ROTI CINTA 33
(Tien Kumalasari)
Dina yang menjauh ketika Rustanto sedang menerima telpon terkejut mendengar ponsel Rustanto jatuh.
Dilihatnya Rustanto memungutnya dan mencoba menyambung pembicaraan, tapi rupanya dari seberang sudah ditutup.
Dina mendekat, melihat wajah Rustanto kemerahan, apa dia sedang marah?
“Nggak rusak kan mas, ponselnya?” tanya Dina.
“Eh.. oh.. tidak..” jawab Rus gugup.
“Ada berita buruk ? Kok mas Rustanto seperti agak pucat begitu?”
“Belum lama dibicarakan, dia memutuskan hubungan..” kata Rustanto pelan.
“Oh, kenapa? Kelamaan menunggu lamaran mas Rustanto ya?”
“Dia memilih tetangga kampungnya, anak seorang lurah.”
“Yaaa.. soal materi rupanya..”
“Perempuan hanya suka kepada laki-laki berduit,” gumamnya sambil memasukkan ponselnya ke saku.
“Nggak juga mas.”
“Buktinya..?”
“Diantara seribu, ada satu yang begitu. Tapi saya tidak termasuk yang satu itu lho.”
“Maksudnya?”
“Bagi saya.. seorang laki-laki bukan hartanya. Lebih kepada kepribadiannya, perilakunya, seberapa besar cintanya.”
Rustanto menatap wajah Dina, untuk meyakinkan apakah yang diucapkannya itu benar.
“Seandainya ada laki-laki seperti itu, tapi dia tak punya harta, ada kemungkinan mbak Dina menerimanya?”
“Ya, kalau saya tertarik pada kepribadiannya, walau dia miskin sekalipun. Tapi saat ini saya belum memikirkan cinta, saya pernah patah hati dan memang cinta tak terbalas itu menyakitkan.”
Rustanto masih menatap Dina. Hampir tak percaya kalau ada laki-laki yang tak bisa membalas cinta gadis yang ada dihadapannya ini. Dia cantik, baik hati. Pasti laki-laki itu buta, paling tidak hatinya.
“Maksud mbak Dina, cinta mbak Dina ditolak ?”
“Saya cinta, tapi dia tidak.. soalnya dia sudah punya pacar.”
“Oh.. berarti cinta mbak Dina salah sasaran.”
“Betul,” lalu Dina tersenyum kecut. Kalau saja Rustanto tahu siapa laki-laki yang dimaksud, dan siapa pacar laki-laki itu.
“Tidak apa-apa mbak, saya juga merasa sakit. Saingan saya di kampung orang kaya dan orang tuanya berpengaruh. Saya bisa apa? Yah.. lebih baik terima nasib saja..”
“Ya mas, berarti dia bukan jodohnya mas Rustanto..”
“Baiklah mbak, sudah cukup melihat lokasinya, dan mana saja yang harus dibenahi. Kalau sudah saya mau pulang, badan saya lengket oleh keringat, dan bau..”
“Baiklah, ayo saya antar kembali. Mas Rustanto akan mengambil gerobaknya kan?”
“Ya, terimakasih mbak.”
***
Dalam perjalanan pulang itu hati Rustanto bagai dicabik-cabik. Kisah cinta yang dijalin selama bertahun-tahun, kandas karena Sumiati lebih memilih laki-laki yang punya harta, daripada sarjana yang cukup menjadi tukang bakso.
Dulu, Sumi menempel terus sejak dia masih kuliah, dan setelah Rustanto diwisuda, Sumi berceloteh kemana-mana dan bangga punya pacar sarjana ekonomi. Lalu hari demi hari berjalan, dan Rustanto begitu mencintai Sumiati yang cantik dan setia. Kala itu.. masih disebutnya setia karena masih selalu menunggunya. Tapi hari ini, saat Rustanto baru saja menerima tawaran bekerja sama dengan Dina, lalu berangan-angan akan segera bisa melamar Sumi, semuanya buyar karena Sumi lebih memilih laki-laki yang mapan dan banyak harta.
“Baiklah, rupanya aku harus menerima nasibku. Sakit sih sakit, tapi aku harus melanjutkan hidupku. Jangan sampai aku hancur hanya karena seorang Sumiati,” gumamnya sambil memasuki rumah pondokannya yang sempit dan sederhana.
