MENGAIS CINTA YANG TERSERAK 46
(Tien Kumalasari)
“Eeeh.. ada anak ganteng masuk kemari? “ terdengar pekik Indri dari dalam rumah.
“Nugiiii…” teriak sang ibu.
“Biarkan saja bu, dia pasti sedang bersama cucu saya. Ibu mau beli sesuatu?”
“Iya mbah, gula tiga kilo saja, sama teh nya dua bungkus besar.”
“Teh nya yang mana bu, ini ada beberapa..”
“Ya, yang simbah pegang itu, dua bungkus mbah. Soalnya sambil membawa anak-anak, nanti membawanya susah.”
“Baiklah, ini ya bu..” kata simbah sambil memasukkan pesanan pembeli tersebut, lalu menerima uang pembayaran dan memberikan kembaliannya.
“Terimakasih mbah, simbah itu umur berapa, kok masih seger begitu?”
“Umur saya? Delapanpuluh satu tahun.”
“Ouw, hebat sekali, delapan puluh satu tahun masih segar dan bersemangat.”
“Kesehatan itu kan datangnya dari semangat juga bu.”
“Mana Nugi tadi? Anak nakal, tiba-tiba masuk ke rumah simbah..”
Indri tiba-tibaa keluar sambil menggendong Nugi, yang merangkul leher Indri dengan erat.
“Nugi jangan nakal, ayo sini, ikut pulang nggak sama ibu?”
Tiba-tiba Indri yang menatap ibunya Nugi sangat terkejut. Keduanya bertatapan dengan tajam, tak menyangka akan bertemu.
“mBak Indri ya?”
“Bu Anis?”
“Ya ampun, tahukah mbak Indri bahwa anak itu adalah Anugerah?”
“Ya Allah sesembahanku, aku telah menggendong anakku..” lalu berderailah air mata Indri, membasahi punggung Nugi yang merangkulnya.
Sementara itu Anto membunyikan klaksonnya, mungkin karena diluar udara sangat panas.
“Maaas, kemari dulu..” teriak Anis.
“Mia rewel nih, kepanasan dia.”
“Kemari sebentar saja,” pinta Anis.
Laki-laki yang memang Anto adanya itu turun sambil menggendong Mia, mendekati isterinya.
“Ada apa?”
Anis tak menjawab. Ia melayangkan pandangannya ke dalam warung, dan dengan terkejut pula Anto menatap Nugi yang sedang digendong Indri.
“Indri?”
“Kita tidak mengira, Nugi tiba-tiba berjalan masuk kedalam, ternyata ada ibunya disitu,” kata Anis.
“Kamu ada disini ?”
Dengan air mata masih bercucuran Indri menyerahkan Nugi kepada Anis.
“Ini anakmu..” kata Indri yang kemudian berlari masuk kedalam.
“Indri !!” teriak Anto. Tapi tampaknya Indri tak mau keluar lagi.
“Ma’af mbah, itu tadi bekas isteri suami saya ini,” terang Anis ketika melihat simbah hanya diam terpaku.
“O.. tapi rupanya dia tak mau lagi keluar.”
“Baiklah, lain kali kami akan kemari lagi mbah, ini anak saya yang besar tampaknya rewel karena kepanasan,” kaya Anis ketika Mia menarik-narik bajunya mengajaknya pulang.
Nugi yang berada dalam gendongan Anis menoleh kedalam, seperti ada yang dicarinya. Barangkali naluri seorang anak yang merasa bahwa wanita tadi adalah yang telah melahirkannya, entahlah.
Ketika keduanya pergi bersama anak-anak mereka, simbah duduk didepan dagangannya. Sedikit banyak dia bisa menangkap apa yang terjadi, tapi dia belum ingin bicara dengan Indri yang masih bersembunyi dalam kamarnya.
“Ada apa ya mbah, bu Indri sembunyi didalam kamar, dikunci, padahal aku sudah menata meja buat makan.”
“Kamu sudah lapar Le?”
“Tidak terlalu lapar…”
Simbah tertawa.
“Ya sudah, kamu makan saja dulu, nanti biar bu Indri menyusul..”
“Ayo, sama simbah.”
“Kalau kita didalam semua, siapa yang nungguin warung? Nanti kalau ada yang beli bagaimana?”
“Bagaimana kalau kita makan disini saja. Saya duduk di bangku itu, simbah disitu.”
“Baiklah, terserah kamu saja.”
