A Y N A 43
(Tien kumalasari)
“Hentikaan.. aku mau turun,... kejar itu.. mobil itu..” bu Tarni berteriak-teriak.
“Bu, kalau mau mengejar mobil itu, ibu tidak harus turun, biar saya kejar saja.. ibu tenang ya, jangan membuat saya bingung,” kata sang pengemudi taksi.
“Gimana kamu itu.. aku yang bingung.. dia menipu aku...”
“Baiklah bu, ibu tenang ya.. percayalah saya akan mengejar mobil itu.. tenang bu, kalau ibu berteriak-teriak, saya jadi bingung.”
“Cepat.. cepat.. kok jalannya pelan begini...”
“Bu, banyak kendaraan didepan. Tenanglah bu, masih bisa saya melihat mobilnya, percaya bu, tenang saja.. tenang... tenang bu..” kata pengemudi taksi yang tak henti-hentinya meminta agar bu Tarni tenang.
“Nah.. itu.. terus kejar.. terus kejar..”
Pengemudi taksi tak lagi mengatakan apapun. Ia yakin penumpangnya orang yang lagi stres berat. Ia terus mengawasi mobil didepannya, yang beruntung tak pernah lepas dari pandangannya.
Pada deretan toko-toko, mobil itu berhenti, tapi pengemudi taksi tak bisa berhenti didekat mobil Bintang karena deretan mobil yang diparkir lumayan penuh.
“Mengapa disini.. aduuh.. nanti dia kabur, bagaimana?”
“Tidak bu, tampaknya dia berhenti, tuh.. sepertinya mau masuk kedalam rumah makan itu.”
Bu Tarni berusaha turun dengan tergesa.
“Bu, ma’af.. ibu harus membayar ongkos taksinya dulu.”
“Owalahh.. kamu itu tidak tahu ada orang lagi panik! Ini.. ambil saja semuanya,” kata bu Tarni sambil melemparkan selembar uang ratusan ribu.
“Bu, kembaliannya dulu..”
“Nggak usah, ambil saja. Kelamaan kamu, keburu dia kabur lagi,” katanya sambil turun.
“Aynaaa.. jangan kabur kamu.”
Ayna dan Bintang yang sudah turun dari mobil, terkejut mendengar teriakan bu Tarni.
“Ayna ! Aynaa! Kamu mau membohongi aku ?” tariaknya sambil mendekat.
Ayna sangat terkejut, tidak mengira bu Tarni menyusulnya.
“Ibu.. saya sedang mengantarkan mas Bintang untuk makan..”
“Mengapa tidak segera kerumah? Kamu mau lari ya? Iya kan?”
“Tidak bu, setelah makan, kami akan kerumah ibu.”
“Bohong kamu ! Itu kamu bilang begitu karena ketemu aku disini. Kamu ingin lari, kamu bohong..!”
Bintang ingin menarik Ayna agar jangan mendekati bu Tarni, tapi Ayna justru mendekat dan merangkul bu Tarni.
“Ibu, mengapa ibu tidak percaya pada Ayna? Apakah Ayna pernah membohongi ibu? Coba ibu ingat-ingat, apakah Ayna pernah membohongi ibu? Tidak kan? Ini tadi setelah tutup toko, mas Bintang menjemput Ayna dan mau mengantarkannya kerumah ibu, tapi mas Bintang lapar, ingin ditemani makan sebentar,” kata Ayna lembut.
Bu Tarni diam, menatap mata Ayna.
“Ayo.. ibu ikut makan sebentar yuk, setelahnya, mas Bintang akan mengantar kita pulang.”
Bu Tarni masih menatap Ayna lekat-lekat, tapi matanya mulai meredup.
“Nanti Ayna tunjukkan .. dimobil ada baju Ayna yang Ayna bawa dari rumah ibu Danang, untuk ganti kalau Ayna sudah sampai dirumah ibu nanti. Masih tidak percaya, mari saya tunjukkan bungkusan baju itu..”
Bu Tarni menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Mas, kita ajak ibu makan sekalian ya..” kata Ayna sambil memandang kearah Bintang, tanpa melepaskan pelukannya pada bu Tarni.
Bintang mengangguk, lalu melangkah masuk kedalam rumah makan, dengan wajah kesal. Kekhawatirannya untuk melepaskan Ayna kembali muncul, tapi dia tidak tahu bagaimana cara mencegahnya.
Ayna masih merangkul bu Tarni, lalu diajaknya duduk, dimana Bintang telah mendahului duduk disana.
“Ibu mau makan apa?”
“Tidak mau, ibu tidak lapar. Minum saja, es jeruk.
“Baiklah. Mas.. mas Bintang mau makan apa?” tanya Ayna sambil tersenyum manis kearah Bintang. Ia tahu kekasihnya sangat kesal, tapi Ayna berusaha mencairkan kekesalan itu.
“Terserah kamu saja,” kata Bintang singkat.
“Baiklah, nasi rawon.. seperti biasa?”
Bintang mengangguk.
“Teh panas?”
