Tuesday, April 13, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 27

 

JANGAN BAWA CINTAKU  27

(Tien Kumalasari)                                                      

 

“Mereka berdua?” tanya Leo.           

“Kok bisa datang berdua?” Leo  mengangkat pundaknya.

Lalu dilihatnya Ika sudah keluar. Rupanya dia sudah mandi dan berganti baju yang lebih bersih.

“Bu Rina, bagaimana keadaannya sekarang? Sudah lebih baik kan?” tanya Ika sambil duduk didepan tamu-tamunya.

“Sudah mbak Yanti.. hanya kadang-kadang saja merasa mual. Ini tadi mas Leo mengajak ke rumah ibu, karena sudah janji sama Dina.”

“Ooh, iya, Dian juga sudah bilang. Mereka itu kompak sekali.”

“Mana sekarang dia ?” tanya Leo.

“Paling sudah lari kedalam, bicara tentang cerita di buku bacaan mereka,” kata Rina.

“Iya bu, benar, lagi ngobrol tentang sebuah dongeng yang baru dibaca tampaknya.”

Tapi tiba-tiba Dian keluar sambil membawa nampan berisi tiga cangkir teh hangat, Dina mengikuti dibelakangnya.

“Wah, Dian pintar ya,” puji Rina.

“Biar aku.. biar aku yang naruh di meja..” kata Dina tak mau kalah.

“Baiklah, hati-hati, jangan sampai tumpah,” Dian memperingatkan.

“Aku sudah hati-hati. Ini untuk bapak, ini untuk ibu, ini untuk bu Yanti,” kata Dina kemayu sambil meletakkan cangkir-cangkir itu.

“Tidak nak, bu Yanti tidak usah, ini untuk Dina saja,” kata Ika.

“Dina sudah, mas Dian meletakkannya didalam,” kata Dina sambil lari kedalam, diikuti Dian.

Ketiganya tersenyum.

“Kalau Dina sering bersama Dian, pasti dia bisa lebih banyak belajar. Coba lihat mas, tanpa disuruh, Dian sudah bisa menyuguhkan teh hangat untuk tamunya,” puji Rina.

“Iya benar, kalau begitu setiap ada waktu, biar mereka bermain bersama,” kata Leo. Ada yang menghentak dadanya, ketika menyadari Dian tumbuh besar dan pintar, tanpa campur tangannya.

“Dina kan masih kecil, sedangkan Dian jauh lebih besar. Nanti kalau tiba sa’atnya pasti dia akan mengerti dan bisa melakukannya,” kata Ika.

“Tapi kalau tidak ada yang dicontohnya, pasti juga akan berbeda. mBak Yanti mendidik Dian dengan sangat bagus. Dia bukan hanya pintar di sekolah, tapi juga bisa melakukan hal-hal baik lainnya.”

“Tidak, semua orang tua pasti juga melakukannya,” kata Ika merendah.

“mBak Yanti ini beda. Dia wanita yang luar biasa,” puji Rina tak henti-hentinya.

Sementara Leo tak banyak bicara. Ia lebih berusaha menahan gejolak penyesalan yang terus menghantuinya.

“Sebentar lagi mereka masuk sekolah kan?”

“Iya benar.”

“Nah, bagaimana kalau Dian tinggal dirumah aku saja, jadi Dina bisa belajar bersama,” kata Rina mengejutkan Ika.

“Apa? Tinggal disana ?”

“Maksudku… biar mereka…..”

“Tidak…” Ika memotong ucapan Rina yang belum selesai. Ucapan itu sangat membuatnya takut. Awalnya biar belajar bersama, lalu apa…

“Maaf mbak Yanti, bukan harus terus tinggal disana. Misalnya kalau libur dia bisa pulang.”

“Sekolah Dian kan didekat sini, kalau dirumah bu Rina kan jauh. Susah payah saya pindah kesini agar Dian dekat dengan sekolahnya,” kata Ika.

“Iya, aku tahu, tapi kan mas Leo setiap pagi mengantar Dina kesekolah, jadi bisa sekalian diantar,” Rina masih mencoba merayu.

“Tidak, saya minta maaf. Kalau Dina butuh bantuan, biar Dina datang kemari. Kalau Dian tidak ada, saya sama siapa?”

“Baiklah mbak Yanti, saya mengerti. Maaf, saya hanya bermaksud baik, lupa bahwa mbak Yanti akan sendirian.”

Ketika mereka pulang, Ika masih termangu dikursi teras.

“Ya Tuhan, jangan biarkan mereka membawa cintaku,” bisiknya pelan.

***

Risma sangat terkejut melihat Broto datang bersama Baskoro. Tak mengira setelah sekian tahun tidak ketemu.

“Mas Broto?”

“Ikut berduka cita atas meninggalnya suami kamu Ris,” kata Broto.

“Terimakasih mas. Dia sudah lama sakit. Pernah operasi jantung juga. Tapi aku sama sekali tidak mengira dia akan pergi ketika aku sedang mengurus usahanya yang ada disini. Ketika aku berangkat, dia baik-baik saja,” kata Risma sendu.

“Tak seorangpun tahu, kapan kita akan dipanggil olehNya. Kamu harus kuat dan tabah.”

“Terimakasih mas. Apa kabar kamu?”

“Beginilah, aku masih bekerja di Jakarta.”

“Itu kabar terakhir yang aku dengar. Anakmu sudah berapa?”

Broto tersenyum pahit.

“Aku belum laku.”

“Masa mas?”

“Sejak kita berpisah, aku belum memikirkan untuk menikah. Biar saja menjadi perjaka tua.”

“Jangan begitu mas, seorang laki-laki butuh wanita yang bisa merawat dan mengurusnya. Keburu tua..”

“Biarkan dulu. Kalau sudah tiba saatnya pasti jodohku akan datang.”

“Bagaimana kamu bisa ketemu Baskoro ?”

“Lagi sama-sama main dirumah seseorang. Barangkali Tuhan mengatur semuanya, supaya aku bisa ketemu kamu. Sayangnya dalam suasana sedih.”

“Yah, mau bagaimana lagi.”