“Soalnya aku mau protes sama simbah,” kata Thole sambil mengambil nasi dan lauk pauk, ditata di bangku yang ada didekat simbah. Simbah memang bukan termasuk keluarga yang punya aturan seperti orang-orang lainnya. Makan harus dimeja makan, harus begini, harus begitu. Kalau mereka lapar, maka mereka mengambil nasi dan lauknya, lalu makan dimana mereka ingin makan.
Thole sudah mengeluarkan semua lauk yang ada, dan juga piring untuk simbah.
Thole yang tampaknya sudah benar-benar lapat lebih dulu mengambil nasi dan lauknya, barulah simbah mengikuti.
“Bu Indriiii… ayo kita makan,” teriak Thole, tapi tak ada jawaban.
“Sudah, biarkan saja dulu.”
“Apa bu Indri menangis karena tadi ada anak kecil kemari lalu minta gendong bu Indri ya mbah? Memangnya kenapa?”
“Sudah, jangan ikut-ikutan, itu urusan mereka. Tadi kamu bilang mau protes tuh protes apa?”
Kemarin di perpustakaan sekolah, Thole membaca buku Ramayana.”
“Oh, ada juga buku itu di sekolah kamu?”
“Ada mbah, dan cerita simbah itu ada yang salah.”
“Salahnya dimana?”
“Simbah kan dulu bilang bahwa Hanoman itu anaknya Bathara Surya..”
“Oh.. iya.. simbah salah kayaknya ya?”
“Emang salah. Yang anaknya Bathara Surya itu Adipati Karno. Sedangkan Hanoman itu anaknya Bathara Guru, ibunya bernama Anjani. Ya kan mbah?”
“Oh… ya ampun Thole… kamu benar, simbah salah. Memang sih simbah agak ragu-ragu waktu itu. Maklumlah, waktu itu simbah kan masih sakit. Lagian sudah tua, ya dimaklumi lah kalau sampai simbah salah.”
“Ya tentu saja Thole maklum mbah. Itu bukan masalah. Bathara Surya sama Bathara Guru itu kan sama-sama Dewa?”
“Bathara Guru itu rajanya segala Dewa.”
“O, iya, pantesan sakti sekali ya mbah.”
“Iya benar. Kamu sudah bilang sama bapak kamu kalau kamu naik kelas dan jadi juara satu?”
“Belum mbah, siang-siang begini bapak kan belum pulang.”
“Oh iya, nanti sore kamu harus bilang sama bapak kamu, supaya bapak kamu senang dan bangga sama kamu.”
“Iya mbah.”
Sampai Thole selesai membersihkan semua piring-piring kotor, Indri belum juga keluar dari kamarnya. Simbah tak ingin memangilnya, ia justru menyuruh Thole tidur setelah pulang dari sekolah.
“Tidak, simbah saja yang tidur, biar Thole yang jaga warung.”
“Ya sudah, terserah kamu saja.”
***
“Mengapa melamun? “ tanya Anto kepada isterinya.
“Pertemuan tadi.. sungguh tak terduga bukan?”
“Pertemuan apa?”
“Aduh mas, pura-pura lupa atau benar-benar lupa sih? Tadi ketika aku beli gula, tidak dinyana ternyata Indri ada disitu.”
“Iya, aku juga tak mengira.”
“Mengapa mas diam saja dan tak mengatakan sesuatu?”
“Kamu kan tahu sendiri Mia sudah rewel. Lagipula aku juga bingung mau ngomong apa.”
“Menanyakan dong mas, kok dia berada disitu, apa itu rumah kerabatnya, atau siapa?”
“Tak ada waktu untuk bicara juga. Kalaupun bicara juga dia belum tentu mau menjawabnya.”
“Aku trenyuh melihat Nugi merangkul dia, seperti sudah lama kenal. Dan tampaknya Nugi juga seperti enggan diajak pulang. Aku bisa membayangkan, pasti Indri juga sedih sekali.”
“Kamu itu belum tahu Indri. Dia itu perempuan yang keras, hampir tak punya perasaan. Aku kira juga dia tak merasakan apa-apa ketika ketemu Nugi.”
“Mas jangan begitu, bagaimanapun dia seorang ibu.”
“Kamu lupa, begitu Nugi lahir dia bilang supaya suaminya menyerahkannya sama aku. Mana ada seorang ibu bersikap begitu kepada anaknya sendiri?”
“Mungkin karena keadaan.”
“Ya sudahlah, lain kali kita coba main kesana, sekedar untuk berbincang, lalu kamu akan bisa melihat bagaimana sikap dia ketika ketemu Nugi.”
“Tadi tuh di gendong erat sekali lho mas.”
“Ya sudah, sekarang kita harus bagaimana? Kapan-kapan kita kesana dan berbincang menanyakan kabar masing-masing.”