Bintang mengangguk lagi. Ayna melemparkan lagi senyuman manis kearahnya, lalu menuliskan apa yang dipesan bu Tarni dan juga Bintang, serta untuk dirinya sendiri.
“Ibu tadi mengapa berangkat sendiri? Mas Rio sudah kembali?”
“Dia.. pergi sama Arsi.. membeli baju untuk kamu.”
“Ya ampuun, membeli baju untuk saya?”
“Iya, kan aku sudah membakar semua baju kamu yang ada dirumah.”
“Oh... Harusnya ibu menunggu saja dirumah.”
“Ibu ingin menjemput kamu. Ibu bingung karena kamu sudah pergi.”
“Bu, mulai sekarang ibu tidak usah menjemput Ayna ke toko. Ayna pasti pulang kerumah ibu kok.”
Bu Tarni mengangguk pelan. Sinar matanya tak lagi tampak aneh.
Tiba-tiba didengarnya sebuah pesan suara di ponselnya, ternyata Bintang yang mengiriminya.
Ayna tersenyum sambil membaca pesan itu. Tampak lucu, padahal berhadapan, tapi Bintang tak hendak bicara.
“Ayna.. kamu benar-benar mau kerumah dia?”
Ayna menjawabnya.
“Iya mas, jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja.”
Ayna melihat Bintang menghela nafas berat. Menatapnya khawatir.
Ayna mengerjap-ngerjapkan matanya.
Bintang menggeleng-gelengkan kepalanya, walau mata yang berkerjap-kerjap itu selalu menggemaskannya.
“Nak Bintang mau menikahi Ayna?” tiba-tiba kata bu Tarni, mengejutkan Bintang dan Ayna.
“Iya bu.. tidak lama lagi. Besok Minggu depan ada acara melamar dirumah tante Danang,” kata Bintang.
Bu Tarni mengangguk-angguk. Ayna sudah khawatir, kalau mendengar hal itu kemudian bu Tarni berteriak-teriak.. bagaimana. Tapi tidak, bu Tarni tersenyum.
“Nanti aku sama Ayna akan datang kesana. Bukankah ketika dilamar Ayna sudah harus ada dirumah?” kata-kata itu kembali mengejutkan Bintang dan Ayna.
“Terimakasih bu..” kata Ayna sambil tersenyum.
***
Ketika sampai dirumah, Rio dan Arsi sedang bingung menelpon kesana kemari karena mencari bu Tarni yang tidak diketahui pergi kemana, sementara ponsel ibunya tidak bisa dihubungi. Maka begitu datang, Rio dan Arsi segera memburunya. Heran karena kedatangan bu Tarni bisa bersama Ayna dan Bintang.
“Ibu menjemput Ayna?” tanya Rio.
“Iya, tapi nak Bintang juga menjemputnya.”
“Aduuh, mengapa ibu tidak bilang? Bukankah ibu menyuruh kami juga menjemput Ayna? Sampai disana Ayna sudah tidak ada,” kata Rio.
“Iya mas, mas Bintang sudah menjemput, lalu tiba-tiba ibu juga menjemput..” kata Ayna.
“Saya sudah membelikan baju-baju seperti pesan ibu, saya letakkan dikamar. Arsi yang memilihkan.”
“Mengapa harus beli baju lagi mas, kan saya masih punya banyak, ini saya juga membawa beberapa lembar baju.”
“Tidak apa-apa Ayna, ibu bersalah sudah membakar baju-baju kamu..” kata bu Tarni penuh penyesalan. Ibu juga heran, mengapa ibu melakukannya. Ibu sedih sekali merasa kehilangan kamu.”
“Ibu tidak akan kehilangan Ayna.”
“Bu, Rio sudah harus berangkat sekarang, nanti ketinggalan pesawat.”
“Oh iya , sudah memanggil taksi?”
“Arsi membawa mobil, biar Arsi yang mengantarnya.”
“Ya sudah, syukurlah.. hati-hati ya nak..”
***
Ketika Bintang juga pamitan, dan Ayna mengantarkannya sampai ke depan, Ayna melihat wajah Bintang yang cemberut.
Ayna menyentuh lengannya.
“Hei, senyum dong..” bisik Ayna..
“Bagaimana aku bisa tersenyum, menyadari kekasih hatiku ada ditempat yang mungkin akan membahayakannya,” kata Bintang sendu.
“Baru mungkin kan? Tidak benar-benar kan?”
“Kemungkinannya sangat besar, melihat kejiwaan bu Tarni yang masih sangat labil. Sebentar teriak-teriak, sebentar kemudian tersenyum-senyum.. dan bicara seakan tak terjadi apa-apa..”
“Ayna akan melihat seperti apa nanti. Jangan membayangkan yang tidak-tidak dulu.”
“Karena aku sangat mencintai kamu Ayna, aku tidak ingin sedikitpun orang lain melukai kamu.”
“Iya aku tahu. Jangan khawatir, aku akan setiap sa’at mengabari mas.”
“Setiap jam harus mengirimi aku pesan, atau menelpon aku,” kata Bintang sebelum memasuki mobilnya.
