SANG PUTRI 42
(Tien Kumalasari)
“Ma’af...”
Tanti menata batinnya, berusaha tegar. Ia tak ingin tampak lemah dan rapuh, walau prahara menyambarnya.
“Kalau hamil, mengapa datang kemari?”
“Saya ingin bilang sama Danang..”
Tanti meraih ponselnya, menulis sesuatu, kemudian menatap Riri tak berkedip. Ia berusaha menahan air matanya karena marah dan jengkel.
“Ini bukan rumahnya mas Danang.”
“Saya ingin minta tolong sama mbak..”
“Tidak, saya kira saya tidak akan bisa menolong.”
“mBak, Danang tidak mau bicara sama saya. Saya minta tolong mbak yang bicara.”
“Mana mungkin saya bisa membicarakan masalah kehamilan mbak dan mas Danang? Saya tidak ikutan, jadi tolong.. tinggalkan rumah saya.”
“mBak.. “
Tiba tiba sebuah mobil berhenti, lalu langkah-langkah kaki terdengar mendekat. Suprih diiringi Pri. Rupanya Pri mengantarkan Suprih pulang.
“Lhoh.. ada tamu..” sapa Suprih yang tidak langsung pergi kebelakang.
“Lho... ini kan Riri? “ kata Pri.
“Mas Pri..?”
“Kenal ta Pri? Ini teman kamu Tanti?”
“Bukan..” jawab Tanti singkat. Ia heran pakliknya kenal sama Riri.
"Biar saya buat minuman," kata Suprih sambil beranjak kebelakang.
“Mau apa kamu kemari?” tanya Pri yang kemudian duduk disamping Tanti.
“Riri diam, tampak sungkan ketemu Pri.
“Kamu kenal sama Tanti? Ini keponakanku.”
Tanti berdiri, lalu langsung masuk kekamarnya. Ia melihat ponselnya, pesan singkat yang ditulisnya sudah terbaca dan dibalas. ‘Aku otw’ Tapi ketika ada pertanyaan ‘ada apa’ ? Tanti tak menjawab. Ia kemudian pergi kekamar mandi dan mengganti baju kerjanya dengan baju rumahan.
Suprih yang keluar membawa minuman heran tak melihat Tanti.
“Silahkan diminum, ada tamu kok nggak dikasih minum, mana Tanti tadi?” tanya bu Suprih setelah meletakkan gelas-gelas minuman, lalu kebelakang lagi.
“Mengapa diam? Kamu tidak menjawab pertanyaanku?” tanya Pri lagi yang merasa kesal karena Riri tidak menjawab.
“Aku mau ketemu Danang.”
“Mengapa disini ?”
“Aku berharap Tanti bisa menolong aku.”
“Tentang apa nih? Aku sudah tahu siapa kamu, aku harap kamu tidak mengganggu keponakanku.”
“Aku hamil mas..”
“Hamil ? Mengapa mencari Danang? Dia yang melakukannya?”
Riri menggeleng.
“Lalu apa maksudmu mencari dia?”
“Tolong.. jangan sampai anak ini tak ber ayah.”
“Itu gila !” umpat Pri kesal.
Ketika Danang datang, matanya langsung menatap marah kearah Riri. Riri terkejut, tak mengira Danang akan datang.
“Kamu datang kemari?”
“Danang.. ma’af.. aku mau bicara, tapi kamu mengusir aku.”
“Apa mau kamu?”
“Tolonglah aku Danang, kasihanilah aku.”
“Tolong apa?” tanya Danang , tak ada ramah-ramahnya.
“Aku hamil ..”
“Hamil? Menyentuh kamupun aku tidak pernah, bagaimana kamu bisa hamil?” kata Danang keras.
“Bukan kamu..”
“Lalu..”
“Aku tidak tahu.”
“Ya Tuhan, perempuan macam apa kamu ini?” hardik Danang.
“Lalu apa maksudmu datang kemari?”
“Minta tolong Tanti supaya meminta kamu menolong aku.”
“Kamu tuh ya, pagi tadi bilang cari pekerjaan, sekarang bilang hamil.. apa maksudnya menolong?”
“Tolonglah agar bayi ini memiliki bapak.. please Danang...”
“Tidak.. tidak.. pergilah dan jangan mengganggu aku.”
“Mas Danang, gadis ini benar-benar gila. Gila dalam arti sebenarnya. Dia tinggal tak jauh dari rumah saya, dan akhir-akhir ini perilakunya aneh. Suruh dia pergi saja.”
