SEPENGGAL PERJALANANKU 01
Disuatu malam, sa’at pukul 21.00, di tanggal 22 Maret tahun 1949, lahirlah seorang bayi yang diberi nama Sudartini Endang Kumala Sakti. Itu adalah saya. Panjang ya namanya?
Sudartini pemberian eyang saya almarhum. Endang Kumala Sakti pemberian om saya yang menjelang meninggalnya bersamaan dengan lahirnya saya. (Alfatehah buat eyang Poerwodiningrat dan om Wiratmoko}.
Saya dibesarkan disebuah keluarga sederhana, dengan empat orang adik-adik saya yang semuanya adalah perempuan. Seperti Pandawa, tapi Pandawa putri.
Saya dan adik-adik saya sekolah SD (dulu SR) di Pamardi Putri Baluwarti Solo.
Sa’at kecil saya senang sekali mendengarkan dongeng. Kebetulan disebelah rumah saya tinggal seorang guru bernama pak Tjipto yang senang sekali mendongeng. Dan kalau dongeng itu mengharukan, sayapun menangis terisak-isak.
Ketika saya kelas 4 SR, saya ikut eyang saya di Ngoro, daerah Jombang. Waktu itu eyang saya Djoyodikoesoemo menjabat PATIH di Jombang. Kalau sekarang apa ya jabatan patih itu? Bupati atau wakil bupati, entahlah. Ketika saya disana eyang kakung sudah meninggal.
Saya di Ngoro sampai lulus SMP.
Sa’at masih klas V SR saya pernah menulis cerita anak disebuah koran Surabaya, saya lupa nama korannya. Di SMP setiap istirahat sekolah saya mendongeng untuk teman-teman saya. Entah bagaimana asal mulanya maka hampir setiap istirahat sekolah saya dirubung (eh bahasa Indonesianya dirubung apa ya.. oh ya.. dikerumunin.. kata sahabat saya ) teman-teman dari klas satu sampai kelas tiga. Pokoknya harus mendongeng. Dan anehnya mulut saya bisa saja merangkai cerita dongeng-dongeng yang nggak tahu dari mana asalnya, yang terkadang juga membuat teman saya menangis.
Selepas SMP saya diterima di sekolah Farmasi. Dulu SAA yang ketika itu adanya baru di Solo, Surabaya, Palu, kalau nggak salah. Jogya menyusul beberapa tahun kemudian.
Saya lumayan nakal. Di jam sekolah sering menulis cerita-cerita pendek pada sebuah buku yang kosong, kemudian tulisan itu menjadi rebutan diantara teman-teman perempuan saya. (sampai sekarang setiap ada pertemuan bekas teman sekolah, mereka masih ingat hal itu dan mengolok-olok saya).
Sa’at remaja saya memiliki beberapa teman dekat. Sebagai ABG pastilah ada yang suka sama saya (ehem).. tapi saya nggak suka membaca surat yang bahasanya sangat buruk. (dulu itu belum ada WA ya, adanya surat-suratan, kalau suka, lalu menulis di sepotong kertas, kemudian diselipkan dibuku yang pura-pura dipinjam atau dipinjamkan. Manis ya?}
Tapi setiap membaca tulisan norak, bahasanya amburadul.. langsung saya putusin. Duuh.. kejam nian.
Saya lulus sekolah SAA di tahun 1968. Belum pada lahir kah?
Tapi.. ya ampuun.. inilah yang dikatakan bahwa kenyataan terkadang tak sesuai dengan harapan. Yang menjadi suami saya ini sebetulnya gaya bahasanya juga nggak bagus lho. Buruk dan menyebalkan. Bener, (semoga dia tidak membaca tulisan ini, takut diputusin, hahaa..}. Nggak tahu saya, memang sudah jodoh yang digariskan Allah pastinya, lalu dia menjadi jodoh saya. Saya menikah pada 8 Agustus 1971
Diawal pernikahan saya mendengarkan sebuah sandiwara radio berbahasa Jawa yang disiarkan oleh Radio PTPN, yang waktu itu saya lupa ditulis oleh siapa, kemudian saya tertarik ingin ikut menulis disitu. Suami saya bekerja diradio tersebut.
Oh ya, saya mempergunakan nama Tien Kumalasari disetiap tulisan saya. (sekarang saya heran, kenapa nggak Tien Kumalasakti ya) ‘Kali aja saya benar-benar bisa sakti.. hahaa.. (ma’af ya om.}
Saya menulis naskah Sandiwara Radio dari tahun 1971 sampai 2000 an di Radio PTPN, hampir tidak pernah berhenti. Acara Sandiwara Radio berbahasa Jawa tersebut disiarkan setiap hari Senin malam setiap jam 21.00
Sandiwara tersebut juga diputar di beberapa daerah di Indonesia. Radio Kayu Manis Jakarta, Lampung, Radio apa di Medan lupa saya, Radio Radik’s 99 atau apa di Gunung Putri Semarang, Radio Suzana Surabaya..masih ada lagi tapi saya lupa. Semuanya berbahasa Jawa. Tapi saya juga menulis Sandiwara Radio berbahasa Indonesia yang disiarkan dibeberapa daerah di Indonesia. Yang ini ada sponsornya, misalnya Kalbe Farma, OTO , perusahaan jamu juga ada, seperti Sinde atau.. lupa saya.
Pernah juga saya membuat cerita silat yang diambil dari cerita silat Kho Ping Ho, atas permintaan sponsor.
Saya juga pernah menulis di sebuah production house SWADAYA PRATIVI di Jakarta. Kebanyakan cerita silat dan misteri.
Ada peristiwa lucu sa’at saya dan suami sedang berada di ruang tunggu ketika sedang periksa ke dokter, ada ibu-ibu ngrumpi didepan saya. Mereka sedang membicarakan lakon sandiwara yang tayang pada malam harinya. Lalu seseorang nyeletuk.
“Eh, tahu nggak, Tien Kumalasari itu isterinya Widi Widayat lho.” Saya kaget seketika.
“Eeeh, bukan.. saya tahu isterinya bukan itu.”
“Iyaa... kok nggak percaya sih, dia itu isteri mudanya.”