“Siap mas, aku janji...”
Kendati berat, tapi Bintang tetap merelakan Ayna tinggal. Ia mengendarai mobilnya dengan wajah kusut. Tapi tak lama kemudian sebuah senyuman terulas dibibirnya, ketika Ayna mengirimi sebuah pesan singkat.
“Hati-hati dijalan dan jangan cemberut, nanti gantengnya hilang.” Lalu dibelakang kata-kata itu ditambahkannya beberapa emotikon bergambar jantung. Berderet-deret dan berbaris-baris.
***
“Wah.. calon isteri kamu itu memang luar biasa..” kata Nanda yang berada dirumah Bintang sore itu.
“Kamu bisa berkata sambil senyum-senyum begitu, aku nih yang melihat bagaimana bu Riri tadi hampir mengamuk melihat Ayna sudah aku jemput duluan,” omel Bintang.
“Mengamuk bagaimana ?”
“Ya mengamuk, masa aku disuruh niruin orang mengamuk? Begitu aku turun dari mobil sama Ayna, tiba-tiba dia datang sambil berteriak-teriak. Waktu itu setelah menjemput Ayna, aku langsung mengajak Ayna supaya menemani aku makan dulu, baru aku mengantarkannya kerumah bu Riri.”
“Ternyata bu Riri ada disana?”
“Ternyata dia juga ingin menjemput Ayna, dan begitu melihat Ayna sudah bersama aku, langsung dia marah-marah, mengira Ayna bohong. Rupanya ia menyuruh pengemudi taksinya mengejar mobilku yang membawa Ayna.”
“Lalu dia mengamuk?”
“Sudah berteriak-teriak tak terkendali begitu, menuduh Ayna membohongi dia.”
“Lalu..”
“Aku sudah ketakutan, dan berusaha mengajak Ayna pergi saja, tapi Ayna malah mendekati bu Riri dan merangkulnya.”
“Wauuw..”
“Dan seketika itu juga kemarahan bu Riri lenyap.. lalu bicara dengan wajar, seakan tak terjadi apa-apa.”
“Benar-benar jiwanya labil dia.”
“Ketika Ayna mengajaknya makan, dia bilang ketika aku melamar Ayna, dia akan datang kerumah om Danang bersama Ayna.”
“Tampaknya kamu sangat mengkhawatirkan Ayna..”
“Ya iyalah Nda.. melihat keadaan seperti itu. Bagaimana kalau Ayna melakukan suatu kesalahan yang membuat dia marah, lalu... aduuh.. nggak berani aku ngebayangin apa yang akan terjadi.”
“Bin, kamu harus percaya. Ayna akan bisa mengatasi semuanya.”
“Ayna juga mengatakan itu, tapi siapa yang nggak khawatir coba?”
“Tenang Bin, buktinya bu Riri nggak jadi mengamuk setelah Ayna memeluk kan? Dia juga akan melakukan hal yang sama seandainya terjadi apa-apa, jadi pak dokter ganteng tidak boleh khawatir. Ya.”
“Ya sudah, aku mau praktek dulu, tuh .. Bulan lagi mandi.. dan jangan kesal menunggu, karena Bulan itu kalau mandi lama sekali, dan dandannya juga sangat lama. Jadi tidurlah dulu diteras sambil menunggu,” kata Bintang sambil tertawa.
***
Waktu terus berjalan. Sudah seminggu Ayna berada dirumah bu Tarni. Hampir setiap pagi Bintang menjemputnya dan mengantarkannya ke toko, lalu pulangnya menjemput lagi dan mengantarkannya ke rumah bu Tarni. Biarpun Ayna setiap sa’at mengirim pesan singkat, tapi Bintang harus tahu dan melihat bahwa Ayna baik-baik saja.
Ayna yang lembut hati, selalu berusaha menyenangkan hati bu Tarni. Apapun yang dikatakannya diturutinya. Sepulang kerja dia membantu di warung sebentar, lalu setelah mandi menemani bu Tarni duduk didepan televisi, sambil menceritakan banyak hal. Tentang masakan, tentang kehidupan bu Tarni dimasa lalu. Ayna pernah mendengar sedikit tentang bu Tarni yang oleh Tanti disebutnya Riri, tapi dia pura-pura tak mengerti apa-apa. Ia memuji bu Tarni yang bisa melewati masa kelamnya dan hidup bahagia bersama anak semata wayangnya. Tentu itu membuat bu Tarni senang.
Tapi benarkah Ayna benar-benar menikmati hidup tenang dan nyaman di dalam keluarga bu Tarni? Senyum yang selalu tersungging dibibirnya adalah senyum yang dipergunakan hanya untuk menyenangkan bu Tarni. Dia mulai lelah berpura-pura. Bahwa kekuatan itu ada batasnya, itu benar. Maka setiap kali sedang sendirian, terkadang titiklah air matanya. Setiap kali menjelang tidur, terburai juga butir-butir bening dari mata indahnya.
