ADA YANG MASIH TERSISA 36
(Tien Kumalasari)
Tak ada kata terucap dari bibir Tejo. Kepalanya menunduk dan tubuhnya gemetar. Keringat dingin membasahi dahi dan tubuhnya.
“Bapak senang, semua penderitaan Miranti sudah terobati. Kamu juga harus bersyukur Jo, anakmu bakal ada yang melindungi dengan baik dan penuh kasih sayang. Pramadi itu laki-laki yang baik. Dia mau melakukan apa saja untuk orang lain dengan ikhlas dan tulus. Dulu waktu bapakmu ini dirawat dirumah sakit, apa kamu tahu? Pramadi yang menunggui bapak siang dan malam. Dia laki-laki luar biasa,” kata pak Kusumo tanpa tahu bagaimana perasaan Tejo.
Tapi bu Kusumo melihat keanehan diwajah Tejo, yang tiba-tiba tampak pucat. Itu karena bu Kusumo duduk dihadapan Tejo sedangkan pak Kusumo ada disampingnya.
“Dan syukurlah Miranti mendapatkannya. Kamu sudah tahu belum bahwa sesungguhnya Pramadi itu seorang pengusaha yang kaya raya? Tapi dia suka sekali berderma. Setiap bulan ia membagikan sembako kepada kaum du’afa, disekitar kota ini. Luar biasa. Dan bapak belajar dari dia. Mulai bulan ini bapak akan melakukan hal yang sama. Coba pikir, ketika kita tidur nyenyak dikasur yang empuk, dikamar yang nyaman, lalu makan enak dan bisa berpakaian bagus, disana .. masih banyak orang-orang tak mampu yang tak bisa menikmati apa yang kita nikmati. Ya kan? Tidur di emperan toko, dibawah jembatan, makan sisa-sisa makanan, bahkan ada yang beberapa hari tidak makan. Bapak sangat tersentuh dengan apa yang dilakukan Pramadi. Kamu juga harus melakukan hal yang sama Jo, semampu kamu, tidak usah harus meniru mereka yang mampu. Misalnya hanya dengan berbagi sebungkus atau dua bungkus nasi. Kamu mengerti Jo? Kita akan bahagia ketika bisa melakukannya.”
Tejo yang mulai bisa menata batinnya hanya mengangguk-angguk. Sebuah pelajaran luar biasa mampu mengalahkan rasa perih didadanya karena sebuah harapan pupus dari angannya. Mengalahkan rasa terkejutnya ketika mengetahui bahwa Pram adalah benar-benar seorang pengusaha yang sangat dermawan. Ketika ditanya, dia sangat merendah, tak ada kata-kata menyombongkan diri. Begitu santun dan penuh perhatian kepada orang lain. Ya Tuhan, pria itulah yang akan memiliki bekas isterinya, yang semula diharapkannya akan diajaknya rujuk. Haruskah Tejo marah? Tidak, Tejo sekarang adalah seseorang yang mulai bisa menyadari bahwa beginilah hidup ini. Ada ketulusan, ada kebatilan, ada baik ada buruk, dan dia telah mengarungi semuanya. Sekarang dia baru memulai membuka lembaran baru yang semoga bersih dari noda. Sebenarnya dia butuh teman, yang bisa seiring sejalan.
Teman cantik yang dirindukannya akhir-akhir ini, tapi tiba-tiba terbang melayang.
“Mengapa kamu diam Jo? Tidak setuju dengan apa yang bapak katakan?” tanya pak Kusumo sambil menatap Tejo yang masih saja menundukkan kepalanya.
“Tidak bapak, Tejo kagum akan perbuatan baik seperti yang bapak katakan,” katanya sambil mengangkat kepalanya.
“Kamu mau melakukannya?”
“Tentu saja bapak.”
“Kalau kamu mau berbuat baik, maka kamu benar-benar anak bapak, karena bapak tidak pernah mengajarkanmu melakukan hal buruk dalam hidup kamu.”
“Tapi wajah kamu kok pucat begitu Jo, kamu benar-benar sudah sehat?” tanya bu Kusumo.
“Ibu, Tejo baik-baik saja.”
“Ibumu ini terlalu mengkhawatirkan kamu. Udara begini panas, kalau peluh bercucuran itu kan sudah semestinya. Dan kalau peluh keluar banyak pasti wajah kelihatan agak pucat,” kata pak Kusumo.
Tejo mengambil tissue yang ada dimeja, lalu ia mengelap wajahnya yang berkeringat.
“Bu, bagaimana kalau kita melihat bengkelnya Tejo sekarang?”
“Oh, iya pak.. ibu mau.. ibu ganti baju dulu ya,” kata bu Kusumo bersemangat sambil berdiri dan langsung masuk kedalam rumah.
Tejo pun terlihat begitu gembira ketika bapaknya tampak menaruh perhatian atas usahanya. Sejenak dia melupakan kekecewaan hatinya.
***
“Apakah kamu membutuhkan sesuatu untuk bengkel kamu Jo?” tanya pak Kusumo ketika mengajak mampir makan disebuah warung.
“Tidak bapak, semuanya sudah cukup.”
