JANGAN BAWA CINTAKU 35
(Tien Kumalasari)
Ika masih menatap wajah Baskoro ketika Baskoro berdiri dari tempat duduknya.
“Aku mau pulang dulu, tapi nanti aku pasti kembali, kata Baskoro.
“Apakah ada sesuatu yang membuat mas marah?” tanya Ika khawatir.
Mendengar pertanyaan lembut itu seketika wajah marahnya memudar. Seperti bara yang tersiram air surgawi. Lalu senyumnya merekah. Aduhai, Ika benci kepada perasaannya sendiri. Ia memalingkan muka kearah halaman untuk membuat perasaannya merasa lebih tenang. Ada rasa syukur ketika ia tak sempat memberikan jawaban, lalu Baskoro buru-buru mau pergi. Tapi ketika ia melihat kearah halaman itu, sebuah mobil berhenti didepan pagar.
Ika berdebar, karena mengenali mobil itu adalah mobil Broto. Lalu dia teringat telpon bu Kartiman kemarin, yang mengatakan akan datang menjenguknya ditempat baru, setelah lama dia berada disana.
Baskoro menghentikan langkahnya, menunggu di teras, disamping Ika.
“Itu mobil mas Broto bukan?”
“Iya, itu, bersama pak Kartiman dan bu Kartiman.”
Ika menunggu ketiganya sampai ke depan rumah.
“Bas, kamu disini ?” sapa Broto.
“Iya, sudah mau pamit, mbak Risma barusan menelpon. Nggak tahu ada apa, aku disuruh segera pulang.”
Lalu Baskoro menyalami pak Kartiman dan bu Kartiman dengan amat santun. Pak Kartiman tersenyum senang. Jarang jaman sekarang ada anak muda begitu santun ketika bertemu orang tua.
“Ini siapa, kamu mengenalnya Broto?”
“Iya om, dia Baskoro, teman dekatnya mbak Ika,” Broto menandaskan kata ‘teman dekat’ itu agar bu Kartiman yang tampaknya sangat menginginkan punya menantu Ika akan berpikir sebelum nekat pada kemauannya.
Dan Bu Kartiman memang kemudian urung mengatakan sesuatu, menatap Baskoro tak berkedip. Teman dekat, apa artinya? Tampaknya laki-laki ini dan Ika punya sebuah hubungan khusus. Pikir bu Kartiman.
“Apakah aku datang terlambat?” bisik bu Kartiman pelan, lalu terkejut ketika suara hati itu melompat keluar dari bibirnya.
“Apa yang terlambat bu?” kata Broto dan pak Kartiman hampir bersamaan.
“Oh.. itu.. aku kan bilang sama nak Ika akan datang agak pagi, tapi ternyata setelah siang baru sampai kemari,” jawab bu Kartiman sekenanya.
“Seperti anak sekolah saja, datang kesiangan lalu menjadi terlambat. Ayo silahkan duduk pak, bu.. dan mas Broto. Masuk kedalam saja?” kata Ika ramah.
“Tidak, disini saja, lebih nyaman,” kata Broto yang kemudian menarik kursi agak mundur untuk dirinya sendiri, dan mempersilahkan kedua orang tua angkatnya duduk.
Baskoro urung mengundurkan diri. Agak merasa tenang ketika melihat sikap Ika dan Broto yang biasa-biasa saja. Tak ada tanda-tanda ada sesuatu diantara mereka. Namun kedatangan mereka membuat Baskoro merasa harus menahan langkahnya, karena rasa khawatir itu masih ada.
“Diaaan,” teriak Ika.
“Biar aku panggil dia,” kata Baskoro yang terus melangkah kedalam. Semuanya melihat bahwa Baskoro seperti sudah biasa masuk kedalam rumah. Iya lah, kan Baskoro selalu mencuci tangannya kedapur setiap selesai membantu Ika berjualan.
Bu Kartiman menatapnya dingin. Ia merasa seperti sudah mendapat jawaban atas keinginannya menjodohkan Broto dan Ika.
“Baskoro itu, adiknya teman saya yang semalam pulang bersama saya,” kata Broto menerangkan pada pak Kartiman dan isterinya.
“O, berarti dia juga pengusaha bukan?”
“Iya om, dia memiliki tugas penting di perusahaan itu. Sering ke luar negri juga.”
“Nantinya juga akan bekerja bersama kamu juga kan?” kata pak Kartiman.
“Iya om, pastinya.”
“Mas Broto kapan pulang kemari?” tanya Ika.
“Baru tadi pagi, jam lima pagi baru sampai rumah.”
“Masih capek dong mas.”
“Pastinya begitu, tapi ibunya mengajaknya segera bisa datang menemui mbak Ika. Sejak pindah rumah belum pernah menjenguk mbak Ika,” sambung pak Kartiman.
“Iya nak,” kata bu Kartiman singkat. Keinginan yang menggebu-gebu untuk segera mengatakan niatnya mengambil Ika sebagai menantu, jadi urung. Setidaknya tertunda sampai hubungan yang Broto menamakannya ‘teman dekat’ itu menjadi jelas baginya.
“Rumahnya enak ya mbak Ika, lebih bagus dari rumah saya yang dulu dikontrak mbak Ika kan?” kata pak Kartiman.
“Iya benar pak, tapi saya harus mendandaninya terlebih dulu, karena ketika itu banyak yang bocor, dan catnya sudah pada mengelupas. Sebenarnya sih rumah pak Kartiman tidak mengecewakan, tapi saya memikirkan tempat sekolah Dian. Nggak tega melepaskannya naik sepeda sendirian ke sekolah yang jaraknya lumayan jauh.”
“Bagaimanapun mbak Ika pasti senang, Dian bisa sekolah ke tempat yang tidak terlalu jauh.”
“Iya, memang itu tujuan saya pak,” kata Ika untuk menepiskan anggapan pak Kartiman bahwa dia mencari rumah yang lebih besar.
Tiba-tiba Baskoro muncul, mengiringi Dian yang membawa nampan, berisi cangkir-cangkir untuk tamu-tamu ibunya. Dan setelah dekat, Baskoro membantunya meletakkannya dimeja.
“Kamu rupanya yang membuat minuman ini Bas?” kata Broto sambil ikut menata cangkir-cangkir itu.
“Bukan aku mas. Dian, aku hanya membantu.”
“Nak Baskoro ini seorang pria, tapi luwes membantu Dian.”
Baskoro tertawa.
“Saya belajar dari Dian om,” kata Baskoro yang ikutan memanggil om seperti juga Broto.
“Mas Baskoro selalu repot untuk saya,” timpal Ika.
“Aku juga belajar dari kamu, Yanti,”
Haa.. Broto sekarang merasa, tampaknya mereka sudah sangat dekat. Dua mingguan yang lalu dia mendengar Baskoro memanggilnya mbak Yanti, sekarang sudah berubah menjadi Yanti. Dengan jiwa besar Broto memupus perasaannya.
“Barangkali mbak Ika akan lebih berbahagia disamping Baskoro,” kata batin Broto.