Ya ampuun, saya berpandangan dengan suami dengan rasa geli. Gitu ya ibu-ibu kalau ngrumpi, ada issue bohong yang dipakai agar suasana menjadi heboh. Padahal saya sama sekalli nggak kenal sama Widi Widayat.
Isteri muda Widi Widayat? Oh, saya lupa, di Sandiwara bahasa Jawa nama saya selalu disebutkan ‘Tien Kumalasari Widayat’. Nah, itu sebabnya ada ibu-ibu ngarang cerita bohong.
Widi Widayat itu kalau tidak salah seorang wartawan disebuah majalah bahasa Jawa Panyebar Semangat kata sahabat saya. Dia sering menulis juga. Lha suamiku itu nggak suka menulis tuh.
Sandiwara Radio kemudian seperti lelah, karena adanya film-film sinetron di televisi. Sayapun berhenti menulis cerita sandiwara.
Jari-jari saya yang gatal kemudian saya ajak menulis di facebook. Awalnya cuma puisi-puisi, lalu terciptalah sebuah cerita yang saya tayangkan sepenggal demi sepenggal, jadi judulnya adalah SEPENGGAL KISAH. Panjang ceritanya, ketika menjadi buku tebalnya 500 an halaman.
Dari menulis di FB lalu saya melarikan tulisan saya ke blog. Itu sejak Sepenggal Kisah sampai ke seri 33 kalau nggak salah.
Lalu berlanjut menulis ke cerita-cerita selanjutnya, dan kerinduan saya menulis terobati, apalagi setelah banyak perhatian atas tulisan saya tersebut, sehingga saya merasa semakin bersemangat.
Oh ya, saya bekerja kembali di apotik satelah sepuluh tahun berhenti. Jadi saya menulis disela kesibukan saya di apotik, dan ada lagi kesibukan saya, yaitu memasak, menerima pesanan, yang disa’at pandemi ini kemudian menjadi sepi. Tak apalah, usia saya semakin tua, jadi harus mengurangi kegiatan saya.
Ada yang terlupa nih, anak saya ada lima, cowok dua, ceweknya tiga. Sudah menikah semua. Cucu saya hampir sembilan, yang satu masih berumur lima bulan dalam kandungan. Mohon do’a restu ya.
Senangkah membaca banyak koment di blog saya? Senang banget, dan terkadang tertawa sendiri. Saya merasa tak kenal lelah dengan tulisan saya, apalagi kalau merasa banyak yang mau membaca. Bukan hanya dari yang menulis koment di blog, tapi dari WA dan WA yang menggelitik. Terkadang ingin beristirahat, tapi membaca koment-koment yang sedang menunggu rasanya tak sampai hati untuk berhenti. “Kekuatanku ada disitu.”
ADA CINTA DISETIAP TANGKAI BUNGA, ADA DO’A DISETIAP KELOPAKNYA.
SALAM HANGAT BUAT SEMUA PENYEMANGAT SAYA.
_____________
Besok lagi ya
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy,
Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Sugeng dalu mbak Tien Kumalasari.
DeleteMatur nuwun sanget dumateng paringanipun riwayat asal usul panjenengan ingkang saget dados piwulang kanggΓ© putro wayah.
Mugi mbak Tien tansah pinaringan bagas waras, karaharjan lan barokah dening Gusti Allah SWT.
Aamiin Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam taklim saking Karang Tengah Tangerang.
Alhamdulillah.......
DeleteCerbung baru sudah hadir gasik
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Terima kasih Bunda Tien, selamat malam, semoga Bunda sehat selalu Aamiin πππ
DeleteMatur nuwun Mbak Tin Kunalasakti..., semoga selalu sehat dan tetap semangat, serta selalu dalam lindungan Allah taala.
DeleteAlhamdulillah bu Tien, terima kasih untuk cerita ceritanya, sehat selalu Ibu , salam dari Semarang, Suwun
DeleteMatur nuwun.....Biografi singkat mbak tien... Apakah besok berlanjut biografinya mbak tien? Smg sehat selalu
ReplyDeleteSalam hangat juga mbak Tien... Semoga sehat selalu. Terus berkarya... Selalu ditunggu kisah kisah nya... Salam manis dari Mahmudah Pati... Walau jarang komen tapi tetap setia menanti karya njenengan...
ReplyDeleteTerimakasih bu tien...akhirnya kami tau sepenggal kisah tentang bu tienπ€πsalam hangat selalu bu.
ReplyDeleteSalut kagem bu Tien... Semangat tak kalah dengan dg muda2..kami selalu menunggu cerita dari bu Tien...
ReplyDeleteLuar biasa Eyang Tien... Semangatnya terasa seperti masih belasan usianya... Ternyata cucunya hampir 9...
ReplyDeleteSehat terus ya eyang... Agar kami² tetap bisa menikmati goresan tangan dari eyang... Karena sehari tdk membaca sepertinya ada yg gak lengkap gitu... Hehehe...
Salam sehat dr Jogja... ππ
Wow....seperti itu rupanya...
ReplyDeletePantesan ya bahasanya enak dibaca.
Ternyata benar2 senior...
Salam sehat dan terus berkarya bu Tien
Terima kasih, Bu Tien...atas karya²nya yang sangat menghibur, dan selalu saya rindukan. Bu Tien lulus SAA saya masih di Surga...π setahun berikutnya barulah muncul di dunia...π Semoga Bu Tien dan keluarga senantiasa sehat, sehingga bisa menghibur kami, Aamiin. Salam dari Yogya. π
ReplyDeleteTrmksh mb Tien biografi singkatnya smg sehat sll dan tetap semangat menghibur para penggemar tulisan mb Tien......salam hangat dr blora π
ReplyDeleteMasya Alloh..... Bu Tien kuuhhh...... Maturnuwun sanget.... Cerita ttg Ibu
ReplyDelete.. sy baru tahu... Trnyata sdh lalang melintang d jagat cerita... Pantesan tulisannya berbobot.... Andai sybjd Produser pasti Sy bikin kan film dr kisah" ibu.... Smoga niat sy terkabul meskipun bukan sy yg jd PRODUSERNYA he he he he....Aamii. yaa Robbal Alamiin....salam sehat sll ya Ibuuu... Kami sll menunggu cerita selanjut yg tak kalah serunya..lup U Buuuu..π₯°
Aamiin.. matur nuwun..
