Thursday, April 22, 2021

JANGAN BAWA CINTAKU 34

JANGAN BAWA CINTAKU  34

(Tien Kumalasari)

 

Perlahan Rina berbaring disamping suaminya. Perlahan pula ia menyibakkan rambutnya yang sebagian menutupi dahi. Leo memejamkan matanya, tampak damai tak ada beban. Ia benar-benar pulas.

“Sebenarnya kamu baik mas, hanya ada setitik dosa kamu. Tapi yang setitik itu telah menjadi air bah yang nyaris menghanyutkan semuanya. Aku terlalu mencintai kamu, dan tak ingin kehilangan kamu. Apakah aku salah kalau mengatakan tentang Ika yang pernah kamu nodai? Aku hanya ingin bercerita tentang Ika, tapi kamu pasti terseret kedalamnya. Mampukah aku membawa kamu kedalam masalah ini?” bisik Rina lirih.

Diangkatnya kepalanya, bertumpu dengan sebelah tangannya. Ditatapnya suaminya tak berkedip. Suami yang semula tak dicintainya, tapi perlahan cinta itu tumbuh, bersamaan dengan hadirnya Dina didalam rahimnya. Lalu seorang penjual sayur telah membuat suaminya kalang kabut, Rina marah dan terluka ketika Leo mengatakan bahwa Ika adalah pacar lamanya. Rina lebih terluka ketika Leo mengatakan bahwa masuk dalam keluarganya adalah kesalahannya. Aduhai. Tapi Rina berusaha tegar, ia bahkan berusaha menyatukan Leo dan Ika. Lalu semuanya menjadi baik-baik saja karena Ika sudah menyatakan sikap bahwa tak ingin merusak keluarganya. Ika sungguh wanita yang baik dan berhati mulia. Setidaknya itulah yang dirasakannya beberapa waktu yang lalu. Kemudian hadirlah Baskoro, yang begitu saja jatuh cinta pada Ika. Baskoro yang sebelumnya berkata tak bisa melupakannya, depresi karena memikirkannya, tiba-tiba saja jatuh cinta pada Ika, mbak Yanti yang semula dikaguminya. Semula dikaguminya, itu benar, tapi rasa iri kemudian menggelitik hatinya. Baskoro yang nyaris tewas karena bunuh diri setelah putus darinya, dalam beberapa kali pertemuan telah jatuh cinta pada mbak Yanti. Dan Rina merasa bahwa mbak Yanti sungguh hebat. Mengalahkan dirinya. Membakar egonya.

“Baskoro telah melupakan aku. Aku bukan lagi seseorang yang selalu dikenangnya, disayang dan dicintainya,” keluhnya perlahan.

Tiba-tiba Leo menggeliat, memeluknya, lalu menyebut sebuah nama yang sangat membuatnya semakin kesal.

“Ika..”

Rina menepiskan tangan Leo dengan kasar, membuat Leo membuka matanya.

“Ada apa?”

“Dalam tidur kamu, Ika juga yang kamu mimpikan,” katanya sambil membalikkan tubuhnya, memunggungi suaminya.

“Apa?” tanya Leo sambil merangkul Rina dari belakang.

“Aku bermimpi sangat mengerikan. Melihat Ika hanyut dalam sungai besar, lalu berteriak minta tolong, untunglah aku berhasil menolongnya, ” kata Leo perlahan, tanpa melepaskan pelukannya.

Rina membiarkannya, tanpa menjawab sepatah katapun. Ia merasa, Ika sangat luar biasa. Memukau banyak laki-laki, dan membuat bekas pacarnya tak bisa melupakannya.

Rina tertidur ketika malam menjelang pergi. Ketika kokok ayam tetangga terdengar bersahutan.

***

“Mau kemana kamu, pagi-pagi sudah dandan cantik?” tanya Leo ketika sedang membaca koran Minggu di teras.

“Mau belanja,” katanya berbohong.

“Belanja nanti saja, aku antar.”

“Tidak, belanja buat sarapan, aku pengin memasak sendiri hari ini.”

“Apa kamu merasa lebih enakan?”

“Bukan begitu, hanya pengin sesekali masak.”

“Sebenarnya aku ingin  bercerita, aku menunggu sampai kamu bangun.”

“Bercerita tentang apa?”

“Tentang mimpi aku semalam.”

“ Tidak usah,” Rina membalikkan tubuhnya.

“Rina..”

“Aku sudah tahu mimpi kamu semalam,” kata Rina sambil menjauh, lalu masuk kedalam mobil yang sudah disiapkannya.

“Kesambet dimana dia, pagi-pagi begini?” keluh Leo yang tidak sadar bahwa semalam telah mengatakan mimpinya.

Ia membuka lembaran korannya dan melanjutkannya membaca.

“Bapaaak..” tiba-tiba Dina sudah ada didekatnya.

Leo merangkulnya.

“Mana ibu ?”

“Ibu pergi  belanja.”

“Mengapa Dina tidak diajak ?”

“Karena Dina masih tidur. Ibu hanya sebentar. Dina sudah mandi?”

“Belum, nungguin ibu.”

“Dina belum bisa mandi sendiri?”

“Bisa, tapi Dina pengin dimandiin ibu,” kata Dina sambil menghentakkan sebelah kakinya.

“Anak bapak yang cantik, nggak boleh marah. Ibu kan lagi pergi, sebaiknya mandi saja sendiri, jadi kalau nanti ibu pulang, Dina sudah cantik. Bagaimana ?”

Dina menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Dina kan sebentar lagi mau punya adik, nggak boleh dong sedikit-sedikit marah. Ayo, anak pintar, mandi sendiri ya?”

Dina membalikkan tubuhnya, kemudian berlari kearah kamar mandi.

Leo menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum.

“Seandainya Dian ada.. alangkah senangnya Dina.”

***

“mBaak… mbak…” Rina berteriak-teriak karena bel tamu tak mampu membuat penghuni rumah membukakan pintu untuknya.

Lalu Rina berjalan memutar. Dilihatnya garasi terbuka, tapi mobilnya tak ada disana.

“Apakah mereka pergi? Barusan mbak Risma mengabari kalau dia sudah sampai sejak jam lima pagi.”

Rumah itu sepi, lalu Rina kembali ke depan. Memencet bel tamu beberapa kali lagi, lalu berteriak memanggil.

“mBak Rismaaaa..”

Rina menghela nafas kesal.

