A Y N A 25
(Tien Kumalasari
Bu Tarni diam, beberapa sudah diingat oleh Ayna, itu membuatnya senang. Barangkali tak lama lagi dia akan mengingat semuanya.
“Dimana ya saya pernah beli lotis? Lupa tempatnya, tapi ingat ketika naik becak lalu beli lotis.”
“Bagus Win, sudah banyak yang kamu ingat. Aduh, tapi aku sekarang lupa, dimana ya rumah Danang?”
Ayna terkejut lagi, ia seperti mengenal nama itu.
“Danang.. Danang.. Tanti.. Ayna...ada tiga nama yang aku ingat, tapi siapa dia dan dimana mengenalnya..” bisik batin Ayna.
“Sepertinya didaerah sini deh.. kok sudah banyak berubah ya.. aduuh.. jangan-jangan sudah lewat..”
“Jalan ini saya seperti pernah melewatinya.”
“Benarkah? Berarti rumah kamu ada disekitar tempat ini ?”
“Entahlah, saya juga masih lupa. Tapi saya seperti mengenal daerah ini..”
Becak yang ditumpangi bu Tarni dan Ayna masih terus berjalan.
“Pak.. pak.. coba pak, berhenti dulu.. sepertinya kita kebablasan deh.”
“Oh, salah ya bu?” tanya si tukang becak.
“Sebentar pak, aku ingat-ingat dulu rumahnya. Saya tuh jarang lewat sini. Tapi dulu sering. Kok sekarang disini ada hotel.. ada mall baru.. “
“Ya sudah, ibu ingat-ingat saja dulu, disebelah mana rumahnya, nanti saya antar sampai ketemu,” kata si tukang becak.
“Ya, ya.. baiklah, minggir saja dulu, nanti ongkosnya saya tambahin ya pak.”
“Iya bu, gampang.”
“Jadi ini belum sampai, apa sudah kebablasan ya..?” gumam bu Tarni.
“Dulu didekatnya ada apa ya bu,?” tanya Ayna.
“Seperti ada pos ronda.. tapi kok nggak ketemu pos rondanya, sebentar.. sabar ya pak becak.,” kata bu Tarni.
“Apa ibu tanya orang disekitar sini, barangkali kenal dengan rumahnya.. siapa yang ibu cari itu?”
“Pak Danang.. eh.. dulu rumah ibunya.. namanya saya juga lupa.. Ada nggak ya yang kenal nama Danang disekitar tempat ini?”
“Ayo kita turun dulu bu, tanya ke orang-orang, barangkali kenal dengan namanya Danang. Tapi tadi itu kan mau mencari rumah teman ibu yang namanya Tanti?”
“Iya, Danang itu suaminya Tanti.”
“Oh, dia yang pernah ibu ceritakan?”
“Iya Win..” kata bu Tarni sambil turun, diikuti Ayna.
“Sampeyan tunggu sini dulu ya pak, saya mau bertanya pada penjual rokok didepan itu,” kata bu Tarni kepada penarik becak.
“Ya bu, silahkan, biar lebih gampang mencarinya.”
***
Dokter Bintang berdiri dari tempat duduknya, ketika pasien sudah habis. Ia ingin pulang lebih awal karena entah mengapa badannya terasa kurang enak.
“Suster, saya mau pulang sekarang ya, badan saya terasa kurang enak.”
“Oh, dokter mungkin kecapekan..” kata suster pembantunya.
“Iya, agak seperti masuk angin.”
“Baiklah, lebih baik dokter segera istirahat.”
“Terimakasih suster..”
Bintang keluar dari ruangan dan menuju kearah parkiran.. pulang.
Beberapa hari ini pikirannya agak sedikit kacau. Belum adanya berita tentang Ayna terasa sangat menyiksanya, sehingga semangat kerjanya juga menurun.
Begitu memasuki halaman rumah, dilihatnya Bulan juga baru pulang kuliah. Ia langsung mendekati mobil kakaknya karena biasanya kakaknya belum pulang sesiang itu,
“Mas.. nggak salah nih, jam segini sudah pulang?”
“Nggak apa-apa, aku agak kurang enak badan nih.”
