Thursday, February 11, 2021

A Y N A 22

A Y N A   22

(Tien Kumalasari)

 

“Mana dia... mana ?” kata Bintang dengan penuh semangat.

“Tenang, jangan terburu-buru. Mengawasi sekian banyak orang harus teliti. Aduh, tadi mengapa tidak tanya sama Deva ketemunya di counter apa..”

“Coba kamu telpon dia..”

Keduanya mencari kesana kemari.. di counter fashion, di counter makanan.. tidak ketemu.

“Katanya tadi melihat-lihat baju...” kata Nanda setelah menelpon adiknya.

“Tadi kita sudah mengitari tempat itu..”

“Pasti sudah ketempat lain..”

“Ayna...” Bintang memanggil agak berteriak, lupa rasa malu walau banyak orang disekitar tempat itu..

“Aynaaaa...” Nanda ikutan berteriak.

“Adakah radio di supermarket ini?” tanya Bintang.

Kaduanya berlarian, mencari letak radio yang ada di lantai atas, dan tak lama kemudian suara panggilan bergema, memenuhi seluruh ruang supermarket itu.

“Mohon perhatian, saudari bernama Ayna, ditunggu keluarganya dicounter makanan.. Saudari Ayna.. saudari Ayna ditunggu keluarganya.. mohon perhatian..“

Dan panggilan itu diulang-ulang.

“Win, ayo cepat, ibu sudah memanggil taksi, ini sudah kesiangan, nanti Rio mengomel karena kita terlalu lama,” kata bu Tarni ketika melihat Ayna berhenti mendengarkan panggilan itu.

“Ayo Win...”

Ayna melangkah keluar, mengikuti bu Tarni, tapi sungguh ia merasa mengenal nama itu.

“Siapa Ayna? Aku seperti pernah mengenalnya. Apakah ia ibuku? Tapi dia bilang saudari, pasti masih muda. Adikku? Kakakku? Atau temanku? Siapa dia? Seperti tak asing bagiku,” kata batin Ayna yang terus melangkah mengikuti bu Tarni menuju taksi yang sudah siap menunggu.

“Ayo, mengapa kamu ini?”

“Tidak.. tidak apa-apa bu..” jawabnya sambil masuk kedalam taksi, yang lalu membawanya pulang kerumah bu Tarni.

***

“Tidak ada.. kita sudah menunggu sejam Bin,” keluh Nanda.

“Ya Tuhan.. kemana kamu Ayna ?” gumam Bintang sedih.

“Ketemu?” tiba-tiba Bimo dan Deva menghampirinya di pintu keluar.

“Tidak. Benarkah yang kamu lihat?”

“Tidak, mas Bimo hanya kangen sama Ayna,” kata Deva bersungut-sungut.

“Ngawur kamu, gadis itu persis Ayna. Hanya penampilannya berbeda,” kata Bimo.

“Penampilannya bagaimana?” tanya Nanda.

Rambutnya terurai sebatas bahu, cantik sekali,” kata Bimo. Dan Deva berdehem kesal.

“Kamu nih, tadi aku mau mendekati, kamu menarik tanganku begitu saja,”  sambung Bimo.

 “Deva tuh.. jangan bawa rasa cemburu kamu dimana-mana. Ini sesuatu yang sangat penting,” tegur Nanda sambil menatap adiknya tak senang.

“Kok marah sama aku, memang bukan. Mas dengar kan, rambutnya sebatas bahu, apakah Ayna berdandan seperti itu? Bukankah dia memakai hijab?” sanggah Deva.

“Mungkin dia sudah pergi,” gumam Bintang.

“Kami sudah berputar-putar dan memanggilnya melalui radio.”

“Nyatanya tak ada bukan? Berarti dia bukan Ayna,” kata Deva merasa menang.

“Ya sudah, disini jelas tidak ada..” kata Nanda lalu menarik tangan Bintang, diajaknya masuk ke mobil.

“Aku haus, ayo cari minum, kok masuk lagi ke mobil,” kata Bintang.

