Thursday, December 24, 2020

SANG PUTRI 31

SANG PUTRI  31

(Tien Kumalasari)

 

“Nyamuk?” Handoko mengelus pipinya, sementara Palupi segera membalikkan tubuhnya dan beranjak ke belakang dengan perasaan tak menentu.

“Bodoh.. bodoh.. bodoh. Apa yang aku lakukan? Benar-benar tak tahu malu,” gumam Palupi dalam hati.

“Ibu...” tiba-tiba Bintang berteriak.

Palupi bergegas ke ruang makan, lupa kalau meninggalkan Bintang di sana.

“Ya, Bintang.. sudah bisa mengambil sendiri?”

“Tidak bisa bu..”

“Oh , iya.. ma’af ibu lupa. Tapi sekarang tolong Bintang ke depan sebentar. Bapak sudah bangun, barangkali mau makan juga bersama Bintang.”

Bintang merosot turun dari kursinya, berlari ke depan. Dilihatnya bapaknya sedang duduk termangu.

“Bapaaak... ayo makan..”

Handoko menoleh ke arah Bintang, lalu merasa bahwa memang perutnya lapar. Tapi dia kesal mengapa Palupi tidak menawarkannya sendiri.

“Bapaaak...”

“Iya, sebentar.. mana ibu?”

Bintang lari lagi ke dalam..

“Ibu... dipanggil bapak.”

Mata Palupi membulat..

“Apa?”

“Ibu kesana dulu...”

Palupi melangkah keluar.

Tapi dilihatnya Handoko memejamkan matanya kembali seperti posisinya ketika tidur. Palupi mendekat.

“Nggak ada nyamuk ya?” desis Handoko pelan.

Palupi merengut, merasa bahwa Handoko kembali mengejeknya.

“Ditunggu Bintang untuk makan,” katanya singkat, lalu ingin membalikkan tubuhnya, tapi tiba-tiba Handoko memegangi sebelah tangannya, membuat Palupi berhenti melangkah. Tapi dia tak berusaha melepaskan pegangan itu. Dibiarkannya darah mengalir semakin cepat dan membuatnya gemetar.

Handoko menariknya sehingga Palupi jatuh ke pangkuannya.

“Kenapa nggak ada lagi nyamuk diwajahku?” bisik Handoko di telinga Palupi.

“Ibuuu...” teriakan itu mengejutkan mereka berdua. Nanda tiba-tiba muncul diiringi bapaknya.

Handoko membiarkan Palupi berdiri tiba-tiba, lalu dilihatnya Pri yang tampak sungkan.

“Ma’af, saya hanya mengantarkan Nanda.

“Nanda.. sini.. ada mas  Bintang di dalam,” kata Palupi yang tak tahu harus bilang apa.

“Ma’af merepotkan, bolehkan saya tinggalkan Nanda disini? Nanti saya menjemputnya.”

“Ya.. ya, nggak apa-apa.”

Palupi masih berdiri sampai Pri menghilang dibalik pagar.

“Menyesal ya, dia pergi begitu saja?” kata Handoko tiba-tiba.

Tapi Palupi menjawabnya sambil merengut.

“Iya lah, menyesal,”  katanya lalu melangkah pergi. Tapi tiba-tiba Handoko berdiri dan mengejarnya, kemudian memeluknya dari belakang.

“Eeiih..” Palupi berteriak kaget.

“Kenapa? Bukankah aku lebih ganteng?” bisiknya ditelinga Palupi.

“Ada anak kecil nih,” kata Palupi yang masih menggandeng Nanda di tangan kirinya.

“Ibuuu...” teriak Bintang lagi.

“Iya.. iya.. Adduh.. “ pekik Palupi karena Handoko tak mau melepaskannya.

“Ibuuu...”

“Ada mas Bintang?”

“Iya sayang, ayo makan sama-sama mas Bintang,” kata Palupi sambil berjalan sementara Handoko masih memegangi pundaknya.

“Nanda sudah makan..”

“Aduuh.. kok ada dia,” sungut Bintang yang sudah memegangi paha ayam goreng.

“Tidak apa-apa, nanti main bersama ya.”

“Sembunyikan mobil Bintang bu..”

“Iya.. aduh, mengapa anak ibu pelit sekali ya?”

Handoko melepaskan tangannya dari pundak isterinya, lalu duduk disamping Bintang.

“Bapak..  ayo makan,” kata Bintang tanpa mengacuhkan Nanda.

“Nanda, benar nggak mau makan?”

“Sudah makan dirumah bude.”

“Ooh, tadi dari rumah bude ya. Kalau begitu Nanda main sendiri dulu ya, mas Bintang baru makan tuh.”

“Jangan dikasih mobilnya Bintang bu,” kata Bintang yang khawatir Nanda akan mengambilnya lagi.

“Tidak, lihat.. Nanda sudah membawa mobil sendiri, ya kan Nanda?”

***

“Lho, bu Suprih kok pulang? Katanya mau nginep?” tanya Mirah ketika menjelang sore ternyata Suprih kembali.

“Tidak nak, kasihan nak Mirah .. momong sambil ngurus rumah.”

