JANGAN BAWA CINTAKU 36
(Tien Kumalasari)
“Baskoro pergi ?” tanya Broto sambil membelalakkan matanya.
“Iya mas.. aku takut dia nekat. Baskoro itu sebenarnya sangat rapuh. Dulu saat putus dengan Rina sempat mau bunuh diri. Aku takut mas, aku takut,” kata Risma dengan sesenggukan.
“Kamu sudah menghubunginya?”
“Ponselnya mati.”
“Sebenarnya ada apa? Kamu marahin dia?”
“Sebenarnya aku bukan memarahi dia mas. Aku ingin mengatakan mana jalan baik yang harus ditempuhnya.”
“Ini masalah apa sih? Dia melakukan hal tidak benar apa?”
“Dia itu tergila-gila sama si tukang sayur itu. Aku katakan bahwa dia perempuan nggak bener. Dia kan bisa memilih perempuan lain yang baik. Karena bukankah menikah itu kalau bisa ya untuk seumur hidup? Tapi dia selalu membantah. Marah, masuk kamar dan menguncinya dari dalam. Aku pikir dia tidur, barusan aku buka kok kamarnya tidak terkunci, tapi dia nggak ada. Sebagian pakaian dia bawa. Aku lihat mobilnya ada, jadi dia pergi begitu saja. Aku menelponnya nggak diangkat, tak lama kemudian ponselnya dimatikan. Aku bingung, harus bagaimana mas, aku hanya bisa berkeluh sama kamu.”
Broto menatap Risma tajam. Kurang suka mendengar Risma menyebut nama Ika dengan si tukang sayur. Nggak suka mendengar Risma mengatakan Ika perempuan nggak bener.
“Mengapa kamu mengatakan bahwa Ika perempuan nggak bener?” tanya Broto dengan wajah muram dan kata-kata yang tajam.
“Mas, kamu kan nggak tahu, dia itu seperti apa. Lalu siapa bapaknya Dian, adakah yang tahu? Dengar mas, Dian terlahir karena dulu si penjual sayur itu…”
“Namanya Ika..” kata Broto memotong ucapan Risma.
“Baiklah, Dian terlahir karena Ika terhanyut dalam pergaulan bebas. Siapa yang menghamilinya, tak ada yang tahu. Bahkan Ika sendiri pasti juga tidak tahu.”
Wajah Broto semakin gelap.
“Dengar Risma. Ika bukan penganut pergaulan bebas. Dia gadis baik-baik yang diperkosa pacarnya yang waktu itu dalam keadaan tidak sadar karena dibius teman-temannya. Hentikan tuduhan buruk itu,” kata Broto masih dengan ucapan yang tajam.
“Bagaimana kamu tahu mas? Dia pasti tidak mau mengatakan hal yang sebenarnya. Dia hanya menginginkan harta Baskoro bukan?”
“Dia datang pada kedua orang tua angkatku untuk mengontrak rumah, dalam keadaan mengandung. Ketika itu kandungannya masih kecil dan belum kelihatan. Dia sangat menderita. Setelah pacarnya tidak mau bertanggung jawab, kedua orang tuanya meninggal. Dia sebatang kara dan sendirian memikul derita. Dia jual rumah orang tuanya yang sederhana, untuk mengontak rumah, lalu berjualan sayur keliling kampung. Dia melahirkan tanpa seorangpun menunggui. Dia membesarkan anaknya sampai sekarang sudah kelas satu SMP, tak ada yang menumpunya. Dia gadis luar biasa. Bukan gadis murahan yang terhanyut oleh pergaulan bebas.”
“D..dia?”
“Ya, dia.. apa kamu tidak melihat matanya? Mata yang begitu indah dan teduh. Bukan mata liar pemilik nafsu dan pecandu laki-laki. Dia susah ditundukkan,” kata Broto dengan berapi-api, karena sudah mendengar semuanya dari ibu angkatnya.
“Ya Tuhan, mengapa Rina bisa mengatakan itu?”
“Kalau kamu melihat derajatnya, ia memang hanya seorang tukang sayur. Tapi dia perempuan mulia yang memiliki derajat tinggi karena akhlaknya yang baik, budi yang luhur dan mulia. Kamu harus mengenalnya sebelum menghujatnya.”
“Ya Tuhan.. ya Tuhan..” Risma menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, tersedu dalam sesal dan duka. Menyesal karena telah menghujat seseorang dengan kata-kata buruk. Berduka karena Baskoro pergi entah kemana.
Melihat Risma menangis, kemarahan yang semula memenuhi perasaannya memudar. Risma hanya terburu nafsu karena kata-kata orang lain yang mungkin saja ingin memfitnahnya.
“Dia bukan gila harta. Dia justru suka memberikan pertolongan. Kamu tahu, ketika ibu angkatku sakit dan membutuhkan biaya, lalu bapak angkatku meminta agar Ika membayar kontrakannya setahun kedepan, padahal masa kontraknya masih dua bulan lagi, tapi dia memberikannya karena bapak angkatku memerlukannya untuk berobat . Sementara sebenarnya dia sudah bersiap untuk pindah dari sana agar dekat dengan sekolah anaknya. Apakah kamu masih akan berpikir buruk tentang dia?”
Risma melapaskan tangannya, mengambil tissue untuk mengusap wajahnya.
“Kalaupun kamu seorang milyader, tapi kamu tak boleh merendahkan martabat seseorang karena kedudukannya. Profesi seseorang bukan menunjukkan derajatnya. Dihadapan Allah, kita semua sama. Perilaku kita yang dinilai olehNya. Kamu masih ingat bukan? Saat kuliah aku bekerja di bengkel sambil menjajakan koran sebelum masuk kerja?”
“Maafkan aku, maafkan aku.. Aku menyesal telah termakan kata-kata Rina. Sekarang tolong antarkan aku kepada Ika.. aku harus meminta maaf. Siapa tahu juga Baskoro ada disana.”
Broto merasa lega. Risma menyadari kesalahannya. Lalu dia bersedia mengantarkan Risma ke rumah Ika.
***
“Dina, ayo dong makannya, kok dari tadi cemberut saja,” tegur Rina ketika makan siang di restoran bersama suami dan anaknya.
“Dina kesal sama ibu,” sungut Dina.
“Kenapa sih, kok kesal sama ibu ?”
“Habisnya, tadi ibu nggak mau nyamperin mas Dian, Dina jadi nggak ada temannya.”
“Tadi kan kita sudah mampir kesana, tapi ada mobil-mobil didekat rumahnya mas Dian. Ya nggak enak dong, disana lagi ada tamu.”
“Itu kan tamunya bu Yanti. Mas Dian pasti mau kalau diajak.”
“Tapi ya nggak enak dong Din, masak sih, disana lagi ada tamu lalu kita datang terus mengajak mas Dian pergi.”
“Besok saja, kalau liburan kita kesana, sudahlah, jangan rewel,” kata Leo yang sebenarnya juga kecewa nggak bisa mengajak Dian jalan-jalan dihari Minggu.
Memang benar, tadi Leo sudah membawa Dina untuk nyamperin Dian, tapi Rina menolak turun karena ada dua mobil parkir didekat pagar rumah Ika. Apalagi salah satunya adalah mobil Baskoro, dan karena itu ia meminta Leo agar langsung saja jalan, untuk mencari makan tanpa Dian.
Dina masih cemberut. Nasi dipiringnya hanya dimainkannya dengan sendok.
“Dina, sini ibu suapin ya..”
“Nggak mau. Dina nggak mau makan,” sungut Dina.
“Disuapin bapak ya?”
“Nggak mau !”
"Dina nggak boleh gitu ah, nih lihat.. adiknya yang didalam perut ibu bisa mendengar lho kalau mbak Dina marah-marah. Malu dong, sudah besar masih suka ngambeg.”
“Bohong, masak adik bisa mendengar? Kan ada didalam perut ibu?”
“Ya bisa dong, kan deket sama mbak Dina. Makanya sekarang nggak boleh rewel seperti itu. Malu dong sama adiknya. Sini, ibu suapin, kan bapak sudah janji kalau lain kali kita akan nyamperin mas Dian.”