“Iya, aku bingung. Ayo turun lagi, barangkali dengan minum kita bisa merasa lebih tenang,” kata Nanda sambil turun, diikuti Bintang.

***

“Rio, ini barang-barang yang ibu beli untuk kamu bawa,” kata bu Tarni sambil memasukkan beberapa macam makanan kedalam kardus.

“Banyak banget bu..”

“Tidak, karena ada keripik segala, jadi makan tempat. Nggak berat kok.”

“Ya sudah. Mana Win?”

“Masuk kekamarnya, ganti pakaian pastinya.”

“Rio ingin pamitan. Jangan sampai nanti kalau Rio pulang lagi dia masih ketakutan melihat Rio.”

“Baiklah, coba temui dia, tapi pelan-pelan, jangan mengejutkannya. Tadi ketika dijalan dia sudah bisa berbicara banyak. Tampaknya senang melihat suasana ramai disana.”

Rio melangkah kearah kamar Ayna, mengetuknya perlahan.

“Win.. “

Tak ada jawaban, barangkali Ayna sedang berdebar.

“Win, aku cuma mau pamitan. Maukah keluar sebentar?”

Belum ada jawaban. Mungkin Ayna  belum selesai mengganti baju.

“Kalau tidak mau keluar tidak apa-apa, aku mau kembali ke Jakarta, ini hanya mau pamit sama kamu.”

Ketika Rio membalikkan tubuhnya, didengarnya pintu kamar terbuka. Rio menoleh.

“Kamu masih takut sama aku?”

Rio senang ketika dilihatnya Ayna menggeleng.

“Tidak kan? Aku tidak menakutkan kan? Maukah berjabat tangan?” kata Rio sambil mengulurkan tangannya.

Ayna mengangkat tangannya ragu-ragu, tapi Rio menangkapnya.

“Kita akan berteman bukan?”

Ayna mengangguk pelan.

“Bagus, aku senang kita berkawan. Sekarang aku pamit dulu ya, besok kalau aku pulang, jangan sampai kamu ketakutan lagi. Jadikan aku kakak kamu, dan kamu adalah adik aku, Okey?”

Kata-kata Rio yang enak didengar membuat Ayna merasa nyaman. Ia tersenyum walau sangat tipis.

“Ya sudah, aku pamit dulu ya..” katanya lembut.

“Selamat.. jalan..” jawab Ayna.

“Terimakasih..”

Rio tersenyum lebar. Menepuk punggung Ayna, kemudian berlalu.

Ayna masih terpaku diluar kamarnya. Banyak hal baru ditemuinya, dan itu membuatnya merasa hidup kembali.

Ia memasuki kamarnya, lalu membuka-buka buku tuntunan shalat yang tadi dibelikan bu Tarni.

Ayna membacanya perlahan, urut dari depan, dan Ayna senang  ketika kembali mengenali seluruh do’a yang harus diucapkannya.

“Oh.. iya.. aku mengingatnya.. aku mengingatnya..” bisiknya perlahan, lalu ia keluar untuk mengambil wudhu dan kembali kekamar untuk melakukan ibadah Ashar.

***

“Bu, ada baiknya ibu bawa Win ke rumah sakit, barangkali kita harus melakukan sesuatu agar ingatannya kembali pulih,” kata Rio ketika menunggu taksi yang akan membawanya ke bandara.

“Iya, ibu juga bermaksud begitu. Mungkin besok.”

“Iya bu, lebih cepat lebih baik.”

“Benar Rio.”

“Rio senang tadi Win sudah mau membalas uluran tangan Rio, dan menjawab ketika Rio pamitan.”

“Ibu yakin perlahan dia akan kembali pulih.”

“Iya bu, sekarang Rio pamit ya, itu taksinya sudah datang.”

“Hati-hati ya nak, kalau mau pulang kabari dulu, jangan lagi membuat kejutan,” pesan bu Tarni.

Rio tertawa sambil masuk kedalam taksi.

Bu Tarni melambaikan tangannya. Ketika ia memasuki rumah dan menjenguk kekamar Ayna, dilihatnya gadis itu sedang melipat mukena.