Ayna terus menahannya, dan selalu berusaha membuat bu Tarni senang. Hiburan yang didapatnya ketika bercanda dengan Bintang melalui pesan-pesan singkat, tak lagi bisa membuatnya terhibur. Ia mulai jenuh dengan semuanya.
“Ayna..” kata bu Tarni tiba-tiba ketika dia sedang menyiram tanaman di kebun belakang sambil berurai air mata. Dengan sigap dia mengusap air mata, menoleh kearah bu Tarni yang memanggilnya.
“Mata saya kemasukan debu ketika membersihkan daun-daun kering bu,” kata Ayna sebelum bu Tarni menangkap kesedihan yang tersirat dimatanya.
“Oh.. pelan-pelan saja Ayna. Kalau sudah ayo cuci tanganmu dan duduk disini,” kata bu Tarni yang kemudian masuk ke dapur, lalu duduk di kursi makan.
Ayna mencuci tangannya, dan dengan senyum merekah mendekati bu Tarni, ikut duduk didepannya.
“Yaaa.. ibu sudah menggoreng pisang. sendiri, mengapa tadi tidak menyuruh Ayna ?”
“Tidak, tadi anak-anak warung menyisakan pisang sedikit, lalu ibu goreng. Cuma sepiring ini, mengapa harus kamu? Kamu kan capek sepulang dari bekerja, lalu membersihkan rumah, merawat tanaman.”
“Tidak bu, itu kan pekerjaan yang menyenangkan.”
“Baiklah, ayo nikmati pisang goreng dan teh manis buatan ibu.”
“Terimakasih bu, hm.. pisang kalau sudah tua, digorengpun enak ya bu.”
“Iya benar.”
Beberapa sa’at lamanya keduanya menikmati teh hangat dan pisang goreng dengan wajah berseri-seri.
“Ayna..”
Ayna mengangkat kepalanya.
“Kamu lupa, dua hari lagi mas dokter Bintang akan melamar kamu.”
Ayna terkejut, ternyata bu Tarni mengingatnya.
“Iya benar bu.”
"Nanti, bersama Rio dan Arsi, kita akan kesana mengantarkan kamu. Nanti calon pengantin prianya kecewa kalau kamu tidak ada."
Ayna tersenyum tipis. Lalu apa yang akan dilakukannya setelah nanti datang kesana.
“Ibu ikut bahagia untuk kamu, Ayna.”
“Terimakasih bu. Ibu adalah ibu yang terbaik bagi Ayna. Ayna sangat menyayangi ibu.”
Entah sudah berapa puluh kali Ayna mengatakan itu hanya untuk membuat bu Tarni senang.
***
Hari itu memang keluarga Handoko pergi kerumah Danang untuk melamar Ayna, seperti pernah dijanjikannya. Bintang senang karena bu Tarni benar-benar datang bersama Ayna. Keduanya bertatapan mesra ketika kedua pihak berembug tentang pernikahan mereka. Bintang minta agar semua dilaksanakan secepatnya, dan disetujui oleh kedua pihak keluarga.
Ayna memeluk pinggang bu Tarni yang duduk disampingnya.
Bu Tarni tersenyum menatap Ayna.
“Ayna tidak akan melupakan ibu. Ibu adalah ibuku, disamping ibu Danang.”
Bu Tarni membalas pelukan Ayna, merengkuh pinggangnya.
Seperti tak terjadi apa-apa, pertemuan itu berjalan meriah. Banyak yang menggoda Nanda dan Rio, yang diharapkan segera menyusul.
“Segera selesaikan kuliah kalian, lalu menyusul Bintang dan Ayna,” kata Danang yang disambut tawa bahagia oleh kedua orang tua mereka.
Bu Tarni menatap Arsi sambil tersenyum.
“Arsi akan menjadi menantuku yang baik, dia juga menyayangi aku,” kata bu Tarni.
Pertemuan itu selesai setelah mereka bersantap siang bersama. Karena Rio harus kembali ke Jakarta sore harinya, maka bu Tarni segera berpamit.
Ia menyalami seluruh yang hadir, karena akan pulang lebih dulu. Ayna kemudian juga berdiri, lalu memeluk Tanti dengan erat.
“Ibu, Ayna pamit dulu ya.”
Tapi tanpa diduga bu Tarni menegurnya.
“Ayna, mengapa kamu ikutan berpamit? Kamu tetaplah tinggal disini, biar ibu pulang bersama Rio dan Arsi.”
Kata-kata itu membuat semuanya terkejut. Ayna berdiri terpaku tak percaya.
***
Besok lagi ya.
Alhamdulillah
ReplyDeleteSelamat malam....Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat Aamiin 💗💗💗
DeleteHey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Salam NKRI ADUHAAIIIIIII.
DeleteTerima kasih mbak Tien ... atas hadirnya AYNA 43.
Bu Tarni histeris ... gila lagi apa ya?
Salam hangat kami dari Yogya.
Selamat mbk I'in Juara 1
DeleteSelamat mb Iin juara 1
DeleteWaah ketinggalan niih...
DeleteTernyata da byk yang komen.