Baru saja membuka kamarnya, ponselnya berdering. Dari Dina.
“Ya mbak Dina..”
“Mas Rustanto mau bezoek Ferry nggak ?”
“Maunya iya mbak.. tapi saya baru saja sampai rumah kost saya, belum mandi juga.”
“Kalau mau nanti saya samperin mas, tuliskan alamatnya di WA ya.”
“Wah, nanti merepotkan mbak, saya berangkat sendiri saja.”
“Nggak apa-apa, saya mau kesana nggak ada teman, jadi lebih baik saya nyamperin mas Rustanto ya.”
“Apa tidak merepotkan?”
“Tidak, tuliskan alamat mas Rustanto, saya kesitu satu jam lagi ya.”
Dina langsung menutup ponselnya. Rustanto tak bisa menolak, sungkan sebenarnya, masa Dina mau nyamperin dirinya. Tapi apa boleh buat, dia segera menuliskan alamatnya, kemudian segera mandi. Satu jam lagi harus siap. Nggak enak rasanya kalau Dina harus menunggu.
***
“Witri…” panggil Dian ketika Witri siap-siap mau pulang.
“Tungguin..” lanjutnya.
“Ada apa mas ?”
“Kamu tuh kalau mau pulang harus bilang sama aku, supaya aku bisa nganterin kamu.”
“Nggak enak sama ibu ah mas, masa saya harus dianterin terus, apalagi malu tuh, diliatin teman-teman yang lain.”
“Itu hanya perasaan kamu saja, mereka kan sudah tahu kalau kamu itu pacar aku.”
“Tapi kan…”
“Sudah, jangan protes, aku ambil kunci mobil dulu,” kata Dian yang langsung pergi ke belakang.
Witri menunggu. Ia masih seperti mimpi ketika Dian benar-benar menyatakan cintanya. Ia masih belum percaya kalau Dian bersungguh-sungguh ingin mengambilnya sebagai isteri. Hal itu masih kepikiran ketika ia sudah duduk diam di mobil Dian.
“Kok diam saja sih,” kata Dian dalam perjalanan.
“Sebenarnya saya masih bingung.. eh..tidak percaya..”
“Tidak percaya tentang apa? Bahwa aku benar-benar mencintai kamu?” kata Dian sambil menoleh kearah gadis cantik di sebelahnya.
Dilihatnya Witri mengangguk.
“Berhari-hari yang lalu aku mengatakannya dan tak pernah menyesalinya, mengapa kamu masih tidak percaya?”
“Mas Dian kan tahu, aku ini siapa, keadaan keluargaku seperti apa..?”
“Memangnya kenapa?”
“Aneh saja ketika tiba-tiba saya dicintai oleh seseorang seperti mas Dian.”
“Lalu.. maunya kamu dicintai oleh seseorang yang seperti apa?”
“Banyak gadis-gadis cantik yang sepadan dengan mas Dian, mengapa saya? Berhari-hari juga saya memikirkannya, dan masih saja tidak percaya.”
“Witri, kamu tahu tidak, ibuku itu dahulunya seorang tukang sayur keliling..”
“Maksud mas Dian.. ibu Baskoro?”
“Bapakku seorang pengusaha yang memiliki usaha pula di luar negeri, tapi ibuku hanya seorang tukang sayur.”
“Ah…”
“Itu benar Witri, kalau tidak percaya nanti kamu boleh tanyakan pada ibu. Beliau tidak malu kok mengakui masa lalunya. Tadinya ibu juga ragu-ragu ketika bapak melamarnya. Kehidupan mereka seperti bumi dan langit. Masa ibu akan percaya begitu saja? Tapi bapak sangat mencintai ibu. Mereka memiliki liku-liku cinta yang unik.”
“Unik ?”
“Bapak sampai pura-pura jadi penjaja roti keliling yang dinamakan Roti Cinta, yang mana kemudian nama itu dipakai untuk membuka usaha disini. Dan melihat pengorbanan bapak itulah kemudian ibu menerima cintanya, kemudian mereka menikah dan membawa ibu ke Jakarta.”
“Wah, luar biasa..”
“Nanti suatu hari aku akan menceritakan yang selengkap-lengkapnya. Tapi garis besarnya sekarang aku hanya akan menunjukkan sama kamu, bahwa ibuku dahulunya juga orang biasa, bukan pengusaha atau anak pengusaha yang kaya raya, sementara bapakku seorang pengusaha yang malang melintang di sini dan luar negri.”