“Silahkan diminum, pak, bu.” Kata Ika mempersilahkan.
“Dian, mau kemana, sini, duduk dekat om sini,” panggil Broto sambil meneguk teh hangat yang sudah terhidang.
“Sebentar om, mau membersihkan dapur dulu, kata Dian sambil beranjak ke belakang, dengan membawa nampan yang telah kosong.
“Dian anak pintar,” kata Broto seperti kepada dirinya sendiri.
“Anak orang tak punya, harus bisa melakukan apa saja untuk membantu ibunya,” kata Ika.
“mBak Ika terlalu merendah. Menurut saya, mbak Ika itu punya banyak hal. Wajah yang cantik, hati yang baik, penuh kasih sayang dan keibuan. Kurang apa lagi?”
Broto dan Baskoro mengangguk-angguk. Seperti sudah sepakat sebelumnya, keduanya mengacungkan jempol bersama-sama, membuat Ika tersenyum lucu.
“Saya tersanjung..” bisik Ika pelan.
“Saya hanya melakukan apa yang pasti juga dilakukan semua orang,” lanjutnya.
“Baiklah, tampaknya saya harus mohon diri, untuk semuanya. Mas Broto, pak Kartiman, bu Kartiman, dan Yanti, juga Dian,” kata Baskoro ramah dengan menyebut mereka satu persatu.
“Kok buru-buru nak?” sapa pak Kartiman.
“Sebetulnya tadi saya sudah pamitan, tapi karena ada tamu, maka saya menunda sebentar. Sekarang benar-benar harus pamit karena ada keperluan,” kata Baskoro sambil berdiri, mengatupkan tangannya kepada semua orang, lalu mengacak rambut Dian dengan lembut. Dian tersenyum, mengantarkan Baskoro sampai ke mobilnya.
“Nak Ika, ini tadi ada oleh-oleh dari Broto untuk Dian,” kata bu Kartiman yang entah lupa atau memang belum sempat memberikannya, lalu hanya meletakkan sebuah bungkusan disampingnya.
“Aduh, mas Broto selalu memberi banyak barang untuk Dian. Terimakasih banyak,” kata Ika sambil menerima bungkusan yang diberikan bu Kartiman.
“Itu ada buku-buku bacaan untuk Dian dan Dina, sahabatnya,” sambung Broto.
“Oh, baiklah, pasti Dina juga akan senang. Mereka suka baca bersama-sama, nanti akan saya sampaikan,” kata Ika.
“Diaan, ini dari om Broto, nanti untuk berdua sama Dina,” kata Ika sambil mengulurkan bungkusannya kepada Dian yang sudah kembali dari mengantar Baskoro ke mobilnya.
“Terimakasih om,” kata Dian dengan wajah berseri.
“Tapi membacanya kalau libur lho ya, hari-hari biasa untuk belajar pelajaran sekolah kan?”
“Iya om,” kata Dian sambil membawa bungkusan kedalam. Tampaknya Dian ingin segera tahu isi bungkusan itu.
“Anak pintar biasanya suka sekali membaca,” kata pak Kartiman.
“Asalkan tidak salah bacaan saja,” celetuk bu Kartiman.
“Itulah pentingnya orang tua mengawasi anak. Ya kan mbak Ika.”
“Benar pak..”
Mereka berbincang cukup lama, tapi tak sedikitpun bu Kartiman bicara tentang keinginannya mengambil Ika sebagai menantu. Tapi ketika dalam perjalanan menuju ke arah mobil, bu Kartiman menarik tangan Ika, menjauh dari yang lainnya.
“Nak Ika, tahukah nak Ika apa yang sebenarnya aku inginkan?” bisik bu Kartiman sambil menggandeng lengan Ika.
“Apa itu bu?”
“Aku ingin sekali Broto bisa berjodoh dengan nak Ika.”
“Ah, ibu ada-ada saja.”
“Itu benar.”
“Banyak gadis-gadis cantik disekeliling mas Broto.”
“Seorang isteri bukan hanya harus cantik. Sebenarnya aku ingin nak Ika, tapi tampaknya nak Ika sudah punya pilihan.”
Ika ingin membantah, tapi mereka sudah sampai didepan mobil, dan Broto sudah membukakan pintu untuknya.
“Dian, mau ikut om Broto jalan-jalan ?” tanya Broto sambil menatap Dian.
“Maaf om, Dian punya pe er hari ini, nanti kalau jalan-jalan nggak bisa selesai.”
“Baiklah. Jadilah anak pintar yang bisa membanggakan orang tua ya.”
***
Seharian itu hati Ika benar-benar gelisah. Pernyataan cinta Baskoro yang belum terjawab, kemudian bu Kartiman ingin menjodohkan dirinya dengan Broto. Ika berpikir, apakah benar dalam hidupnya dia memerlukan pendamping? Duabelas tahun lamanya dia sendirian hanya bersama Dian, dan semuanya tampak baik-baik saja. Mengapa akhir-akhir ini banyak hal yang membebani pikirannya. Yang ingin menjadikannya isteri, yang ingin mengambilnya sebagai menantu. Tapi sebenarnya Ika juga berpikir, benarkah Dian tak pernah memikirkan hadirnya seorang ayah? Dian sangat perasa dan juga sangat menjaga perasaan ibunya. Hanya sekali dia menanyakan dimana ayahnya, yang dijawabnya sudah meninggal, lalu tak pernah lagi dia menanyakan masalah itu lagi. Bertanya dimana kuburnya saja tak pernah. Barangkali karena melihat wajah dirinya yang tampak murung ketika dia menanyakan perihal ayahnya. Entahlah.
“Apakah Dian sebenarnya ingin banyak bertanya, tapi hanya dipendamnya? Setiap kali main bersama Dina, Dian merasa senang karena katanya Leo amat menyayanginya seperti kepada Dina. Apakah Dian juga ingin memiliki sosok seorang ayah?”
Lalu Ika merasa sangat berdosa, seandainya sebenarnya Dian sangat menderita, seandainya Dian sangat menginginkan sosok seorang ayah, seperti dikatakan Baskoro. Dan ingatan tentang Baskoro membuat hatinya bergetar-getar.
***
“Apa yang salah dengan dirimu, maka kamu begitu tergila-gila pada tukang sayur itu Bas?”
“Nama tukang sayur itu Yanti, atau Ika mbak.”
“Baiklah, siapapun nama dia, aku ingin tahu mengapa kamu tergila-gila sama dia.”
“Aku bukan tergila-gila. Aku menyayangi dia, mencintai dia.”
“Apa menurutmu yang membuat kamu ingin memperisterikan dia? Kamu tahu kan, seorang isteri tidak hanya harus cantik, tapi banyak pertimbangan lain yang harus kamu perhitungkan. Kamu pernah mengalami kegagalan berumah tangga bukan? Kamu tidak lupa bukan ?”
“Yanti bukan seperti itu. Dia sempurna untuk menjadi isteri aku.”