“Nah, pergilah sekarang. Jangan mengganggu aku lagi. Apalagi mengganggu calon isteri aku.”
“Danang...”
“Kamu sudah diusir, mengapa tidak segera pergi?” Pri ikutan menghardik.
Riri menahan tangisnya, berdiri lalu melangkah pelan keluar dari rumah.
“Mas Danang, saya Pri, adiknya yu Suprih...”
“Oh, iya, Tanti sudah pernah mengatakan tentang pak Pri.. Terimakasih telah membantu mengusir dia.”
“Dia itu hilang ingatan, Mungkin karena ketahuan hamil tidak ada yang mengakuinya. Kasihan sebenarnya, tapi kalau kemudian merusak hubungan seseorang, ya harus dihindari.”
“Jadi dia gila beneran?”
“Iya mas. Mana berani dia pulang kerumah.”
“Dia hilang ingatan?” tiba-tiba Tanti muncul dari dalam, lalu duduk didekat pamannya.
“Iya Tanti, dia itu gila. Polahnya yang aneh-aneh terkadang mengganggu. Makanya aku terkejut ketika dia datang. Aku kira kamu kenal dia.”
“Kalau begitu sebenarnya dia patut dikasihani.”
Lalu tiba-tiba terdengar jeritan jeritan dari arah jalan. Danang dan Pri berlari keluar. Dari tempat yang agak jauh dilihatnya Riri berjalan sempoyongan.. lalu jatuh terkulai. Keduanya berlari mendekat. Riri terbaring tak bergerak. Tanti menyusul mendekat. Lalu menutup mulutnya karena ngeri.
“Darah.. ada darah...” teriak Tanti.
“Bagaimanapun kita harus membawanya kerumah sakit pak Pri, ” kata Danang sambil berlari mengambil mobilnya yang diparkir diluar pagar.
“Tanti, aku antar dia kerumah sakit, kamu disini saja.”
Tanti mengangguk. Rasa iba melingkupi hatinya. Rupanya Riri orang tidak waras, atau kacau pikirannya karena hamil tanpa diketahui siapa bapaknya. Ia mendengarkan semua pembicaraan pamannya dan Danang setelah datang.
Tanti masuk kerumah, dilihatnya ibunya keluar dari dalam.
“Ada apa?”
“Itu tadi... kasihan..”
“Kenapa dia? Lihat, minuman yang ibu buatkan tidak diminumnya. JAda apa sebenarnya? Aku mendengar paklikmu dan mas Danang berteriak-teriak seperti marah.
Dia itu teman lamanya mas Danang. Tanti kira dia mau mengganggu hubunganku dengan mas Danang. Ternyata dia itu hilang ingatan.”
“Hilang ingatan itu kan gila?”
“Benar bu. Mungkin karena bingung, hamil tidak diketahui siapa bapaknya.”
“Lalu mengapa dia datang kemari?”
“Mungkin maksudnya mau ketemu mas Danang, minta agar mas Danang menikahinya, supaya bayinya punya ayah,”
“Waduh...”
“Tentu saja mas Danang menolaknya. Dan paklik yang rupanya mengenalnya, mengatakan kalau dia memang hilang ingatan.”
“Kasihan.. Lalu mana mereka?”
Tadi terdengar dia menjerit-jerit dijalan.. paklik dan mas Danang melihat keluar, dia pingsan. Tanti melihat darah, jangan-jangan dia keguguran.”
“Ya Tuhan.. Itulah nduk, kalau bergaul terlalu bebas, lalu tidak mengenal batas-batas yang seharusnya tidak boleh dilaluinya.”
“Tanti sempat marah sama mas Danang, karena sejak kemarin dia mengejar-ngejar mas Danang terus.”
“Semoga semuanya baik-baik saja.”
“Untunglah tadi ada paklik..”
***
“Ibu... “ Handoko berteriak memanggil ibunya begitu memasuki rumah. Palupi mengikuti di belakangnya.
“Kamu Han? Ini, ibu sedang memeriksa meja makan, sebelum pulang simbok sudah menata meja untuk makan malam.”
“Wah.. enak nih.”
“Eeeh.. Lupi.. bagaimana? Kalian dari dokter kan?”
“Iya bu, saya benar hamil, sudah lima minggu.” Kata Palupi sambil mencium tangan ibu mertuanya.