“Bagus nak, sudah mengingat semuanya?”

“Sudah ibu, terimakasih banyak.”

“Ayo makan, sudah lewat waktunya makan siang. Tadi Rio sudah makan sendiri sebelum kita pulang.”

“Baik bu.”

***

“Kesal aku sama Deva.. mengapa melarang Bimo mendekati gadis itu.. dasar pencemburu nggak jelas !” gerutu Nanda ketika masih duduk makan dan minum bersama Bintang.

“Ya bukan salah Deva juga.. belum tentu gadis itu siapa, katanya penampilannya juga beda.”

“Apapun itu, wajahnya mirip.. siapa tahu sekarang Ayna tidak berhijab?”

“Iya sih, jadi penasaran..”

“Lalu apa yang harus kita lakukan?”

“Menunggu, apa lagi..?”

“Tapi aku punya pemikiran begini, gadis itu, siapapun dia, aku ingin melihatnya.”

“Iya, tentu saja, aku juga.”

“Kalau tadi dia belanja disini, lain kali juga dia pasti akan belanja disini lagi.”

“Kamu benar. Apakah kita akan menunggu disini setiap siang ?”

“Pasti belanjanya tidak setiap hari. “

“Setiap Minggu. Jadi besok Minggu kita akan kemari, nongkrong didepan supermarket, menunggu kalau-kalau dia belanja.”

“Oke banget, aku setuju.”

“Tapi mudah-mudahan sebelum besok Minggu sudah ada berita tentang Ayna.”

“Aamiin..” kata Nanda.

***

Seminggu sudah berlalu, Ayna sudah terbiasa dirumah bu Tarni. Ia membantu apa saja, dan memang Ayna sangat rajin. Terkadang harus diingatkan ketika sudah waktunya istirahat, barulah ia mau berhenti.

“Win, aku tuh bermaksud membawa kamu ke rumah sakit, karena warung ramai jadi nggak sempat-sempat. Tadi Rio telpon dan mengingatkan hal itu.”

“Tapi saya tidak apa-apa kan bu.”

“Benar, tapi barangkali dokter akan bisa membantu kamu sehingga segera bisa mengingat masa lalu kamu.”

“Ya kalau ibu sempat saja kan bu.”

“Aku kira besok Senin saja kita kerumah sakit. Besok kan Minggu,”

“Iya, terserah ibu saja.”

“Apa kamu ingin jalan-jalan besok ?”

“Jalan-jalan kemana bu?”

“Ya seperti Minggu lalu itu, ke supermarket..”

“Ibu mau belanja ?”

“Tidak sih, tapi nggak tahu kalau nanti melihat sesuatu lalu ingin beli.”

“Terserah ibu saja.”

“Aku ingin kamu lebih sering keluar dan melihat-lihat..Barangkali kamu akan senang.”

“Iya sih bu, saya senang...”

“Baiklah, besok jalan-jalan lagi.. “

“Ketempat yang kemarin dulu itu ?”

“Tidak, ada banyak supermarket disini. Kita ketempat lain, yang lebih besar dan lebih lengkap. Kamu mau?”

“Iya saya mau.”

“Bagus Win, besok kita sarapan pagi, lalu bersiap jalan-jalan. Dan hari Seninnya aku akan mengajak kamu kerumah sakit.”

“Iya, terserah ibu saja.”

***

Dan hari Minggu itu Bintang dan  Nanda nongkrong didalam mobil yang diparkir sepanjang pagi sampai siang.

“Tidak ada gadis cantik mirip Ayna belanja disini.”

“Benar, ini sudah lewat siang hari. Mungkinkah belanja sesiang ini?”

“Kita akan shalat di supermarket itu, tapi gantian. Takutnya pas dia datang, kita tidak melihatnya.”

“Okey, siapa duluan?”

“Kamu duluan juga tidak apa-apa.. “

“Baiklah, awasi dengan baik.. “

“Siaaap.”

Tapi sampai menjelang sore, mereka tak menemukan buruannya. Ayna tidak belanja disitu, tapi ditempat lain.

