SANG PUTRI 30
(Tien Kumalasari)
“Wah.. kamu kok agak kurusan Pri..” kata Suprih menyambut kedatangan adiknya.
“Iya yu.. ya begini inilah, apa kabar yu?” kata Pri sambil mencium tangan mbakyunya.
“Nanda, beri salam sama bude.”
“Cah bagus, sebulan tidak ketemu kok sudah semakin besar keponakanku ini,” kata Suprih ketika Nanda mencium tangannya.
“mBak Tanti mana?” tanya Nanda.
“Tuh didalam, mana Tanti tadi... oo.. itu.. baru keluar..”
Tanti mencium tangan pakliknya dan mengangkat tubuh Nanda.
“Waah.. naik berapa kilo bobot kamu Nda..”
“Ayo masuklah.. sudah agak lama aku menunggu kamu. “
“Tanti yang memberi tahu kalau aku mau kesini ya yu?”
“Iya, kebetulan aku memang mau pulang juga.”
“Iya, aku kangen sama yu Suprih.”
“Kan baru sebulan nggak ketemu? Lagian kamu kurusan sih Pri, barangkali kamu butuh seorang isteri.”
“Ah.. “
“Itu benar kan Pri, anakmu butuh seorang ibu. Lagian kasihan kalau kamu mengurus anak terus. Pekarjaan kamu bagaimana?”
“Sudah ada yang ngurusi yu. Mereka bisa dipercaya kok.”
“Tapi Nanda butuh ibu, Pri.”
“Iya, Pri tahu. Tapi mencari seseorang yang bisa menyayangi Nanda sepenuhnya itu kan tidak gampang yu.”
“Benar. Harus yang baik, dan terutama bisa menyayangi anakmu seperti anaknya sendiri.”
Pri menghela nafas panjang.
“Kamu seperti sedang memikirkan sesuatu. Ada apa?”
“Aku patah hati yu.”
Suprih tertawa.
“Patah hati? Kamu mencintai seseorang, tapi ditolak?”
“Dia amat sayang sama Nanda.”
“Lalu kenapa patah hati?”
“Dia.. punya suami..”
Suprih tertawa keras.
“Kamu itu aneh Pri. Jatuh cinta sama isteri orang. Bisa dipukulin orang kamu.”
“Aku pikir dia janda..”
Tawa Suprih bertambah keras.
“Ada-ada saja. Begini Pri, aku punya teman, cantik, baik hati, penyayang, pokoknya tidak ada celanya. Aku yakin dia bisa menjadi ibunya Nanda, yang tidak mengecewakan.”
“Mana yu? Kenalin dong yu.”
“Iya, nanti aku kenalin. Tapi begini Pri, karena mbakyumu ini pembantu, temannya mbakyumu itu juga pembantu.”
“O dia pembantu juga?”
“Pri. Apa jeleknya jadi pembantu. Dia perempuan yang baik. Dia juga cantik. mBakyumu ini juga selamanya menjadi pembantu, tapi bisa menyekolahkan keponakanmu itu sampai hampir jadi sarjana. Iya nggak?”
“Iya yu, mbakyuku memang hebat.”
“Jadi jangan melihat karena dia pembantu, lihat kebaikannya, keluhuran budinya. Benar Pri, menurut mbakyumu ini, dia hampir tidak ada cacat celanya.”
Tiba-tiba Pri teringat Mirah. Pembantunya Palupi itu juga cantik dan baik.
“Bagaimana Pri? Kalau kamu tertarik, kapan kamu akan kesini lagi, lalu aku juga akan mengajak dia, supaya kalian bisa ketemu. Aku yakin dia cocok untuk kamu.”
“Iya yu, bagi Pri, yang penting dia sayang sama Nanda.”
“Dia pasti bisa menyayangi anakmu. Anak majikannya juga anak kecil, dan dia momong dengan sangat telaten dan penuh kasih sayang.”
“Bagaimana kalau minggu depan yu?”