Sehat terus ya bu Tien
Makasiih mbak Rinta
Salam sehat tuk semuanya.
Waduh...telat LG
DeleteGpp...
Puji Tuhan..Bunda Tien sehat
Sudah terbit Ayna 43
Terimakasih..
Bunda Tien ma ng liar biasa
DeleteDOA kita ttp seat,semangatnya buat menghibur penggemarnya tan ternilai den Hanya Allah Yang Tau,mang bnr deh mulia skli hati beliau jd smw Allah beri kemudahan dan kelancaran uto bunda Tien Aamiin
Salam ADUHAIII
Matur nuwun
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteSehat sllu njih mb Tien 🙏
Mksh bunda Tien,sehat selalu yah
ReplyDeleteBnyk DOA Dari kawan2 kita PCTK
Salam ADUHAIII
Terimakasih atas perhatian dan aamiin atas semua do'a
DeleteSalam ADUHAI
Alhamdulillah... bisa bobok manis. Dah diceritain sama bunda Tien. Trimakasih bund.
DeleteAlhamdulillah, Ayna tayang awal. Terimakasih Bu Tien. Semoga sehat selalu.
ReplyDeleteAlhamdulillah...trimakadih bunda
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Banten, Purwodadi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Halo juga bu... salam aduhai, salam sehat... kemarin katanya ibu sakit, tapi masih menyempatkan diri menghibur semua. Terima kasih banyak... maafkan kalau kami selalu mengganggu....Semoga ibu sehat selalu, diberikan kekuatan dan rizki yang berlimpah karena selalu menghibur kita semua... aamiiiin ya robbal alamin
DeleteAku juga jd ikut2an marah pas Bu Riri mau ngaku.... E aku juga ikut2 senyum2 pas Ayna main mata sama bintang,,, haduuhhh dan aku juga ikut senang pas Ayna di lamar oleh Bintang,,,, jd kok malah begini, marah, senyum senyum dan senang sendiri ha ha ha ha haduuuuh 🤣🤣🤣🤣🤣
DeleteTuh kannnn , gara2 aku senyum2 sendiri,, mau nulis Bu Riri ngamuk jadi nulis nya ngaku,, jauh banget salahnya,, haduuhhhh
DeleteAlhamdulillah AYNA Eps 43 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
DeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Alhamdulillah AYNA 43 tayang gasik
DeleteMtnuwun mbk Tien,mgi2 sehat terus nggih mbk...
Banyak yg nunggu ceritanya dan banyak yg mendo'akan,smg Allah mengabulkannya,Aamiin
Sebentar teriak-teriak, sebentar kemudian tersenyum-senyum.. dan bicara seakan tak terjadi apa-apa..itulah bu Tarni
Trimakasih ibu.. cerita ibu telah menemani, saat terjaga, semoga ibu sehat selalu..
DeleteTerimakasih jeng dokter atas perhatiannya. Sekarang sudah baikan karena 'dijamoni' jeng Iyeng. Hehee..
DeleteJeng dokter sendiri ditengah.krsibukan mengobati pasien juga sempat menjadi penyemangat saya. Terimakasih banyak ya.
Salam ADUHAI
“Ayna, mengapa kamu ikutan berpamit? Kamu tetaplah tinggal disini, biar ibu pulang bersama Rio dan Arsi.”
DeleteKata-kata itu membuat semuanya terkejut. Ayna berdiri terpaku tak percaya.
Waowww...... Bu Tien benar-benar sehat jeng dr. Dewiyana, bisa mengekspresikan kepada kita semua...bahwa Bu Tarni setelah seminggu ditemani Ayna ada ketenangan dalam jiwanya, tdk seperti saat menjemput dihari pertama...yang membuat kita semua ikut "spaneng"
Sehat terus ya Bu Tien, doa kami semua buat Bu Tien, jangan terlalu capek... keseimbangan pola hidup sehat dan bersih, harus menjadi prioritas pertama, ibu sdh tahu kondisi tubuh ibu "dada kadang-2 ampek" ya dijaga aja nganti Ampek.
Aja 0akai venaCare (ramuan herbal bawang putih, sari lemon, Apple venegar/cuka apel, jahe merah + madu) kasusku rak koroner beda Karo njenengan.
Semoga cepat teratasi sakitnya, nenuwun terus marang sing gawe Urip.
Sugeng dalu, sugeng aso salira.
#aku pakai venaCare.......
DeleteMatur nuwun mbak tien-ku... ayna43 sudah tayang.
DeleteKalau Riri sudah baik artinya tidak ada konflik lagi. Akan berakhirlah Ayna pada epsd 40an? Tidak apa"... masih ada cerbung lain (tentunya), kita tunggu saja olahan mbak yang juara masak kata" ini...
Salam sehat mbak Tien ...dari sragentina selalu ADUHAI...
Alhamdulilah Ayna tayang gasik tp br sempat bc krn td ketiduran
Delete... Alhamdullah juga mb Tien sdh kembali seha dan menghibur kita kembali dg Aynanya .. smg kedepan bu Tarni tdk kumat lg...dan pernikahan bintang ayna segera terlaksana...disusul nanda bulan dan rio asri..slm seroja utk mb Tien dan kita semua
Alhamdulillah.........