***

“Bu, aku kan sudah doyan makan banyak..” kata Tanti sore itu kepada ibunya.

“Iya, lumayan..”

“Dan aku juga sudah nggak muntah-muntah lagi beberapa hari ini.. ya kan?”

“Ya.. ibu senang, kamu sudah tampak lebih sehat.”

“Nanti kalau dokternya visite, aku mau minta pulang.”

“Sudah sangat bosan ya tidur dirumah sakit?”

“Iya lah bu, tiduran terus, diinfus terus. Tapi hari ini sudah nggak diinfus kan. Tampaknya dokter sudah memerintahkan untuk menghentikannya.”

“Benar, itu karena kamu sudah jauh lebih baik. Mungkin nanti dokter akan mengijinkan kamu pulang.”

“Aku senang bu, kalau dirumah kan boleh jalan-jalan.. tidak semua dilayani.. kasihan, ibu pasti capek.”

“Ya enggak nduk, ibu senang kok. Apalagi mau punya cucu. Ibu sangat bersemangat menunggu hadirnya.”

“Iya bu, pasti kita semua senang. Jam berapa ya dokternya datang?”

 “Ini kan masih sore, Mas Danang juga belum kesini.”

“Mas Danang pasti pulang dulu, mandi, ganti baju. Hari Sabtu ini biasanya libur, tapi ada tamu yang ingin melihat-lihat batik, jadi mas Danang sama mas Handoko terpaksa menemani.”

“Kalau begitu mungkin agak sore datangnya mas Danang.”

“Iya bu, yang penting mandi dulu dan ganti baju kan?”

“Iya lah, habisnya kalau dari kantor langsung kemari kamu sering teriak-teriak bau keringatnya.”

Tati tertawa.

 Ia sudah duduk di tepi ranjang ketika suaminya datang.

“Kok lama sekali sih mas.”

“Aku tadi langsung menemui dokter, menanyakan keadaanmu, katanya besok sudah boleh pulang.”

“Horeee,... Tuh kan bu, apa saya bilang,” kata Tanti gembira kepada ibunya.

“Iya, kalau begitu ibu siap-siap saja dari sekarang, supaya besok tidak repot.”

“Yang bisa saya bawa pulang nanti saya bawa pulang saja bu. Jadi besok tidak kebanyakan bawaan.”

“Iya mas,  baiklah, ibu siapkan dulu.”

***

Hari itu bu Tarni sudah membawa Ayna ke dokter. Tapi dokter itu hanya memberikan resep yang katanya isinya vitamin-vitamin.

“Ibu, anak ibu sehat secara fisik. Ia akan ingat semuanya, tapi ibu harus selalu mengingatkan apa-apa yang dulu pernah dialami. Terlebih hal-hal yang membuatnya terkesan.”

“Begitu ya dok.”

“Benar bu, saya kira hal itu tidak akan berlangsung lama, apabila ibu selalu mengingatkan pada masa-masa yang pernah dilaluinya.”

Bu Tarni hanya mengangguk-angguk. Itu hal yang sulit, karena dia juga tidak tahu seperti apa masa lalu Ayna. Namun ia berjanji dalam hati akan sebisa mungkin membuat Ayna menyadari kembali siapa dirinya.

Keluar dari ruangan dokter, bu Tarni menyuruh Ayna menunggu diruang tunggu di lobi rumah sakit itu, sementara dia mengambil obat di apotik.

“Win, kamu duduk disini dulu dan jangan pergi kemana-mana ya, ibu mau mengambil obat di apotik.

“Baiklah bu.  Saya hanya akan ke kamar mandi sebentar,” kata Ayna.

“Tapi nanti kembali kemari kan, ingat ya, jangan kemana-mana.”

“Baik bu, kan kamar mandinya hanya disitu. Tuh kelihatan.”

“Ya sudah. Aku mengambil obatnya dulu.”

Bu Tarni menuju ke Instalasi Farmasi, lalu menyerahkan resepnya, ketika  tiba-tiba seseorang menggamit lengannya.

Bu Tarni terkejut.