“Rupanya mereka pergi, kemana sepagi ini ?” gumamnya sambil membalikkan tubuhnya.

“Jangan-jangan pergi kerumah. Duuh, aku kan sudah melarangnya dan bilang bahwa aku saja yang akan datang. Bisa ribut nanti mas Leo,” gumamnya lagi sambil membuka pintu mobil, bermaksud segera pulang.

“Rinaaa!”

Teriakan itu membuatnya urung membuka pintu mobilnya. Dilihatnya Risma sedang berdiri diteras, sambil mengurai rambutnya. Rina membalikkan tubuhnya, melangkah kembali ke rumah.

“Kok mau pergi sih?”

“Habis, aku sudah lama berteriak-teriak, dan tak ada suara . Aku pikir mbak Risma sama Baskoro pergi, soalnya aku melihat mobilnya nggak ada di garasi.”

“Baskoro yang pergi pagi tadi. Nggak tau kemana dia, pagi-pagi sudah mengeluarkan mobil. Nggak pamit mau kemana.”

“Oh, kayaknya aku tahu tuh dia pergi kemana?”

“Ke .. itu.. tukang sayur?” kata Risma sambil menarik Rina diajaknya duduk diruang tengah.

“Mau minum apa? Aku buatkan coklat susu panas ya?”

“Nggak usah mbak, perutku masih sering mual, apalagi kalau minum susu.”

“Jadi mau minum apa?”

“Nggak usah, nanti gampang,”

“Baiklah..”

“mBak Risma baru mandi tadi?”

“Iya, dan keramas juga, sudah seminggu aku nggak membersihkan rambutku.”

“Pantesan aku berteriak-teriak mbak Risma nggak dengar.”

“Aku dengar, dan aku juga sudah berteriak menjawab lho.”

“Oh ya, aku nggak dengar, makanya mau langsung pulang.”

“Ya ampuun, aku kan sudah janji mau menunggu kamu. Okey, sekarang ngomong dong, penasaran benar aku.”

Rina menyandarkan tubuhnya di sofa.

“Kamu tahu banyak tentang dia kan ? Aku ingin kamu mengatakan semuanya Rin, soalnya Baskoro tampaknya sudah sangat ngebet tuh.”

“mBak Yanti seorang janda. Eh.. janda apa bukan ya namanya kalau demikian itu..”

“Janda apa bukan, bagaimana tuh?”

“Dia punya anak, tapi nggak punya suami.”

“Aduh… jadi.. dia itu gadis tapi punya anak ?”

“Benar. Anak muda mbak, kalau imannya nggak kuat ya begitu, terseret arus pergaulan bebas.”

“Ya Tuhan..”

“Lalu…?”

“Ya sudah.. lalu dia pergi dalam keadaan mengandung.. sampai melahirkan..dan menjadi tukang sayur.”

“Dimana kedua orang tuanya?”

“Sepertinya sudah meninggal. Dia tak punya siapa-siapa lagi.”

“Ya ampun, mengapa Baskoro bisa tergila-gila?”

“Dia kan cantik mbak.”

“Ya nggak bisa begitu Rin. Orang menikah bukan hanya karena dia cantik. Banyak pertimbangan lainnya kan. Bibit, bebet, bobot. Kalau orang Jawa pasti tahu itu.”

Rina tak menjawab.

“Lalu siapa yang menghamili ? Sampai sekarang nggak ketahuan? Atau dia nggak mau mengaku ?”

Rina mengangkat bahu, ia tahu tapi tak mau mengatakannya. Menurutnya apa yang dikatakannya pada Risma sudah cukup. Lalu dia berdiri.

“Lho, mau kemana lagi? Ngomongnya belum selesai kan?”

“Sudah mbak, hanya itu. Lagian aku tadi pamit sama masa Leo bahwa aku mau belanja. Kalau kelamaan dia bisa curiga.”

“Ya ampuun.. Baiklah kalau begitu. Aduh.. jadi ingat Baskoro, pergi kemana tadi? Oh ya, kamu tadi bilang bahwa dia pergi ke tukang sayur itu? Pagi-pagi begini ?”

“Dia itu suka ngebantuin mbak Yanti jualan didepan rumahnya.”

“Apa?” Risma membelalakkan matanya.

“Yuk mbak, aku pulang dulu,” kata Rina sambil berlalu. Bagaimanapun dia tak ingin bicara lebih banyak. Ada perasaan tak enak karena sudah mengatakannya pada Risma. Sungguh sebenarnya dia menyesal, karena jiwa aslinya bukanlah jiwa yang jahat. Tapi ada sesuatu yang mendorongnya, dan sesuatu itu adalah dengki dan iri hati.

***

“Broto, ini minumnya, dan sarapan dulu. Ibu belikan nasi liwet untuk kamu,” kata bu Kartiman.

“Terimakasih bu, sudah lama  Broto tidak makan nasi liwet.”

“Itulah, ibu sudah tahu.”

“Mana om Kartiman?”

“Itu, baru selesai mandi. Minumlah dulu, itu kopi tanpa gula kesukaan kamu kan.”

“Iya bu, kopi tanpa gula, konon lebih sehat.”

“Bapaaak, ini lho, ditungguin diruang makan.”

Pak Kartiman mendekat, sudah rapi dan wangi. Lalu duduk disamping Broto.

“Capek ya, nyetir sendiri dari Jakarta?”

“Capek sih om, tapi kan sudah biasa Broto nyetir sendiri.”

“Nanti setelah makan, kita sama-sama kerumah nak Ika ya?” kata bu Kartiman sambil membuka bungkusan nasi liwet, lalu diletakkan dihadapan suaminya.

“Bu, Broto kan baru tadi datang, masa sudah mau diajak pergi. Biarlah dia istirahat dulu barang satu atau dua jam.”

“Apa kamu capek le?”

Broto tertawa. Ya capeklah, nyetir sendiri dari Jakarta, gitu lhoh. Tapi Broto tak ingin mengecewakan ibu angkatnya.

“Tidak kok bu, kan sudah biasa..”

“Tuh.. kan.. Anakku ganteng gagah, mana bisa gampang capek. Ayo dimakan dulu nasi liwetnya. Boleh nambah, tadi ibu beli banyak,” kata bu Kartiman sambil sibuk melayani suami dan anak angkatnya.”

“Ibu tuh sudah janji sama nak Ika, bahwa mau kesana pagi ini.”