“Aduuh, ibu senang sekali, Bintang mau punya adik..”
Mereka duduk diruang tengah. Handoko duduk disamping isterinya, sebelah tangannya merangkul pundaknya. Ia tampak begitu bahagia mendapat berita dari dokter bahwa Palupi memang mengandung.
“Mana Danang?”
“Itulah le, ibu kesal sama adikmu. Ibu sudah bilang bahwa kamu mau datang, dia sudah dirumah tadi, ee.. tiba-tiba pergi seperti tergesa-gesa. Nggak tahu pergi kemana, orang nggak bilang apa-apa.”
“Gimana anak itu,” keluh Handoko.
“Coba ditelpon mas..”
“Ya mas.. “ jawab Danang ketika Handoko menelponnya.
“Dimana kamu ?”
“Lagi dirumah sakit mas..”
“Siapa yang sakit?” tanya Handoko khawatir.
“Orang.. nanti saja ceritanya. Ada orang pingsan dijalan, aku sama mas Pri mengantar ke rumah sakit.”
“Ya ampun.. ya sudah, kami sedang mau bicara masalah kamu. Tapi nggak apa-apa, selesaikan dulu, semoga nggak apa-apa.”
“Ada apa mas? Siapa sakit?”
“Nggak begitu jelas, Danang menemukan orang pingsan dipinggir jalan, kok bisa mengantar kerumah sakit sama mas Pri.”
“Jadi kemana tadi dia pergi?”
“Belum jelas. Ya sudah bu, silahkan, apa rencana ibu, nanti Danang tinggal diberitahu saja.”
“Sepertinya Danang ingin segera, nanti setelah Wisuda. Ibu sudah mencatat hari baiknya.”
“Ya sudah, Handoko ngikut saja bu, tinggal apa yang diperlukan nanti biar saya mengurusnya sama Palupi.”
“Baiklah, tapi Palupi sedang hamil. Apa kamu merasa mual, atau yang lainnya? Kalau begitu ya tidak usah membantu, nanti kan ada kerabat yang bisa melakukannya.”
“Tidak apa-apa bu, Lupi hanya kadang-kadang merasa lelah, ingin tiduran, tapi mengerjakan apapun bisa. Tidak mual, dan juga doyan makan.”
“Syukurlah kalau begitu. Biasanya wanita ngidam itu merepotkan.”
“Tidak bu, ibu tidak usah khawatir.”
“Ini catatan harinya, sudah aku tulis. Menurut ibu, bukannya mau merendahkan Suprih, biar saja nikah dirumah Suprih, nanti resepsi kita yang mengadakan, bagaimana?”
“Iya bu, saya setuju, supaya tidak merepotkan yu Suprih.”
***
Pri sudah menelpon keluarganya Riri, dan mereka sudah datang. Dari dalam ruang perawatan, didengarnya Riri berteriak-teriak.
“Mana anakku.... mana suamikuuu... manaaa.. manaaa..”
Salah seorang keluarganya masuk dan menenangkannya. Dokter mengatakan bahw Riri harus dikuret karena keguguran.
Ketika ia dibawa keruang operasi, teriakannya masih terdengar. Seorang wanita yang tampaknya ibunya, menenangkannya sambil memintanya istighfar berkali-kali.
Suara teriakan itu menghilang ketika dokter sudah membiusnya.
Danang merasa ngeri.
“Bagaimana kalau kita pulang? Keluarganya sudah pada datang,” kata Pri melihat kegelisahan Danang.
“Baiklah.”
“Saya pamit kepada keluarganya dulu, mas Danang tunggu disini.”
Danang menunggu dengan perasaan tak karuan. Dia tidak mengira bahwa Riri sedikit gila, pantas kelakuannya tak terkendali dan seperti tidak punya malu. Ada rasa kasihan membersit di kepalanya. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
Danang dan Pri kembali ke rumah Suprih setelah Pri berpamitan, karena Pri memang mengenal keluarga itu.
“Bagaimana mas?” tanya Tanti yang masih menunggu diruang tamu.
“Kasihan, dia keguguran. Tapi jiwanya masih belum stabil. Dia berteriak tak henti-hentinya,” jawab Danang.
“Mengapa mas tinggalkan?”
“Sudah ada keluarganya yang ditelpon pak Pri.”
“Ya Tuhan.. mengapa sampai begitu.”
