Saturday, November 14, 2020

ADA YANG MASIH TERSISA 32

ADA YANG MASIH TERSISA  32

(Tien Kumalasari)

Tejo terkejut ketika melihat siapa yang mengemudikan mobil Miranti. Sekilas bayangannya adalah bahwa  Pramadi si pengusaha kaya masih menjadi sopir Miranti, atau ada Pramadi lain yang nama dan wajahnya mirip Pramadi.

“Ada apa pak?” tanya Pram.

“Ss..saya kira Miranti..” jawab Tejo gugup.

“Perlu sama aku mas?” tanya Miranti yang merasa tidak enak apabila membiarkannya saja.

“Tidak.. tidak.. aku mau.. ketemu bapak..”

“Oh, silahkan, kebetulan sedang ada bapak sama ibu dari kampung, masuk saja, kami mau membeli makanan.”

“Baiklah..” kata Tejo lalu masuk kehalaman rumah dan membiarkan Pram membawa Miranti pergi.

Tapi baru selangkah masuk, Tejo membalikkan tubuhnya, urung bertemu orang tuanya. Ada perasaan tak enak karena kata Miranti ada bapak dan ibunya didalam. Jangan-jangan bapaknya akan mendampratnya dan membuatnya malu.

“Kenapa ya tadi dia tampak aneh?” tanya Pram dalam perjalanan.

“Katanya mau ketemu bapaknya. Mungkin tadi dia mengira saya yang menyetir,”

“Berarti dia pasti kecewa karena melihat aku.”

“Entahlah.”

“Mungkin dia akan mengatakan sesuatu..”

“Nyatanya cuma bilang kalau mau ketemu bapak..”

“Sungkan karena ada aku barangkali..”

“Barangkali.. kan belum berarti benar.”

“Dan belum tentu salah juga.”

“Ya sudahlah, mengapa memikirkan itu,  tuh warungnya ada didepan.”

“Ayam goreng?”

“Ada banyak menu disitu..”

“Baiklah, tuan puteri..”

“Kok ganti sih, biasanya tidak tuan puteri.”

“Baiklah, bidadari..”

***

Hari Minggu itu pastilah bengkel tutup. Tejo yang semula mau menemui bapaknya kembali kerumah dengan rasa melayang seperti diterbangkan angin. Gelisah tanpa pegangan. Ia membuka pintu rumahnya dengan tangan gemetar, lalu merebahkan tubuhnya di kursi. Bukan hanya karena gagal menguatkan hati dan keberaniannya untuk bertemu ayahnya, tapi juga karena ditindih rasa kecewa ketika melihat Miranti pergi bersama sopirnya.

Aduh, Tejo sangat bingung. Mungkinkah ada orang dengan nama dan wajah yang sama? Mengapa Miranti tampak begitu dekat dan akrap sama sopirnya?

Tejo memijit-mijit kepalanya yang terasa pusing. Ia ingin menelpon Miranti, pasti masih berada diluar dan ia sudah tahu bahwa pasti Miranti akan enggan bicara banyak dengannya. Lalu ingin menelpon ibunya, pasti ibunya sedang bersama tamu-tamunya dan yang jelas bapaknya pasti ada. Ngeri dia membayangkan kata-kata bapaknya yang ketika marah, bisa mengeluarkan ucapan yang sangat menggigit dan membuatnya sakit.

“Memang sih, aku bersalah, tapi kan aku sudah meminta ampun sama ibu.”

Tejo yang bertekat ingin memperbaiki hidupnya, merasa seakan patah semangat. Ada yang ingin dicapainya, hidup bersama kembali dengan Miranti, menebus semua kesalahan yang telah diperbuatnya, tapi dia tidak tahu apakah Miranti masih mau membuka pintu hatinya untuk dirinya.

Dosanya cukup besar. Selalu menyakiti, dan tak pernah peduli. Baru sekarang dia sadar, betapa dia melepaskan bunga nirwana yang mempesona, demi meraih bunga busuk dari comberan. Sekarang baru dia tahu, betapa terlukanya Miranti atas perlakuannya, dan walau begitu ketika bertemu dia masih bersikap manis padanya.

“Aku harus bisa mendapatkannya kembali. Akan aku tebus semua kesalahan yang telah aku perbuat, dengan memberinya cinta yang hangat, akan mengayominya dengan teduh, jangan sampai air matanya kembali menetes. Jangan sampai ada luka menganga,” bisiknya pelan.

Miranti, aku cinta kamu,” dan dibisikkannya itu berkali-kali, sambil mendekap bantal yang ada dikursi tamunya.

***

Miranti melayani bapak ibunya dan kedua bekas mertuanya dengan hati penuh bunga. Sebuah restu dari mereka, cukup membuatnya melangkah bersama Pramadi dengan ringan. Ia juga melayani Pramadi dengan sesungguh-sungguhnya, tanpa sembunyi-sembunyi seperti ketika Pram masih menjadi sopir pribadinya.