“Ya, nanti aku suruh Tanti mengabari kamu, kalau dia sudah ada waktu. Sayangnya ponsel mbakyumu ini tidak bisa untuk menyimpan foto atau mengirim foto. Cuma ponsel jadul, yang penting bisa untuk kabar-kabaran sama Tanti. Jadi nggak bisa menunjukkan foto-foto seperti ponselnya orang-orang yang punya duit. Kalau bisa pasti sudah aku foto dia lalu aku tunjukkan ke kamu.”
“Nggak apa-apa yu, nanti kan juga bisa ketemu. Semoga cocog. Maksudnya aku suka sama dia, dia juga suka sama aku. Belum tentu mau seorang gadis menikah sama duda.”
“Biar duda kan adikku ini ganteng.”
“Iya lah yu, siapa lagi yang memuji kalau bukan mbakyu.”
***
“Yu... ayo kerumah ibu, tapi tanya dulu, Nanda disana apa tidak?”
“Lho, mas Bintang kan sudah dikasih tahu ibu, nggak boleh benci sama mas Nanda.”
“Iya, tapi tanyakan dulu.. cepat tilpon ibu.”
“Yu Mirah telpon, tapi mas Bintang yang ngomong ya.”
“Iya aku mau... aku mau..”
“Hallo Rah, Bintang mau kesini nggak?” tanya Palupi ketika Mirah sudah menelpon.
“Ibuuu...”
“Bintang?”
“Ibu, Bintang mau ke rumah ibu, ada Nanda nggak?”
“Nggak ada, memangnya kenapa?”
“Kalau Nanda nggak ada Bintang mau kesitu.”
“Bintang nggak boleh begitu ya. Nanda kan tidak salah apa-apa.”
“Mobil Bintang dibawa, dia nakal ibu.”
“Ini, ibu sudah beli yang baru untuk Bintang.”
“Benar?”
“Benar.”
“Yuuu.. ayo ke rumah ibu,” kata Bintang sambil mengembalikan ponsel Mirah.
“Yu Mirah nggak bisa, karena bu Suprih nggak ada. Tuh, siapa yang mau memasak dan bersih-bersih?”
“Aaaa.. yu Mirah..”
“Bilang sama bapak, biar bapak mengantar.”
“Bapaaak...” Bintang berlari mendekati bapaknya yang sedang membaca koran di teras.
“Ya, Bintang.”
“Ayo kerumah ibu..”
“Apa?”
“Aku mau kesana, tapi yu Mirah nggak mau nganterin, katanya lagi masak sama bersih-bersih.”
“Nanti berantem lagi sama siapa itu.. teman kamu yang suka ke rumah ibu itu.”
“Aku sudah tilpon ibu, dia tidak ada. Ayo bapak.. anterin kesana.”
"Nungguin yu Mirah kalau sudah selesai.”
“Nggak mau.. ibu sudah beli mobil baru untuk Bintang. Ayooo bapak.”
“Benar, dia nggak ada?”
“Nggak ada, ibu sudah bilang nggak ada.”
Mirah senang bukan alang kepalang, karena akhirnya tuan gantengnya mau mengantarkan anaknya menemui Palupi. Sambil tersenyum-senyum ia meneruskan pekerjaannya yang sebenarnya tidak apa-apa juga kalau ditinggal mengantar Bintang. Ia hanya ingin tahu, maukah tuan gantengnya pergi kerumah isterinya.
***
Turun dari mobil Bintang menarik-narik tangan bapaknya agar berjalan cepat menuju rumah.
“Ayo bapak, jalannya kok pelan-pelan sih. Ibuuuuu...” teriak Bintang sebelum sampai ke depan rumah.
Pintu terbuka, Palupi berdiri disana. Ada serbet tersampir dipundaknya. Berari Palupi sedang ada didapur, atau sedang bersih-bersih rumah. Ada rasa senang dihati Handoko.
“Sama siapa?”
“Sama bapak..”
“Mana Mirah?”
“Yu Mirah lagi masak sama bersih-bersih rumah.”