“Wah, kecapekan atau karena banyak pikiran nih,,”
“Iya ‘kali,” katanya sambil melangkah kedalam rumah, diikuti oleh adiknya.
“Mau dikerokin ?”
“Dipijitin saja..”
“Hiih, manja.. siang-siang mau dipijitin.. kalau ngerokin aku mau.”
“Sakit dong.”
“Enggak, aku pelan kok. Tanya sama ibu yang sering aku kerokin. Ibu bilang, kalau masuk angin, dikerokin pasti sembuh.”
“Dokter suka memberi obat, sekarang sakit mau dikerokin." kata Bintang sambil tertawa.
“Cobain dulu, memangnya nggak boleh, dokter kerokan?”
“Ya sudah, mau ganti baju dulu..”
***
“Tanti, mau makan sekarang ?” tanya bu Suprih ketika selesai masak.
“Sebentar lagi bu..”
“Kok masih susah ya, kalau disuruh makan. Apa ke dokter lagi supaya disuruh opname lagi?” kata bu Suprih mengancam.
“Aah.. ibu tuh..”
“Habisnya, kamu itu bukan anak kecil lho Tan, jangan susah-susah kalau disuruh makan.”
“Iya bu, baiklah, sebentar lagi saya makan. Tapi wajah ibu kok kelihatan pucat, ibu sakit? Ibu kecapekan ‘kali?”
“Ah, enggak.. cuma sedikit pusing. Makanya ibu suruh kamu segera makan supaya ibu bisa istirahat.”
“Bu, sekarang ibu istirahat saja, biar saya nanti ambil sendiri, tidak usah dilayani.”
“Nggak, ibu nggak mau tidur kalau kamu belum makan.”
“”Ya ampun ibu. Baiklah.. saya mau makan, tapi tidak usah dilayani. Ibu tidur saja, atau makan sekalian bareng Tanti.”
“Baiklah, ayo kita makan..”
“Rasanya bagaimana bu? Pusing, Tanti ambilkan obatnya dulu, nanti sehabis makan ibu minum obatnya, lalu istirahat.”
“Iya, nggak apa-apa.. ambilkan dulu.”
Tanti mengambilkan obat pusing dari almari obat, kemudian diletakkan dimeja makan, lalu makan bersama ibunya.”
“Enak ya, ibu masak selat nih..”
“Iya, kan sayurannya banyak, sehat. Ada daun selada, wortel, tomat, kentang, daging.”
“Iya bu. Tanti suka, tapi sedikit-sedikit, takut mual.”
“Nggak, makan saja sesuka kamu, yakinlah bahwa kamu tidak akan mual.”
“Baiklah bu.”
Bu Suprih makan menemani Tanti, tapi berbeda dengan Tanti yang ternyata bisa makan lebih banyak, bu Suprih hanya mengambil nasi sedikit dan bistik dagingnya.
“Kok ibu makan cuma sedikit? Tanti dipaksa-paksa, sementara ibu sendiri hanya makan sedikit,” tegur Tanti.
“Agak kurang selera makan hari ini. Ibu mau tidur saja setelah ini.”
“Ibu minum obatnya saja dulu. Itu, sudah Tanti siapkan. Biar nanti yang membersihkan meja ini Tanti, ibu harus langsung tidur.”
“Baiklah, terserah kamu saja.”
Bu Suprih langsung masuk kekamar begitu selesai minum obat.”
Tanti membersihkan meja makan dan mencuci piring bekas makan mereka, lalu masuk kekamar ibunya. Dilihatnya bu Suprih meringkuk sambil memeluk guling. Tanti mendekati, dan memegang dahi bu Suprih.
“Aduh, ibu .. ternyata badan ibu panas. Saya akan memanggil dokter,” kata Tanti dengan cemas.
“Nggak usah nak, kan sudah minum obat. Nanti juga sembuh.
Tanti mengambil selimut tebal, lalu menyelimuti tubuh ibunya. Ia kemudian menelpon Danang, suaminya.
“Ada apa Tanti?”
“Mas, badan ibu panas sekali.”
“Panas? Sudah minum obat ?”
“Sudah sih, tapi kok Tanti khawatir. Bagaimana kalau memanggil dokter ?”