“Nenek penjual warung ibu kerabatnya?”
“Aku belum pernah melihatnya, tampaknya bukan. Entahlah.”
“Iya, tampaknya dia juga nggak kenal mas, jadi pastinya bukan kerabat Indri juga, tapi kan Indri tinggal disitu.”
“Mungkin kerabat jauh yang aku belum pernah mengenalnya, entahlah.”
Anis kembali termenung, bagaimanapun pertemuan tadi membuatnya sangat terkejut, dan melihat Indri menggendong Nugi, ada rasa haru meresapi perasaannya. Mungkin berbeda dengan Anto, yang merasa bahwa Indri memang ingin membuang Nugi, sehingga rasa kesal itu masih ada.
***
“Mas, aku pengin jalan-jalan nih," kata Yessy ketika sedang makan pagi sebelum Gunawan berangkat ke kantor.
“Jalan-jalan kemana? Bagaimana dengan Ari, anak kita?”
“Kita kan hanya pergi sebentar, nanti Ari bisa dititipkan sama simbok.”
“Nggak boleh. Masa bayi sekecil itu mau dititipin sama simbok? Simbok itu sudah tua, jangan diberi tugas yang berat-berat. Menjaga bayi itu berat,” kata pak Murti dengan wajah muram.
“Yessy cuma mau muter-muter saja, nanti ketika mas Gunawan pulang istirahat siang.”
“Baru diam dirumah sebentar saja sudah ribut pengin jalan-jalan,” omel pak Murti.
“Ah, bapak..”
“Dititipin sama aku saja, nanti biar aku ajak Ari jalan-jalan sendiri.”
Gunawan tertawa.
“Begini saja, kita jalan, kita bawa Ari. Nggak apa-apa kan pak.”
“Ya , itu usul yang bagus. Kalau begitu nggak ada masalah, jalan-jalan mengajak anak bayi kamu. Tapi ingat, jangan lama-lama,” kata pak Murti yang sangat menjaga cucu bayinya. Kalau boleh sih nggak boleh Arimurti dibawa jauh darinya.
Maka Yessy tersenyum senang.
“Mas, pulang agak siang ya,” pesannya kepada suaminya.
“Iya, beres.”
“Ingat, tidak boleh lama-lama.”
“Iya bapak. Atau bapak ikut? Sebenarnya saya ingin melihat warung simbah,” kata Yessyta.
“O, jadi kalia mau kesana. Tapi nggak, aku nggak mau ikut, nanti simbah kalau melihat aku menangis lagi pasti.”
“Iya benar, bapak selalu membuat dia menangis. Tapi Yessy ingat, suatu hari simbah pernah bilang ingin menggendong anaknya Yessy. Naah sejak lahir simbah belum ketemu dia. Pasti nanti simbah akan senang sekali.”
“Baiklah, tapi sekali lagi, jangan lama-lama.”
“Siap bapak.”
***
“mBah, aku mau keluar sebentar ya,” kata Thole siang hari itu.
“Memangnya kamu mau kemana?”
“Kemarin itu waktu saya pulang, bapak bilang masuk angin, tapi sudah beli obat. Sekarang saya mau menengok dia lagi.”
“Kenapa kamu baru bilang sekarang kalau bapak kamu sakit? Kalau memang sakit ya kamu tidur dirumah saja, menemani bapak kamu.”
“Bapak bilang nggak apa-apa kok.Cuma masuk angin. Jadi ya saya kemari.”
“Tunggu, ini ada bubuk jahe sudah manis, tinggal dikasih air panas, diaduk, selesai. Buatkan untuk bapak ya Le.”
“Baiklah mbah, nanti Thole buatkan.”
“Sama bawa obat pusing, barangkali bapakmu masih memerlukan.”
“Ya mbah, terimakasih banyak. Memangnya bu Indri kemana, Thole mau pamitan tapi bu Indri sudah nggak ada.”
“Sudah pergi dari tadi, katanya mau ada perlu, begitu.”
“O, ya sudah mbah, Thole pergi dulu ya..”
Simbah mengangguk sambil tersenyum. Ia merasa sekarang hidupnya punya warna. Ada teman yang seperti keluarga, menemani saat pagi, siang atau malam, terkadang mengajaknya bercanda. Dan kembali simbah teringat pak Murti yang disebutnya pak dermawan. Laki-laki berhati mulia itulah yang merubah hidupnya.
Simbah terkejut ketika tiba-tiba ada mobil berhenti didepan warungnya. Mungkinkah pak dermawan? Baru saja dia membatin lalu dia muncul?