Witri terdiam. Ia tak mengira bahwa bu Yanti yang baik hati dulunya juga orang biasa seperti dirinya, bukan pengusaha yang kaya raya.
“Apakah kamu masih tidak percaya bahwa seorang Ardian bisa mencintai Sawitri?”
Witri menangkap kesungguhan dalam kata-kata Dian. Ada bahagia yang merambati batinnya, dan membuat keraguannya sedikit menipis.
“Bapak sama ibu akan segera melamar kamu.”
“Apa?” Witri terkejut.
“Baru direncanakan, mungkin dalam waktu dekat.”
Sawitri ingin segera sampai dirumah, dan mengatakan semuanya kepada ibunya. Selama ini dia belum pernah mengatakan apapun pada ibunya, tentang pernyataan cinta Ardian, karena sesungguhnya dia masih ragu.
***
“Bapak, dalam waktu dekat Dian mau ke Solo ya,” kata Ardian kepada bapaknya.
“Ya, bapak baru mau ngomong itu. Maksud bapak, hubungannya dengan kamu yang ingin segera melamar Witri, ada baiknya kalau bapak Leo dan ibu Rina juga hadir.”
“Ya bapak. Dian juga sudah bilang sama Witri kalau bapak sama ibu segera mau datang melamar.”
“Bagaimana reaksi dia?”
“Sejauh ini ternyata dia masih ragu bahwa Dian benar-benar suka sama dia.”
“Mengapa dia ragu? Kamu menyatakannya sambil bercanda kan ?”
“Bukan begitu. Witri mengingat perbedaan diantara keluarga kita dan keluarganya. Lalu Dian menceritakan bagaimana dulu ibu dan bapak saling jatuh cinta.”
“Wah, kamu membuka rahasia percintaan bapak sama ibu dong.”
“Iya, biar saja, ibu kan tidak malu orang lain mengetahui masa lalunya. Maksud saya biar Witri tidak selalu merasa rendah diri. Dian salah ya pak ?”
“Tidak, tapi tentang tukang roti keliling itu.. juga kamu ceritakan kan?”
“Iya bapak.. itu kan kisah cinta yang unik.. Witri bisa tersenyum mendengarnya. Apa bapak malu?”
“Tidak, bapak bangga bisa memperjuangkan cinta bapak pada ibu.”
“Bapak memang luar biasa..” puji Dian.
“Kapan mau ke Solo ?”
“Minggu depan saja ya pak, ada pekerjaan Dian yang belum selesai.”
“Oh iya, laporan bulanan belum kamu periksa kan? Tadi ibumu bertanya.”
“Iya, nanti Dian bilang sama ibu, dan juga rencana mau ke Solo itu sekalian.”
***
“Terimakasih ya, mbak Dina, mas Rustanto mau menjenguk saya,” kata Ferry ketika Dina dan Rustanto datang membezoek.
“Saya baru tahu ketika mbak Dina memberi tahu saya tadi siang.”
“Bagaimana keadaan kamu ?”
“Gegar otak setelah saya jatuh tertelentang dan kepala saya terantuk akar pohon yang sangat besar. Kepala saya juga terluka.”
“Ya ampun Fer, kamu itu kalau berkendara jangan sambil melamun,” tegur Dina.
“Saya merasa bersalah, saya merasa menjadi laki-laki yang sangat buruk.”
“Mengapa kamu berkata begitu Fer ?”
“Apa Dita tidak mengatakan apa-apa pada mbak Dina?”
“Mengatakan tentang apa ya? Malam itu Dita hanya bilang baru keluar dari rumah sakit, setelah mengantarkan kamu yang menabrak pohon.”
“Cuma itu ?”
“Iya. Memangnya ada apa?”
“Tentang ban mas Bian yang gembos?”
“Gembos dimana? Kena paku ?”
Ferry menghela napas. Rupanya baik Dita maupun Bian tidak suka bergunjing tentang keburukan orang.
“Kamu ngomong apa sih ?”
Lalu sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing , Ferry menceritakan tentang perbuatan buruknya karena benci sekali kepada Bian. Dan terjadi percekcokan diluar gedung ketika Bian ternyata membawa kartu mahasiswanya yang terjatuh. Lalu dia pergi dengan amarah yang meluap, sehingga tidak konsentrasi waktu berkendara.