“Siapa yang mengurus jenazahnya disana?”

“Ada kerabat yang mengurusnya. Kalau ternyata memerlukan waktu lama untuk pulang, mungkin akan dimakamkan disana saja. Baskoro sedang berkomunikasi dengan mereka.”

“Kalau terlalu lama ya lebih baik begitu Ris. Kasihan.”

“Iya, kamu benar. Tapi aku baru bisa pulang kesana besok. Semoga masih bisa menghadiri pemakamannya.”

“Aku ikut prihatin. Semoga semuanya lancar.”

“Aamiin, terimakasih atas perhatiannya.”

“Apakah nanti kamu akan menetap disana setelah ini?”

“Mungkin tidak mas, aku disana karena merawat suami aku, lebih baik aku mengurus usaha yang disini. Kalau Baskoro, entahlah, bagaimana maunya dia, semuanya belum terpikirkan sekarang.”

“Iya benar. Fokus dulu pada pemakaman suami kamu.”

***

“Mengapa om Broto dan om Baskoro pulang terburu-buru?” tanya Dian.

“Ada kerabat om Baskoro yang meninggal, kalau tidak salah kakak iparnya.”

“Apa ibu akan melayat ?”

“Entahlah. Meninggalnya di Amerika.”

“Wah, jauh banget.”

“Iya. Mereka pengusaha besar. Punya usaha disini, punya usaha disana.”

“Pasti mereka itu orang kaya ya bu.”

“Ya, pastinya banyak duitnya. Tapi ukuran kaya miskin itu tidak ada dihadapan Allah. Semua umatnya sama. Yang paling mulia bukan kaya harta, tapi kaya jiwanya.”

“Jiwanya kaya itu bagaimana bu?”

“Kalau seseorang berjiwa kaya, ia bisa melakukan banyak hal yang mulia. Berbaik hati kepada sesama, berbagi kepada sesama, saling mengasihi.”

“Kalau miskin bagaimana?”

“Jiwa yang miskin, dunianya terasa sempit. Hatinya beku. Tidak pernah memperhatikan orang lain, tidak suka berbagi, dan banyak hal baik yang tidak bisa dilakukan. Karena itu jangan terpana kepada harta yang melimpah, tapi kagumilah jiwa yang bersih, jiwa yang kaya akan kebaikan.”

“Kalau orang kaya harta, tapi jiwanya juga kaya?”

“Itu perilaku yang mulia. Tidak bangga karena hartanya, tapi bersyukur karena dikaruniai harta dan jiwa yang kaya.”

“Aku mau jadi dua-duanya. Memiliki jiwa yang kaya dan harta yang banyak, supaya ibu tidak usah jualan sayur.”

“Aamiin. Asalkan harta itu dipergunakan untuk kebaikan, untuk membantu orang kekurangan, berbagi kepada sesama. Dan satu yang harus kamu pegang, jangan sombong dan bangga seandainya kamu dikaruniai harta yang berlimpah.”

“Iya bu. Aku harus bersyukur kan bu?”

“Kita harus mensyukuri semua yang diberikan Allah kepada kita nak. Apapun itu.”

Dian mengangguk-angguk.

“Ibu mau mengambil seragam kamu yang pastinya sudah jadi, karena minggu depan kamu sudah masuk sekolah.”

“Aku ikut ya bu.”

“Baiklah, sekalian dicoba, barangkali ada yang kurang pas.”

*Sekarang ya bu.”

“Ya, sekarang saja.”

***

“Dian, bagaimana kalau hari ini ibu tidak memasak? Sekali-sekali beli lauk diluar ya?” kata Ika ketika dalam perjalanan pulang.

“Iya bu, enak barangkali sekali-sekali ibu istirahat, tidak usah memasak.”

“Boleh..”

“Kalau Minggu ya bu, jadi setelah jualan, ibu istirahat saja.”

“Baiklah, sekarang pengin beli apa?”

“Terserah ibu saja.”

“Bagaimana kalau sate ayam?”

“Iya bu, sudah lama Dian tidak makan sate ayam.”

Lalu Ika mengendarai sepeda motornya ke arah Nonongan, dan berhenti didepan sebuah warung sate yang kebetulan belum begitu ramai.

Ketika sedang memesan sate, tiba-tiba sebuah teriakan terdengar.

“Mas Diaaan..”

Dian dan Ika terkejut, ternyata Leo dan anak isterinya sedang makan didalam warung itu. Ika ingin menghindar tapi Dina terlanjur melihatnya, lalu berlari mendekat kearah mereka.

“Mas Dian, ayo kita makan..” kata Dina sambil menarik tangan Dian.

“mBak Yanti, ayo masuk, kita makan bersama didalam,” kata Rina yang sudah menyusul Dina mendekati Ika.

“Terimakasih bu Rina, ini.. saya sudah memesan untuk dibawa pulang.”

“Tidak apa-apa sudah memesan, kan bisa dimakan nanti sore.”

Ika ingin menolak, tapi Dina sudah menarik Dian masuk ke dalam.

“Tuh, Dina senang sekali ketemu kakaknya.”

Ika melangkah dengan berat hati. Sesungguhnya sering ketemu Leo membuatnya sangat tidak nyaman. Berbagai perasaan bisa mengaduk-aduk hatinya.

“Tapi baiklah, aku harus belajar meredam semua perasaan yang membuat aku gundah,” kata batin Ika sambil mengikuti Rina masuk ke dalam, karena Rina dengan nekat menggandeng tangannya. Leo hanya tersenyum tipis lalu menatap kedua anak yang duduk berdekatan dengan wajah berseri. Dina tak henti-hentinya mengoceh, sementara Dian hanya tersenyum dan mengangguk-angguk. Leo tampak menikmati keakraban kedua darah dagingnya itu.

“Ayo mbak Yanti, mau minum apa, oh ya, sate lontong ya makannya?”

“Ya, terserah bu Rina saja.”

“Dian juga sate lontong kan ?”

“Ya bu Rina.”