“Tapi agak siang kan juga nggak apa-apa bu?” tanya Broto.

“Kalau bisa ya pagi, supaya ibu lega. Kan sudah janji mau datang.”

“Broto mandi dulu ya bu.”

“Selesaikan dulu sarapannya nak, nggak usah buru-buru, nanti malah tersedak kamu,” timpal pak Kartiman.

“Ya om.”

“Jam berapa kemarin dari Jakarta?”

“Sudah agak malam.”

“Biasanya Sabtu pagi kamu sudah sampai sini. Ee.. ini hari Minggu pagi baru datang,” kata bu Kartiman.

“Iya bu, masih ada yang harus diselesaikan. Tadi malam juga Broto pulang kemari bersama teman, tidak sendiri.”

“O.. bersama teman? Lha mana temannya, kok nggak disuruh kemari sekalian?”

“Dia punya rumah disini om. Dan sekarang Broto bekerja di perusahaannya juga.”

“Jadi kamu bekerja dobel ?” tanya bu Kartiman.

“Iya bu. Kebetulan teman saya mempercayakan perusahaannya sama saya.”

“Berarti kamu bekerja di dua tempat ?”

“Iya om, dua tempat. Tapi yang satu ini tidak harus saya tungguin setiap hari. Saya hanya bertugas memantau dan mengendalikan.”

“Nah le, kamu berarti sudah benar-benar mapan. Ibu berharap kamu segera menikah,” timpal bu Kartiman bersemangat.

Broto hanya tertawa. Ia menghabiskan sebungkus nasi liwetnya.

“Enak nasi liwetnya bu.”

“Ya enak, itu langganan ibu. Ayo nambah lagi..”

“Sudah kenyang bu. Tadi ketika memasuki kota, kami sudah makan bubur lemu di pasar Legi.”

“Walah, malah sudah makan pagi namanya.”

“Sudah om, teman saya tadi bilang lapar, lalu kami mencari bubur. Ibu-ibu paling pintar kalau masalah cari makanan.”

“Lho, teman kamu tadi itu perempuan?”

“Iya om, yang punya perusahaan dimana-mana, lalu saya disuruh membantu untuk cabangnya yang di Jakarta.”

“O, perempuan ? Jangan-jangan kamu pacaran sama dia,” kata pak Kartiman menyelidik.

Broto hanya tertawa..

“Dia baru saja kehilangan suaminya om.”

“Oo, janda to?” sela bu Kartiman.

“Baru saja suaminya meninggal di Amerika.”

“Berarti sudah berumur, mengingat punya perusahaan dimana-mana,” kata pak Kartiman.

“Tidak om, dia masih muda. Umurnya dibawah saya.”

“Wah, jangan-jangan kamu pacaran sama dia.”

“Tidak om.. kami kenal baik. Iya sih, kami pernah dekat, tapi kemudian dia menikah dan tinggal di luar negri. Baru ketika suaminya meninggal dua minggu lalu kami bertemu lalu bicara tentang usaha.”

Bu Kartiman tampak tak suka dengan pembicaraan mengenai perempuan teman Baskoro yang seorang perempuan, dan tampaknya suaminya sangat tertarik, bahkan menduga bahwa mereka pacaran. Dia diam saja sampai Broto pergi ke kamar mandi.

“Cepet ya le, aku janji mau datang pagi.”

“Ibu itu, biarlah dia istirahat dulu kenapa sih.”

Bu Kartiman bersungut-sungut, lalu membersihkan meja makan, kemudian berganti pakaian.

***

“Mas ganteng, aku dulu ya, aku yang lebih dulu belanja nih,” seru seorang ibu ketika Baskoro melayani pembeli lainnya.

“Oh iya bu, baiklah.. mana belanjaan ibu?” kata Baskoro ramah.

“Ini, sudah ditumpuk disini.”

“Ini ya bu, sudah di hitung mbak?” tanyanya kepada Ika.

“Sudah, ibu mau tambah apa lagi?”

“Oh iya.. gula jawa seperempat kilo. Ini kan, ini per bungkusnya seperempat kilo kan?”

“Iya bu..”

“Nah, masukkan sekalian mas ganteng, jadi tambah berapa tadi, mbak Ika.”

“Tambah delapan ribu saja bu.”

“Ini uangnya. Terimakasih ya mas ganteng,” kata ibu tadi sambil menowel lengan Baskoro. Baskoro tertawa manis, dan tawa itu selalu memukau ibu-ibu yang sedang belanja.

“Untung hari ini Murni tidak belanja. Kalau belanja bisa heboh nih, dari kemarin nanyain mas ganteng terus,” kata seorang ibu.

“Iya bu, tapi sepi nggak ada dia,” kata Baskoro sambil terus tersenyum.

“Iih, jangan sampai mas ganteng terpesona ya, dia itu genit kepada setiap laki-laki,” kata yang lain, dan diamini sebagian besar ibu-ibu yang ada disana.

Baskoro hanya tertawa.

Ika heran, Baskoro yang pengusaha kaya, tampak tidak canggung melayani para pembeli, tidak jijik memegang sayuran yang pastinya ada yang kotor, juga ikan yang berbau amis.

Ketika pembeli sudah sepi, dan Ika membersihkan kotoran bekas Ika berdagang, Baskoro juga tidak canggung memegang sapu dan ikut membersihkannya.

***

“Mengapa mas Baskoro melakukan semua itu?” tanya Ika yang sudah berganti pakaian bersih, lalu menghidangkan teh panas buatan Dian kehadapannya.

“Yanti, aku sudah sering menjawabnya, bahwa aku suka melakukannya. Kalau Yanti mau, besok kita akan menyewa tempat yang lebih besar, dan berjualan sayur dalam jumlah lebih banyak, dilengkapi dengan buah-buahan dan…”

“Apa maksud mas Baskoro?”

“Memperbesar usaha kamu ini Yanti.”

“Jangan melakukan apapun untuk aku mas, biarkan saya melakukan semuanya sendiri. Saya cukup bersyukur dengan ini.”

Baskoro menyandarkan tubuhnya di kursi teras, setelah meneguk teh hangat buatan Dian.

“Baiklah. Sekarang aku menunggu jawaban kamu.”

“Jawaban apa mas ?”

“Jangan pura-pura lupa Yanti, semalam aku tidak bisa tidur gara-gara menunggu hari ini. Hari dimana aku akan mendengarkan vonis dari kamu.”