“Omong kosong. Dia hanya mau sama harta kamu,” kata Risma keras, karena merasa kesal atas jawaban adiknya.
“mBak Risma yang omong kosong! Dia bukan perempuan seperti itu. Dia bahkan menolak cinta aku, karena merasa tak sepadan. Kalau dia gila harta, dia tak akan berpikir dua kali untuk menerima aku.”
“Halaaaah.. itu kan siasatnya saja, supaya tidak kelihatan gila harta.”
“Hentikan menghujat dia mbak, dosa apakah yang diperbuatnya sehingga mbak mengata-ngatainya dengan keji ?”
“Aku bukan sembarang berkata. Lihat latar belakang dia. Bagaimana dia bisa punya anak. Apa kamu tahu ? Dia tidak pernah menikah. Hadirnya Dian adalah hasil pergaulan bebas yang dijalaninya. Dia bukan perempuan baik-baik. Tahu ? Tanyakan sama dia, siapa laki-laki yang telah meneteskan benih di rahim Yanti, aku yakin dia juga tak akan tahu.”
Baskoro tertegun. Benarkah apa yang dikatakan kakaknya? Hadirnya Dian karena pergaulan bebas yang dilakoninya?
“Aku tidak percaya.”
“Kalau kamu tidak percaya, terserah. Pokoknya aku tidak suka kamu dekat dengan dia. Kamu itu tidak tahu malu, bantu-bantu jualan sayur.. aduuh Bas, sadar dong Bas, kamu itu siapa? Sedih aku memikirkan kamu Bas, aku ini kakak kamu, pengganti kedua orang tua kita. Nurut lah Bas, jangan melakukan hal yang akan membuat orang tua kita kecewa. Ingat, aku ini pengganti bapak sama ibu. Hanya kamu yang aku miliki, dan hanya aku yang kamu miliki.”
“Kalau begitu biarkanlah aku mencari kebahagiaanku.”
“Kebahagiaan sesaat. Nanti kamu akan menyesalinya.”
Baskoro tak menjawab. Ia berdiri lalu masuk kedalam kamarnya, dan menguncinya dari dalam.
Risma menarik nafas panjang. Kesal dan marah bergumpal didadanya.
***
Broto menghampiri bu Kartiman yang termenung sendirian di teras.
“Ibu ngapain duduk sendirian disini ?”
“Tidak ngapa-ngapain.”
“Ibu tampak sedih begitu? Ada yang sakit? Ibu merasakan sakit?”
“Tidak, ibu merasa sehat beberapa bulan terakhir ini.”
“Syukurlah bu, ibu tidak boleh sakit ya, harus sehat.”
“Ibu hanya memikirkan kamu le.”
“Mengapa ibu memikirkan saya?”
“Kamu itu sudah semakin tua, ibu ingin kamu segera punya isteri,”
Broto tertawa.
“Ibu, Broto itu kan laki-laki. Tidak apa-apa kan terlambat sedikit saja. Nanti kalau sudah ada yang cocok pasti akan saya bawa kehadapan ibu untuk meminta restu.”
“Kapan le?”
“Nanti, pada suatu hari.”
“Kamu tahu nggak, sebenarnya tadi itu dirumah nak Ika, ibu mau langsung bilang pada nak Ika bahwa ibu ingin mengambilnya sebagai menantu. Tapi kenyataannya, dia seperti sudah punya seseorang. Ya kan ?”
“Jodoh itu sudah ada yang mengaturnya bu, bersabarlah.”
“Benarkah laki-laki ganteng itu tadi calonnya nak Ika?”
“Mungkin saja bu. Biarkan saja, nanti Broto pasti akan menemukannya untuk ibu.”
Tiba-tiba ponsel Broto berdering. Dari Risma, menyapa sambil terisak.
“Mas, kamu dimana?”
“Dirumah, sedang santai sama ibu nih. Ada apa?”
“Datanglah kemari mas, aku butuh kamu.”
“Memangnya ada apa?”
“Nanti aku cerita, pokoknya sekarang datang saja dulu, sebelum aku pingsan.”
“Ya ampun Ris, kamu membuat aku ketakutan saja. Baiklah, aku akan segera kesana.”
Broto menyimpan ponselnya, lalu beranjak dari hadapan bu Kartiman.
“Broto mau pergi sebentar ya bu.”
“Kemana ?”
“Ada teman ingin bertemu. Sebentar saja kok bu.”
***
“Kemana Broto tadi bu?”
“Nggak tahu aku pak, tadi pergi dengan tergesa-gesa. Katanya akan bertemu dengan seorang teman.”
“O, barangkali soal pekerjaan. Teman yang semalam bersama itu kan ?”
“Mungkin. Broto tidak mengatakan apa-apa.”
“Ya sudah, biarkan saja. Lha ibu itu dari tadi aku cari, biasanya tidur siang, kok ternyata ada disini.”
“Lagi patah hati aku pak.”
Pak Kartiman tertawa.
“Patah hati bagaimana? Cinta kamu ditolak, lalu patah hati, begitu?”
“Bukan cinta aku pak. Keinginan aku, sudah patah.”
“O, pasti karena laki-laki ganteng bernama Baskoro itu kan? Lalu ibu patah hati karena merasa gagal meminang mbak Ika?”
“Aku pikir aku akan berhasil pak.”
“Ya sudah, tidak usah ibu pikirkan. Jodoh itu sudah digariskan dari sana. Biar saja mbak Ika berbahagia bersama laki-laki yang di cintainya. Nanti Broto pasti juga akan menemukan jodohnya.”
“Rasanya nggak sabar aku pak.”
“Ibu harus sabar. Tidak usah terlalu dipikirkan. Sekarang ibu harus istirahat. Dokter kan selalu mengingatkan bahwa ibu harus banyak istirahat. Ya kan.”
Bu Kartiman mengangguk. Ia memang merasa sangat letih, dan ingin tidur.
***
Broto memarkir mobilnya dihalaman, lalu langsung turun dan masuk kedalam rumah, karena pintu depan terbuka lebar.
Ia melihat ke sekeliling, dan melihat Risma sedang duduk di sofa, sambil menangis.
Broto mendekat, lalu tiba-tiba Risma menubruknya dan menangis didadanya.
“Risma, tenanglah, jangan begini. Ayo duduklah dan katakan ada apa,” kata Broto sambil mendorong tubuh Risma pelan, lalu dituntunnya agar duduk.
“Ada apa Ris?”
“Baskoro pergi dari rumah,” isaknya.
Broto terpana.
***
besok lagi ya
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKalah lagi 😀
DeleteSinyale Jeng....
DeleteSalam ADUHAIIIIII ...
DeleteTerima kasih mbak Tien atas hadirnya JBC 35.
Tetap sehat dan semangat bersama keluarga besar PCTK.
Salam hangat kami dari Yogya.
Selamat buat jeng Nani....
DeleteSemangat terus buat jeng Triniel yang sdh membayangi...hanya selisih bbrp detik.