“Nggak mau, aku nggak mau disuapin, malu sama adik,” kata Dina sambil menyuap makanannya.
Rina tersenyum senang.
“Memangnya siapa sih tadi, tamunya Ika? Kalau mobil satunya seperti mobilnya Broto,” kata Leo tanpa sungkan.
“Satunya itu mobilnya Baskoro.”
“Ngapain mereka kesana?”
“Ngapain juga mas nanya? Dia itu cantik, wajar lah kalau bunga cantik dikerubutin kumbang-kumbang,” kata Rina dengan wajah masam.
Leo diam. Melihat wajah masam isterinya cukup membuatnya tak harus bicara banyak tentang Ika. Ia memendamnya dalam hati rasa ‘cemburu’ yang masih saja tersisa. Susah ya melupakan cinta pertama? Apalagi ada benih dititipkannya disana.
“Ibu, makanannya hampir habis. Bilang sama adik bahwa mbak Dina sudah makan dan tidak rewel," kata Dina.
“Anak ibu pintar sekali. Adik juga pasti senang melihat Dina makan banyak. Habiskan ya mbak, biar sehat, gitu kata adik "
Dina tersenyum. Ingatan akan adiknya mampu menghalau rasa kecewanya karena urung jalan-jalan sama Dian.
Tiba-tiba ponsel Rina berdering. Dilihatnya dari Risma.
“Ya mbak.. lagi makan nih, sama mas Leo dan Dina,” sambut Rina menjawab telponnya,
“Aku mau tanya sama kamu.”
“Apa tuh mbak?”
“Tentang kebenaran apa yang kamu katakan pagi tadi.”
“Apa maksudnya ?”
“Lupa, kamu cerita apa?”
“Iya sih, mengapa mbak Risma menanyakan itu?”
“Aku ingin tahu, apa itu benar?”
“mBak Risma nggak percaya?”
“Aku lagi mencari kebenarannya.”
“mBak Risma lagi dimana?”
“Lagi diluar, mau mencari Baskoro, dan mau ketemu yang namanya Yanti atau Ika.”
“Baiklah mbak, nggak enak bicara di telpon, nanti saja kalau ketemu, supaya lebih enak.”
Dengan perasaan tak nyaman, Rina menutup ponselnya.
“Ada apa?” tanya Leo curiga.
“Itu, mbak Risma.”
“Kenapa dia?”
“Tampaknya marah-marah dan nggak setuju kalau Baskoro suka sama Ika.”
“Jadi Baskoro suka sama Ika? Mengapa dia mengatakannya sama kamu?”
“Nggak apa-apa, sekedar curhat.”
“Kamu juga meladeninya, seperti kurang kerjaan saja,” omel Leo.
Tapi Rina berdebar. Ia merasa telah menjelek-jelekkan Ika. Bagaimana kalau Ika tahu, lalu marah sama dia? Rina menyesali semuanya. Ia heran pada dirinya, mengapa bisa sejahat itu. Ia menambah-nambahi cerita supaya Ika tampak buruk dimata Risma. Apakah Risma kemudian curiga lalu menanyakan apa yang dikatakan itu benar? Aduh, pasti Rina harus menjawabnya dengan berbohong lagi. Benar adanya, bahwa untuk menutupi kebohongan harus ada kebohongan yang lain. Itu sangat menjeratnya. Lalu Rina merasa sangat gelisah.
“Kok sudah makannya?” tegur Leo karena Rina tidak menghabiskan makanannya.
“Tiba-tiba aku merasa mual. Kalau sudah semua, ayo kita pulang, kepalaku sangat pusing.”
“Dina sudah selesai?” tanya Leo.
“Sudah pak, lihat, ini sudah habis,” kata Dina sambil menutupkan sendok garpunya diatas piring.
“Baiklah, kalau sudah kita akan segera pulang.”
“Bolehkah membelikan sesuatu untuk mas Dian lalu kita mampir kesana?”
“Ibu sangat pusing nak, kita harus langsung pulang,” kata Rina sambil memijit kepalanya.
“Iya Dina, lain kali saja ya?” bujuk Leo.
Dina mengangguk ketika melihat ibunya sedang memijit-mijit kepalanya.
***
“Aku heran, kalau itu bohong, mengapa Rina melakukannya? Tampaknya mereka sahabatan. Bahkan ketika Rina sakit, katanya Yanti juga yang mengantarnya, menjaganya. Mengapa ya Rina melakukannya?” kata Risma dalam perjalanan kerumah Ika, setelah menelpon Rina dengan jawaban yang tidak memuaskannya.
“Sedekat apa Rina dengan Ika?”
“Nggak tahu. Katanya tadinya hanya langganan beli sayur setiap hari. Tapi Rina itu dulu kan pacaran sama Baskoro. Ketika Rina dipaksa menikah dengan Leo, Baskoro seperti orang kehilangan pegangan. Dia nyaris tewas karena berusaha minum obat tidur kelewat banyak. Baskoro itu rapuh, itu sebabnya aku takut ketika tiba-tiba dia pergi tanpa pamit.”
“Kalau mendengar sesuatu jangan ditelan begitu saja. Yakinkan bahwa itu benar dengan mencari sumber yang lain. Sekarang kamu menyesal bukan?”
“Aku tidak yakin Rina akan membohongi aku. Dia harus menjelaskan semuanya. Mungkin juga dia mendapat berita itu dari orang lain.”
“Aku kesal ketika kamu mengata-ngatain Ika. Setahuku dia itu baik.”
“Tampaknya kamu juga suka sama dia?”
“Suka itu kan macam-macam. Suka karena dia baik, suka karena dia cantik, suka karena jatuh cinta.”
“Kamu suka yang mana ?”
“Entahlah, tapi menurut aku, aku suka karena dia baik, dan dia itu pejuang kehidupan. Seperti aku, melakukan semua hal untuk mencapai sesuatu. Dulu aku berdagang koran disetiap lampu merah agar aku bisa membiayai kuliah aku. Ika rela berpanas-panas keluar masuk kampung berdagang sayuran, untuk menghidupi dan menyekolahkan anaknya. Apakah itu buruk?”
“Aku minta ma’af karena salah menilai orang. Masih jauhkah rumahnya?”
“Tidak, setelah perempatan kita masuk gang, kekanan.”
“Semoga benar, Baskoro ada disana.”
“Kalau dia ada, apa kamu masih akan memarahinya?”
“Tidak, akan aku biarkan dia memilih jalan hidupnya.”
“Kalau dia ingin menikahi Ika?”
“Aku akan merestuinya.”
“Aku lega mendengarnya,” kata Broto sambil tersenyum, walau serasa ada yang hilang dari hatinya. Melakukan sesuatu dengan ikhlas, ternyata melegakan.
***
“Dian, sudah selesai belajarnya?” tanya Ika ketika melihat Dian sudah menutup bukunya dan memasukkannya kedalam tas, sambil menyiapkan buku pelajaran untuk besok pagi.
“Sudah selesai bu.”
“Hari masih siang, benar sudah selesai?”
“Sudah, kan sehabis mandi siang tadi, Dian langsung belajar dan mengerjakan PR.”
“Bagus, anak pintar.”
“Aku kan anaknya ibu. Karena ibu pintar, aku juga harus pintar.”
“Ibu hanya sekolah sampai SMA, karena kakek tidak bisa membiayai kuliah ibu. Tapi ibu tidak menyesal menjadi anak orang tak punya.”
“Seperti Dian, Dian juga tidak menyesal menjadi anak pedagang sayur.”
“Benarkah?”
“Benar dong bu.”
“Apakah kamu pernah memikirkan sesuatu? Mm.. maksud ibu.. menyesali sesuatu?”
“Apa maksud ibu ?”
“Mungkin saja, kamu punya keinginan.. tapi tidak bisa ibu penuhi..”
“Tidak, Dian mendapatkan semuanya dari ibu.”
“Mungkin kamu punya impian..”
“Impian itu apa? Bedakah impian dengan keinginan?”
“Beda dikit..”