“Nggak apa-apa bu.. kan tidak setiap hari?”

“Lha mana mas Bintang? Kok nggak kelihatan?”

“Lagi kerumah ibu.”

“Sama bapak?”

“Iya, sama bapak..”

“Tumben...”

“Sengaja bu, aku pura-pura sibuk, biar bapak yang mengantar,  “ kata Mirah sambil tersenyum.

“Bagus nak.. seneng saya kalau mereka bersatu lagi. Nyatanya sampai sore belum pulang, pasti asyik nih disana.”

“Itu harapan saya bu. Semoga bapak kerasan disana, lalu mereka mau ber baikan..”

"Hidup berumah tangga terkadang rumit ya nak, kalau tidak ada saling pengertian, kalau ada masalah harus salah satu mau mengalah.”

“Iya ya bu. Tapi nggak tahulah.. kan saya belum pernah menikah.”

“Nah, menurut aku nak Mirah itu sudah waktunya menikah..”

“Ah.. bu Suprih ini...”

“Lha mau nunggu sampai kapan. Jangan sampai dikatain orang perawan tua lho.”

Mirah tertawa geli.

“Itu benar lho nak. Nanti saya akan carikan jodoh yang baik untuk nak Mirah.”

“Bener ya bu.. yang ganteng.. yang baik hati..” kata Mirah sambil tertawa.

“Yang penting baik hati, bisa mengasihi dan melindungi. Ya kan nak?”

“Jangan dicarikan perjaka tua ya bu?” kata Mirah bercanda.

“Kalau duda muda mau nggak?”

Mirah tertawa semakin keras.

“Bu Suprih ini datang-datang malah menggoda saya.”

“Lha nak Mirah kan memang sudah sa’atnya berumah tangga.. pokoknya nanti akan aku carikan.”

“Iya bu.. siaaap..”

“Tadi masak apa nak?”

“Masak gudeg bu, tapi ya belum ada yang makan, ayo makan bu, saya dari siang juga belum makan.”

“Lha.. saya sudah makan di rumah tadi. Nak Mirah kok nggak makan. Nanti perutnya sakit lho. Makan gih, biar aku temani sambil ngobrol.”

“Iya bu, ngobrol tentang cowok ganteng buat aku ya..” canda Mirah.

“Ganteng dan baik hati.”

“Bu Suprih bersemangat sekali, tampaknya tadi ketemu cowok ganteng ya bu?”

“Iya, ketemu, lalu teringat sama kamu nak.”

Mirah tertawa sambil menyiapkan makan untuk dirinya.

“Ayo bu, biar sedikit nggak apa-apa, pokoknya ada temannya makan.”

“Baiklah, sedikit saja ya.”

***

“Kapan kamu ujian?”

“Bulan depan, do’akan ya.”

“Iya lah, pasti aku do’akan. Dan setelah itu aku akan melamar kamu.”

“Kedengarannya menyenangkan.”

“Bukankah sesungguhnya juga menyenangkan? Bahkan membahagiakan? Widi, sudah lama aku menunggumu. Aku sudah jadi bujang lapuk nih.”

Sepasang muda mudi yang duduk sambil menikmati es degan disebuah warung itu tampak berbincang dengan mesra.

“Tidak apa-apa kalau bujang lapuk, aku mau kok.”

“Iya aku tahu, yang tidak mau adalah bapak. Kenapa ya, aku merasa tak pernah menyakiti siapapun, atau berperilaku buruk, tapi bapak sangat membenci aku.”

“Mungkin tidak membenci, tapi menunggu waktu yang baik.”

“Bukankah aku pernah kerumah lalu bapak mengusir aku dengan keras? Bapak mengatakan bahwa tak ingin aku mengganggu kamu?”

“Benar, tapi kan semuanya belum jelas.”

“Kamu sendiri mengatakan bahwa bapak sama sekali tak peduli ketika kamu membicarakan aku.”

“Iya sih mas, aku sebenarnya juga bingung. Tapi aku sudah minta tolong mas Handoko agar berbicara dengan bapak. Sayangnya mas Handoko sedang kacau memikirkan isterinya, jadi aku tak berani mengingatkannya.”

“Nanti, begitu kamu lulus, harus ada jawaban yang pasti. Aku ingin menghadiri sa’at kamu wisuda nanti.”

“Iya mas. Semoga. Besok aku mau kerumah mas Handoko, melihat bagaimana keadaannya. Apakah dia jadi bercerai? Sayang sekali kalau itu terjadi. Aku juga sudah lama tidak kesana, ya.. sejak aku sibuk mempersiapkan skripsi itu.”

“Ya sudah, aku sabar kok. Kapanpun aku akan menunggu. Tapi kalau terpaksa belum ada jawaban juga, aku akan nekat menemui bapak kamu dan mempertanyakan mengapa dia seperti membenci aku.”

“Iya mas, semoga semuanya berjalan baik.”

“Tapi jangan-jangan kamu sudah dijodohkan oleh bapak?”

“Apa? Dijodohkan? Ya enggaklah, kalau dijodohkan pasti bapak bilang terus terang.”

“Semoga memang tidak. Ayo, sekarang aku antar kamu kemana?”