Tapi bukan, yang datang adalah Gunawan bersama Yessyta yang sedang menggendong bayi mungil.
Simbah tergopoh dan berdiri menyambut.
“Ya ampuun.. ini.. cucunya pak dermawan?”
“Iya mbah, apa kabar?”
“Baik nak, aduh.. bolehkah simbah menggendong bayi ini?”
“Tentu saja boleh mbah,” kata Yessyta sambil mengulurkan bayinya, lalu mereka duduk dibanku bambu yang ada didepan warung itu.
“Cantik sekali cucu pak dermawan ini. Namanya siapa?”
“Arimurti mbah.”
“Waduuh.. nama yang cantik.”
“Simbah sehat?”
“Sangat sehat nak.”
“Kok sepi, yang lain mana? Indri.. Thole..?” tanya Gunawan.
“Indri sedang ada perlu, nggak tahu kemana, sudah sejak pagi. Thole baru saja pulang menengok bapaknya, katanya sakit.”
“Oh, sakit apa?”
“Cuma masuk angin saja katanya.”
“Bagaimana sekolahnya Thole?”
“Dia anak pintar, baru kemarin kenaikan kelas, naik kelas tiga, dan juara satu pula.”
“Luar biasa ya mbah.”
“Darman pasti senang mendengarnya. Tapi sudah agak lama nggak kesini, kabarnya Suni sedang mengidam.”
“Oh, senangnya ya mbah, akan banyak cucu simbah nanti.”
“Simbah merasa seperti hidup.”
Lho, memangnya tadinya seperti apa?”
“Hidup yang lengkap, punya keluarga.. dan semua ini karena pak dermawan.”
“Permisiii…”
“Oh, ada orang beli rupanya mbah, mana Ari biar saya gendong,” kata Yessyta sambil menerima Ari dari gendongan simbah.
“Permisi mbah, bisa ketemu Indri?” tanya tamu laki-laki yang ternyata adalah Anto. Gunawan dan Yessy terkejut melihatnya, demikian juga Anto.
“Mas Anto?”
“Iya, kami sedang mencari Indri, ia membawa lari Nugi..”
“Apa?” teriak simbah yang juga diikuti oleh Gunawan dan Yessyta.
***
Besok lagi
ya
Alhamdulillah MCYT 46 sudah tayang,Mtnuwun mbak....
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI mbak Tien
Selamat Uti nani juaranya
DeleteTerima kasih Mbak Tien ... MCYT 46 dpt tayang mlm ini.
DeleteSalam ... ADUHAIII.
Alhamdulillah baru ditinggal sebentar MCYT46 SDH tayang. Jan ADUHAI tenan ...Suwun Bu Tien sehat2 selalu njih.🙏🙏🙏
Delete9.45 kok diatas aja.
DeleteHe he malem p. Indriyanto...
Alhamdulillah tayang awal
DeleteMatur nuwun bu tien.
.
Salam sehat..
Malang hadir..
Alhamdulillah MCYT~46 sudah hadir, maturnuwun Bu Tien..🙏🙏🙏
DeleteAlhamdulillah MCYT 46 sdh tayang, semoga kesehatan mbak Tien sudah benar² pulih, dan dpt terus berkarya,Aamiin, dinanti terus lho
DeleteAlhamdulillah... Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu.
Delete50 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Dan semoga janji suci pernikahan yang sdh ikrarkan selalu abadi selamanya. Happy anniversary wedding ke 50, semoga Allah menjaga cinta Mbk Tien dan Mas Dayat selamanya".Aamiin
DeleteJuga banyak ucapan dan do'a dr teman2 WAG PCTK mbk
Hadiiiiir, Bunda Tien terima kasih,dan Selamat Ulang Tahun pernikahan yang ke 50 tahun, Bapak Tom Widayat & Bunda Tien Kumalasari, 8 Agustus 1971 - 8 Agustus 2021, semoga sehat selalu, panjang umurnya dan bahagia bersama keluarga tercinta Aamiin 🙏🙏🙏🙏🙏
DeleteAlhamdulillah MCYT 46 sdh tayang.
ReplyDeleteTrimakasih bunda Tien...
Selamat mbak Nani juara 1
ReplyDeleteAlhamdulillah sdh tayang MCYT_46
ReplyDeleteMATUR NUWUN BU TIEN, SALAM SERODJA
Lembar koreksi :
Delete1. Thole yang tampaknya sudah benar-benar _lapat_ lebih dulu mengambil nasi dan lauknya,.....