“Beda dikit?”
“Keinginan itu biasanya sesuatu yang nyata. Misalnya.. ingin makan enak.. ingin baju bagus.. ingin apalah.. pokoknya sesuatu yang nyata. Kalau impian.. itu sesuatu yang tidak nyata.. biasanya .. aduh.. apa ya.. susah ibu mengatakannya..”
“Ingin punya ayah..?”
Ika terkejut, menatap anaknya dengan mata terbelalak. Apa yang keluar dari bibir kecil anaknya seperti sesuatu yang meluncur begitu saja. Tapi tampaknya memang itu yang diinginkan Dian. Benarkah?
“Maaf bu, apakah aku mengucapkan kata yang salah?”
Ika menggeleng keras, lalu merangkul anaknya erat.
“Sayang sekali kamu.. tidak…”
“Tapi aku tidak menyesal kok bu. Aku senang menjadi anak ibu. Ibu jangan sedih ya?”
Mendengar ucapan itu, air mata Ika justru mengambang. Tak mampu ditahannya, kemudian mengalir di sepanjang pipinya.
“Maafkan ibu ya?”
“Mengapa ibu minta maaf ?”
“Pada suatu hari nanti, ibu akan bercerita banyak tentang hidup ibu, sejak ibu kecil, kemudian menjadi remaja.. pokoknya semuanya.. sampai kamu dilahirkan dan menjadi besar.”
“Benarkah ?” kata Dian sambil mendongakkan kepalanya, menatap wajah ibunya, lalu mengusap pipinya yang basah dengan telapak tangan kecilnya.
“Benarkah kamu bahagia menjadi anak ibu?”
“Dian sangat bahagia,” katanya sambil merangkul ibunya.
“Baiklah, belajar yang rajin, Raih cita-cita kamu setinggi bintang dilangit. Ibu akan selalu bersamamu.”
***
Hari sudah menjelang sore, ketika Ika menerima telpon dari bu Kartiman.
“Ada apa bu?”
“Mau menanyakan saja, apakah Broto ada disitu?”
“Mas Broto ? Tidak bu, sejak kemari bersama ibu, mas Broto tidak datang lagi.”
“Oh, ya sudah, aku cuma mau mengingatkan, katanya mau pulang sore, kok malah pergi dan sampai sekarang belum kembali.”
“Mungkin masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan bu.”
“Ya sudah nak, maaf kalau ibu mengganggu.”
“Tidak apa-apa bu.”
Begitu ponsel dimatikan, Ika melihat mobil berhenti didepan pagar rumahnya.
Ika melongok untuk melihat siapa yang datang, lalu dengan heran Ika melihat Broto datang bersama seorang wanita cantik. Ika mencoba mengingat ingat.
“Lhoh, itu kan kakaknya mas Baskoro ? Aku pernah datang ke rumahnya saat ada pengajian ketika suaminya meninggal,” kata Ika dalam hati,
“Selamat sore mbak Ika..” sapa Broto.
“Sore mas, barusan bu Kartiman menelpon mencari mas.”
“Oh iya, pasti ibu mengira aku kembali sore ini. Oh ya, ini Risma, sudah kenal kan?”
“Iya, aku tahu, kan aku pernah ke rumahnya waktu ada pengajian?”
“Iya benar.”
“Silahkan masuk mbak Risma..”
“Terimakasih. Kok sepi?”
“Dian sedang ada di kamarnya. Paling baca-baca buku yang dibelikan mas Broto kemarin.”
“Apakah Baskoro ada disini ?”
“Mas Baskoro? Apa dia bilang akan datang kemari?”
“Berarti tidak ada?” tanya Risma yang wajahnya kemudian berubah pucat.
“Jadi dia tidak ada disini?”
Ika menggeleng dengan heran. Lebih heran lagi ketika melihat mata Risma berkaca-kaca.
***
Besok lagi ya.
Wah berlebay ria, mengharap melarutnya rasa peduli, padahal ingin kejelasan apakah benar mas Brot juga salah satu kandidat dalam mengisi kekosongan jabatan suami bagi manajer pasar krempyeng, penuh harap mendapat kan kejelasan, siapa tahu Baskoro nguping dibalik pintu kamarnya, he he he
ReplyDeleteyeehhh pak Nanang lagiii..
Deleteselamat bapak
Kebetulan saja Bu, ini selesai nulis jebul isinya bener bener golek golekan, nganti mbrambangi
DeleteTinggal dibawang + diuyahi wis pada Karo mbumboni bu
DeleteSelamat dimas Tuki....pas Setu Kliwon
DeleteWong Ki Yen grusa-grusu, mung ngrungoke omongane wong siji, trus digawe nyerang adimlne, kamangka ya ngerti yen adine kuwi rapuh... Risma ...Risma..Saiki kowe keduwung, wis kana Ndang njaluk sepura, mumpung durung didukani Dimas TUKI.....
Sedela maneh diajeng Rinta maprak-maprak..mumpung signale kuat..posisi di Merak.
Mesti nggrubdel...kenek apa Baskoro Petruk minggat?...si Gareng Broto nesu merga si Ika dielek-elek Risma mung merga saka tembung 'jarene" Rina Srikandi.
Matur nuwun Bu Tien Sugeng ndalu, wilujeng sare....
#adine, kamangka.....
Delete#wis kana ndang njalu sepura......
#
Walah dapur hamung juru nutul buat crigis kok arep ngilani sang maha nutul piye to karepe, bola-balio ya tetep slenco ya ratau pener, wis terwaca; iya wong wis babar, isih ngeyel. he he he
DeleteMatur nuwun Kakek Habi,
DeleteUtamine kagem mBak Tien sampun paring dongeng anglelipur para crigiser crigiser, ingkang sampun mbingungi mugi enggal luar saking mangsa pageblug saget nglempakaken sangu kangge amemantes diri, ngadang surya ndadari.
Mas Nanang sama kakek Habi ini ADUHAI sekali .. saingan sama Rinto ya komennya..
DeleteHe he he he
Deletesalam ..ADUHAI..
ADUHAI
ReplyDeleteAlhamdulillah mksh bunda Tien
Sehat selalu mulia skli hatinya bunda buat menghibur para pembaca setia
Kini makin seru deh bikinnya penasaran
Salam hangat dari Jogja
Happy always💐💐💐
Salam hangat jeng Maimun. Selalu ADUHAI
DeleteTerima kasih
ReplyDeleteSemoga ibu Tien sehat selalu 🤗
Salam aduhai dr Wahyu - Lamongan 🙏
Salam ADUHAI buat ibu Wahyu
DeleteAduhay
ReplyDeleteAtur suwun bu tin .....mogasehat selalu
ReplyDeleteADUHAI jeng Sri
DeleteAlhamdulillah mas Nanang juara 1
ReplyDeleteKbtln pas buka kok muncul
Selamat mas Nanang
terimakasih bu Tien JBC #36 sudah hadir .🙏.
ReplyDeletesmoga Ibu Tien Slalu sehat bersama keluarga
Salam aduhaiii dr Semarang 🤩
Salam ADUHAI jeng Agustina
Deletematur suwun ibu ..
Deletesmoga Ibu sehat slalu ..
salam aduhaiii..drSmg
Alhamdulillah
ReplyDeleteTerimakasih bunda Tien cerbungnya
Semoga bunda selalu sehat
Salam aduhaiii...
Ibu Salamah, Aduhai dan sehat selalu
DeleteMatur nuwun b Tien...sehat selalu mom
ReplyDeleteIbu Mastini.. salam sehat dan ADUHAI
DeleteHallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 ..
ReplyDeleteWignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bambang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Pudji, Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, MbaheKhalel, Aam M, Ipung Kurnia, Yayak, Trex Nenjap, Sujoko, Gunarto, Latif, Samiadi, Alif, Merianto Satyanagara, Rusman, Agoes Eswe, Muhadjir Hadi, Robby, Gundt, Nanung, Roch Hidayat, Yakub Firman, Bambang Pramono, Gondo Prayitno , Zimi Zaenal M. , Alfes,
Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imcelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki, kel. SMP N I Gombong, Lina Tikni, Engkas Kurniasih, Anroost, Wiwiek Suharti, Erlin Yuni Indriyati, Sri Tulasmi, Laksmie, Toko Bunga Kelapa Dua, Utie ZiDan Ara, Prim, Niquee Fauzia, Indriyatidjaelani,
Bunda Wiwien, Agustina339, Yanti, Rantining Lestari, Ismu, Susana Itsuko, Aisya Priansyah, Hestri, Julitta Happy, I'in Maimun, Isti Priyono, Moedjiati Pramono, Novita Dwi S, Werdi Kaboel, Rinta Anastya, r Hastuti, Taty Siti Latifah, Mastini M.Pd. , Jessica Esti, Lina Soemirat, Yuli, Titik, Sridalminingsih, Kharisma, Atiek, Sariyenti, Julitta Happy Tjitarasmi, Ika Widiati, Eko Mulyani, Utami, Sumarni Sigit, Tutus, Neni, Wiwik Wisnu, Suparmia, Yuni Kun, Omang Komari, Hermina, Enny, Lina-Jogya, mbah Put Ika, Eyang Rini ,Handayaningsih, Hallow Pejaten, Tuban, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi, Lamongan, Hongkong, perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.
ADUHAI.....
Alhamdulillah.........
DeleteSetelah ter ngantuk ngantuk
Akhirnya.....
Yang ditunggu tunggu sudah hadir
Matur nuwun sanget Ibu Tien,
Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Bumi Nusakambangan
JANGAN BAWA CINTAKU
DeleteHay Readers,,,, sudah baca kan episode 36 ,,,, hi hi hi ,,, tambah seru kaaaann!!!!
Pada gemez yaaaa,,,, jadi baper yaaaa
Aduhai deeeeh....
Jadi pingin nyanyi nihhhh...
🎶 jangan kau salah menilaikuuuuu....🎶
Uuhhhh jadi bapeeer.... jadiya Ika milih siapa yaaa???
Apakah ikut Baskoro ke Hamerikah atau di solo sajaaah hi hi hi
Ibarat rujak,,, pakai 3 buah mangga,, mangga leo,, yang sudah mateng tapi muanissss,, mangga koro yang setengah mateng tapi manis
Daaan.... mangga brot yang masih muda tapi kecuuuut,,, terus di cocolin pakai sambel,,,, uuuhh sedep yang mana yaaa.? aduhai yang mana yaaaa.?
hi hi hi
Salam kenal semuanyaaa 🙏🙏🙏
Gabung yuukk!!!! di Group Whatsapp..
PENGGEMAR CERBUNG TIEN KUMALASARI
Kita asik2an,,,, berbagi cerita suka dan duka,,, satu hati hobby membaca novel,,,,Seduluran Selawase...
Mengenal lebih dekat Bunda Tien.
#silaturahim
#cerbung/novel_populer
#jumpa_fans
Dan seru2an lainnya.....
#komen tercepat
#komen reply
#ost Jangan Bawa Cintaku
Di tunggu yaaa....!!!
0821 1667 7789 (admin)
Bagi Readers yang masih UNKNOWN,,,,
tolong di kasih Nama yaa,,!!!
Agar Bunda Tien mengenalmu dan bisa menyapamu,,,,!!!
Dengan cara : Itu tuh tulisan UNKNOWN yang warna kuning di ketuk ,,,
lalu ketuk EDIT PROFIL di sudut kanan atas, lalu isi biodata & sertakan foto termanismu yaa,, jangan foto artis korea nanti pada baper hi hi hi...
lalu ketuk SIMPAN... Mudahkan,,,
Selamat kepada para juara komen tercepat dan komen reply,,,
Nanti di akhir episode ada video para juara dan reply,,,
Ayo yang belum juara semangat yaaa..!!!
Kamu Bisaaaaa!!!
Foto piagam juara dan video ost Jangan Bawa Cintaku, hanya ada di WAG Penggemar Cerbung Tien Kumalasari.
Terima kasih Bunda Tien,, semoga Bunda sehat selalu & tetap semangat.....!!
Sinarmu selalu kami nantikan baik siang maupun malam.....Aamiin
Salam ADUHAI.
💗💗💗💗💗
Suka ngakak kalo baca komennya ibu yang satu ini...
DeletePake ada acara ngerujak segala pake tiga mangga..😂😂😂😂
Semangat terus untuk kirim komentar... hehehe
Alhamdulillah... matur nuwun Mbak Tien.
DeleteItulah bìntangku
DeleteBintang kejora yang indah slalu...
Trimakasih ibu 😇
DI SAAT KAU HARUS MEMILIH
Deleteost. Jangan Bawa Cintaku
🎶🎶🎶🎶🎶
'Malam ini coba kau renungkan
Di saat cinta harus memilih
Dalam hatimu
Jangan kau coba
Membagi kasih sayangmu
"Suatu hari akan ada tangis
Bila kau masih mendua hati
Membagi kemesraan
Siapapun dia takkan maafkan
dirimu
"Jangan janjikan cinta
yang biru
Bila kau hanya bermanis-manis
di bibir
"Jangan bisikkan rindu
yang semu
Bila kau hanya menabur duka
di hati.
🎶🎶🎶🎶🎶
Jeng Rinta Anastasya menghilang......muncul wajah baru komen terheboh di blogspot.... LAUDZA IVANNA......tidak kalah hebohnya...hanya saja blm nyalami emak-2 rempong...dengan kritikan pedasnya.
DeleteSalam
Maturnuwun mbk Tien JBC tayang gasik....
DeleteWalaupun nulisnya sambil kerja, pas rame opotiknya ya mbk?,demi penggemarnya yg selalu nunggu2...Alhamdulillah selesai dan bisa menghibur banyak orang,
Luar biasa ADUHAI
ADUHAI buat Laudzia..jeng Triniel. Mas Ngatno. Jeng Komariah..
DeleteAlhamdulillah tayang JBC 36...
ReplyDeleteGasik...seneng bingitt...
Makin seruuu...
Salam sehat mbak Tien...
Salam aduhaii
Salam subuh dan ADUHAI jeng Yulie..
DeleteAlhamdulillah JBC 36 SDH tayang matur Suwun Bu Tien salam ADUHAI & sehat...Aamiin.
ReplyDeleteMoga2 Baskoro tidak minum obat tidur over dosis...
DeleteHehee.. obat tidurnya bantal sama guling mas Indriyanto. ADUHAI kan?
DeleteMatur nuwun
ReplyDeleteADUHAI jeng Kharisma
DeleteMatur nuwun
ReplyDeletePuji Tuhan..sudah tayang
ReplyDeleteMasih sore...
Terima kasih bundaTien..salam Aduhai
Matursuwun mbk Tien
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 36 sdh tayang....
ReplyDeleteSalam sehat kagem bu Tien
Salam aduhai...
Merga SetuKliwon, dadi sing no.1 pas wetone 😀😀
ReplyDeleteSugeng dalu mbak Tien, mugi2 pinaringan sehat wal'afiat membawa semangat poro warga brayat PCTK.
"Seduluran Saklawase"
ADUHAI......NYAMLENG TENAN GRUP IKI👍👍
Salam nyamleng yang ADUHAI, MbaheKhalel
DeleteAlhamdulillah JBC Eps 36 sudah terbit, matur nuwun mBak Tien Kumalasari.
ReplyDeleteSalam sehat dan salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.
Mas Dudut..ADUHAI deh
DeleteAlhamdulilah ibu Tien JBC 36 sampun tayang
ReplyDeleteMugi Ibu tansah sehat
Salam aduhai...dari moedji Tangsel
Aduhayyy,,,
ReplyDeleteSehat slalu mbak Tien,,
Sukses bikin askoro baper,,
ADUHAI, ibu Jainah
DeleteAlhamdulillah....trimakasih bunda tien....JBC 36 sdh hadir. salam aduhai dari Banyuwangi
ReplyDeleteADUHAI, Tutus..
DeleteAlhamdulillah JBC 36 dah hadir
ReplyDeleteMatr nuwn Bunda Tien
Salam Aduhai dari surabaya
mkasih bunda....