“Aku janji hari Minggu ini mau kerumah Tanti.”

“Baiklah, aku antar kesana sekarang, atau masih mau jalan-jalan?”

“Ya enggak mas, sudah seharian kita jalan, kasihan nanti mas Ryan capek.”

“Enggak sih kalau capek. Cuma nanti kalau kelamaan bapak kamu marah.”

“Iya mas, nanti aku ke rumah Tanti juga cuma sebentar saja. Mau mengembalikan buku-buku juga.”

***

“Ibu... aku mau bobuk.” Kata Bintang yang sehabis makan lalu merasa ngantuk.

“Oh, baiklah.. ayo cuci kaki tangan dulu baru bobuk ya.”

Palupi membersihkan kaki tangan Bintang dikamar mandi dan menyuruhnya pipis. Sekarang Palupi tidak lagi merasa kikuk ketika melayani Bintang untuk apapun.  Hari-hari yang dilaluinya adalah belajar menjalani hidup yang semestinya. Ternyata Palupi melakukannya dengan bersemangat. Alangkah senangnya kalau memasak lalu semua mengatakan enak, alangkah senangnya kalau rumah tampak bersih dan rapi oleh tangannya sendiri. Alangkah senangnya menanam bunga dan tanaman lain dikebunnya yang kecil.

“Aku terlambat melakukannya? Tidak.. barangkali semuanya harus melalui sebuah jalan yang aku tidak mengerti sebelumnya. Keadaan yang menyuruhku belajar. Ini sungguh  nikmat,” bisik hatinya berkali-kali.

Melewati ruang makan yang sudah dibersihkannya, Palupi masih melihat Handoko duduk disana. Ia langsung masuk kekamarnya, dan menemani Bintang tidur.

Meninggalkan Bintang dikamar, ia masih melihat Handoko duduk diruang makan. Palupi bingung mau ngomong apa, karena sedari tadi hanya diam dan saling tatap dengan tatapan yang membuatnya berdebar.

Tapi kemudian Palupi ingat bahwa dia ingin menanyakan sesuatu. Lalu dia mendekat dan duduk didepannya.

“Ada yang ingin aku tanyakan,” katanya lirih.

“Oh ya, aku juga ingin menanyakan tentang nyamuk itu,” seloroh Handoko.

Palupi menahan senyumnya. Tapi bibir yang tertarik kesamping sedikit itu tampak menggemaskan.  Kalau saja itu makanan, maka Handoko ingin menelannya bulat-bulat. Aduhai.

“Baiklah, mau menanyakan apa?”

“Mana surat cerai itu?” tanya Palupi singkat.

“Ooww.. surat cerai. Belum sampai ya? Heran, pak posnya nyasar kemana ya? Lain kali kamu harus share lok lalu kamu kirimkan kepada pak pos.”

“Aku serius.”

“Serius minta cerai?”

Kali ini Palupi tak bisa menjawabnya. Benarkah dia minta cerai? Dia hanya memancing kepastian dari Handoko tentang hubungan rumah tangga ini.

“Jawab ibu..” katanya lembut, sambil menatap Palupi dengan mata setengah disipitkan. Tatapan itu membuat Palupi hampir pingsan.

“Ibu,,,” ulangnya, selembut mega menari diantara langit biru.

“Bukankah kamu yang ingin ?”

“Apakah kamu juga ingin ?”

“Apa?”

“Lhaa.. kok malah nanya. Tadi tuh topiknya apa sih?”

“Dulu kamu bilang mau menceraikan aku, dan sudah menyiapkan surat cerai bukan?”

“Jadi kamu menunggu. Senang ya kalau bercerai dari aku?”

Palupi terdiam, kesal dengan jawaban suaminya yang tak jelas. Berputar-putar seperti gasing.

“Pertanyaanku sederhana, mengapa jawabmu berputar-putar?”

“Baiklah, aku akan jawab sendiri. Kamu tidak ingin bercerai karena kamu masih mencintai aku, bukankah begitu?” Handoko langsung menembaknya tanpa berputar-putar lagi. Gemes lama-lama menatap wajah berkilat karena keringat itu, tapi justru membuat kecantikannya yang asli tampak nyata.

Palupi benar-benar kelimpungan. Mau membantah, nyatanya iya, mau mengiyakan.. kok ya malu. Aduh, mengapa sama suami sendiri malu?”

“Jangan membantah. Kalau cinta bilang saja cinta. Aku juga tidak membantah, bahwa aku juga masih mencintai kamu kok.”

Itu pernyataan yang tidak diduganya. Handoko sudah mengatakannya.

“Mengapa kalau cinta kamu ingin menceraikan aku?”

“Habisnya kamu nggemesin,” kata Handoko seenaknya..  lalu berdiri dan mendekati Palupi, menariknya dan memeluknya erat.

“Bukankah aku ganteng? Apa kamu lebih suka kepada bapaknya Nanda?” bisiknya ditelinga Palupi yang tak berdaya dalam dekapan Handoko.

Tapi kata Nanda itu tiba-tiba menyadarkan Palupi pada Nanda yang tadi disuruhnya bermain sendiri. Astaga, sudah lama, bahkan ketika menidurkan Bintang Palupi juga tak mengingatnya.