“Barangkali kamu ingin peralatan yang lebih modern, supaya pekerjaan kamu dan teman-teman kamu bisa bekerja lebih mudah. Nanti bapak bantu.”
“Tidak, biarkan saja dulu, nanti kalau suatu hari Tejo membutuhkan barulah Tejo minta sama bapak.”
Pak Kusumo mengangguk mengerti. Ia semakin ingin melihat, seberapa jauh Tejo sudah melangkah, sehingga tidak mau menerima bantuan dari orang tuanya. Tapi yang jelas Tejo benar-benar sudah berubah.
Tejo menikmati makan siangnya, mencoba melupakan Miranti yang sudah jelas akan menjadi milik orang lain. Seorang pengusaha kaya yang dermawan, merangkap menjadi sopir Miranti. Ini yang Tejo belum mengerti. Bagaimana bisa terjadi.
“Bapak, bolehkah Tejo tahu, bagaimana Pramadi seorang pengusaha kaya bisa menjadi sopir pribadi Miranti?”
“Hm.. bahkan sebelumnya dia menjadi pengamen...” gumam pak Kusumo sambil menghirup es beras kencur yang dipesannya.
“Dia itu memang pacarnya Miranti.”
“Apa?”
“Dia sakit selama tiga bulan dan setelah kembali Miranti sudah menikah sama kamu. Dia mengamen ketika ingin bertemu Miranti, Lalu aku yang tidak mengira siapa dia sebenarnya memintanya menjadi sopir pribadi Miranti.”
“Jadi... mereka sudah kenal sebelumnya?”
“Tapi aku percaya mereka tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma. Pramadi orang baik dan sangat menghormati cintanya.”
Tejo terdiam. Apa lagi yang ingin dikatakannya? Tak ada celah untuk menerobos masuk. Tak ada ruang untuk mendendangkan deru nyaring didadanya.
“Kamu masih membenci Miranti?” tanya pak Kusumo tiba-tiba dan Tejo benar-benar terkejut. Dia justru sedang jatuh cinta nih.
“Tidak bapak. Tejo merasa bersalah.”
“Ya sudah, do’akan saja agar dia bahagia ya Jo.”
“Ya bapak,” kata Tejo lirih sambil menikmati suapan terakhirnya.
“Nanti carilah gadis yang baik yang bisa menjadi pendampingmu. Tapi jangan asal cantik, asal suka. Yang penting bisa menjadi isteri dan ibu yang baik. Mengerti Jo.”
“Ya bapak,” jawab Tejo sambil membayangkan wajah Miranti, tapi kemudian wajah itu hilang, berganti sebuah bayangan yang entah siapa, dan belum ditemukannya.
***
Suasana dirumah pak Winardi sangat meriah. Ada kerabat Pramadi tiga mobil datang sebagai wakil keluarga. Dan hari itu juga diputuskan hari apa dan kapan Pram dan Miranti akan dinikahkan.
Tentu kedua calon pasangan itu sangat bahagia. Abi tak pernah lepas dari gendongan Pramadi. Sedikit saja dilepaskan, lalu berteriak-teriak memanggil.. apaaak.. apaaak. Membuat yang hadir ikut tertawa melihat kelucuan Abi.
“Kapan kamu balik Mir?” tanya Pram ketika sedang berduaan.
“Entahlah, mungkin satu dua hari lagi, barangkali ibu sama bapak ingin membicarakan sesuatu.”
“Baiklah, aku juga akan mempersiapkan semuanya. Pernikahan disini, dan sebuah acara syukuran disana, mungkin orang-orang kantor ingin melihat kita sebagai pasangan yang benar-benar pasangan, bukan hanya menduga-duga.”
“Terserah kamu saja Pram.”
“Bagaimana menjawab keinginan Tejo?”
“Menjawab apa? Tejo tidak pernah mengatakan apa-apa. Mudah-mudahan dia sudah mendengarnya dari bapak atau ibu.”
“Sebenarnya aku kasihan sama dia.”
“Kita do’akan saja agar dia mendapatkan jodoh terbaik, yang bisa menambal kekecewaannya.”
“Aamiin. Tapi kamu tidak boleh membencinya ya, dan seandainya dia ingin bermain bersama Abi, ijinkanlah, bagaimanapun dia kan ayahnya.”
“Iya, aku mengerti.”
***
Pak Kusumo melihat-lihat bengkel Tejo, dan mengangguk-angguk.
“Itu air compressornya sudah usang, mengapa tidak beli yang baru?” kata pak Kusumo.
“Iya pak, nanti, baru mengumpulkan uang.”
“Berapa kamu butuhnya?”
“Tidak pak, sungguh, biarlah Tejo berusaha sendiri, agar terasa nanti pahit dan manisnya dari keringat kami.”
“Ya.. ya.. bapak bisa mengerti.”
Lalu pak Kusumo dan bu Kusumo masuk kedalam. Bu Kusumo terharu melihat perabotan anaknya yang sangat sederhana.
“Ini kamar kamu le?” tanya bu Kusumo ketika memasuki sebuah kamar.
“Iya bu.”
“Berantakan begitu. Sehabis tidur itu selimut harus dilipat dan dirapikan. Begini...” kata bu Kusumo sambil melipat selimut Tejo yang terserak diatas ranjang.