“Vonis, seperti pengadilan saja,” Ika bergumam.

“Baiklah, aku anggap ini pengadilan, yang akan menentukan nasib aku. Aku akan bebas dan bisa meraih cinta aku, atau aku akan terpenjara karena penolakan kamu.”

Ika benar-benar bingung. Ia diam untuk menata debar jantungnya. Sungguh ia menyukai laki-laki dihadapannya ini, tapi ia tak berani melangkah. Ika menyadari siapa dirinya, lalu Ika siap mengatakan bahwa ia harus menolaknya. Tapi sebelum satu katapun terucap, ponsel Baskoro berdering.

“Ya mbak,” sapanya membalas telpon kakaknya.

“Pulanglah sekarang.”

“Ada apa mbak?”

“Pokoknya pulang, atau aku akan menyusul kamu ke situ.”

Ika berdebar, wajah Baskoro tampak memerah, seperti menahan marah.

***

Besok lagi ya.

 

165 comments:

  1. Siapakah pemeran baru; seorang kakek tua diluar pagar sekolah, adakah punya perhitungan tentang umur anak dari orang tua siswa yang belajar disitu yang dicari?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku buka jam yg sama kok gak bisa...
      Telat lagi..telat lg...he..he..

      Delete
    2. apa kakeknya Dian ?
      bapaknya Ika ?

      Delete
    3. Bapaknya Ika kan sudah meninggal karena sedih memikirkan nasib anaknya. Makanya rumahnya dijual dan pindah kontrak kerumah pak Kartiman......
      Kuatirnya punya niat jahat terhadap Dian ????
      Aduhai .......

      Delete
  2. Alhamdulillah JBC_34 sdh tayang.

    Yuk kita ikuti lanjutannya.... Rina crita nggak ya, sama Risma yang kepo? Sangat ingin tau siapa sebenarnya Ika itu....?

    Matur nuwun Bu Tien, salam NKRI ADUHAI dari Bandung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. “Pokoknya pulang, atau aku akan menyusul kamu ke situ.”

      Ika berdebar, wajah Baskoro tampak memerah, seperti, seperti menahan marah.

      Waduhhhhh "angel...wis angel"...
      Ra bisa dialangi kridaning atine Baskoro.....wis kadung jatuh cintrong...ta iya...

      Delete
  3. terimakasih  bu Tien  JBC #34 udah hadir  .🙏
    Rina jgn berubah  sikap donk sm Ika  ...
    smoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
    Salam aduhaiii dr Semarang 🤩

    ReplyDelete
  4. Terima kasih Bu Tien, sehat selalu bu.... Met rehat. ❤

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah

    Mksh bunda Tien

    ADUHAI...

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah JBC 34. Udah tayang....sugeng ndalu bu tien....moga sehat selalau.....salam.Aduhay selalu....
    🙏🙏

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah JBC 34 dah hadir
    Matr nuwn Bunda Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jeng Marni, salam ADUHAI buat dokter kita

      Delete
    2. Kemana ya dokter kit

      Selamat malam Bu Tien, terima kasih.

      Koreksi hanya 3
      1. Rina tertidur ketika malam menjelang pergi. Ketika kokok ayam tetangga terdengar bersahutan.

      #..... menjelang pagi......#

      2. “Sudah, ibu mau tamba apa lagi?”
      # “Sudah, ibu mau tambah apa lagi?” #


      3. Kalau Ynti mu, besok kita akan menyewa tempat yang lebih besar, ...
      # Kalau Yanti mau, besok kita akan menyewa tempat yang lebih besar, .....#

      Delete
    3. Injih Bunda Matr nuwn
      Salam hormar kagem Bunda dari Mas Adit

      Delete
  8. Replies
    1. Ada diatas gitu lho....yang jam 22.03 wib khan?

      sriati siregar opsApril 22, 2021 at 10:03 PM
      Selamat malam

      Reply

      Delete
    2. Memang malam menjelang pergi.. Kakek Habi

      ADUHAI kan?

      Delete
  9. Alhamdulillah sudah tayang cerbungnya
    Terimakasih bunda Tien
    Semoga bunda selalu sehat salam aduhaiiii

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah JBC~34 sudah hadir.. maturnuwun bu Tien..🙏

    ReplyDelete
  11. Semakin penasaran, gemes mes mes mes...

    Semoga ibu Tien sehat selalu

    Salam aduhai dr Lamongan

    ReplyDelete
  12. Salam aduhai...JBC 34 dudah terbit....sukses selalu mb Tien

    ReplyDelete
  13. Matur nuwun bunda Tien JBC34 telah hadir


    Salam taklim dari kota Malang..

    Tetap ADUHAI selalu njjh bun..

    ReplyDelete
  14. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mbak Tien.... Pangkslpinang setia menyimak!!!

      Delete
    2. Alhamdulillah.........
      Setelah ter ngantuk ngantuk
      Akhirnya.....
      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Bumi Nusakambangan

      Delete
    3. ADUHAI...Ibu Tien termakasih banyak

      Delete
    4. Maturnuwun mbk Tien...
      Bubur lemu Pasar legi....anget2,enak tenan ,sambel goreng dan terik telur

      Smg mbk Tien selalu sehat dan semangat
      Salam ADUHAI mbk Tien

      ADUHAI juga buat teman2 WAG PCTK


      Delete
    5. Jeng Nani.. mangga jajan.. sama mas Petir, jeng Maria dan jeng Komariah.

      ADUHAI deh

      Delete
    6. Monggo mbk..
      Tp buburnya adanya cuma pagi thok ya mbk?

      Delete
  15. ayo Baskoro kamu bisaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!

    ReplyDelete
  16. Wah....Rina ngga fair itu, jahat dia.


    Salam Bu Tien, semoga senantiasa sehat2, terimakasih episode 34 ini.

    ReplyDelete
  17. Trimakasih mbak Tien jbc34nya..

    Waduuh blm ada jwbm jg dr yanti buat baskoro...keburu broto dtg dgn bu kartiman...duuh..piye iki..
    Mbak Tien pinten mengakhiri dgn kata2 yg nyangklak...bikin penasaraaan..hehe..tubggu besok lagiii...

    Salam sehat dan aduhai banget..🙏😊

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah....
    Mtur nuwun Bun. .
    Mugi2 tansah rahayu....

    ReplyDelete
  19. Waduh mas Nanang SetKliw no omer wahid.