“Dia itu gadis nggak bener Tan, sekampung sudah pada tahu. “
“Beruntung mas Danang tidak jadi korban.”
“Aku tuh hanya berteman, menyentuh saja tidak pernah. Kaget tadi ketika mendengar dia datang dan bilang hamil.”
“Dia bilang butuh laki-laki supaya anak yang dikandungnya punya ayah.”
“Mengapa larinya ke aku? Ya ampun.. tadi pagi datang ke kantor, bilang minta pekerjaan.. lalu kerumah ini bilang hamil.. aduuh, Tanti sudah marah-marah sejak kemarin,” kata Danang sambil melirik kearah Tanti.
“Habisnya.. siapa tidak kesal paklik, ketemu ditoko, tiba-tiba merangkul mas Danang tanpa punya malu, dan bilang kangen pula,” kata Tanti bersungut-sungut.
Pri tertawa.
“Namanya orang kurang waras..”
“Tapi sekarang aku kasihan sama dia..” kata Tanti lirih.
“Lalu kita bisa apa? Do’akan saja supaya dia segera pulih, lalu bisa memperbaiki hidupnya.”
“Aamiin..”
“Tapi ini aku harus segera pulang. Mas Handoko menunggu aku Tan, kami sedang bicara tentang pernikahan kita,” kata Danang sambil berdiri.
“Mana ibu, aku mau pamit.”
“Ibu lagi dikamar mandi, nanti aku bilang.”
“Pak Pri, terimakasih banyak, sekarang saya mau pamit dulu.”
“Silahkan mas Danang, saya menunggu yu Suprih dulu, baru mau pamitan.”
Lalu Pri mengantarkan Danang sampai Danang naik kedalam mobilnya dan berlalu.
“Ini godaan buat kamu menjelang pernikahan kamu Tanti,” kata Pri setelah kembali duduk menunggu mbakyunya.
“Iya paklik, Tanti hampir memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan ini ketika Riri muncul. Benar Allah sedang menguji aku.”
“Semoga hidup kamu bahagia Tanti.”
“Aamiin, paklik, Tanti juga berdo’a untuk paklik, agar segera kesampaian paklik berjodoh dengan bu Mirah.”
“Aamiin,” kata Pri sambil tersenyum, membayangkan gadis cantik berwajah lugu yang semoga benar-benar akan menjadi jodohnya.
***
Hari itu Ryan berdandan rapi, berbaju batik kembaran dengan pak Tarman, calon mertuanya. Rona penuh seri menghiasi wajah-wajah mereka. Mereka melepaskan Widi yang sudah masuk kedalam duduk ditempat dimana para wisudawan berjajar dikursi depan.
Pak Tarman tampak mencari-cari.
“Mencari siapa bapak?”
“Keponakanku Danang, katanya dia juga menghadiri wisuda calon isterinya.”
“Oo.. calon suami Tanti ya bapak?”
“Iya.. tunggu sebentar disini ya, jangan masuk dulu, tampaknya dia belum kelihatan.”
“Baiklah...”
Mereka menunggu diluar sambil terus mengawasi mobil-mobil yang datang. Ryan terkejut ketika tiba-tiba seorang wanita berpakaian aneh, berbedak tebal dan bergincu yang belepotan memenuhi wajahnya, mendekati dan menarik tangannya.
“Bukankah kamu suamiku?” kata wanita aneh itu.
Ryan terkejut bukan alang kepalang.
***
Besok lagi ya
No 1
ReplyDeletewah nyaris hatrick. Trims bu tien. Koment skrg menyusul setlh posisi 1 diamnkan. Ha.. ha..
DeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
Delete0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung_novel_populer
#jumpa/fans
Ayooooo edit profilmu dengan cara ketuk UNKNOWN,, lalu ketuk EDIT PROFIL,.. isi biodatamu... lalu SIMPAN,, mudahkan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
DeleteTerima kasih mbak Tien ... SP 42 sdh hadir.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Yang penting no 1 dulu
DeleteHe he he
Maaf yaaaa
Yg koment gayeng...