# Thole yang tampaknya sudah benar-benar *_lapar_* lebih dulu mengambil nasi dan lauknya,....#
2. ....lalu mereka duduk _dibanku bambu_ yang ada didepan warung itu.
# ....lalu mereka duduk *_dibangku bambu_* yang ada didepan warung itu. #
Wah ikut bahagia dan senang. Paska bu Tien sakit eps 43, 44 dan 45 masih banyak koreksi yang saya lakukan, alhamdulillah sekarang sdh sehat dan untuk MCYT_46 sekarang, saya hanya nemu 2 (dua) semoga pa Yowa, jeng Indah yang matanya sehat, bisa nemberikan masukkan buat bu Tien.
Selamat nalam salam ADUHAI.....
Alhamdulillah....salam aduhai mb Tien
ReplyDeleteAi mb Nani ...
ReplyDeleteBaru komen lho...kok wis nomor wahid ....
Selamat mb Nani ....
HPnya 2 mbk....
Delete1 buat hallo2,1 buat koment
😁😀😁😀
Alhamdulillah...
ReplyDeleteSuwun bu Tien
Sugeng dalu mb Tien .....
ReplyDeleteSehat terus .....
Gusti mberkahi ....
Salam Aduhai saking malang
Matur suwun mbak Tien ..
ReplyDeleteAlhamdulillah,maturnuwun bunda Tien,smoga sehat sll💖💖💖
ReplyDeleteAlhamdulillah MCYT 46 sdh tayang....
ReplyDeleteTrmkah mb Tien ... smg sehat sll
Salam SEROJA dan ADUHAI SELALU. 🙏
Alhamdulillah
ReplyDeleteAlhamdulillah ... senangnya MCYT dah tayang,sampai deg-degan nunggunya ..pengen juara satu pas koment ,ternyata keduluan lg .
ReplyDeleteSalam sehat dan Aduhai nggih Mbak Tien.
Matur nuwun.
Alhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien
Semoga bunda senantiasa sehat wal'afian aamiin
Salam sehat dan aduhai...
Alhamdulillah, sudah tayang
ReplyDeleteWahhh ramalan ku tepatt....
ReplyDeleteAnalnya indri yg masuk kedalam rumah.. he he he..
Alhamdulillah semoga mbak Tien sudah sehat pulih seperti sediala.
ReplyDeleteSalam sehat
Salam aduhai.... ....
Alhamdulillah, ...🤝
ReplyDeleteSehat sll Bunfa ....
Terima kasih mba Tien, MCYT 46 sdh tayang. Semoga kondisi kesehatan mba Tien pulih sehat walafiat kembali.
ReplyDeleteSalam sehat penuh berkat.
Ooo aaa laaa Indri ....
ReplyDeleteNugi kok mbok gawa mlayu ki piye ta yaaa....
Mbok ya ngomong sing apik ...
Mb Tien ....
Lha kok ngono critane ...
Tak kira saiki cuthel ....
Ups ....dalange kan mb Tien ...
Alhamdulillah MCYT 46 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien..
Semoga sehat selalu ya Bu..
Salam ADUHAI dari Bekasi
Alhamdulillah,senantiasa sehat Bu Tien,Aamiin.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tienku, mcyt 46 sudah tayang.
ReplyDeleteNugi dibawa ibunya, jadi tidak usah khawatir akan keselamatannya.
Semua sudah mapan, tinggal satu. Nah... hanya itu, selesai.
Salam sehat untuk mbak Tien Kumalasari, dari Sragentina selalu Aduhai.
Alhamdulillah, terima kasih Bu Tien.
ReplyDeleteSemoga sehat dan bahagia selalu....
Semakin... mendebarkan apa yg dilakukan Indri. Maturnuwun.. Mbak Tien. ..Salam sehat dan Aduhai
ReplyDeleteAlhamdulilah sudah tayang, matur nuwun bu Tien
ReplyDeleteMugi tansah sehat
Alhamdulillah...terima kasih bu Tien sehat2 terus yaa...💖
ReplyDeleteApa Nugi diajak Indri menemui neneknya(ibu & bapaknya) Indri sekalian minta maaf lagi...Kita tunggu saja lanjutannya memang benar2 ADUHAI ini cerita.👍🌼🌺
ReplyDeleteAlhamdulillah ....
ReplyDeleteYang ditunggu tunggu telah hadir,
Matur nuwun bu......
Mugi Bu Tien tansah pinaringan sehat selalu.
Aamiin.....
Salam ADUHAI... dari bumi NUSAKAMBANGAN
Puji Tuhan obu Tien sdh sehat, semangat dan produktip shg MCYT 46 tersaji bagi kami penggandrungnya.