    Alhamdulillah JBC 34 sudah hadir, bisa Istirahat buar ga telat sahur.... Sugeng ndalu mbak Tien saha para sedulur saklawase....

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah jbc sdh hadir, trmksh bu tien, sehat² selalu

    ReplyDelete
  21. Makasih ibu Tien,JBC 34 sdh hadir...salam sehat

    ReplyDelete
  22. Alhamdililah sudah hadir ceritanya selalu bikin penasaran....sehat selalu bu tien

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah sudah tayang JBC 34..yKoq Rina jadi betubah gara gara iri dengan Iak dan memanas manasi mbak Risma supaya tidak merestui hubungan Baskoro dan Ika. Rina tidak mengatakan sebenarnya kalaueo yang menghamili Ika. Semoga Ika tabah, kuat dan biaa dapat suami yang dicintai, bertanggung jawab dan yang penting mencintai Dian demikian juga Dian dapat menetima bapak barunya..aamiin. Semofa happy end ya bu Tien. Aamiin. Salam sehat, semangat berkarya yang endiingnya aduhaiuntuk semua

    ReplyDelete
  24. Untuk penjasi komen pertama kayaknya sulit, ...tapi menjadi yg setia sajalah ...



    Salam ketagihan yg aduhai kagem bund tien ...
    Met rehat bund ...jaga stamina dan selalu sehat 😘

    ReplyDelete
  25. Alhamdililah sudah hadir ceritanya selalu bikin penasaran....sehat selalu bu tien

    ReplyDelete
  26. Terima kasih mbak Tien, semoga mbak Tien sehat² selalu.

    ReplyDelete
  27. Tuh kan Rina diam2 gak suka sama Ika stlh tahu mantannya naksir Ika. Tak kira udah mau ending, gak taunya malah bakalan seru.....

    ReplyDelete
  28. Matur nuwun ceritanya yg sll cetar Bu tin. Salam sehat selalu

    ReplyDelete
  29. Matur nuwun.... Semakin penasaran ...Salam sehat semangat selalu buat mbak Tien Aduhai

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat jeng Nanik. Salam ADUHAI dan cetar untuk jeng Nanik dan ibu Mastini

      Delete
  30. Daripada nebak2 alur cerita ke mana arah nya, kenih baik nikmati membaca, ikuti alur yg Ibu Tien suguhkan, A D U H A I....

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah sudah tayang
    Pengine komen disik ternyata wes ketinggalan maturnuwun sanget mbak tien
    Salam sehat Aduhay... dari jember

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lanjut bunda...
      Tpi aq kecewa sama Rina kok jd berubah lekas sadar dong...

      Delete
  32. Saya ingin komentar ttg sifat dasar manusia. Rina boleh dikata hidupnya sdh lengkap, tapi sifat iri dan dengki itu menjadikan dia kurang simpati. Deskripsi dia ttg ika, sangat menjatuhkan harga diri ika. Dia yg tadinya berpihak kepada Ika jadi ingin menjatuhkan ika. Sikap yg tdk terpuji.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul itu, cerita mengenai Ika yang disampaikan ke Risma membuat Risma punya kesan negatif terhadap Ika. Gak suka dia kalau Baskoro bersanding dengan Ika. Rina kan sudah punya suami harusnya tak lagi perduli dengan apa yang dilakukan Baskoro untuk memilih pendamping hidupnya..

      Delete
    2. Itulah sifat umum manusia, manakala iri dan dengki terselip dihatinya, egonya bergolak apapun dimainkannya, walaupun tanpa sadar nantinya akan menjerat dirinya sendiri.
      Rina ....Rina.....hati yang semula bersih....tiba² bisa berbulu ......aduuh .....

      Aduhai .........

      Delete
    3. Mas Andrew, itu benar..

      ADUHAI ya

      Delete
    4. Salam ADUHAI untuk Abah Sutardi

      Delete
    5. Sayang sekali rina tdk bisa bersyukur atas apa yg dia miliki.
      Pelajaran yg sangat bagus dari mbak tien utk Kita semua.

      Delete
  33. Matur nuwun mbak tien-ku, jbc34nya telah hadir menghibur.
    Rasanya pendek saja ya...baru membaca beberapa menit sudah 'besuk lagi ya'.
    Makin mantab Risma akan melarang Baskoro berhubungan dengan Ika. Terus akan dijodohkan dengan siapa...
    Broto tampaknya setengah hati setelah ketemu mantannya, sedang ibunya sangat antusias. Ika sendiri belum ada niat untuk berumah tangga, bahkan ada niat untuk single parents saja tampaknya.
    Pelik juga masalah ini, ya sudah terserah kepada pengatur lakon saja bagaimana selanjutnya.
    Salam sehat mbak Tien Kumalasari, dari sragentina selalu ADUHAI.

    ReplyDelete
  34. Salam ADUHAIIIIII ...

    Terima kasih mbak Tien atas hadirnya JBC 34.
    Tetap sehat dan semangat bersama keluarga besar PCTK.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
  35. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  36. Kakek tua yg di sekolah Dian, jangan² kakeknya sendiri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masa..mas Gembong? Salam ADUHAI YA.. JUGA UNTUK Prisc21

      Delete
  37. E......Salam ADUHAI
    JBC 34 sudah terbit...makin seru crita nya...sukses n sehat selalu


    ReplyDelete
  38. mkasih bunda. dtggu klnjutnya. slm sehat dr skoharjo

    ReplyDelete
  39. Replies
    1. Salam ADUHAI unyuk bunda Wiwien dan jeng Puspita

      Delete
  40. Wah msh bsk lg tahu jwbn Ika kpd Baskoro? Mana sbntr lg Bu Kartiman dtg? Smg mas Broto bs bijak berpihak.. msg2 berhak bahagia.. wlu ada ketidak jujuran Rina yg takut kehilangan Leo dan sejaligus perhatian Baskoro? Smg Rina kembali menjd Rina yg baik hati shg tdk terjd 2 hati adik kakak Baskoro dan Risma galau... Bsk lg ya mb Tien? Rasanya spt Leo mau tidur kebayang jbc 35 bsk gmn ya? Ok mb Tien slm seroja sj utk mb Tien dan pctk🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rina bukan takut kehilangan Leo, sesungguhnya dia takut terbuka aibnya sendiri, ternyata lelaki yang dicintainya saat ini dulunya punya riwayat buruk, dia sangat kuatir kakak mantan pacarnya akan jijik memandang dirinya ( kau lepaskan adikku, ternyata suamimu, dulu bekas harimau liar ) .... Ohhh
      Aduhai ......