🏆🏅
DeleteTetep disimpan di sini 🤗
Brati siapa nih juaranya? Jeng Triniel ADUHAI nih
DeleteMas Yowa dan mas Kakek wis kesel dadi juara.
DeleteADUHAI yuk
A D U H A I . . . . .
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 35 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Salam Aduhai dari Bekasi
Wah cepete...
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku, jbc-35 sudah tayang.
DeleteBroto mundur dari Ika, kembali kepada sang mantan yang memang mengejarnya.
Baskoro mungkin nekat yaa mengejar Ika. Lebih baik lagi Broto ada kesempatan menjelaskan tentang Ika kepada Risma.
Kalau begitu masalah selesai, berarti berakhir pada episode 40an. He he he... kumat lagi suka mengkhayal, tapi mana itu tantangan belum seberapa.
Ok turut saja alur cerita yang pasti Aduhaiiii.
Salam sehat mbak Tien Kumalasari dari sragentina selalu ADUHAI.
Aduhai bapak Latief keburu kepengin tahu endingnya ya ....penasaran ya bapak 😁😁😁
DeleteSama dong 🙈🙈
Kl mbak tien berkenan, rasanya bisa diperpanjang sampai episode 60 an, waktu itu dian sdh lulus sekolah dari amrik. He5x. Saya menghayal.
DeleteAlhamdulillah ..yg di kangeni udah datang
ReplyDeleteMaturnuwun bund tien aduhai
Terimakasih, 🙏 yg 35 terbit.
ReplyDeleteGalau...
ReplyDeleteSalam aduhai ibu
Dari Lamongan
Terimakasih Jbc 35 dah terbit.
ReplyDeleteyeee 10 bwsar komen duluan sblm baca hehee
ReplyDeleteAlhamdulillah....JBC 35 tayang....Terimakasih bunda Tien...sehat sll😘😘😘
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien cerbungnya
Salam aduhaiii
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
ibuuu Tien...baskoro minggatt haduhh kok kayak abg pakw minggat ..
Deleteayoo Bas buktikan ke Risma kko Yanti/Ika perempuan yg patut diperjuangkan.....
A d u h a i... Ibu Tien, trimakasih certa nya malam ini 🤗
DeleteTerimakasih bkadih Bu Tien sdh disapa diurutan pertama lagi.
DeleteSelamat malam salam ADUHAI dari mBandung.
Sehat terus ya Bu Tien dan juga buat bpk Widayat, semoga recovery paska operasi kataraknya berjalan sesuai harapan. Aamiin.
Alhamdulillah.........
DeleteSetelah ter ngantuk ngantuk
Akhirnya.....
Yang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Bumi Nusakambangan
JANGAN BAWA CINTAKU
DeleteHay Readers,,,, sudah baca kan episode 35 ,,,, hi hi hi ,,, tambah seru kaaaann!!!!
Pada gemez yaaaa,,,, jadi baper yaaaa
Aduhai deeeeh....
Wow wow wow,,, Bu Kartiman,,, mana semangatmu,, kok mlempem kayak tempe mendoan.., mana semangatmu,,, hi hi hi ,,, ngomong2 Bu Kartiman cantiknya kayak apa siiih? Bikin penasaran bingit...... Pasti kayak artis korea,,, gitoooh.....
Salam kenal semuanyaaa 🙏🙏🙏
Gabung yuukk!!!! di Group Whatsapp..
PENGGEMAR CERBUNG TIEN KUMALASARI
Kita asik2an,,,, berbagi cerita suka dan duka,,, satu hati hobby membaca novel,,,,Seduluran Selawase...
Mengenal lebih dekat Bunda Tien.
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Dan seru2an lainnya.....
#komen tercepat
#komen reply
#ost Jangan Bawa Cintaku
Di tunggu yaaa....!!!
0821 1667 7789 (admin)
Bagi Readers yang masih UNKNOWN,,,,
tolong di kasih Nama yaa,,!!!
Agar Bunda Tien mengenalmu dan bisa menyapamu,,,,!!!
Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,,
lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto artis korea nanti pada baper hi hi hi...
lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,,
Selamat kepada para juara komen tercepat dan komen reply,,,
Nanti di akhir episode ada video para juara dan reply,,,
Ayo yang belum juara semangat yaaa..!!!
Kamu Bisaaaaa!!!
Foto piagam juara dan video ost Jangan Bawa Cintaku, hanya ada di WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari.
Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....!!
Sinarmu selalu kami nantikan baik siang maupun malam.....Aamiin
Salam ADUHAI.
💗💗💗💗💗
Komen tercepat JBC
Delete1. Laksmie
2. I'in Maimun
3. Samiadi
4. Uti Nani
5. Yowa Wia
6. I'in Maimun
7. Dewiyana
8. I'in Maimun
9. Uti Nani
10.Kakek Habi
11.Kakek Habi
12.Wiwik Suharti
13.Bu In
14.I'in Maimun
15.Iyeng Santoso
16.Iyeng Santoso
17.I'in Maimun...5x
18.Yowa Wia
19.Kakek Habi
20.Dewiyana
21.Yowa Wia
22.Kakek Habi
23.Yowa Wia
24.Kakek Habi
25.Dewiyana
26.Dewiyana...4x
27.Nani Nur'aini siba
28.Agustina
29.Iyeng santoso...3x
30.Dyah Tateki
31.Yowa Wia...5x
32.Kakek Habi...6x
33.Uti Nani...4x
34.Nanang Setukliwon
35.Triniel
Komen Reply JBC
01.Wiwik Suharti
02.Kakek Habi
03.Latief
04.Triniel
05.Mien
06.Laksmie
07.Titik
08.Uti Nani
09.Iyeng
10.Widi
11.Dewiyana
12.Hadi Tangsel
13.Latief
14.Yustinhar
15.Wiwik Suharti
16.Noor Dwi
17.Laksmie
18.Carolin
19.Latief
20.Wiwik Suharti
21.Sri Tulasmi
22.Bu in
23.Sis Hakim
24.Sriati Siregar
25.Umi Hafit
26.Hermina
27.Isti
28.Yulie sleman
29.Natalia
30.Rita
31.Samiadi
32.Sri dalmi
33.Sumarni
34.Atiek
35.
Ost. JANGAN BAWA CINTAKU
* Benci Tapi Rindu (Ika)
* Rela (Ika)
* Duri & Cinta (Irawati)
* Cinta Yang Tulus (Wiwik)
* Kau Selalu Di Hatiku (Irawati)
* Sampai Menutup Mata (Widi)
* Demi Kau & Si Buah Hati (Atiek)
*Tirai (Sri Tulasmi)
* Kusumaningati (Wiwik)
*Tak Ingin Sendiri (Sri Dalmi)
* Luruh Cintaku (Ika)
* Di Saat Kau Harus Memilih (Juara)
* Satu Cinta Tiga Hati (Reply)
* Hanya Kau Di Hatiku
Alhamdulillah bisa baca JBC 35
DeleteMtnuwun mbak Tien,smg selalu sehat....