Bergegas Palupi berlari kedepan, diikuti Handoko.

“Nanda...! Nanda..” teriak Palupi. Lalu ia berlari ke teras, melongok ke halaman, tapi anak itu tak ditemukannya.

“Nandaa... dia tak ada?”

“Aduh, kemana dia?” Handoko juga ikut bingung. Keduanya panik. Lalu Handoko berlari kearah mobil, barangkali Nanda bermain disekitar mobil. Tapi tak ada.

“Nandaaa... Nandaaa! Keduanya berteriak bingung.

Palupi lari ke pinggir jalan sambil berteriak tak henti-hentinya.

“Ayo naik mobil, kita cari dia,” kata Handoko.

Kemesraan yang hampir dibangunnya buyar bagai tertiup badai.

“Tapi Bintang masih tidur, kalau bangun bagaimana?”

“Kita gendong Bintang, biar melanjutkan tidurnya di mobil.”

***

Handoko mengemudikan mobilnya pelan, sambil matanya menatap ke kiri dan ke kanan jalan. Kepanikan melanda hati keduanya.

“Mengapa aku melupakannya? Sungguh aku menyesal.. lupa bahwa ada dia. Bintang juga tak ingat mengajaknya bermain.”

“Karena begitu selesai makan Bintang merasa ngantuk dan minta tidur.”

Handoko terus menjalankan mobilnya, bahkan menyusuri jalan-jalan kecil. Dipandanginya setiap anak yang ada dipinggir jalan, bahkan peminta-minta yang masih bocah.

***

Anak kecil itu melangkah tak tentu arah. Ada rasa kecewa ketika ia merasa dikesampingkan. Anak kecil itu adalah Nanda.yang merasa tak ada yang peduli ketika dia bermain sendiri,  ada sedih ketika Bintang menampakkan wajah tak suka padanya. Sekecil apapun dia punya perasaan. Dia bukan siapa-siapa dirumah itu. Dia hanya orang yang ingin menemukan sosok ibu, dan sosok itu ada pada Palupi, ibunya Bintang, yang tak rela berbagi cinta dengan dirinya.

Tapi kemana dia akan pergi? Ia tak tahu jalan. Lama-lama dia menangis.

“Bapaaak... bapaaak..”

Bocah berumur empat tahu itu terus melangkah sambil menangis. Lalu sebuah mobil berhenti. Seorang laki-laki turun, dan menggendongnya sambil menoleh ke kiri dan ke kanan. Lalu ketika melihat tak seorangpun mengenali bocah itu, ia membawanya ke dalam mobil dan berlalu.

***

Besok lagi ya

 

 

 

 

 

 

103 comments:

  1. Alhamdulillah SP 31 tayang gasik
    Matur nuwun mbk Tien....
    Smg selalu sehat dan Semangaaat....Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun Bu Tien, tampil lebih awal.

      Delete
    2. Terima kasih mBak Tien atas hadirnya SP 31.

      Salam hormat kami dari Yogya.

      Delete
    3. Terima kasih Bunda Tien, semoga Bunda sehat selalu Aamiin 😍😍😍

      Group chat whatsapp Pecinta Cerbung Tien Kumalasari
      0821 1667 7789 (admin) 🙏🙏🙏

      Delete
    4. Ya Allah,, semoga Nanda tidak di culik,,, cepat ketemu,,,,🙏🙏🙏

      Delete
    5. Dugaanku lelaki yang turun dari mobil dan menolong Nanda kok Ryan utawa Danang.......

      Tapi semua itu tergantung apa yang ada dibenak Bu Tien..... Tul nggak sahabat-2ku??

      Delete
  2. Pas banget
    Begitu bukak...
    Tebluk.....
    Alhamdulillah.......

    Yang ditunggu tunggu sudah hadir
    Matur nuwun sanget Ibu Tien,
    Semoga sehat selalu dan tetap semangat.
    Lanjutannya selalu ditunggu
    Salam seroja (sehat rohani jasmani) dari Cilacap.


    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun mbak tien-ku...sp 31 sudah hadir lagi.
      Sudah kembali...tinggal pri, bagaimana ya Nanda , tapi pasti ketemu bapaknya.
      Salam sehat dari sragentina mbak Tien , kreativitasnya pancen oye.