ReplyDeleteIndri sangat galau ingin menebus dosa thdp Nugi anaknya sampai dibawa pergi..
Monggo ibu Tien dilanjut aja cerita yg bikin semua orang/pelaku menemukan surga dlm hidupnya. Matur nuwun berkah Dalem.
Salam ADUHAI..
Puji Tuhan sudah tayang MCYT 46 ,,,semangat jeng Tien ,,maju terus pantang mundur,,semoga selalu sehat
ReplyDeleteWaduh Nugi kok di bawa lari Indri
ReplyDeleteTrus kemana dia pergi,apa ke t4 org Tanya Indri yah sklian minta maaf
Tau deh kita tunggu bsk aj deh lanjutan
Terserah bunda mau di bawa kesana jln ceritanya
Pokoknya ttp tutwuri aj deh
Salam sehat selalu dan ttp ADUHAI
alhamdulillah MCYT 46 sampun tayang.
ReplyDeleteSemoga Bunda Tien sehat² selalu.
Salam ADUHAI. Dari Klaten.
Kula tenggo MCYT. 47.
Ceritanya semakin seru saja. Terimakasih mbak Tien.
ReplyDeleteAssalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
ReplyDeleteSelamat malam bu Tien, Alhamdulillah MCYT dh hadir lg, smg Ibu selalu sehat dan sll dalam lindungan-Nya. Aamiin yra.
Senengnya bs ketemu pak Murti, Yessy, Gun, Suni, Anto,Indri, Simbah dan yg lain...Terobati deh kangennya.
ADUHAI Indri..., kok sifat ga baikmu muncul lg sih...padahal klw kamu ngomong baik2 pengen ngajak Nugi pergi kmn gt, pasti deh diijinin, Anto sama Anis jg maklum kamu toh ibu kandungnya...
Dibawa kemanakah Nugi...? Hehehe jd penasaran...nunggu lanjutannya.
Salam sehat, hangat, dan ADUHAI selalu...🙏
Makasih mbak Tien..mcyt46nya sdh tayang..
ReplyDeleteWaduuh...masih penuh warna ni critanya..asiik...
Semoga mbak Tien selalu sehat..
Salam sehat n aduhaii..🙏🥰⚘
Alhamdulillah, salam sehat bu Tien
ReplyDeleteSemoga Indri membawa Nugi hanya melepas kangen.
Ceritanya semakin Aduhaiii dan menyentuh hati
Salam sehat dari Kudus, mbak Tien.
ReplyDeleteAlhamdulillah bu Tien adh semakin sehat... Tetap jaga kesehatan njih ibu..
ReplyDeleteCerita bu Tien selalu terselip nasehat kehidupan yg baik
kita teladani..mengispirasi utk kehidupan kita sehari-hari terima kasih bu Tien atas pelajaran melalui cerita...pokoknya Bu Tien Top dapat menyuguhkan cerita yg bukan asal cerita namun ada nasehat dan pelajaran yg dapat kita teladani ..salam sehat dan aduhai
Semua udah nyambung. Apa thole juga ada sambung an nya?... aduhai..
ReplyDeleteAlhamdulillah.... terima kasih
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga Ibu selalu sehat n tetap semangat, salam hangat dari Pasuruan
ReplyDeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun bun...
Mugi2 tansah pinaringan wilujeng rahayu sedoyonipun....
Selamat pagi Bunda sehat selalu dan tetap semangat.
ReplyDeleteSalam dari kami berdua.
Alhamdulillah MCYT 46 hadir ..la pas kebangun tengah malam ..he he he salam sehat u bu Tien ...salam Aduhai ...👏👏👏loo Indri bawa lari nugi ..paling kangen aja hahah semoga Hanya di bawa jalan2 aja
ReplyDeleteWow. Mantab Bu Tien makin panjang ceritanya nih..semangat tetap sehat selalu Bunda cantik
ReplyDeleteTks bu tien, baru ikutan koment
ReplyDeleteMaturnuwun ibu Tien,semoga selalu sehat nan aduhai
ReplyDeleteMatur nuwun Bu Tien, semoga semakin sehat. Aamiin...