“Ya ampuun, ada kejadian seperti itu, sama sekali Dita nggak pernah cerita apa-apa.”
“Aku merasa terhukum, kejahatanku dibalas mas Bian dengan kebaikan yang tiada taranya. Dia membawaku ke rumah sakit dan membayar semua biayanya. Aku sangat malu..” kata Ferry pilu.
“Ya sudah, semua sudah terjadi, nggak usah dipikirkan. Ini mas Rustanto kok diam saja sih?” tanya Dina.
“Dia kan tahu semua kejadiannya,” kata Ferry.
“Ya sudah mas, nggak usah dipikirkan, semua ini jadikanlah pelajaran dalam hidup, sehingga mas Ferry tahu mana yang baik dan mana yang buruk,” kata Rustanto.
“Terimakasih karena telah mengingatkan saya.”
Dina dan Rustanto tidak lama dirumah sakit, mengingat kondisi Ferry yang harus banyak beristirahat.
Tapi sebelum pulang Ferry sempat membisikkan sesuatu ketelinga Rustanto.
“Mas, sore ini mas Rus tampak berbeda, kelihatan gagah dan ganteng. Bagi yang tidak tahu pasti mas Rus dikira pacarnya mbak Dina.”
Rustanto terkejut, ia khawatir Dina mendengarnya sehingga dia akan merasa malu, untunglah dia sudah keluar lebih dulu.
“Jangan begitu ah, mana saya pantas bermimpi. Sudah, saya pamit dulu, cepat sembuh ya mas.”
***
Rustanto terkejut ketika Dina menghentikan mobilnya di sebuah rumah makan.
“Mas, kita makan dulu ya, saya kok merasa lapar.”
“Makan ? Tapi ini sudah maghrib, saatnya shalat.”
“Kita akan shalat disitu, ada kok musholanya,” kata Dina yang langsung turun. Rustanto mengikutinya dengan rasa rikuh.
“Ayolah mas, nanti kita sambil bicara tentang usaha kita.”
Mereka duduk agak disudut. Belum banyak pembeli dirumah makan itu karena memang belum saatnya makan malam. Dina memesan apa yang mereka inginkan lalu keduanya masuk kedalam menuju mushola.
Ketika selesai dan mulai makan, Dina berbincang tentang usaha mereka yang akan segera dimulai.
“Saya sudah bicara dengan pemilik kios, dia mengijinkan kita merenovasi tempat itu seperti yang kita inginkan.”
“Bagus kalau begitu mbak.”
Dua hari lagi renovasi akan dimulai, saya sudah menggambarkan apa yang kita inginkan. Nanti mas Rustanto bisa bicara langsung sama pemborongnya yang akan saya bawa menemui mas Rustanto ditempat mas Rustanto berjualan.
“Baiklah mbak.”
"Semakin cepat semakin baik kan. Setelah selesai, mas Rustanto harus berhenti berjualan dan mulai memikirkan perabot-perabot yang harus kita adakan, atau apa saja lah, pasti banyak yang harus kita pikirkan."
Rustanto mengangguk setuju.
Mereka hanya makan dan minum sekadarnya, lalu Dina mengajak pulang.
***
Ketika Dina menghentikan mobilnya di tempat kost Rustanto, dilihatnya seorang wanita menunggu didepan, dan langsung mendekat begitu melihat Rustanto turun.
“Sumi ? Mengapa kamu disini?”
Tiba-tiba wanita yang dipanggil Sumi itu menubruk Rustanto sambil menangis.
“Eh.. apa.. apa-apaan ini? Tidak pantas dilihat orang, kata Rustanto sambil mendorong tubuh Sumi pelan.
***
Besok lagi ya.
Terima kasih Mbak Tien ... kiriman ROTI CINTANYA yg ke 33 sudah sampai.
ReplyDeleteSalam ADUHAI ...
Selamat Mas Yowa Juara 1
DeleteMtnuwun mbk Tien
Pak Yooo.... 👍 mantap, sudah lama tak beraksi
DeleteMasih anget ya pak? Fresh from the oven
DeleteMaturnuwun bu Tien , Roti Cinta hangat hadir seblm bobok. Slm sehat tetap semangat.
DeleteMantab .... Yogja lagi juara 1 nya.