DeletePak Wedeye selamat ya
Mas Danar dan Mas Rinto,Amda blm beruntung 😁😀
Blm muncul Sang Putri
DeleteBaca koment fans nya bu Tien jg seru
Horeee...dapat sepeda 👏👏👏
DeleteYihu terbit
ReplyDeleteTerima kasih Bunda Tien, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 🥰🥰🥰
ReplyDeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie,
Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
Mtnuwun mbk Tien
DeleteSemoga selalu sehat dan semangaaat,Aamiin
Riri orgil ganti mau ganggu Ryan
Trimakasih Bu Tien... Alurnya semakin mantaab trs.. Smoga sllu sehat walafiat utk Bu Tien sayang. Salam sehat bahagia dr Cahya di Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteAlhamdulillah SANG PUTRI episode 42 sudah tayang. Matur nuwun sanget mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
DeleteSalam Sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Waduh, Riri berubah lagi di wisuda Tanti dan Widi.. Ryan jadi sasaran kegilaannya..?
Lha sudah keluar dari Rumkit to? Sesuk ngganggu bapake Bintang😀😀
DeleteTerima kasih bunda Tien SP 42 sudah terbit, smoga bunda sehat sehat selalu ya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin
ReplyDeleteHoreee
ReplyDeleteSaya nomer 1
Alhamdulillah.......
ReplyDeleteTidak percuma ......
Yang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Waduuh..Riri masih bisa jalan-jalan ke acara wisuda?
ReplyDeleteHO OH
DeleteAlhamdulillah, sampun on.
ReplyDeleteJember tansah setya tuhu ngantu-antu Bu Tien.
di Hahaha... gantian sekarang Ryan yg jadi korban... sabar... sabar... sabar.
ReplyDeleteMakin penasaran Mbak Tien... nunggu lanjutannya dgn tidak sabar.
Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja selalu dari Semarang.
Jgn jgn wanita itu Riri?
ReplyDeleteLha kok skrg gantian Widi yg digoda?
Nti jgn2 p Pri juga digoda?
3 psg calon pengantin pria digoda wanita yg sm
Wah ini pasti Mb Tien menguji pembaca dg menduga yg iya iya...
Ok mb Tien terus kami ikuti alur crtnya ...krn pasti ada jln berkelok? Slm seroja BB utk mb Tien dan kita semua.....
Kalo sama pak Pri takut krn tanggane bapake Riri
DeleteTuh kan benar tebakan ku kemarin...
ReplyDeleteHampir saja Tanti berbuat kesalahan .. mau marah ke Danang akibat ulah si Riri yang ternyata sakit ingatan.
Salam sehat dan terima kasih mbak Tien
Hallo jg mbak Tien...semoga sehat selalu..
ReplyDeleteTrimakasih SP42...
Wah2 datang pengganggu nih..riri..pasangan2 diganggu..jgn2 widi skr yg sewot...
Hebaaat mbak Tien...lanjuut mbak..👍👍
Menunggu dgn setia..
Mirah kmn yaa..
Salam sehat dr bandung..🙏
Riri datang lagi..lho bisa aja ya jalan ceritanya dibuat Bu Tien jadi unik
ReplyDeleteRiri lagi ya yg bikin ulah? Makasih mba Tien. Salam hangat selalu mba
ReplyDeleteTrimakasih bunda Tien telah menghibur kita semua,smg bunda Tien sll diberi kesehatan.
ReplyDeleteSelamat pak Wedeye anda juara 1.
Teruma kasih bu Tien yang sudah membuat cerita yang bikin deg degan...Semoga sehat selalu..aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah SP 42 sdh dateng, suwun mbak Tien
ReplyDeleteSalam sehat semangat sll dr Bekasi
Puji Tuhan, ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip.
ReplyDeleteSP42 bikin spot jantung spt eps2 sebelumnya.
Antagonisnya sempat berhasil krn bikin Tanti hampir mundur. Skr Ryan yg jadi korban, semoga Widi tdk terganggu.
Setia menunggu eps 43.Matur nuwun, Berkah Dalem...
Wooow... Muncul semangat baru bagi para anggota PCTK...
ReplyDeleteBerlomba no awal dlm menulis komentar.
Sebentar lagi mungkin muncul hadiah juara unggul dlm kecepatan memberi komentar ...
Wooow... Muncul semangat baru bagi para anggota PCTK...
ReplyDeleteBerlomba no awal dlm menulis komentar.
Sebentar lagi mungkin muncul hadiah juara unggul dlm kecepatan memberi komentar ...
Gak melok wae.....tak tunggu selingan cerber liyane
DeleteWooow... Muncul semangat baru bagi para anggota PCTK...
ReplyDeleteBerlomba no awal dlm menulis komentar.