      Delete
  3. Hallow mas2 mbak2 bapak2 ibu2 kakek2 nenek2 :
    Wignyo, Ops, Kakek Habi, Bambang Soebekti, Anton, Hadi, Pri , Sukarno, Giarto, Gilang, Ngatno, Hartono, Yowa, Tugiman, Dudut Bmbang Waspodo, Petir Milenium (wauuw), Djuniarto, Djodhi55, Rinto P. , Yustikno, Dekmarga, Wedeye, Teguh, Dm Tauchidm, Samiadi, Pudji, asi Garet, Joko Kismantoro, Alumni83 SMPN I Purwantoro, Kang Idih, RAHF Colection, Sofyandi, Sang Yang, Haryanto Pacitan, Pipit Ponorogo, Nurhadi Sragen, Arni Solo, Yeni Klaten, Gati Temanggung, Harto Purwokerto, Eki Tegal dan Nunuk Pekalongan, Budi , Widarno Wijaya, Rewwin, Edison, Hadisyah,
    Sastra, Wo Joyo, Tata Suryo, Mashudi, B. Indriyanto, Nanang, Yoyok, Faried, Andrew Young, Ngatimin, Arif, Eko K, Edi Mulyadi, Rahmat, Mbahekhalel,
    Yustinhar. Peni, Datik Sudiyati, Noor Dwi Tjahyani, Caroline Irawati, Nenek Dirga, Ema, Winarni, Retno P.R., FX.Hartanti, Danar, Widia, Nova, Jumaani, Ummazzfatiq, Mastiurni, Yuyun, Jum, Sul, Umi, Marni, Bunda Nismah, Wia Tiya, Ting Hartinah, Wikardiyanti, Nur Aini, Nani, Ranti, Afifah, Bu In, Damayanti, Dewi, Wida, Rita, Sapti, Dinar, Fifi, Nanik. Herlina, Michele, Wiwid, Meyrha, Ariel, Yacinta, Dewiyana, Trina, Mahmudah, Lies, Rapiningsih, Liliek, Enchi, Iyeng Sri Setyawati , Yulie, Yanthi , Dini Ekanti, Ida, Putri, Bunda Rahma, Neny, Yetty Muslih, Ida, Fitri, Hartiwi DS, Komariah P., Ari Hendra, Tienbardiman, Idayati, Maria, Uti Nani, Noer Nur Hidayati, Weny Soedibyo, Novy Kamardhiani, Erlin, Widya, Puspita Teradita, Purwani Utomo, Giyarni, Yulib, Erna, Anastasia Suryaningsih, Salamah, Roos, Noordiana, Fati Ahmad, Nuril, Bunda Belajar Nulis, Tutiyani, Bulkishani, Lia, Imah P Abidin, Guru2 SMPN 45 Bandung, Yayuk, Sriati Siregar, Guru2 SMPN I Sawahlunto, Roos, Diana Evie, Rista Silalahi, Agustina, Kusumastuti, KG, Elvi Teguh, Yayuk, Surs, Rinjani, ibu2 Nogotirto, kel. Sastroharsoyo, Uti, Sis Hakim, Tita, Farida, Mumtaz Myummy, Gayatri, Sri Handay, Utami, Yanti Damay, Idazu, Imelda, Triniel, Anie, Tri, Padma Sari, Prim, Dwi Astuti, Febriani, Dyah Tateki,
    Hallow Pejaten, Sidoarjo, Garut, Bandung, Batang, Kuningan, Wonosobo, Blitar, Sragen, Situbondo, Pati, Pasuruan, Cilacap, Cirebon, Bengkulu, Bekasi, Tangerang, Tangsel,Medan, Padang, Mataram, Sawahlunto, Pangkalpinang, Jambi, Nias, Semarang, Magelang, Tegal, Madiun, Kediri, Malang, Jember, Banyuwangi, Banda Aceh, Surabaya, Bali, Sleman, Wonogiri, Solo, Jogya, Sleman, Sumedang, Gombong, Purworejo, Banten, Kudus, Ungaran, Purworejo, Jombang, Boyolali. Ngawi, Sidney Australia, Boyolali, Amerika, Makasar, Klaten, JAKARTA...hai..., Mojokerto, Sijunjung Sumatra Barat, Sukabumi,
    Salam hangat dari Solo Terimakasih atas perhatian dan support yang selalu menguatkan saya. Aamiin atas semua harap dan do'a.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah SANG PUTRI 31 sudah tayang.
      Matur nuwun mbak Tien Kumalasari, semoga mbak Tien tetap sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.
      Salam hangat dari Karang Tengah Tangerang.

      Delete
    2. Terima kasih mBak Tien atas hadirnya SP 31.

      Salam hormat kami dari Yogya.

      Delete
    3. Duuuuuh ikut sedih....siapa yg bawa Nanda ya?

      Delete
    4. Lembar koreksi:

      1. "Iya mas. Semoga. Besok aku mau kerumah mas Handoko, meihat bagaimana keadaannya.
      # "Iya mas. Semoga. Besok aku mau kerumah mas Handoko, melihat bagaimana keadaannya.

      2. Astaga, sudal lama, bahkan ketika menidurkan Bintang Palupi juga tak mengingatnya.
      # Astaga, sudah lama,....#

      3. Bergegas Palupi berlari kedepan, diikuti Handoyo.
      # Bergegas Palupi berlari kedepan, diikuti Handoko.

      4. Tapi BIntang masih tidur, kalau bangun bagaimana?”.
      # Tapi Bintang masih tidur, kalau bangun bagaimana?”

      Bocah berumur empat tahu itu terus melangkah sambil menangis. Lalu sebuah mobil berhenti. Seorang laki-laki turun, dan menggendongnya sambil menoleh kekiri dan kekanan. Lalu ketika melihat tak seorangpun mengenali bocah itu, ia membawanya kedalam mobil dan berlalu.