“Iya bu, mulai besok akan Tejo rapikan.
“Segera cari isteri yang bisa mengurus kamu, bukan yang suka menghamburkan uang kamu.”
“Ya bapak.”
“Kamu tidak ingin rumah yang lebih bagus?”
“Ingin, tapi nanti bapak, do’akan saja agar Tejo bisa membelinya.”
Terharu pak Kusumo mendengar Tejo selalu menolak pemberiannya. Tampaknya Tejo benar-benar ingin menebus kesalahannya dengan melakukan sesuatu yang hanya ditanganinya sendiri, tanpa campur tangan orang tua.
“Bagus le, bapak senang melihat bengkel dan rumahmu ini. Masih berapa lama lagi kamu mengontrak rumah ini?”
“Masih dua tahun bapak.”
“Lumayan lama. Semoga dalam waktu dua tahun kamu sudah bisa berhasil membenahi hidup kamu.”
“Aamiin, terimakasih bapak.”
***
“Ternyata pak Kusumo orang yang sangat perhatian dan begitu bijak, tak mau mengusik keinginan kamu untuk mandiri,” kata Supri ketika pak Kusumo sudah pergi.
“Aku merasa berdosa kepada kedua orang tuaku.”
“Aku senang kamu bisa menjalani hidup kamu dengan penuh penyesalan dan berusaha memperbaikinya. Aku selalu mendukung kamu Jo.”
“Terimakasih Pri.”
“Kamu juga ketemu Miranti dan berhasil merayunya?”
Tejo menghela nafas berat. Menghempaskan tubuhnya dikursi.
“Lhaah.. kenapa?”
“Miranti sudah dilamar.”
“Oh ya?”
“Kamu ingat orang gagah yang memberi aku uang duapuluh ribu hanya untuk mengisi angin di ban mobilnya? Yang memberi kamu seratus ribu hanya untuk melihat mesinnya? Yang kamu lihat sedang membagikan sembako dilapangan itu?”
“Kenapa dia dan apa hubungannya?”
“Dialah yang akan menjadi suami Miranti.”
“Ya Tuhan... Benarkah?”
“Perjalanan hidup yang tampak rumit dan sangat membuatku terpana.”
“Kamu sakit hati dong?”
“Bukan, aku hanya kecewa karena maksudku tak tersampai, tapi aku tidak sakit hati. Pramadi laki-laki yang baik. Aku ingin menebus kesalahanku, membahagiakan Miranti, tapi sudah ada yang melakukannya. Aku bahagia untuk dia,” katanya lirih.
“Jo, kamu hebat sekali. Kamu bisa menerima sesuatu yang seharusnya menyakiti hati kamu dengan lapang dada. Bahkan kamu bahagia untuk dia. Itu luar biasa Jo. Kamu benar-benar sahabatku yang telah memiliki hati yang besar. Memiliki kebijakan yang tak ternilai,” puji Supri sambil menepuk bahu Tejo dengan hangat.
“Itu kan karena kamu Pri, aku menemukan jalanku karena kamu.”
“Jadi kamu tidak sedih kehilangan Miranti?”
“Ya sedih lah Pri, aku kan masih manusia. Tapi aku tidak menyesalinya. Aku kan sudah bilang bahwa aku akan bahagia untuk dia. Sudah terlalu banyak aku menyakiti dia Pri.”
“Baiklah, aku juga bahagia untuk kamu.”
Lalu Supri merangkul sahabatnya erat-erat.
***
“Tejo...” itu suara ibunya ketika menelpon.
“Ya bu..”
“Miranti sudah mengabari bahwa akan menikah bulan depan.”
“Syukurlah,” kata Tejo datar.
“Bapakmu bilang, besok kalau kesana akan mengajak kamu juga. Kamu mau kan?”
“Mengajak Tejo menghadiri pernikahan Miranti? Enggak bu, Tejo nggak mau ikut.”
“Mengapa? Sama bapak sama ibu dan simbok katanya juga pengin ikut.”
“Takut Tejo pingsan disana,” canda Tejo.
“Mengapa pingsan Jo?”
Lalu Tejo terkejut. Ungkapan katanya membuat bu Kusumo bertanya-tanya.
“Tidak bu, Tejo hanya bercanda.”
“Apa kamu sesungguhnya suka sama Miranti dan ingin rujuk?”
“Ah ibu, tidak bu, Tejo hanya bercanda.”
“Jadi apakah kamu mau ikut?”
“Entahlah bu, kan masih bulan depan, gampanglah bu.”
Namun ketika menutup pembicaraan itu bu Kusumo merasa bahwa sebenarnya Tejo masih menginginkan Miranti.
“Ah, kamu terlambat menyadarinya Jo,” gumam bu Kusumo.
***
Supri sedang membeli makanan untuk makan siangnya bersama Tejo dan kawan-kawannya, ketika seseorang memanggilnya.
“Pri !!”
Supri menoleh, dan melihat seorang gadis cantik sedang menatapnya.
“Dina ?”
“Senangnya kamu masih ingat aku Pri. Apa kabar?”
“Baik, kamu sendiri?”
“Aku juga baik. Lagi beli makan ya? Aku bekerja ditoko baju itu.”