“Ya, nggak apa-apa. Aku menelpon Bintang saja, supaya dia bisa mampir kerumah untuk melihat kesehatan ibu.”
“Ya mas.. segera ya mas. Aku khawatir sekali.”
***
“Aduh,, Bulan.. katanya kalau ngerokin nggak sakit, sakit nih..” keluh Bintang sambil meringis kesakitan.
“Diamlah mas, lihat nih.. sampai gosong-gosong, berarti kamu bener-bener masuk angin.”
“Iya.. pelan-pelan.”
“Iya, ini juga pelan.”
“Aduuh.. ini ada apa.. dokter kok minta dikerokin?” tiba-tiba Palupi muncul dikamar Bintang.
“Ini bu, Bulan yang maksa. Katanya kalau ibu masuk angin, dia kerokin langsung sembuh.”
“Itu benar kan bu ?”
“Iya sih, apa dokter bisa percaya khasiat kerokan itu?”
“Nggak percaya sih bu, ini dia yang maksa... aduuuh.. sakiit, tahu.”
“Habisnya .. nggak percaya, ya aku kerokin lebih keras,” omel Bulan.
“Ya sudah.. sudah.. cukup.. Bulan.”
“Bulan, sudah lah.. itu punggung kamu gosong lho Bin..” kata Palupi yang merasa kasihan melihat Bintang meringis kesakitan.
“Iya bu, ini sudah cukup.”
“Sini ibu gosokin pakai minyak, biar anget.”
“Ya sudah bu.. gosokin saja, Bulan mau cuci tangan.” Kata Bulan sam bil beranjak pergi.
“Habis ini makan saja dulu, lalu minum obat.”
“Ya bu..”
Bintang bangkit setelah ibunya menggosok punggungnya dengan minyak angin, lalu dikenakannya bajunya.”
“Ibu tunggu diruang makan ya,” kata Palupi.
Bintang segera memakai baju ketika tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata dari Danang.
“Ada apa om ?”
“Mau minta tolong kamu Bin, nanti kalau pulang dari rumah sakit, tolong mampir ke rumah bisa?”
“Aku sudah dirumah nih om, ada apa?”
“Waduh, ya sudah, aku panggil dokter lain saja kalau kamu nggak bisa.”
“Lho, saya kan tidak bilang nggak bisa om, siapa yang sakit?”
“Ibu mertua aku, bu Suprih. Tadi Tanti menelpon dan tampak khawatir.”
“Baiklah om, saya akan segera kesana.”
“Nggak capek kamu Bin?”
“Ya enggak om, saya ganti baju dulu, lalu berangkat kerumah om.”
“Baiklah Bin, terimakasih.”
Bintang bergegas keruang makan setelah meletakkan ponselnya.
“Ayo makan dulu, lalu minum obat dan istirahat, kamu itu kecapekan.”
“Mas Bintang itu banyak pikiran bu..” kata Bulan yang kemudian ikut duduk di kursi makan.
“Tahu aja kamu?” omel Bintang.
“So’alnya belum ada berita tentang Ayna.”
“Belum ada ya? Kasihan anak itu.”
“Saya habis makan mau kerumah om Danang dulu bu.”
“Lho.. mau ngapain, katanya masuk angin?” kata Palupi.
“mBah Suprih sakit.”
“Sakit apa dia?” kata Palupi khawatir.
“Belum tahu bu, Bintang baru mau melihatnya, kata om Danang badannya panas.”
“Aduh, jangan-jangan kecapekan merawat Tanti..”
“Mungkin saja, tapi kabarnya tante sudah tidak rewel lagi kok. Kan sudah pulang dari rumah sakit, berarti sudah tidak seperti kemarin-kemarin.. mual muntah terus.”
“Syukurlah. Dan mudah-mudahan juga yu Suprih juga tidak sakit yang menghawatirkan.”
“Iya bu.”
“Tapi kamu nggak apa-apa.. langsung kerumah om kamu?”
“Nggak apa-apa, sudah dikerokin, lebih enak..”
“Ya sudah, sampaikan salam ibu ya, dan kamu hati-hati.”
***
“Mas, aku mau pulang dulu,” kata Danang kepada Handoko siang itu.