      Siapa ???? Ryan kah yang menemukan Nanda????

      Jadi penasaran.

      Delete
    5. Tu kan psti ada ajah gangguanya... Pas lg kangen2 e kok ya Nanda hilang loooh...siapa yg ngajak Nanda di mobil itu.... Mudah2 an Danang yg pas lewat mau plg ya Bu Tien, hehehe Salam sehat bahagia dr Madiun yg sllu setia hadir.

      Delete
  4. wahh kok jadi rumit ya...diculik ya Nanda

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah... Sdh tayang gasik..... Tks ibu Tien kuuuhhh.....salam SEROJA dr sby

    ReplyDelete
  6. Terima kasih bu..munvul lebih awal. Mudah mudahan Nanda tidak diculik..aamiin

    ReplyDelete
  7. Dhuuuh maljum, Handoko dan Palupi sdh mulai ada getaran ihuux ihuxx lagi, namun tertunda gara2 mbak Tien yg tiba ² buat penasadan pembaca 😍😍😍 ....

    ReplyDelete
  8. Salam kenal Mbak Tien semoga sehat selalu. Aamiin Ya Robbalalamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini caranya mengedit Profil Anda :

      1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
      2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
      3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
      4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
      5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
      6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
      7. Selamat mengedit Profil Anda.

      Delete
  9. Siapa pria yg membawa Nanda?selalu menunggu kelanjutan critanya, maturnuwun ibu Tien,salam hangat,semoga sehat ,bahagia sejahtera bersama keluarga

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah SP 31nya sdh tayang rodo gasik
    Suwun mbak Tien, semangat dan sehat sll nggih

    ReplyDelete
  11. Alhdulillah SP 31 sdh tayang...
    Adduh kasian Nanda... Siapa yg nggendong ya.. Semoga Nanda baik2 saja

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah hadir cepat...wah Nanda diculik

    ReplyDelete
  13. Waduh... aku baca sambil menunggu Handoko + Palupi menyatakan balikkan... Lah trus kok si Nanda pake ngilang segala ikiii... Piye tooooh... Jadi inget si Sri yg diculik sama Merry & Basuki... Tapi apa Nanda diculik ya? Bunda Tien memang top buanged deh... Aku seneng banged ceritanya bener-bener panjang. Sukaaaaaa deeeh..

    TERIMA KASIH ya, Bunda Tien. Semoga Bunda Tien sehat dan bahagia selalu. ♥️������

    ReplyDelete
  14. Waduh, siapa ya yang membawa Nanda?
    Tentu bu Tien yang paling tahu. 😄
    Terimakasih bu Tien. Salam tahes ulales.

    ReplyDelete
  15. Mbak Tien salam kenal dari Aam M di Bandung, saya cerbung mbak Tien kl tdk salah sejak cerbung Setangkai Mawar buat Ibu. Semoga Mbak Tien Sehat selalu. Aamiin Ya Robbalalamiin.

    ReplyDelete
  16. Moga Nanda baik2 saja ya. Makasih mba Tien. Salam hangat selalu

    ReplyDelete
  17. Terima kasih mba Tien hadiah Natal episode 31 sdh hadir...

    Untuk kita sekalian yg merayakan Natal saya mengucapkan Selamat Natal 2020.

    Gloria In Excelcis Deo
    "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepadaNya."

    Salam sehat & bahagia

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah sudah tayang episode 31
    Terimakasih bu Tien Cerbung nya Semoga ibu Tien selalu sehat wal'afiat dan bahagia bersama keluarga tercinta aamiin Kutunggu kelanjutannya ya bu Tien
    Salam sehat dan hangat dari Salamah Purworejo untuk ibu Tien dan pembaca semuanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini caranya mengedit Profil Anda :

      1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
      2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
      3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
      4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
      5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
      6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
      7. Selamat mengedit Profil Anda.

      Delete
    2. Maaf postingan yg sama berapskali...

      Delete
  19. Alhamdulillah sang putri 31 sudah mengudara, trimakasih bu tien
    Handoko sdh akur sama palupi, trs siapakah yg mengangkat nanda ?
    Semoga pri yg mau menjemput ke rumah palupi ketemu di jalan ..... yg pasti kita tunggu episode berikutnya pasti ada jawabannya

    Salam sehat untuk bu tien dan kelg, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT .... aamiin yra

    ReplyDelete
    Replies
    1. Puji Tuhan, ibu Tien sehat, semangat dan produktip karyanya selalu mengesankan para penggemar cerbung.

      Ada aja liku2 alurnya skr Nanda diculik. Semoga cepat ketemu.

      Siap menunggu eps 32 .Matur nuwun, berkah Dalem

      Delete
    2. Puji Tuhan, ibu Tien sehat, semangat dan produktip karyanya selalu mengesankan para penggemar cerbung.

      Ada aja liku2 alurnya skr Nanda diculik. Semoga cepat ketemu.

      Siap menunggu eps 32 .Matur nuwun, berkah Dalem

      Delete
  20. Matur nuwun... Mbak tien...smmg sehat selalu

    ReplyDelete
  21. Sprti nya danang yg bw nanda(nebak aja😄). Trimaksh ibu tien..salam hangat dr lampung...