“Oh, syukurlah, sudah berapa anak kamu Din?”
“Anak?” kata Dina tertawa.
“Iya, kenapa tertawa?”
“Aku nih perawan tua Pri, belum ada yang mau.”
“Masa, gadis secantik kamu belum ada yang mau. Kamu terlalu milih, barangkali?”
“Tidak Pri, masih belum bisa melupakan dia.”
“Tejo ? Kamu masih memikirkan dia?”
“Susah menghilangkannya. Tapi aku maklum, aku kan hanya orang biasa, sedangkan dia anak seorang pengusaha kaya, dan sudah digandeng Anisa. Aduuh, kalau ingat itu Pri, kamu kan juga tahu, Anisa pernah melabrak aku gara-gara aku makan bareng Tejo?”
“Ya, aku ingat lah.”
“Sudah menikah ya mereka? Sudah punya anak berapa?”
“Tidak, mereka tidak menikah. Panjang ceritanya. Nanti kalau ada waktu aku akan ngomong banyak. Tapi kalau kamu ingin ketemu Tejo, dia bekerja bersama aku.”
“Oh, kamu bekerja dikantornya Tejo? Hebat ya.”
“Bukaaan.. Tejo tidak bekerja dikantor bapaknya. Dia mendirikan bengkel bersama aku, dan hidup sederhana. Kasihan dia.”
“Memangnya kenapa Pri kok kasihan?”
“Kan ceritanya panjang.”
“Cerita saja sekarang, ayuk sambil makan didalam, Aku yang traktir Pri.”
“Aduh, aku lagi beli makan untuk Tejo juga nih.”
“Nggak akan lama, sambil menunggu pesanan kamu dibungkus, ayo kita makan didalam,” kata Dina sambil menarik tangan Supri. Rupanya cerita tentang Tejo sangat menarik perhatiannya.
***
Dina teman kuliah Tejo, dulu jatuh hati sama Tejo, tapi karena Anisa takut Tejo direbut oleh Dina maka dilabraknya Dina ketika sedang makan dikantin kampus. Dinapun mundur karena malu dikira rebutan cowok. Sekarang ketika mendengar tentang Tejo, Dina merasa kasihan. Anak orang kaya yang merintis usahanya demi menebus semua kesalahannya, alangkah mengharukan.
“Pri, jangan dulu bilang sama Tejo kalau kamu ketemu aku ya, aku akan memberi dia kejutan.”
“Kamu mau ke bengkel?”
“Iya, tapi nanti sepulang kerja.”
“Jam berapa kamu pulang kerja?”
“Jam lima an lah. Jam segitu bengkel sudah tutup?”
“Iya sudah. Tapi tak apa-apa, kalau berdua malah bisa leluasa mengeluarkan isi hati,” goda Supri.
“Ah, harapanku kan sudah pupus Pri, mana mau dia sama aku. Aku hanya kangen dan ingin melihat keadaannya.”
“Bagaimana kalau Tejo masih suka sama kamu?”
“Memangnya Tejo pernah suka sama aku? Setelah ada Anisa maka Tejo tidak pernah lagi berpaling kemanapun.”
“Tapi Anisa kan sudah tidak ada. Kasihan dia. Kalau kamu mau mendekati dia lagi, siapa tahu dia akan bahagia.”
“Aku tidak terlalu berharap Pri, aku kan sudah bilang bahwa aku hanya kangen. Apakah dia masih ganteng seperti dulu?”
“Ya masihlah, masa ganteng bisa luntur? Cuma dia agak kurusan, dan jangan kaget kalau kamu ketemu dan melihat tubuhnya belepotan olie. “
Dina tertawa.
“Mudah-mudahan kalian berjodoh.”
“Jodoh itu ada ditangan Yang Maha Kuasa Pri, kan aku sudah bilang bahwa aku tak akan terlalu berharap. Bisa melihatnya saja aku sudah senang.”
***
Tejo baru mau masuk kekamar mandi ketika diluar terdengar ketukan. Apa Supri kembali karena ada yang ketinggalan?
Tejo berjalan kearah depan, tapi urung membuka pintu ketika didengarnya suara perempuan menyapa.
“Selamat sore..”
Bayangan bahwa yang datang adalah Anisa, membuat Tejo membalikkan badannya dan langsung masuk kekamar mandi.
***
Besok lagi ya
Alhamdulillah AYMT 36 sudah tayang.
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
Terima kasih mbak Tien ... AYMT 36 sdh terbit dan dpt dinikmati para penggemarnya.
ReplyDeleteSalam hangat kami dari Yogya.
Ahaaahaaa..... dah muncul tokoh baru ya mbak... Semoga berjodoh sama Tedjo 😍😍
DeleteSemoga juga mbak Tien bersama keluarga senantiasa sehat bahagia ..doaku selalu mbak ...Salam sayang dr Surabaya
Selamat berkarya ..kutunggu tulisan2 berikutnya yg pastinya selalu berhasil membuat hati Readers penasaran 🤗😙😙
Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar
Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs,
Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai...,
Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
Alhamdulillah.......
DeleteAYMT 36 sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.
Trimakadih Bu Tien, always best wishes utk Bu Tien serta penggemar.. Salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.