“Lhoh, nanti ada meeting jam satu, kok kamu malah pulang.”
“Barusan Tanti menelpon, ibu mertuaku sakit.”
“Sakit apa ?”
“Nggak tahu, katanya panas, tapi aku sudah menelpon Bintang, dia bilang akan segera datang kerumah.”
“Syukurlah kalau Bintang sudah mau datang.”
“Aku cuma mau pulang sebentar saja untuk melihat keadaannya kok mas, aku khawatir Tanti panik karena ibunya sakit.”
“Ya baiklah, kamu harus menjaga isteri kamu juga karena dia sedang hamil muda.”
“Ya mas, aku hanya ingin menenangkan Tanti dan melihat keadaan ibunya, nanti aku segera kembali ke kantor.”
“Baiklah.”
Danang segera pulang, bukan hanya menghawatirkan sakit mertuanya, tapi juga ingin menenangkan isterinya.
Begitu turun dari mobil, dilihatnya mobil Bintang sudah ada disana. Danang segera masuk dan melihat Bintang sudah selesai memeriksa bu Suprih.
“Bagaimana Bin ?”
“Tidak apa-apa, mbah Suprih hanya lelah.”
“Benarkah ?”
“Iya om, saya sudah memeriksanya dan menuliskan resepnya. Tadi sudah minum obat panas, sebentar juga pasti akan reda panasnya.”
“Terimakasih ya Bin, tadi aku sudah takut sekali, aku kira ibu sakit apa. Habis badannya panas sekali,” kata Tanti.
“Sekarang sudah nggak panas bukan? Saya sudah menyuntiknya.”
“Iya Bin, untunglah ada kamu.”
“Biarkan mbah Suprih beristirahat dulu.”
“Kita terlalu bergantung pada ibu Tan, jadi ibu kecapekan,” sesal Danang.
“Mulai besok aku akan mengerjakan semuanya sendiri. Iya benar mas, mungkin ibu kecapekan. Itu karena aku,”
“Ya tidak usah menyalahkan diri sendiri begitu. Ibu mungkin justru suka melakukannya. Baiklah, kalau kamu sudah bisa melakukan banyak hal, lakukanlah, tapi jangan sampai kecapekan juga. Ingat kamu sedang mengandung anak kamu. Jadi lakukan sebisa kamu saja, yang tidak bisa jangan lakukan. Kalau tidak sempat masak, beli lauk matang. Gampang sebenarnya kalau tak ingin repot.”
“Iya mas, aku tahu.”
“Baiklah, kalau begitu saya mau pulang dulu ya om,” kata Bintang.
“Ya Bin, terimakasih banyak. Ini aku juga mau langsung kembali ke kantor, nanti obatnya aku belikan di apotik, biar dikirim kerumah, ya Tan?”
“Mas masih harus kembali ke kantor?”
“Nanti jam satu akan ada meeting, mas Handoko sudah wanti-wanti agar aku segera kembali ke kantor.”
“Baik mas, obatnya suruh segera kirim nanti ya, supaya ibu bisa segera meminumnya.”
“Siap.. “
***
“Oh, jadi rumahnya yang disebelah rumah makan itu?” kata bu Tarni ketika bertanya kepada seorang penjual rokok yang ada dipinggir jalan.
“Iya benar bu, itu rumahnya pak Danang. Juragan batik terkenal di kampung ini.”
“Ya ampuun.. kita benar kebablasan, ayo kembali ke tukang becaknya tadi. Kasihan dia menunggu, lagian ibu belum membayarnya.”
“Iya bu, pasti dia juga sedang menunggu.”
“Keduanya kembali berjalan kearah becak yang menunggunya, setelah tahu dengan jelas mana rumah yang sedang dicarinya.
“Sudah ketemu bu,?” tanya si tukang becak.
“Iya pak, disana.. disebelah rumah makan itu. Aku benar-benar tidak mengenali karena banyak bangunan baru disekitar tempat ini.”
Bu Tarni lebih dulu naik keatas becak, ketika tiba-tiba sebuah teriakan terdengar.
“Aynaaaaa!!”