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Alhamdulillah Ayna 43...Bu Tarni sudah agak sembuh, semoga makin sayang sama Arsi sehingga Ayna bisa tenang dengan Bintang,selalu penasaran apa yg akan disuguhkan episode berikutnya. Salam seroja Bu Tien....
DeleteAlhamdulillah Ayna hadir kembali....pertanda mbak Tien juga sehat...kami semua penggemar mendoakan kesehatan mbak Tien...
DeleteRiri...bu Tarni...tingkah lakunya serba tidak terduga....
Tapi benarkah Ayna menikmati hidup tenang dan nyaman di dlm kluarga b.Tarni??
DeleteSebuah kalimat tanya yg tdk bisa dijawab oleh orang lain kecuali Ayna sendiri.
Kasihan Ayna selalu dirundung nestapa,baru merasakan bahagia hidup bahagia bersama kluarga Danang Tanti dan akan dilamar Bintang tapi ada yg menjerat kebebasannya yaitu b.Tarni,yg seolah merasa bahwa dialah dewa penyelamat bagi Ayna.
Dilematis memang mau ditinggalkan khawatir kalau "edannya"(maaf) kambuh lagi,hingga Ayna terjebak pada situasi seperti ini.
Di akhir episode tiba" b.Tarni sadar bahwa tdk semestinya Ayna harus ikut plg bersamanya. Semoga b.Tarni tdk kumat" lagi dan lamarannya Bintang pada Ayna bisa berlanjut ke jenjang perkawinan.Aduhaii
Ayna berhak bahagia bersama Bintang.
Trimakasih smg sehat" selalu buat b.Tien.
Salam dari Bojonegoro.
Matur nuwun... tayang lebih awal... Smg mbak tien sehat jasmani rohani ekonomi
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 43 udah tayang...sehat selalu mb Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah..... Sehat sll ya Bu Tien.❤️ Salam dr sby
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 43 sudah terbit
ReplyDeleteSehat selalu mb Tien
Alhamdulillah.........
ReplyDeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir *Ayna 43*
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam SeRoJa dari Cibubur
Asyiiik, sdh tayang .. yks mbak Tien, pokoknya Ayna hrs sm Bintang meski.lika liku crutanya, ya nggak .. hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 43 gasik tayang suwun mb Tien....🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA 32 sdh hadir
ReplyDeleteAlhamdulillah tdk sia2 upaya Ayna mendekati bu Riri..
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
Salam hangat dari Brkasi
Maaf kok AYNA 32?
ReplyDeleteMaksudnys AYNA 43...
Terima kasih Mbak Tien...
Alhamdulillah Ayna_43 sdh tayang, artinya do'a kita sdh didengar Allah dan Allah telah mengijabah, shg Bu Tien masih diberi kesempatannya untuk menulis melanjutkan cerbungnya.
ReplyDeleteTerima kasih yaa Allah.
Selamat buat Bu Iin Maimun, akhirnya ga sia-2 usahanya dapat menyongsong kehadiran Ayna_43 dijajaran terdepan.
Kita tinggal nunggu pilihan Bu Tien "komen mana" yang terpilih sebagai komen penyemangat pada malam ini.
Monggo Bu Tien dipplih
Alhamdulillah.
ReplyDeleteAyna sudah tayang kembali.
Matur nuwun Ibu Tien, semoga Ibu sehat selalu.
Mas Rinto menyiapkan dua plakat: komen pertama dan komen penyemangat pilihan Bu Tien disetiap malamnya
ReplyDeletePenasaran nih kelanjutannya. Makasih mba Tien. Sehat selalu
ReplyDeleteAlhsmdulillaah tayang lebih awal dibaca sebelum tidur... terima kasih bunda tien
ReplyDeleteSakam sehat dari tasikmalaya
Hanya bagi anggota WAG-PCTK
ReplyDeletePlakat akan dikirim via WA kepada juara 1 tercepat komennya dan komen pilihan Bu Tien Kumalasari.
Semuanya smangaaaat berlomba ya Kek.....🤣🤣Biar seruuu
DeleteSyukurlah mbak Iin juara 1.... selamat nggih...
ReplyDeleteTetap semangat..
Alhamdulillah.... Ayna 43 tayang. Terimakasih Bunda Tien sehat sll 😘😘😘
ReplyDeleteAlhamdulilah sudah terbit..Semoga bu Tien selalu sehat..Aamiin YRA.salam dari moedjiati pramono tanheràng aselatan
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna sdh hadir,mksh Bu Tien smg sehat selalu
ReplyDeleteSurprise di akhir cerita, tuluskah ucapan Bu Tarni..??
ReplyDeleteSemoga saja itu keluar dari akal sehat dan nuraninya...