Palupi membuka pintunya lebar. Ada debar keras di jantungnya ketika mata mereka bertatapan, tapi ia menampakkan wajah biasa-biasa saja. Handoko juga tak mengucapkan apa-apa, langsung duduk di kursi teras, sambil mengipas-ngipas wajah nya dengan tangannya. Udara memang panas, tapi keringat yang keluar bukan karena udara panas itu.
Palupi langsung mengajak Bintang kedalam rumah.
“Mana mobilnya?”
“Ada, sebentar ibu ambil, tapi bermain sendiri ya, ibu masih didapur,” kata Palupi yang didengar oleh Handoko.
“Dia sudah berubah,” kata batin Handoko.
Lalu ia mereka-reka kata-kata apa yang akan diucapkannya nanti setelah bertatap muka. Aduhai, memangnya baru mau menyatakan cinta?
“Mengapa ini tidak dilakukannya sejak awal? Sungguh hanya ini yang aku inginkan. Berdampingan dengan isteri yang pintar mengurus rumah tangga,” desisnya lirih. Tak ada yang mendengar karena tak ada orang lain disitu.
Handoko menatap kesekeliling. Meja kursi tampak bersih. Diatas meja sekarang ada vas bunga dengan mawar-mawar cantik tertata rapi. Ada harum yang samar tercium dari bunga-bunga itu. Handoko merasa nyaman. Didepan, dihalaman yang hanya secuil itu juga tampak pot-pot ditata rapi, dengan tanaman hias yang menawan.
“Dia memang perempuan,” desisnya lagi.
Gerah yang tadi dirasakan berubah menjadi nyaman yang menenangkan.
Tiba-tiba Palupi muncul dengan membawa segelas coklat susu. Kali ini dengan es batu didalamnya. Handoko menelan ludahnya. Begitu dekat Palupi ketika meletakkan gelas itu dengan dirinya. Ada keinginan memeluknya, tapi diurungkannya. Biar sedang bekerja, tapi wangi perempuan menyeruak dan menggelitik hidungnya.
“Silahkan diminum..” hanya itu yang diucapkan Palupi, lalu melenggang pergi ke belakang.
“Terimakasih..” hanya itu juga yang diucapkan Handoko, sambil menatap punggung cantik berbalut daster batik yang ia ingat dulu dia yang membelikannya.
Handoko mengambil gelas berisi minuman kesukaannya, dan menghirupnya sambil mengatupkan matanya, membayangkan jemari lentik yang dulu sering mengacak-acak rambutnya sa’at sedang gemesss, yang tadi mengaduk-aduk coklat susunya, seperti sekarang juga sedang mengaduk-aduk batinnya.
Sungguh terasa aneh, ketika sepasang suami isteri saling menyimpan rasa dan mengendapkannya tanpa segera mengungkapkannya. Masing-masing merasa ragu dan bimbang. Saling mempertanyakan apakah dia masih mencintai aku?
Harum masakan dari dapur menyeruak melalui pintu, menebar diseluruh penjuru teras itu, mengusik hidungnya dan meremas perutnya yang memang sedang lapar. Ini benar-benar perempuan yang melakukannya. Handoko memejamkan matanya. Membayangkan kehidupan berumah tangga seperti yang selalu diimpikannya.
Palupi juga tak segera keluar menemui suaminya. Sepertinya juga menahan diri entah karena apa. Mungkin malu, mungkin masih kesal. Entahlah.
***
“Bapaak..” tiba-tiba Nanda yang tadinya asyik bermain dengan Tanti, mendekati bapaknya.
“Ada apa? Seneng ya, main sama mbak Tanti?”
“Kita nanti kerumah ibu kan?”
“Lho, kan sudah main sama mbak Tanti.”
“Nggak asyik.. maunya sama ibu.”
“Aduuh..”
“Siapa itu Pri?” tanya Suprih.
“Ya itulah yu, yang aku bilang dekat sekali sama Nanda. Aku bingung.”
“Kamu bingung karena rengekan Nanda atau bingung karena cinta nggak kesampaian?” goda Suprih.
“Dua-duanya yu,” kata Pri lalu memeletkan lidahnya.