Waaaah Mbak Laudza Ivanna....telaten nyatet juara2 Koment tercepat dan juara yg direply mbk Tien
DeleteSemangat ya mbk
Mksih ya mbak
Sajake sekretarise mas Rinto kiye🤭🤭🤭
DeleteSalam ADUHAIIII dari ibukota
terimakasih bu Tien JBC #35udah hadir .🙏.
ReplyDeletesmoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
Salam aduhaiii dr Semarang 🤩
Mas aku butuh kamu..
ReplyDeleteTernyata Broto enggan lepas dari Risma, atau baperan menjadikan lemot..
Tante kelabakan he he he
Suwun mb Tien JBC 35 sudah terbit...makun seru n mantab di baca
ReplyDeletesukses selalu n salam aduhai dari jkt
Alhamdulillah.. Salam aduhayyy..
ReplyDeleteUnknown....biar muncul nama dan foto,Edit profilmu,caranya...
DeleteKlik Unknwon,klik edit profil,kemudian isi biodatadan pilih foto,klik simpan
Alhamdulillah... Makasih mbak Tien... Salam sehat selalu... Tetap semangat dan terus berkarya
ReplyDeleteTerimakasih Bu Tien JBC 35 nya, makin seru & makin penasaran ceritanya.
ReplyDeleteSemoga Ika & Dian bahagia.
Terimakasih JBC 35sdh tayang
ReplyDeleteSelamat tayang JBC-35 Bu Tien.
ReplyDeleteAlhamdulillah, makasih Bu Tien...JBC lanjutan sdh hadir...
ReplyDeleteSalam sehat selalu salam aduhai...😊🙏
Salam aduhai untuk semuanya tanpa kecuali
ReplyDeleteAlhamdulilah, bisa baca lbh awal.
ReplyDeleteSehat selalu ya bu..maksih tuk cerbungnya.
Salam aduhaii...
Alhamdulillah JBC 35 dah hadir
DeleteMatr nuwn Bunda Tien
Semoga senantiasa pinaringan sehat selalu.Aamiin...
Terimakasih bu Tien JBC 35 sdh hadir,,tambah penasaran,
ReplyDeleteselamat beristirahat,Salam ADUHAAII
Cinta memang harus diperjuangkan...
ReplyDeleteAlhamdulillah, JBC 35 telah tayang, kesuwun mbak Tien,sehat sehat selalu ya salam Aduhai dari Cibubur
ReplyDeleteAduuuuuuu duuu duuuuh aduh sakitnya ..
ReplyDeleteBaca JBC 35 brasa sdikit amat yaaa .. bisa sampai seri 60 niiih
Alhamdulillah sptnya JBC 35 mulai seru nih
ReplyDeleteMksh bunda Tien...sehat selalu doaku
Pembaca udah mulai penisirin bingitz
Bunda Tien dgn tenangnya meng aduk2 hati para komentator buat berlomba
Asyiik deh pokoknya makin seru nih
Salam manis dan sayang selalu buat bunda Tien yg ADUHAI
Alhamdulillah JBC Eps 35 sudah terbit, terimakasih banyak mBak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Tangerang.
Salsm hangat yang ADUHAI mas Dudut
DeleteSalam aduhai dg tlh tayangnya JBC-36, makaish Bun Tien.
ReplyDelete# JBC-35
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih Mbak JBC 35 sudah hadir. Salam ADUHAI selalu.
ReplyDeleteTerima kasih Bunda Tien...
ReplyDeleteSudah hadir..
Salam sehat..
Salam Aduhai
Hidup butuh pengorbanan dan perjuangan ..jangan pernah lelah mbak ika...berjuang untuk anaknda Dian ...pengorbanan seorang ibu tak kan pernah putus untuk anak2nya ....semangat mbak ika....Dian adalah penghiburanmu ...nafasmu dan semangatmu ....Aduhai....Ika....yg cantiiik ...masa depanmu ada di tangan mu.....
ReplyDeleteTrims jeng Tien JBC 35 sdh tayang ..sehat sll jeng Tien.Salam ADUHAI...dari Sleman.
Salam ADUHAI mbak Sri
DeleteTerima kasih bu Tien JBC 35 sudah tayang. Risma terlalu memikirkan derajat dalam berumah tangga sehingga membuat Baskoro yang sudah dewasa merasa terlalu diatur. Risma lupa kalau masa kecil Broto dulu juga sulit namun sekarang sudah sukses karena usaha keras dan berkat pak dan bu Kartiman juga. Jodol sudah diatur olehNya, cinta akan menemukan jalannya. Semoga kemarahan Baskoro dapat diredamkan Ika dan Risma bisa tenang setelah ada Broto. Salam sehat buat bu Tien dan selamat menulis karya yang makin Aduhai.
ReplyDeleteMakin ADUHAI JUGA BUAT JENG Noor
DeleteMakasih bu tien
ReplyDeleteJBC 35 mantap
Salam dari hongkong
Unknown di Hongkong...biar muncul nama dan foto,Edit profilmu,caranya...
DeleteKlik Unknwon,klik edit profil,kemudian isi biodatadan pilih foto,klik simpan
Atau ayoooo masuk di WAG PCTK kita pandu,bilang ke admin 082116677789
Benar jeng Nani.. biar ADUHAI ya
DeleteSalken bu tien ..daku pendatang baru
ReplyDeleteHallo..maaf ya, kenalan itu tentunya dengan menyebut namanya sendiri, mosok namanya Unknown.
DeleteIya benar mas Latief. Siapa unknown ?
DeleteADUHAI dong
Namanya dong. Biar ADUHAI
DeleteAlhamdulillah JBC 35 dah tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun Bunda Tien, mugi tansah pinaringan sehat.
Salam ADUHAI dari Klaten
Selesai baca JBC 35 bisa tidur nyenysk......
ADUHAI jeng Isti. Sudah bangunkah sekarang?
DeleteAlhamdulilah terimakasih bunda... Salam aduhai penuh kasih untuk bunda
ReplyDeleteSalam kasih yang ADUHAI ibu Afifah
DeleteNomor berapapun untuk komen, ngga ada masalah...yang pasti, bahagia bisa baca terus episode cerbung nya Bu Tien.
ReplyDeleteBu Kartiman yg ingin bermenantukan Ika yang cantik lembut, malah mungkin bermenantukan Risma yang pola pikir nya masih feodal banget, masih melihat seseorang dari harta yang dimiliki..sok merasa kaya nih tokoh Risma ini, sombong dan angkuh..
Ngga suka deh...
Siapapun jodoh nya Ika, yang pasti semuanya sudah ada dalam skenario author..
Setia mengikuti terus cerita di episode selanjutnya.