Ika merasa bahwa dunia begitu sempitnya. Bersembunyi atau menghindar kemanapun, ada saja saat untuk bertemu. Sayangnya mereka bukan berjodoh, dan Ika dengan besar hati mengikhlaskan kebahagiaannya bersama Leo yang sirna tergilas masa.

***

Tapi ketika sampai di rumah, Ika terkejut  melihat Baskoro sudah duduk diteras.

“Ada om Baskoro bu,” teriak Dian.

“Iya, tuh.”

“Dari mana mbak Yanti ?”

“Dari mengambil baju seragam Dian, lalu mampir makan. Mas Baskoro sudah lama ?”

“Baru saja, saya hampir pulang kalau mbak Yanti tidak segera datang.”

“Bukankah mas Baskoro sedang menunggu kepulangan jenazah suaminya mbak Risma?”

“Ternyata pertimbangan keluarga adalah terlalu lama kalau dibawa kemari. Beberapa prosedur yang harus dilalui sangat memakan waktu. Kasihan mas Arga. Jadi sore ini juga akan dimakamkan disana.”

“Oh.. Tapi benar sekali, Sebaiknya dimakamkan secepatnya. Saya ikut berduka ya mas.”

“Terimakasih mbak. Besok saya dan mbak Risma baru mau berangkat kesana, karena tidak bisa hari ini.”

“Ya sudah mas, hati-hati dijalan ya, dan sampaikan rasa duka cita saya untuk mbak Risma. Saya belum mengenalnya tapi pernah melihatnya.”

“Iya benar, di toko roti kan.”

“Iya, di toko roti.”

“Minumnya om,” kata Dian yang sudah membawa secangkir teh lalu diletakkannya di meja.

“Om mau cepat-cepat pulang sebenarnya, karena ini tadi juga cuma mampir, saat sedang ada urusan keluar.”

“Tidak apa-apa mas, diminum dulu.”

“Dian mau ikut om?” tanya Baskoro sambil meneguk teh hangatnya.

“Kemana om ?”

“Ke Amerika, naik pesawat..”

“Wah, naik pesawat, pasti menyenangkan,” kata Dian sambil tersenyum.

“Lain kali Dian akan om ajak jalan-jalan keluar negri.”

“Terimakasih om.”

“Dian kan sebentar lagi sudah mau masuk sekolah.”

“Iya, saya tahu. Tapi maaf, saya harus pergi sekarang,” kata Baskoro sambil berdiri.

“Iya, kan banyak persiapan untuk pergi besok. Selamat jalan ya mas.”

“Suatu hari saya akan kembali, membantu mbak Yanti berjualan lagi.”

Ika tersenyum lucu.

Dan dalam melangkah ke mobilnya, tiba-tiba Baskoro ingat akan igauan Leo ketika di rumah sakit. Kata perawat, Leo selalu menyebut nama Ika dalam mengigau. Apakah Ika yang dimaksud adalah Yanti? Dalam hati Baskoro berjanji akan mengorek semuanya dari Rina, pada suatu hari nanti.

***

“Kamu kemana saja sih Bas, kok ilang-ilangan begitu, aku bingung, tahu,” keluh Risma kesal.

“Aku kan mbak suruh ngurusin orang-orang yang akan mengadakan pengajian dirumah, gimana sih?”

“Lama banget, mereka kan hanya orang-orang didekat sini saja.”

“Iya, itu.. pesen makanan buat mereka, jauh kan, jadi agak lama.”

“Ya sudah, semuanya beres kan ?”

“Beres, besok kita tinggal berangkat, dan aku tak usah banyak-banyak membawa barang, karena akan kembali secepatnya.”

“Ya tidak bisa cepat-cepat dong Bas, aku sekalian mau ngurusin usahanya mas Arga, pokoknya aku serahin saja sama kepercayaan mas Arga, aku akan memantaunya dari sini.”

“Iya, aku setuju.”

“Atau kamu mau, aku tinggal saja kamu disana, supaya kamu saja  yang ngurusin.”

“Eh, nggak dong mbak, aku ikut mbak Risma saja disini.”

“Kok? Kemarin-kemarin kamu bilang mau kembali ke sana.”

“Sekarang udah beda lagi, lebih suka kembali kemari.”

“Ada yang menarik ?”

“Do’akan saja.”

“Gadis ?”

“Janda.”

“Kamu tertarik pada seorang janda?”

“Memangnya kenapa? Aku sendiri juga duda kan?”

“Iya sih. Pasti dia sangat istimewa.”

“Lebih dari isimewa.”

“Lebih baik dari Rina?”

“Kurang lebih sama, dia lebih lembut. Rina sedikit galak.”

“Siapa sih dia? Apa aku mengenalnya?”

“Belum, tapi mbak pernah melihatnya.”

“Oh ya? Dimana ?”

“Disebuah toko roti.”

“Toko roti… oh, dia yang katanya sahabatnya Rina ?”

“Ya, betul mbak. Cantik kan ?”

“Siapa sebenarnya dia?”

“Seorang tukang sayur.”

“Apa? Tukang sayur? Nggak salah nih? Kamu tertarik pada seorang tukang sayur?” kata Risma dengan mata terbelalak.

“Memangnya kenapa mbak? Tukang sayur.. atau tukang apapun juga, tapi dia wanita yang sangat sempurna. Begitu melihat dia, aku langsung bisa melupakan Rina.”

“Ah, entahlah Bas, kepalaku bertambah pusing memikirkan kamu. Ya sudah, lain kali aku ingin mengenalnya lebih dekat. Sekarang ayo bantu aku mengurus semuanya, juga suruh orang untuk menata tempat yang akan dipergunakan untuk pengajian nanti.”

“Ya sudah mbak, semua sudah ada yang mengurus, mbak tenang saja.”

“Baiklah, soalnya besok kita harus berangkat dan saat itu semuanya harus sudah selesai.”

***

Sore itu Ika sangat terkejut, karena Baskoro yang katanya harus kembali esok harinya, tapi sore itu  muncul lagi dirumahnya.

“Ada apa mas? Nggak jadi pergi?”

“Jadi mbak, tapi sore ini ada pengajian dirumah. Ikut yuk.”

“Saya? Ikut mas Baskoro?”