“Kamu tuh. Tahan perasaan yang salah. Nanti kamu terjerumus dan kesakitan sendiri.”
“Iya yu, aku tahu. Sebenarnya aku sudah enggan mengajak Nanda kesana, tapi Nanda sering rewel.”
“Makanya, segera cari isteri, supaya anak kamu tidak lagi mencari ibu yang lain. Bisa repot kalau keterusan.”
“Semoga segera mendapat yang cocog yu.”
“Itu nanti, yang aku bilang tadi, kamu pasti suka. mBakyumu tidak akan membuat kamu terus menderita. Lihat badanmu, semakin kurus seperti itu. Harus segera ada yang merawat kamu Pri, jangan terus-terusan sendiri.”
“Iya yu. Do’akan ya.”
“Bapaaak...” ternyata Nanda masih menunggu kesanggupan bapaknya untuk mengantarnya kerumah Palupi.
“Eh.. apa tadi nak?”
“Kerumah ibu.”
“O.. iya.. iya.. sebentar ya..”
“Kamu mau mengantarnya kesana Pri?”
“Biar tidak rewel, akan Pri tinggalkan saja Nanda disana. Nanti Pri jemput.”
“Hati-hati Pri, kamu harus bisa menghilangkan perasaan yang tidak semestinya.”
“Iya yu, pasti.”
***
Bu Ismoyo senang karena Danang benar-benar sudah berubah. Tak pernah lagi keluyuran malam, sepulang kerja juga langsung istirahat dirumah.
“Nang, hari Minggu kok dirumah saja?”
“Ibu nih, nanti kalau Danang ngelayap ibu ribut memarahi Danang.”
"Memangnya kamu benar-benar sudah bertobat?”
“Ibu, kan Danang sudah hampir punya calon isteri?”
“O.. ya, kamu serius nih?”
“Yang Danang pernah bilang itu.”
“Temannya Widi?”
“Iya bu, oh Danang belum bilang ya sama ibu? Dia sekarang bekerja dikantor kita.”
“Bekerja? Bukannya dia masih kuliah?”
“Sudah hampir selesai bu, skripsi juga rampung, bulan depan mau ujian katanya. Setelah itu Danang mau ngelamar dia.”
“Syukurlah. Tapi ibu berharap pilihanmu tidak salah.”
“Nanti kalau dia sudah mau, akan Danang ajak untuk ketemu ibu.”
“Bagus Nang, ibu kan juga ingin mengenalnya lebih jauh. Tapi mengapa kamu bilang ‘kalau mau’?
“Karena dia belum mengatakan bagaimana perasaan dia sama Danang bu.”
“Lho, jadi cinta kamu itu belum berbalas?”
“Belum bu..”
“Ya ampuun.. “
“Bu, ibu perlu tahu, ibunya seorang pembantu rumah tangga.”
“Pembantu? Jadi gadis itu anak seorang pembantu?”
“Pembantu yang luar biasa bukan bu? Buktinya bisa menyekolahkan anaknya sampai tamat kuliah.”
“Iya sih..”
“Apa ibu keberatan? Dia juga belum menjawab, menyuruh Danang agar memikirkannya. Dia takut Danang kecewa nantinya, karena dia merasa rendah sebagai anak seorang pembantu.”
“Apakah gadis itu baik?”
“Nanti ibu akan mengenalnya. Sayangnya dia belum mau menjawab. Mungkin masih meragukan perasaan Danang.”
“Kamu benar-benar jatuh cinta sama dia?”
“Iya bu, dia gadis sederhana tapi cantik. Dikantor dia sangat cerdas, bisa mengerjakan semua tugas dengan baik biarpun tidak pernah bekerja sebelumnya.”
“Dia bukan gadis yang gila harta. Buktinya dia tidak begitu saja menerima pernyataan cinta Danang karena merasa menjadi orang tak punya.”
“Baiklah, kita lihat saja nanti.”
“Maksudnya ibu mau menerima kan?”
“Kita lihat nanti. Apakah dia benar-benar baik atau hanya pura-pura baik.”