    ReplyDelete
  22. Smg Danang yg menemukan Nanda...atau Ryan? Kyta tunggu bsk sm sm..slm seroja utk mb Tien dan kita semua ..

    ReplyDelete
  23. Suit... suit.... habis, kamu nggemesin sih. Ternyata Handoko dan Palupi masih saling mencintai. Ayo segera baikan dan balikan lagi.
    Tapi Nanda kemana dan dibawa siapa? Jangan2 diculik orang?
    Ayolah Mbak Tien jangan membuat hati ini semakin deg2an dan tidak sabar menanti hari esok. Semoga Mbak Tien selalu diberi kesehatan. Salam seroja selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  24. . suit.... habis, kamu nggemesin sih. Ternyata Handoko dan Palupi masih saling mencintai. Ayo segera baikan dan balikan lagi.
    Tapi Nanda kemana dan dibawa siapa? Jangan2 diculik orang?
    Ayolah Mbak Tien jangan membuat hati ini semakin deg2an dan tidak sabar menanti hari esok. Semoga Mbak Tien selalu diberi kesehatan. Salam seroja selalu dari

    ReplyDelete
  25. Suit... suit.... habis, kamu nggemesin sih. Ternyata Handoko dan Palupi masih saling mencintai. Ayo segera baikan dan balikan lagi.
    Tapi Nanda kemana dan dibawa siapa? Jangan2 diculik orang?
    Ayolah Mbak Tien jangan membuat hati ini semakin deg2an dan tidak sabar menanti hari esok. Semoga Mbak Tien selalu diberi kesehatan. Salam seroja selalu dari Semarang.

    ReplyDelete
  26. Ya ampun.... bu Tien bikin tegang aja... rasanya udah bisa ditebak jalan ceritanya eh...tau tau bikin kaget... top markotop, tul mantul lah pokoknya

    ReplyDelete
  27. Matursuwun bu Tien slm.dari MAgelang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini caranya mengedit Profil Anda :

      1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
      2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
      3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
      4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
      5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
      6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
      7. Selamat mengedit Profil Anda.

      Delete
    2. Tetap gak bisa keluar ketika klik foto profil krn ada tulisan profil tidak tersedia

      Delete
  28. Alhamdulillah...
    Mtur swun..bun...
    Mugi2 tansah rahayu....

    ReplyDelete
  29. Ayolah Palupi, jangan gengsi. Baikan dan balikan sama Handoko... demi Bintang dan demi cintamu sendiri

    ReplyDelete
  30. Matur nuwun Mbak Tien, semoga Mbak Tien selalu sehat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini caranya mengedit Profil Anda :

      1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
      2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
      3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
      4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
      5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
      6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
      7. Selamat mengedit Profil Anda.

      Delete
  31. Terima kasih bu Tien, aduh semoga palupi dan handoko lekas akur
    Semoga Nanda ketemu orang baik ya bukan orang jahat...

    ReplyDelete
  32. Alhamdulillah SP 31 sdh hadir
    waduh Nanda...
    seru dan bikin degdegan ceritanya
    Terima kasih Mbak Tien, semoga sehat dan sukses selalu
    Salam sehat dari Bekasi

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah, konflik tambah seru.
    Matur nuwun Bu Tien, sampun mengaduk-aduk imajinasi penggemar.
    Jember setia ngrantos paripurnaning lampahan Palupi

    ReplyDelete
  34. Selamat malam salam sehat selalu,maaf ngebut 😄,tapi gombong masih menyapa Bu,salam juga buat temen2 cawas SMP N 1,Gombong pecinta kejora pagi,semangat sehat selalu beserta karya2nya ,Bu Tien very2 the best💐💐❤❤🙏

    ReplyDelete
  35. Setelah Nanda nanti Ryan sama Widi ya Bu..terus Pri sama Mirah..terus Danang sama Tanti...wah masih banyak yang akan dikupas...asyiiik tambah panjang ceritanya..selalu sehat ya bu Tien semangat semangat

    ReplyDelete
  36. Sugeng enjang bu Tien . Wah cerita nya bikin ayem ....Nanda , sapa yg yg nemu ..apa bapaknya. Jangan kuaitri Nda bentar lg km jg punya ibu

    ReplyDelete
  37. Alhamdulillah sepertinya sudah ada perbaikan hubungan Palupi dan Handoko semoga masing2 saling menyadari dan memperbaiki kesalahannya... Lalu siapa yg menemukan Nanda di jalan apa Danang atau Ryan???... Salam sehat buat Bu Tien dan keluarga.

    ReplyDelete
  38. Mudah mdahn Nanda diantar ke kantor polisi...
    Salam sehat selalu mbak Tien

    ReplyDelete
  39. Siapa ya yang menemukan Bintang?
    Semoga ayah Bintang sendiri yang menemukannya.
    Salam sehat dan terima kasih mbak Tien

    ReplyDelete
  40. Alhamndulillah...terimakasih mbak tien.
    Sehat dan bahagia sll, Aamiin

    ReplyDelete
  41. Wah bisaan Handoko menggoda Palupi dgn jenaka. Berdamai tanpa membanting harga diri Palupi yg mmg egonya tinggi banget. Tinggal Palupi minta maaflah pada suami.
    Btw jangan2 yg nemukan Nanda adalah Ryan. Yg membuat poin positif dimata Kel.calon istri

    ReplyDelete
  42. Aduh siapa yang membawa nanda...😭

    Terima kasih bunda Tien.