ReplyDeleteAlhamdulilah sdh bugar ya mb Tien? Smg seroja selalu... Knp Indri senekad itu? Sbntnya khan bs dikondisikan sptnya bu Anis juga familiar andaikata mgkn Indri bermaksud mengasuh Nugi? Tinggal bgmn Anto menyikapi? Kita tunggu sj bgmn bsk mb Tien merangkai kata menjd crt🤗
ReplyDeleteAssalamualaikum wr wb. Alhamdulillah Bu Tien sudah sehat wal afiat. Tdk di nyana Indri bersikap tdk bersahabat dgn Anto, sifat aslinya muncul shg membuat orang lain (Anto), ketakutan. Penasaran untuk mengikuti lanjutan ceritanya dan maturnuwun Bu Tien saya sabar menunggu...teriring do'a dan salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteAamiin, matur nuwun pak Mashudi
DeleteTerima kasih Mbak Tien, MCYT selalu menghibur kami para pembacaca setia. Smoga Mbak Tien selalu sehat ya. Salam Aduhai selalu.
ReplyDeleteSalam ADUHAI jeng Ira
ReplyDeleteAlhamdulillah bu Tien sehat sehingga cerita MCYT muncul lebih awal.Semoga senantiasa ibu diberi kesehatan sehingga dapat selalu hadir cerita yang penuh makna, filosofi hidup yang aangat berharga. Hebat bu Tien . Bravo
ReplyDeleteADUHAI jeng Noor..
Delete*Happy Aniversary untuk Mbak Tien Kumalasari dan bp.Tom Widayat.. semoga dikaruniai dengan kesehatan, kebahagiaan dalam keluarga dan selalu dalam LindunganNya*
ReplyDelete*Aamiinn*🌹🌹🌹🎂🎂🎂
Aamiin.
DeleteADUHAI jeng Ira
Alhamdulillah, MCYT tayang lagi, terima kasih mbak Tien, semoga Allah SWT selalu meridhoi dan menganugerahkan kesehatan, keselamatan dan kebahagian buat Mbak Tien sekeluarga
ReplyDeleteAamiin ya robb,
DeleteTerimakasih perhatiannya..Bunda
Ibu Tien dan Bapak Tom selamat atas PERNIKAHAN EMAS nya, semoga bahagia selalu hinga SURGA NYA kelak. آمِيـنْ آمِيـنْ يَآ رَبّ الْعَالَمِينَ
ReplyDeleteAamiin Allahumma Aamiin
DeleteTerimakasih jeng Niel
Ikut Mangayubagyo atas *PERNIKAHAN EMAS* dari bapak TOM WIDAYAT dengan ibu SUDARTINI TIEN KUMALASARI.
ReplyDeleteSemoga nilai hidup dan kehidupan yang harmonis telah dilalui bersama dengan manisnya. Aamiin Yaa Rabbal'aalamin.
Salam MENJALANI sisa usia yang barokah. 👍🙏🙏
Aamiin Allahumma Aamiin ibu Lily.
DeleteADUHAI
Selamat ya buat Pernikahan Emas Ibu Tien dan Pak Tom....
ReplyDeletesemoga semakin bahagia,
Semakin rukun,
Semakin kompak...
Semakin romantis dalam menjalani waktu kebersamaan yang Tuhan berikan,
Senantiasa sehat2 ya bunda Tien dan pak Tom 🎂🌹🌹🌹🙏
sy ikutan bahagia....😍😍😍
senangnya bisa merasakan pernikahan emas...,😍😍😍
sy bisanya sampai 24 thn, suami di panggil pulang
Terimakasih Bu Tien MCYT 46 sudah tayang 🙏🙏👍👍
Aamiin ibu Alfes
DeleteTerimakasih perhatiannya..
Alhamdulillah.🙏.sehat" bu tien..
ReplyDelete_Selamat ulang tahun hari pernikahan ibu Tien Kumalasari dan Bp. Tom_ _Widayat, semoga selalu sehat, bahagia didunia hingga di akherat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT._
ReplyDelete_Aamiin yaa rabbal 'alamiin_
Aamiin ya robbal alamiin
DeleteTerimakasih pak Arif
Selamat ulang tahun pernikahan mbak Tien yg keberapa ini dan BP Tom Widayat Alhamdulillah semoga samawa di dunia dan akhirat.dan senantiasa dlm
ReplyDeletelindungan ALLAH SWT Aamiin3 Yra . Palembang hadir
Selamat ulang tahun pernikahan mbak Tien.. Smgbahagia dunia akgerat dan samawa sllu.. Aamiin🥰🥰
ReplyDeleteAamiin ibu Farida,
DeleteADUHAI
Selamat ulang tahun pernikahan emas Bu Tien dan Bp Tom Widayat semoga sehat dan bahagia selalu serta senantiasa dlm lindungan Allah Swt.
ReplyDeleteAamiin yaa Robbal' Aalamiin
Aamiin ya robbal alamiin, keng Ting
DeleteSelamat ya mba Tien.Semoga selalu sehat, bahagia dan tetap dalam lindungan dan Ridha Allah SWT.