***
“Ibu.. aku lapar..” kata Bintang tiba-tiba.
“Oh ya, baiklah, ibu sudah siapkan semuanya. Mau makan sekarang?”
“Iya bu, apakah ada ayam goreng?”
“Ada. Selalu ada. Tapi ibu mau tanya dulu, ayam gorengnya ibu sama ayam gorengnya yu Mirah, mana yang lebih enak?”
“Enak semua kok.”
“Enak semua?”
“Sama enaknya, Bintang suka.”
“Baiklah, terimakasih sayang.”
“Bapak makan juga kan?”
“Oh ya, Bintang bilang saja sama bapak. Mau makan tidak?”
Bintang berlari kedepan, tapi dilihatnya bapaknya tertidur dengan bersandar pada kursi. Ia tak menjawab ketika Bintang mengajaknya bicara.
“Bapak tidur..” gumamnya, lalu berlari kebelakang.
“Ibu.. bapak tidur, Bintang nggak berani . Biasanya kalau bapak tidur Bintang dilarang mengganggu, nanti yu Mirah memarahi Bintang."
“Oh, baiklah. Bintang saja makan dulu ya, ayo cuci tangannya dan duduk disana.”
“Ibu jangan bangunkan bapak. Kasihan, bapak pasti lelah.”
“Ya..ya, ibu tahu..” kata Palupi yang kemudian berindap-indap kearah teras. Dilihatnya suaminya tertidur dengan kepala bersandar di sandaran kursi. Kedua kakinya diselonjorkan. Tampak nyenyak sekali. Palupi mendekat, ditatapnya wajah tampan yang sedang terlelap. Palupi teringat, dulu kalau suaminya tidur lebih dulu, dia pasti mengusiknya dengan mengutik-utik kupingnya, atau hidungnya. Sekarang, tiba-tiba keinginan itu muncul. Sudah diangkatnya tangannya dengan tersenyum, tapi mengapa ya tangannya gemetar. Dan ketika itu tiba-tiba Handoko membuka matanya, melihat tangan Palupi dekat sekali dengan wajahnya.
“Ada apa?”
Palupi sangat terkejut.
“Ada.. ada.. ada.. nyamuk..”
***
Besok lagi ya
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, Mbahekhalel,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki,
Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
Alhamdulillah.......
DeleteYang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Lanjutannya selalu ditunggu
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
DeleteHallow.....mbk Tien
Alhamdulillah SP 30 sdh tayang
Terima kasih mbak Tien atas terbitnya SP 30.
DeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Maturnuwun mbak Tien..
DeleteWaah romantisnyaaa...hehe..semoga perasaan Palupi dan Handoko berproses ke arah perdamaian...rela deh..rela..sebab Mirah bakalan dapat Priambodo. Aha..!
Asyik mbak Tien...jadi teringat dg ibu alm...sewaktu Bapak Tidur..gak boleh dibangunin..🙏. Matur nuwun .n selamat malam. Salam sehat bahagia sll.
DeleteTerima kasih Bunda Tien, sehat terus ya Bunda,, Aamiin 😍😍😍
DeleteCintaaaaa apakah itu cintaaaa, bertanya tanpa sengajaaaaaaa,,, ahayyyy cinta oh cinntaaaaaa 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
DeleteBaca sambil senyum2 lihat tingkah Handoko kaya anak kecil..Mirah memang usil tapi cerdas dg usahanya utk menyatukan kembali RT majikannya...trmksh mbak Tien...salam sehat dr Situbondo
DeleteHalllow juga mbak Tien..... matur nuwun sdh disapa... Doaku selalu... Semoga mbak Tien sekeluarga senantiasa sehat, bahagia, sejahtera🤗😚😍
DeleteSemakin banyak lg ide2 yg menginspirasi corat coretnya membuat alur cerita menjadi lebih nano2, dramatis, bergejolak..... bikin kepo readersnya😁😉😆🤣
Semangaaat mbak.....💪💪 Salam sayang dari Surabaya😙😍
Lembar koreksi:
Delete1. “Itu benar kan Pri, anakmu butuh seorang ibu. Lagian kasihan kalau kamu mengurus anak terus. Pekarjaan kamu bagaimana?”