DeleteMatur nuwun ... Mbak Tien.
ReplyDeleteCerita dengan latar kota Solo dan sekitarnya,seakan membawaku ke kota itu. Membuatku semakin rindu kota tempatku menimba ilmu 5 tahun lamanya.
Semangat dengan cerbung berikutnya, Mbak Tien.
Salam sehat dari kota kretek ...Kudus.
ADA CINTA DI SETIAP TANGKAI BUNGA, ADA DOA DI SETIAP KRLOPAKNYA, ADA RINDU DI SETIAP BENANG SARINYA....salan sehat dari Situbondo
ReplyDeleteOh iyaaaa Buu ..Tien tgl lahirnya sama dg sy Buuu....tgl 22 Maret tp beda thn nya he he he
ReplyDeleteTrmksh mb Tien biografi singkatnya smg sehat sll....utk menghibur para penggemar tulisan mb Tien .....salam sehat dr bloraπ
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteSaya lahir blm maret juga lho !
Salam sehat dari Batang.
Ibuuuu.... Tgl lahirnya sama dg sy tgl 22 Maret cuma beda thn... Wkt ibu lahir sy blm jadi hi hi hi.......salam sehat sll dr sby Buuuuu...
ReplyDeleteSelamat malam terima kasih mbak Tien..sepenggal kisah.. jadi baper saya kok ada Widi Widayat?? Kirain Widarno Wijaya ππ€π€. Ku cermati semua tulisan mbak Tien.. sangat humoris. Yg agak serius sering membuat penisirin..anehnya semua lagu" yg diorbitken..lewat tulisan mbak Tien ..mengena dalam hati..( ada memori ❤️). Salam buat semua keluarga.πππ
ReplyDeleteTeria kasih biografi singkat ibu Tien yang sudah dibagikan. Salut atas semangat ibu dalam berkarya. Menjadi pemicu semangat saya dalam berkarya. Semoga senantiasa sehat sehingga bisa berbagi cerita untuk penggemar. Aamiin
ReplyDeleteMatur nuwun mas Widarno. Andajuga sangat humoris. Saya sering tertaea sendiri membaca koment anda.
ReplyDeleteNjih mbak Tien..kebetulan saya pernah tinggal di solo juga..lumayan lama..jadi keinget semua makanan khas solo..yg ngangeni. Jadi sedikit nyrempet"..namanya jodo Pati riziki sudah ada yg mengatur...π
DeleteSungguh luar biasa
ReplyDeleteSebuah kisah yang hebat
Sehingga akhirnya menghasilkan karya yang luar biasa pula
Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat dan masih semangat menulis untuk kami yang haus hiburan
Salam sehat dan hangat untuk ibu Tien dan keluarga dari Salamah Purworejo
alhamdulillah bunda tien memang luar biasa...semangat terus bunda...salam seroja dr jmbg
ReplyDeleteAlhamdulillah matur nuwun Bunda
ReplyDeletesehat terus bunda biar selalu bisa menghibur para pembaca. terima kasi bunda tien
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku...atas beberan kisah mbak.
ReplyDeleteMohon maaf lagi, saya menyebut "mbak" karena memang seusia mbak saya, kemudian dalam menyebut nama "tien-ku" itu kebiasaan saya waktu ngajar dulu (skrg dah pensiun 7 tahun), kalau ngabsen siswa sering saya panggil satu kata dan satu suku kt dibelakangnya, mis. Endang Kusuma : Endang ku... Edi Prasetyo : Edi pra... Mungkin tekesan agak nakal ya...
Waktu muda saya suka radio PTPN rasitania , sering juga mendengarkan sandiwara radionya. Kadang dolan juga ke studio, baik ketika masih di Jebres maupun di jl. Kebalen, kenalan dg mas Didiet Haryadi, bang IG Hs, mbak Wiwik, mbak Erna ...
Juga sering membaca buku-buku perpus, ada petualangan Dr. Karl may, baik yang di Balkan maupun di benua Amerika .
Sampai sekarang masih suka membaca termasuk karya mbak tien-ku...
Terima kasih, salam sehat dari Sragen.
(Sy aslinya dari Boyolali)
O.. ternyata monitor Radio PTPN? Alhamdulillah. Tapi bang Ige sudah almarhum. Mas Didit masih ada. Erna juga masih ada. Salam buat Sragentina.
DeleteNyuwun sewu,P Latif Sragennya dimana?
DeletePerempatan Nguwer ke Utara..
DeleteJasem, duyungan , Sidoharjo.
Mbak Nani mana yaa..
Sy belakang Pemda,Optik Aini Pak
DeleteDulu ngajarnya dmn?
SMP n 1 Sidoharjo / purwosuman , bhs Inggris , nyambi di STM Sukawati .
DeleteSy juga sering ke aini dulu klo cari kaca mata, besuk April mau cari lagi .
Jadi nama optik itu nama pemiliknya ya...pas ada hubungannya dg "mata" .
Ya pak betul,Arti sebuahbnama yg membawa berkah...
DeleteMonggo silahkan, besuk pas 2th jatah pengambilan kacamata ya pak?
Puji Tuhan, senang baca biografi ibu Tien yg sejak kecil sdh punya bakat emas sbg penulis dan pendongeng...
ReplyDeleteUsia ibu dg saya beda 5 bln dibawah saya. Yustin Har 04.10.1948
Saat ibu di SAA sy di SMAN wonosari GK.
Semoga ibu Tien tetap sehat, semangat, produktif, karyanya selalu digandrungi banyak pembaca.
Bagaimana ttg SANG PUTERI pengganti AYMT?
yustin Har tetap menunggu. Matur nuwun Berkah Dalem...
Seperti Joe Biden, usia 78 mulai jadi presiden...
ReplyDeleteSemoga kita tetap semangat3 ...
maaf nama bonyoknya koq nggak ada Bude, rahasia ya ???
ReplyDeleteMasa sih. Maksudnya nama suami saya? Namanya WIDAYAT.