“Mau tambah lagi?”

“Sudah, cukup, kekenyangan nih aku.”

“Tadi katanya lapar, sekarang kekenyangan,” kata Miranti sambil menuangkan minuman untuk Pramadi.

“Orang itu kalau sudah dekat dengan orang yang dicintai, rasa lapar itu nggak ada lagi. Nggak makan seharian juga nggak akan merasa lapar,” kata pak Kusumo menggoda Pramadi.

“Benarkah begitu bapak?” kata Pramadi menyambut olok-olok pak Kusumo.

“Iya Pram,  itu benar.”

“Kalau begitu bisa irit ya pak, habisnya nggak usak masak, nggak usah beli beras..”seloroh Pram yang disambut tertawa semua orang.

“Bapak ada-ada saja.. masa nggak makan seharian kok bisa nggak lapar?”

“Lho, apa ibu lupa, dulu waktu kita pengantin baru kan ibu nggak tak suruh masak..?”

“Iya sih, kan bapak ngajakin makan diluar?” sambut bu Kusumo sambil mencibir, cibiran yang kala itu membuat pak Kusumo sampai jatuh bangun.  Dan suasana siang hari dirumah pak Kusumo benar-benar terasa meriah.

Pak Winardi baru pulang pada sore harinya, setelah mereka puas bermain dengan cucunya yang lucu dan menggemaskan.

***

Pagi hari itu badan Tejo panas sekali. Ketika Supri datang ia masih terbaring dikamarnya.

“Kamu kenapa Jo? Badanmu panas sekali.”

“Entahlah Pri.. tiba-tiba badanku nggak enak, rasanya aku kedinginan,” keluh Tejo sambil menekuk kakinya dan tidur miring.

Supri menarik selimut dan munutupkannya ketubuh Tejo.

“Sudah minum obat?”

Tejo menggeleng.

“Makan pasti juga belum. Sebentar, aku beli bubur ya, sama obat turun panas,” kata Supri tanpa menunggu jawaban Tejo. Tejopun diam, tak ada yang bisa dilakukannya kecuali memejamkan mata dan merintih pelan.

Dua orang pembantunya sudah datang, Supri meminjam sepeda motor dan berangkat untuk membeli bubur serta obat untuk Tejo.

Alangkah pilu rasa hati, ketika sakit dan tak seorangpun dari keluarganya yang datang menjenguk, apalagi merawat. Untunglah ada Supri yang selalu menaruh perhatian atas dirinya. Ketika Supri datang, lalu menyuapkan bubur sesendok demi sesendok lalu memasukkan obat panas kemulutnya Tejo hanya bisa menurut.

“Ya sudah, kamu tiduran saja dulu. Kalau panasnya tidak kunjung reda, nanti aku antarkan ke dokter,” kata Supri. Tejo hanya mengangguk sambil menarik selimut sampai ke lehernya.

“Apa aku perlu memberi tahu ibumu?” sambung Supri ketika sampai didepan pintu.

“Jangan, tidak usah Pri, terimakasih banyak.”

Tejo mencoba memejamkan matanya. Ia berkhayal ada Miranti disampingnya, mengelus kepalanya, lalu memijit kakinya, memberinya selimut yang lebih tebal agar dia merasa lebih hangat dan bertanya.. ingin makan apa.. dan memeluknya karena tubuhnya menggigil...

“Ya Tuhan... aku hanya berkhayal. Tetap saja tak ada yang mengelus kepalaku, memijit kakiku, menggantikan selimut tipisku ini dengan yang lebih tebal.. atau memelukku... tidaaak..” rintihnya dalam hati.

Lalu ada air mata menggenang dimatanya yang kemerahan.

Lalu ada nyanyian membersit dikepalanya... merindukan pungguk terbang diawang, burung dara ditangan kulepaskan.. mengharapkan kasih sayang darinya.. cinta murni darimu kubiarkan...

“Miranti... seandainya kamu ada untuk aku..”

Lalu Tejo mengigau, memanggil-manggil nama Miranti, dan Supri yang masuk kedalam kemudian memegang keningnya yang mulai berkeringat.

Panasnya mulai turun. Kasihan, hanya Miranti yang ada dalam benaknya. "Semoga kamu bisa memilikinya ya Jo,” bisik Supri sambil mengelap keringat didahi Tejo dengan tissue.

Lalu Supri meninggalkannya, melanjutkan pekerjaannya karena mulai ada beberapa mobil ngantri untuk ditanganinya.

***

“Abi belum bangun Mir?” kata bu Kusumo sambil mendekati Miranti yang sedang mengumpulkan baju kotor Abi.

“Tadi sudah bangun, sudah mandi, habis minum ASI kok tidur lagi.”