      Delete
  41. Alhamdulilah walau JBC eps 34 ini tiadk iniseperti biasanya yg terdiri bbrp paragraf namun bikin tambah penisirin. Rina jadi kompor ke Risma apakah mimpi Leo akan jadi kenyataan Ika akan mendapatkan ujian ya berat? Kasihan Ika lg mau hidup tenang dan mapan datang ontran2 dari orang2 yg drengki srei jahil. Rins rima mn sifat baikmu jangan jd pencemburu kasihan M Ika. Sabar menunggu JBC selanjutnya. Mtrnwn M Tien

    ReplyDelete
  42. Terimakasih mb Tien jbc34 sudah tayang
    Istirahat mb Tien, Sugeng sare.😴
    Wah mas Nanang juara1 ya? Selamat mas Nanang.

    ReplyDelete
  43. Assalamu'alaikum
    Alhamdulillah jbc 34 sdh tayang ...... kok rina yg dulu baik hati, lemah lembut jadi jahat begitu ?
    Bisakah baskoro meredam emosinya risma yg telah termakan ceritanya rina ?
    Ya bu tien lah yg paling tahu apa yg terjadi berikutnya
    Trimakasih bu tien ......semoga bu tien sehat2 dan selalu dlm lindungan Allah SWT

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikum salam mas Arif.. salam ADUHAI juga..

      Delete
  44. Sugeng ndalu sugeng sare bu Tien salam aduhai

    ReplyDelete
  45. Aduuh....rina kok jadi jahat ke ika ..tapi nanti akan berbalik ke rina sendiri itu karena dia gak jujur ceritanya ke risma...kalau risma tahu carita yg sebenarnya tentang ika...hehehehe maaf bunda jadi berargument sendiri..semoga selalu sehat bunda..karya bunda selalu bikin baper para pembacanya suguhan cerita yang apik, salam sehat selalu dari bumi arema Malang dan tak lupa selalu ADUHAII

    ReplyDelete
  46. Yaaaah.... tambah pinisirin mbak Tien.
    Alhamdulillah, suwun JBC 34nya mbak Tien. Semoga tetep sehat dan semangat. Barokallohu fiikum ajma'in🙏

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah JBC Eps 34 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
    Salam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

    ReplyDelete
  48. TERIMA KASIH Bunda Tien atas tayangan JBC episode 34-nya. Padahal ini sebuah kisah hidup seorang Tukang Sayur, tapi Bunda mengemasnya dengan luar biasa. Semakin hari semakin semarak cerita-nya, dan para Pembaca pun hanyut terbawa pendapat masing-masing.

    Ika..., biasa-nya kalo orang baik dan yg selalu tulus hatinya itu banyak ujian-nya. Baik itu ujian yg suka kepada-mu dan ujian yg sebalik-nya. Tapi yang jelas, ALLAH bersama orang yang sabar dan tawakal.

    Rina... ingatlah, bahwa anak didalam kandunganmu membutuhkan ketentraman batinmu, bukan membutuhkan batin yg iri dan dengki. Urusi saja Keluarga-mu, seperti saat sebelum Ika menjadi Tukang Sayur-mu. Bumerang biasa-nya kembali kepada yg melempar-nya lhoooo...

    ADUHAI.... Ibu Kartiman seperti-nya memang sudah yakin dan ngebet banged mau jodohin Broto sama Ika, bukan dengan yang lain-nya.

    Dengan setia, saya menunggu episode selanjut-nya, Bundaaa.... Semoga Bunda Tien senantiasa selalu sehat wal'afiat yaaaaa...

    ReplyDelete
  49. Kpn Ika akan hidup bahagia yaa...☹️😞

    ReplyDelete
  50. Alhamdulillah JBC dah tayang, ma kasih Bunda.
    Semoga Bunda selalu sehat dan terus berkarya
    Salam buat Bunda.

    ReplyDelete
  51. Alhamdulilla Sehat selalu u bu Tien ,JBC 34 sdh hadir.. semoga Happy Ending yaaoooa baskoro atau Broto atau Ika sendiri saja...Sehat2 ya Bu Tien ..Salam Aduhai..sambil nunggu Sahur...

    ReplyDelete
  52. Terima kasih bu Tien..JBC 34 sdh hadir
    Kakek tua itu bukan kakenya dian ... Kan bpknya ika sdh meninggal
    Rina kok.jd jahat ya... Padahal.ika sdh menjauh dr leo dan ika tidak mau merusak kebahagiaan rina dan leo
    Baskoro memeeah mungkin krn risma bilang kalo yanti punya anak tanpa suami dan merasa dibohongi
    Ika itu orang baik....dia hamil jg diluar kendali dia .... Makanya lebih baik.dengan broto saja yg sdh tahu latar belakang ika
    ..danntdak memasalahkan..
    Kalo.dengan Baskoro akan banyak muncul masalah risma yg tdk suka.. Leo suami rina ayah dian...rina mantan baskoro.istri leo...
    Bu Tien memang.luar biasa... Mengurai kata menjadi sangat apik... Dan susah ditebaterima kasih bu Tien ..salam.sehat dan we love you

    ReplyDelete
  53. Mbak Ika Baskoro jangan ditolak ya?
    Sedih, sedih,sedih.........
    Semoga Bunda Tien tetap sehat lanjutkan karya terbaiknya, saya tunggu kelanjutanya.
    Salam. A D U H A I.

    ReplyDelete
  54. Terima kasih bu tien
    Semangat
    Salam dari hongkong
    Menanti kelajutan nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam ADUHAI untuk Hongkong. Maukah menyebutkan nama dan edit profilnys?