ReplyDeleteTerima kasih
ReplyDeletemb Tien JBC 36 sudah tanyang..sukses selalu n salam aduhai
Matur nuwun mbak tien-ku, jbc-36nya sudah tayang.
ReplyDeleteSepertinya semua sudah pada tempatnya sendiri" tidak ada perselisihan pendapat, tinggal Baskoro bersembunyi dimana. Ika sudah mulai terbuka untuk mencarikan ayah untuk Dian .
Salam sehat mbak Tien Kumalasari , dari sragentina selalu ADUHAI.
Baskoro sembunyi dibalik meja
DeleteADUHAI mas Latief
Yaaa...bawah meja, ada laptopnya dan disitulah semua wayang ditentukan nasibnya... ADUHAI sekali mbak Tien.
DeleteAlhamdulilah sdh tayang, biasa setelah sahur baru bisa baca. sehat selalu bunda.
ReplyDeletesalam aduhai ....
Alhamdulillah. TERIMA KASIH, Bunda Tien yany baiiiik... Manusiawi kalo Rina cemburu dan merasa tersaingi oleh Ika yang banyak penggemar-nya.
ReplyDeleteSenang saya rasa-nya sama Mas Broto yang paling dewasa dan bijaksana dalam bersikap dan bertutur kata. Sekalipun hati-nya terbakar cemburu karena dia disalip Baskoro ditikungan untuk mendapatkan Ika, tapi Broto tetap tenang mengatasi cemburu-nya.
Risma memang seperti-nya memerlukan pasangan seperti Mas Broto. Karena seperti-nya Risma mau begitu saja mendengarkan dan menerima nasihat Mas Broto, kemudian Risma mengakui kesalahan-nya.
Rinaaaa... Hayo jaga sikap-mu. Keluarga-mu menyayangi mu. Jangan kau sakiti lagi Ika yg sudah percaya padamu, dan Ika sangat menghormati keharmonisan rumah tanggamu.
Bunda Tien. Selamat berakhir pekan dan berkumpul bersama orang-orang tercinta. Besok libur kan ya, Bunda...?. Semoga Bunda senantiasa selalu sehat wal-afiat.
Rinjani memang ADUHAI
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteADUHAI ibu Umi
DeleteAlhamdulillah Risma udah mulai safar krn Broto telah menjelaskan bahwa Ika adalah wanita yg mulia hatinya
ReplyDeleteMoga cpt di ketemukan keberadaan Baskoro
Broto juga baik seh bs menyadarkan Risma
Pokoknya makin seru dan makin penasaran kita2 menunggu kelanjutan JBC betikut apa kata hati Bunda Tien ayo ikut baca aj
Bumbu2 moment juga biar tmbh rame
Mekaten Bunda Tien
Salam sehat salam hangat bahagia sejahtera
Matur suwun bunda Tien, JBC 36 dah tayang gasik, semakin seru alur ceritanya semakin baper bacanya...gak sabar nunggu lanjutannya hehehehhe...salam sehat selalu bunda dari bumi Arema Malang, tak lupa selalu AADUHAI
ReplyDeleteJangan lupa selalu ADUHAI
DeleteSalam hangat yang ADUHAI jeng Maimun
ReplyDeleteTerimakasih, episode 36 wis terbit.
ReplyDeleteYg di tunggu2,terbitnya.
Salam sehat utk mbak Tien dan keluarga. Satu lagi pelajaran dari mbak Tien, carilah informasi yg benar dari beberapa sumber. Ini sangat akurat. Terima kasih mbak Tien.
ReplyDeleteSelamat tayang JBC-36 Bu Tien.
ReplyDeleteYang sabar ya mb ika semua ada hikmahnya, salam aduhai dari kebumen
ReplyDeleteMatur nuwun... Mbak tien... Ika muncul bersama Dian,saling membuka diri.Semoga mbak tien selalu sehat,semangat ,kuat selalu bisa berimajinasi dan berkreasi
ReplyDeleteYaaa...lg seru...eh besok lagi...☹️
ReplyDeleteSabaarr deh...nunggu sambungannya
Semoga ibu Tien sehat selalu
Salam ADUHAI...😘
Matur nuwun bu Tien, semakin seru critanya, semoga bu Tien sehat selalu..salam aduhaiii dari Yogya
ReplyDeleteAlhamdulillah JBC 36 sudah tayang. Terima kasih Broto kamu sudah menyadarkan Risma bahwa tidak boleh nerendahkan orang karena kedudukan.Di mata Allah SWT semua sama, profesi tidak menunjukkan derajat. Risma mebelan mentah mentah apa yang dikatakan Rina yang termakan rasa iri dan dengki. Semoga Baskoro segera ditemukan dan mendapat restu untuk menikahi Ika. Wah JBC 36 bikin termewek mewek..Salam buat bu Tien yang sudah merangjai kata yang aduhai, semoga sehat selalu .aamiin
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah tayang maturnuwun mbak tien
ReplyDeleteSalam aduhay ....
Dan semoga besuk minģu tidak libur.
edisi berharaf he he he
Mantap...mksh bu tien, sehat selalu njih bu...
ReplyDeleteIbu nuwun sewu ada yang sedikit yg kurang pas
ReplyDeleteBagian kedua...Lalu Ika merasa sangat gelisah...seharusnya Lalu Rina ......
Bagian ketiga ..baris ketiga dari bawah......kata Baskoro seharusnya kata Broto
Salam ..moedji
Oh.. baiklah terimakasih dan ADUHAI ibu Moedji
DeletePg mb Tien trmksh jbc 36 sdh tayang... td mlm sdh bc tinggal komen sdh 5 watt...ketiduran.. nglilir lsg lht meja tdk ada Baskoro... Mgkn Baskoro ngumpet di meja KUA🤗 ... Smg Baskoro segera ketemu dan dg restu mb Risma... Dian akan segera punya sosok seorang ayah.. dan om Broto akan menjd pakdenya smtr om Leo akan selalu jd ayah angkatnya...smp bsk Senin lg ya ...slm aduhai smg sll seroja...
DeleteTrmksh bu tien.. Sehat selalu
ReplyDeleteSalam aduhaiii dr Purwokerto..
Maukah tuliskan nama?
DeleteSalam aduhai dan Seroja tuk kita semuanya yaaa.
ReplyDeletematur nuwun mb Tien JBC 36 sudah tayang gasik crita nya makin seru n makin asyik ......sehat selalu mb Tien n salam Aduhai
ReplyDeleteSalam sehat dan ADUHAI jeng Atiek
DeleteWaduh baskoro delik kemana....alhamdulillah. Risma menyadari kesalahan. Memang tidak bisa menilai seseorang hanya dari kesingnya sj....mungkin itu pesan yg bisa diambil.....betulkan bu tien...salam sehat n aduhay selalu....
ReplyDeleteWaduh senangnya bisa baca lebih awal..
ReplyDeletematur nuwun bunda Tien atas hadirnya JBC36.
Sehat selalu njih bun...
dan tetap ADUHAI...🙏
ADUHAI sehat selalu Padmasari
DeleteHai Risma... sekarang kamu menyesal sudah mengata-ngatai Ika didepan Baskoro yg mulai mencintai Ika. Memang penyesalan selalu datang terlambat. Kemana lagi kamu mau mencari Baskoro. Rasain kamu, pdhl kamu sendiri yg mengatakan bahwa Baskoro itu rapuh, tapi tanpa mencari kebenarannya kamu menelan mentah racun yg ditebarkan Rina hanya karena Rina cemburu pada Ika. Sudahlah, biarkan adikmu mencari kebahagiaannya sendiri.
ReplyDeleteRina juga begitu.. gara2 cemburu buta Rina tega menebar fitnah keji menjelek-jelekan Ika. Ingat, pada akhirnya nanti kebenaran yg akan menang.
Terima kasih Mbak Tien, wah kami yg membaca turut deg2an dengan alur ceritanya.Semoga semuanya nanti akan berakhir dengan happy ending.