DeleteSuperrr....bunda tien...salam hangat sehat selalu dari sragen bunda....
ReplyDeleteDitunggu karya selanjutnya
Mtnuwun mbk Tien tentang biografinya...
ReplyDeleteTh 80an sy sering main di PTPN di Kebalen, Penyiarnya Bang IG (Alm),Mas Tony,Mb Wiwik,Mas Jimmy(Terakhir ketemu di RRI)Tp kok gk ketemu mbk Tien ya ?
Kpn2 tak mampir di Gajahan ya mbk
Smg mb Tien selalu sehat,Aamiin
Klo tindak Sragen pinarak mbk
Ditunggu lho
DeleteIya mbk....In syaa Allah
DeleteMatur nuwun biografinya.ditunggu selalu cerita berikutnya.Salam Seroja ,sehat selalu buat Bu Tien dari Noor Aini Yogyakarta
ReplyDeleteHallo mbak Tien...
ReplyDeleteWaduuuh...trimakasiih sepenggal kisah yg mengingatkan sy wkt sekitaran SMP suka dengerin sandiwara radio PTPN..krn sy domisili delanggu saat itu..
Ternyata oh ternyataaa..sampe sekarang makin piawai memainkan dan merangkai kata2 menjadi cerita yg apik yg selalu ditunggu banyak penggemar berat spt sy..selalu penasaran dgn lanjutannya..
Doa sy..semoga mbak Tien selalu sehat..dan terus berkarya..semoga ada produser yg akan mengangkat karangan mbak Tien..Amiin..ππ
Salam sehat..ditunggu karya berikutnya..maturnuwun..sugeng dalu..ππΉ
Saya adalah salah satu penggemar Sandiwara Radio berbahasa Jawa karya Mbak Tien Kumalasari.
ReplyDeletePertama membaca tulisan mbak di blog ini saya sempat bertanya apakah panjenengan itu Tien Kumalasari Widayat pengarang sandiwara radio idola saya? Dan ternyata betul, panjenengan menjawab iya.
Waktu itu saya masih kelas 2 SMA, Mbak Tien. Sy masuk siang. Ay belum berangkat sekolah kalau blm mendengarkan serial sandiwara radio karya mbak tien. Jadinya sy sering terlambat sekolah. Judul yg sampai sekarang sy ingat adalah MLARI DUNUNGING ASIH dan KEMBANG SEDEP MALEM.
Yg mengisahkan perjalanan kisah cinta dokter Danarto.
Tetap sehat, Mbak Tien. Dan teruslah berkarya.
Kalau Widi Widayat itu penulis cerkak bhs Jawa , sebelumnya ada Any asmara th 1950-60an.
ReplyDeleteSemoga tenang bang Ignasius hanantosumarno di-sana...dulu sering menjawab surat2 saya.
Selamat beristirahat semua...saya jaga di pos ronda.
Selamat malam bu Tien. Semoga Ibu selalu dlm keadaan sehat wal afiat.
ReplyDeleteWah memang bakat menulis sejak kecil...semoga sehat mb
ReplyDeleteTerima kasih sudah sharing sekilas biografi Bunda Tien. Ikut bahagia mengetahui Bunda diparingi Putra & Putri dan Cucu-cucu, serta suami yang mendukung hobi Bunda. Hobi yang luar biasa, tak banyak orang melakukannya dengan konsisten. Apalagi cerita-ceritanya mudah dicerna tapi menetap dihati.
ReplyDeleteTerima kasih ya Bunda Tien. Walau usia jauh terpaut, saya mengagumi Bunda dan karya CerBer-nya.
Saya berfikir, seandainya bisa saya buku-kan (jilid) semua CerBer Bunda, akan saya jadikan buku itu sebagai warisan yang menarik bagi orang-orang yg saya tinggalkan, biar mereka ikut kecanduan membacanya secara bergiliran lagi, lagi dan lagi. Hehehehe...
Sekali lagi terima kasih ya, Bunda. Saya ikut mendoakan dari jauh: semoga Bunda Tien selalu ALLAH paringi sehat, sukses dan bahagia lahir batin.
With love ������
Rinjani, ada buku yang sudah jadi lho.
DeleteTrimakasih ibu Tien kumalasari,, meskipun saya jarang komen tapi slalu mengikuti cerita yg ibu Tien tuliskan,
ReplyDeleteDan masih setia menunggu cerita" berikutnya,,,,semoga ibu slalu di berikan kesehatan oleh Allah SWT,,
Salam kangen dari Sleman
Wah saya baru ingat bu Tien ini ternyata penulus cerita sandiwara radio Ptpn bahasa Jawa ...saya salah satu penggemar sandiwara radio tsb apalagi kalau pemainnya Jimmi Sutrisno ..samoga bu Tien selalu sehat dan terus berkarya ...
ReplyDeleteTrims bu tien untk biografinya. Kayaknya perlu ditulis jg kisah spengal pertmuan dgn suami yg punya gaya bahasa ambyar. Seru karna gak suka tapi malh jadian.
ReplyDeleteAlhamdulullah...sehat bu Tien
ReplyDeleteSemangat dengan cerita yg menyenangkan hati orang banyak ...
Ide cerita yg bagus .... dg biografi penulis
Menjadikan pembaca semakin senang mengikuti setiap malamnya ....π
Wah jeng tien ternyata penulis profesional ternyata dari sekolah SR sdh punya talenta menulis, semangat terus jeng tien saya juga mengalami sekolah SR Sebelum ganti SD
ReplyDeleteSalam sehat dari jakarta
Terima kasih Bu Tien... atas biografinya.
ReplyDeleteSaya tetep panggil Ibu aja aahh... coz njenengan 2 tahun lebih muda daripada ayah saya.
Hhmm... tanggal lahir kita terpaut sehari aja Bu... (saya 23 Maret) tapi tahunnya beda jauh ππ€
Saya berdoa Bu Tien selalu diberikan berkat kesehatan dan semangat yang luar biasa sehingga tetap bisa berkarya di usia yg sudah senja.
Matursuwun Bu Tien atas tulisan² panjenengan yg selalu menghibur hati para pembaca, terutama saya.