      Delete
  55. Orang tua itu sepertinya Leo yg menyamar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan mbak Niel....itu bapaknya Rina yg dulu menceraikan ibunya gara2 tergoda wanita lain...namun kemudian ditipu oleh wanita itu sehingga hidupnya terlunta2...hahay ngarang ya....maaf mbak Tien 🙏🤭

      Delete
  56. Wah , cerita semakin bikin deg2an . Rina kemana sifat baikmu . Kok jd gt sih . Semoga Ika mau menerima Baskoro. Baskoro lindungi Yanti ya . Risma jangan berpikir buruk dong .
    Salam aduhai mb Tien .
    He he he , mb Tien yg paling tau njih
    Yuli Semarang

    ReplyDelete
  57. Seruu nih,.. Makasih mba Tien . Salam sehat selalu

    ReplyDelete
  58. Ada apa dengan Rina?
    Kok dia jadi berubah....
    Bahkan dia berusaha menghalangi hubungan Baskoro dg Ika,hanya krn dia bukan lagi orang no satu di hati Baskoro.
    Ayo Ika cepat jawab iya lamaran Baskoro.
    Kesempatan tidak datang dua kali.
    Kamu sama Baskoro sama" pernah tersakiti krn cinta.
    Jadi sudah klop kalau kalian bisa berjodoh.
    Nanti keburu Broto datang dg orang tuanya yg udah ngebet kepingin nimang cucu itu.
    Jangan membuat kamu galau.

    Andai Ika nerima lamaran Broto nantinya, blm tentu juga mulus jalannya.
    Risma pasti tersakiti krn dia msh banyak berharap pada Broto tidak hanya urusan pekerjaan tapi juga urusan cinta.
    Blm lagi Rina juga makin benci krn dia menganggap bahwa Ika bisa dicintai banyak pria termasuk suaminya.
    Rasa iri dengki itulah penybabnya.
    Hingga dia mengarang cerita bahwa Ika dulu terseret pargaulan bebas anak muda.Tentu membuat Risma makin membenci Ika.
    Ayo Baskoro semangat,kamu pasti bisa.
    Cinta harus diperjuangkan....

    Tapi bunda...
    Saya sebagai pembaca kok jadi kepikiran mimpinya Leo ya.
    Dalam mimpi diceritakan mengapa Leo yg bisa menolong Ika dari bahaya....
    Bunda Tien memang pandai mengaduk aduk hati penggemarnya.
    Moga Ika mendapat jodoh yg bisa mencintai dirinya juga anaknya...

    Moga bunda Tien sehat selalu...
    Salam aduhaii dari Bojonegoro.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduhai...mbak Wik di JBC mau jadi peramal mimpi ya...hihihi

      Delete
    2. Iya jeng In. Mungkin jeng Wiwik akan segera buka praktek.ADUHAI..

      Delete
    3. Cocok nggih bunda...
      Aduhai bunda Tien
      Aduhaii dik Indah.

      Delete
  59. Ahai...makin asyik tu si Rina menwbar benih iri dengkinya ....angel....wis...angel tenan tuturanmu....kalu sdh di selimuti rasa dengki yg tadinya baik jadi buruk dan jahat...cerita ke Risma tentang kelamnya masa lalu hidup Yanti yang dicintai Baskoro mantannya yang bertahun2 depresi gara2 ditinggal nikah sama Leo...Yanti si tukang sayur lho bukan Ika...kalu yg dicerikan Ika pastlah dia akan bilang bahwa yg mwnghamili adalah Leo suaminya...aduhai...tul nggak mbak Tien...

    Maturnuwun mbak Tien...salam sehat dr Situbondo

    ReplyDelete
  60. Slmt pagii mba Tien.. MkshJBC 34 dah tayang.. Iihg suka ke Rina ih kok jdi jahat gitu y.. Irike ika.. Nahlih psti Ika bingung unk Memilih antara Broto atau Baskoro.. Ataubs jdi menyendiri lbh baik.. Slmseroja dan aduhai dri sukabumi unk mba Tien🥰🥰😍😍

    ReplyDelete
  61. Sptnya Broto dah mulai bingung antara nurutin kemauan bu Kartiman apa menerima kmbli rayuan Risma


    Sementara Ika juga msh ragu,di sisi lain hati tlah mulai terpaut pd Baskoro
    Baskoro di mata Risma kakaknya yg msh mw ngatur kehidupan menjadikan kesal pula

    Sementara Ika msh ada rasa iri kenapa Baskoro tlah melupakan dirinya

    Mw cerita siapa yg bikin bunting Ika msh terganjal kebimbangan krn itu adalah suaminya sndri

    Horotonoyoh trus piye kui

    Bingung bingung aku bingung....ku pilih yg mana
    Mboh yoh,pokoknya sumonggo bunda Tien yg akan selalu bikin kita2 penasaran

    Yg pasti dgn setia selalu menanti dan menanti lanjutan JBC 35
    Dan selalu ADUHAI ADUHAI dan ADUHAI


    Sehat selalu bunda Tien salam manis selalu iin Maimun dari Jogja

    ReplyDelete
  62. Rina sdh dihinggapi penyakit hati, iri, dengki, dahwen, panasten, shg omongannya tdk jujur, malah justru mengandung fitnah bagi Ika. Yg kena getahnya Baskoro juga, orang yg pernah dicintainya. Rina..kembalilah kpd pribadimu yg sebenarnya, baik hati kpd siapapun, shg tenang hidupmu, ingat Rina sdng hamil. Lho saya kok ngelantur, maaf Bu Tien...Maturnuwun Bu Tien selalu seru dlm ceritanya. Semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat, tetap semangat dlm berkarya. Aamiin...
    Salam sehat dari Pondok Gede

    ReplyDelete
  63. Maturnuwun ibu Tien, kutunggu selalu.,.
    Bgmn Baskoro stlh tahu bhw Yanti pny masa lalu yg kelam?apakah dia msh akan memperjuangkan cintanya?
    Leo ga bisa menjaga hati Rina ,Demikian jg Dina,yg selalu ingin jumpa Dian,membuat Rina jd merasa terabaikan.,.
    Bgmn Ika yg ingin hidupnya tentram?
    Salam Aduhai utk ibu Tien,dan penggemar semua


    ReplyDelete
  64. Waduh skrg Rina kok jahat sih karena rasa isa sam Ika ...Ika kan gak salah dia wanita yg tahu diri dgn keberadaannya ....lanjut bu Tien tetap sehat dan selalu semangat slmt berkarya Gusti mberkahi ...amin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat penuh berkat yang ADUHAI jeng Yayuk

      Delete
    2. Matur nuwun bu Tien ...salam ADUHAI 😚
      Saya dulu penggemar karya2 bu Tien Komalasari Widayat di sandiwara radio ptpn bahasa Jawa lho bu Tien 😀