“O ya sudah, tadi aku lihat kedepan kok belum keluar.”

“Ada apa bu, kok ibu kelihatan gelisah?”

“Ah, iya ini Mir, ibu ingin mengabaikannya, tapi kok kepikiran terus.”

“Ada apa sih bu?”

“Tentang mimpi ..”

“Mimpi? Memangnya ibu mimpi apa?”

“Ibu itu seperti mendengar Tejo berteriak-teriak.. ibu mencari dimana arah suara itu, ternyata Tejo sedang hanyut disebuah sungai, tangannya seperti meraih-raih gitu, seakan minta pertolongan.. tapi ibu tak berani masuk ke air.. alirnya deras sekali.. lalu aku terbangun dengan peluh bercucuran..”

“Ibu, itu kan hanya mimpi?”

“Ibu khawatir terjadi sesuatu atas Tejo..Jangan-jangan dia lagi sakit.”

“Mimpi itu bunga tidur bu, jadi ibu tidak usah memikirkannya.”

“Iya sih.. tapi aku kok kepikiran terus ya..”

“Karena ibu memikirkan mas tejo, jadi mimpinya tentang mas Tejo..”

Bu Kusumo menghela nafas panjang, tapi gurat kegelisahan masih tampak pada wajahnya. Ia duduk diluar kamar Abi, tak mengatakan apa-apa, tapi Miranti yakin bekas ibu mertuanya ini sedang memikirkan mimpinya.

“Ibu... sudahlah, Miranti buatkan coklat susu ya bu.. diminum hangat pasti ibu merasa lebih tenang,” kata Miranti sambil beranjak kebelakang.

Bu Kusumo memasuki kamar cucunya, menatap wajah si ganteng kecil yang terlelap dalam tidurnya.

“Apa yang terjadi dengan bapakmu le?”

Abi kecil menggeliat kemudian memiringkan tubuhnya, bu Kusumo menepuk pantatnya lembut.

“Kasihan kamu le, hidupmu nanti tidak akan bersama bapak kandungmu,” bisik bu Kusumo lirih.

“Ibu, coklat susu sudah siap...” teriak Miranti dari luar kamar.

Bu Kusumo keluar lalu duduk di sofa dimana Miranti meletakkan coklat susunya dimeja.

“Anakmu tidur nyenyak sekali.” Kata bu Kusumo sambil menghirup minumannya.

“Iya, semalam tidurnya agak malam.”

“Rewel ?”

“Tidak bu, asyik bermain dengan mobilnya.”

“Oh, ya sudah, biarkan saja tidur.”

“Ibu mau belanja apa hari ini?”

“Kamu pengin masak apa?”

“Miranti tuh segala masakan suka, jadi terserah ibu saja.”

“Biar simbok saja yang belanja, ibu agak malas hari ini.

(simbok adalah pembantu yang hanya datang pagi lalu pulang disore harinya}

“Kalau ibu mau, biar Miranti yang belanja, mumpung Abi masih tidur.”

“Nggak usah Mir, belanja di tukang sayur lewat saja, biar simbok yang belanja dan masak.”

“Ibu jangan memikirkan mimpi itu, mimpi adalah bunga tidur, ya bu.”

“Iya, akan ibu coba melupakannya. Mudah-mudahan Tejo baik-baik saja.”

“Aamiin.”

***

Sejak sa’at itu Pramadi semakin sering kerumah pak Kusumo, bermain bersama Abi, dan terkadang mengajak Abi jalan-jalan.

Pramadi sedang bersiap-siap mengajak kerabatnya agar mau menemui orang tua Miranti di kampung. Hari bahagia itu akan segera tiba, dan Pramadi tak mau kelamaan menunggu, karena sesungguhnya memang sudah lama dia menunggu.

“Kamu mau kerumah Bapak ibu besok Minggu Pram?”

“Iya, aku sudah minta beberapa saudara untuk mewakili keluarga aku, mereka yang akan mengatur semuanya. Dan setelah itu aku tak mau menunggu lama, pernikahan harus segera dilaksanakan.”

“Syukurlah..”

“Apakah kamu senang?”

“Kasih tahu nggak ya...” kata Miranti menggoda.

“Nggak usah, aku sudah tahu jawabannya.”

“Oh ya? Apa sih jawabannya?”

“Tanya saja sama Abi, hayo Abi.. bisa jawab nggak?” tanya Pram yang sedang menggendong Abi setelah mengajaknya bermain ayunan disebuah taman.

Abi tertawa-tawa, lalu bertepuk tangan.”

Miranti dan Pramadi tertawa senang.

“Tuh, Abi sudah bertepuk tangan berarti setuju.. dan senang.. ya kan, sayang?” tanya Pram sambil mencium pipi Abi, dan Abi kemudian mengacak-acak rambut Pramadi sambil berceloteh.