Sekali lagi... terima kasih Bu Tien. Sukses selalu buat Bu Tien.
Ditunggu Sang Puterinya ya Bu...
Suwun... Salam dari Ngaliyan - Semarang buat keluarga besar Bu Tien π
Selalu dinanti setiap malam cerita nya Bu. Semoga ibu sehat selalu
ReplyDeleteMasyaaAllah... benar feeling saya klo Bu Tien bukan penulis biasa. Semoga ada anak-cucu panjenengan yang juga berbakat & mau menulis cerita seperti panjenengan.
ReplyDeleteSemoga sehat selalu dan terus berkarya, Bu...
Salam saking Pamulang-TangSel
π
ReplyDeleteTernyata bu Tien penulis handal...apa seseorang yg kerja di apotik selalu baik hati dan ga tegaan ya?bu Tien tetap berkarya ya tetap semangat sehat selalu
ReplyDeleteTerimakasih Jeng Tien untuk cerita perjalanan hidupnya ππππΊπΊπΊ❤️❤️❤️π¦π¦π¦
ReplyDeleteAlhamdulillah... suwun mbak Tien Sepenggal Perjalananku
ReplyDeleteSangat inspiratif dan "MASYA ALLOH" ππBarokallohu
Salam sehat sll dr Bekasi, setia menunggu karya2 selanjutnya dr panjenengan.
SALAM SUBUH
Selamat pagi bunda..saya mengikuti cerbung sejak fb...sdh berapa judul yang saya baca ..hebat bunda tulisannya mengikuti gaya orang2 jaman now....jangan lelah dan semangat ya bunda dalam berkarya untuk menghibur penggemar seantero jagad....salam sehat dari Surabaya
ReplyDeleteTerus semangat ya bu
ReplyDeleteWah asik juga baca biografinya mba Tien. Makasih mba. Salam sehat selalu
ReplyDeleteSelamat pagi Mbak Tien, terima kasih biografinya.
ReplyDeleteTernyata memang Mbak Tien hebat, punya bakat menghibur sejak kecil melalui karya tulisannya.
Sampai sekarang karya tulisan Mbak yg sangat apik,mengharu biru pembacanya dan banyak penggemarnya.
Semoga Mbak Tien sehat selalu dan senantiasa ada dlm Lindungan Allah Swt.
Salam hangat dari Bekasi.
Maturnuwun bu Tien jd tambah kepo nih,selalu menunggu karya selanjutnya,bahagia selalu ya bu
ReplyDeleteMbak Tien sayang..
ReplyDeleteMaturnuwun sudah dicritani sedikit, siapa diri mbak Tien.
Luar biasa talenta yang dianugrahkan Allah kepada mbak Tien.
Dirubung teman sejak SR untuk mendongeng, hingga hari ini. Hari inipun banyak yang menanti karya berikutnya. Hingga kepikiran, ayo mbak Tien adakan jumpa fans via zoom maupun WA notes..hehe usul saja jika berkenan.
Semoga tetap dikaruniai sehat hingga terus berkarya, menghadirkan novel bermutu yang memperkaya khasanah literasi Indonesia.
Aamiin.
Nb:
Semoga malam ini kita jumpa Sang Puteri ya..
Penggemar dan pengagum mbak Tien
Iyeng Sri Setiawati Semarang
Setuju...pasti seru kalu bs jumpa fans dg zoom
DeleteTerima kasih mbak Tien dari cerpri mbak semakin mengagumi karya mbak .Semoga mbak selalu sehat bisa menghasilkan karya tulis.Salam hangat dari Jakarta .
ReplyDeleteWaaaah luar biasa eyang ti yang satu ini. Alhamdulilah dengan usia nya saat ini masih diberi kesehatan, semoga apa yang ibu berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
ReplyDeleteibu tien usianya sama dengan ibu saya.. Tapi luaaaar biasa, karya ibu.. ,bisa dinikmatin semua usia.
Tetep sehat ya eyang Ti...
Barakallah..
Salam dari Bekasi.
Sangat menginpirasi dengan karya dan kegiatan ibu Tien.Semoga selalu sehat bu..
ReplyDeleteTak ada kata² lain selain "luaaar biasa" ...
ReplyDeletekita se alumni mbak Tien, bedanya mbak Tien SAA Solo saya SAA di Jakarta, saya lulus tahun 1973, terpaut 6 tahun saya dibawah Mbak Tien. Tapi sejak lulus saya malah tidak bekerja di apotik saya mengelana hampir keseluruh Nusantara. Berbagai Propinsi saya jelajahi karena saya bekerja sebagai team pemasaran dari perusahaan obat. Dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke desa lain. Bahkan menjelajah hutan di Kalimantan Barat, Timur, Selatan sampai terbang ke wilayah Utara perbatasan Kalimantan disebuah pulau kecil penghasil Methanol pulau Bunyu namanya. Dari pengalaman² saya, kadang diwaktu luang saya suka menulis pengalaman perjalanan² yang yang pernah saya lakukan disertai bumbu² penyedap secukupnya he he he, beberapa saya beri judul, seperti " Masih ada Pelangi di Khatulistiwa " kisah cerom ...alias cerita romantis latar belakang Pontianak, yang berbau misteri atau Cermis " Penghuni kamar kost ku bernama Endang " itu pengalaman di Ambon....adalagi " Noni Keturunan Belanda itu bernama Brigitta Maria Margareta " ternyata kebun lebat dibelakang rumah yang saya tinggali adalah kuburan tua Belanda.Tapi itu semua hanya sekedar hobby dan untuk konsumsi grup² intern. Seru memang .....saat menulis hampir seluruh energy terkuras ...tapi plong kalau sudah selesai ....apalagi banyak yang ketagihan .....dengan adanya karya mbak Tien mulai dari *Sepenggal Kisah* sampai *AYMT* kehausan grup untuk membaca terpenuhi ...he he he ...mereka² lebih senang menunggu share saya, karena sudah diedit dan tata letaknya diserasikan, namun tetap dengan identisas karya Mbak Tien Kumalasari. Demikian mbak Tien dan terima kasih sekali dengan sepenggal kisah perjalanan mbak Tien.