# Pekerjaan kamu......#
2. Berari Palupi sedang ada didapur, atau sedang bersih-bersih rumah. Ada rasa senang dihati Handoko.
# Berarti Palupi...... #
3. Bintang berlari kedepan, tapi dilihatnya bapaknya tertidur dengan bersandar pada kursi. Ia tak menjawab ketika Danang mengajaknya bicara.
# .... ketika Bintang mengajak bicara. #
Ada....ada....nyamuk.
Huh....kecewa harus nunggu lagi..... Cuman sekali tayang siang, sekarang harus begadang lagi....nasib-2 sdh kadung nyandu ya hrs mau nunggu..
Matur nuein Bu Tien, hanya 3 kesalahan ketik selebihnya cincailah... hanya karena spasi....
Sugeng dalu .
This comment has been removed by the author.
DeleteAlhamdulillah SANG PUTRI 30 sudah tayang.
DeleteMatur nuwun mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Owalah nyamuk.. nyamuk. .
Masih saling cinta n sayang tp malu utk mengungkapkan... Ahaaaai makin penasaran ini..trimakasih Bu Tien, salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteAlhamdulillah sudah diintip beberapa kali muncul juga episode 30. Semoga Palupi dan Handoko segera damai..aamiin
ReplyDeleteHhmmmm.....rindu terpendam..
ReplyDeleteSalam sehat selalu Bu Tien..
Matur nuwun... Mbak tien.... Smg sehat selalu
ReplyDeleteMatur nuwun mbak tien-ku...Spnya.
ReplyDeleteHua ha ha ha....nyamuk betina, rambutnya panjang, mau gigit telinga, Hua ha ha ha....ada ada saja .
Sudahlah baikan masih sama sama suka.
Mirah, bagianmu pri ya...
Salam sehat mbak Tien dari sragentina.
Nyamuk..nyamuk yang nakal...ehm Bu Tien sehat selalu ya semangat
ReplyDeleteYaaaasa lagi seru dipotong
ReplyDeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
Delete1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
aduuuh tanggung ini selangkah lagi nyamuknya terbang
ReplyDeleteAda nyamuk di rumah kuuuuuuuuu.....#sambil nyanyi😄.
ReplyDeleteTrimaksh ibu tien..semoga sllu sehat..salam hangat dari lampung...
Alhamdulillah sekali intip langsung ada.
ReplyDeleteSalam sehat buat bu Tien n. Klg.
Alhamdulillah bu tien masih sore sdh ada tayangan sp 30 sehingga nggak perlu nginceng2,
ReplyDeletePalupi2 .... sdh dekat dgn handoko kok ya masih pura2 ......
Pri sdh mau kenalan dgn mirah, danang semangkin dekat dgn tanti ..... waauuu semangkin ingin cepat baca episode berikutnya bu tien
Semoga bu tien n kelg selalu sehat2
Salam hangat dari mojokerto
Ha ha ha,besok lagi ya ibu Tien, maturnuwun,salam hangat ,semoga selalu bahagia
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun...bun...
Mugi2 tansah rahayu...
Gemes....sama nyamuk....😄😄
ReplyDeleteSalam sehat mbak Tien.
ReplyDeleteTernyata bintang tdk suka nanda, ibunya bintang jadi susah mau lanjut dgn bpk nya nanda.
Terima kasih mbak tien.
Wah ada getar...di kala mata bertemu..artinya masih ada cinta yang bersemayam di hati mereka ...Palupi dan Handoko. Semoga keduanya dapat bersatu kembali.
ReplyDeleteSalam sehat dan terima kasih mbak Tien.
Alhamdulillah, nadyan agak telat masih bisa mengurangi rasa penasaran nasib Handoko-Palupi.
ReplyDeleteMatur nuwun Bu Tien.
Wong JEMBER tansah ngantu-antu.