Dan dari jauh sepasang mata memperhatikan sepasang sejoli yang tampak mesra, sementara Pramadi menggendong Abi, Miranti bergayut dilengan Pram.

***

Ketika bengkel akan tutup, Supri kembali masuk kekamar Tejo. Ia merasa lega, setelah siangnya kembali minum obatnya, panas ditubuh Tejo sudah turun. Dilihatnya Tejo sudah duduk ditepi pembaringan.

“Sudah lebih baik Jo?”

“Sudah baik Pri, aku ingin mandi sekarang.”

“Jangan mandi dulu Jo, kamu baru saja merasa sembuh. Nanti panas lagi.”

“Tapi badanku rasanya lengket semua. Dan bau, keringat banyak sekali keluarnya.”

“Kalau kamu memaksa, biar aku rebuskan air dulu, nanti mandinya pakai air hangat. Sekalian aku buatkan teh panas dulu ya. Kalau cuma teh masih ada air panas di termos.”

“Kamu kan harusnya pulang Pri, pasti lelah bekerja seharian.”

“Tidak, jangan pikirkan,” kata Supri lalu beranjak kebelakang.”

Tejo sungguh merasa terharu, ia memiliki Supri, sahabat yang selalu bersamanya dalam suka maupun duka.

“Jo, airnya sudah panas, aku tuangkan di baskom besar, dan sudah aku campur dengan air dingin. Kalau mau mandi mandilah, tapi itu tehnya diminum dulu.”

“Terimakasih ya Pri.”

“Sementara kamu mandi, aku akan beli nasi untuk makan malam. Atau kamu masih mau bubur lagi? Ada bubur tumpang enak didekat pengkolan situ.”

“Boleh Pri, terserah kamu saja.”

“Nanti setelah makan, minum obatnya lagi. Barangkali kamu hanya masuk angin,” kata Supri sambil berlalu.

“Baiklah , terimakasih banyak ya Pri.”

***

Pagi harinya Supri merasa senang karena Tejo sudah duduk santai dan sudah rapi, serta dimeja sudah siap dua gelas teh panas.

“Syukurlah, kamu sudah baikan Jo.”

“Ya Pri, ini minum kamu, dan sarapan nasi bungkus buat kita berdua.”

“Aku baru mau keluar lagi untuk beii, ternyata kamu sudah menyiapkan semuanya,” kata Supri sambil duduk didepan Tejo.”

“Kamu sudah jalan-jalan rupanya.”

“Tadi aku jalan kedekat pasar, beli nasi liwet sama ketan juruh.”

“Wah, enak tampaknya. Kalau begitu ayo kita sarapan.”

“Lalu keduanya makan pagi bersama dengan nikmat.”

“Obatnya diminum terus dulu, sampai kamu benar-benar merasa sehat Jo.”

“Iya, nanti aku minum lagi, tapi aku sudah baik kok.”

“Syukurlah, kemarin aku sudah akan membawa kamu ke dokter kalau panas badan kamu tidak turun.”

“Nggak tahu aku, siangnya baik-baik saja.”

“Kamu jadi ketemu bapak kamu?”

“Tidak, ketika aku datang, disana baru ada tamu, bekas mertua aku. Rupanya mereka masih berhubungan baik.”

“Kalau begitu mudah bagi kamu untuk kembali kepada Miranti.”

“Entahlah, aku belum menjajagi perasaannya, siapa tahu sesungguhnya dia membenci aku, walau diluar tampak sikapnya sangat baik.

“Ya, pelan-pelan saja. Yang penting kamu mendekati bapak kamu dulu, dengan begitu kedua orang tua kamu bisa membujuk Miranti agar mau kembali sama kamu.”

“Semoga saja begitu. Besok kalau aku benar-benar sehat mau kerumah lagi, agak sore, supaya bapak sudah ada dirumah.”

Pembicaraan itu berhenti ketika terdengar suara mobil berhenti, dan ada kesibukan anak buah Tejo kelutak kelutik membuka bengkel.

Hari itu Supri masih melarang Tejo membantu dibengkel, khawatir Tejo sakit lagi. Dan sampai sore harinya Tejo hanya duduk lalu ketika lelah masuk kekamar untuk beristirahat.

Malam itu Supri sudah pulang, dan Tejo sudah berada dikamar untuk tidur, ketika terdengar pintu diketuk dari luar.

“Apa ada yang ketinggalan sehingga Supri kembali ya?”

Perlahan Tejo bangkit, dan berjalan kearah pintu.

“Itu kamu Pri?”

“Mas Tejo, ini aku..”

***

Besok lagi ya.

 

 

 



 

 

 

 

 

 

 

93 comments:

  1. Alhamdulillah akhirnya... Trimakasih Bu Tien, salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih mbak Tien ... AYMT 32 sdh tayang dan dpt dinikmati para penggemarnya.