    Salam taklim dari kota Malang..🙏

    ReplyDelete
  43. Waaah.. Bu Tien luar biasa.. Terpikir sudah akan happy ending, ternyata berlanjut dengan nanda menghilang..
    Selalu ditunggu kelanjutannya

    Salam sehat buat bu Tien dan para pembaca setianya.

    ReplyDelete
  44. Assalamualaikum wr wb.. Slmtpgii mba Tien sayang.. MksihSP 31 nya y.. Sllubikin penasaran dan ngintip trus mba sampai timbileun.. Hehehe.. Slmtseroja dan hangat dri farida sukabumi.. Muuaahhh🥰🥰

    ReplyDelete
  45. Waduh,.....nanda dibawa siapa ya....smoga nanda baik2 aja...salam sayang bunda Tien....😍😍 dr Bekasi

    ReplyDelete
  46. Terima kasih mbak tien, Salam sehat selalu.

    ReplyDelete
  47. Nanda diculik, tapi akhirnya di temukan oleh yu mirah,
    Dua orang yg sama² single, bakal jadi couple. Akhirnya semua dpt jodoh.
    Akhirnya happy ending. Barangkali.

    ReplyDelete
  48. Mb Tien , bikin deg2an . Semoga yg nggendong Nanda mlh Pri ya . Atau Ryan semoga,Mirah berjodoh sama Pri

    ReplyDelete
  49. Mudah mudahan episode 32 tayang gasik

    ReplyDelete
  50. Ngintip aaah
    Siapa tahu gasik
    Hari ini kan hari libur
    He he he

    ReplyDelete
  51. Kayaknya cerita sdh hampir selesai. Semoga bunda sehat sll. Aamiin....

    ReplyDelete
  52. Aduuh.. ada bahagia.. ada .. sedih.. pintar sekali mbak Tien ngaduk 2 hatiku.. salam dari. Sawahlunto..

    ReplyDelete
  53. Buat teman yg Profilnya masih Unknown,silahkan dilengkapi/diedit,Biar sesama Penggemar Cerbung Mbk Tien Kumalasari kita tau namanya dan bisa lebih akrab
    Ini caranya mengedit Profil Anda :

    1. Klik tulisan UNKWON di komentar Anda
    2. Akan tampil tulisan merah PROFIL TAK TERSEDIA
    3. Selanjutnya KLIK tulisan mengaktifkan akses ke profil Anda.
    4. Muncul Edit Profil. Silahkan diisi kolom IDENTITAS sesuai keadaan yang sebenarnya, alamat, nomor HP dsb
    5. Kemudian klik FOTO PROFIL jika Anda kepingin fotonya tampak di blogspot
    6. Langkah terakhir setelah selesai mengisi formulir jangan lupa disimpan (tulisan merah) SIMPAN PROFIL
    7. Selamat mengedit Profil And

    ReplyDelete
  54. Matur nuwun mbak Tien
    Salam sehat.dari.Batang

    ReplyDelete
  55. Kira" tgl mera, SP ikutan merah spt lampu bangjo apa engga y...semoga ttp nongol.
    Salam seroja bu Tien ku sayang

    ReplyDelete
  56. Bu Tieeennnn..... daku menunggu episode slanjutnya.... Ayooo yg pd mo ngintip... Kumpul d sini yaaa .. He he

    ReplyDelete
  57. Jangan ikutan tgl merah doonngggg..... Bu tien kuuuuhhh, lup uuu...

    ReplyDelete
  58. Replies
    1. Hihiii...tuh..sudah dijawab mb Nanik..mbak Tien lagi finishing tulisannya. Sabuarr nggih...😄

      Delete
  59. In syaa Allah enggak libur,cuma agak malam dikit

    ReplyDelete
  60. Bola bali di intip
    Kok ya ga muncul muncul yoooo
    Tetep g bosen
    Ngintip lagi

    ReplyDelete
  61. Kami mengucapkan selamat natal bagi bapak ibu penggemar cerbung karya jeng tien bagi yang merayakannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih utk ucapannya yang tulus, smoga damai dan kasih Natal hadir di hati kita semua. Amin.

      Delete
  62. Waduh ..libur kaya nya nih.🤭😁

    ReplyDelete
  63. Ikutan ngintip ah ...sehat selalu buat bu Tien salam Yayuk Klaten

    ReplyDelete
  64. Yeeee.. jam segini ngintip juga belum keluar... libur natal apa ya?

    ReplyDelete
  65. Alhamdulillah, terima kasih mbak Tien. Sehat selalu tuk qt semua. Salam dari Dewi Purworejo

    ReplyDelete
  66. Masih setia menunggu SP 32 .
    Semoga ibu Tien sehat selalu.

    ReplyDelete