Ini caranya mengedit Profil Anda :
Delete1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
Semoga Palupi kembali dgn Handoko,Mirah dan pri jadian....trims mbak Tien semoga sehat sllu....Aamiin yra
ReplyDeleteWi wk wk ....ada nyamuk. Awas ya kalo pri sampe datang. Bikin runyam aja.
ReplyDeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
Delete1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
Alhamdulillah...
ReplyDeleteSalam sehat sll
Hallo jg mbak Tien...semoga sehat selalu..
ReplyDeleteTrimakasih SP30...baca ikut baper..gemes sm handoko n palupi..dlm hati saling memuji...
Bintang tdk suka nanda krn bpknya mau suka sm ibunya..bintang maunya bapak ibunya bersatu lagi..
Pri akn dikenalin yu mirah..sdh klop..
Nunggu lanjutannya besok lg yaa...apa ada nyamuk lg..😀
Salam sehat dr bandung.
😅😅
ReplyDeleteBisa aja Bu Tien ceritanya....👍👍
Cerita yg indah....
Semoga Bu Tien selalu diberi sehat dan bahagia...Aamiin
Cie cie Palupi ketangkap basah... Knp harus malu dg suami sendjri toh blm cerai... Tanggalkan ego masing 2 bangun kembali rumah tangga dg cinta
ReplyDeleteHehehe... ada nyamuk cinta... alasan Palupi, pdhl rindu setengah mati saama Handoko. Ayo dong jangan gengsi2an. Bukankah kalian masih saling cinta?
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, ep 30 sudah hadir, smoga Mbak Tien selalu sehat ya. Salam seroja selalu dari Semarang.
Ada nyamuk di hati Palupi yg menggelitik hati Handoko.. sebaliknya Handoko mulai mengangankan Palupi menjd ibu sejati di rmh dan hatinya.... Smg usaha Mirah menyatukan dua hati yg pernah menyatu kembali bersemi. Bintang sbg penyambung rasa... Smg menjd cerita bahagia di akhir Desember ini... Semangat berkarya terus mb Tien spt semangatnya yu Suprih mencarikan jodoh utk adiknya Priambodo...Mirah SP lainnya
ReplyDeleteMulai nih dekat .... Makasih mba Tien.
ReplyDeleteSalam hangat selalu
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip.
ReplyDeleteRupanya sdh dekat nih kebahagiaan untuk kembali rukun Handoko - Palupi. Sdh ada jl tol untuk Pri dan Mirah. Cerita tg bagus... Menunggu eps 31.
Matur nuwun Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien tetap sehat, semangat dan produktip.
ReplyDeleteRupanya sdh dekat nih kebahagiaan untuk kembali rukun Handoko - Palupi. Sdh ada jl tol untuk Pri dan Mirah. Cerita tg bagus... Menunggu eps 31.
Matur nuwun Berkah Dalem.
Terima kasih bu Tien
ReplyDeleteSemakin asyik... semoga lekas rujuk kembali ...
Alhamdulillah SP 30 sdh hadir
ReplyDeleteAda nyamuk.. nyamuk kangen tuh..
Peluk aja Handoko kan belum cerai..jgn gengsi2an ah..
Seruu dan bikin penasaran ceritanya.
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan bahagia selalu
Salam sehat dari Bekasi
Makin seru saja. Terimakasih bu Tien. Salam seroja dari Magelang.
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien.
ReplyDeleteSalam seroja dari Mataram.
Hahahahaha... Nyamuk deh masuk dalam CerBer, dan bisa bikin para Pembaca ikut terbawa membahas dia. Bunda Tien memang betul-betul hebat deh.
ReplyDeleteSeandainya saja CerBer ini bisa divisualisasikan, pasti menduduki posisi rating tertinggi. Soalnya bikin gemes, bikin ketawa dan lebih dari itu: bikin PENASARAN yang mengikuti ceritanya. Jeda dengan sponsor iklan-iklan-nya pasti buanyak.. Hehehehe...