“Iya, nggak apa-apa kan mbak, sekalian kenalan sama kakak aku, dan mengucapkan bela sungkawa juga."

“Oh, baiklah,” kata Ika sambil menatap kearah Dian.

“Dian ikut saja, nggak apa-apa. Ya Dian.”

Meskipun ragu, Ika tak bisa menolaknya. Keinginan mengucapkan ikut bela sungkawa itu tak bisa dihindarinya.

“Baiklah mas, tapi nggak sampai malam kan?”

“Begitu selesai pengajian, saya antarkan mbak pulang.”

Bersama Dian, Ika mengikuti Baskoro kerumahnya. Ketika sudah sampai disana, dilihatnya sudah ada beberapa orang yang duduk diatas karpet yang digelar. Diluar rumah juga  banyak kursi berjajar. Beberapa orang duduk disana, dan Ika menatap seseorang sedang berbincang dengan seorang wanita. Seseorang itu adalah Broto, dan seorang wanita itu adalah Risma, yang pernah dilihatnya  disebuah toko roti bersama Baskoro.

“Om Brotoo!” teriak Dian.

Broto menoleh, lalu duduknya bergeser sedikit dari Risma. Ada rasa sungkan ketika Ika melihatnya sedang ber akrab ria bersama wanita lain. Apa sih yang dirasakannya?

***

Besok lagi ya



 

 



 



 

 

 

 

122 comments:

  1. Replies
    1. *JANGAN BAWA CINTAKU 27*

      by : Tien Kumalasari.

      _“Iya, om Broto, dan om Baskoro. Maaf, biar saya bawa ke belakang sekalian,” kata Dian sambil membawa cangkir-cangkir itu._

      Selamat malam Bu Tien...cuapek banget ya ... benah-2 "uparampe" boyongan apotek balung tuwa...cedaka mono tak rewangi........

      Terimakasih akhirnya yang ditunggu datang juga JBC_27.....

      Selamat buat Bu admin

      Delete
    2. Salam ADUHAIIIIII ...

      Terima kasih mbak Tien.
      JBC 27 sudah hadir untuk kita semua setelah libur 2 hari.
      IKA selalu gawang² di mata je Mbakyu.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    3. Selamat malam......Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....
      Bagai sang surya menyinari dunia......Aamiin 💗💗💗


      Hallooooo Guys.... gabung yukkk
      👇
      WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari

      0821 1667 7789 (admin)

      Jangan di tambahin angka lagi,, nanti ga nyambung..... baper dech
      Okey Guys....

      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Pokoknya aseeeeek dech....
      Di tunggu yaa jangan pake lama
      Okeeeeeey.....

      Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Delete
    4. Alhamdulillah... matur nuwun Mbak Tien, baca sambil senyum sendiri tp berakhir dg penasaran pingin tahu lanjutannya....

      Delete
    5. Lho kok malah sy juara 1
      Tadi 2' tak lihat blm ada yg koment,pdhl sdh tak woro2

      Delete
  2. Terima kasih Mbak Tien, JBC 27 sudah hadir. Salam sehat ADUHAI selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah JBC~27 sudah tayang lebih awal.. maturnuwun bu Tien..🙏

    ReplyDelete
  4. Mksh bunda Tien
    Sehat selalu bunda

    ADUHAI...

    ReplyDelete
  5. Matur suwun bunda...
    Semoga selalu sehat, salam Aduhaiii
    Dari bumi arema Malang

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah ...
    terimakasih mbk Tien...JBC 27 sdh tayang. Sehat selalu mbk Tien

    ReplyDelete
  7. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Broto & Baskoro itu ibarat ayam jago... Gemagus,,,
      Uuuh gayane pollll.......
      Kalau lihat Ika... Langsung berkokok sak udele dewe,,,,
      Di tambah pendukunge Emak-emak rempong... oyak-oyak,,, ooo tambah menggaya......
      Nek istilah Semarang.... MENGGEDEL.....


      Broto :
      "Ku ku ruu yuuuukkkk..... ku ku ruyuuukkk"
      ( Mba Ika,, Mba Ikaaaaaa.....)

      Ika :
      " Tok tok petok, Tok tok petoookkkk"
      ( Prei mas,, preiiiiiii,,,
      Gayamu sok alim,, jebule mantane Mba Risma,,, )


      Apalagi Baskoro,, sok akrab,,, maen slonong ae bungkus2 sayuran,,,,

      Halah wes wess angel angeeel


      Baskoro :
      "Ku ku ruyuukk, ku ku ruyuuuuukkkk"
      ( Mba, tak bantu yaa,, bantu yaaa)

      Ika :
      "Tok tok petok,, Tok tok petooooookk"
      ( Ra butuh Mas,, ra butuuuuuh,,,
      Ojo mekso lho)


      Eh dah di tolak halus Broto & Baskoro masih nekat juga,,, dasar sok bagus..... Nek istilah Malang.... KEMENYEK.


      Broto :
      "Ku ku ru yuuuuuukk ,, ku ku ruyuuuuk"
      (Mba Ika cantik deh,,, )

      Ika :
      "Tok tok petoook ,, Tok tok.... petok.."
      ( Ga usah ngrayu Mas,,,
      Sorry,, sorryyyy
      Ga percoyo....aku karo polahmu....)


      Eeee Baskoro ga mau kalah...


      Baskoro :
      Ku ku ruuuyuuuuuk.. Ku ku ruyuuuukkk
      (Mba Ika baik deh, kayak Ibu saya)

      Ika :
      "Tok tok petoook, Tok tok ....petoooook.."
      (Halah nggombal,,, ambune prengus,, preeeeeeet,,,
      Rupamu.... ra butuh mas,,
      Preek..... preeeek,,,,
      Kono golek liyane,,,,)


      Dengan rasa jengkel Ika masuk ke dalam rumah,,, tak habis pikir,,,
      Kok jadi begini.....


      Ika :
      "Tok tok petok, tok tok petok...
      Petooook petooookk
      Petooookkk
      Pee....ttooooooo...ooooookkk".
      (Baskoro,, ada apa denganmu,,,,
      Emak-emak rempongkah yang telah merasukimu,,,,,

      Rina yang kau puja-puja,,,,,
      Eeeeeee aku yang jadi pelarian,,,,
      Ogah lah youuuuu......