DeleteSelamat pa Yowa, posisi 2 ibu Nani Nur'Aini, posisi 3 ibu Triniel
Alhamdulillah ROTI CINTA hangat di malam ke 33 sdh tayang. Terimakasih bu Tien, salam ADUHAI........
Delete2 Jeng Iin Kek😆, aku di ruang reply, gak masuk hitungan 😀
DeleteWah masih anget tenan Roti Cinta 33. Matur nuwun Mbak Tien.
DeleteWouw Rocin 33 tayang
ReplyDeleteYuuk kita baca yah penisirin bingitz nih
Dina ada harapan baru kalee
Trnyta pacar Rusmanto sptnya mw izin nikah ma org lain
Mksh bunda Tien
Sehat selalu doaku dan ttp ADUHAI
Matur suwun Bu Tien ..Rocinnya gasik m
ReplyDeletesehat slalu yaa ibu..
salam.Aduhai dr Smg
Alhamdulillah sudah tayang, gemeshnya ganti ke Dina nie, ayo Dina masih ada kesempatan...
ReplyDeleteSalam aduhai, semoga bunda Tien sehat selalu
Alhamdulillah sdh datang..
ReplyDeleteAlhamdulillah masih kemebul...
ReplyDeletesuwun mba Tien...salam sehat dan bahagia selalu
Trimakasih Ibu Tien yg Aduhaiiii....
ReplyDeleteAsyik... cepet terus...
ReplyDeleteAlhamdulillah.... matur nuwun mbak Tien, semoga sehat selalu.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien-ku, roti-nya sudah sampai.
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Trimksh bu tieen..
ReplyDeleteSehat selalu..
Mbak rinta punten, saya gak bisa keluar fotonya dan dibawah selLu tertulis replay, dan delete mohon saran tks
DeleteSuwun mb Tien Rocin 33 sudah hadir....salam aduhai
ReplyDeleteAlhamdulillah, masih sore roti cinta sdh hadir.....terima kasih Bu Tien.....salam sehat selalu...🙏🙏
ReplyDeleteAlhamdulilah, terima kasih bu tien... tayangan rc 33 sdh tayang semoga bu tien selalu sehat, salam aduhai dari pondok gede
ReplyDeleteAlhamdulillah 👐👐👐
ReplyDeleteTerimakasih bunda tien.
Semoga sehat walafiat 🙏🙏🙏
Alhamdulillaah...Roti Cinta sudah tayang...
ReplyDeleteTrima kasih ibu Tien, semoga ibu Tien dan keluarga Sehat Selalu
Aamiin yaa Robbal’alamiin
Salam ADUHAI....
England jd juara sih, tp sebelum tidur sudah makan rocin. Bisa tdr nyenyak. Sumi, nga pain km dtg pakai peluk2.
ReplyDeleteMb Tien maturnuwun.
Salam man is nan aduhai
Yulin Smrg
Hey Guys..... edit profilmu biar Bunda Tien & semua pembaca mengenalmu.... Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan atau tetangga hi hi hi.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,
DeleteOkeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗
Maaf engga maksudnya
ReplyDeleteAlhamdulillah... RC 33 hadir awal, jumpa lagi dengan mbak Tien salam sehat selalu dan Aduhai
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI ibu Komariyah
DeleteTerimakasih
ReplyDeleteKembali kasih, pak Herry
DeleteMantap niiih... rocint sdh bisa bwt pengantar bobok... matur nuwun bu Tien salam aduhai...
ReplyDeleteAlhamdulillah rocin 33 msh kemebul anget2....
ReplyDeleteTrmksh mb Tien..... smg sehat dan sll bahagia...
Aamiin
DeleteNuwun Yangtie
😍... Ibu Tien selalu membahagiakan para tokoh nya, kemarin saya berfikir seandai nya Dina dipasangkan dengan Rustanto, kasihan Ferry menjomblo 😊
ReplyDeleteHadirlah tokoh Sumi.
Rustanto terlanjur patah hati dengan Sumi
Dina sdang mencoba measta hati
Ferry... ingin berubah menjadi lebih baik
Sumi...apa yg terjadi?
Mengapa dia mendatangi Rustanto?
......
Masih harus menunggu esok malam...
Seandainya kau tahu. Hahaa..
DeleteADUHAI jeng Niel..