“Riri ?”

“Tanti ?”

“Benar kan, kamu Riri ?”

***

 

Besok lagi ya.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

90 comments:

  1. Replies
    1. Trimakasih b.Tien Ayna 22 dah tayang.🙏🙏🙏

      Delete
    2. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

      Group Chat Whatsapp Penggemar Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin)
      #silaturahim
      #cerbung/novel_populer
      #jumpa_fans

      Ayoooooo edit profilmu dengan cara : ketuk UNKNOWN,,, lalu ketuk EDIT PROFIL, dan isi biodatamu,,, lalu SIMPAN,, mudahkan......

      Delete
    3. Waduh GASIK
      Matur nuwun bu Tien
      Sehat selalu

      Delete
    4. Kabar baik jeng Iyeng,sampek kangen,kapan kembali ke wag.

      Delete
    5. yeee...assyiikk mba Iyeng juara lagiii....selamat mbaa

      Delete
    6. Terima kasih mbak Tien ... atas penayangan AYNA 22.

      Salam hangat kami dari Yogya.

      Delete
    7. Selamat buat ibu dosen Sri Setiawati Santoso (Iyeng) atas usahanya berjuang menjadi komentator pertama di AYNA episode ke 22 ini. Inilah perjuangan bukan rekayasa.....yang mau dapat kesempatan dapat plaket dari Admin WAG PCTK yang harus berjuang..... bukan dengan cara yang lain.
      Maaf bukan yang bukan anggota WAG-PCTK walau ybs komentator pertama tidak akan ada plaket/piagam yang diberikan.
      Selamat buat jeng Iyeng.

      Selamat malam dan terima kasih buat bu Tien yang telah memberi kesempatan pada para blogger menikmati isi blogspot, sehat terus ya bu Tien..... itu harapan kita semua.
      Salam SEROJA dari Kakek Habi Bandung +++++

      Delete
  2. Matur nuwun... Mbak tien sehat selalu

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah Ayna 22 tayang... Salam sehat selalu Bu Tien.

    ReplyDelete
  4. Selamat malam semuanya...
    Aina sudah hadir...
    Terima kasih Bunda Tien..

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah sudah tayang Ayna 22..Terima kasih bu Tien. Salam sehat dan semangat berkarya

    ReplyDelete
  6. Terima kasih mbak tien, makin seru, semoga makin sehat dan makin sejahtera. Amin.

    ReplyDelete
  7. Makasiih mba Tien..
    Ayna makin seruuuu...

    ReplyDelete
  8. Lho bu Tarni.itu Riri ?
    wah sdh mendekati kejelasan ini
    Yrm.kasih bu Tien Ayna 22 ..membjat penasaran terus pingin segera tahu kelanjutannya

    ReplyDelete
  9. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Werdi Kaboel, Rusman,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
    Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
    ADUHAI.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah.........

      Yang ditunggu tunggu sudah hadir
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap..

      Delete
    2. Alhamdulillah AYNA Eps 22 sudah hadir, matur nuwun mBak Tien Kumalasari. Semoga mbak Tien tetap sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam SEROJA dari Karang Tengah Tangerang.

      Rupanya bu Tarni kenal Riri, semoga nanti ada petunjuk siapa Winarni sebenarnya... Kita tunggu besok lagi

      Delete
  10. Ibu... maaf saya jarang berkomentar, trimkasih ibu.. 🙂

    ReplyDelete
  11. Maturnuwun bu Tien....sugeng dalu.mugi tansah pinaringan sehat. Ammiinn

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah Ayna sudah menyapa... Makasih mbak Tien...

    ReplyDelete
  13. Sepertinya tanti dan tarmi temannya ? Hanya bunda tien yg membuat ceritanya...kutunggu kelanjutanya
    Makasih bunda salam hangat

    ReplyDelete
  14. Matur nuwun mbak Tien...Ayna 22.
    Harusnya begitu, tidak langsung ketemu, sadar, bahagia...harus lewat perjuangan walau sekecil apapun. Kalaupun dapat bertemu, tentunya tidak langsung ingat.
    Seninya yang berlama lama itu loh..
    Salam sehat mbak Tien ...dari sragentina selalu aduhai.