***
Besok lagi ya
Alhamdulillah AYNA #25 sudah tayang ..matur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
ReplyDeletesalam hormat dr Semarang
Terima kasih mbak Tien ... atas hadirnya AYNA 25 malam ini. Sudah ditunggu² sejak kemarin malam.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Trimakasih bunda Tien Ayna 25 dah tayang,sehat" sll nggih bunda.
DeleteSalam dari Bojonegoro.
Selamat mbak Agustina akhirnya.....
DeleteWaaah juara 1 nya Jeng Agustin
DeleteSelamat Jeng...
Alhamdulillah AYNA 25 sdh tayang...
Mtnuwun mbak Tien
Sehat terus nggih mbak
Selamat buat Bu Agustina no. 1 menyongsong Ayna_25
DeleteSelamat malam Bu Tien Kumalasari, terimakasih yang ditunggu sejak kemarin Ayna_25 sdh tayang.
Salam SEROJA dari mBandung
Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍
DeleteGroup Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......
Alhamdulillah Ayna menyapa sebelum aku tidur... Makasih mbak Tien... Semoga sehat selalu
ReplyDeleteAlhamdulillah sdh tayang setelah libur. Terima kasih bu Tien ..salam sehat dan semangat berkarya
ReplyDeleteTerimakasih mBak Tien Ayna yang kedua puluh lima sudah muncul
ReplyDeletesehat sehat selalu doaku
mau baca episode ini rasanya sudah disangoni deg degan duluan, betapa hebohnya bisakah membuka ingatan Ayna, ..ah bisa.. Ayna minta membeli rujak dulu..
Ternyata besok lagi ya
DeleteAduhai...
Yang panggil Ayna.....sopo...jaaaal?
Deletenggih doktere to mBah, niku wau kan bar nuweni mBah Suprih ajeng wangsul griya rada sakwetara weruh cah manis rambut sepundak jare Bimo, bedekan kula nggih doktere mBah
Deletening nggih ngapunten dalange pripun mangke, wong dalang niku sing gadah dongeng, onteno tiyang sanesipun nggih saged mawon wong niku sing ngripto dongeng jew
DeleteWkwkwk........pada karo sibg tak angen-2....sing mbengok Aynaaaaaa.... Iku mestine dr. Bintang metu saka daleme om Danang weruh kenya ayu manis rambut sakpundak kang tansah dikangeni.... sing wis sawetara wektu ora ketemu sanajan owah penampilan merga nganggo jilbab ning dr. Bintang Haqul yakin yen kuwi Ayna......
DeleteMonggo Bu Tien, lajooootttt
Tambah pinisirin bocahe... hehehe 😘😘😘
#merga ora nganggo jilbab ning......
DeleteHe he he he, nggih Kek yen tumut alune crita rasane kados di uleng-uleng jew
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKok dibusek sih komenne, Bu Tien belum baca lho.....kecewa ya belum dapat nomor satu... Kalah cepat dengan jeng Agustina Semarang....insyaAllah mengko bengi no 1 di Ayna,_26
DeleteAlhamdulillah AYNA #25 sudah tayang ..matur suwun bu Tien Sehat slalu utk.ibu n kel besar ...
ReplyDeletesalam hormat dr Semarang
Terima kasih mbak tien, semoga mbak tien sehat² selalu, Salam sejahtera utk mbak tien dan keluarga.
ReplyDeleteDugaan saya, calon untuk bintang belum dimunculkan oleh mbak tien.
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman, Agoes Eswe,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Matur nuwun mbak tien-ku... ayna25 sudah tayang.
DeleteSepertinya ayna akan segera ketemu dengan keluarga besarnya.
Riri sebagai 'pahlawan' yang menyelamatkan sang lakon.
Salam sehat dari sragentina mbak Tien ...selalu ADUHAI.
Alhamdulillah AYNA Eps 25 sudah tayang, matur nuwun mBak Tien, semoga mbak Tien tetap sehat bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin YRA.
DeleteAkhirnya Bintang yang nemuin Ayna.. ADUHAI..
Terima kasih mba, salam hangat dari kuningan. Semoga mba sehat slalu
DeleteAlhamdulillah, Terimakasih mba. Salam hangat dari kuningan, semoga sehat slalu, Aamiin
DeleteTerima kasih Mbak Tien Ayna 25 sudah tayang
ReplyDeleteBintang melihat Ayna ya bu Tien ?