DeleteSelamat malam Bu Tien dan ketemu lagi di AYMT_36, kemarin kelimpungan semua, habis gak ada kabar beritanya. Dikomentari di blogspot, diem. Di japri di WA, setali tiga uang. Chat malam hingga pagi baru dapat respon pkl 15.40 WIB. E..... ternyata lagi tidak enak badan.
DeleteAlhamdulillah sekarang sdh sehat walau masih kecapekan.
Istirahat yang cukup, jaga pola makan, pola hidup, tetap Olga mandiri dimasa Pandemi Covid-19. Tetap disiplin pada protokol kesehatan:
_#cucitanganpakaisabun_
_#memakaimasker_
_#hindarikerumunan_
_#polahidupbersihdansehat_
“Jo, kamu hebat sekali. Kamu bisa menerima sesuatu yang seharusnya menyakiti hati kamu dengan lapang dada. Bahkan kamu bahagia untuk dia. Itu luar biasa Jo. Kamu benar-benar sahabatku yang telah memiliki hati yang besar. Memiliki kebijakan yang tak ternilai,” puji Supri sambil menepuk bahu Tejo dengan hangat.
Supri, benar-2 sahabat sejati bisa menghibur teman teman dikala sedih, menyemangati dikala putus asa dan memberikan motivasi dan bangga atas prestasi yang dicapainya.
Semoga Dina menjadi jodoh Tejo...... "CLBK" Cinta Lama Bersemi Kembali.
Matur nuwun bu Tien, sehat terus dan terus sehat.
Matur suwun Bunda Tien, mugi2 Bunda tansah sehat,,, Aamiin 😍😍😍
DeleteAlhamdulillah bu tien udah sehat kembali.terimakasih cerbungnya ibu.
ReplyDeleteAlhamndulillah...terimakasih mbak tien
ReplyDeleteAlhamdulillah...eps 36 sudah tayang. Maturnuwun mbsk Tien sayang
ReplyDeleteIyeng Sri Setiawati Semarang
Terima kasih banyak.mbak.
ReplyDeleteSemoga sehat selalu
Alhamdulillah..sudah tayang,matur nuwun mbak Tien..semoga slalu sehat Aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah akhirnya datang juga episode 36
ReplyDeleteTerimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
Salam sehat dan hangat untuk ibu Tien dan semuanya dari Salamah Purworejo
Alhamdulillah AYMT 36 yang dinanti sudah muncul..Terima kasih bu Tien..semoga aehat selalu..Semoga happy ending..Miranti dan Pramadi, Tejo dan Dina..aamiin.
ReplyDeleteAkhirnya eps 36 tayang ...Suwun Bu Tien dan muncul tokoh baru Dina semoga Dina bisa berjodoh dgn Tejo...Semoga Bu Tien tetap sehat dan tetap bisa berkarya...Aamiin 🙏👍
ReplyDeleteOh....ada Dina, asik nih Tejo..
ReplyDeleteAlhamdulillah Bu Tien sudah sehat..
Salam dari Bandung (Komariah Prilanawati)
Matur nuwun... Mbak tien... AYMT sdh tayang.. Smg mbak tien sehat jasmani rohani ekonomi terus berinspirasi
ReplyDeleteTrimakasih bu Tien .....
ReplyDeleteSalam hangat dari malang ....senangnya tejo dipertemukan dg dina ...
Jadinya miranti bahagia bersama pramadi ...GBU
Maturnuwun bu Tien,tetaplah sehat dan semangat dlm berkarya,kutunggu kelanjutan critanya,semoga sukses selalu
ReplyDeletePuji Tuhan..sudah tayang..trimaksh ibu tien tercinta🙏🙏. Aq terharu ttg tejo...kasihan tp ya sudah lah..
ReplyDeleteTp ada haRtapan bahagia..semoga dina bs membuatnya bahagia...mantab ada tokoh baru muncul...salam sehat dari lampung ibu...🙏😊
Matur nuwun mbak tien-ku...sudah dpt menghibur kami. Tetap sehat, tetap semangat...
ReplyDeleteHoreee.....ada cewek datang untuk Tejo ...Alhamdulillah...nderek remen mas Tejo ...prawan malih.
Kita tunggu ya rekan2 pembaca, bagaimana sang dalang memainkan wayangnya...pasti memuaskan semua, kan jam terbangnya sudah puluhan tahun.
Salam sehat mbak Tien-ku...Sragentina selalu mendoakan.
Jodoh Tejo ya mba...Makasih mba Tien.Salam sehat selalu
ReplyDeleteAlhamdulillah... bu Tien, boleh donk sekali kali cerita tentang bu Tien sendiri. Kenapa gak kirim, misalnya gak enak badan, atau apa. Jadi seru bisa komunikasi sama kita selain komunikasi lewat cerita nya...
ReplyDeleteMatur nuwun mbak Tien
ReplyDeleteSalam sehat dari Batang
Puji Tuhan ibu Tien sehat semangat AYMT36 hadir gasik dan cantik, berisi kebahagiaan semua orang.
ReplyDeleteSemoga Tejo berjodoh dg Dina teman kuliah dan bln depan bisa diajak hadir dlm pernikahan Miranti.