Saya selalu berdoa smoga Mbak Tien selalu sehat, agar bisa terus berkarya. Salam ADUHAI selalu dari Semarang.
Salam ADUHAI juga buat jeng Ira
Deletekok bacanya cepet abis ya :}} ditunggu lagi edisi 37
ReplyDeleteJangan dihabisin dong jeng Yuyun.
DeleteADUHAI ya
Mksh mb Tien. Semoga selalu sehat
ReplyDeleteAlhamdulillah..
ReplyDeleteMtur nuwun Bun..
Mugi2 tansah rahayu....
Terimakasih atas sajian santapan rohaninya.
ReplyDeleteSemoga bu Tien sehat selalu
Selamat malam mbak Tien, terimakasih telah menghadirkan INC ke 36. Cuma sepertinya koq cukup banyak salah ketik,tapi maklum koq, faktor usia. Sehat selalu semoga...
ReplyDeleteBenarkah? Kok nggak terkoreksi oleh Kakek Habi ya. Atau jeng In?
DeleteBisakah menunjukkan salahnya dimana? Memang sih saya sudah tua.
ADUHAI buat Abah
Maaf bu Tien ada yang bilang ke saya kalau ditanya umur jangan ngomong saya sudah tua..karena tua kesannya sudah tidak bisa apa-apa loyo..entah usia bu Tien berapa yang jelas masih beraktivitas berkreasi berkarya penyemangat yang masih muda-muda sekali lagi maaf ya bu Tien..salam aduhai selalu dari Ambarawa
DeleteAlhamdulillah
ReplyDeleteTerima kasih bu tien telah menayangkan jbc 36 ...... semoga bu tien sehat2 & selalu dalam lindungan Allah SWT .... aamiin yra
Aamiin atas do'a nya mas Arif.
DeleteADUHAI
Ya Allah ketiduran lagi,ni mata sudah lelah hayati tapi selalu semangat menanti JBC 36 hadi kembali.tambah seru,bikin baper
ReplyDeleteMaturnuwun sanget bu Tien,sehat selalu salam teraduhai dari Depok
Ya Allah ketiduran lagi,ni mata sudah lelah hayati tapi selalu semangat menanti JBC 36 hadi kembali.tambah seru,bikin baper sehat selalu bu Tien salam teraduhai dari Depok
ReplyDeleteMaturnuwun sanget bu Tien,sehat selalu salam teraduhai dari Depok
Selamat tidur jeng Natalia. ADUHAI selalu ya
DeleteSelamat malam mb Tien, terimakasih sdh tayang JBC36. Kemana ngilangnya tu baskoro, mau tahu? Tunggu besok Senin ya.sugeng istirahat mb Tien, selamat berweekend bersama keluarga terkasih.
ReplyDeleteSampai ketemu Senin malam mb Tien,
Salam aduhai selalu.
Kemana ya ngilangnya? Coba deh Mbah Ti ikutan myari. Pasti ADUHAI
DeleteMB L.ivanna,sebetulnya Mbah Tuti pengin gabung tp wong gaptek, dadi gak bisa tlng ya, klo boleh pengin gabung.
ReplyDeleteMau koment aja kdng punya saya hanya ada publish &preview yg kanan sign out ¬ify me gak ada. Makanya gak tiap x bisa koment.seneng baca komen riederst lucu2bikin ketawa, mana mb rinta kok lama gak muncul,adakah yg pirso? Salam sehat penuh semangat dalam penyertaan Tuhan.🙏
Mbah Tt yang tuaaaaa,( mau bilang yang syantik ya kalau syantik,,, eh siapa tau syantoook,, jadi Mba Tt yang tuaa ajah yaaa,,, ayo Mba masuk grup , nanti ketemu Laudza di sana,,, Mbah mau apa,, rujak, okeeeehhh nanti Laudza bikinin rujak,,, okey Mba Tuaaaa di tunggu yaaa, 0821 1667 7789
DeleteItu no wa nya di nunul yo Mbaaaah,, uh gemes deeeehhhhh
Mba Rinta Anastasya untuk sementara tidak komen dulu,, Mbaaaah Tua,, kangen ya sama Mba Rinta,, okeeh nanti aku sampeiiiin,,,hi hi hi
DeleteMba Rinta sedang hamil jadi ga ikut komen lagi,, dan sementara saya adiknya yang menggantikan,,, jangan sampai Mba Rinta hamil tapi berantem mulu,,, nanti anaknya lahir jadi vampir dan menerkam Ibu2 yang rem.... Hi hi hi hi
Hihihi ... aduhai!!! Liheynyaaa!!!
DeleteNgakak banget bacanya, pengen tau aslinya
Seperti sule kah?
Fikirkan dahulu sebelum berkata-kata
ReplyDeleteJika tidak, menyesal nanti
Mbak Trinil...ini berlaku untuk Risma apa Rinta/ Laudxa Ivana?
DeleteTerima kasih Mbak Tien Kumalasari ... JBC 36 sdh hadir lebih awal fan sdh dibaca ... Tambah asiik aja ceritanya n sll ditunggu lanjutannya sama PCTK ... ya kan ? ... Salam sehat & ADUHAI
ReplyDeleteMommy Enny sudah masuk grupkah,, kemarin terpilih juara reply,, tapi aku bingung,, yang mana yaa,,
DeleteMbk Eny blm masuk WAG PCTK Jeng Laudza
DeleteTerima kasih , rupanya ada yg menyapa b Enny ... dd Laudza & b Nani ... aduuuh asiiik terpilih jadi juara reply ... jadi tersanjung ... nanti kapan2 mau ikut WAH PCTK ... sampai jumpa , salam sehat & Aduhai
DeleteAyo baskoro cinta itu perlu d perjuangkan....ika pantas hidup bahahia...salam aduhai bu tien2
ReplyDeleteTrimakasih mbak Tien jbc36nya..
ReplyDeleteAduhai bangeet...bapeer..
Smoga yg terbaik buat semuanya..
Salam sehat dan aduhai mvak Tien..🙏
Alhamdulillah, suwun bak Tien JBC 36nya
ReplyDeleteDoa terbaik untuk semuanya, selalu dlm lindungan Alloh dg ridho dan barokahNYA. Aamiin
Salam sayang dan sehat sll mbak Tien... s e m a k i n A D U H A I 😙🌹
Aduh Bu Tien jangan patahkan lagi semangatnya Baskoro,biarlah dia hifup bahagia dengan Ika,rasanya mereka cocok pasangan yg baik,hanya Bu Tien yg mampu memutar balikkan keadaan,bukan di tangan Tuhan😀😀😀😀matur suwun nggeh Bu sehat selalu dan tetap semangat🙏💐😘
ReplyDeleteKemana Baskoro.....mungkin di rumah Rina karena ingin penjelasan tentang Ika, tetapi Rina sedang pergi jadi Baskoro menunggu. Semoga saja Rina menyesal dan mau berterus terang bahwa ia mengarang kebohongan.... Alhamdulillah semoga Bu Tien sehat, kami selalu menanti kelanjutan ceritanya...
ReplyDeleteSepertinya betul sekali, Baskoro nungguin Rina dan Leo dirumahnya karena pingin kejelasan.
DeleteRina terus terang ngga yaa ?
Yang pasti .....aduhaaai
Semangat pagi...menjelang saur.. smg Baskoro berlindung di meja KUA 🤗...slm seroja smg dg restu mb Risma mb Ika bersedia menjd pendamping mas Baskoro dan memberikan Dian sosok seorang ayah. Om Broto menjd pakdenya dan om Leo sll setia menjd ayah angkatnya...dan kita menjd ptck yg setia utk mb Tien...slm seroja sll utk kita semua...Aamiin YRA🙏
ReplyDeleteSugeng dalu , mb Tien . Wah cerita makin seru . Mb Tien memang oye .
ReplyDeleteCerita jd cepet habis . Risma nyesel kan . Wah Dian pengen ayah ..semoga ya Baskoro ya ...