      Delete
  65. Karena rasa iri sama Ika # koreksi ..he ..he ...😀

    ReplyDelete
  66. Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, Tetap sehat wal'afiat semua ya bu Tien,, terimakasih JBC 34 telah hadir,,,ngintip jam 9 malam blm nongol2 juga,,smp akhir nya tertidur,

    Semakin degdegan ika diminta jawaban Baskoro,blm nanti bersamaan Broto n bu Kartiman dtg,,,semoga tdk pingsan ya ika ,,

    Salam Aduhaaii,,, mantab n kereen ,top bu Tien 😉

    ReplyDelete
  67. Mbak Tien pinter bikin penasaran aja...
    Salam sehat dari kota kretek, nggih

    ReplyDelete
  68. Waduh jadi tambah ramai nih ceritanya. Dan tambah membingungkan gimana endingnya. Risma jadi tambah marah sama Baskoro setelah mendengar cerita Rina yg dibumbui dengan rasa iri dan dengki karena Ika yg hanya tukang sayur bisa mengalahkan dia dalam segala hal.
    Semoga semua akan berakhir dengan happy ending. Saya percaya semua cwrbung Bu Tien selalu berakhir dengan happy ending, meskipun ditengah cerita hati para pembaca dibuat deg2an dan penasaran.
    Terima kasih Mbak Tien, doaku Mbak Tien selalu sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  69. Alhamdulilah..sudah tayang kemarin..matur nuwun bu Tien...
    Semakin seru ceritanya...
    Rina harusnya ihlas....
    Bu Tien memang super membuat pembaca penasaran
    Hanya sampai saat ini belum pernah Ika ..ngobrol dengan Dian ..seandainya ..Ika menikah lagi.....
    Makin seru.....

    ReplyDelete
  70. Ada yg bermetamorfosa....


    Laudza IvannaApril 19, 2021 at 9:20 PM
    Mommy Broto petruk,,, sudah tidak sabar punya menantu Ika Srikandi,,,,,

    Walau papi togok sudah mengingatkan,,, jangan suka memaksakan kehendak,, itu tidak baik.....

    Tapi tetep saja Mommy broto petruk,,, ngeyel,,, sok percaya diri Ika srikandi mau sama Broto petruk,,,, ngimpiiii....


    Daaaaan,,,, Baskoro gareng juga nekat menyatakan cinta ke Ika srikandi,,

    dst

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benarkah? Kok belum nemu yang bermetamorfosa ya..

      ADUHAI cak !

      Delete
  71. kok rina jadi jahat ya...kasihan ika, sehat selalu bunda Tien , salam ADUHAI dari Semarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Unknown....biar muncul nama dan foto,silahkan diedit profilnya
      Caranya...klik Unknown,klik edit profil,isi biodata,pilih foto,simpan

      Delete
  72. Assalanualaikum, bu Tien.
    Terimakasih cerbungnya yg sangat menarik dan sgt ditung tunggu.
    Semoga Bu tien srhat selalu. Aamin

    ReplyDelete
  73. nDongeng Yanti
    Tante saya ini siapa to Tan..
    Tante tahu sendiri saya datang membawa aib yang enggak tau mau kemana lagi, justru Yanti sangat berterimakasih sekali Tante memberikan tumpangan yang menurut Dian nyaman dan betah tinggal ditempat Tante, tapi karena jarak tempuh dari sekolah yang baru terlalu jauh, jadi terpaksa pindah rumah tinggal, kan harus ada pengawasan, yang saya harus lakukan sendiri

    Saya juga menemukan orang yang sangat maklum dengan keadaan saya bahkan menjadikan diri Yanti terasa utuh merasa hidup lebih hidup, ya mas Brot itu,
    kan saya hanya seorang wanita, berhakkah Yanti memilih Tan.
    Andaikan saya boleh memilih tentu tidak sendiri; Yanti punya anak dia juga punya pilihan, walaupun tetep ikut Yanti.
    Yang saya perhatikan mempunyai perhatian terhadap anak Yanti; ya mas Broto Tante; ya kalau berkenan, kan keputusan bukan saya to Tante, kalau pun ada pertanyaan apakah selama ini ada yang dekat pun itu hanya sekedar pertemanan saja tidak lebih.
    Ini kira kira _ilustrasi per glenikan_ antara
    Tante Kartiman bersama Yanti sebagai general manager pasar krempyeng
    Menjelang akuisisi kepemilikan daerah zona pemasaran pasar krempyeng beserta anak perusahaan nya.
    Dalam rangka memperluas cakupan pengembangan area zona usaha dari _PT.Brotosadermoadoltela_

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Nanang pinter nih. Coba nanti aku mau tanya sama Yanti.. maunya bagaimana. Okey ?

      ADUHAI, JUARA !

      Delete
  74. Syukurlah blm terlanjur mereka terikat perasaan, Broto lah lebih cocok buat Ika
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  75. Alhamdulillah, tetap mengikuti cerita walau nggak komen, salam aduhai mbak Tien

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam ADUHAI Merianto.. koment dong..

      Biar lebih ADUHAI

      Delete
    2. Nah.. kalau di jawab komen sama mbak Tien jadi sregep komen nih jadi aduhai banget 😍

      Delete
  76. Dugaan saya, bu kartiman yg akan menjadi orang yg akan menjernihkan masalah ika, didepan broto, baskoro dan risma.
    risma bisa menerima ika, jadilah dian sekolah di amrik. He5x, hanya dugaan saja.

    ReplyDelete
  77. Sebetulnya cerita ini bermula dari kelalaian 2 anak manusia. Ika salah karena mau aja di perdaya tapi Leo lebih salah lagi. Tidak ada salah aja bisa di cari cari salah nya apalagi ada. Jelas mudah sekali. Untuk saya di cerita ini menggambarkan tidak ada manusia yang sempurna. Semua punya kekurangan.
    Saya gak tau tuh gimana cara dbu Tien menjelaskan peristiwa jadinya Dian saat anak itu akhirnya mulai paham. Kalau soal bahasa mah bu Tien ahli nya lah. Tapi kalau boleh saran ada unsur menjelaskan bahwa itu salah. Sebab kita gak tau siapa aja yang baca cerita ibu nanti. Sekarang mah pada tua tua, tapi kalau anak anak labil kan lain pikiran nya. Kalau boleh saran... maaf ya bu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih jeng dokter. Iya saya ngerti maksudnya. Srmoga saya menemukan jalah terbaik yang tidak mengecewakan.

      ADUHAI jeng dokter

      Delete