Salam aduhai dari Bandung, semoga Bu Tien senantiasa sehat2.. 😘😘
Okeeey,, salam aduhai
DeleteBu Kartiman,, jalan2 k Cimahi,, di tengah jalan, bau gulai enaak bingit,, tapi apa daya hanya punya tempe mendoan,, ya udah lah tempe mendoan saja ga papa enaak kok,, Bu Kartiman sabar yaaa,, hibur diri yaaaa Aduhai deeeh,,,,,
DeleteHalooooo Laudza Ivana....salam kenal ya
DeleteMba laudza ga ikutan baper kaya bu kartiman kan
DeleteSalam kenal Bunda,, itu loh Pak kartiman, kurang setuju kalau Bu kartiman pingin gulai tapi sambil cemberut tetep makan mendoan,,, kalau pingin gulai yo ayoo to kesana,, hi hi hi enaaaak lho,, apalagi di temani oleh Ika,,, aduhai pollll
DeleteHai.. Laudza.. kayaknya gaya bahasanya aku kenal.nih
DeletePasti ADUHAI kan?
Senantiasa sehat yang ADUHAI jeng Sapti
DeleteSehat yang ADUHAI jeng Komariah
DeleteSemakin penasaran,alur cerita yang apik, semakin susah di tebak dan membuat penasaran, semoga ika dan dian hidup bahagia...salam sehat selalu bunda dari bumi Arema Malang dan tak lupa selalu Aduhai
ReplyDeleteADUHAI selalu jeng Lina
DeleteWes gasik bu tien tayangnya.....
ReplyDeleteCeritane tambah seru....salam aduhai bu tien
Gasik agar ADUHAI mas Hadi
DeleteWes gasik bu tien tayangnya.....
ReplyDeleteCeritane tambah seru....salam aduhai bu tien
Terima kasih bu Tin untuk JBC 35.
ReplyDeleteMakin seru.
Salam aduhai
ADUHAI yang seru jeng Herlin
DeleteAlhamdulillah....
ReplyDeleteMtur nuwun Bun.
Mugi2 tansah wilujeng...
Benar2 bikin penasaran. .Alur ceritanya
ReplyDeleteMakin ...bu tien memang aduhay...moga sehat selalu...
ADUHAI sehat jeng Sul
DeleteTrimakasih mbak Tien jbc35
ReplyDeleteIka galauuuu...
Berikan yg terbaik buat ika mbak Tien..sadarkan risma..klo mau balikan sm broto monggo..broto jujur aja klo mau dijodohin sm ika biar risma rela ika buat baskoro..dclbk sm broto...hehehe..pengennya..😊
Monggo mbak Tien yg punya lakon..
Salam sehat n aduhaiii banheet..🙏
ADUHAI banget nih.. jeng Maria
DeleteAlhamdulillah JBC 35 hadir matur Suwun Bu Tien...Lha Baskoro minggat ??? Kemana ya kira2 apa kerumah Ika gak mungkin....moga2 tidak mabuk2an untuk menghilangkan sakit hatinya dimarahi Risma. Kita tunggu lanjutannya besok njih Bu Tien.
ReplyDeleteBaiklah.. mas Bambang.. salam ADUHAI
DeleteTuh Risma... belum2 kamu menilai negatif terhdp Ika dan membuat Baskoro marah lalu pergi.. sekarang kamu menangis. Udah biarin Baskoro mencari kebahagiaannya sendiri. Dan kamu juga boleh kok bahagia bersama Broto. Kamu belum mengenal Ika yg sebenarnya, belum2 sudah menghakimi secara tidak adil. Ayolah cari kebenarannya dulu tentang Ika. Dia baik kok, tidak seperti perkiraanmu Risma. Semoga racun yg Rina tebarkan tidak mempengaruhi cinta Baskoro pada Ika.
ReplyDeleteLuar biasa Mbak Tien dalam mengaduk aduk perasaan dan hati para pembacanya sehingga tidak sabar menunggu kelanjutannya.
Doaku semoga Mbak Tien selalu sehat, salam seroja yg ADUHAI selalu dari Semarang.
ADUHAI jeng Ira
Delete
ReplyDeleteLembar koreksi:
1.Tapi ketika ia melihat kearah halaman itu, sebuah nobil berhenti didepan pagar..
# sebuah mobil....#
2. “Diaan, ini dari om Broto, nanti untuk berdua sama Dina,” kata Ika sambil mengulurkan bungkusannya kepada Dian yang sudah kembali dari mengantar Baskoro kee mobilnya.
# ....ke mobilnya. #
Hanya ini yang saya temukan.....gak ngaruh terhadap alur cerita.
Matur nuwun Bu Tien.
Sdh diberi kesempatan membaca JBC_35
kira semua nunggu JBC_36 besuk malam.
Selamat istirahat salam NKRI ADUHAI.
Nuwun dan ADUHAI mas Kakek
DeleteAlhamdulillah .JBC 35 hadir..trimakasih ya semoga smakin seru
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTrimakasih bu tien , semoga bu tien sehat2 selalu
Sehat yang ADUHAI mas Arif
DeleteMatur nuwun... Mbak tien.. JBC 35 telah hadir.. Smg Ika mau membuka hati dan menemukan jodoh terbaik. Bagaimana nasib Ika apa kata mbak Tien.Smg mbak Tien sehat jasmani rohani ekonomi hingga bisa berkreasi meneruskan cerita JBC berikutnya
ReplyDeleteAamiin..
DeleteADUHAI jeng Nanik
Aduhaiii....Risma terhasut oleh gunjingan Rina dan mwnganggap Ika perempuan murahan dan mwngatakan bahwa Dian adalah anak hasil arisan...padahal andai dia tahu siapa penabur benih Dian... bagaimana penderitaannya berjuang hdp dan mempertahankan kandungannya sendirian...duhhh...kasihan amat nasibmu mbak Ika...mudah2an kamu tabah dan kuat...kamu perempuan hebat...percayalah semua akan menjadi Indah pada waktunya
ReplyDeleteBaskoro kabur kemana ya....jiwanya sangat rapuh...hanya Yanti yang mampu mengendalikannya....Yanti yang lembut seperti ibunya
Maturnuwun mbak Tien....salam aduhai dr Situbondo
ReplyDeletePaling ADUHAI buat jeng In yaah
DeleteAkankah Baskoro yg akan berjodoh dgn Ika or Yanti.?🤔
ReplyDeleteTentunya itu hak #mutlak dari Bu Tien Kumalasari sebagai #sang_dalang lakon ini. Pembacanya mah manut aja. 😀
Alhamdulillah baru bangun langsung baca JBC 35,maturnuwun bu Tien sehat selalu salam aduhai dari Depok
ReplyDeleteSalam sehat yang ADUHAI jeng Natalia
DeleteBagus
DeleteFilling saya rasanya Baskoro yg punya tanda2 berjodoh dgn Ika or Yanti, karena sudah terlihat memperjuangkan cintanya. Tidak ragu2 jadi pembantu penjual sayur sang idaman hati... Terakhir berani menolak argumen sang kakaknya Risma yg dapat info masa lalu Ika or Yanti yg tidak utuh dari Rina isterinya Leo yg merusak citra Ika or Yanti...sebagai protes Baskoro kabur dari rumah. Besok lagi komennya ya. Salam Aduhai...🌹
ReplyDeleteFilling saya rasanya Baskoro yg punya tanda2 berjodoh dgn Ika or Yanti, karena sudah terlihat memperjuangkan cintanya. Tidak ragu2 jadi pembantu penjual sayur sang idaman hati... Terakhir berani menolak argumen sang kakaknya Risma yg dapat info masa lalu Ika or Yanti yg tidak utuh dari Rina isterinya Leo yg merusak citra Ika or Yanti...sebagai protes Baskoro kabur dari rumah. Besok lagi komennya ya. Salam Aduhai...🌹
ReplyDeleteOm.... Yang bener yang mana nih,, Ika OR yanti,, yanti OR ika,,, hi hi hi mana yang yanti mana yang ika... Eh salah,, mana yang ika mana yang yanti,, haduhhh ,, ika OR yanti,, yaaaaa
DeleteHahaa.. siapa nih..