Salam aduhai , mb Tien . Yuli Semarang
Paling utama Bunda selalu sehat dan bahagia
ReplyDeleteKedua terima kasih untuk JBC nya.Sukses selalu Bun
Dan ketiga terima kasih buat Bunda dan salam dari kami sekeluarga.
Mas Bambang Subekti.. salam ADUHAI. ditunggu masuk WAG PCTK lho mas. Dari Solo kok malah belum, hayyo
Delete.
Ok Bunda
DeleteSelamat setengah Pagi ...wah JBC 36 hadir, Terima kasih Bu Tien ..salam sehat selalu ..Aamiin dan salam Aduhai u semua
ReplyDeleteJBC 36... duh penasaran... aduhai.... besok lagi..
ReplyDeleteRisma mengakui kesalahannya yang telah mengata ngatai Ika sebagai "perempuan dengan pergaulan bebas". Itu karena cerita dari Rina ysng merasa iri ďengki. Padahal selama ini Rina diketahui baik hati tapi karena merasa ada yang menyaingi entah mengapa timbul rasa cemburu, iri bahkan dengki hingga menyebabkan Rina menjadi seperti "orang jahat".Meskipun timbul penyesalan setelah menceritakan "perihal jelek" tentang Ika.Kemana Baskoro? Marah karena tidak menerima hinaan kakaknya terhadap Ika atau kaget menerima cerita keburukan Ika yangbselama ini tidak diketahuinya?
Jadi penasaran deh. Apa peristiwa nant berikutnya....
Semoga mbak Tien Sehat selalu. Terima kasih
Salam sehat yang ADUHAI.. ibu Imah
DeleteAlhamdulillah, JBC sudah hadir lagi. Komennya bu Tien menyapa pembaca hampir menyamai JBC panjangnya. Berarti makin banyak yang membaca cerbung. Alhamdulillah.
ReplyDeleteSemoga bu Tien sehat selalu.
Alhamdulillah bunda tein.. sehat² trs.. ditunggu part berikutnya yg makin Aduhai... meaki komenku terakhir,tp yak pernah terlewatkan...hi... sehat² semuanya pecinta setia cerpen Mba Tien yg sllu ceria dan kompak...
ReplyDeleteBaskoro pergi dengan membawa luka di hati akibat ditentang oleh Risma terkait hubungannya dg Ika.
ReplyDeleteBaskoro sebenarnya sangat rapuh.
Nyeseg rasanya baca episode ini...
Heran sama Rina kenapa dia punya pikiran bahwa untuk menutupi kebohongan harus ada kebohongan yg lain.
Padahal itu sangat menjeratnya dan membuat dia sangat gelisah.
Rina mengatakan ke Risma bahwa Ika adalah wanita yg gak bener. Ia mengarang cerita bahwa Ika dulu penganut pergaulan bebas hingga punya Dian.
Untung Broto tahu semuanya ttg Ika, jadi Broto bisa jelaskan semuanya ttg Ika ke Risma.
Yang jadi permasalahan sekarang adalah jangan" apa yg disampaikan Rina yg sudah mengarah ke pitnah ini didengar oleh Leo.
Habislah Rina....
Bisa" Leo akan menceraikannya....
Semakin runyam jadinya.
Semoga Baskoro segera ditemukan keberadaannya.
Ingat Bas... jangan sampai kamu mengulang kesalahan yg dulu. Yang sempat mau bunuh diri akibat ditinggal kawin oleh Rina.
Jangan menyerah cinta harus diperjuangankan.
Semoga permasalahan masing" baik Baskoro,Broto, Ika,Rina, Leo termasuk b. Kartiman dan juga Risma dpt dicari jln keluarnya,meski dg terbongkarnya sebuah rahasia besar siapa ayah Dian sebenarnya...
Termasuk siapa seorang tua yg ada di halaman sekolah Dian....
Salam sehat dan aduhaii selalu dari Bojonegoro teruntuk bunda Tien sekeluarga.
Makasih bu Tien,JBC bikin semakin gemesss....salam sehat dari Yk.
ReplyDeleteSalam aduhay... g sabar tgu cerita selanjutnyaa
ReplyDeleteMaturnuwun mbak Tien...JBC 36 sungguh2 Aduhaii...Rina terjebak oleh kebohongan yang dibuatnya sendiri, beranikah dia mengakui kebohongannya setelah menyadari kesalahan dan kejahatannya menambah2i cerita bohong tentang si tukang sayur
ReplyDeleteImpian memiliki seorang ayah? Ika bukalah pintu hatimu untuk menerima cinta Baskoro....laki2 rapuh yang butuh pendamping wanita hebat dan kuat sepertimu....tapi disembunyikan dimana ya Baskoro oleh mbak Tien....muadah2an segera ketemu
Salam sehat dari Situbondo
Terima kasih mbak Tien .. makin penasaran dan setia nunggu kelanjutan ceritanya. Terus sehat dan terus berkarya ya mbak Tien.
ReplyDeleteAssalamualaikum wr wb.. Slmtpgii mba Tie sayang.. Waduuhmakin penasaran aja BJC nya dan sll ditgu2.. Makasihy mba.. Slmseroja dan aduhai dri skbmi..
ReplyDeleteBc comen buibu n pak bpk dulurku kabeh.. Aqsmp ngakak mesem2 dewe.. Tapimenghibur jg.. Slmsayang n slm knl dri sukabumi y.. 🥰🥰
ReplyDeleteAssalamualaikum wr wbr Bunda Tien saya cewek kok Roch itu Rochmah, semoga Bunda sehat selalu di bulan yg penuh berkah yg sudah di 10 kedua bulan Romadhon dan selalu dapat beribadah untuk meraih lailatul qodar. Dengan penuh kesibukan untuk membagi waktu untuk membahagiakan para pembaca karya KJTM khususnya saat JBC selalu dinanti kehadirannya semoga sebagai cacatan amal sholeh. Aamiin.
ReplyDeleteJBC 36 ini begitu memberikan pesan moral/ akhlaq yg mulia seperti Tausyiahnya M Broto untuk Ny Risma yg mudah percaya dg Rina yg lagi meradang karena api cemburu. Rina sendiri sdh sadar atas kebohongan yg diucapkan namun rasa ego untuk bilang itu bohong belum terbuka. Karena dalam berucap, berbuat yg didasari dg kebohongan akan diikuti dg kebohongan2 selanjutnya. Kebohongan kok jariyah M Rina dg suami jg sdh berimbas dg Dina jg dapat imbasnya. Ayo ndang diputus kebohongan itu dg kejujuran agar hidupmu tdk gelisah M Rina dan semoga M Baskoro segera ketemu untuk mendapatkan pujaan hatinya dan Dian yg menginginkan figur seorang Ayah terkabul.
Mksh Bunda Tien sehat selalu dan salam sehat n bahagia dari Muntilan Magelang. Wass wr wbr.
Risma... Itulah akibat menelan saja tanpa di kunyah info dari orang lain.. Menyesal...pasti...trs apa yg akan Risma lakukan untuk menemukan kembali Baskoro....Semoga saja dlm episode berikutnya, Risma sgr menemukan Baskoro dan merestui hubungan Baskoro dgn Ika, sementara Ika bisa menerima kehadiran Baskoro. Kemudian bgmn dgn mas Broto? Sepertinya ikhlas menerima kenyataan. Mhn maaf Bu Tien, saya kok jadinya ngelantur sendiri. Maturnuwun Bu Tien, saya tetap penasaran dan penuh harap ceritanya ke depan semakin menarik dan seru dari hari ke hari. Semoga Bu Tien tansah pinaringan karahayon, sehat wal afiat. Aamiin... Salam sehat dari Pondok Gede...
ReplyDeleteHallo lg bunda Tien..
ReplyDeleteAduhaaaiii... tambah penasaran ceritanya
Terimakasih JBC 36 sdh tayang. Semoga happy ending ika..
Semakin deg deg an nih..
Salam aduhaaii bunda Tien..
Cerbungnya juga bener" ngangenin pembaca..
Semoga bunda Tien selalu sehat dan berbahagia
Aamiin yra..