    Salam hangat kami dari Yogya.

    ReplyDelete
  3. Top rekor pasukan intip. Trims bu tien. Tetap sehat segar waras

    ReplyDelete
  4. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar
    Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Kusumastuti, KG,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Makasar, Klaten,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallow jg mbk Tien....
      Alhamdulillah....mtnuwun episod 32 nya,smg mbk Tien selalu sehat

      Delete
    2. Alhamdulillah AYMT 32 sudah tayang.
      Matur nuwun mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
      Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

      Delete
    3. Alhamdulillah.......
      Setelah menanti dengan penuh perjuangan cukup lama
      Akhirmya AYMT 32 hadir juga
      Matur nuwun sanget Ibu Tien,
      Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
      Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.



      Delete
  5. Alhamdulillah ....semua sudah lama menunggu AYMT 32
    Salam sehat untuk ibu Tien dan semuanya ...

    ReplyDelete
  6. Puji Tuhan..trimaksh ibu tien syang🙏🙏salam hangat dari lampung...

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah telah hadir AYMT 32. Terima kasih mbak Tien.. Do,a & Harap kami .....Semoga mbak Tien, Sehat bahagia selalu.. Aamiin YRA🙏 we ❤️ U......#.juga Selamat Malam untuk semuanya#

    ReplyDelete
  8. Alhamdulillah.... gak sia sia bulak balik... makasih ya bu Tien. Itu kayaknya anisa deh yang ngintip dan datang ke tejo. Makin seru aja

    ReplyDelete
  9. Bu... koq Jakarta gak di sebut sih? Kan banyak juga dari sana?...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hallow.. Jakarta.. salam hangat dari Solo😍😍

      Delete
    2. Lampung juga ibunda syang😘😘🙏😄

      Delete
  10. Makasih mbak Tien..yg ditunggu dah hadir..

    Salam seroja,dr Boyolali

    ReplyDelete
  11. Ah mbak Tien pinter bgt bikin kita penasaran.. jd Who Is Coming yaa???

    ReplyDelete
  12. Ah mbak Tien pinter bgt bikin kita penasaran.. jd Who Is Coming yaa???

    ReplyDelete
  13. Ah mbak Tien pinter bgt bikin kita penasaran.. jd Who Is Coming yaa???

    ReplyDelete
  14. Analisa sy neh..judul nya ada yg masih tersisa. .sprti nya seh miranti balik kr tejo lho.. (aq seh setuju😄)...kyak nya pasukan intip pd keberatan deh🙈😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ijinkan Miranti berbahagia bersama Pram...
      Biarkan Tejo membayar mahal harga yg selama ini telah dilakukan terhadap orang tuanya, terlebih kpd Miranti.
      Tejo sdh menabur angin dan dia akan menuai puting beliung...utk mendewasakan hidupnya...
      Dan suatu hari Tejo pasti akan bertemu dg seorang wanita yg dicintainya, tp bukan Miranti he he heee...maafkan daku teman 🙏🙏🙏
      Khususnya bu Tien🙏🙏🙏 krn saya mengkhayal terlalu jauh, mngkn juga berharap spt itu 😀😀😀

      Delete
  15. makasih mbk tien..akhir AYMT 32 tayang jg rasanya nggk sabaran ...kl nggk tayang jg mau buat sendiri ceritanya hehehe

    ReplyDelete
  16. Matur nuwun mbak Tien
    Salam sehat dari Batang

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillaahh.. Akhirnya Mas Pram dateng jugaa.. Hihihi

    ReplyDelete
  18. Besok lagi ya bu Tien,salam sehat,semoga sukses selalu
    Penasaran banget nih dg kelanjutan critanya

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah, suwun mbak Tien
    Salam sehat sejahtera sll dr Bekasi
    Met rehat mbak Tien dan semuanya

    ReplyDelete
  20. Masakan..malam2 Miranti datang...mimpi kaliii...trus, ciapa yaaa...
    Setia menunggu saja maunya dalang.(?)
    Salam sehat dari Sragentina ya mbak tien-ku...matur nuwun sdh menghibur.

    ReplyDelete
  21. Masakan..malam2 Miranti datang...mimpi kaliii...trus, ciapa yaaa...
    Setia menunggu saja maunya dalang.(?)
    Salam sehat dari Sragentina ya mbak tien-ku...matur nuwun sdh menghibur.

    ReplyDelete
  22. Alhamdulillah AYMT sdh hadir mksh mb Tien

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah akhirnya AYMT~32 hadir juga... maturnuwun bu Tien..🙏

    ReplyDelete
  24. Matur suwun Jeng Tien part 32nya. Salam sehat, terus berkarya yg selalu buat penasaran pembacanya. Salam dari Malang, Jatim.