Sebentar lagi mungkin muncul hadiah juara unggul dlm kecepatan memberi komentar ...
Puji Tuhan, ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip.
ReplyDeleteSP42 bikin spot jantung spt eps2 sebelumnya.
Antagonisnya sempat berhasil krn bikin Tanti hampir mundur. Skr Ryan yg jadi korban, semoga Widi tdk terganggu.
Setia menunggu eps 43.Matur nuwun, Berkah Dalem...
Wahh makin seruuu...🤗😍
ReplyDeleteMatir nuwun...Mbak tien, smg sehat selalu
ReplyDeleteMakasi Bunda dan met malam dan met istirahat , sehat selalu dan tetap semangat.
ReplyDeleteSalam hormat buat Bunda
Matur nuwun mbak Tien..SP 42 telah hadir..😂Serangan Rudal..wanita berbedak tebal dan bergincu..saya tambahi memakai Daster Merah dan menenteng Es Teh pakai sedotan dalam tas kresek..🤭💃🏻.."Bukankah kamu suamiku?? Sambil memeluk Riyan..dan bernyanyi..Yang mari berdendang mari berdendang 🎶🎶.hahaha..(Salam Sehat Bahagia Mbak Tien 🙏)
ReplyDeleteAlhamdulillah... salam Seroja Bu Tien
ReplyDeleteKok Riri bisa sampai ketempat wisuda???
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya bu Tien.
Sehat selalu ya bu...
Alhamdulillah SP 42 sdh hadir
ReplyDeleteRiri.. Riri...
Seru dan bikin gregetan ceritanya
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
Sslsm hangat dari Bekasi
Makin seru aja
ReplyDeleteKutunggu kelanjutannya ya bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Whaaaaaa ... seri ini diganggu ODGJ .. hehehehe mbak Tien ada² saja ... terimakadih, salam sehat dan berkah
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien. Salam seroja dari Magelang.
ReplyDeleteMakin seru saja SP ...itu pasti Riri yg mengaku ngaku Ryan suaminya
ReplyDeleteBu Tin memang ok... Trm ksh bu Tien ceritanya... Salam sehat kagem bu Tien dan fans
Waduh...apa lagi yang mau diperbuat Riri
ReplyDeleteTerima kasih bunda Tien,semoga bunda sehat selalu.
Salam taklim dari kota Malang 🙏
Maturnuwun ibu Tien...
ReplyDeleteSetia menunggu kelanjutan critanya,wanita siapa lagi yg dtg ke wisuda?
Salam sehat utk ibu dan klrg,jg utk penggemar semua
Mungkinkah riri .., mau nenggoda Riyan ...
ReplyDeleteAhaaa.. kutunggu kelanjutannya
Makash bunda tien, semoga sehat selalu
Hahahaha, lucu nih... Tapi kasihan Ryan. Giliran kebahagiaan dia dg Widi yg sekarang bisa terganggu, apalagi telak didepan Pak Tarman.
ReplyDeleteTERIMA KASIH ya Bunda Tien. CerBer-nya beneran tob-buangeed.
Semoga Bunda Tien senantiasa selalu dalam keadaan sehat wal'afiat dan bahagia lahir dan batin. ♥️😗🇦🇺
Waduh gantian Ryan jadi korban nih...apa kira2 tanggapan P Tarman ???? Salam sehat buat Bu Tien dan Keluarga.
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun...bun..
Mugi2 tansah sugeng sedoyonipun...
Wah berkeliaran itu Riri tak waras....?
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Trmksh mb Tien....smg sehat sll
ReplyDeleteSalam sehat dr blora....🙏
Alhamdulillah ...... sarapannya pagi ini dengan cerbungnya bu tien ...... trimakasih bu tien semoga sehat2 selalu
ReplyDeleteKu tunggu episode berikutnya
Salam sehat semuanya
Salam dari Depok Jawa Barat
ReplyDeleteMantaap ceritanya Bundaa ,,terimkasih semoga Bunda Tien sehat selalu Aamiin YRA
ReplyDeleteWaduh...orang edan bisa masuk ke kampus..apa tidak ada petugas security-nya...kasihan Ryan. Sy penasaran nunggu lanjutannya. Maturnuwun Bu Tien, semoga tansah pinaringan sehat wal afiat. Aamiin..
ReplyDeleteJadi senyum senyum terus menerka isi cerita SP ini, bener bener NOVELIS bunda.... Lanjutkeun lagi,,,,, sehat selalu bunda.