Maturnuwun ibu Tien...kemanakah Baskoro?bukankah dia dh janji sm Yanti akan kembali lagi?Leo hrs ikhlaskan Ika,jdlah kepala klrg yg bisa menjaga hati Rina,mengayominya
ReplyDeleteSalam hangat nan aduhai,utk Ibu Tien,dan penggemar semua,selalu menunggu kelanjutan critanya,slmt berhari minggu
Waahh baskoro d cari” padahal bersama saya d tasikmalaya niihh lagi baca sambil ngomen.
ReplyDeleteLucu juga nya ngomen Laudza ... ngakak bener saya sama baskoro...
Lam kenal Laudza... nanti ada lagi ngomen seperti laudza ... hihihi
Makasih bunda tien salam sehat dan aduhai
Salam aduhai tuk semua pembaca JBC
ReplyDeleteWalaupun bacanya kesiangan dibaca pagi” maklum malam ngantuk
Salam kenal utk semua pecinta cerbung bunda Tien Kumalasari...
ReplyDeleteMohon maaf kq blm bisa merubah profil ,
"Unknown" ya....Gaptek biangett
( Anie Sumadiyono , Kudus, )
Namanya sdh muncul mbk,tinggal memunculkan foto
DeleteKlik Nama penj itu,kemudian edit profil,klik foto,pilih foto yg penj yg ada,simpan
Salam sehat sll ibu Tien. Semakin Aduhai ceritanya jadi baper bacanya. Kalau bisa minggu jalan juga dong bu Tien, jadi ga lama nih kita nunggu, ga pake jeda. Selamat berlibur ibu Tien
ReplyDeletecantik
Salam ADUHAI
Iya jeng Handayaningsih. Maunya sih begitu.
DeleteADUHAI saja ya
Sabar mbak Handayani....kasih waktu bu Tien untuk istirahat 1 hari sj dlm seminggu...beliau sdh sepuh masih disempatkan menulis sambil bekerja di Apotik 6 hr dlm seminggu, untuk menghibur para....kita harus sabar ya mbak...kita kan tinggal.mwnikmati saja 🙏
Deletepara....# para penggemar
DeleteAssalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, sehat wal'afiat semua ya
ReplyDeleteMatur nuwun bu Tien JBC 36,,
Ternyata Risma pandai mengelola perusahaan ,,tp bingung menghadapi Baskoro,
Salam hangat dari IKA GALAXI
Salam ADUHAAII,,🙏
Alhamdulillah, bisa...hanya blm bisa menampilkan foto..
ReplyDeleteSetia menanti kelanjutan JBC yg semakin mengaduk rasa...
Ketuk nama Ibu , terus ketuk edit profil d kanan atas, terus ketuk pasang foto, ambil dari galery , lalu tekan publis atau simpan berulang2 biar fotonya terpasang , salam aduhai
DeleteWaduh tambah seru dan tambah panjang nih ceritanya.
ReplyDeleteMakanya Risma. Pikir dulu sebelum bicara. Nyesal kan...Makasih mba Tien. Salam sehat selalu mba
ReplyDeleteDitunggu terusannya.. Salam sukses dan sehat dari Bandung ������
ReplyDeleteSalam sehat dari kota kretek,Mbak Tien.
ReplyDeleteMatur nuwun,namaku selalu dijawil di setiap episode.
Ini juga lama nggak hadir.
DeleteADUHAI selalu ya jeng Purwani
Alhamdulillah JBC 36 sdh hadir
ReplyDeleteWaah smakin seru dan bikin penasaran gmn lanjutannya
Terima kasih Bu Tien, semoga sehat selalu
Salam Aduhai dari Bekasi
Jeng Ting lama nggak hadir.
DeleteSalam ADUHAI ya
Men temen di akhir cerita ada pesan berkabut lho, habis gimana; mengutarakan pesan, tidak begitu jelas.
ReplyDeleteIntinya perhatian mas Brot pada anaknya Dian.
Kapan ya Ika dapat perhatian juga.. blegitu kira kira mbatin Ika, tapi kan keblethulan Baskoro melarikan diri dan tampak kakaknya sedih mendalam karena kehilangan kontak dengan adiknya sendiri, setelah penegasan kakak nya menyarankan lebih dalam lagi menyelami sampai dimana ketertarikan nya sama sang putri, jangan jangan jawaban Ika yang tertunda menjadikan Baskoro limbung apa lagi ya; oh ya sampai rumah di kick balik kakak Risma.
Ini pakai jangan lagi, nggak tahu jangan yang ini mau dibumbui pakai santan, apa cukup dioseng dibayakin kuah; ih repot ya kalau mau kasih koment di dapur orang, oh soal Baskoro? enggaklah, enggak segitunya lagi; cuma mau menyendiri aja lah, ngadem..
Kemana Broto ?
ReplyDeleteSemoga dia masih selamat!
Salam sehat selalu mbak Tien
Alhamdulillah, maaf baru sempat baca dan komen, salam aduhai banget 👍
ReplyDeleteHari Minggu terasa panjang .. karena tdk ketemu dengan ..JBC.. Salam sehat selalu mbak Tien ... Penggemar mu dr Sawahlunto ..Sumbar...🙏🙏
ReplyDeleteYang penting ADUHAI ibu Sariyenti
DeleteSalam Aduhai bunda Tien, saya suka sekali tulisan bunda... Masalah demi masalah diselesaikan dengan apik, beda dengan yg lain,Aduhai pokoknya. Banyak pelajaran yg bisa Sy serap dari kata ke kata, gk bisa jelasin pokoknya Aduhai banget....
ReplyDeleteBolehkah edit nama dan profilnya?
DeletePasti lebih ADUHAI deh
Menunggu JBC 26...
ReplyDeleteNuwun Sewu ....Malam Senin libur njih Bu Tien??? Semoga ADUHAI untuk semuanya.
ReplyDeleteSelamat malam...salam Aduhai
ReplyDeleteBu Tien libur njih,salam aduhai
ReplyDeletePemberitahuan kepada para penggemar Cerbung Tien Kumalasari.
ReplyDeleteMalam ini JBC_37 "LIBUR"
Demikian informasi yang dapat saya sampaikan. Selamat istirahat.
Terima kasih infonya Kakek Habi
DeleteSelamat malam,selamat istirahat mbk Tien dan teman2 PCTK khususnya Teman2 WAG PCTK
Nuhun pak Habi infonya
DeleteTerimakasih,,Pak Habi, Sehat wal'afiat semua ya PCTK,
DeleteAlhamdulillah, JBC 36 telah tayang, kesuwun mbak Tien,sehat sehat selalu ya salam Aduhai dari Cibubur
ReplyDeleteUti Nani ... pa kabar ... senang baca comment teman2 PCTK ... salam sehat & Aduhai ya ...
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteBunda... Setiap malam, jam2 segini, tapi seringnya lebih awal sich udah buka2 kali aja JBC udah tayang 😀...
ReplyDeleteTerimakasih bunda dalam sayang dan salam aduhai untuk bunda.. 😘😘😘. Afifah Bondowoso
Salam ADUHAI jeng Afifah
DeleteKelam Rupa harus dirawat lagi ..
ReplyDeleteSalam jumpa smangat pagi ..
Cendrawasih menclok TIC
Terinaiasih mbak Tien, seri 36 JBC
Cendrawasihnya ADUHAI mas Pri
DeleteDian:impian punya ayah
ReplyDeleteHaduh bu tien pas baca bagian ini matakù lamgsung bermaca2 ikut treyuh...makanya ayo bas perjuangkan cintamu...bahagiakan ika sama dian
Libur ya
ReplyDeletemakin hari...trita nya nakin Aduhai....sukses selalu mb Tien
ReplyDeleteSudah siap melongok
ReplyDeleteTapi tetap aja kalah cepat
Gpp yg penting tetap sangat
sangat = semangat
DeleteAlhamdulillah Eps 37 blm tayang...Sabar Monggo dipun tunggu kemawon..🙏🙏🙏
ReplyDeleteSabar menunggu..37 ..🙏🙏
ReplyDeleteSabar menunggu JBC 37 , Apa bl tayang y
ReplyDelete