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, Ayna 25 sudah tayang
ReplyDeleteAlhamdulillah.
ReplyDeleteTq mbak Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah Ayna 25 tayang...Matur Suwun dan salam sehat selalu Bu Tien .
ReplyDeleteMatur nuwun... Mbak tien.. Smg sehat selalu
ReplyDeleteAduh...gantungggggg😄😊😊siapakah yg memanggil ayna?
ReplyDeleteTrimaksh ibu tien tercinta...semoga sllu sehat😊🙏
Alhamdulillah Ayna 25 sdh hadir
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga
Salam hangat dari Bekasi
Jangan2 Bintang yg memanggil Ayna...
semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
Terima kasih Mbak Tien
Waduh, sugeng ndalu mbak Tien, rodo telat sekedhik, kawon kaliyan mas Yowa, sing no.2😀😀
ReplyDeletewaduh siapa itu yg manggil
ReplyDeleteAyna,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
ReplyDeleteMakasih Bu Tien episud 25sdh hadir
ReplyDeleteAlhamdulillah, malam Selasa ini bisa baca kelanjutannya .. tks mbak Tien
ReplyDeleteAsiikkk... pasti Bintang melihat Ayna... Smoga ingatan Ayna kembali setelah ketemu Bintang juga Tanti.
ReplyDeleteMatur nuwun Mbak Tien.. ditunggu kelanjutannya. Smoga Mbak Tien selalu sehat. Salam seroja selalu dari kota lumpia.
Ditunggu kiriman lumpianya Bu Ira ke
DeleteJl. Babar Layar No. 30 Dawung Wetan Solo.
🥰🥰🥰🥰
Waahhh....... siapa itu yang manggil.
ReplyDeleteKepo banget 😁😁 moga aja mas dokter ganteng
Salam dari Bandung, semoga Bu Tien senantiasa sehat..
Alhamdulillah AYNA 25 dah tayang, makasih Bun, semoga Bunda selalu sehat dan bahagia bersama keluarga.
ReplyDeleteMet malam dan met istirahat
Lembar koreksi:
ReplyDelete1. _Barngkali_ tak lama lagi dia akan mengingat semuanya.
# *_Barangkali_*......
2. "Dokter suka memberi obat, sekarang sakit mau _dikerokin>”_ kata Bintang sambil tertawa.
# *_dikerokin".....
3. "Kok ibu makan cuma sedikit? Tanti dipaksa-paksa, _sementar_ ibu sendiri hanya makan sedikit,” tegur Tanti.
# *_sementara_* ibu...
4. Tanti mendekati, dan memegang _dahu_ bu Suprih.
# .... *_dahi_* bu Suprih
5. “Ya sudah bu.. gosokin saja, Bulan mau cuci tangan.” Kata Bulan _sam bil beranjak pergi._
# ..... *_sambil beranjak pergi_*
6. “Ya baiklah, kamu harus menjaga isteri kamu juga karena _diaa sedanag hamil muda.”_
# ..... *_dia sedang hamil muda"_*
Cekap Bu ada 6 koreksi.
_Bu Tarni lebih dulu naik keatas becak, ketika tiba-tiba sebuah teriakan terdengar._
_“Aynaaaaa!!”_
Alhamdulillah ketemu Bintang apa Danang..ya???
Alhamdulillah ....... mau ke peraduan dihadang oleh Ayna ..... ya dihabisin dulu ..... terima kasih bu tien, semoga bu tien sehat2 selalu
ReplyDeleteBintang hafal dgn gelagatnya ayna langsung teriak
Kutunggu tayangan episode berikutnya bu tien
Selamat malam , selamat beristirahat
Assalamu'alaikum
Waduh ...sapa lg ini ihhhh seru ...#25 tayang .trims bu Tien.
ReplyDeleteAyna di panggil2 pasti Bintang yg manggil ,semoga bener dugaan saya,Apakah Ayna ke 26 bener2 ketemu dng Bintamg?semoga bener dan Ayna bisa segera di terapi sm Bintang biar cepat sembuh dr amnesianya....