DeletePasti ADUHAI deh
Salam ADUHAI juga mas Rusman
DeleteTerima kasih Mbak Tien JBC 35 sdh hadir dan sdh dibaca ... Makin seru aja ceritanya ... ditunggu lanjutannya ... Smg semangat & sehat sll Mbak Tien ... Salam Aduhai buat Mbak Tien dan PCTK semuanya ...
ReplyDeleteADUHAI juga jeng ENNY.
DeleteSalam juga buat jeng PCTK yang luar biasa
Makasih Bunda tuk JBC 35 yg selalu kita nantikan tayangnya.Sukses selalu Bun.
ReplyDeleteMet malam dan met beristirahat buat Bunda.
Salam ADUHAI buat mas Bambang
DeleteBangun tengah mlm intip2 eh JBC sdh tayang ...trimakasih bu Tien semoga sehat selalu salam ADUHAI 👌😀
ReplyDeleteSalam ADUHAI sehat selali jeng Yayuk
DeleteJBC 35. Salam aduhai.
ReplyDeleteBaskoro sangat kecewa atas penilaian kakaknya(Risma) terhap Ika. Karena menurut Risma...Ika bukan seorang perempuan yang baik. Sedangkan bu Kartiman kecewa karena niatnya tidak kesampaian ingin bermenantukan Ika meskipun jawabannya belum dijawab langsung oleh Ika.Semoga ada titik terang dan kejelasan dari hubungan satu dengan yang lain.
Semoga sehat dan bahagia mbak Tien. Terima kasih.
Salam ADUHAI ibu Imah
DeleteRisma langsung terhasut perkataan Rina yg iri sama Ika. Kasian Ika dihujat...
ReplyDeleteMakasih mba Tien. Salam hangat selalu mba
Salam hangat yang ADUHAI jeng Sul
DeleteAlhamdulillah JBC 35 sdh dibaca, suwun mbak Tien.
ReplyDeleteSemoga mbak Tien sehat dan semangat selalu, sll dlm lindungan Alloh swt, barokallohu fikum ajmain. Salam a d u h a i
Aamiin.. iibu Umi
DeleteADUHAI selalu
Sblm masak saur bc jbc 35.. mksh mb Tien bacaannya... Jd makin penasaran siapa yg hrs dipilih ika? Mas Baskorokah? Sptnya pilihan yg paling mgkn krn mas Broto sdh memilih mengalah... Smg pencerahan dr Broto menjdkan penilaian yg berubah tdk hanya info dr Rina. Kami tunggu mb Tien hambatan apalg yg muncul dikehidupan Ika dan Dian sblm bahagia menjd milik mereka? Smp bsk lg...slmt saur hari ke-12👍🙏🌈🌻
ReplyDeleteSalam ADUHAI jeng Sapti
DeleteAlhamdulillah sudah banyak komennya,terima kasih mbak Tien, salam aduhai banget 😍
ReplyDeleteADUHAI banget mas Merianto
DeleteSeharian itu hati Ika benar" gelisah.
ReplyDeletePernyataan cinta Baskoro yg blm terjawab, kemudian b. Kartiman ingin menjodohkan dirinya dg Broto....
Ayo Ika cepat tentukan pilihan...
Dian butuh sosok seorang ayah.
Selama ini Dian diam tak pernah menanyakan siapa ayahnya,krn Dian memang tipe anak yg pengertian sayang sama orang tua. Dia tak mau membuat ibunya sedih krn pertanyaannya. Bila suatu saat ada sosok seorang ayah pasti membuat dia bahagia.
Untuk Baskoro berjuanglah,cinta butuh perjuangan.
Kamu harus bisa buktikan bahwa Ika adalah wanita baik"yg layak diperjuangkan tidak seperti apa yg dipikirkan Risma.
Baskoro kamu sdh dewasa sdh pernah gagal dlm membina rumah tangga.
Bagus Baskoro keluar dari rumah kakaknya,jangan hidup dibawah bayang" sang kakak.
Raihlah kebahagiaanmu sendiri.
Untuk Broto sebaiknya kembali merajut hubungan dg Risma,sepertinya p. Kartiman juga tanggap dan pasti menyetujui.
Untuk Rina jangan lagi punya perasaan iri dengki thd Ika krn akibatnya bisa berbalik pada keutuhan rumah tanggamu sendiri.
Smg semuanya happy ending nggih bunda...
Smg bunda Tien sehat" sll.
Salam aduhaii dari Bojonegoro.
Seharian itu hati Ika benar" gelisah.
ReplyDeletePernyataan cinta Baskoro yg blm terjawab, kemudian b. Kartiman ingin menjodohkan dirinya dg Broto....
Ayo Ika cepat tentukan pilihan...
Dian butuh sosok seorang ayah.
Selama ini Dian diam tak pernah menanyakan siapa ayahnya,krn Dian memang tipe anak yg pengertian sayang sama orang tua. Dia tak mau membuat ibunya sedih krn pertanyaannya. Bila suatu saat ada sosok seorang ayah pasti membuat dia bahagia.
Untuk Baskoro berjuanglah,cinta butuh perjuangan.
Kamu harus bisa buktikan bahwa Ika adalah wanita baik"yg layak diperjuangkan tidak seperti apa yg dipikirkan Risma.
Baskoro kamu sdh dewasa sdh pernah gagal dlm membina rumah tangga.
Bagus Baskoro keluar dari rumah kakaknya,jangan hidup dibawah bayang" sang kakak.
Raihlah kebahagiaanmu sendiri.
Untuk Broto sebaiknya kembali merajut hubungan dg Risma,sepertinya p. Kartiman juga tanggap dan pasti menyetujui.
Untuk Rina jangan lagi punya perasaan iri dengki thd Ika krn akibatnya bisa berbalik pada keutuhan rumah tanggamu sendiri.
Smg semuanya happy ending nggih bunda...
Smg bunda Tien sehat" sll.
Salam aduhaii dari Bojonegoro.
Baiklah jeng Wiwik.
DeleteSalam ADUHAI
Maaf publish dua kali
ReplyDeleteMb Wiwik publish dia kali paling2 kenunul,maklum drijine jempol kabeh🤣🤣🤣🙏🙏🙏
DeleteUntung ya gak jentik Kabeh...