ReplyDeleteCerita yg dirancang bagus...penuh dg aneka alur yg bisa mengaduk perasaan yg membacanya,
ReplyDeleteSehat selalu mb Tien
Salam hangat dr YulieslemanSendowo
Terima kasih mbak tien. Mbak membuat saya Makin penasaran, kenyataan hidup memang begitu, tdk ada yg lurus, mulus tanpa gangguan.
ReplyDeleteSalam sehat mbak tien, selalu bahagia bersama keluarga.
Jaga kesehatan
ReplyDeleteSblm tidur ngintip dluu yuuuukkk..... He he he ...salam SEROJA Bu Tien kuuhh.... Helloo sby ...mana suaranya
ReplyDeletePerburuan dimulai
ReplyDeletePasukan siaaap.....
Grak
Jm 21.11
ReplyDeleteMasih kosong
Ha ha ha
Baca koment komenn fansnya bu Tien jg seru sambil nunggu Sang puteri tayang
ReplyDeleteMatur nuwun eyang
ReplyDeleteSalam sehat saking Batang
Ikut ngintip....
ReplyDeleteNglilir ...
ReplyDeleteInceng inceng....
Wuaduh..
ReplyDeleteSaingannya banyak
Paling nomor satu lagi pak ...
ReplyDeleteSaya nyambi baca cerbung kok...
Tidur ah, belum tayang SP nya.
ReplyDeleteSelamat menunggu dan ngintip untuk para pecinta karya Bu Tien.
Ikutan kompetisi no 1 🙋. Barangkali hadir SP 43❤️🤣🤣🤣🙏
ReplyDeleteWuaduh
ReplyDeleteKopinya sdh habis
Kantuknya mulai datang
Cerbungnya gak muncul2
Commen nomer siji hadiahe RIRI 💃🏻🤭. Ayoo ikutann 💃🏻💃🏻💃🏻wanita berbedak tebal dan bergincu...angel lho hahaha ( Ngapunten njih mbak Tien 🙏)
ReplyDeleteIkut ngintip sebelum ketiduran...mata udh 5watt..tp klo SP43 pastii di melèk2in baca dl..hehehe..
ReplyDeletePenasaran dgn riririri...😆
Salam kenal dr jember..
ReplyDeleteSelama ini diam-diam saya selalu mengikuti cerbung-cerbung bunda Tien lho...
Setiap mau tidur pasti ngintip dulu... habis... penasaran banget sih.. hehehe..
Salam kenal juga dari Kakek Habi mBandung.
DeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung_novel_populer
#jumpa/fans
Riri suaranya bagus lho...💃🏻🎼 Yang mari berdendang...mari berdendang..sambil bawa icik"..aku pernah liat di lampu bang Jo Prambanan 🤭😂😂
ReplyDeleteMet malam bunda Tien SP 43 sudah ditungguin, ttp udh malam ngantuk ach, smoga bunda sehat sehat selalu ya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin
ReplyDeletePkl 23.12 Tanti, widi, Danang dsb blm pada datang...
ReplyDeletePkl 23.12 Tanti, widi, Danang dsb blm pada datang...
ReplyDeletePkl 23.12 Tanti, widi, Danang dsb blm pada datang...
ReplyDeleteIya Bu Yustin....
ReplyDeleteJika sampai 24.30 blm juga tayang, saya pamit bobo dulu, nanti jika nglilir baru baca.
Selamat malam sahabat-2 cerbung, sampai ketemu esok.
Belumkah
ReplyDeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
Delete0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung_novel_populer
#jumpa/fans
Ayo edit profilmu, kenapa sih kalo kita2 tahu nama Anda??
Tepat pukul 00'00
ReplyDeleteTepat 00.00. Tmg merana 😭
ReplyDelete00.30 wib kok blm ada yaa.. Semoga Bu Tien sllu sehat.. Madiun ikut inceng inceng
ReplyDeleteBelum mumcul
ReplyDeleteTerjaga dari tidur malam....intip2 belum juga,semoga mbak tien sehat sllu Aamiin yra...
ReplyDeleteHabis tahajud juga blm muncul SP43 ...semoga Bu Tien sehat selalu.
ReplyDeleteHabis tahajud juga blm muncul SP43 ...semoga Bu Tien sehat selalu.