ReplyDeleteSalam seroja buat mbak Tien.
Matur suwun mbak Tien.
Alhamdulillah AYNA 25 sudah kembali tayang setelah istirahat sehari.
ReplyDeleteMaturnuwun..semoga B Tien tetap sehat seger waras.
Salam Rewwin.
Alhamdulillah AYNA~25 hadir lebih awal... maturnuwun Bu Tien..🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah AYNA~25 hadir lebih awal... maturnuwun Bu Tien..🙏
ReplyDeleteAlhamdulilah Ayna 25 sdh tayang makasih jeng Tien.
ReplyDeleteSetitik terang...AYNAAA 😍
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien...sedikit plong 😊
Salam sehat dari kota Malang...🙏
Ayna#25 hehehehe
ReplyDeleteCerita yg betul2 melankolis
Seru
Sedu
Sedih
Mewek
Senyum
Nguyu
Romantis
Luar biasa saya doa ke ibu tien kom.
Sehat2 selaluditunggu lanjutxa
Dgn harap cemas kapan ya muncul? 1hari telat terbit berharap harap
Kapan terbitxa cemas2 tenan hehehe
Slamet slaman slumun slamet salam hormat dan selalu ditunggu lanjutxa
Muhadjirhadi jakarta pondok labu jkt selatan kirim salam
ReplyDeleteSlamet slaman slumun slamet sehat sehat aamiin3x
Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
Delete0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Hayo gabung ke grup chat Penggemar cerbung Tien Kumalasari
Siapa yg panggil ayna ya, apa bintang
ReplyDeleteTerima kasih jeng tien
Salam sehat
Alhamdulillah trmksh Ayna 25 sdh tayang....🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah sebelum bobo baca Ayna-25 dulu. Trimakasih Bu Tien 🙏
ReplyDeleteLoh......kok masih UNKNOWN....
DeleteUPDATE PROFILMU....
Ketuk UNKNOWN... EDIT PROFIL....ISI BIODATAMU....SIMPAN....
Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Hayo gabung ke WAG PCTK......
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih..Bunda Tien
ReplyDeleteAina sudah hadir...
Pasti ketemu bintang..
Asyik..
Matur nuwun bu Tien...
ReplyDeleteYang manggil AYNA Bintang....
Loh......kok masih UNKNOWN....
DeleteUPDATE PROFILMU....
Ketuk UNKNOWN... EDIT PROFIL....ISI BIODATAMU....SIMPAN....
Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Hayo gabung ke WAG PCTK......
Terima kasih mbak Tien. Menunggu episode 26 besok
ReplyDeleteLoh......kok masih UNKNOWN....
DeleteUPDATE PROFILMU....
Ketuk UNKNOWN... EDIT PROFIL....ISI BIODATAMU....SIMPAN....
Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Hayo gabung ke WAG PCTK......
Alhamdulillah terima kasih Bu Tien....salam seroja....🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Mugi2 slamet sedoyonipun....
Bu Suprih sakit membw berkah bagi Bintang... Smg Bintanglah yg memanggil Ayna...dan kemudian dg bertemunya mrk di rmh Tanti.. Bintang jd tahu dr crt bu Tarni-Riri klu Ayna mengalami amnesia dan tahunya bernama Winarni...smg di eps Ayna 26 dr. Bintang bs membantu pengobatan amnesia utk Ayna-Winarni
ReplyDeleteSlm seroja utk mb Tien dan kita semua... Slmt beristirahat
Alhamdulillah ANYA 25 dah tanyang. Semoga ingatan Anya segera pulih. Sehat selalu mbak Tien. Salam Dewi Purworejo
ReplyDeleteLoh......kok masih UNKNOWN....
DeleteHayo Dewi Purworejo....
UPDATE PROFILMU....
Ketuk UNKNOWN... EDIT PROFIL....ISI BIODATAMU....SIMPAN....
Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
0821 1667 7789 (admin)
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Hayo gabung ke WAG PCTK......
Wah seruu nih. Bintang ya yg teriak. Makasih mba Tien. Salam sehat selalu
ReplyDeletePuji Tuhan ibu Tien selalu sehat, semangat dan produktip shg Ayna 25 hadir dg tetap membuat penasaran penggandrungnya..