    ReplyDelete
  25. Trims mbak tien....ini dr palembang

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillah sehat selalu bu Tien..... semoga bukan wanita pengerat itu yang datang melaporkan melihat kemesraan pram dan miranti .....

    ReplyDelete
  27. Trimakasihbak Tien..
    Aymt32...
    Waduuh..siapa yg dtg mlm2 ya..jgn2 anisa..masa miranti..kyknya ga mungkin..tp gmn tangan mbak Tien aja..hehe..
    Moga miranti bener2 sm pram...jgn smpe balik sm tejo..ga relaa..🙈🙈

    Salam sehat dr bandung buat mvak Tien n kelg.

    ReplyDelete
  28. Siapa yg datang? Anisa kah.
    Terima kasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  29. Trmkasih mbk Tien....
    Smg yg datang bukan Miranti

    ReplyDelete
  30. Matur nuwun...mbak tien.. AYMT 32 sdh tayang ,cerbung ke-12 karya mbak tien. Se7 dg bu Rita,Miranti dg Tejo menilik gaya bercerita mbak tien, maaf mbak tien lancang,

    ReplyDelete
  31. Senang skli bu Tien sdh kembali bisa menulis, selalu sehat ya bu dan jaga kesehatan 😍😀❤
    Dan juga matur nuwun bu Tien, yg ditunggu-tunggu dan dirindukan sdh muncul, walaupun diakhir episode 32 ini, bikin deg degan...ada yg tok tok pintu Tejo, itu pasti Anisa...aduh mau bikin gara-gara apa lagi tuh orang...
    Semoga Miranti diberi kesempatan utk menikah dan berbahagia dg Pram ❤😀 kasihan Miranti yg hidupnya sdh dihancurkan Tejo dan Anisa si penggeret, eh kok malah jadi ngatur bu Tien ya? maaf maaf bu Tien 😀😀😀
    Salam sehat kagem bu Tien dan Amancu...sugeng makaryo dan sukses selalu ❤...jaga kesehatan ya bu, jangan kecapekan 😍❤

    ReplyDelete
  32. Trmksh mb Tien jeda 1 hari... Semoga sehat adanya... Semoga Anisa yg datang... Jgn2 krn Rita tdk lg kerjasama salon sepi krn yg ahli sbnrnya mmg Rita... Krn sepi tdk ada pemasukan dan rumah yg jd jaminan lepas utk beli mobil.. tambah bikin ruwet hub Tejo saat ingin kembali ke Miranti dan Abi..Harapan pembaca tentu kebahagiaan Miranti dan Pramadi yg diharapkan... Semua tgt author.. hak mb Tien bgmn ending dr Aymt ini... Sll slm seroja utk kita ke semua...

    ReplyDelete
  33. Atau klupun yg dtg Miranti smg mengabarkan klu akan segera menikah dg Pramadi krn Pram sdh mendpt restu kedua ortu baik p Winardi maupun p Kusumo..jd ikut nggak bisa tidur.. lanjut mb Tien

    ReplyDelete
  34. Cukup sekali ....aku merasa kegagalan cinta...tak kan terulang kedua kaliii ...didalam hidupku..ho.ho ya nasib ya nasib... 🎼🎼🎼..sepenggal lagu kesukaan SIMBOK setiap kali memasak sambil goyang Pinggul dikit..💃🏻💃🏻.sembari melirik Miranti...agar Miranti tersadar sekian Tahun di sakiti Tejo... 🤭🤣🤣. Biarlah si Tejo berjodoh dg Supri aja.. jamin pasti gak ada yg tersakiti...hatinya👍........🙏🙏.maaf njih mbak Tien..sekedar pelipur lara buat yg semalam menunggu...sampai pagi .

    ReplyDelete
  35. Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu dan tetap semangat ,,Aamiin 😍😍😍

    ReplyDelete
  36. Semoga yg datang malam2 Anisa yg sdh sadar...jangan Miranti kasihan kan Pram... Tapi ya terserah Bu Tien saja kita ikuti yg penting semua bisa happy ending.. Salam sehat dan bahagia buat Bu Tien..Aamiin.

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah AYMTnya sudah tayang
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo

    ReplyDelete
  38. Terimakasih bu Tien. Salam seroja dari Magelang.

    ReplyDelete
  39. Alhamdulillah sudah tayang lagi.
    Matur nuwun bu Tien, semoga selalu sehat. Aamiin.