Yustinhar nunggu eps 37.Matur nuwun, Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien sehat semangat AYMT36 hadir gasik dan cantik, berisi kebahagiaan semua orang.
ReplyDeleteSemoga Tejo berjodoh dg Dina teman kuliah dan bln depan bisa diajak hadir dlm pernikahan Miranti.
Yustinhar nunggu eps 37.Matur nuwun, Berkah Dalem.
Puji Tuhan ibu Tien sehat semangat AYMT36 hadir gasik dan cantik, berisi kebahagiaan semua orang.
ReplyDeleteSemoga Tejo berjodoh dg Dina teman kuliah dan bln depan bisa diajak hadir dlm pernikahan Miranti.
Yustinhar nunggu eps 37.Matur nuwun, Berkah Dalem.
Alhamdulillah, yg dunanti nanti sdh hadir .. trimakasih Mbak Tien .. skrg munvul Dina .. andai muncul sejak awal pasti tambah ramai.mbak Tien ...
ReplyDeleteNnnaaah... ikutan seneng deh kalo Tejo bisa move on dan Miranti berbahagia dengan Pram.
ReplyDeleteLebih seneng-nya lagi, Pak Kusumo sudah mau menerima Tejo dan menghormati keputusan-keputusan Tejo untuk tidak memberi bantuan.
Pramadi pun tidak membenci Tejo, malah sebaliknya, kasihan.
Supri beneran deh dia itu memang Sahabat yg tulus dan setia.
Dina... oh Dina. Kamu belum tau bagaimana Anisa yg sekarang sedang porak poranda hidupnya, karena dia pernah mendamprat kamu.
Bu Tien yang terhormat, TERIMA KASIH. Semua cerita bersambungnya yg bagus, sudah saya baca semua.
Saya bermimpi, seandainya saja suatu hari Bu Tien berkenan menerbitkan TRUE STORY DRAMA alias cerita drama kisah nyata.
Semoga ALLAH SWT senantiasa paringi Bu Tien dengan kesehatan yang prima dan kebahagia lahir dan batin.
Penggemar setia dari 🇦🇺
Alhamdulillah Mb Tien sdh sehat.. Makasihhh bgttt ceritanya sangat menghibur.. Rasa kangen sama Mas Pram terhapus sudah.. Hehhee.. Sehat2 terus yaa Mbakku sayaangg..
ReplyDeleteSalam sayang dari Cirebon
Alhamdulillah AYMT 36 sdh tayang,mksh Bu Tien smg selalu sehat
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien,kami dpt menikmati karya panjenengan hampir setiap malam, sungguh merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi kami, skli lg matur nuwun 😍🙏
ReplyDeleteSemoga ibu selalu diparingi sehat, bahagia bersama Amancu ❤👍
Salam sehat dan sugeng dalu, selamat istirahat...jangan lupa selalu menjaga kesehatan 😀🙏
Tejo.. Tejo sukanya curigaan aja..tapi ga papa tambah penasaran tetap sehat ya bu Tien semangat
ReplyDeleteAlhamdulillah 36 sdh muncul ..... terimakasih bu tien ..... semoga bu tien dan keluarga selalu sehat2 dan dalam lindungan Allah SWT
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien Aymt 36 ..sehat sslalu njih bu.. Kami. Menunggu kelanjutan ceritanya
ReplyDeleteAlhamdulillah AYMT 36 sudah hadir
ReplyDeleteAda Dina.. semoga menjadi jodohnya Tejo.
Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat selalu
Salam hangat dari Bekasi
Alhamdulillah. Akhirnya tayang juga AYMT 36. Terima kasih mbak Tien. Sehat selalu ya. Salam Dewi Purworejo
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang. Terimakasih bu Tien. Salam seroja dari Magelang.
ReplyDeleteAlhamdulillah. Akhirnya AYMT~36 hadir juga. Maturnuwun bu Tien.. semoga tetap sehat ..
ReplyDeleteAamiin .. 🙏
Alhamdulillah bu Tien udh sehat. Semoga selalu sehat wal afiat dan terimakasih AYMT36 yg udh tayang. Hiburan dikala malam menjelang tidur.
ReplyDeleteAlhamdulillah yg d tunggu2 nongol jg ... syiiip ada tokoh br buat tedjo..sehat slalu ya Bu Tien...
ReplyDeletePuji Tuhan..mbak Tien sdh sehat....
ReplyDeleteHiburan sdh datang, teman sebelum tidur.
Salam sehat, salam SEROJA dr Boyolali
Hallo mbak Tien..semoga sdh sehat dan makin sehat..
ReplyDeleteTrimakasih aymt~36 yg sdh ditungguuu..
Episode ini penuh keharuan...miranti pram dan abi...pak kusumo dan tejo..daan yg baru muncul dina...bilang kangen ingin melihat tejo...
Tejooo...bukain pintunya...itu bukan anisaa...mungkin itu jodohmu..semogaa..tejo jg berhak bahagia krn udh bertobat..
Hebat mbak Tien...👍👍👍
Salam sehat selalu dari bandung..kagem mbak Tien & kelg.🙏
Alhamdulillah....semoga cerita bahagia mereka hingga anak besar2 jadi marem para pembaca.