Kalau aku tahu cerita jadi nya gak seru.. 😀
DeleteAda apa dengan Sumi? Bu Tien emang jagonya bikin kita penasaran, trima kasih Ibu, salam sehat n tetap semangat, serta salam Aduhai dari Pasuruan
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSalam ADUHAI juga ibu Mundjiati
DeleteAmbyarrrr sepertinya Sumi gak jadi menikah dengan anak orang kaya didesanya...padahal dia sdh mutusin Rustanto...kapokmu Sumi..Ayo Rust kamu sama Dina saja yg tidak materialistis meskipun dia kaya mau berteman dg kamu. Matur suwun Bu Tien salam sehat selalu.
ReplyDeleteHahaa.. salamnya kan tidak ambyar pak Indriyanto?
DeleteTerimankasih Bu Tien Rocinnya. Wah gawat Sumi datang sepertinya minta balikan lagi.
ReplyDeleteGawat tapi ADUHAI ibu Yati
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Opa, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes, Djoko Bukitinggi, Arinto Cahya Krisna , HerryPur, Djoni August. Gembong. Papa Wisnu, Djoni, Entong Hendrik
Hallaow juga......
DeleteAlhamdulillah ....
ReplyDeleteYang ditunggu tunggu telah hadir.....
Gasik banget
Matur nuwun bu Tien..
Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
Aamiin..... .
Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN
Aamiin
DeleteSalam ADUHAI Pak Wedeye
Alhamdulillah ROTI CINTA 33 sdh tayang. Masih hangat dan menul.
ReplyDeleteTerimakasih mbak Tien, salam sehat dan ADUHAI........
Sala sehat dan ADUHAI ibu Pudya
DeleteAlhamdulilah Rocin sudah hadir
ReplyDeletePasti makin aduhai..cerita tukang bakso...
Mugi Ibu Tien tansah sehat
Aamiin
DeleteMatur nuwun ibu Moedjiati
Rocin 33 telah hadir. Alhamdulilah.
ReplyDeleteMatur nuwun Bunda Tien semoga sehat selalu, lancar terus dan bahagia n aduhai....
Aamiin
DeleteTerimakasih banyak ibu Rochmah
Maturnuwun bu Tien untuk kiriman Roti Cinta yg ke-33..🙏
ReplyDeleteSemoga panjenengan tetap sehat.. aamiin
Aamiin
DeleteSalam sehat dan ADUHAI Pak Djodhi
Sumi kenapa ya..tiba2 menemui Rustanto dan menangis....
ReplyDeleteTerima kasih bu Tien sehat sehat selalu njih
Kenapa ya..
DeleteADUHAI ibu Winarni
Mantul roti cinta nya bu Tien, Terimakasih. Sehat selalu😊
ReplyDeleteAamiin
DeleteSalam sehat dan ADUHAI ibu Hestri
Alhamdulillah Rocin 33 sudah tayang awal. Bu Tien hebat nih membuat orang jadi penasaran, lha baru asyik astiknya Dina dan Rutanto pendekatan usaha eh Sumi muncul. Bisa bisa memecahkan konsentrasi nih. Semoga Rustanto tidak terpngaruh oleh tangisan Sumi. Rustanto lebih fokus ke usaha dan pdkt dengan Dina. dicomlangi dong bu Tien. . ngarep.com
ReplyDeleteADUHAI ibu Noor
Delete*LEMBAR KOREKSI:*
ReplyDelete1. Kalau saja Rustanto tahu siapa laki-laki _yan dimaksud,_ dan siapa pacar laki-laki itu.
* Kalau saja Rustanto tahu siapa laki-laki *_yang dimaksud,_* dan siapa pacar laki-laki itu. #
2. “Apakah kamu masih tidak _percara bahwa_ seorang Ardian bisa mencintai Sawitri?”
# “Apakah kamu masih tidak *_percaya bahwa_* seorang Ardian bisa mencintai Sawitri?” #
3. “Mengatakan tentang apa ya? Malam itu _Dina hanya_ bilang baru keluar dari rumah sakit, .... #
# “Mengatakan tentang apa ya? Malam itu *_Dita hanya_* bilang baru keluar dari rumah sakit, ... #
@@@@@@@@
Tiba-tiba wanita yang dipanggil Sumi itu menubruk Rustanto sambil menangis.
“Eh.. apa.. apa-apaan ini? Tidak pantas dilihat orang, kata Rustanto sambil mendorong tubuh Sumi pelan.
Waduh ... Sumi....Sumi.....
Kamu itu ngganggu saja....
Sdh merusak harapan mas Rustanto....kini sedang sedikit berbunga....kau datang untuk kedua kalinya kamu datang merusak harapan Rustanto.......apa iya...ADUHAI....
Nuwun mas kakek
DeleteAlhamdulillah..menikmati roti cinta..terima kasih Bu Tien,sehat selalu,Aamiin.
ReplyDeleteSami2 ibu Rini
DeleteAamiin
Waduh... katanya Sumi minta putus tapi kok tiba2 datang dan menangis. Pasti terjadi sesuatu nih. Hadeehhh... naga2nya cinta Dina jadi terhalang lagi dong. Sabar ya Din... percayalah, kalo jodoh sudah diatur Tuhan.
ReplyDeleteTiba2 ADUHAI jeng Ira
DeleteAlhamdulillah.....
ReplyDeleteMtur nuwun bun...
Mugi2 tansah pinaringan rahayu wilujeng sedoyonipun....
Aamiin wo
DeleteTerima kasih mbu tien.. makin asyiik z lika liku roti cinta nya.... sehat² trs Mbu Tien ...
ReplyDeleteAamiin, pak Zimi
Deleteudeh mbak Dina ama mas Rustanto aje ya....
ReplyDeleteBaiklah, bapak Petir
DeleteAda masalh baru nih dngan sumi.
ReplyDeleteTerima kasih banyak ibuu..
Salam sehat selalu tuk ibu dan kluarga
Salam aduhai
Masalah yang ADUHAI Ibu Putri
DeleteAduhaiii Sumi ngapain datang2 nangis nubruk mantan pacar? Bikin pusing aja nih Sumi
ReplyDeleteTahu2 besok lagi,hrs bersabar ya mbak Tien.
Tks mbak Tien,salam aduhai dr Tegal.
Pusing tapi ADUHAI ibu Neni
DeleteKnp Sumi yah....
ReplyDeleteAlhamdulillah ROCIN nya sdh datang, matur suwun Mbak Tien
Aduhai...Salam sehat selalu...
ADUHAI, Sehat ibu Umi
DeleteMaturnuwun Bu Tien, ROCIN 33 sdh hadir,sehat selalu bu,semangat dan ADUHAI
ReplyDeleteSemangat dan ADUHAI Yangti
DeleteMatur nuwuwn ibu Tien. Semoga selalu sehat.
ReplyDeleteSalam sehat dr Magelang
Aamiin
DeleteSami2 Butut
Alhamdulillah Roti Cinta Episode 33 sudah hadir menghibur, matur nuwun mBak Tien Kumalasari. Semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia sejahtera bersama keluarga, dan selalu dalam lindungan Allah. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Tangerang.
Aamiin Yaa Allah,
DeleteMatur nuwun mas Dudut
Salam sehat bahagia dan ADUHAI
Wah ada apa lagi dengan sumi padahal sudah mau nikah dengan ansk pak lurah.
ReplyDeleteTerima kasih bu tien, salam sehat
Salam sehat pak Anton
DeleteMasyaallah... buTien juara merangkai cerita.
ReplyDeleteMulai terhubung dg cerbung sebelumnya..
ADUHAI SANGAAAT
This comment has been removed by the author.
DeleteADUHAI ibu Nien
DeleteAlhamdulillah Rocin 33 dah hadir
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Semoga bunda srkeluarga senantiada srhat walafiat aamiin
Salam sehat dan hangat dari Pureorejo
Aamiin
DeleteMatur nuwun ibu Salamah
Alhamdulillah Rocin 33 hadir..sehat2 u bu Tien ...eee Pucuk di cinta eeeesemoga Dina dan Rustanto ..sippp lah
ReplyDeleteSemoga ADUHAI IBU Yanti
DeleteAlhamdulillah RC.33 telah tayang, terima kasih bu Tien, salam sehat n bahagia selalu.
ReplyDeleteUR.T411653L
Sami2 ibu Uchu
Deletemakasih bunda.... sehat selalu ya.dr skohrjo
ReplyDeleteSalam sehat. Lama nggak komen nih..
DeleteADUHAI ibu Puspita
Wouw....
ReplyDeleteLiku2 cinta...
Dari jaman dulu sampai sekarang ternyata serupa walau tak sama...
Mungkin anak pak lurah dituntut pacarnya untuk segera bertanggung jawab dan batal dgn Sumi.
Semoga Rustanto jadian dgn Dina.
Monggo dilanjut aja ibu Tien, penasaran nih. Matur nuwun Berkah Dalem. Salam ADUHAI.
Alhamdulillah rocin 33 SDH hadir matur suwun Bu Tien
DeleteSami2 ibu Ismu, apa kabar ?
DeleteSalam sehat dan ADUHAI dari Solo
Wouww..
DeleteADUHAI ibu Yustinhar
Lagi² mbak Tien bikin penasaran...
ReplyDeleteTerima kasih mbak Tien
Salam penasaran KP LOVER
DeleteMakasih Bunda untuk ROTI CINTA 33.
ReplyDeleteSemoga Bunda selalu sehat dan bahagia bersama keluarga.
Sami2 mas Bambang, salam sehat dan ADUHAI.
DeleteAAMIIN paringipun doa
Ada apa dg Sumi dan bgmn tanggapan Rustanto? Ditunggu lanjutannya.
ReplyDeleteMakasih mba Tien. Salam sehat dan selalu aduhai mba
Ada apa dengan ibu Sul ?
DeleteTrimakasih mbak Yien RC33nya...
ReplyDeleteDuuuh...cintaaaa...bs indah..bs menyakitkan...galau...
Semoga yg terbaik semuanya ya mbak Tien...jagonya mengolah kata dan mengaduk rasa..
Besok lagi lanjuatnnyaaa...
Salam sehat dan aduhaii mbak Tien..🙏😘⚘
Alhamdulillah ROTI CINTA sdh tayang. Terimakasih bu Tien, salam ADUHAI........
ReplyDeleteADUHAI JUGA ibu Sudarwati
ReplyDeleteMaturnuwun ibu Tien, selalu kutunggu kelanjutan roti cinta nya, semoga ibu selalu sehat ya
ReplyDeleteAamiin
DeleteSami2 ibu Idayati
Assalamualaikum wr wb. Loh, kok Sumi balik ke Rustanto, ada apa gerangan.. Wah seru nih lanjutannya...ditunggu ya Bu Tien, semoga Bu Tien beserta keluarga tansah pinaringan karahayon, wilujeng semuanya. Aamiin....Salam sehat dan aduhai dari Pondok Gede...
ReplyDeleteWa'alaikum samam wr wb
ReplyDeleteMatur nuwun pak Mashudi
Slmt pgiii mbak Tien sayang.. Alhamdullilahhari kehari cerbungnya makin mempesona dan bikin gereget... Ygpenting mbak Tien tetap sht dan tetap berkarya.. Slmseroja.. Aduhai.. Darisukabumi.. 🥰🥰🥰🥰
ReplyDeleteSalam seroja dan ADUHAI Ibu Farida
DeleteSemakin menarik... Sy biasanya membaca novel Bu Tien dari WA grup karena sering terlambat. Iseng2 buka blok... Eh ... Ternyata bisa mengikuti lebih awal dari teman lainnya... Semoga ibu Tien selalu sehat walafiat semakin juga penggemar novel nya
ReplyDeleteTerimakasih perhatiannya, pak Bambang Pamulardi.
ReplyDeleteSalam ADUHAI dari Solo
Cie... cie...
ReplyDeleteDian bentar lagi mau ngelamar nih....
Salut sama Dian krn bp Leo juga akan diajak melamar.
Kira" duluan mana ya dg Dina...
Sepertinya Dina mulai lengket dg Rustanto meski baru sebatas hubungan kerja.
Muga lama" pacaran dan berlanjut sampai jenjang pernikahan.
Tapi kok tiba" ada Sumiati menunggu didepan kost Rustanto dan begitu melihat Rustanto Sumi terus menubruknya sambil menangis.
Ada masalah apakah dia....
Jawabannya tunggu di episode berikutnya.
Smg bunda Tien sekeluarga sehat sll
Salam aduhai dari Bojonegoro.
Salam sehat dan ADUHAI ibu Wiwik
ReplyDeleteNungguin ahhh.....
ReplyDelete😫😴
DeleteNgintip..roti..
ReplyDeletekalau di tungguin Rustanto suka ngumpet...apalagi dekatnya ada Dina
ReplyDelete