ReplyDeleteEps 43 blm ada...???ya sudah tdr lagi...smoga sehat yaa ibu Tien🤗
ReplyDeleteAlhamdulillah pagi ini kita masih bisa bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karuniaNya.
ReplyDeleteSemoga kita semua tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Aamiiiin..aamiin..aamiin..yaa Allah yaa Robbal'alamin
DeleteSugeng enjing eyangkung Bambang Waspodo, mugi panjenengan tansah pinaringan seger kwarasan tinebihns ing sambekala
Semoga bu Tien dan keluarga sehat walafiat
ReplyDeleteBegitu pun dgn pembaca setia karya bu Tien.. Tetep semangat.. Dan sehat selalu
Alhamdulilah sampai saat ini masih bisa mengikuti SP 42 semoga lancar terus. Dan M Tien dan semuanya diparingi kesehatan dan keberkahan. Aamiin. Jum'at mubaroq
ReplyDeleteYuk gabung Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
Delete0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung_novel_populer
#jumpa/fans
Update dong namanya.
Klik UNKNOWN, Edit profil, isi identitasmu, fotomu,, jangan lupa klik SIMPAN tulisan merah paling bawah.
Saya intip tadi malam sp 43 gak hadir ya. Salam sehat untuk bu tien. Makadih
ReplyDeleteAssalamualaikum warahmatullah.
ReplyDeleteDanang koq dereng wungu Nggih.
Menapa dalemipun kenging banjir Nggih.
Pandemen saking Jember tansah ngantu-antu.
Mugi2 Bu Tien pinaringan rahayu wilujeng mboten wonten alangan, sahengga enggal saget paring panglipur manah ingkang tansah deg2an.
kemana ya SP 43 kok diintip2 blm muncul...smg mbk tien sehat dn selalu memberi hiburan buat kami utk mengisi hari2 stay at home
ReplyDeleteAamiin.
DeleteGabung yuk ke Grup chat Penggemar Cerbung Tien Kumalasari (PCTK)
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung_novel_populer
#jumpa/fans
semoga bu Tien sehat selalu...ditunggu njih bu
ReplyDeleteKubertanya
ReplyDeleteKubertanya....
DeleteSiapa dikau
UNKNOWN?
Mbak Tien tertidur karena kecapekan. Apotek ruameee terus jadi gak sempat mingket.
ReplyDeleteDemikian sekilas info.
Semiga nanti malam SP bisa hadir kembali
Aku jg ketiduran krna ngantuk mbakyu 😀😀....moga mbak Tien dan keluarga selalu sehat....salam sehat dr Situbondo
DeleteAamiin..... yang nunggu sudah buanyak
DeleteInsyaAllah....
Malah tak kira siang ini tayang..... aeeeee ternyata banyak orang berburu citamin dan minyak kayu putih
Gak sabar nunggu SP 43....sehat sll bunda.... Salam dr Bekasi 😍😍
ReplyDeleteLanjutannya ditunggu
ReplyDeleteini siapa sih ?????
Deleteayo updte profil Anda, jangan UNKNOWN terus, kami juga pengin saling sapa tapi nggak muncul namanya.
Ini caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik tulisan UNKNOWN di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda
Reply
Terima kasih Bu Tien....
ReplyDeleteSemoga sehat dan semangat selalu
Sama sama menunggu
ReplyDeleteHoreeeeee....mbak Marni sdh bisa komen 👏👏💃💃
DeleteEmangnya kemarin-2 nggak bisa komen ??
DeleteGak komen kan karena sibuk aja, sdh masuk di WAG PCTK dulunya karena komen disini.
Semoga Mbak Tien sehat2 saja..
DeleteSaya gak sabar nunggu kedatangan Sang Putri 43
Kami nunggu ya Bu Tien dari Magelang berbondong2 yg nunggu kami dr MGMP kab Magelang
ReplyDeleteSelamat mlm smua , semoga SP43 mlm ini ya,mb Tien ....salam kenal Yuli Suryo
ReplyDeleteMenunggu episode 43...smg Bu Tien sehat bisa cepat muncul cerbungnya
ReplyDeleteWah ternyata SP 43 sp malam lagi belum muncul jg,liburan ya mbak Tien?
ReplyDeleteSalam seroja selalu mbak Tien dari Tegal.
Jumat malam, diintip kok belum muncul njiih...?
ReplyDeleteBu Tien....apa kabar sayang, seroja sll y bu...aamiin
ReplyDelete