ReplyDeletesemoga bu Tien sehat selalu dengan memberi idecerita penuh sukacita membahagiakan pembaca... 😊
Mlm mb Tien smg selalu seroja ....
ReplyDeleteAlhamdulillah AYMT sdh hadir lg mlm ini... Ada tokoh baru Dina teman kuliah Tejo dulu.... Semoga Dina bs menjd jodoh yg baik dan calon pendamping Tejo dimasa depan. Semua tgt skenario mb Tien sbg author ... Kami pembaca hanya berharap Tejo tdk trauma dan mau membuka lembaran baru... Smg Supri menguatkan Tejo..ditunggu lanjutan crtnya mb Tien.. semangat berkarya...
Alhamdulillah, suwun mbak Tien, sll menunggu lanjutannya yg semakin membuat penisirin.
ReplyDeleteS
Dr Bekasi salam sehat sll katur mbak Tien bersama Amancu dan semuanya
Trims mbak tien ceritanya bagus...salam sehat selalu dari jogja
ReplyDeleteSugeng enjang , mb Tien ...maturnuwun sampun muncul . Wah , olahan katanya bagus sekali . Bikin trenyuh . Semoga Tejo mau menerima Dina . Yg memang sebelumnya memang suka sama Tejo . Sek Tejo lebih hati2 memilih calon istri njih mb . Yuli Semarang
ReplyDeleteMaturnuwun mbak Tien, sehat sehat selalu, itu trauma kedatangan Nisa ya, pada hal ingin melepas rindu, semoga masih ada tersisa diantara mereka berdua, menorehkan warna jingga dikala senja bersama, sebuah harapan.
ReplyDeleteNanang.
Alhamdulillah AYMT 36 sdh tayang, smg mb Tien sehat sll.....salam sehat dr blora....🙏
ReplyDeleteTejo , bukain dong ....klo nisa kan manggilnya mas Tejo ......ini kan selamat sore ....Tejo , semoga ini Dina jodohmu . Supri ...km baikan banget ..sahabat sejati
ReplyDeleteTerima kasih Bunda... akhirnya ke 36 sudah kembali hadir..salam sehat selalu Bunda..
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tien, baru sempat baca pagi ini ep 36 krn kemarin sore2 dah tidur. Puas sekali membaca ep 36 yg cukup panjang dan menghadirkan tokoh baru Dina. Semoga Tejo menemukan kebahagiaan bersama Dina dan semuanya happy ending dan swmoga Mbak Tien sehat terus shg bisa berkarya terus. Sekali lagi terima kasih, salam seroja dari Semarang.
ReplyDeleteBanyak novel cerita tentang perjodohan seperti ini, sampai bisan tapi kenapa klo mbak tien yg cerita kok ceritanya mengalur indah, natural ga terkesan dibuat2 ya enakkkk mengikutinya matur nuwun mbak tien sehat selalu ya. .. Salamdari grup novel ibu2 nogotirto dan grup novel keluarga sastroharsoyo se undonesua yg sangat menantikan cerita mbak tien setiap hari. Ini spt mau habis. Semogaada lagi ya...
ReplyDeleteMakacih mb Tien dg tayangnya episode 36...byk pelajaran bisa dipetik disini...
ReplyDeleteSehat terus mb Tien...bahagiaaah
Salam kami YulieSleman Sendowo
Waah ketinggalan baca..
ReplyDeleteSmalam menunggu sampe ketiduran..
Tambah satu tokoh cerjta. Smoga aja dina dgn tejo.. Hehehe
Terima kasih bu Tien, sehat selalu buat ibu dan kluarga.. Sehat juga tuk pembaca setia bu Tien..
Buat mbak iyeng juga.
Salam dari Bekasi.
Waalaikum sakam jeng Putri. Salam sehat bahagia sejahtera selalu
DeleteIyeng Sri Setiawati Semarang
Mandi dulu aah, baru nemuin tamu yg ketok pintu, mudah2an bukan Anisa. Maturnuwun Bu Tien utk eps 36 nya, ditunggu 37 nya. Semoga Bu Tien, dikaruniai Allah Swt sehat wal afiat, tetap semangat dlm berkarya. Aamiin..Salam sehat daribPindok Gede
ReplyDeleteSelalu ada kejutan, shg membuat pembacanya penasaran nunggu eps lanjutannya. Maturnuwun Bu Tien, ceritanya smkn menarik,semoga Bu Tien sehat selalu dan semangat dlm berkarya. Aamiin...Salam sehat dari Pondok Gede..
ReplyDeleteAlhamdulilah.AYMT di Jum'at pagi ini sdh bisa hadir untuk pengobat rindu dan was was dengan aktifitas Merapi terasa gemuruh sudah bbrp hari ini. Semoga M Tien sehat dan kita semua selalu dalam lindungan Alloh SWT.Jum'at mubarok
ReplyDeleteAlhamdulillah, sdh terbit part 36. Matur suwun Jeng Tien. Tetap sehat dan semangat. Selamat berkarya. Salam Satu Jiwa. Dari Uti Malang bumi Aremania.
ReplyDeletePanaassss
ReplyDeleteAlhamdulillah part 36 sdh tayang. Terima kasih banget bu Tien. Senantiasa AllahSWT beri kesehatan, semangat dalam berkarya. Setia menanti dg sabar part 37, salam seroja dan semoga kita semua sll.dlm.lindungan AllahSWT.Aamiin...