ReplyDeleteBintangkah yg panggil Ayna? Berarti sdh hampir ending...
Senang ketemu dg orang baik spt pak becak yg sabar, orang yg mengarahkan.
Siap menunggu lanjutnya. Matur nuwun Berkah Dalem.
Alhamdulilah sdh tayang, trmksh bunda... Tiap malam setia menanti kejutan2 dr bunda..
ReplyDeleteTrimakasih mbak Tien..
ReplyDeleteAyna 25...
Siapa yg triakin nama ayna...klo ayna dengar pasti bingung..blm inget namanya..moga klo ketemu yg manggil jd inget..
Dah ngantuk..tp sayang dilewatkan..
Sugeng sare mbak Tien..salam sehat dr bandung.
Ada yang teriak mengenal dan memanggil Ayna. Sudah ada tanda bahwa Ayna terlihat seseorangvyang mengenalnya... semoga pertanda baik..dan semoga Ayna bisa merespon panggilan tersebut. Ayna 25 membuat ku kaget dan sangat penasaran.
ReplyDeleteSalam sehat dan terima kasih mbak Tien.
Siapa yg memanggil Ayna?Danang kah?Bintang ? maturnuwun ibu Tien... kutunggu kelanjutannya,salam sehat
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang episode 25
ReplyDeleteTerimakasih Cerbung nya ibu Tien
Semoga bu Tien selalu sehat wal'afiat
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Terimakasih Bu Tien, Ayna 25 sudah hadir. Salam seroja dari Magelang.
ReplyDeleteRupanya Bintang melihat Ayna...
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Alhamdulillah, semoga di episode 26, yg panggil nama Ayna itu Bintang, rasanya ikut senang, krn penasaran saya terjawab. Maturnuwun Bu Tien, semoga Ibu beserta keluarga besar senantiasa dlm lindungan dan hidayah Allah Swt. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...Mashudi
ReplyDeleteSelamat pagi mbak Tien sayang. Terimakasih sudah menyajikan Ayna yang menyentuh tapi realistis. Proses pengembalian memori berjalan bertahap sejalan dengan proses bertemunya Ayna dengan orang-orang terkasihnya.
ReplyDeleteAynaaaa....Bintangkah yang memanggilnya, yang hingga termimpi-mimpi dan menurun semangat kerjanya karena kehilangan Ayna? Yang tentu mengenali Ayna dalam segala penampilannya meski berjarak sekian meter?
Aduhai..nyaman sekali menikmati tulisan mbak Tien yang penuh greget selalu.
Semoga mbak Tien selalu sehat dan bahagia. Aamiin
Alhamdulillah yang ditunggu sudah hadir, terima kasih mbak Tien, salam sehat dari Magelang
ReplyDeleteAlhamdulillah,
ReplyDeleteMatur nuwun, mbak Tien.
Salam sehat dari Kudus.
Wah...yg manggil bintang...ehem...semoga benar.
ReplyDeleteMksh bu tien, sehat selalu njih
semoga ketemu bintang.....sakam sehat bu Tien
ReplyDeleteMatur suwun bunda Tien, Ayna 25 sdh hadir, salam sehat ulales bunda dari Bumi Arema Malang
ReplyDeleteSlmt siang mb Tien.. MksihAyna 25nya..slm seroja dansemangat dri farida inkiriwang sukabumi unk mba Tiensekeluarga.. 🥰🥰
ReplyDeleteAlhamdulilah. Mtrnwn M Tien
ReplyDeleteTambah penasaran
ReplyDeleteSiapa yang memanggil Ayna....????
Coba buka Ayna... Penasaran siapa yang manggil Aynaaaaaa
ReplyDeleteBintanggggggggg .........
Deletekandani kok gak percoyo.......
Tunggu bentar lagi di Episode 26
Sama...
ReplyDeleteMakasih butien.ayna 25.udah hadir
ReplyDeleteMerinding membaca episode perepisode...mengharu biru,mengalir airmata duuuh ayna....bikin saya selalu ikut kepikiran ,lebur dalam cerita
ReplyDelete