Salam kagem keluarga besar mbak Tien dan mas Widayat ....nuwun.
Luar biasa....semangatnya sungguh πππ....dlm usia yg g muda lagi, masih bisa menyuguhkan karya yg hebat..dan pencintamu jg semakin buanyak...karena karya bu tien memang apik, enak dibaca, ada kesan mendidik jg...wis pokok e hebring...sehat selalu njih bu tien..
ReplyDeleteSalut sekali Mbak Tien... membaca biografi Mbak Tien saya jadi malu sendiri. Saya lahir ditahun yg sama dengan Mbak Tien, lulus sma thn 1969 krn dulu sempat kacau... tahu ajaran baru dimundurkan 1/2 thn... kemudian dimajukan lagi 1/2 thn kembali. Kemudian saya menikah thn 1972... semua nya spt beiriringan dengan Mbak Tien.. tapi saya tidak mempunyai prestasi apa2 selain menjadi penikmat karya2 Mbak Tien. Saya sebagai pembaca yg sangat setia. Stiap hari selalu menantikan kelanjutannya. Saya berdoa semoga Mbak Tien selalu sehat shg bisa selalu berkarya. Karena banyak cinta yg menanti. Salam seroja selalu dari Semarrang. Always love you Mbak Tien... muuaaaccchhhhh.....
ReplyDeleteLuar biasa bu tien... Smoga bu tien selalu mendapatkan kesehatan, kebahagiaan
ReplyDeleteBanyak pelajaran yg bisa diambil dari cerita" Nya, ada nilai pendidikannya..
Ini merupakan Literasi buat kami dimasa pandemi,, temen" Kami selalu menunggu cerita"nya bu tien
Tetap semangat bu tien,,
Sekali lagi sungguh LUAR BIASA
Waaouuu bu tien memang sangat berbakat mulai anak2 membuat cerita2 fiksi ..... terima kasih tulisan sepenggal biografi dari ibu tien kumalasari atau sudartini endang kumala sakti semoga banyak menginspirasi para pembaca setia karya ibu tien dan semoga ibu tien sekeluarga sehat2 dan selalu dalam lindungan Allah SWT ..... aamiin yra...... kami menunggu karya ibu tien berikutnya ..... salam sehat dari : arif- mojokerto
ReplyDeleteyou're best mom
ReplyDeletedri kcil sya jga suka nulis cerita cerpen ato cerbung.sya jga sngt suka membaca. saya jga ingin sperti mbk Tien.pnya blog dan menulis appun yang bsa sya ceritakan.karena menulis adalah jiwa saya. dengan menulis saya bsa mengutarakan semua unek2 saya.yng mungkin takkan pernah bisa saya ungkapkan.
sehay terus ya mbk
Maturnuwun Bu Tien, sdh dicritani se emprit data pribadi,...salut dan hebat luar biasa, ternyata Bu Tien sdh punya talenta menulis sejak SR sampai sekarang 2020, padahal usianya sepantaran saya. Semoga Bu Tien sll diparingi karahayon, bergas, waras, dalam lindungan dan petunjuk Allah Swt. Aamiin...Sambil nunggu karya berikutnya, saya sampaikan salam sehat dan semangat dlm berkarya untuk Bu Tien beserta keluarga besarnya. Mashudi, Pondok Gede..
ReplyDeleteYa Allah...pingin melukk ibu Tien...π€πsemoga ibu selalu sehaatt...jangan cape2 ya...lv ibu Tien...semoga bisa ktm dan memeluk ibuπππ
ReplyDeleteSeruuu...
ReplyDeleteSeruuu...
ReplyDeleteHaloo haloo haalo Mbak Tien .. ijin menyampaikan terimakasih, sudah diperkenankan membaca "Sepenggal Perjalananku" ... satu kata MASYA ALLAH, Luar Biasa ... pokoknya selalu dinanti tayangan ceritanya, sy buka lewat chrome ... juga disebarkan di grup WA. Cerita harus happy ending yaa , knp ya biar bisa nyetrom bahagia, imun tubuh kuat di tengah prahara Covid19 ... dan isinya pun diingatkan agar selalu memperbaiki hubungan Vertikal dengan SangKhalik, meningkatnya Iman pada Sang maha Pencipta ... Mohon maaf jika terdapat kata yang tidak berkenan
ReplyDeleteBerkenan kok terimakasih buat semunya ya
DeleteSalam kenal ibu tien.
ReplyDeleteSemoga ibu sekeluarga sehat dan bahagia selalu.
Suatu anugrah dari YMK bila di usia senja, ibu masih diberkati untuk menulis.
Sehingga ibu pun bisa memberikan penghiburan dan kebahagiaan kepada banyak orang.
Semangat bu.
Selalu setia menunggu tul8san ibu.
Salam hangat untuk semuanya.
Pengalaman tulis menilis mbak Sudartini Endang Kumala Sakti alias mbak Tien Kumalasari hebaaaat..
ReplyDeleteSaya mendoakan semoga selalu sehat, karena usia mbak dg saya hanya terpaut 3 tahun dan tmsk usia rawan Covid..
Salam sehat selalu buat Masnya..
Kang Idih tea..
Saya mengoleksi Kisah2 yang dimuat mbak di Kejora pagi mulai Sepenggal Kisah hingga Ada yang masih tersisa kemaren dan saya bagikan ke teman2 sebagai obat jenuh tinggal di rumah terus.. alhamdulillah teman2 saya menyukai dan menunggunya..
DeleteAlhamdulillah sehat d sehat ya mb Tien...luar biasa talenta menulis smoga dpt menurun kpd anak d cucu2 tercinta...
ReplyDeleteTerus berkarya mb Tien...memberi bahagia orang sangatlah berpahala...smoga Alloh memberi Rahmat d berkahnya..