ReplyDeleteSemoga Tejo jg menemukan kebahagiannya
ReplyDeleteTejo...laki2 beruntung 3 perempuan pernah hadir di hdpnya teringat Sepenggal Kisah, Asri dicintai 3 pria d
ReplyDeleteWaaaaa.... Bs CLBK nih... Tejo sm Dina... Semoga deh...
ReplyDeleteAlhamdulillah...
ReplyDeleteMtur nuwun Bun....
Kasarasan kasugengan kabarokahan kabagyan mugio tansah kaharingaken dumateng kito sedoyo....
Buuu Tieennn..... Smoga sehat" sll yaaa..... Ambyaaarrr hati kuuhhh.....salam sehat slla dr sby
ReplyDeleteBu Tiiiieeenn..... Sehat" sll yaaaa..,. Ambyaaarrrr hatikuuu.... Jd mewek sy... Salam sehat selalu Buuuu dr sby
ReplyDeleteDina , pantang mundur ya
ReplyDeleteSelain seneng baca ceritanya ...seneng jg baca komentar2 nya...jd panj deh ceritanya .
ReplyDeleteSama ....
DeleteLebih asyiiik
alhamdulilah bunda tien udah sehat.semoga kedepannya selalu sehat terus dan selalu dlm lindungan Allah,,,Aamiin,,,terima kasih bunda salam seroja dari jmbg
ReplyDeleteMakasih Bun.Tambah seru nih cerita dan bikin penasaran pembacanya.
ReplyDeleteSukses buat Bunda, smg selalu sehat dan tetap semangat berkarya.
Salam dari Solo
Assiiiiiik....bahagia semua kayaknya endingnya.nih
ReplyDeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteDina datang
Semoga Tejo mau menerima
Pasukan pengintip mulai beraksi
*****************
Tejo bukain dong pintunya ...itu bukan Anisa Jo he..he... trimakasih bu Tien epsd 36 sdh tayang kami tunggu epsd 37 semoga bu Tien sehat selalu ..amin
ReplyDeleteTejo bukain dong pintunya ...itu bukan Anisa Jo he..he... trimakasih bu Tien epsd 36 sdh tayang kami tunggu epsd 37 semoga bu Tien sehat selalu ..amin
ReplyDeleteSaya pikir Tejo tdk mau buka pintu dulu , baru lain hari ketemu ...bisa Dina kembali berkunjung, dpt juga ketemu ditempat lain mungkin tdk sengaja... Biar para pembaca 'molak-malik' dulu.
ReplyDeleteWah...apa ada ceritanya ya, anak pak lurah ...kami tunggu mbak tien-ku...
Salam sehat dari Sragentina .
Menunggu 37..pasukan intip...mariiiiiiiiiii.😄😄😄
ReplyDeleteUtk ibu tien terkasih..semoga sllu sehat ibu🙏. Salam hangat dari lampung...
Pasukan intiiiipp siyaaaap 😎😎😀😀
ReplyDeleteAsyiaaaappp...
ReplyDeleteIkutan intip intip aahhh.....
ReplyDeletePasukn intip mulai menyerang. Sehat ya bu tien. Smoga tayang agar pasukn bisa tidur tanpa mengingau. :)
ReplyDeleteSelamat malam teman-teman pengintip...
ReplyDeleteSalam kenal ya..
Lucu ya..dari blog mbak Tien ini saya tambah teman. Tambah sedulur.
Semarang, bandung, magelang, yogya..sungguh saya syukuri.
Tulisan para penggemar juga lucu-lucu...katanya sabar, tapi penasaran dan nginceng terus..hehe.
Sama semua, saking sukanya dengan tulisan mbak Tien. Bahkan kita naif usul macam-macam versi lanjutan sesuai dengan srlera kita...hahaha...ada-ada saja.
Mbak Tien sendiri mengaku geli membaca tulisan kita.
Semoga eps 37 segera tayang ya...tapi bagaimana nih..kita ingin cerita tidak terlalu cepat selesai bukan ?
Mbak Tiiiieeen....we love you
Iyeng Sri Setiawati Semarang
Btul, tidk cept slesai. Tapi cepat terbitnya. Hi.. hi.. maaf bu tien
ReplyDeleteJangan cepat2 selesai mbak Iyeng ...
ReplyDeleteAgak di-lama2-in gitu lho...
Masakan baru sebentar dah selesai...
He..he..he..salam dari Sragentina .
Hihihi...horeee salam kenal kembali buat mas Danar dan mas Latief
DeleteIyeng Semarang
Makasih Bunda untuk AYMT 37, Seru dan makin menarik, semoga semuanya berakhir bahagia.
ReplyDeleteSalam dari Solo buat Bunda dengan harapan Bunda selalu dalam keadaan sehat wal'afiat tak kurang suatu apa, semangat terus dalam berkarya dan selalu bahagia.
Aamiiiiiin
Kenapa o kenapa
ReplyDeleteالحمد الله
ReplyDeleteSudah tayang lagi..
Tejo sudah tak percaya dg suara perempuan....
Salam sehat selalu mbak Tien