ReplyDeleteAamiin YRA. Salam aduhai
Aamiin, ADUHAI jeng Sul
DeleteBu Tien, karya ibu selalu sy share ke wag "cerbung" yg merupakan penggemar cerita² bersambung. Ini comment dlm wag tsb setelah sy share MYCT episode 46.
ReplyDeleteBu Tien udah sehat kembali, pak Hari sampaikan ke Bu Tien, semoga sehat terus semangat terus, di tunggu pemirsah eeh pembaca nih 🙏🙏🤭
Tolong disampaikan rasa terimakasih saya atas doa dan perhatiannya ya pak Hermanto
DeleteSelamat ulang tahun perkawinan emas mb Tien dan bpk Tom Widayat smg sll dikaruniai kesehatan dan sll rukun smp maut memisahkan bahagia bersama anak cucu, aamiin
ReplyDeleteAamiin.. matur nuwun Yangtie
ReplyDeleteSelamat ULANG TAHUN PERNIKAHAN EMAS buat mb Tien sayang ...
ReplyDeleteTuhan senantiasa memberikan kebahagiaan dan kesehatan yang tak terhingga ....
Aduhai senangnya .....
Aamiin ya Rabb
ReplyDeleteTerimakasih Laksmie
Selamat ultah pernikahan yang ke 50, semoga tetap rukun, sehat, bahagia dan berlimpah rejeki yang barokah. Aamiin
ReplyDeleteSelamat Ulang Tahun pernikahan Emas, 50 tahun utk terkasih ibu Tien dan pak Widayat...kiranya kebahagiaan dan kesuksesan terus menyertai ibu dan kelg besar, amin!
ReplyDeleteTetap semangat dan selalu menjaga kesehatan ya bu ❤️💞
Selamat ultah pernikahan yang ke 50 mb Tien dan mas Widayat, semoga makin rukun, sehat, bahagia dan berlimpah rejeki yang barokah. Aamiin
ReplyDeleteSelamat ulang tahun perkawinan emas mb Tien dan bpk Tom Widayat smg sll sehat dan bahagia bersama anak cucu, aamiin.
ReplyDeleteTrm ksh MCYT46.....salam ADUHAY
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
ReplyDeleteAlhamdulillah mcyt 46 hadir, terima kasih bu Tien
Makin seru,, Indri membawa buah hatinya
Selamat atas pernikahan ke 50,, sll dlm
Keberkahan & Sehat wal'afiat
Aamiin Ya Rabbal'Alamiin
Selamat ulang tahun pernikahan emas Bu Tien dan Bp Tom Widayat semoga sehat dan bahagia selalu serta senantiasa dlm lindungan Allah Swt.
ReplyDeleteAamiin yaa Robbal' Aalamiin🙏🙏🌺🌼🌺
Masih mengenai Hanoman... Klo yg saya baca/searching, ada 2 versi.
ReplyDeleteVersi I: Bathara Bayu diutus/dititipin Bathara Siwa untuk memasukkan "sesuatu" ke rahim Dewi Anjani... Waktu nelan matahari sebagai perwujudan dari Bathara Siwa
Versi II : Bathara Bayu yg "mendatangi" Dewi Anjani saat bertapa...
Salam Seroja Aduhai dari Pamulang
Barokallohu Bu Tien dan Bp. Tom Widayat, semoga selalu bahagia dan menjadi panutan bagi anak cucu dan handai taulan.....Aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah sdh bisa baca MCYT 46. Suwun Mbak Tien
ReplyDeleteBarokallohu fi umrik fi hayati katur mbak Tien dan Bp Tom Hidayat. Aamiin
Salam sehat dan aduhai selalu dr Bekasi Timur
Salam sehat bu Tien
ReplyDeleteSalam ADuHAI
Selamat Ulang Tahun Pernikahan yg ke 50,utk ibu Tien dan bp Tom Widayat,semoga sehat dan bahagia selalu,dlm lindungan Allah swt,aamiin
ReplyDeleteSelamat ulang tahun pernikahan emas Bu Tien dan Bp Tom Widayat semoga sehat dan bahagia selalu serta senantiasa dlm lindungan Allah Swt.
ReplyDeleteAamiin yaa Robbal' Alamiin
Alhamdulilah walau baru sekarang bisa mengikuti MCYT 46. Semoga sehat selalu dan barokah semuanya untuk Bunda Tien sklrg. Salam sehat dan aduhai
ReplyDeleteTks bu Tien,salam sehat njeh,ditunggu episode 47
ReplyDelete