      Janda semakin di depan,,,
      Bukan tempat pelarian atau persinggahan.....
      Emang hatiku pos ronda.. haaaaah

      Kalau kamu pingin nyaman...
      Sono datang ke kodim atau koramil...
      Jangan ke aku,,,,,
      Di hatiku hanya ada Mas Leo...!!!)


      Pas Ika di dalam rumah...
      Eee dari depan masih saja,,ada yang berkokok,,, dasar ayam jago ga tau diri....

      Ga pernah sekolah kalee yaaaa....


      "ku ku ruyuuuuukk,,, Ku ku ruuuuyyyuuuuuukk"
      (Pagi Mba,,, permisiiiiiii....)

      Ika :
      "Tok tok petok .... Tok tok petooookkkkkk"
      (Wes mas,,, weeeess ....
      Embuh lah,,, ra urus,,,
      Edaaaan kabeh.....)

      Ika,,, mulai sewot,,,,
      Sambil cemberut.....

      Eee.... ga tau nya,,
      Bapak2 pensiunan mau beli onde2....
      Halaaah...
      Pantesan suaranya kecil.....
      Dasar ganjen.....


      Delete
    2. Trimakasih Ibu Tien ku yg aduhai....😍

      Delete
    3. @ mbak Rinta... Puanjaaaang banget komennya..

      Bu tien, maksih yaa sehat selalu tuk ibu dan klg
      Bgitupun dgn para penggemar ibu tien dimanapun berada..

      Love yu all

      Selamat menjalankan ibadah puasa..

      Delete
    4. Rintaaaaa.....
      Kabeh kok padhakke pitik ...
      Petok petok ...
      Kukuruyuuukkkk....
      Wwwwwkkkkkkkkk .....
      Rinta lagi stres yaaaa ....
      Mergo leo ora bisa nyedhaki ika .......
      Ahaaaaa .....
      Kasihan banget kamu rintaaa....
      Ngomyeng ora karuan ....
      Percayalah .....
      Gak bakalan ada poligami ....
      Rinta..sudah sana ...
      Kamu ikut mas Rinto aja berlayar sambil liat ikan lumba lumba yang sedang bermain di laut ....
      Dadaaaa rinta anastasia ....
      Gak pareng rewel ya yen ndherek mas Rinto....

      Delete
    5. Mtnuwun mbk Tien...
      2hari gak baca cerbungnya,rasane suwiiiii mbk
      Alhamdulillah sdh tayang JBC 27nya

      Broto binguuung...
      ADUHAI mbk

      Delete
    6. Apa kataku keajaiban akhirnya datang juga...
      Baskoro mo ajak Di
      an halan" luar Negri...tentu dg Ika...
      Leo patah hati...
      Rinta patah hati ditinggal Broto...
      Gathukkan ajalah....
      Rinta didobel ma Leo....

      Delete
    7. Rinta....disini banyak lho Bapak2 pesiunan,mau satu?😂😂

      Delete
    8. Sugeng daluuu mbak Tien...... Matur nuwun sdh disapa....Semoga panjenengan senantiasa sehat bugar mbak terutama selama menunaikan ibadah shaum...
      Hmmmmm.... tnyt yg "Teklek kecemplung kalèn" timbang golek aluwung balèn iku Broto loh... bukan Ika... dan klu Ika sdh move on dr Leo trus menjatuhkan diri dipelukan Baskoro.... Duuh pasti Rinta kuciwa tingkat dewa

      Delete
    9. Jeng Dewi.. mas Rinto lucu yaa

      Salam ADUHAI

      Delete
    10. Alhamdulillah.........
      Matur nuwun Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap..

      Delete
  8. Alhamdulillah JBC 27 hadir.trims bun Tien ,sehat selalu

    ReplyDelete
  9. Sugeng dalu bu Tien ....
    Maturnuwun JBC ingkang kawula antu" sampun tayang ....
    Salam Aduhai saking kitha malang ....

    ReplyDelete
  10. Matur nuwun Bunda Tien JBC 27 sampun tayang
    Salam ADUHAI saking Klaten.
    Mugi-mugi tansah pinaringan kesehatan.

    ReplyDelete
  11. Alhamdulilah JBC 27 sudah hadir...matur nuwun Ibu Tien...mugi tansah sehat.pasti makin seru..
    Salam moedjiati pramono tangsel

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak moedjiati...
      UNKNOWN...ubah profilmu,biar bisa muncul Nama dan foto
      Caranya : klik tulisan Unknown,klik EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto, lalu klik SIMPAN...

      Delete
  12. Alhamdulillah,kangen jbc,tetima kasih bu Tien,sehat selalu doaku

    ReplyDelete
  13. Alhmdulillah jbc 27 dah tayang...mksh bu tien...sehat selalu njih

    ReplyDelete
  14. asyiikk di tengah mati lampu ada titik terang hubungan cinta segiempat Ika

    ReplyDelete
  15. Alhamdulillah akhirnya tanyang deh.... maturnuwun mbak tien salam sehat

    ReplyDelete
  16. Replies
    1. Mas Broto bimbang dan ragu
      Percayalah kepadaku di belain sampai tua
      InShaaAllah kl udah ada jln ga usah ragu
      Jlnnya udah mulus,lupakan Ika brgkli yg pas mlh Baskoro

      Yg pntg jgn jd Ayam sptnya angan2 Rinta
      Pelangi akan muncul stlh hujan

      Yuuk kita tunggu bunda Tien yg akan meng aduk2 pikirannya Rinta buat berkhayal
      ADUHAI ADUHAII ADUHSIII

      Delete
  17. Alhamdulillah sdh tayang lagi, sehat njih bunda Tien🙏

    ReplyDelete
  18. Ploooooooong, hisa baca kelanjutan JBC seri 27 beeerrrrrr xx tengok blum ada, Mbak Tien menikmati akhir Syakban dan awal puasa niih .. hehehee .. Salam dan doa sehat sejahtera, bahagia

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah, yang ditunggu akhirnya datang juga. Matur nuwun Bu Tien, sampun saget paring hiburan sinambi mirengaken tadarus Al-Qur'an.

