkan kl berbuat salah.
DeleteTerimakasih Bunda Tien, JBC 28 sdh hadir...tambah seru euuyyyy
ReplyDeletesalam aduhaaiiiii
Kok belum nongol ya JBC 29 ?
ReplyDeleteNunggu episode Ika marah sama Leo. Blaiiikk....kapokmu kapan Leo..
ReplyDeleteSangat pantas Ika marah uang sekolah Dian telah dibayar oleh Leo, karena merasa harga dirinya dilecehkan. Walaupun itu sebagai rasa tanggung jawab Leo, tetapi tidak semudah seperti itu.
ReplyDelete12 tahun Ika membesarkan Dian sendirian dalam keterpurukan dan kesepian serta kehancuran hatinya.
Tiba tiba sekarang mendadak seakan akan Leo, ingin bertanggung jawab.
Kemana dirinya selama 12 tahun itu....?
Tak u.... u..... lha yauw.....enak aja..!
Ika beda dengan Rinta ....lho....
walau tukang sayur, tapi tetap memiliki harga diri.
Salam sehat .....
Salam aduhai mbak Tien dan segenap warga PCTK .......!!
Kebaikkan seseorang blm tentu diterima oleh orang lain, krn beberapa alasan, mungkin merasa dilecehkan, mungkin lainnya.. Makin seru saja.. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDelete