Tuesday, April 20, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 32

 

JANGAN BAWA CINTAKU 32

(Tien Kumalasari)

 

“Ada apa? Ada masalah?” tanya Baskoro ketika melihat Ika tampak termenung.

“Tidak ada..  hanya ibu Kartiman, pemilik rumah dimana dulu aku mengontrak.”

“Oh, ada .. masalah?” tanya Baskoro yang menduga Ika masih berhutang uang kontrakan.

“Tidak, hanya ingin berkunjung, karena sejak saya pindah kemari mereka belum pernah datang.

Baskoro mengangguk-angguk.

“Lalu.. bagaimana dengan … apa yang saya katakan tadi?”

“Aap..apa?” Ika kembali gugup.

“mBak Yanti.. aduh.. bolehkah saya memanggil Yanti saja?”

Ika tersenyum dan mengangguk. Dalam kegundahan hatinya itu, ia merasa tak mampu berkata banyak. Ia harus menenangkan perasaannya terlebih dulu.

“Yanti, apa jawabmu ?”

“Aap.. apa?”

“Aku jatuh cinta sama kamu.”

Ika meremas tangannya sendiri yang masih saja berkeringat.

“Aku ini siapa mas.. apakah mas Baskoro sadar ?”

“Sadar lah, memangnya aku pingsan?”

“Mas harus mengerti saya hanya seorang tukang sayur. Mas Baskoro terlalu tinggi bagi saya. Saya tidak berani mas,” akhirnya Ika mampu bersuara.

“Tidak terlalu tinggi, kalau perlu aku bisa berjongkok supaya kamu bisa memegang kepalaku.”

“Aduh.. “

“Kok aduh, apanya yang sakit?”

“Jangan bercanda, saya serius.”

“Aku juga serius. Aku tidak pernah mundur dalam mencapai keinginan aku.”

“Aku menyadari siapa aku, aku tidak berani mas..”

“Kamu akan bersama aku, masih tidak berani?”

Ika mendesah .. bingung.

“Baiklah, aku tidak tergesa menunggu jawaban kamu, tapi percayalah bahwa aku akan menunggu. Tetap menunggu. Dan ingat, bahwa aku hanya akan mundur apabila kamu mengatakan bahwa kamu tidak mencintai aku, atau sudah ada orang lain yang lebih kamu  cintai.”

“Benar mas, mas Baskoro terlalu tinggi untuk aku. Aku seperti terlempar keatas, lalu aku akan jatuh, kesakitan.”

“Aku serius, aku ingin memiliki isteri dan kamu adalah pilihan aku. Percayalah, aku akan   membahagiakan kamu dan Dian, dan tak akan pernah setetespun air mata duka membasahi pipimu. Satu lagi, Dian butuh sosok seorang ayah.”

Air mata itu sudah mengambang di sepasang mata beningnya. Baskoro meraih tissue yang ada di atas meja, lalu mengusap lembut mata Ika.

“Apa aku harus bersujud dihadapan kamu supaya kamu percaya?”

Ika menatap Baskoro tak berkedip. Seperti mimpi rasanya mendengar bahwa laki-laki perlente dan bukan main itu mengatakan cinta padanya. Bahkan rela bersujud untuk membuatnya percaya.

“Tapi seperti aku mengatakannya tadi, aku akan menunggu kamu berpikir dan menimbang. Minggu depan aku akan kemari dan menunggu jawaban dari kamu,” lanjut Baskoro.

Ia masih terpaku ketika Baskoro berpamit lalu ia merasa bahwa alam sekitar tiba-tiba menjadi senyap.

“Mengapa aku ini? Jangan, jangan terpengaruh apa yang dikatakannya. Setiap laki-laki memang pandai merayu. Mengumandangkan kidung-kidung cinta, membuat aku terbuai dan seperti terbang ke awang, lalu menjatuhkan aku ke tanah, membuat aku terluka dan sakit,” katanya kepada diri sendiri.

Ika menyandarkan tubuhnya di kursi teras, merasa betapa sepi setelah si ganteng itu pergi. Merasa kehilangan canda dan kenekatannya. Kehilangan senyum memikat yang menggetarkan hatinya. Lalu Ika memaki dirinya sendiri.

“Gila.. gila.. gila.. aku terpesona ya? Tidak.. tidak.. aku akan terluka.. pergi.. pergi kamu..” gumamnya pelan, lalu ia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

“Ibu.. aku sudah pulang..”

Ika terperanjat. Ketika melepaskan tangannya ia melihat Dian, Dina dan bu Rina berdiri di tangga teras.

Dian dan Dina segera naik dan mencium tangan Ika.

“Ya ampuun.. sudah pada pulang?”

“Tadi kami makan es krim,” kata Dina kemayu seperti biasanya.

“Aduuh, enak sekali,” kata Ika sambil tersenyum.

“Mas Dian sudah bawa sekotak, nanti boleh dimakan sama bu Yanti,” sambung Dina lagi.

“Terimakasih banyak Dina, terimakasih bu Rina, silahkan duduk.” Ika mempersilahkan Rina untuk duduk.

“Tidak, kami hanya mengantarkan Dian, sudah hampir sore,” kata Rina sambil melirik keatas meja, dan melihat dua buah cangkir yang telah kosong.

“Tidak akan duduk dulu?”

“Terimakasih mbak Yanti. Baskoro sudah pulang?”

“Baru saja pulang,” lalu Ika menyesali kata-katanya karena jawabannya seakan mengatakan bahwa Baskoro sangat lama berbincang dirumahnya.

“Oh, lumayan lama. Dia itu pintar bercanda, membuat kita tidak bosan bersamanya.”

Ika terdiam. Rina seakan menebak apa yang dirasakannya. Tak bosan berlama-lama bersama Baskoro.

“Ya sudah, aku pamit dulu ya mbak, mas Leo menunggu di mobil.”

“Sekali lagi terimakasih ya bu, sudah mengajak Dian jalan-jalan.”

“Mas Dian, aku pulang dulu, besok-besok jalan-jalan lagi ya?” kata Dina yang kemudian berlari-lari kecil mengejar ibunya yang sudah mendahuluinya.

“Bagaimana tadi? Kamu senang?” tanya Ika.

“Senang bu, tadi ke taman bermain, lalu makan di restoran, enak-enak makanannya. Om Leo memesan makanan untuk Dian bawa pulang, sudah Dian letakkan dimeja, untuk kita makan nanti. Om Leo juga membeli es krim untuk kita, sudah Dian masukkan ke dalam kulkas.”

Ika hanya mengangguk-angguk.

“Om Leo sangat sayang pada Dian. Dian diperlakukan seperti Dina, benar-benar seperti anaknya sendiri,” Dian masih mengoceh, dengan wajah berseri-seri.

Ika menghela nafas, tapi berusaha tersenyum.

“Dian merindukan sosok seorang ayah..  ia begitu bahagia dianggap anak oleh Leo. Ya Tuhan,” kata batin Ika. Lalu ia teringat kata-kata Baskoro barusan.

“Dan ingat, Dian membutuhkan sosok seorang ayah.”

“Ibu sudah makan? Ayo Dian temani, biarpun Dian sudah kenyang. Ada ayam goreng ragi juga. Sayangnya tidak ada tempe goreng kesukaan Dian,” kata Dian sambil menarik tangan ibunya.

Ika tersenyum. Di restoran mahal mana jual tempe goreng?

“Besok kalau Dian sudah bekerja dan punya banyak uang, Dian tetap akan suka tempe goreng,” oceh Dian lagi sambil menunjukkan bungkusan yang berisi banyak lauk yang enak-enak.

Ika merangkul kepala Dian dan menciumnya lembut.

“Benar kan bu, kalau hari Minggu ibu tidak usah memasak. Habis jualan harus istirahat. Beruntung kita tidak usah membelinya, karena sudah ada yang memberi. Ini rejeki bukan?”

Ika hanya mengangguk. Hatinya mengharu-biru, mengetahui anaknya  begitu bahagia mendapatkan perhatian seperti perhatian seorang ayah.

***

“Mas Broto, lagi ngapain?” kata Risma ketika menelpon malam itu.

“Lagi ngelihat acara di televisi. Kenapa?”

“Mas sudah makan?”

“Belum, lagi mikir mau makan apa.”

“Makan yuk, udara sangat dingin, pengin mie rebus.”

“Boleh. Aku samperin. Kapan ?”

“Tahun depan!” seloroh Risma sambil tertawa.

“Baiklah, aku mandi dulu ya, bau asem.”

“Ya ampun, jam segini belum mandi?”

“Iya.. hahaa.. lagi males mandi.”

“Astaga. Mandi gih, aku nggak mau makan sambil mencium bau asem dari tubuh mas.”

Broto tertawa, lalu menutup ponselnya.

Terkadang Broto heran, sikap Risma masih seperti dulu, ketika mereka masih bersama, saling menyayangi dan memperhatikan. Apakah perasaan seperti dulu masih ada dihati mereka? Broto tidak tahu, karena bayangan Ika selalu memenuhi benaknya. Sayangnya bayangan itu selalu tertutup oleh bayangan yang lain, sosok tinggi gagah dan ganteng, yang tampak lebih menarik dari dirinya, yang bertubuh lebih kecil, dan kulit juga agak hitam. Ini mungkin akibat dari dulu diwaktu masih remaja, sering berpanas-panas saat menjajakan koran dijalan-jalan.

Broto mengibaskan semua itu, lalu bergegas kekamar mandi. Ada sebuah lagu rindu disenandungkannya, entah rindu sama siapa.

***

“Bas, kamu kemana saja? Dari siang tadi aku menelpon kamu nggak kamu angkat?”

“Maaf mbak, ponsel ketinggalan di mobil, jadi nggak dengar. Ini juga baru aku ambil dari mobil sejak pagi.”

“Gimana sih, ponsel ditinggal dimobil sejak pagi, kalau ada berita penting bagaimana?”

“Iya, maaf, nggak kepikiran.”

“Memangnya kamu ada dimana sejak pagi sampai malam begini?”

“Aku pergi pagi sampai siang, pulang terus tidur, bukannya pergi pagi sampai malam.”

“Baiklah, pergi kemana Minggu begini?”

“Ah, mau tahu aja sih mbak, kayak belum pernah muda.. hahaa.. sekarang juga mbak kan juga masih muda..”

“O, itu ya.. ke tukang sayur kecintaan kamu itu?”

“Iya, memang Baskoro cinta banget sama dia.”

“Bas, jatuh cinta itu jangan asal.”

“Jatuh cinta itu perasaan yang tanpa kita sadari sebelumnya. Bukan asal. Cinta tidak direncanakan, dan tidak memilih. Ia datang begitu saja,” kata Baskoro panjang lebar, seakan dia benar-benar memahami arti cinta.

“Aduuh.. aduuuhh… adikku ternyata pintar mengurai kata cinta. Dengar, baiklah cinta datang tiba-tiba, tapi jangan gunakan itu untuk menguasai cinta itu.”

“Apa maksudnya menguasai?”

“Karena kamu jatuh cinta, maka kamu merasa harus memiliki. Pikirkan apakah cinta itu jatuh di tetumbuhan yang benar.”

“Apa maksudnya tetumbuhan yang benar?”

“Manusia itu aku ibaratkan sebuah tetumbuhan. Apakah dia tumbuh ditempat yang subur, apakah di tempat yang kerontang, apakah tumbuhan liar dipinggir jalan. Kamu bisa memilihnya yang terbaik untuk kamu pelihara.”

“Ah, itu salah..”

“Apa maksudmu salah ?”

“Manusia bukan untuk dipelihara seperti tumbuhan, apalagi binatang.”

“Baiklah, tampaknya mas Broto sudah nyamperin aku untuk makan malam, debatnya dilanjutkan besok saja. Yang harus kamu pahami adalah, aku, kakakmu ini, ingin yang terbaik untuk kamu.”

Pembicaraan per ponsel itu berhenti karena Risma sudah harus pergi bersama Broto.

Baskoro tak mau memikirkan apa yang dikatakan Risma, ia sudah tahu bahwa kakaknya pasti memikirkan derajat seseorang. Dan seorang tukang sayur mungkin tidak akan masuk dalam hitungan.

***

“Senang ya, melihat kedua anak itu bermain sangat kompak. Yang kecil manja, yang besar melindungi,” kata Leo malam itu.

“Iya. Aku juga tahu. Namanya juga saudara.”

“Seandainya Ika mengijinkan aku bisa merawat Dian, aku akan berbahagia sekali.”

“Mas jangan memikirkan itu lagi. Hal yang tidak mungkin, kalau dipikirkan terus, justru akan membuat kita sakit.”

“Mengapa ya, Ika tak mengijinkan aku merawat Dian. Dengan demikian kan beban dia tidak terlalu berat.”

“Mas kok aneh. Dian itu anaknya. Anak yang dilahirkannya, ya nggak mungkin akan diberikannya begitu saja. Kecuali kalau mas mau mengambilnya sebagai isteri. Mereka bisa dua-duanya bersama mas.”

“Itu juga nggak mungkin kan ?”

“Ya nggak mungkin. Jadi sudahlah, cukup sekali-sekali saja bertemu dan membiarkan anak-anak kita bermain bersama. Mas tampaknya tak habis-habisnya menyesali keadaan ini.”

“Maaf Rina, aku juga terbebani atas dosa aku.”

“Mas sudah berusaha memperbaikinya, meminta maaf, berusaha menafkahi walau belum berhasil. Itu sudah cukup. Kalau mas begitu terus, aku jadi pusing.”

“Ya jangan pusing lah Rin..”

“Pusing mas, mendengarkan keluhan mas yang itu-itu saja. Hal yang tidak mungkin itu tidak usah dipikirkan terus. Sakit, tahu.”

Leo menghela nafas berat. Diletakkannya kepalanya pada sandaran kursi dengan kedua tangan menopangnya.

“Aku sudah berusaha..”

“Berusahalah terus sampai mas benar-benar bisa menghilangkannya. Ingat anak kita yang ada dalam kandungan ini mas. Aku tuh kalau terlalu banyak mendengar keluhan mas itu, pusing jadinya.”

“Rin, maaf ya.”

“Sekarang tidurlah, besok harus ke kantor.”

Rina berdiri, mendahului masuk ke kamar.

Leo yang merasa sendirian kemudian memang mengikutinya, setelah menjenguk kedalam kamar Dina, dan melihat bidadari kecilnya tertidur pulas.

***

“Kamu dari tadi kok seperti kesal begitu, nggak suka ya, makan aku temani?”

“Omong apa kamu itu, yang minta kamu supaya menemani aku itu siapa, aku sendiri kan, masa jadi nggak suka?”

“Tapi wajahmu tampak seperti orang lagi kesal begitu.”

“Iya, tadi aku menelpon Baskoro, jadi kesal aku, tampaknya dia lebih suka menuruti kemauannya sendiri, tidak mau mendengar kata-kata kakaknya.”

“Jadi seorang kakak itu kan harus sabar. Namanya orang, terkadang suka melakukan hal-hal yang tidak kita sukai. Asalkan tidak melenceng dari kebenaran, biarkan Baskoro melakukan apa yang menjadi kemauannya. Ia bukan anak kecil lagi kan?”

“Justru karena dia bukan anak kecil, aku jadi kesal mengapa dia tidak melakukan hal yang benar.”

“Hal yang benar itu apa, yang tidak benar dan dilakukan Baskoro itu apa? Apa dia melakukan kejahatan?”

“Bukan kejahatan. Tapi sesuatu yang tidak bisa dengan gampang aku terima.”

“Tidak gampang, berarti bisa kan?”

“Entahlah..”

“Risma, Baskoro bukan anak kecil. Dia tak mungkin melakukan hal yang menurutnya tidak benar.”

“Kamu salah. Baskoro itu kalau sudah punya keinginan, dia harus bisa mencapainya. Kalau nggak dia akan kacau. Repot semua orang.”

“Tapi kan keinginannya itu bukan sesuatu yang salah, maksudnya tetap dalam koridor kebenaran.”

“Seringnya begitu, tapi terkadang juga tidak.”

“Sebenarnya apa sih yang menjadi keinginan dia? Kalau boleh aku tahu?”

“Dia jatuh cinta sama seorang tukang sayur.”

Broto terkesiap. Dia sudah menduganya. Baskoro suka sama Ika yang dipanggilnya mbak Yanti. Tapi Ika kan gadis yang baik? Broto juga suka, tapi rasanya tak rela kalau Risma merendahkannya.

“Memangnya kenapa kalau dia tukang sayur? Dia perempuan kan?”

“Iya lah, perempuan, masa laki-laki? Tapi yaah.. gimana ya, aku nggak ingin dibilang merendahkan, tapi kok…”

“Maksudmu dia terbilang perempuan golongan rendahan? Tidak se level kamu dan Baskoro?”

“Oh ya, tampaknya kamu juga mengenalnya ya mas, bagaimana menurut kamu perempuan itu?”

“Dia baik, cantik.. tak ada cacat celanya kecuali dia hanya seorang tukang sayur. Tapi jangan memandang rendah apa yang dilakukannya. Keringat yang diteteskannya seperti butiran-butiran mutiara yang indah, karena dilakukannya untuk suatu tujuan yang mulia bagi seorang ibu.”

Risma menatap Broto, dan tampaknya Broto meyakinkan bahwa tukang sayur itu adalah perempuan yang baik.

***

“Rina..”

“Aduh, mbak Risma, kaget aku pagi-pagi sudah menelpon. Sudah pulang kesini ?”

“Belum, aku masih di Jakarta sampai Minggu depan. Masalah pekerjaan belum selesai.”

“Oh, kirain sudah balik kemari.”

“Belum, aku cuma mau tanya sama kamu.”

“Tampaknya penting nih?”

“Baskoro bilang dia jatuh cinta sama sahabat kamu yang katanya tukang sayur itu.”

“Oh, dia sudah berterus terang sama mbak Risma?”

“Ya, baru ngomong sekilas sih, tapi aku agak terganggu dengan predikat tukang sayur yang dia katakan.”

“Memangnya kenapa? mBak Risma tidak setuju?”

“Menurutmu dia itu perempuan yang bagaimana? Mengapa tiba-tiba Baskoro bisa tergila-gila sama dia?”

“Dia.. perempuan.. cantik.. baik.. tapi dia sudah punya anak yang saat ini sudah bersekolah di.. SMP.”

“Kemana suaminya?”

“Suaminya?”

“Baskoro pernah mengatakan kalau suaminya sudah meninggal. Tapi dia itu bicara sekilas-sekilas begitu. Aku belum bisa sungguh-sungguh mencernanya.”

“Ada sebuah cerita yang panjang, Sebenarnya aku tak ingin mengatakannya, tapi gimana sih..”

“Memangnya ceritanya bagaimana ?”

Rina tergelitik untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi hatinya masih ragu. Ini menyangkut aib suaminya.

“Katakan Rin, please…”

Rina masih membisu.

***

Besok lagi ya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

159 comments:

  1. _“Hanya pengin omong-omong saja kok. Mungkin nanti akan bersama Broto juga.”_

    Alhamdulillah lanjutan ☝🏼☝🏼diatas, JBC_32 sdh tayang. Terimakasih Bu Tien... Salam sehat salam NKRI ADUHAI dari Bandung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. JBC 32 Juaranya 1 Kakek Habi lagi
      Berarti 6x...😅😅

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete

    3. “Ya, baru ngomong sekilas sih, tapi aku agak terganggu dengan predikat tukang sayur yang dia katakan.”

      “Memangnya kenapa? mBak Risma tidak setuju?”

      “Menurutmu dia itu perempuan yang bagaimana? Mengapa tiba-tiba Baskoro bisa tergila-gila sama dia?”

      “Dia.. perempuan.. cantik.. baik.. tapi dia sudah punya anak yang saat ini sudah bersekolah di.. SMP.”

      Yuk jeng Rinta..... Apa yang hrs Anda sanpaikan sama emak-2 rempong?
      Kaka Baskoro Gareng gak setuju (nada-nadanya).... Broto Petruk tercengang mendengar pengakuan kakak Baskoro Gareng.....Yeng merendahkan derajat tukang sayur.....gak tau dia siapa sebenarnya Ika dan Dian.....
      Mungkinkan Rina Srikandi, bercerita masa lalu suaminya di Janoko Leo ?
      Mainkan......

      Satu pesan jeng Rinta gak usah repot-2 menyiapkan medali kemenangan data malam ini....biarkan saja...lha wong aku ya mung coba-2....setelah semalam saya telat masuk satu jam seperempat setelah tayang.....
      Semoga dengan laptop barunya Bu Tien semakin familier...dan... lebih cepat menulis nya...mengalir..seperti derasnya aliran Bengawan solo yang mengalir ssmpai jauhhhhhh.

      Delete
    4. #Anda sampaikan....
      #kakak Baskoro....
      #Yang merendahkan......
      #Mungkinkah Rina Srikandi....
      #kemenangan saya malam ini....
      #yang mengalir sampai jauhhhhh

      Delete
  2. terimakasih  bu Tien  JBC #32 udah hadir  .🙏
    smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
    Salam aduhaiii dr Semarang 🤩

    ReplyDelete
  3. Selamat untuk kakek Hasbi. juara 1 dapat medali emas nih.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillahcerbung JBC 32 sudah terbit...
    terima kasih mbak Tien...salam sehat n sukses selalu...

    ReplyDelete
  5. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini , Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat malam Ibu, trimaksih atas dongeng sebelum tidur nya.. semoga Ibu sehat selalu 🤗

      Delete
    2. Maturnuwun mbk JBC 32 sdh tayang..
      Hiburan yg selalu di tunggu2
      Smg mbak Tien selalu sehat
      ADUHAI....

      Delete
    3. Pangkalpinang nyimak. Semoga Mbak Tien sehat selalu dan tetap berkarya..... aamiin....

      Delete
    4. Terimakasih Bu Tien sdh tayang gasik, jam segini tugasku sdh selesai, tidak seperti malan-2 sebelumnya.
      Semoga sudah lancar menggunakan senjata barunya untuk memberondong cerbung-2 tepat waktu dan tepat sasaran....kami semua merindukannya.
      Alhamdulillah saya tidak menemukan yang harus dikoreksi.
      Sugeng ndalu...salam NKRI ADUHAI

      Delete
    5. Alhamdulillah
      Matur nuwun bu
      Mau komen aja susah nyari tempatnya
      Salam seroja dari bumi nusakambangan

      Delete
    6. Ayooo
      Bu Rinta
      Di keroyok rame rame

      Delete
    7. Kenapa Rinta menjadi sangat baper dengan JBC ??

      Delete
  6. Salam ADUHAIIIIII ...

    Terima kasih mbak Tien atas hadirnya JBC 32.
    Semoga berkah bagi panjenengan dan para sahabat.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin .. mas Yowa memang ADUHAI

      Delete
    2. Saya ngalah kok Mbakyu ... Muncul belakangan saja.

      Salam sehat dan aduhaiiiii.

      Delete
    3. Sama pak Yowa
      Sing tuwo ngalah....

      Delete
  7. Alhamdulillah
    Sugeng ndalu mbak Tien
    Salam aduhai......

    Tika, tetapkan hatimu. Jangan ragu segera istikharah, mohon petunjuk Allah agar dijodohkan dengan yang terbaik untukmu dan untuk Dian.
    Biarkan Leo meratap, cukup Dian saja sebagai buktinya.

    Jangan dipungkiri, sampai akhir masapun Leo tetap bapaknya Dian. Jangan kau halangi untuk menyebut *Bapak* kepada Leo. Setelah dewasa biarkan dia memilih, hak asuhmu berakhir sudah.
    Tentukan langkah kedepanmu, baik untuk kebaikanmu, Dian dan anak²mu kemudian bila Allah masih percaya kepadaMu.

    Lupakan masa lalu, raih masa depanmu.

    Jangan dengerin Rinta. Mau bilang kamu Ika Srikandi , mau bilang Leo Janoko. Ika adalah Ika si *Tukang Sayur ke Amerika*

    Aduhai ....sekali lagi ......aduhai .....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ojo ngiiiimpi Mbaaah, tidurmu miring kui,,,, ganjel guling papat,,,

      Delete
    2. Rintoo.. mimpi yang ADUHAI mas Hadi tuh

      Delete
    3. Rinta rasah baper ya.
      Ika tetep ora gelem karo Leo, emoh ngrusak rumah tangga Rina.

      Delete
    4. Mbah kung haluuuu kabeh,, eling mbaaaaah eling,, ojo ngimpiiii duwur duwur,,, ngko ceblok seko peturon malah dadi gawe,,,,

      Delete
    5. Salam ADUHAI kung Hadi, sehati sepemikiran ... Kira ikuti saja skenario Bu Tien yang sdh terbukti sd karya yang ke 15 ini... Selalu bikin penasaran penggemarnya....

      Ayo Bu Tien.....terus berkarya aku suka.

      Delete
  8. Benarkah Baskoro jatuh cinta kepada Ika si tukang sayur ...Orang Jawa bilang Gegarane wong akrami dudu bondho dudu rupo ati pawitani

    ReplyDelete
  9. Sugeng ndalu bu tien...
    Matur suwun hadirnya JBC 32....mg sehat selalu salam aduhay....

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah sudah tayang maturjuwun mbak tien salam aduhai deh ...

    ReplyDelete
  11. Terima kasih bu Tien... peran Rina jadi agak berubah ya... sedikit antagonist kalau sekarang... bisa aja nih ibu...

    ReplyDelete
  12. Setiap laki-laki memang pandai merayu. Mengumandangkan kidung-kidung cinta, membuat aku terbuai dan seperti terbang ke awang, lalu menjatuhkan aku ke tanah, membuat aku terluka dan sakit .... Aduhai .. ckckckckck ..
    Mague nuwun Mbak Tien JBC sdh bisa dibaca awal, trimaasih sdh duabsen, salan dan doa sehat bahagia , menikmati Ramadhan 1442 H

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam sehat yang selalu ADUHAI mas Pri. OI.. mas apa mbak sih

      Delete
  13. waahh keduluan terus komennya dah pada panjang hihihi

    ReplyDelete
  14. Cerita yg apik, masih menebak-nebak ke mana arah cerita nya 😊

    ReplyDelete
  15. Ah mbak Tien:
    - terimakasih sudah tayang JBC 32
    -tp bikin penasaran, Rina ngaku tidak ya?
    Menunggu itu walau hanya sehari ketoke lama ya
    Tp saya mesem² dengar Baskoro bicara ma Ika
    Salam sehat, dan Sugeng istirahat mb, Tien.salam aduhai.🙏😴

    ReplyDelete
  16. Terimakasih Bunda Tien....sehat sll😘😘😘....Hayooo penasaran n baper nih😁

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah JBC Eps 32 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  18. Perjuangan Baskoro berat untuk mendapatkan Ika, ada Risma, Bu Kartiman dan Broto. Jawabannya hanya mbak Tien Kumalasari yang tahu

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah dah tayang nih JBC 32

    Mksh bunda Tien sehat selalu menyertai klrg


    Dgn sabar dan semangat menghibur penggemar setianya


    Salam hangat selalu dari Jogja

    ADUHAI

    ReplyDelete
  20. Maturnuwun sanget ...
    Tadinya udah ngantuk, sebelum merem nyoba ngintip 32 ...ehh lha dalah we muncul ...


    Makin greget, makin aduhai ...
    Risma, mbok yo ojok angkuh ngunu dadi wong wadon ..wong urip kuwi ora mesti neng nduwur terus lho jeng ris ...


    Salam aduhai buat ika yg inner beauty
    Buat bund tien salam aduhai dari sitbond

    ReplyDelete
    Replies
    1. ADUHAI jeng Nining. Ini tetangganya jeng In ya?

      Delete
    2. ADUHAI jeng Nining ini tetanggaan ya sama jeng In Rupindah?

      Delete
    3. Sama2 situbondo nggih bund ....

      Delete
  21. Ceritanya semakin menarik dan bikin penasaran. Semoga ibu Tien sehat selalu. Salam aduhai dr Lamongan. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wong Lamongan....pada aku asale ya saja Lamongan...aku asli Babat. Ayo bukak jadi dirimu, edit profilmu aja ndelik nang mburine "UNKNOWN"
      Ndang diganti profilmu, tulus jeneng lan oasang fotomu, carane gampang:

      Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,, lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto mantan apalagi pelakor.. lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,, di coba yaaa nanti kalau sukses aku kasih hadiah,,,

      Okeyy Guys,, salam ADUHAI 💗💗💗

      Yen pengin kenal aku Iki nomor hapeku 085101776038....Yen ora pada-2 cah Lamongan ora tak wenehi nomor hapeku.
      Tak tunggu japriku.

      Delete
    2. Aku pingin kenalan,,, ketoke mase ganteng nih,,, 😍😍😍

      Delete
  22. Aduhai.. Makasih mba Tien. Sehat selalu mba

    ReplyDelete
  23. Matur nuwun. Mbak Tien Kumalasari JBC 32 sdh hadir. Semoga mbak Tien K sehat selalu

    ReplyDelete
  24. Matur nuwun mbak tien-ku jbc32nya sudah tayang .
    Ayo Ika segera mantabkan hati, Songsong masa depan yang lebih cerah. Ingat Dian membutuhkan sosok ayah yang baik.
    Rina mungkin dapat sedikit mengelak tidak berterus terang tentang Ika karena akan menyangkut suaminya. Sedangkan Risma mestinya tidak terlalu mengatur adiknya mengingat pengalamannya yang lalu.
    Silahkan sang koki memasak yang paling enak untuk hidangan bagi para pecinta, boleh ditambah garam dan cabe yang banyak supaya pada hoah-hoah kepedasan. Apapun masakannya ditangan koki handal pasti nikmat.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  25. Terima kasih Mbak Tien ... JBC 32 sdh tayang ... selalu ditunggu lanjutannya... Smg sehat wal'afiat & salam aduhai Mbak Tien .

    ReplyDelete
  26. Terima kasih bu Tien..JBC 32 sbg sangu tidur. Rina tentunya bisa berterus terang kepada Risna supaya tidak terbebani dan semua jelas. Meski aib suami tetapi Baskoro adalah kekasihnya dulu dan Risma kakak Baskoro sangat dekat dg Rina sehingga bila Baskoro jadi dengan Ika akan tidak ada ganjalan.lagi. Sslam untuk bu Tien selamat berkarya semoga endingnya aduhai..aamiin

    ReplyDelete
  27. Makin seru..
    Bu tien, mau tanya..klu orang tuanya risma dan baskoro sdh tdk ada kah?
    Maaaf ya... Kali aja sdh diceritakan tapi sy ga ngeh atau ga baca..

    Makasih bu Tien,
    Salam sehat dan salam aduhai tuk bu Tien dan kluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar.. kelewatan bacanya.

      ADUHAI kan jeng Putri ?

      Delete
  28. Ceritanya semakin menarik dan bikin penasaran. Semoga ibu Tien sehat selalu.


    Salam aduhai dr Lamongan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Unknown...biar muncul nama dan foto

      Delete
    2. Edit profilmu caranya : klik unknown,klik edit profil,isi profilmu,simpan

      Delete
  29. Matur Suwun Bu Tien JBC32 sdh tayang tambah asyikkk dan ADUHAI.

    ReplyDelete
  30. Critanya JBC 32 makin seru
    sukses selalu mb Tien...salam aduhai

    ReplyDelete
  31. Trimakasih mbak Tien jbc32nya..

    Ikut baper ni dgn pernyataan baskoro pd ika..smoga ika menerima klo ga bahaya jg buat baskoro spt wkt pisah dgn rina kasian kan..pdhl rina udh dgn leo dan akn punya anak 2...

    Sy yakin mbak Tien mengakhiri dgn sangat baik..tak ada yg tersakiti..semua bahagia..spt harapan pembaca kec yg ga suka kebahagiaan dicerita ini..😒

    Salam sehat dan aduhai mbak Tien..,🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di komen rempong, risih,, tp nyinyir, nyindir,, Plaaak, ting brot ting brot buka sitik jooosss,, syukurin,, dasar rempong,, berani2nya nyindir,, Plakkk tuh makan,,

      Delete
    2. Rempong dan sirik adalah kata sifat,,, ingat ya kata sifat,,,,
      Saya sebutkan di komentar untuk menyindir,,,
      Dan sebagai perangkap,,,,

      Rupanya Ibu risih yaaa,,, kacian deh loe....
      Orang kalau tidak punya sifat rempong dan iri,, tentu santai saja,, diam atau d imbangi dengan canda pula tanpa beban.....
      Tapi Ibu risih,,,, dan saya simpulkan bahwa Ibu adalah Emak2 rempong,,,
      Terperangkap dalam jebakan sindiran saya,,, musti nya kalau Ibu tidak punya sifat rempong, nyantai aja kaaannn
      Daaan terbukti Ibu adalah Emak2 rempong,,,,
      Nih saya tampar,,,, PLAAk,,,,, ting brot ting brot, bukak sitik joosss

      Sakit gaaa,,, ????

      Okey lanjut,,,,

      Di cerbung ini posisi saya adalah Dian,,,, bukan hanya 12 tahun tapi 45 tahun lamanya menjadi Dian di dunia nyata,,,,
      Karena cerbung ini persis dengan hidup saya ,,,,
      Lalu pertanyaannya,, Ibu di posisi mana,,,,?

      Ibu adalah orang lain ,, bukaan!!!
      Ibu adalah tetangga misalnya,,,,,
      Sebagai tetangga mencampuri urusan rumah tangga orang lain ,, misalnya bilang gini,,, Ika ,,,dah kamu nikah saja sama broto petruk,,, apa urusan Ibu ngurusi rumah tangga orang,,, berarti ibu adalah Emak2 rempong,,,,,
      Terbukti kan Emak2 rempong, ...
      Maka,, Ibu saya tampar lagi...
      PLAAAAK,,, ting brot ting brot buka sitik joooss
      Kasih suara kendang biar mantulll
      Bagaimana sakit ga,,, rasain loe

      Lanjut ya,,, coba ibu nanti saya tampar berapa kali,,,,
      Ingat ya saya poisi sebagai Dian,, dan Ibu adalah orang lain,,,
      Leo mau bayar SPP nya Dian,,, lagi2 Ibu tidak suka,, padahal bukan urusan Ibu,,, dengan bilang,,, jangan mau d kasih Leo,, ada juga yang bilang , Leo sok pahlawan,,,
      Maka di sini Ibu terbukti Emak2 sirik,,, saya ulangi lagi ya SIRIK,,,, tak bisa melihat orang senang,,, masih mending Leo mau tanggung jawab,, dan sudah saya jelaskan Rezeki dari Allah,,, kenapa Ibu ga suka Leo bantu Dian...yang jelas2 Ayah kandungnya,,,,
      Dan lagi2 terbukti Ibu adalah SIRIK,,,
      maka ibu saya tampar,, PLAAAAAAK. tinn brot ting brot,, buka sitik jooosss

      Sakit ga tuh,,, malu ga tuh,,,
      berkali2 aku ingatkan ,,, sadar mak sadaaaar,,,, e malah bilang risih dan bilang saya orang lucu,,,
      Ya jelas risih lah,,, emang EMAK2 REMPONG,,,,,
      kalau yang lain ya biasa aja,, malah ketawa ketiwi,,, tidak risih krn memang tidak punya sifat rempong dan sirik,,,
      Lha Ibu,,,, ?????

      Dah sementara,, ini dulu,,, kalau berani jawab,,, nanti saya tampar lagi,,, mau versi film unyil atau versi wayang,,,,
      Tak tunggu kalau berani,,,
      Jangan bilang etika,,, ikut campur rumah tangga orang, beretika kah,,, hellow,,,, makanya kalau tidak siap aku tampar lebih baik diam,,,
      Aku adalah Dian yang sudah dewasa,, 45 tahun ku lewati itu,,, dan ini blm.berujung,,,,

      O ya di bagi2 itu tamparan nya,,buat yang setuju dengan komen ibu dan buat yang bilang Leo sok pahlawan,,, bagi yang adil yaaa,, nanti kalau kurang aku tambahin....

      Delete
    3. Hihiii.. Rinto lagi main apaan tuh..

      ADUHAI saja yah.. nggak boleh nakal

      Delete
    4. Kenapa Rinta menjadi sangat baper dengan cerita ibu yg ini??

      Delete
  32. Matur nuwun bu Tien JBC 32 sudah tayang, semakin seru siapa pilihan Ika..Apakah pada saat bu Kartiman bersama Broto kerumah Ika akan bertemu Baskoro..juga Leo .....
    Semoga.....hanya Ibu Tien yang pirso....kita tunggu
    Semoga senantiasa sehat dalam lindungan Allah SWT..Aamiin YRA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ya robbal alamiin.. ibu Moedjiati.

      Salam ADUHAI YA

      Delete
  33. ADUHAI Baskoro... Kamu memang gentlemen banget, gak kaya Leo yang cuma egois mikirin kepentingan diri-nya sendiri, yang istri-nya lagi hamil aja masih tega memanfaatkan Rina untuk mendapatkan Ika kembali. Iiiiiiih... Laki-laki macam apa itu Leo? Untung istri kamu Rina. Hehehehe...

    Aku ikutan suka gayamu, Baskoro. Bawa Ika bahagia bersama Dian, dan jangan biarkan air mata kepedihan bercucuran lagi dari mata indah-nya Ika.

    Mas Broto, kamu baiiiiik deh.... Memang benar, manusia itu sama derajat-nya dimata SANG PENCIPTA. Cuma manusia yang neko-neko aja yg berani bilang, bahwa dia lebih tinggi derajat-nya dari yang lain.
    Ika wanita yang mulia. Setiap hasil tetes keringat-nya dia persembahkan untuk menghidupi dan memperjuangkan masa depan Buah Hati-nya tercinta, Dian. TERIMA KASIH ya Mas Broto yang sudah memberi pencerahan kepada Risma. Semoga saja Risma bisa segera menyadari kekeliruan-nya menilai ttg derajat seorang Tukang Sayur - pujaan hati adik-nya.

    Rina yang baiiiiik... Kamu sudah pernah berjuang untuk menyatukan Leo (suami yang kamu cintai) dengan Dian anak Ika. Ayo dong sekarang bantulah Baskoro untuk meraih cinta-nya mendapatkan Ika.

    Bunda Tien, TERIMA KASIH ya sudah menayangkan JBC episode 32. Cerita-nya semakin mengerucut, dan saya terus penasaran. Syukaaaa bangeed...

    Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat ya, Bundaaaa... Selamat beristirahat.

    ReplyDelete
  34. Duh, Ika jadi bingung dengan lamaran Baskoro. Lha kok Broto kelihatan cemburu ya? Semoga Ika menerima lamaran Baskoro shg Broto bisa clbk dengan Risma. Semuanya bahagia.
    Terima kasih Mbak Tien ep 32 sudah hadir menghibur kami. Semoga Mbak Tien selalu sehat. Salam ADUHAI selalu.

    ReplyDelete
  35. Mlm mb Tien trmksh jbc 32 sdh tayang.. utk kelanjutan crtnya ikut skenario mb Tien sj drpd menebak blm tentu sesuai alur ceritanya. Slm seroja utk kita semua pctk🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nggak apa2 dong main tebak2an jeng Sapti. Biar seru dan ADUHAI

      Delete
  36. Malam ..Salam Aduhai u bu Tien dan semua.. JBC 32..Alhamdulillah ...agak miris dsn kasian Ika si mba Sayur dan bingung..krn harus memilih .ho ho ho ooo Broto dan Baskoro ...udah yok kita mimpi dan Selamat tidur semua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastinya sekarang sudah nggak mimpi kan jeng Yanti.

      ADUHAI..

      Delete
  37. Ahaiiii ....ibu Tien sudah bikin baper kita semua ,yuk ikuti saja terus alur ceritanya
    Semoga ibu Tien sehat selalu dan terus berkarya
    Salam ADUHAI dari Depok

    ReplyDelete
  38. Alhamdulillah
    Selamat malam semuanya ..... selamat beristirahat ..... semoga sehat2n bahagia
    Terima kasih bu tien dengan tayangan cerbungnya, semoga bu tien sehat2 selalu

    Assalamu'alaikum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikum salam.

      Salamnya diatas dong mas Arif.
      ADUHAI selalu.

      Delete
    2. Terima kasih koreksinya bu tien ..... nanti akan dilakaanakan .... salam ADUHAI

      Delete
  39. Malam Bunda , Ma kasih untuk.JBC 32 nya , SUKSES SELALU dan tetap semangat.
    Met istirahat ya Bun, sehat selalu dan bahagia bersama keluarga tercinta

    ReplyDelete
  40. Matur suwun Bu Tien🙏🙏💃💃semangat sehat selalu

    ReplyDelete
  41. Alhamdulillah, suwun mbak Tien. Barokallohu fiik

    ReplyDelete
  42. SETANGKAI MAWAR BUAT IBU


    Berawal dari Group Whatsapp.....
    Ada anggota Group yang share cerbung Setangkai Mawar Buat Ibu...

    Saya hoby membaca novel,,, sangat senang sekali,,, seperti menemukan mutiara....sudah lama sekali cari-cari,,,tapi tidak menemukan yang bagus....

    Saya selalu mengikuti terus cerbung itu,, tiap hari menunggu ,,, walau hanya satu episode tiap harinya,, tapi sungguh senang sekali,,,
    Tapi,,,,, saya kurang puas,,,, sehari satu episode masih kurang...

    Lalu saya coba cari-cari di google,,, saya ketik,, Setangkai Mawar Buat Ibu,,,,
    Ketemu,,,, ketemuuuu,,, yeessssss
    Sungguh senang dan senaaaaang sekali,,,,,,
    Selanjutnya cerbung Setangkai Mawar Buat Ibu,,, saya baca sampai tamat hanya dalam semalam,,, puas sekali... Senaaaaang sekali,,,,

    Saya mulai ngefans dengan Bunda Tien Kumalasari,,,,
    Terima kasih Bunda,,, terima kasih,,, saya terharu,,, yang saya cari selama ini ketemu,,,
    Lalu saya buka semua isi kejora pagi,,, saya baca semua karya Bunda Tien Kumalasari dari cerbung pertama hingga yang terbaru,,,,

    Karena saya senang sekali dengan cerbungnya Bunda Tien Kumalasari,, dan saya tambah ngefans dengan Bunda Tien kumalasari,,, ingin terus membaca dan membaca,,, teriring Doa semoga Bunda sehat selalu panjang umurnya Aamiin,,, 😍😍😍

    Lalu saya lihat ada Group Penggemar Cerbung Tien Kumalasari,,, dengan yakin dan semangat 45 saya ijin masuk,,, waktu itu anggota nya masih 9 orang,, saya senang sekali,, bisa masuk Group Penggemar Cerbung Tien Kumalasari,, kita berbagi cerita bersama, baik suka maupun duka,, seduluran selawase...

    Bunda Tien,,, terima kasih,, bagi kami Bunda adalah KARTINI masa kini ,, menyinari dunia tanpa henti dengan sinarmu,,,

    Bunda...Selamat Hari Kartini,,,,
    Semoga Bunda sehat selalu,, menjadi bintang di kala malam,,, dan menjadi matahari di kala siang,,,

    Terima kasih Bunda,,, terima kasih
    SETANGKAI MAWAR BUAT IBU

    😍😍😍
    Rinta Anastasya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallowww.. Rinto yang crigis tapi baik hati. Terharu juga membaca koment diatas. Terimakasih banyak atas perhatian kamu ya. Tetaplah menjadi sahabat dan saudaraku.

      ADUHAI dan jangan nakal.

      Delete
    2. Persiiiiss pengalaman saya, berawal dari di kirim teman ...karena terlalu lama nunggu2 alur cerita, iseng saya ketik judul dan penulis ..eehh disitu muncul banyak kejora pagi, akhirnya ketagihan dengan karya2 bund tien ...saya babat tuntas semua cerbung bund tien, hingga saya makin tau kalo ada fansclub nya ...alhamdulillah bisa gabung walau blm ada seminggu di WAG ...ladang pahala buat bund tien ..wadah pengibur dan wadah silahturahmi buat para fans bund tien ...satu harapan saya semoga bisa terwujud kenal dan ketemu langsung dgn bund tien ..





      Bund tien pejuang inspirasi ...
      Kartini yg tidak pernah ada kata lelah untuk terus berkarya..menghabiskan waktu dlm hal2 yg bermanfaat terutama ratusan bahkan ribuan penggemar ..tetap semangat dan selalu semangat nggih bund ...jaga stamina,jaga kesehatan dan selalu sehat bund ...


      Salam cinta, salam sayang, salam setia dan ...salam ter-aduhai

      Delete
    3. Jeng Nining..kita adalah Kartini masa kini. Tak pernah lelah. Terus melangkah

      Delete
    4. Saya share Setangkai Mawar Buat Ibu ke grup keluarga saya... telat dikit udah pada ribut. Digrup teman2 gereja saya share cerbung Bu Tien Sepenggal Kisah... sama juga.. kalo saya masih sibuk dan belum sempat share... lgsg pada nagih... Bu Ira pr nya belum selesai... masih kurang. Hehehe... begitulah ceritanya.

      Delete
  43. Alhamdulillah serial lanjutan sdh hadir, sayang selalu ketinggalan sama yg lain...hihihi...
    Komennya ud panjang2...
    Makasih Bu Tien, salam sehat salam aduhai....
    Dari Depok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lari cepat mas/mbak Prim.. supaya nggak ketinggalan.

      ADUHAI buat Prim.

      Delete
  44. Sebuah penilaian
    Pertama kali seorang pria menilai baik semua apa yang dikerjakan Ika; yang selama ini merasa terpuruk paling rendah..
    Pertama kali seorang pria yang dikagumi karena mengakui pernah menjalani pekerjaan menjualkan koran yang harus dijajakan di jalanan demi sebuah perubahan nasib.
    Betapa berat semua strata pernah dijalaninya dengan ketetapan hati, dan harapan capaian terukur. .
    Dan bisa, ada terwujud disampingnya sesaat mencuri pandang, didalam perjalanan menjenguk tante Kartiman dirumah sakit, kala itu
    ah andaikan boleh memilih ..
    andaikan.. terlalu tinggi anganku..
    Bukankah Rina juga seolah memberi restu; wajarlah mBak Yanti yang baik hati mendapatkannya, mobilnya lebih bagus.
    Apalagi Ika mendambakan sosok orang tua yang perhatian tentunya, oh masih dalam angan, apakah segera terwujud?
    Semua damba yang terbaik ada, tapi ketegasan mengambil sikap perlu..
    Apa kah akan kembali bisa merasakan nyaman nya tinggal di paviliun Lik Kartiman?
    Atau kembali merasakan polah tingkah anak bawang yang bergelimang pilihan pilihan yang sangat mudah didapat kan, dengan rengekan romantis seperti keseharian nya?

    Terimakasih mBak Tien; JBC yang ke tiga puluh dua sudah tayang.
    Sehat sehat selalu doaku, sejahtera dan bahagia bersama keluarga tercinta.

    Selamat hari Kartini

    ReplyDelete
  45. Haa... ini hari Kartini. Terimakasih Nanang. Salam buat Kartini2 yang ada di WAG PCTK.. dan Kartini2 pembaca cerbung saya yang saya hargai. Semangat bergerak melangkah demi asa yang selalu ada. Sukses buat semuanya dan salam ADUHAI mas Nanang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin....semoga Kartini idola kita semua mbak Tien Kumalasari selalu diberikan kesehatan dan terus produktif berkarya meskipun sudah tidak muda lagi...semangat Kartini mbakyu 💪💪

      Delete
    2. Salam ADUHAI mBak Tien, Bu in dan Kartini Kartini di manapun anda berada
      Tetap semangat dalam karya bahagia bersama yang tercinta
      ADUHAI

      Delete
  46. Waaahhh....terimakasih mbak Tien sudah baca JBC 32...

    Percaya saya kalau Baakoro pintar bercanda dan membuat betah berlama2 berada di dekatnya...saya saja ikut gemes pengin nyubit lengan mas Bas tiap kali mendengar dia menimpali omongan ika dengan santai dan bikin hati kebat-kebit dan tersanjung...
    Risma...kamu belum kenal dekat sama mbak Yanti sih..makanya kamu merendahkan Ika karena profesinya...coba kalau kamu bergaul dekat sama dia pasti akan sangat senang punya adik ipar Ika yang kalem, baik, sangat menjaga martabatnya sebagai wanita, seorang pejuang yang tangguh dalam menghidupi anaknya seirang diri...

    Mangga mbak Tien digoreng terus ceritanya dengan bumbu lengkap yang pas sehingga nikmat rasanya dan bikin ketagihan

    Salam ADUHAI dari Situbondo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan digoreng jeng In.. dipanggang saja. Kebanyakan gorengan kolesterol tinggi lho.

      ADUHAI

      Delete
  47. Matur suwun bunda JBC 32 sdh tayang semakin penasaran bunda,akankah ika berjodoh dengan Baskoro?
    Semoga selalu sehat dan tetap aduhai bunda
    Salam dari bumi Arema Malang

    ReplyDelete
  48. Maturnuwun mbak.Tien.. JBC 32 baru terbaca sambil sahur.
    Risma, jangan sepelekan tukang sayur ya...belum tahu ya, Tukang Sayur piknik ke Amrik atau tukang sayur naik haji?
    Hayo jangan rempong ya Risma...nanti bisa dislentik Rinta.
    Mbak Tien, salut..cerita mengalir disertai pesan moral dalam setiap konfliknya. Aduhai tenan..
    Semoga mbakyuku ini selalu sehat dan terus berkreasi, menghibur penggemar sak "jagad abuh" (saking akehe)
    Salaaam

    ReplyDelete
  49. Matur nuwun bunda Tie..JBC 32 telah hadir lagi..🙏

    Salam sehat selalu dan tetap ADUHAI njuh bun...😊😊

    ReplyDelete
  50. Ika cepat tentukan pilihan, karena Dian butuh sosok seorang ayah.
    Lihat saja setelah diajak jalan" sama Leo dan keluarga Dian kelihatan bahagia sekali dan sangat menikmati.
    Walau menurut Dian Leo hanyalah sosok seorang ayah angkat.
    Baskoro yg scr tegas menyatakan cinta ke kamu dan ingin memperistri,pikirkan dg baik dari lubuk hatimu.
    Tapi sepertinya langkah Baskoro tidaklah mulus karena ada Risma yg menghalangi. Yg menganggap derajat seorang tukang sayur itu rendah.
    Apalagi ditambah sikap Rina yg kurang suka thd Ika akhir" ini. Padahal Risma sbg kakak Baskoro ingin mengorek hingga tuntas siapa sebenarnya Ika. Dan itu akan ditanyakannya ke Rina.Apakah Rina sanggup membuka aib suami sendiri?

    Andai dengan Broto jelas b. Kartiman ngebet ingin mengambil Ika sbg menantu. Tapi pak Kartiman scr halus menghalangi, apa alasannya kita semua tdk tahu.
    Yg jelas nantinya Risma juga akan menghalangi andai Broto ingin melamar Ika karena Risma msh
    menaruh hati padanya.

    Andai dengan Leo..
    Itu bukan wataknya Ika yg mengambil kebahagiaan orang lain, walau sejatinya kebahagiaan dia yg terenggut.

    Tapi Dian semakin besar...
    Ika juga butuh tempat bersandar untuk menyampaikan keluh kesahnya.
    Meski selama 12 th Ika kuat menjalaninya sendiri.
    Apa selamanya akan seperti itu....
    Moga Ika mendapatkan jodoh yg bisa mengayomi dia dan juga anaknya.
    Siapa jodohnya Ika hanya b. Tien yg tahu.

    Smg bunda Tien sll dianugrahi kesehatan.
    Salam aduhaii dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
  51. JBC 32.... Rina tentu saja ragu bercerita tentang riwayat Ika (si tukang sayur) yang sebenarnya . Karena tentu berhubungan dengan aib suami Rina sendiri. Dan tentu saja akan membuat Risma menjadi lebih galau memikirkan sikap adiknya(Baskoro). Tapi semoga Risma bisa menerima keputusan Baskoro.
    Salam aduhai dan semoga sehat bahagia mbak Tien. Terima kasih

    ReplyDelete
  52. Sugeng enjang mb Tien , wah ketinggalan . Cerita semakin mengusik hati ....semoga Ika tdk terluka . Mampu menghadapi smua . Maturnuwun mb Tien . Salam aduhai jg . Yuli Semarang

    ReplyDelete
  53. Alhamdulilah JBC 32 sudah hadir di tgl spesial yaitu Hari Kartini. Ika gambaran Kartini yg tangguh dalam menjalani hidup sbg single parent. Ketika hidup mulai mapan Cinta lama dan Cinta baru muncul. Mau berlabuh pada siapakah Cinta Ika Baskoro, Broto Leo atau akan ada tokoh lain yg mau ikut berebut untuk mendapatkan cinta Ika ???? Matur M Tien semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  54. Selamat pagi Bu Tien, Selamat Hari Kartini Bu..
    Alhamdulillah JBC 32 sdh hadir
    Aduhaii...semakin penasaran dan penasaran terus lanjutan ceritanya
    Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
    Salam hangat dan Aduhai dari Bekasi

    ReplyDelete
  55. Alhamdulillah...crita nya makin seru n mantab....salam aduhai

    ReplyDelete
  56. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,Salam sehat wal'afiat semua
    Matur nuwun bu Tien JBC 32 sdh hadir,,
    Ketika ika hrs menilih ,,ini kok mirip cerita pribadi, kebetulan nama sama ,,kl sy akan menilih Bas krn kepedulian membantu berdagang,penuh canda tdk kaku Serta tdk membedakan tentang perbedaan status,,,top abiiiis,,,👍👍👍

    Salam Aduhaaii bu Tien
    Jazaakillahu khairan, baarakallahu fiik 💖

    ReplyDelete
  57. Alhamdulillah JBC 32 sdh tayang. Trm ksh bu Tein, ceritanya semakin seru membuat penasaran dan sll menunggu lanjutannya. Smg bu Tie selalu sehat dan dirachmati Allah. Aamiin

    ReplyDelete
  58. Bu Tien adalah Kartini masa kini. Melalui tulisan2 yg aduhai, selalu dan selalu ditunggu penggemarnya. Selamat hari Kartini bunda...

    ReplyDelete
  59. CERMIN


    Aku mengharapkan Ika bersatu dengan Leo,,, itu karena cermin dari aku posisi sebagai Dian yang merindukan seorang ayah.....
    Merindukan papi Leo dan Mommy Ika bersatu......

    Yeeessss peri gooooood....

    Daaaaan

    Ibu2 yang mengharapkan Ika nikah dengan Baskoro,,,
    Itu adalah cerminan dari dirimuh,,,
    Aku ulangi ya ITU CERMINAN DARI DIRIMUH,,

    Andai Ibu menjadi ika Wijayanti pasti akan memilih menikah dengan baskoro,,

    Mending ika wijayanti bisa bertahan sampai 12 tahun...

    Tapi, kalau ibu2 yang jadi ika wijayanti, aku yakin kin malikiiiiin...
    Ga sampai sebulan di tinggal Leo,, sudah cari cowok lagi,,

    dandan sing uuuayu ben cepet payu,,, senyum di bikin semanis mungkin,,, kalau bisa demit pun bisa terpikat,,,

    Terus bilang,, monggo mas mampir,, monggo maaaas,,
    iki lho hatiku kosong,,, janda anak satu,,,

    Mas melu yo ning amerika,,, aku padamu maaaas,,,,!!!!!

    Oh begitulah cermin dari dirimuhhhh Buk ibuuuuk,,,
    Murah men jadi wanita,,
    Mudah sekali berpaling,,,
    Tak ada cinta sejatikah,, dalam hatimuhh,,,

    Yang di pikir hanya duniawi,,, bojo ganteng,, pengusaha , ke amerika,,,,
    Oh syantik syantiik. syantiiiiik.....

    Di hari kartini,, mana jiwa kartinimuuhhh
    Mana semangat kartininmuuhhhh
    Pingin cari enaknya saja,,, yo mbojo karo baskoro,, ke amerikaaaa,,,
    Malah bangga,, tukang sayur bisa ke amerika jualan tempe dan sayur mayuuuuur.....

    Uhuuyy,,, aseeeek nih yeee

    Bisa jawab ga niiihhh?????
    Monggo di tunggu uuuuu uuuuu

    Kenapa tuh pipi,, jadi merah kayak tomat,,,, mau di sambelkaaaah????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hiiihhh.. Rintooo..ini hanya dongeng ya cah bagus.. nanti aku buat lagi yang seperti kamu bayangkan. Aja nakal
      Cah baguus

      Delete
    2. Hallo Laudza ....
      Kamu apanya Rinta ....
      Salam kenal cah ayu ....

      Delete
  60. Alhamdulillah sudah tayang episode 32
    Terimakasih bunda Tien cerbungnya
    Salam sehat dan aduhaiiii

    ReplyDelete
  61. Alhamdulillah dah bisa gabung lagi
    Dua hari ngebleng nggak bisa gabung disini

    ReplyDelete
  62. Jangan dong tdk perlu Rina membuka aib suaminya dan Ika.
    Itu Sangat menyakitkan banyak orang please!!!

    ReplyDelete
  63. Alhamdulillah.....
    Mtur swun bun.. .
    Mugi2 tansah rahayu....

    ReplyDelete
  64. Terima kasih mbak Tien.
    Selamat Hari kartini, semoga mbak Tien selalu menjadi panutan/inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya bagi kemajuan nusa dan bangsa.

    ReplyDelete
  65. Slmt mlm mba tien.. Slmseroja dan aduhai dri skbmi.. Makinpenasaran alur ceritanya.. Smgsemuanya bahagia pd akhirnya.. 🥰🥰

    ReplyDelete
  66. Selamat malam Bunda Tien...
    salam sehat..
    Salam Aduhai...

    Ngintip JBC...


    ReplyDelete
  67. Alhamdulillah, JBC 32 telah tayang, kesuwun mbak Tien,sehat sehat selalu ya salam Aduhai dari Cibubur

    ReplyDelete
  68. Mulai ngintip....
    Ko blm muncul yaaaa

    ReplyDelete
  69. Terimakasih bunda Tien, sehat selalu ya....

    ReplyDelete

MAWAR HITAM 01

  MAWAR HITAM  01 (Tien Kumalasari)   Di sebuah rumah mewah dengan perabotan cantik dan artistik, seorang nyonya duduk bersilang kaki di dep...