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah yang ditunggu akhirnya muncul juga, terima kasih Bunda.
    Semoga keterlambatan tayangnya dikarenakan ada keperluan dan Bunda Tetap sehat dan semangat.
    Salam dari kami di Solo buat Bunda

    ReplyDelete
  41. Alhamdulillah akhirnya datang juga terimakasih bu Tien

    ReplyDelete
  42. Alhamdulillah AYMT 32 sudah hadir
    Wah siapa ya yg mengetuk pintu malam2?
    Semakin seru dan bikin penasaran ceritanya
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
    Salam hangat dàri Bekasi

    ReplyDelete
  43. Aneh ya, kok sudah cerai dari suami malah Miranti lebih betah tinggal dengan bekas mertuanya. Bukannya pulang ke rumah orang tuanya ......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Miranti termasuk orang yang tidak bisa berkata tidak.
      Begitu bu Kusumo bilang jadilah kamu anakku, maka Miranti tak kuasa menolak.Apalagi bagi pak Kusumo Abi adalah segalanya, pengganti anaknya yang hilang.
      Rumit memang ......inilah rumitnya hati manusia.

      mbak Tien mampu melukiskannya secara detail.

      Delete
  44. Siapa yg datang manggil mas Tejo...
    Apakah nisa ?
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete

  45. Alhamdulillah, dapat kebagian baca pagi, setelah malam ditunggu ga nongol juga..

    Comentnya pun da byk.. Luar biasa para pembaca setia bu Tien.

    Salam sehat tuk ibu Tien n semua pembaca setianya..

    ReplyDelete
  46. Balikan aja sama Nisa yaaa, semoga Nisa insyaf

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah, yg ditunggu sudah datang. Terima kasih MB Tien, semoga selalu sehat, salam Seroja dari Jogja

    ReplyDelete
  48. Bagus mbak. Hajar mbak hati Tejo biar merasakan derita Miranti dan merasa dia tak pantas jadi suami Miranti 😄 ...bercanda Mbak...salam sukses dan sehat selalu mBAK

    ReplyDelete
  49. Alhamndulillah.... Terimakasih mbak tien

    ReplyDelete
  50. Puji Tuhan yang ditunggu tunggu dari kemarin sudah tayang... membuat plong bacanya krn Mbak Tien selalu sehat. Ditunggu lanjutannya Mbak. Salam seroja dari Semarang.

    ReplyDelete
  51. Rinduku dua hr terobati sdh.
    Bu Tien....sehat dll dan terus berkarya y bu..moga jd jariyah ibu. Aamiin
    Yogya selatan setia sll

    ReplyDelete
  52. Terimakasih mbak Tien, salam sehat bahagia sejahtera .. jangan jadikan satu lagi Miranti sm Tejo ya Mbak Tien

    ReplyDelete
  53. Kalau begitu bisa irit ya pak, habisnya nggak usak masak, nggak nusah beli beras..”seloroh Pram yang disambut tertawa semua orang.
    ### usah ###

    Ketika Supri datang, lalu menyuapkan bubur sesendok demi sesendok lalu memasukkan obat panas kemulutnya, Supri hanya bisa menurut.
    ## Tejo ##

    Kamu kan harusnya pulang Jo, pasti lelah bekerja seharian.”
    ## pri ##

    "Sungkan karena ada aku barngkali..”
    ## barangkali ##

    Salam sehat mbak Tien dan salam buat pecinta cerbung ini.

    ReplyDelete
  54. Trmksh AYMT 32 sdh tayang....smg mb Tien sehat sll......salam sehat dr bora 🙏

    ReplyDelete
  55. Alhamdulillah.....tks Bu Tien..... Salam Sehat sll..... Bu Tien yg mbikin hatiku Ambyaaarrr..... .he he he

    ReplyDelete
  56. Alhamdulillah...
    Mtur swun Bun....
    Mugi2 tansah rahayu...

    ReplyDelete
  57. Tejo2 ..jgn harap kamu dpt merebut hatinya Miranti lagi hhh ..ikutan genes nih ..trimakash mbk Tien Miranti sdh tayang kembali ...salam sehat selalu Yayuk Klaten.

    ReplyDelete
  58. Puji Tuhan obat penawar cemas sdh hadir. Ibu Tien tetap sehat, semangat dan karyanya tetap luar biasa digandrungi banyak pembaca.
    Mungkin yg datang malam itu Anisa yg sdh insaf dan niat bertobat.

    Yustinhar di Priok menunggu eps 33. Matur nuwun Berkah Dalem.

    ReplyDelete
  59. Pg , menjelang siang mb Tien . Wah bu Kusomo semoga tdk menggagalkan pernikahan Pram n Miranti ya . Krn Miranti kan tdk bisa menolak . Biar Tejo menjadi kakak Miranti saja.
    Wah yg dtg mlm2 siapa ya ? Mimpi , at anisa ...krn sdh ga punya duit . Klo Miranti mgkn akan mengabarkan klo bu Kusumo sakit . Tp tentunya mb Tien yg lebih tau . Yuli Suryo .Semarang

    ReplyDelete
  60. Mungkin Anisa yg datang...

    Salam sehat Bunda.. terima kasih akhirnya baca lanjutannya yg makin dak dik Duk..
    Sriati Siregar selalu menanti kelanjutan nya..