Salam sehat bahagiah dr YulieSleman Sendowo
MΓ‘ syΓ‘ AllΓ‘h bunda ... Kereeeennn banget. Sehat selalu, Allah muliakan, bahagiakan, sukseskan, mudahkan semua urusan bunda dan keluarga. Aamiin Salam
ReplyDeletepenuh cinta untuk bunda. Afifah Bondowoso
LUARRR BIASAAAA
ReplyDeleteWah, Sepenggal Kisahku aja tetap menarik utk dibaca... Tahun 1968 sy pun sdh lahir mbak Tien, umurku saat itu 7 tahunππ sejak umur 7 tahun sy sdh pinter baca.. semua bacaan milik orang tuaku saya ikutan baca, lalu kenal dgn Si Kuncung, Kho Ping Ho, Gundala Putra Petir, Uncle’s Tom Cabin, Dr. Zhivago dan bnyk lg lainnya.. Hingga saat ini bnyk sdh cerita yg sy baca.. termasuk semua cerbung karya Mbak Tien... Insyaallah mbak Tien sehat terus, tetap berkarya.. karena bnyk yg nunggu, termasuk sayaπππ
ReplyDeleteWah, Sepenggal Kisahku aja tetap menarik utk dibaca... Tahun 1968 sy pun sdh lahir mbak Tien, umurku saat itu 7 tahunππ sejak umur 7 tahun sy sdh pinter baca.. semua bacaan milik orang tuaku saya ikutan baca, lalu kenal dgn Si Kuncung, Kho Ping Ho, Gundala Putra Petir, Uncle’s Tom Cabin, Dr. Zhivago dan bnyk lg lainnya.. Hingga saat ini bnyk sdh cerita yg sy baca.. termasuk semua cerbung karya Mbak Tien... Insyaallah mbak Tien sehat terus, tetap berkarya.. karena bnyk yg nunggu, termasuk sayaπππ
ReplyDeleteSubhanalloh....super sekali mbak tien
ReplyDeleteTrimakasih untuk biografinya bu Tien ...ternyata bu Tien ini juga yg menulis cerita2 dlm sandiwara radio bhs Jawa radio PTPN Rasitania ...saya salah satu penggemar sandiwara tsb sejak masih sekolah selalu mendengarkan..doaku semoga bu Tien selalu sehat dan terus berkarya ...Tuhan memberkati ..Amin.Yayuk Klaten
ReplyDeleteKisah yang sangat menarik dan bisa untuk contoh bagi kita untuk terus berkarya tanpa memandang usia.
ReplyDeleteDulu waktu radio PTPN saya sering diajak kakak yg juga penyiar PTPN dg panggilan MEDICA 072 (Bambang Lukito) siaran, nama Bu Tien KUMALASARI kayaknya sudah sering saya dengar,kalo suami Bu Tien di radio PTPN mungkin mereka sudah saling kenal.
Terima kasih Bunda Tien untuk cerbung2 nya dan kami tunggu CERBUNG lainnya.
Doa kami Bunda selalu Sehat dan tetap semangat dalam berkarya.
Mas Bambang Lukito saya tahu. Haiii.. nggak nyangka. Salam ya.. beliau pasti kenal dong dengan mas Widayat suami saya.
DeleteOK salam buat mas Bambang Lukito akan saya sampaikan , mas BL sekarang menetap di Jkt,mudah2 an besok kalo ke Solo mau tak ajak silaturahmi ke mas Widayat dan mbak Tien
DeleteKalau mas Bambang Soebekti tinggal.dimana?
DeleteSaya di Perum.Nilasari Utara UMS SOLO.
DeleteMasyaAlloh....Tabarakallah....
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien Kumalasari selalu dilindungi Alloh SWT....diberikan kesehatan dan kebahagiaan dunia akherat...Aamiin.
Karya2 Bunda begitu luar biasa saya suka sekali....Dengan sepenggal kisah biografi Bunda membuat saya bertambah kagum sekali dgn Bunda yg selalu semangat menghibur kami dgn karyanya....I LOVE BUNDA TIEN....Sehat2 selalu Bunda...salam kenal dari Bandung...ππππ
1. Sore mb Tien dan pembc setia kejora pagi.... Smlm sdh menulis komentar edisi spesial Sepenggal Kisah tyt hp low bat hilang sdh.
ReplyDelete2. Tyt mb Tien sepantar mb sy no 2 lahir 19 Juni 1949.. mbakyu mbarep lahir 1948.
3. Tyt mb Tien multi talenta.. apoteker, penulis dan pengusaha kuliner wlu smtr off krn pandemi ibu RT dan eyang putri wlu sdh 71 thn msh produktif .. luar biasa semangatnya.. tdk ada kata mager utk mb Tien... Terbukti tiap mlm kami sll bolak balik buka kejora pagi... Sdh up blm ya ha ha..
Pasti enak masakan mb Tien... Siapa yg tdk kenal sosis solo, selat, garang asem, thengkleng.. mgkn klu bpk ibu punya sdr di Solo ada hajatan bs pesan mb Tien.....
4. Sy bukan org asli Solo tp krn pernikahan mengikuti alm. suami yg dl cr upa nya di Solo.. jd tht Jan 1994 berpindah dr Jkt ke Solo stlh 3 tahuhan LDR-an... Berpindah2 dr Petoran Jebres, Gembongan Kts, Badran Jl. Kantil (2 rmh blkg rmh penulis Kho Ping Hoo) Kota Barat dulu pusatnya lesehan ada hik, nasi timbel, terancam, soto betawi, martabak...(skrg berpindah ke selatan lapangan Kota Barat sblh utara SDN 15 Mangkubumen Solo krn ada fly over Manahan) sblm akhirnya sy sekeluarga menetap di daerah Clmd smp skrg.
5. Bbrp komentar terkait karya mb Tien di eps 37 klu tdk salah ada komen mb Tien buku2 karya mb Tien yg sdh diterbitkan al Sepenggal Kisah ready (3 buku), Sekeping Cinta Menunggu Purnama (9 buku), Saat Hati Bicara (sold out) dan Lastri sdg naik cetak... Jd bpk ibu tinggal japri mb Tien tinggal dikrm tdk perlu mengumpulkan sendiri..
6. Sekedar info sj utk bpk ibu yg he he ingin bertemu lsg dg mb Tien beliau tinggal di Jln. Babar Layar Danukusuman bukan di Gajahan
... Siapa tahu ada yg berencana liburan ke Solo? Jgn lupa tetap mentaati prokes...