    Wah Mas Broto dan mas Baskoro sampun badhe kepanggih jodho.
    😛😛

    ReplyDelete
  20. Terimakasih atas tayangan cerbungnya bu Tien.
    Semoga ibu selalu sehat dan msh ttp bisa berkarya

    Ceritanya sangat inspiratif.

    ReplyDelete
  21. Terimakasih mb Tien jbc 27telah hadir, sudah selesai pindahannya mb Tien? Tiwas kemarin saya nunggu, istirahat mb.sugeng buka puasa hari 1. Aduhai

    ReplyDelete
  22. matur nuwun bu Tien...yg ditunggu sudah tayang, memang bener2 aduhaii...
    Semoga selalu sehat, salam aduhaii dari Yogya

    ReplyDelete
  23. Matur nuwun mbak tien-ku jbc27nya, sudah tayang.
    Mungkin tinggal pemantapan saja untuk pasangan Ika - Baskoro, Risma - Broto. Kalau sesederhana itu tentunya sudah hampir selesai. Apa tidak ada konflik dulu biar lebih ramai...
    Yang saya senangi selalu ada sisipan tentang moral, tata Krama, etika... yang mungkin sangat jarang dilakukan oleh penulis jaman now. Saya ingat Bu dokter Dewiyana juga terkesan dengan hal tersebut. Tentu banyak pembaca lain sependapat dengan saya. Salut untuk mbak Tien yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai budaya ketimuran.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu Aduhaiiii, ADUHAIIII.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pak Latief, pasti dibikin konflik dulu lah, perhatikan di paragraf terakhir, ternyata ada rasa cemburu Ika melihat Broto berbicara akrab dengan Risma.
      Broto pun menggeser duduknya begitu melihat Ika datang.
      Tapi Baskoro sudah mabok kepayang, ternyata hanya Ika yang mampu membuat dia bisa melupakan Rina.
      Broto penasaran
      Risma penasaran kenapa adiknya jatuh cinta pada tukang sayur.
      Baskoro penasaran kenapa dalam igauannya Leo menyebut nyebut nama Ika, bukan Rina.

      Seruuu ....mbak Tien akan menyelesaikan konflik dengan apik dengan cara yang tak di sangka sangka .....percayalah episode masih panjang.
      Perjalanan yang ditempuh Ika masih terjal.
      Belum lagi Rina dan Leo akan terus membujuk agar Dian tinggal dirumahnya.
      Begitu Rina tau Baskoro klepek² dengan Ika, selain rasa senang, dia semakin kuat untuk mengjak Dian tinggal dirumahnya.
      Tinggal lah Ika dalam simalakama, ikut Baskoro kehilangan Dian. Bisa² akhirnya lebih baik ikut Broto. Ika tidak akan kehilangan cintaku Dian. Dan dia bisa lepas dari lingkaran Leo, Rina dan Risma.

      Kita tunggu kelanjutan nya

      Salam sehat......

      Salam aduhai......

      Selamat menempati tempat baru mbak Tien .........

      Delete
    2. Mas Hadi pinter deh..

      Salam ADUHAI

      Delete
    3. Mas Latief.. oke deh.. salam ADUHAI ya

      Delete
    4. Aduhaiiii mbak tien-ku,
      Aduhaiiii pak Hadi, saya pengin ada konflik seperti di cerbung Lastri atau Kembang Titipan dulu itu. Kalau 'hanya datar datar saja' rasanya kurang mantab.
      Begitu kan pak Hadi ...
      Salam Aduhaiiii.

      Delete
  24. Terimakasih Bu Tien, selamat beristirahat. Salam kasih. ❤

    ReplyDelete
  25. Salam Aduhai
    Makin Aduhai Bu Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. UNKNOWN...ubah profilmu,biar bisa muncul Nama dan foto
      Caranya : klik tulisan Unknown,klik EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto, lalu klik SIMPAN...

      Delete
  26. Alhamdulillah JBC 27 sudah hadir...
    Broto udahlah gak usah berharap Ika lagi mending CLBK aja sama Risma biar Ika bahagia bersama Baskoro adil kan...
    ..

    Salam Seroja dan ADUHAI Bu Tien....

    ReplyDelete
  27. Ternyata jeng Rinta pandai bahasa ayam...langka hlo...bu Tien salam aduhai sehat terus ya bu jangan capek-capek

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah sdh nyimak JBC27, matursuwun mbak Tien
    Salam hangat dan sehat sll dr Bekasi... salam A D U H A I

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah..JBC episide 27 memang aduhai. Baskoro tidak jadi tinggal di Amerika karena Ika, Broto mulai dekat dengan Risma tapi sungkan karena ada Ika...ada apa dengan Ika koq begitu mempesona? Terima kasih bu Tien yang sudah mulai mengerucutkan perjodohan ehm.. Semoga tidak ada yang disakiti dan tersakiti...aamiin. Semoga ibu sehat selalu..semangat bu untuk berkarya menghasilkan cerita yang bisa mengharu biru.

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah JBC Eps 27 sudah hadir, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah sudah terbit JBC 27
    suwun mb Tien.. Salam Aduhai

    ReplyDelete
  32. Matur nuwun... Mbak tien... Smg sehat selalu jasmani rohani ekonomi, kunanti JBC berikutnya

    ReplyDelete
  33. Mbak Ika, mas Baskoro semoga berjodoh
    Aku ikut senang mengikuti alur ceritanya
    A D U H A I ,ADUHAI,
    Alangkah senang hatiku, hatikuuuu

    ReplyDelete
  34. Telat terus. ....kapan ya bisa jd juara....hik hik hik

    ReplyDelete
  35. Telat terus. ....kapan ya bisa jd juara....hik hik hik

    ReplyDelete
  36. Broto jadi salah tingkah melihat Ika datang di pengajian... gak ngira ya kalau Ika mau datang. Baskoro, ayo pepet terus Ika, dapatkan cintanya. Biar janda tapi baik dan santun. Pokoknya baik pol deh.
    Ada 3 pasangan yg serasi nih calonnya. Rina - Leo, Rism - Broto dan Ika - Baskoro... siiipppplah.
    Matur nuwun Mbak Tien, mugi Mbak Tien tansah pinaringan sehat wal afiat. Salam ADUHAI selalu.