    ReplyDelete
  15. Makasih Bu Tien, bisa tidur gasik😍

    ReplyDelete
  16. Selamat ya Jeng Iyeng juara 1 lagi...

    ReplyDelete
  17. Halo juga bu Tien. Terimakasih Ayna 22 sudah tayang. Selamat beristirahat. Semoga sehat selalu.

    ReplyDelete
  18. Teroma kasih jeng tien, rini ini siapa lagi ya.
    Tetap semangat terus

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah Ayna 22 sdh hadir
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu dan bahagia bersama keluarga tercinta
    Salam hangat dari Bekasi

    Semoga pertemuan Tanti dg bu Tarni atau Riri bisa mempertemukan Ayna dg Tanti sbg keluarga angkatnya.


    ReplyDelete
  20. Trimakash ibu tien tercinta .ibu tien syang😘😘. Wah alur cerita nya seru...apakah ini riri mantan nya danang dulu ya?😊

    ReplyDelete
  21. Terima kasih mb Tien
    Aku menemukannya

    ReplyDelete
  22. Matur nuwun mbak Tien sayang,
    Ayna 22 sudah tayang, Alhamdulillah, smoga mbak Tien tetep sehat ya, agar bersambung terus cerbung yg selalu dinantikan penggemarnya, Aamiiin yaa Robbal Aalamiiin, salam dari Cibubur

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah...maturnuwun mbak Tien

    ReplyDelete
  24. Assalamu'alaikum..alhamdulillah .hadir #22 Ayna ..sipp semakin deh .lo kan muter lg dek ke masa lampau🤭🤭🤭🙏🙏🙏.makasih bu Tien...malam 10 mlm nih

    ReplyDelete
  25. Alhamdulillah....suwun mb Tien Ayna 22 sdb tayang

    Salam sehat dr blora.🙏

    ReplyDelete
  26. Trims mbak Tien Ayna 22 makin seru ....sangat menghibur ..smg mbsk Tien sht sll.

    ReplyDelete
  27. Terima kasih Mbak Tien, Ayna 21 sudah hadir... jadi ikutan bingung... hehehehe... pokoknya setia menunggu lanjutannya.
    Salam seroja selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  28. Alhamdulillah sudah tayang episode 22
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah ayna sdh tayang langsung ..... trimakasih bu tien semoga bu tien terus sehat2 dan dalam lindungan Allah SWT
    Ku menanti episode berikutnya

    Assalamu'alaikum
    Selamat malam, selamat beristirahat

    ReplyDelete
  30. Ya Alloh....mbak Tien....bu Tarni ternyata Riri teman Tanti ibu angkatnya Ayna...ternyata dunia hanya selebar daun kelor...Bintang sm Nanda sdh dibuat pusing tujuh keliling...mbak Tien memang Aduhai

    ReplyDelete
  31. Alhamdulillah AYNA 22 sdh tayang...
    Smg mbk Tien selalu sehat...Aamiin

    ReplyDelete
  32. Terimakasih mBak Tien
    Ayna ke duapuluhdua sudah tayang
    sehat sehat selalu doaku
    aduhai Riri, ceo warung makan, rupanya menemukan kesibukan untuk bisa eksis di kehidupan ini
    Nang Masih jaga jarak ya..
    takut diseruduk ..

    ReplyDelete
  33. Makasih Bunda untuk AYNA 22.
    SEHAT DAN TETAP SEMANGAT YA BUN.
    Met istirahat Bun.

    ReplyDelete
  34. Semakin seruu ... Makasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  35. Bu Tarni (Riri) yang menemani Winarni (Ayna) berobat ke Rumah sakit bertemu kawan lamanya (Tanti) Semoga ini pertanda baik Ayna akan ditemukan oleh Tanti. Salam sehat mbak Tien dan terima kasih Ayna 22

    ReplyDelete
  36. Trimakasih mbak Tien..
    Ayna 22...
    Riri yg rada2 dulu yaa...wah jgn2 ketemu ayna di rs itu..
    Semoga ayna ingat tanti klo ketemu..