Br nulis 7 pointer sdh lelah.. smg obatnya segera dtg... Ditunggu ya siapa tahu nti mlm SANG PUTERI mulai datang... Slm seroja terutama utk mb Tien dan kita semua pembc setia karya2 kejora pagi....
Assalamualaikum wr wb.. Slmtmlm mba Tien.. Trimaksih atas biografi mba.. Jdisy tahu bagaimn awal dri mba Tien Komalasari.. Smgcerbung yg baru endingnya happy y.. Salamseroja dri saya Farida Inkiriwang di Sukabumi..
ReplyDeleteMenunggu cerita baru dari bu Tien
ReplyDeleteSejak kenal sama blog nya Bu Tien, tiap malam sebelum tidur pasti absen baca cerbung nya dulu πππ
ReplyDeleteAduh...mbak Tien, kita beda 10 tahun..pas panjenengan di Surabaya..spti nya saya jg msh kenal dg radio Susana Surabaya.
ReplyDeleteGak nyangka kl sekarang ketemunya di cerita sambung menyambung..
Sehat selalu kagem mbak Tien, semoga msh terus berkarya..
Salam Sehat, salam Seroja dari Boyolali
Pagi bu Tien...
ReplyDeleteTerima kasih utk biografinya, yg membuat bisa mengenal ibu, walau blm pernah jumpa secara fisik π❤
Oh ternyata bakat bu Tien sdh ada sejak kecil, maaf bu kira2 bakat tersebut menurun dari siapa? dan adakah putra atau wayah ada yg mengikuti jejak panjenengan? wah pertanyaannya bertubi-tubi, mohon maaf ya bu he he heee pingin tau bu ππ
Oh iya ngomong2 nama belakang ibu kok jadi Kumalasari, gmn critanya ya bu π❤π
Maaf bu Tien....agak kepo ya...tp kata peribahasa tak kenal maka tak sayang...benarkan bu? πππ
Salam sehat kagem bu Tien dan Amancu ❤
Sugeng makaryo....
Henbaaat bunda Tien,,, tetap semangat dan sehat selalu,,, luv u
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteAllohu Akbar...
Subhanallah...
Sehat slalu bun...
Terima kasih Ibu Tien untuk cerita cerita nya
ReplyDeleteTidak menyangka, Ibu seumuran Ibu saya..
Tetap semangat dan sehat selalu
Masya Allah.... bersyukur bisa kenal bu Tien lebih personal. Alhamdulillah dengan segala bakat yang diberikan Allah, bu Tien bisa membawa kebahagiaan dan kebaikan bagi kita semua. Semoga Allah membalas kebaikan ibu dengan surga Nya. Aamiiiin ya robbal alamin
ReplyDeletePenggalan perjalanan luar biasa، Terkait hobby berceritera dan menulis karya ceritera. Yang bersesuaian dengan realita.
ReplyDeleteSecara terus menerus dilakukan sehingga menghadirkan penggemar yang sangat luas. Yang dilakukan disela kegiatan profesi kefarmasian yang juga memerlukan tak sedikit energi.
Semoga karya karya nya memotivasi penggemar memahami ragam kepribadian dan perilaku sosial yang baik dan buruk. Sehingga memberi pemahaman kepada pembaca untuk dapat bersikap dan berbuat kebaikan.
Tentunya penggalan perjalansn lain nanya tsk kalah menariknya.
Selamat Ulasng Tahun ibu Tien Kumalasari.. semoga ibu panjang usia. .. sehat selalu dan bisa berkarya terus sampai akhir hayat... .. karena karya ibu se alu ditunggu 2 banyak orang. ..
ReplyDelete. Aamiin Yaa Rabbal'alamin.
Terima kasih mb Tien ceritanya, sll sehat n semangat trus dlm berkarya.
ReplyDeleteAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraakaatuh.
ReplyDeleteAlhamdulillah dapat membaca Sepenggal Kisah Njenengan Mbak Tien...sy alumni SMAN 2 Ska yg kost di Kepatihan ,jd kadang main ke Radio PTPN ,sy dari Bekonang ,sejak SMP ('82) sudah jd pendengar setia Sandiwara Radio PTPN sampai 1991 ..krn ikut suami pindah Jakarta . Alhamdulillah bisa menikmati CerBung Njenengan ... semoga Mbak Tien dan keluarga sehat dan selalu dalam Berkah dan Ridho Alloh Subhanahu Wa Ta'ala Aamiin.
Mantap bu Tien.....sukses..moga sehat selalu.
ReplyDeleteTuhan memberkati
Selamat siang mbak Tien,
ReplyDeleteCerita² njenengan selalu menarik dan sangat mampu membawa hati utk masuk ke dlm ceritanya.
Selamat ya mbak..
Semoga tulisan² njenengan tdk pernah berhenti sampai saat benar² dihentikan..
Ada doa dlm hati yg selalu dibawa..
Kemanapun siap dihunjuk kepadaNYA..
Sugeng siang mbak Tien..
Berkah Dalem π
Ibu Tien,..saya penggemar drama radio yg disiarkan oleh radio PTPN,.baik bhs jawa atau bhs Indonesia,..waktu itu saya masih keciil,seneng sekali skrg nyambung membaca cerita2 Bu Tien,..sempet mengira kalau Ibu adalah Ibu Atin Sudewa pemeran wanita di sandiwara radio ptpn
ReplyDeleteBu Tien ....saya membaca tulisan Ibu di grup keluarga besar Siswodihardjo (ungaran semarang).Alur critanya bagus dan tidak membosankan.Alhamdulillah ya Bu Ibu dikaruniai Alloh Swt kemampuan bereritera yang baik. Semoga Ibu sehat selalu demikian juga keluarga besar Ibu.
ReplyDeleteLuar biasa...saya senang dg cerbung2 Bu Tien...selalu saya tunggu smg Bu Tien sll sehat.
ReplyDeleteBu Tien saya selalu menunggu tulisan cerbung ibu....luar biasaa
ReplyDeletembak Tien, saya sering dapat cerita mbak di WAG, apakah ini mbak Tien ijinkan?
ReplyDeleteTerima kasih