    ReplyDelete
  37. Trimakasih mbak Tien jbc27nya..

    Waduh2an jdnya di episode ini..
    Naga2nya spt prediksi kemarin..
    Tp monggo..bagaimana dalangnya..kami penggemar menunggu yg terbaik..terbahagia..jgn saling menyakiti apalagi merugikan..

    Salam sehat..seroja dan aduhai mbak Tien..🙏

    ReplyDelete
  38. Terima kasih Mbak Tien ... akhirnya JBC 27 yg ditunggu sdh tayang ... Smg sehat n sukses sll Mbak Tien ... Selamat menjalankan ibadah puasa bagi muslimin - muslimat .

    ReplyDelete
  39. Syukurlah Bunda Tien sehat selalu ..
    Sampai kangen sama Dian dan Dina...kaya lama gak bersua ...
    Tadi dah intip" belum juga muncul..pek ketiduran...kalah lg..kalah lagi...gak gpp...wes bisa ketemu anak dua itu...

    Selamat malam Bunda Tien..salam sehat ..salam kejora

    ReplyDelete
  40. JBC 27..Salam Aduhai...... Meskipun suasana duka sedang dihadapi oleh mbak Risma tapi tetap melayani tamu tamu yang mengucapkan Rasa Belasungkawa... termasuk mas Broto yang ternyata pernah sangat dekat dengan mbak Risma. Maaf ..... semoga bisa berlangsung CLBK (cinta Lama Bersemi Kembali) kedepannya. Dan ....*www.mengharap.com*..Ika bisa pasangan atau bersama Baskoro.
    Halo..... aku bukan penulisnya.... maaf. Dan semoga Leo tidak berharap mendekati Ika lagi dan Rina tidak tersakiti terus (meskipun berusaha ikhlas menerima sikap suaminya).
    Tapi Yang paling penting..... mbak Tien Sehat dan bahagia... terima kasih.

    ReplyDelete
  41. Alhamdulillah
    Terimakasih bunda Tien cerbungnya
    Semoga selalu sehat aamiin
    Selamat menjalankan puasa bunda
    Salam aduhai...bunda dari Purworejo

    ReplyDelete
  42. Mlm mb Tien smg sll seroja.. smg rasa lelahnya pindahan jd lilah ya mb Tien... Aamiin YRA🙏 Klu boleh usul mb Tien bgmn klu ada sequel sekilas masa lalu baik antara mas Broto-Risma maupun Baskoro-Rina sblm mereka akhirnya disatukan pd perjodohan dimasa depan tanpa dibebani masa lalu yg sebaiknya dilupakan? Bukankah hidup utk masa depan dg asumsi Leo-Rina alhamdulilah sdh berdamai dg keakraban yg terjalin antara Dian-Dina. Biarlah jbc sbg ungkapan yg hrs terjd krn Baskoro sbg nahkhoda berhak atas diri Ika yg sdh halal (bgtu khan harapan kita semua pctk? ) Slm seroja sll🤗

    ReplyDelete
  43. Makasii ibu Tien..
    Salam aduhai👋

    ReplyDelete
  44. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  45. Alhamdulillah. Bunda Tien, TERIMA KASIH ya sudah menayangkan JBC 27-nya - padahal Bunda baru pindahan kantor dan pasti-nya capek yaaaa... Kami ikut mendoakan semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat ya, Bundaaa...

    Kalo berjodoh itu memang biasa-nya tanpa disadari mengalir seperti Ika yang merasa nyaman aja berada didekat Baskoro, baik saat dibantu berjualan, diajak pulang bareng, dan sekarang mendadak diajak ke rumah Risma pun, Ika hayu ajah. Tidak seperti Ika sering merasa sungkan menerima bantuan dari Broto.
    Crossed Fingers, vote for: Ika - Baskoro : Risma - Broto. 😉

    ReplyDelete
  46. Alhamdulillah JBC 27 sdh tayang...trm kasih bu Tien
    Aduh Rina dan Leo kenapa selalu memaksa Ika dengan senjatanya Dina dan Dian...mbok.biarkan Ika dan Dian hidup tenag bahagia berdua... Ika sdh berbaik....hati tp Rina dan Leo gak punya perasaan....
    Broto jangan lupakan mbak ika dan Dian walaupun ketemu dengan cinta lamanya...
    Baskoro kalo memang serius segera bahagiakan dan lindungi mbak Ika dan Dian..
    Sehat selalu nggihnbu Tien ...


    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah yg ditunggu akhirnya muncul juga.Makasih Bunda.
    Met malam dan met istirahat buat Bunda.
    Sehatdan bahagia selalu bersama keluarga tercinta

    ReplyDelete
  48. Makasih mba Tien . Sehat selalu mba. Sabar nunggu lanjutannya.

    ReplyDelete
  49. Alhamdulillah JBC sudah hadir lagi. Terimakasih Bu Tien. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  50. Alhamdulilah. Walau berseri membaca JBC 27 ini. Semalam setelah tadarus bo selesai baca tertidur dilanjut pagi ini. Ika Mbak Ika cepat2lah mendapat mendapatkan tambatan hati mn yg gentle untuk mengungkapkan rasa M Broto atau M Baskoro. Aku sabar menanti kisah selanjutnya. Mtrnwn M Tien

    ReplyDelete
  51. Broto kayaknya tertarik dgn Ika, lhs Baskoro kan juga pdkt dgn Ika... Trs tunggu saja lanjutan ceritanya
    Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin...

    ReplyDelete
  52. Slmt pgi mba Tien.. Mkshcerbungnya.. Slmseroja, dan aduhai dri skbmi.. Muaacchh😍😍😘😘

    ReplyDelete
  53. SALAM ADUHAI ..

    Terima kasih lanjutan cerbungnya.