    Sala sehat dr bandung..

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah ayna 22 sudah tayang, makasih bu Tien. Semoga bu Tien sehat selalu. Aamiin.

    ReplyDelete
  38. Mudah²an Ayna ketemu sm mama Tanti.., jangan lama² dong mbak Tien bikin penasarannya...

    ReplyDelete
  39. Alhamdulillah sudah tayang.

    O-alaaaaa... Riri yg dulu stres ngejar-ngejar Danang tuh ternyata Bu Tarni tooooh... Anak yg dulu dikandung-nya Riri, ternyata Rio.

    TERIMA KASIH, Bunda Tien... what a small world..., tapi seru cerita-nya betul-betul puzzle yg melingkar-lingkar... Hehehehe...

    Doa kami, semoga Bunda sehat dan bahagia selalu yaaaaaa... ♥️😗🇦🇺

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oooh gituuu yaaa ... makasih diingatkan .. hehehe

      Delete
  40. Terimakasih bunda Tien...makin penasaran saja..🙂

    Salam Aduhai dari kota Malang..😍

    ReplyDelete
  41. Tyt yg menolong Ayna bu Tarni *Riri* msh teman sendiri...Tanti smg sj bu Tarni nemperkenalkan anak gadisnya Winarni *Ayna* ....semoga ya atau msh ditarik ulur agar kita para pembc penasaran lbh lama lg... Slm seroja... Slmt ber Imlek ria bagi yg merayakan. Slm

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah..meskipun nunggunya sampe ketiduran, ...AYNA 22 sdh tayang...
    Matur nuwun B Tien.
    Salam dari Rewwin, Sidoarjo...

    ReplyDelete
  43. Maksiih ibuu..
    Sehat selalu tuk ibu dan seluruh penggemar bu Tien dimanapun berada..

    ReplyDelete
  44. Alhamdulillah, matur nuwun bu Tien
    Salam sehat dari magelang

    ReplyDelete
  45. Alhamdulillah, suwun mbak Tien Aynanya
    Salam sehat dan semangat sll dr Bekasi

    ReplyDelete
  46. Alhamdulillah...
    Mtur nuwun Bun...
    Mugi2 slamet sedoyonipun....

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah..berarti bsk Ayna ketemu Tanti, syukurlah. Maturnuwun Bu Tien, semoga senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin. Salam sehat dari Pondok Gede...

    ReplyDelete
  48. Slmt pgii mba Tien sayabg.. Wooowwsdh mulai ada celah ketemu tuh ayna dgn tanti.. Terbyatasmg z bu tarmi adalah riri.. Slnserojs dri farida sukabumi unk mba tien.. Muyaahh🥰🥰

    ReplyDelete
  49. Makasih Mbak Tien .. kasihan Ayna, tpi orang baik sll ada pertolongan .. di akhir seri 22 muncul tokoh baru lagi ..

    ReplyDelete
  50. Cerita yang bagus..nyambung trus..dan asyik dibaca..nunggu Aina 23..he..he...

    Terima kasih Bunda..sehat selalu

    ReplyDelete
  51. Seneng juga baca..komen para penggemar Ayna...salam sehat juga semuanya..

    ReplyDelete
  52. Maaf mbak...saya kok blm nemu ayna 21 ya?

    ReplyDelete
  53. Kalau akan di'panjang'kan, Ayna pergi sehingga tidak ketemu Tanti. Kan baru episode 22...he he he...biar makin lama makin Aduhai...

    ReplyDelete
  54. Ngintip siapa tahu Ayna sdh hadir

    ReplyDelete
  55. Udah puluhan kali balik, belum juga...

    ReplyDelete
  56. Di bela2in (direwangi) ya setiap menit diintip
    Eeee....
    Masih kalah cepet juga....

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 49

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  49 (Tien Kumalasari)   Ketika menemui Sinah di rumah sakit, mbok Manis tidak pernah sendiri. Dewi yang tid...