Salam aduhai dari Bandung, semoga Bu Tien selalu sehat..😘😘😘
Ayna 43 mantap
ReplyDeleteAlhamdulillah masih sore ayna sdh diluncurkan, terima kasih bu tien semoga bu tien dan kelg sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT ...
ReplyDeleteAamiin yra
Selamat malam tuk pembaca setiya cerbungnya bu tien kumalasari, selamat beristirahat
Assalamu'alaikum
Wa'alaikumsalam....
Deleteyah....gila dah....
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA 43 sudah tayang
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien
Semoga bu Tien selalu sehat aamiin
Salam hormat dan sehat dari Purworejo
Selamat bunda Indah juara 1
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 43 dpt tayang, ... tetapi yg lebih labuh sy harap dan doakan adalah kesehatan Bund Tien, itu yg utama semoga Bund Tien selalu diberikan keberkahan yg melimpah dr Allah SWT, Aamiin YRA.
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 43 sydah muncul. Ayna memang berhati lembut, baik hati dan bisa membawa diri. Semoga ucapan buTarni tulus dari hati yang paling dalam, sehingga Ayna dapat kembali ke kehidupan normal. Aamiin. Salam sehat dan semangat berkarya kagem bu Tien.Semoga semangat ibu Tien menular kepada kita semua. aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 43 udah tayang ....matur suwun bu tien moga penjenengan selalu sehat walafiat......Aamiin.🤲
ReplyDeleteAlhamdulillah...Ayna 43 sdh kubaca gasik...blom ngantuk sih
ReplyDeleteEpisode bahagia...dg acara lamaran
Salam sehat mbak Tien
Karya2nya terus ditunggu
Salam aduhai NKRI😀
Terima kasih Ayna 43 nya bu Tien,sehat selalu
ReplyDeleteSelamat beristirahat Ibu Tien, semoga sehat selalu, 💟💟 salam aduhaiii... 🌹🌹🌹
ReplyDeleteJeng tien memang pintar men-jodoh2kan seperti cerbung sang putri, sepwrti widi dengan rian dan tanti dengan danang nikahnyapun bareng.
ReplyDeleteTetap semangat jeng tien salam sehat
Trimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAyna43..
Naaah bu riri sehat pikirannya...semogasehat terus..kasian ayna..
Senoga bahagia bersama bintang..
Salam sehat dr bandung..,🙏
Alhamdulillah....semoga sehat selalu Aamiin,😀😀👍👌
ReplyDeleteMakasih Bunda, semoga selalu sehat dan tetap semangat.Mey beristirahat
ReplyDeleteSelamat mbak Iin M Maimun juara 1.
ReplyDeleteAlhamdulillah ibu Tien sampun senggang,mugi
tansah pinaringan kasarasan dening Allah SAW.
Salam ADUHAI saking Klaten.
Terimakasih bunda Tien AYNA 43 telah hadir..
ReplyDeleteSalam sehat selalu kagem bunda..🙏
Selamat malam semuanya.
ReplyDeleteSampai ketiduran nunggunya...
Terima kasih mbk Tien untuk Ayna 43 nya...
Waaah...bisa gawat keliwat liwat ini...
Bu Tarni bisa kumat mendadak dan buat onar di rumah Danang...piye iki.....he,.. he,.. he,..
Salam ADUHAI...sehat selalu buat mbk Tien...mtr nwn
Salam ADUHAI.
Maaf salah nunul seharusnya Allah Swt nunulnya Allah SAW
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 43 tayang ...ternyata Ayna bisa juga jadi psikiater yg baik dan Bu Tarni tidak jadi kumat ... Semoga Bu Tarni bisa sadar dan tidak akan menyandera Ayna. Selamat pagi dan salam sehat Bu Tien semoga cerita ini bisa berakhir happy ending untuk semua nya...Aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah. Assalamu'alaikum mbak Tien, semoga sehat dan semangat selalu. Jazakillahu khoir, barokallohu fiik
ReplyDeleteAlhamdullilah mba Tien sehat dan muncul kembali.. Smgriri/tarni sadar dan eling kembali.. Makinpenasaraan aja ayna nih.. Slmseroja dan salam aduhai dri skbmi y mba tien.. Muuaahh🥰🥰
ReplyDeleteWah senang melihat sikap Bu Tarni, semoga semakin sehat wal afiat, tdk mudah stres lagi. Maturnuwun Bu Tien, salam sehat dari Pondok Gede...Mashudi Thoyyib.
ReplyDeleteJalan pikiran Bu Tarni membuat banyak orang bibgung... sebentar mengamuk tidak karuan, sebentar bisa tenang dan sebentar bisa membuat kejutan bagi Ayna dan banyak orang krn tudak mengijinkan Ayna ikutan pamit. Smoga Bu Tarni Riri benar2 berubah baik dengan jehadiran Arsi yg juga mengasihinya. Sebetulnya Yg Riri butuhkan adalah orang2 yg mengasihi dan memperhatikannya. Semoga semua berjalan dengan baik dan aman2 saja.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien Ayna 43 benar2 menghibur kami. Semoga Mbaj Tien selalu sehat ya. Doaku selalu utk mBak Tienku sayang. Salam seroja yg Aduhai selalu dari Semarang.