    Makin penasaran nih.

    ReplyDelete
  54. Baskoro benar" jatuh hati sama Ika....
    Yg dulunya gak sabar ingin sgra kembali ke Amerika malah berubah pikiran ingin berlama lama di Indonesia.
    Ika mantepin hati pada Baskoro aja ya...
    Tapi hati orang tiada yg tahu, mengapa tiap Ketemu leo kok ada perasaan yg mengaduk aduk hatinya...
    Perasaan apa ini....
    Abaikan aja Prasaan itu Ika...
    Karena Baskoro benar" jatuh cinta nih sama kamu...
    Pagi siang sorr datang di rumahmu
    Udah jalani aja lama" kamu kan cinta ama dia.
    Kata orang Jawa witing trisno jalaran soko ngglibed oh.. jalaran soko kulino.
    Kadang kasihan juga ma Leo...
    Rina dah mati"an
    mendekatkan Dian dg Leo sampai ingin ngajak Dian tinggal di rmhnya.
    Demi untuk nyenangkan hati Leo.
    Tentu aja Ika ndak bolh dong....
    Jangan bawa cintaku.
    Bagaimana dg Broto...
    Ah ama bujang lapuk banyak giringan, buang" waktu aja....
    Seprtinya
    dah mengerucut nggih bunda...
    Kan Dian mau diajak jln"luar negri sama Baskoro tentu dg ibunya....
    Apa masih dimunculkan tokoh baru untuk memicu konflik....
    Hanya b. Tien yg tahu..
    Kita banya ber andai" aja...
    Kalau masih ada tokoh baru kayaknya si Rinta nih cocok....
    He he....
    Moga bunda Tien sll dianugrahi kesehatan..
    Salam aduhaii dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo Rinta kasihkan Leo aja... biar dimakan...he he he...

      Delete
  55. Selamat berpuasa b Tien...makin sehat dan memberi manfaat dg karya tulisan penj di bulan suci ini nggih

    ReplyDelete
  56. Rina baik banget,tapi kok jadi memaksakan kehendaknya tanpa memikirkan bgmn Ika
    Selalu menunggu kelanjutan critanya,salam hangat utk ibu Tien dan klrg,semoga sukses sll

    ReplyDelete
  57. Alhamdulillah,,matur nuwun hu Tien JBC,27 sdh hadir,,,Bnyk makna kehidupan yg bagus harus dipetik ,,rendah hati dl

    Buat pembaca bnyk menerka,,IKA jadian dg siapa Broto atau Baskoro,,,🙆❤️, jazaakillahu khairan

    ReplyDelete
  58. Terimakasih Bunda Tien.. JBC 27 sdh hadir..
    Pembaca tambah penasaran..
    Bgmn mb Ika mempertahankan agar buah cintanya tdk terpisahkan..
    yg menguatkan semangat hidupnya selama ini adlh kehadiran Dian..

    Kita tunggu JBC berikutnya..
    Salam aduhaaii utk Bunda Tien..
    Semoga Bunda Tien sehat dan bahagia selalu bersama kelg tercinta..

    ReplyDelete
  59. Alhamdulillah ...obat penyegar dlm menjalankan ibadah puasa ...
    Makin penasaran ...dengan pikiran 3 lelaki ini ...tanks bund tien ...salam sehat, semangat aduhai

    ReplyDelete
  60. Alhamdulillah JBC 27 sdh hadir
    Semakin seru ceritanya..
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam Aduhai dari Bekasi

    ReplyDelete
  61. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  62. Aduhai rasanya membaca JBC 27...
    Saya suka obrolan antara Ika dan Dian, sarat petuah....makasih Bu Tien...
    Salam sehat Bu Tien dan penggemar Cerbung JBC...jangan lupa bahagia, salam aduhai...🥰

    ReplyDelete
  63. Kalo bagus nya Ika sama Baskoro,Risma kembali sama Broto,aduhai..
    Salam sehat buk Tien,selamat menjalankan ibadah puasa

    ReplyDelete
  64. Met siang mbak tien, terima kasih banyak cerbung nya. Salam sehat dan sejahtera untuk mbak sekeluarga.

    ReplyDelete
  65. Sedikit komentar : “Memangnya kenapa? Aku sendiri juga duda kan?” mungkin artinya baskoro pernah punya seseorang yg belum di tampilkan. Mudah²an sebentar lagi ditampilkan, supaya ceritanya lebih Makin seru. Makin penasaran pembaca. He5x.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho..mas Andrew nggak nyimak nih. Kan udah pernah diceritain bahwa dia cerai dari isterinya

      ADUHAI kan

      Delete
    2. Oh, baskoro pernah nikah? Berarti saya bacanya ada yg terloncat.
      Mohon ditampilkan lagi bekas
      istri baskoro yg antagonist, biar makin seru. He5x.
      Terima kasih mbak tien sudah diingatkan, nanti saya baca ulang. Biar lebih menyimak. Data kadang² bacanya terlalu cepat, jadi ada yg terloncat.

      Delete
    3. Terus Bapak mau ikut2an deketin Ika gitu,, Ya Allah,, banyak bingit ini Leo saingannya.....anyar. Wes ambyaaaaarrrrr

      Delete
  66. Tidak bosan bosannya kutengok episode 28....semoga cepat keluar...kunanti ya mbk tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. mbok nama dan profilenya ditampilkan biar Mbak Tien tau.

      Delete
  67. Bagus ceritanya , penasaran terus tiap episode2 berikutnya ...

    ReplyDelete
  68. Ha ha ha ... Dek Rinta ini lucu sekali comment nya ... wes ambyaaaarrrr ..... menghibur ... Salam kenal ya n dalam seroja semuanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tau tuh,, Bapak2 ganjen,,, iiihhh sebeellll

      Delete
  69. Mbak Tien yg baik ... Yerima kasih sapaannya buat Enny ... Salam sehat n Aduhai ....

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 42

CINTAKU JAUH Di PULAU SEBERANG  42 (Tien Kumalasari)   Arum terkejut, sekaligus tersipu. Ia melihat Listyo turun dari mobil dan menghampirin...