TERIMA KASIH ya, Bunda Tien. Kami ikut mendoakan dari jauh, semoga Bunda Tien selalu diparingi sehat, sukses dan bahagia lahir batin. ♥️������
Alhamdulillah sudah tayang episode 30 Sang Putri
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya
Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Kutunggu kelanjutannya ya bu Tien
Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmatNya kepada kita semuanya aamiin
Bu Tien bingung nich...... mau jawab nggak tahu nama Anda yang komen di blogspotnya. Mau saya ajari memunculkan nama dan Foto profi Anda ?? Ikuti caranya dibawah ini, biar bu Tien bisa menebut nama Anda saat Anda komen di blognya.
DeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
Aaduuuhhh.....nyamuk cintaaa bikin Handoko matanya terbuka.....padahal pura"tidur hikhikhik....
ReplyDeleteSuwun mb Tien.....salam hangat dr blora 🙏
Kula nuwun Bapak/Ibu yang Blora. Selamat malam. Maukah saya ajari cara memunculkan nama dan foto profil Anda di Blogspot bu Tien Kumalasari, agar saling mengenal nama sesama blogger.... bu Tien juga jika nyalami Anda juga akan nulis nama Anda. Mauuuu ???
DeleteIni caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
Terima kasih bunda Tien..
ReplyDeleteSalam taklim dari kota Malang...🙏🙏
Kalau hati sudah bicara Tubuh pun menyampaikannya...
ReplyDeleteSalam sehat selalu mbak Tien
Alhamndulillah.... Terimakasih mbak tien
ReplyDeleteSehat dan bahagia selalu, Aamiin
Assalamualaikum wr wb.. Slmtpgi bu Tien sayang.. MksihSP 30 nya.. Mkin penasaran dan sll ngintip terus.. Slmtsehat dri sukabumi y mba Tien.. Muuaacchh🥰🥰
ReplyDeleteMudah mudahan Handoko berbaikan kembali dgn Palupi utk merajut rumah tangga mereka yg hampir ambruk. Priyambodo menikah dgn Mirah dan Danang merajut cintanya dgn Tanti.... Tamat... Maaf Bu Tien itu rekaan saya, semoga sll sehat dan semangat berkarya. Salam sehat dari Pondok Gede..
ReplyDeleteBapak atau Ibu yang di PONDOK GEDE.......
DeleteMaukah saya ajari memunculkan nama dan foto profil Anda di blogspot bu Tien Kumalasari ? Agar ma Anda, Foto Anda dikenal oleh sesama Blogger ??
Ini caranya mengedit Profil Anda :
1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
Sehat selalu
ReplyDeleteBacanya sambil senyum2 ceritanya bagus
ReplyDeleteTrims bu tien semoga selalu sehat
Senyum senyum sendiri ini mb Tien...
ReplyDeleteSmoga kembali bersatu mnjdi klga bahagiaaa
Salam sehat mb Tien
Dari YulieslemanSendowo
Bu Yulie Sleman, cara menampilkan nama diblogspot bu Tien agar tiedak selalu UNKNOWN, katabijak mengatakan tidak kenal tidak sayang.
Delete1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
Ada yg LG jatuh cinta....
ReplyDeleteAku baca ikut senyum2...he..he..
Penasaran
ReplyDeleteBapak atau Ibu yang lagi penasaran.......
DeleteMaukah saya ajari memunculkan nama dan foto profil Anda di blogspot bu Tien Kumalasari ?
Ini caranya mengeditnya :
1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
7. Selamat mengedit Profil Anda.
Mbak Tien .. bisa²nya mjd mak comblang juga niih .. mksih hiburan ceehungnya, lanjuuut ... salam seroja dr lembah tidar kota Magelang
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteJam, 21.00 diintip....
ReplyDeleteBlm ada
Semanfat bu Tien
Tetap ditunggu lanjutannya
Makasih Bunda SP 31 dah hadir, hadiah dari Bunda untuk teman2 yang merayakan Natal.
ReplyDeleteSehat selalu dan tetap semangat ya Bunda
Sang putri tayang
ReplyDelete