    ReplyDelete
  61. Ditunggu kelanjutannya...sehat-sehat ya bu Tien

    ReplyDelete
  62. Wah baru bisa memberi komen.. Semalam ngintip ..alhamdulillah muncul juga yang ditunggu tunggu. Terima kasih bu Tien, semoga sehat selalu. Harapan saya Miranti sama Pram. Anisa yang sepertinya menemui Tejo (dugaan) tidak diterima lagi...Happy end ya bu

    ReplyDelete
  63. semoga yang datang menemui.Tejo Anisa....tp jangan diterima ya Tejo... biar ansisa kapok bahwa kelakuannya salah dan Tejo yg sdh sadar akan kesalahannya mdpt istri yg baik shg bisa mendukung Tejo utk berubah mjd lebih baik..
    Maaf Bu Tien jadi kebawa dalam cerita...habis seru sih

    ReplyDelete
  64. Inti dan substansi cerita sudah tersampaikan kepada pembaca dengan baik dan pembaca senang. Saran saya, cerita ini kata orang sunda sih jangan "ngayayay"... Hatur Nuhun Mbak Tien

    ReplyDelete
  65. Sepasang mata siapakah ya yg memperhatikan dari jauh dua sejoli Pram dan Miranti ? Harap2 cemas nih nunggu kelanjutannya he..he ..salam sehat selalu mbk Tien ...Klaten.

    ReplyDelete
  66. Intap intip.... Intap intip.... Alhamdulillah akhirnya datang juga AYMT nya. Tks bu tien.... Siapa lagi yang berani datang malam2 kalo bukan si reseh anisa... Sdh bangkrut n jatuh miskin mungkin dia.... Yang penting mudah-mudahan cinta Miranti n pramadi sdh ketemu muaranya trus menikah dan hidup bahagia selamanya.....🥰😍

    ReplyDelete
  67. Intap intip.... Intap intip.... Alhamdulillah akhirnya datang juga AYMT nya. Tks bu tien.... Siapa lagi yang berani datang malam2 kalo bukan si reseh anisa... Sdh bangkrut n jatuh miskin mungkin dia.... Yang penting mudah-mudahan cinta Miranti n pramadi sdh ketemu muaranya trus menikah dan hidup bahagia selamanya.....🥰😍

    ReplyDelete
  68. Intap intip.... Intap intip.... Alhamdulillah akhirnya datang juga AYMT nya. Tks bu tien.... Siapa lagi yang berani datang malam2 kalo bukan si reseh anisa... Sdh bangkrut n jatuh miskin mungkin dia.... Yang penting mudah-mudahan cinta Miranti n pramadi sdh ketemu muaranya trus menikah dan hidup bahagia selamanya.....🥰😍

    ReplyDelete
  69. Dari jauh sepasang mata memperhatikan...
    Malam2 datang ketempat Tejo
    Jelas...
    Anisa mau laporan ke Tejo

    ReplyDelete
  70. Monggoooo..... Pasukan ngintip pd kumpul d sini ......ibu Tien..... Sy sll menunggu..... Ep.33 blm muncul....smoga Ibu Sehat" yaaa....salam dr sby

    ReplyDelete
  71. Terimakasih mba Tien K. Semoga senantiasa Afiat dan kian barokah.

    Menyimak komentar sahabat penggemarnya, sayapun setuju agar Tejo mendapat pembelajaran yang berarti atas sikaf pembangkangannya kepada kedua orang tua dan perlakuan tidak senonoh kepada Miranti.

    Sambil menunggu AYMT33 ....

    ReplyDelete
  72. Alhamdulillah... terobati...inceng2 nya terkabul...
    Makin seruuu ceritanya...penisiriiin
    Salam sehat mbTien dr YulieSleman Sendowo

    ReplyDelete
  73. "Mas Tejo. Ini aku"...🤭. Penginceng dirimu..

    ReplyDelete
  74. Sekarang sdh mulai inceng2 kelanjutannya

    ReplyDelete
  75. Kok sampai saat ini bl bisa lihat lanjutan MAYT nya M Tien. Kenapa bikin kangen n penasaran untuk lajutan Pram n Miranti

    ReplyDelete
  76. Alhamdulillah.... Udh baca nih.... Ditunggu lanjutan nya bunda Tien.... Makin penasaran.... Smoga happy end yaaa💖💖💖. Salam sayang dari Bekasi utk bunda Tien & para fans nya.... 😘😘😘

    ReplyDelete
  77. Kenapa aku tidak bisa buka lanjutan 33 ya.. ada cara lain selain dari geogle..?

    ReplyDelete

CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG 49

  CINTAKU JAUH DI PULAU SEBERANG  49 (Tien Kumalasari)   Ketika menemui Sinah di rumah sakit, mbok Manis tidak pernah sendiri. Dewi yang tid...