Alhamdulilah. Mksh M Tien semoga lancar terus.
ReplyDeleteSenangnya bu Tarni telah terkontrol emosinya .....
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Mengharukan ..mantap bu Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun.....
Mugi2 slamet sedoyonipun.....
Ayna juga manusia, yang ingin bebas dan bisa menentukan pilihan sendiri tanpa ada paksaan. Tapi karena hati-nya yang lembut, jadi keputusan-nya membuat konflik batin dan pikiran-nya sendiri. Analisa dan pendapat yang daleeeem banged nih, Bundaaa... Hehehehe...
ReplyDeleteTERIMA KASIH Bunda Tien. Setiap episode CerBer-nya selalu menarik, dan membuat kami para Pembaca selalu 'KEPO'.
Kami juga ikut mendoakan, semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat yaaaaa...
"Tuhan ku dan Allah ku berbekal ketulusan hati ini yang Kau berikan untuk ku aku berupaya mencintai ciptaan Mu, ya Allah sambangi lah aku agar kejenuhan ini segera sirna; agar ciptaan Mu terlihat hidup segar, tanaman bunga ini, pagar hidup ini, rindang pohon ini, aku hanya berusaha agar taman sekecil ini nyaman dipandang, Tuhan ku dan Allah ku Kau Maha Kasih mohon segeralah sambangi aku, sudah seluruh rasa kasihku kuberikan kepada ciptaan Mu, mohon ampun atas kelancangan ku ini ya Allah semua kuasa ada padamu" sambil tetesan bening air mata meluncur deras hanya si cantik dan Tuhan yang tahu; keluh kesah anak yatim-piatu ini.
ReplyDelete"Ayna.." tiba-tiba terdengar lembut namanya ada yang memanggil.
Segera Ayna menoleh baru sadar pipinya basah..
Salama sehat dan terima kasih Ayna 43. Sepertinya bu Tarni mulai mengerti dan paham keadaan Ayna. Semoga semoga bu Tarni tetap sehat jiwanya
ReplyDeleteSelamat malam bu Tien..... selamat malam sahabat-ku Penggemar Cerbung Tien Kumalasari, semoga malam ini semuanya siap menyongsong kehadiran Ayna_44 dalam keadaan sehat wal'afiat. Aamiin.
ReplyDeleteAdakah yang masih UNKNOWN alias belum bisa edit profilmu ?
Hubungi mbak Rinta Anastasya via WA 0853 1226 5628 pasti dipandu sampai tuntas atau ke mas YOWA 0819 0408 5115 pasti beres.....
atau ikuti ini :
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua Reader mengenalmu.... Dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, tenang ga ada semut kok,, jadi amaaaan.... lalu ketuk SIMPAN... cukup pakai jari saja yaa, jangan pakai palu,, nnt hapenya pecah he he he he.... mudahkan...... Kalau belum bisa juga,, nnt dech aku maen ke rumahmu 🤣🤣🤣
Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Selamat malam jeng Atiek..... sdh bisa komen?
ReplyDeleteSaya tunggu disini... belajar hrs dulang-ulang sampai bisa.
Tulis komennya di kotak puti ini, setelah selesai nulis, jangan lupa di ketuk / diklik kotak biru bertuliskan Publish
OK Selamat mencoba.
Tutuge ....
ReplyDeleteKepriwe kiye....
Kok ora muncul2
Udah dilongok bola bali
ReplyDeleteterima kasih kakek Habi...selamat malam ...ini nunggu Ayna 44
ReplyDeleteNgintip.. ngintip... Ayna 44
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien ...sehat selalu
Salam Aduhai Bunda
Tepat jm 22.00
ReplyDeleteAyna 44
Belum hadir
He he he
Ikut menunggu
ReplyDeleteAku juga nunggu
ReplyDeleteTernyata blm ada 😀
ReplyDeleteSabar menanti
ReplyDeleteMasih menunggu
ReplyDeleteBelum tayang ya?
ReplyDelete
ReplyDeleteSmoga mbakyu Tien sudah sehat ya, Aamiiin
1001
ReplyDeleteKokehan nol
DeleteHo'o karo ngantuk Jeng
DeleteSiap-siap episode 43....
ReplyDeleteNgga fokus, ternyata episode 44 harusnya... hihihi.
ReplyDeleteAyna 44 horeeeeasyiik
ReplyDeleteAlhamdulullah Ayna 44 sudah tayang
ReplyDeletesehat selaly mb TienMonggo siap AYNA mau tayang
Trims jeng Tien Ayna 44 sdh tayang ..sugeng ndalu sugeng istirahat
ReplyDeletePuji Tuhan, sdh terhibur dg Ayna 44.
ReplyDeleteSemoga semakin jelas kebahagiaan yg muncul pd setiap personil dlm cerita ini...
Monggo ibu Tien dilanjut aja kami sabar menunggu... Matur nuwun, Betkah Dalem.
Kami menunggu Ayna 44...
ReplyDelete