DeleteHai hai...
Matur nuwun bunda Tien..JBC35 telah hadir.
ReplyDeleteSalam saehat selalu njih bun.
Dan twtap ADUHAI...🙏🙏
ADUHAI Padmasari
DeleteMatur suwun bu Tien JBC 35 nya
ReplyDeleteGa puas koq pendek hehe.... penasaran tetap menanti lanjutannya...
Salam ADUHAI.. IBU Handayaningsih
DeleteAssalamualaikum wr wb.. Slmtpagiii mba Tien.. MkshJBC nya.. Ygmakin hari makin penasaran bc nya. Ikaaaajodohmu sm sp y.. Smgika bahagia.. Slm seroja dan aduhai dri skbmi unk mba Tien.. Shtsll mba spy penggemar mba msih bs mengikuti cerbung mba.. Aduhaaiii. Muuaacchh
ReplyDeleteSelamat pagi smua ...seneng baca2 komentar2 . Jd ceritanya tambah panjang . Ini smua gara2 Rina yg berubah sifat menjadi iri n dengki . Semoga krn emosi ya mb Tien. Tp Risma jd sok tau n sok benar . Hati2 lho klo ditinggal mas Broto . Patah hati nanti ..bu Kartiman jg blom tentu begitu saja suka. Sabar , Ika ...terima Baskoro sebagai ayah Dian .
ReplyDeleteMbak Tien cerita bikin deg2an aja...pasti mbak Tien top markotop membuat kita penasaran .
Salam aduhai , mbak Tien . Yuli Semarang
Waahhh!!!! Degdeg plas nih... bikin baper
ReplyDeleteKesal juga ama bu kartiman..
Baskoroo!!! Perjuangkan cintamu...
Buktikan pada mba risma
Hehehe kok hatiku trenyuh...
Greget niih!!
Makasih bunda kutunggu selanjutnya walaupun bacanya kesiangan, malam ngantuuk terpaksa pagi hari nyantuy
Setiap komen kok ada Delete, emang gak nasuk kitu?
ReplyDeleteMasuk kokkk,, emang ga terasa,,, hi hi hi,, delete itu menu, seperti hatimuuh,,, kalau ada yang masuk pasti lewat pintu hati kaaan,,dan bila mau keluar,, ya lewat pintu hati juga,, masak sdh jadi mantan masih saja di hatimu,,, jadi itu adalah menuuuu nu nu nu,,, semua juga ada reply dan delete,, supaya kamuuuuh uuuhhh uuhhh bisa menghapusnya,, kayak menghapus kenangan mantan misalnyaaaaaah,,,
DeleteLaudza salam kenal ya...
DeleteKamu ya endel kayak Rinta nggak...
Laudza.. pinterrrr
DeleteKamu memang ADUHAI
Risma sdh terhasut omongan Rina yg tdk jujur, lbh didasari rasa iri, dengki...menjadikan Risma menilai Ika sesuai perasaannya saja, padahal Risma blm pernah ketemu dgn Ika. Mudah-2an Risma memperoleh penilaian yg sejujurnya dari Broto tentang Ika, shg menyadarkan Risma untuk bisa menilai Ika dari sisi positifnya. Maturnuwun Bu Tien yg selalu membuat penasaran pembacanya untuk trs mengikuti lanjutan ceritanya. Salut Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteSalam ADUHAI pak Mashudi
DeleteMbak Tien iso aec... masak bu kartiman patah hati 😃😃 tapi jadi tambah seru. Ini kelebihan mbak Tien..... bikin pembaca makin penasaran dan ngga sabar nunggu lanjutannya.
ReplyDeleteSiapa nih ?
DeleteRisma mbok kalau menilai seseorang itu jangan asbun dan baru dapat info dari orang yg juga lagi terbakar api cemburu alias Rina yg sebetulnya baik kok y lg kerasukan dan ditanggapi mentah2 terus untuk memijokkan Baskoro. Kasihan semuanya to. Tapi aku juga penasaran dg lanjutan JBC 35 ini. Selalu sabar menanti dan terima kasih M Tien semoga sehat selalu.
ReplyDeleteSabsr supaya lebih ADUHAI ya...Roch H.
Delete(Ini cewek pacowok ya)
Risma panik, sebab ketika Baskoro ditinggalkan Rina menikah dengan Leo, Baskoro sudah mau bunuh diri karena stress.
ReplyDeleteRisma kuatir akan terjadi lagi.
Biar bagaimanapun dia sayang pada adiknya dan satu²nya saudaranya yang ada. 😭
Broto hanya bisa menjelaskan bahwa Ika tidak seperti yang disangkakan Risma ( bahwa dia perempuan salah pergaulan ) dia korban dari perbuatan laki² yang tak bertanggung jawab. Cuma itu saja info yang diperoleh dari Bu Kartiman.
Baskoro nglurug ke rumah Rina.
Ingin memperjelas, mengapa ketika Leo sakit, nama yang dipanggil bukan Rina, tetapi Ika. Ada apa ini ?
Dimana saat ini dia tau, bahwa Ika itu sama dengan Yanti.
Rina bingung menjawabnya .......
Tapi Baskoro minta kejelasan ....
Apakah terpaksa Rina terus terang ?
Tunggu bagaimana jari mbak Tien memencet key board.
Ambyaaaar.......
Mbak Tien mengaduk perasaan pembaca pakai Mixer.......xer..xer ......beneran.
Nyesek ...😭😭
Aduhaiiiii.........
Hahaas...ADUHAI...mas Hadi
DeleteLaudza criwis deh ....biar bu Kartiman tempe mendoan ....ueenak lho bu Kartiman biarkan milik pak Kartiman .....saya mau tempe mendoannya saja ....sore2 buat cemilan sambil ngeteh ...( Eh ma'af puasa lho ya ) ya sudah nanti setelah puasanya selesai.
ReplyDeleteTempe mendoan + Sroto Banyumas bukan mas Broto lho...yang jual mbok Gareng ....mantap suratap
...... ditunggu kiriman tempe mendoannya
Salam aduhai ......
JBC 35 seru...dan JBC 36 akan lebih seru lagi..
ReplyDeleteBu Tien memang hebat....
Matur nuwun bu Tien...mugi tansah sehat
Salam dari Tangsel
Akankah Baskoro bertanya pada Ika siapa ayah Dian?
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Harusnya bertanya pada rumput yang bergoyang.
DeleteADUHAI pak Sastra
Penasaran nih bunda. Selalu kutunggu episode berikutnya.
ReplyDeleteSalam sehar selalu
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKenapa dihapus mbak Werdi
ReplyDeleteTerima kasih
ReplyDeletemb Tien JBC 35 .makn seru n makin aduhai....sukses selalu n salam hangat
Baguss banget
ReplyDeleteTunggu2 JBC 36 ..😀
ReplyDeleteMasih setia menunggu
ReplyDelete